• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Materi Batik Kelas Viii E Semester Genap SMP Negeri 2 Grobogan Tahun Ajaran 2014/2015 jurnal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Materi Batik Kelas Viii E Semester Genap SMP Negeri 2 Grobogan Tahun Ajaran 2014/2015 jurnal"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL SKRIPSI

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI RUPA MATERI BATIK KELAS VIII E SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 GROBOGAN

TAHUN AJARAN 2014/2015

OLEH:

PURYANTO X3213023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI RUPA MATERI BATIK KELAS VIII E SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 GROBOGAN

TAHUN AJARAN 2014/2015 Puryanto

NIM. X3213023 Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Proses pembelajaran membatik kelas VIII E semester genap SMP Negeri 2 Grobogan tahun ajaran 2014/2015. Pelaksanaan pembelajaran yang meliputi: (a) tujuan pembelajaran, (b) materi pembelajaran, (c) sumber pembelajaran, (d) media pembelajaran, (e) metode pembelajaran, (f) evalusi pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 2). Hambatan dan solusi yang dialami siswa dalam proses pelakanaan pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi tunggal terpancang. Sumber yang digunakan : informan, tempat, dukumen, dan sumber kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan: wawancara, observasi, dukumentasi. Teknik sampling yang digunakan: purpusive sampling. Validasi data diperoleh dengan menggunakan teknik triangulasi data dan review informan. Teknik analisis data yang digunakan model analisis interaktif yang meliputi: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: a). Tujuan pembelajaran batik berdasarkan kompetensi dasar, (1) Siswa mampu mendeskripsikan konsep batik, (2) Membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias nusantara, (3) Membuat pola batik di kain, (4) Siswa mampu membatik dengan canting, mewarnai, (5) Siswa mampu melorot dengan air panas, (6) Materi pembelajaran. a) Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa khususnya batik, b) Sumber pembelajaran buku Terampil membatik, c) Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, pemberian tugas, dan tanya jawab, d). Media pembelajaran yaitu buku materi, power point dan alat materi power point dan alat peraga, taplak meja, e) Evaluasi dilakukan dengan tes lesan, tertulis, tugas serta unjuk kerja, 2). Hambatan dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa materi batik kelas VIII E di SMP Negri 2 Grobogan, dari aspek waktu pembelajaran waktunya tidak cukup aspek media pembelajaran media dirasa kurang, aspek metode pembelajaran, dan aspek evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran batik. Solusi yang digunakan: a) Dari segi waktu, penambahan waktu diluar jam pelajaran. b) Dari segi media, pratik membatik dikerjakan secara berkelompok. c) Dari segi metode, menggunakan metode ceramah, demonstrasi, dan penugasan.

(3)

Latar Belakang Masalah

Seni rupa termasuk dalam mata pelajaran seni budaya. Dalam seni

budaya mencakup pelajaran seni rupa, seni tari dan seni musik. Dengan

pendidikan seni rupa siswa dapat mengapresiasikan ide atau gagasan yang mereka

punya dengan menuangkan kedalam berbagai bidang yang mereka suka agar

siswa mampu menambah pengetahuan dan kepekaan dalam berfikir untuk

perkembangan dirinya dan lebih mengolah dalam mengembangkan ekspresi,

imajinasi, dan kreativitas para siswa. Seni rupa bahkan mempunyai daya tarik

tertentu bagi para siswa.

Dalam dunia pendidikan guru seni rupa harus dituntut untuk mempunyai

sifat profesional dalam proses mengajar disekolah yaitu dengan cara guru seni

rupa harus memiliki keterampilan yang mumpuni dan mempunyai ilmu

pengetahuan sesuai dengan bidangnya. Guru juga harus melakukan pembelajaran

secara sistematis.

UU No. 14 Tahun 2005 pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib memiliki

kualifikasi akademik, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Seorang guru harus

berpendidikan sarjana dan harus memiliki sikap profesional, meningkatkan

kualitas kependidikannya serta mampu mengusai pelajaran sesuai bidang studi

yang telah ditempuhnya (Syaiful Sagala, 2009:11)

Pelajaran seni rupa di SMP diajarkan kepada siswa kelas VII,VIII, IX,

masing-masing memiliki perbedaan dalam diri siswa. Untuk kelas VII, siswa

dapat mengembangkan keterampilan yang mereka miliki. Hal ini sangat penting

karena dengan adanya keterampilan, akan dapat menciptakan seni sesuai dengan

ekspresi yang mereka miliki. Seni budaya merupakan salah satu mata pelajaran

yang ada di SMP Negeri 2 Grobogan yang mencakup seni rupa dan seni musik.

