JURNAL SKRIPSI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI RUPA MATERI BATIK KELAS VIII E SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 GROBOGAN
TAHUN AJARAN 2014/2015
OLEH:
PURYANTO X3213023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI RUPA MATERI BATIK KELAS VIII E SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 GROBOGAN
TAHUN AJARAN 2014/2015 Puryanto
NIM. X3213023 Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Proses pembelajaran membatik kelas VIII E semester genap SMP Negeri 2 Grobogan tahun ajaran 2014/2015. Pelaksanaan pembelajaran yang meliputi: (a) tujuan pembelajaran, (b) materi pembelajaran, (c) sumber pembelajaran, (d) media pembelajaran, (e) metode pembelajaran, (f) evalusi pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 2). Hambatan dan solusi yang dialami siswa dalam proses pelakanaan pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi tunggal terpancang. Sumber yang digunakan : informan, tempat, dukumen, dan sumber kepustakaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan: wawancara, observasi, dukumentasi. Teknik sampling yang digunakan: purpusive sampling. Validasi data diperoleh dengan menggunakan teknik triangulasi data dan review informan. Teknik analisis data yang digunakan model analisis interaktif yang meliputi: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: a). Tujuan pembelajaran batik berdasarkan kompetensi dasar, (1) Siswa mampu mendeskripsikan konsep batik, (2) Membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias nusantara, (3) Membuat pola batik di kain, (4) Siswa mampu membatik dengan canting, mewarnai, (5) Siswa mampu melorot dengan air panas, (6) Materi pembelajaran. a) Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa khususnya batik, b) Sumber pembelajaran buku Terampil membatik, c) Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, pemberian tugas, dan tanya jawab, d). Media pembelajaran yaitu buku materi, power point dan alat materi power point dan alat peraga, taplak meja, e) Evaluasi dilakukan dengan tes lesan, tertulis, tugas serta unjuk kerja, 2). Hambatan dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa materi batik kelas VIII E di SMP Negri 2 Grobogan, dari aspek waktu pembelajaran waktunya tidak cukup aspek media pembelajaran media dirasa kurang, aspek metode pembelajaran, dan aspek evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran batik. Solusi yang digunakan: a) Dari segi waktu, penambahan waktu diluar jam pelajaran. b) Dari segi media, pratik membatik dikerjakan secara berkelompok. c) Dari segi metode, menggunakan metode ceramah, demonstrasi, dan penugasan.
Latar Belakang Masalah
Seni rupa termasuk dalam mata pelajaran seni budaya. Dalam seni
budaya mencakup pelajaran seni rupa, seni tari dan seni musik. Dengan
pendidikan seni rupa siswa dapat mengapresiasikan ide atau gagasan yang mereka
punya dengan menuangkan kedalam berbagai bidang yang mereka suka agar
siswa mampu menambah pengetahuan dan kepekaan dalam berfikir untuk
perkembangan dirinya dan lebih mengolah dalam mengembangkan ekspresi,
imajinasi, dan kreativitas para siswa. Seni rupa bahkan mempunyai daya tarik
tertentu bagi para siswa.
Dalam dunia pendidikan guru seni rupa harus dituntut untuk mempunyai
sifat profesional dalam proses mengajar disekolah yaitu dengan cara guru seni
rupa harus memiliki keterampilan yang mumpuni dan mempunyai ilmu
pengetahuan sesuai dengan bidangnya. Guru juga harus melakukan pembelajaran
secara sistematis.
UU No. 14 Tahun 2005 pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Seorang guru harus
berpendidikan sarjana dan harus memiliki sikap profesional, meningkatkan
kualitas kependidikannya serta mampu mengusai pelajaran sesuai bidang studi
yang telah ditempuhnya (Syaiful Sagala, 2009:11)
Pelajaran seni rupa di SMP diajarkan kepada siswa kelas VII,VIII, IX,
masing-masing memiliki perbedaan dalam diri siswa. Untuk kelas VII, siswa
dapat mengembangkan keterampilan yang mereka miliki. Hal ini sangat penting
karena dengan adanya keterampilan, akan dapat menciptakan seni sesuai dengan
ekspresi yang mereka miliki. Seni budaya merupakan salah satu mata pelajaran
yang ada di SMP Negeri 2 Grobogan yang mencakup seni rupa dan seni musik.
Mata pejaran seni rupa diajarkan beberapa mata pelajaran atau pokok bahasan,
salah satu adalah batik. Laksanaan mata pelajaran seni budaya gambaran proses
belajar mengajar seni rupa yang menyangkut materi dengan pokok bahasan batik.