Mata pejaran seni rupa diajarkan beberapa mata pelajaran atau pokok bahasan,

salah satu adalah batik. Laksanaan mata pelajaran seni budaya gambaran proses

belajar mengajar seni rupa yang menyangkut materi dengan pokok bahasan batik.

Pelaksanaan pembelajaran seni rupa materi batik pada siswa kelas VIII E di SMP

(4)

miliki yang dituangkan dalam materi membatik. Dari uraian di atas dilakukan suatu penelitian dangan judul “PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI RUPA MATERI BATIK KELAS VIII E SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2

GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015”. Alasan yang mendorong

penulisan pada judul sekripsi di atas yaitu untuk menangkap kesenjangan dalam

proses pembelajaran, antara lain kurikulum, silabus, rencana pelaksanan

pembelajaran baik dari segi materi, metode, model, media, dan evaluasi sesuai

atau tidak pelaksanaan pembelajara pada materi batik. Dengan demikian

diharapakan data-data mengenai pelaksanaan pembelajara seni rupa pada materi

batik dapat diperoleh secara maksimal guna menjadi dasar pengembangan

pembelajaran dalam materi batik maupun untuk penelitian lebih lanjut.

Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran seni rupa materi batik kelas VIII

E semester genap SMP Negeri 2 Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Bagai mana hasil belajar membatik pada kelas VIII E semester genap SMP

Negeri 2 Grobogan tahun ajaran 2014/2015.

3. Apa hambatan yang dihadapi dan bagaimana solusinya untuk mengatasi

yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada materi batik

SMP Negeri 2 Grobogan.

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui Pelaksanaan Pembelajaran Seni rupa materi batik kelas VIII E

semester genap SMP Negeri 2 Grobogan

2. Hasil belajar membatik pada kelas VIII E semester genap SMP Negeri 2

Grobogan tahun ajaran 2014/2015.

3. Mengetahui hambatan yang dihadapi dan solusinya yang dibenarkan untuk

mengatasi yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada materi

(5)

Metode Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Grobogan, yang beralamat

di jalan Raya Putatsari 8 C Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan, Kabupaten

Grobogan, Telp. (0292) 426176 , Kode Pos 58152. Penelitian ini dilaksanakan

selama 2 bulan mulai bulan April sampai dengan bulan Mei tahun 2015 pada

semester genap tahun ajaran 2014/2015, dengan alasan ini adalah masa aktif

kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Bentuk dan Strategi Penelitian

Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data

untuk member gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin

berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video , dokumen pribadi,

catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya. Pada penulisan laporan demikian

peneliti menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam

bentuk aslinya.

Strategi penelitian dalam penelitian ini menggunakan strategi tunggal

terpancang.Tunggal karena penelitian hanya dilakukan di satu tempat saja yaitu di

SMP Negeri 2 Grobogan, terpancang, karena hanya berfokus yang dilakukan pada

satu kelas saja yaitu VIII E.

Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan sumber data sebagai berikut :

1. Informan

Seseorang yang mengetahui tentang permasalahan yang sedang

diteliti. Dalam hal ini informan yang dimaksud adalah Guru mata pelajaran

seni rupa yaitu Ibu Retno Wulandari dan siswa kelas VIII E SMP Negeri 2

(6)

2. Tempat penelitian

Tempat yang digunakan dalam mengumpulkan data-data dengan

melihat dan mengamati secara langsung yaitu pada SMP Negeri 2 Grobogan

kelas VIII E pada saat proses belajar mengajar seni rupa.

3. Dokumen

Dalam hal ini berupa gambar atau foto pada saat terjadi proses belajar

seni rupa berlangsung, foto hasil karya siswa kelas VIII E SMP Negeri 2

Grobogan, beberapa arsip seperti kurikulum, silabus, buku sejarah SMP Negeri

2 Grobogan, Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP), Kalender akademik,

program semester, program tahunan, alokasi waktu, mata pelajaran seni rupa.

4. Sumber Kepustakaan

Yaitu sejumlah informasi berupa buku-buku yang berkaitan dengan

pembelajaran seni rupa khususnya pada materi batik dengan menggunakan

buku pelajaran seni rupa untuk SMP kelas VIII.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu suatu langkah yang digunakan oleh

penulis dalam mendapatkan data-data yang diperlukan. Pengumpulan yang

digunakan dalam penelitian ini, menggunakan teknik antara lain :

1. Wawancara

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada informan didasarkan pada

butir-butir pertanyaan yang telah dibuat peneliti, ada kalanya juga pertanyaan

yang diajukan berdasarkan suasana yang sedang berlangsung namun masih

berkait dengan konteks penelitian.

Dalam wawancara pertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal.

Biasanya komunikasi ini dilakukan dalam keadaan saling berhadapan, namun

komunikasi dapat juga dilaksanakan melalui telepon.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara tak

(7)

tidak terlalu formal dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukanpun dapat

dijawab dengan tepat.

2. Observasi

Peneliti akan menggunakan pengamatan secara langsung dan bersifat

pasif dimana peneliti bias melakukan observasi baik secara formal ataupun

informal mengenai perilaku dan kondisi lingkungan penelitian, tetapi peneliti

tidak terlibat dalam peran apapun, namun hadir dalam konteksnya, serta

kehadiran peneliti di lokasi peneiitian diketahui oleh yang diamati. Melalui

observasi langsung dan bersifat pasif diperoleh data-data yang lengkap tentang

pembelajaran membatik di kelas VIII E SMP Negeri 2 Grobogan tahun ajaran

2014/2015 dan hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran tersebut.

3. Dokumentasi

Dokumen yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi penerapan

KurikulumTingkat Satuan Pendidikan pada SMP Negeri 2 Grobogan seperti

kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pendidikan, Silabus, kalender pendidikan,

alokasi waktu, program semester, program tahunan, serta arsip lainnya yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran seni rupa. Untuk dokumen gambar

merupakan kumpulan dari gambar atau foto pada saat pelaksaan pembelajaran

seni rupa berlangsung.

Teknik Sampling

Penelitian akan berusaha agar dalam sampel itu terdapat wakil-wakil dari

segala lapisan populasi. Dengan demikian ciri-ciri yang esensial dari populasi

sehingga dapat dianggap cukup representatif.

Keuntungan purposive sampling yaitu, sample dipilih sedemikian rupa

sehingga relevan dengan desain penelitian. Cara ini relatif mudah dan murah

untuk dilaksanakan. Sampel yang dipilih adalah individu yang menurut

pertimbangan peneliti dapat didekati. Sedangkan kelemahan purposive sampling

yaitu tidak ada jaminan sepenuhnya bahwa sampel itu representative seperti

(8)

Validitas Data

Menurut Sugiyono (2011:237), triangulasi diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi

data-data akan dikumpulkan melalui sumber majemuk untuk memasukkan data

pengamatan, wawancara dan diskusi kelompok terfokus. Data-data yang diperoleh

melalui wawancara dengan informan yaitu guru mata pelajaran seni rupa kelas

VIII E SMP Negeri 2 Grobogan menjadi pembanding dengan data hasil

pengamatan. Apakah data tersebut sesuai dengan keadaan sekolah sesungguhnya.

Review informan, yaitu pemeriksaan keabsahan data yang telah

terkumpul lalu ditanyakan atau diajukan kembali terhadap informan. Apakah

terjadi kesalahan atau tidak, apabila terjadi kesalahan akan dapat dibenarkan

sehingga sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Apabila data-data tersebut sudah

sesuai, maka dilanjutkan dengan menyusun sajian data walaupun masih belum

sempurna dan menyeluruh.

Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis terdapat tiga alur. Tiga alur tersebut terlihat dalam

proses yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Serta sangat

menentukan hasil akhir analisis.

Dalam Analisis data, peneliti menggunakan analisis model interaktif

karena dapat mengkaji dari setiap alur yang saling berhubungan. Pada model

interaktif, reduksi data dan penyajian data memperhatikan hasil data yang

dikumpulkan dan diverifikasi.

Menurut Miles dan Huberman (2007: 20) dalam penelitian kualitatif

langkah analisis data meliputi tiga langkah pokok yaitu 1) reduksi data, 2)

penyajian data dan 3) penarikan kesimpulan dan verifikasi.

(9)

Prosedur penelitian yaitu suatu langkah yang diguanakan untuk

mempermudah dalam proses penelitian. Dari langkah tersebut terdapat

tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian antara lain :

1. Tahap Pralapangan

Pada tahap ini yang dilakukan adalah persiapan membuat rencana

penelitian, mempersiapkan materi serta alat yang digunakan dalam penelitian

sebelum terjun kelapangan. Antara lain menentukan atau memilih lokasi

penelitian dalam hal ini adalah menentukan sekolah yang akan diteliti,

mengurus perijinan penelitian, mengadakan survey atau menilai keadaan

lapangan, mencari dan memilih informan serta menyiapkan perlengkapan

dalam penelitian.

2. Tahap Observasi Lapangan

Tahap observasi lapangan merupakan tahap setelah tahap pertama

yaitu tahap pralapangan. Pada tahap ini akan diliput aktivitas-aktivitas yang

ada di lapangan. Mulai dari pengumpulan data-data pada saat observasi,

mengambil gambar pada saat proses belajar mengajar terjadi, mengambil

gambar hasil karya siswa, wawancara terhadap informan mengenai proses

pelaksanaan pembelajaran seni rupa kelas VIII E SMP Negei 2 Grobogan, serta

menganalisis observasi yang telah dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran

seni rupa kelas VIII E SMP Negei 2 Grobogan semester genap dari segi

sumber pembelajaran, media pembelajaran, metode pembelajaran, model

pembelajaran, hingga evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran. Kemudian

hasil dalam wawancara yang sudah terkumpul, akan dilakukan review agar

mendapatkan data yang sesuai dengan kondisi sebenarnya.

3. Tahap Analisis Data

Pada tahap ini yang dilakukan adalah pengumpulan data-data yang

masih mentah untuk dilakukan pengecekan dan pengolahan kemudian

dilakukan analisis. Antara lain menganalisis data awal yang telah terkumpul,

menyusun dan mengembangkan sajian data, pengayaan dan pengalaman data,

simpulan akhir dalam laporan penelitian.

(10)

Setelah tahap analisis data selesai, proses selanjutnya adalah tahap

penyusunan laporan penelitian.

Yang dilakukan pada tahap ini yaitu menyusun kelengkapan data yang

terkumpul, menyusun laporan awal, menyusun perbaikan hingga akhir laporan

penelitian.

Hasil Penelitian

Dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa Pada Materi Batik Kelas

VIII E di SMP Negeri 2 Grobogan, sebelum melaksanakan proses

pembelajaran di kelas, siswa dan guru harus melakukan persiapan dalam

pembelajaran agar commit to user pelaksanaannya dapat berjalan lancar.

Contohnya antara lain guru menyiapkan materi terlebih dahulu meliputi apa

yang akan disampaikan, metode yang akan digunakan, media yang akan

digunakan serta evaluasi terhadap pembelajaran.

Dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari adanya faktor penghambat

pada pelaksanaan pembelajaran.Menurut informasi dari guru mata pelajaran

seni rupa, nilai yang diperoleh siswa masih terbilang cukup.Hal ini terjadi

karena adanya hambatan dalam pelaksanaan pendidikan, sehingga pelaksanaan

pembelajaranpun belum dapat dikatakan maksimal. Adapun hambatan dalam

pelaksanaan pendidikan seni rupa dalam materi batik dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Aspek waktu pelaksanaan pembelajaran pada materi batik, yaitu waktu yang

digunakan 2 jam pelajaran (40 menit) dalam 4 kali pertemuan. Sedikitnya

waktu tersebut menjadi hambatan bagi guru dan siswa dalam pelaksanaan

pembelajaran, karena materi batik merupakan materi teori dan praktek yang

membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pelaksanaannya agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

2. Aspek media dalam proses pembatikan yaitu mahalnya alat dan bahan yang

digunakan dalam membatik, sehingga sedikit mengurangi minat berkarya

(11)

3. Aspek metode dalam pelaksanaan pembelajaran materi batik yaitu metode

yang digunakan oleh guru yaitu menggunakan metode ceramah, metode

demonstrasi, metode pemberian tugas, metode tanya jawab.

4. Aspek evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada materi batik

yaitu lamanya proses membatik, hal ini juga menjadi salah satu faktor yang

dapat menghambat pelaksanaan pembelajaran.

5. Sarana dan prasarana yang ada di SMP N 2 Grobogan dapat dikatakan

masih kurang, khususnya yang berkaitan dengan seni rupa. Siswa dalam

pelaksanaan praktek di halaman kelas, karena belum adanya ruangan khusus

yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan praktek seperti ruangan untuk

membatik serta untuk menyimpan alat-alat dan bahan untuk membatik.

Serta belum adanya tempat untuk menampung karya-karya yang dihasilkan

oleh siswa.

Adapun solusi yang digunakan oleh guru mata pelajaran seni rupa

untuk mengatasi kendala yang muncul dalam pelaksanaan pendidikan seni rupa

pada materi batik SMP N 2 Grobogan adalah:

1. Dari segi waktu pelaksanaan pembelajaran pada materi batik, yaitu waktu

yang digunakan hanya 2 jam pelajaran (2x40 menit) dalam 4 kali

pertemuan. Hal tersebut tidak memungkinkan selesainya praktik membatik.

Karena membatik membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak bisa

terburu-buru. Solusi yang digunakan oleh guru untuk mengatasi hambatan

tersebut dari segi waktu yaitu praktek membatik dilakukan setelah pelajaran

selesai, yaitu pada pukul 13.00-15.00. WIB ataudilaksanakan pada saat

ekstrakurikuler yang diselenggarakan pada hari Kamis atau bisa

diselesaikan di rumah.Hal tersebut sangat membatu siswa dan gurudalam

tercapainya tujuan pelaksanaan pembelajaran pada materi batik.

2. Dari segi media dalam pelaksanaan pembelajaran materi batik yaitu alat dan

bahan yang digunakan dalam tugas praktik, guru membuat kelompok yang

terdiri dari 5 sampai 6 siswa. Misalnya, dalam 1 kain berukuran panjang 118

cm lebar 100 cm digunakan oleh 5 sampai 6 siswa dan difungsikan untuk

(12)

Terdiri dari kompor, wajan, malam, canting, kuas, palet, karet sarung

tangan, remasol, pewarna, gawangan dan waterglas.

c. Dari segi metode pelaksanaan pembelajaran materi batik yaitu metode yang

digunakan oleh guru menggunakan metode ceramah, metodedemonstrasi,

metode pemberian tugas, metode tanya jawab. Guru sedikit menambahkan

model pembelajaran CTL ( Contekstual Teaching and Learning), yaitu

dengan diselipkan pada proses pembelajaran. Seperti mencontohkan

motif-motif yang ada di sekitar lingkungan sekolah.

d. Dari segi penilaian proses dan evaluasi pada pelaksanaan pembelajaran seni

rupa pada materi batik yaitu lamanya proses membatik, guru menyiasatinya

dengan cara melakukan proses pembatikan pada jam sesudah pembelajaran

ehingga karya diselesaikan dengan tepat waktu, dan untuk evaluasi tidak

terdapat kendala karena karya yang diselesaikan sesuai dengan waktu yang

ditentukan sebelumnya. Evaluasi itu sendiri dilakukan dengan cara siswa –

mempresentasikan di depan kelas. Antara lain meliputi bagaimana mereka

mendisain, membatik, mencanting mewarna serta apa pesan atau isi dari

karya yang mereka buat.

e. Sarana dan prasarana yang ada di SMP N 2 Grobogan dapat dikatakan masih

kurang, karena belum tersedianya tempat khusus untuk berkarya batik bagi

siswa. Maka , supaya yang dilakukan oleh guru agar siswa bisa membatik

dengan nyaman guru memilih tempat di depan kelasnya VIII Eatau di dalam

kelas atau yang lain dan yang nyaman agar dalam praktek membatik tidak

terganggu oleh orang lain yang lewat, yang letaknya terpisah dari

kelas-kelas yang lain. Untuk penyimpanan karya yangsudah jadi karya dipajang di

dalam ruang khusus yaitu ruang ketrampilan atau di luar kelas pada seluruh

kelas yang ada jadi setiap yang ada diluar pada waktu istirahat siswa bisa

melihat karyanya. Setelah siswa pratek membuat batik selesai alat-alat batik

antara lain kompor, wajan, canting, pewarna, sarung tangan , remasol,

naptol, kwas, lilin. Waterglas,gawangan disimpan dengan baik di

dalamruang ketrampilan supaya tidak rusak dan besuk bisa dipergunakan

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press

Boeroe, George. 2008. Metode pembelajaran dan Pengajaran Kritik dan Sugesti Terhadap Dunia Pendidikan, Pembelajaran dan Pengajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media

Bastomi, Suwaji. 1992. Seni dan Budaya Jawa. Semarang: IKIP Press

Bangun, Sem C. 2001. Kritik Seni Rupa. Bandung: ITB

Bahri Jamarah, Syaiful dan Zain, Aswan. 2010. Strategi belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Doellah, Santosa. 2002. Batik: Pengaruh Zaman dan Lingkungan. Surakarta Danar Hadi

Darma Prawira, Sulasmi. 1989. Warna Sebagai Salah Satu Unsur Seni dan Desain. Jakarta: Pengembangan Lembaga pendidikan Tenaga Kependikan

Muharam, E. dan Sudaryanti, Warti. 1991. Pendidikan Seni Rupa II. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktoral Jendral Pendidikan Tenaga Kependidikan

Hedyat Soetopo dan Soemanto dalam M. Joko Susilo (2007:83), Pembinaan dan Pengembagan Kurikulum: Jakarta Bina Aksara

Haryati, Mimin. 2005. Model dan teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press

Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Hamalik. Oemar. 2002 Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hadi, A. Soedomo, 2005. Pengolahan Kelas. Surakarta: UNS Press

Ishwara Helen, dkk. 2011. Batik Pesisir Pusaka Indonesia Koleksi Hartono Soemarsono. Jakarta: Gramedia

Joko Susilo, Muhammad. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manejeman Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsong. Jogjakarta: Pustaka Pelajar

Kadir, M. Sarjan dan Ma’sum, Umar. 1989. Pendidikan di Negara Sedang

(14)

Miles, M.B dan Hamberto. A.M, 2007. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode Sam. Terjemahan Tjetjep Roehedi Rohidi. Pendaping, Mulyana. Jakarta: UI Press

Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Mardiatmaja., B.S.. 1986. Tantangan Dunia Pendidikan. Jogjakarta; Kanisius

Moleong, Lexy. 1986. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasana, Dedi. 2011. Pendidikan Bermutu dan Bedaya Saing. Bandung: PT. Remaja Rodakarya

Mudyaharjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Nasution. S.1989. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Nana Syaodih, (1998:27), Metode Penelitian Bandung: Remaja Rosdakarya

Nasution.S. 2001. Metode Research (penelitian ilmiah). Jakarta. Bumi Aksara

Patilima, Hamid. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Prasetiyo, Anindito. 2010. Batik Karya Agung Warisan Budaya Dunia. 2010. Yogyakarta: Pura Pustaka

Rizaldi, Nanang. 2012. Metode Perancangan Tekstil. Surakarta: UPT penerbitan UNS (UNS Press)

Syaiful, Sagala. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sakri, Adjat. 1990. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: PT. Rosda Jayaputra

Salma, P. Dewi. 2007. Prinsip Desain Pembelajaran (Instruksional Design Principles). Jakarta: PT Interpratama Offset

Sardjan, M dan Ma’sum, Umar. 1986. Pendidikan di Negara Berkembang.

Surabaya: Usaha Nasional

(15)

Soeitoe, Samuel. 1982. Psikologi Pendidikan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi: Universitas Indonesia

Strauss, Anslem dan Corbin, Juliet, 1997. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Posedur, Teknik, dan Teori. Ekonomi: Universitas Indonesia

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian dan Kualitatif dan R dan D. Bandung Alfabeta

Sulistyo Edy Tri. 2011. Media Pendidikan dan Pembelajaran DI Kelas. Surakarta UNS Press

Sumardjo, Yakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: ITB

Susanto. Sewan. 1080. Seni Kerajinan Batik Indonesia. Jakarta Balai Penelitian Batik dan Kerajinan. Lembaga penelitian dan Pendidikan Industri, Departemen Perindustrian Republik Indonesia.

Sutopo, H.B. (2002). Metodologi Penelitian Kualitalif. Surakarta: UNS Press.

Suwarna, dkk. 2005. Pengajaran Mikro Pendekatan Praktis Menyiapkan Pendidik Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana

Wena,made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif kontenporerSuatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

Sejalan dengan fokus penelitian tersebut, maka masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: pertama , apakah penggunaan multimedia interaktif

d) Orgnisasi bantuan hukum yang didirikan oleh kelompok sosial tertentu. 32 Keberadaan organisasi tersebut di atas dimaksudkan untuk lebih mempermudah para pencarian

Tabel di atas menunjukan bahwa meningkatan kemampuan berbicara anak usia dini dapat dilakukan melalui metode cerita. Hasil penelitian ini dikatakan berhasil karena

GML Change Request 07- 112r2 adds an abstract implementation of CV_ReferenceableGrid, plus two concrete subtypes that are primarily designed for irregularly spaced grid

Uji validitas instrument dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrument tiap item soal pilihan ganda yang nantinya akan digunakan dalam tes

Sebuah chip ATmega16U2 (ATmega8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2) yang terdapat pada papan digunakan sebagai media komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai COM Port

Hal ini membuktikan bahwa persepsi pengguna Tokopedia terhadap merk Tokopedia berada pada ketgori “lemah” dalam upaya mengasosiasikan brand personality Tokopedia

[r]