Pelaksanaan pembelajaran seni rupa materi batik pada siswa kelas VIII E di SMP
miliki yang dituangkan dalam materi membatik. Dari uraian di atas dilakukan suatu penelitian dangan judul “PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI RUPA MATERI BATIK KELAS VIII E SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2
GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015”. Alasan yang mendorong
penulisan pada judul sekripsi di atas yaitu untuk menangkap kesenjangan dalam
proses pembelajaran, antara lain kurikulum, silabus, rencana pelaksanan
pembelajaran baik dari segi materi, metode, model, media, dan evaluasi sesuai
atau tidak pelaksanaan pembelajara pada materi batik. Dengan demikian
diharapakan data-data mengenai pelaksanaan pembelajara seni rupa pada materi
batik dapat diperoleh secara maksimal guna menjadi dasar pengembangan
pembelajaran dalam materi batik maupun untuk penelitian lebih lanjut.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran seni rupa materi batik kelas VIII
E semester genap SMP Negeri 2 Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Bagai mana hasil belajar membatik pada kelas VIII E semester genap SMP
Negeri 2 Grobogan tahun ajaran 2014/2015.
3. Apa hambatan yang dihadapi dan bagaimana solusinya untuk mengatasi
yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada materi batik
SMP Negeri 2 Grobogan.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Pelaksanaan Pembelajaran Seni rupa materi batik kelas VIII E
semester genap SMP Negeri 2 Grobogan
2. Hasil belajar membatik pada kelas VIII E semester genap SMP Negeri 2
Grobogan tahun ajaran 2014/2015.
3. Mengetahui hambatan yang dihadapi dan solusinya yang dibenarkan untuk
mengatasi yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada materi
Metode Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Grobogan, yang beralamat
di jalan Raya Putatsari 8 C Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan, Kabupaten
Grobogan, Telp. (0292) 426176 , Kode Pos 58152. Penelitian ini dilaksanakan
selama 2 bulan mulai bulan April sampai dengan bulan Mei tahun 2015 pada
semester genap tahun ajaran 2014/2015, dengan alasan ini adalah masa aktif
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Bentuk dan Strategi Penelitian
Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data
untuk member gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin
berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, video , dokumen pribadi,
catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya. Pada penulisan laporan demikian
peneliti menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam
bentuk aslinya.
Strategi penelitian dalam penelitian ini menggunakan strategi tunggal
terpancang.Tunggal karena penelitian hanya dilakukan di satu tempat saja yaitu di
SMP Negeri 2 Grobogan, terpancang, karena hanya berfokus yang dilakukan pada
satu kelas saja yaitu VIII E.
Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan sumber data sebagai berikut :
1. Informan
Seseorang yang mengetahui tentang permasalahan yang sedang
diteliti. Dalam hal ini informan yang dimaksud adalah Guru mata pelajaran
seni rupa yaitu Ibu Retno Wulandari dan siswa kelas VIII E SMP Negeri 2
2. Tempat penelitian
Tempat yang digunakan dalam mengumpulkan data-data dengan
melihat dan mengamati secara langsung yaitu pada SMP Negeri 2 Grobogan
kelas VIII E pada saat proses belajar mengajar seni rupa.
3. Dokumen
Dalam hal ini berupa gambar atau foto pada saat terjadi proses belajar
seni rupa berlangsung, foto hasil karya siswa kelas VIII E SMP Negeri 2
Grobogan, beberapa arsip seperti kurikulum, silabus, buku sejarah SMP Negeri
2 Grobogan, Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP), Kalender akademik,
program semester, program tahunan, alokasi waktu, mata pelajaran seni rupa.
4. Sumber Kepustakaan
Yaitu sejumlah informasi berupa buku-buku yang berkaitan dengan
pembelajaran seni rupa khususnya pada materi batik dengan menggunakan
buku pelajaran seni rupa untuk SMP kelas VIII.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu suatu langkah yang digunakan oleh
penulis dalam mendapatkan data-data yang diperlukan. Pengumpulan yang
digunakan dalam penelitian ini, menggunakan teknik antara lain :
1. Wawancara
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada informan didasarkan pada
butir-butir pertanyaan yang telah dibuat peneliti, ada kalanya juga pertanyaan
yang diajukan berdasarkan suasana yang sedang berlangsung namun masih
berkait dengan konteks penelitian.
Dalam wawancara pertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal.
Biasanya komunikasi ini dilakukan dalam keadaan saling berhadapan, namun
komunikasi dapat juga dilaksanakan melalui telepon.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara tak
tidak terlalu formal dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukanpun dapat
dijawab dengan tepat.
2. Observasi
Peneliti akan menggunakan pengamatan secara langsung dan bersifat
pasif dimana peneliti bias melakukan observasi baik secara formal ataupun
informal mengenai perilaku dan kondisi lingkungan penelitian, tetapi peneliti
tidak terlibat dalam peran apapun, namun hadir dalam konteksnya, serta
kehadiran peneliti di lokasi peneiitian diketahui oleh yang diamati. Melalui
observasi langsung dan bersifat pasif diperoleh data-data yang lengkap tentang
pembelajaran membatik di kelas VIII E SMP Negeri 2 Grobogan tahun ajaran
2014/2015 dan hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran tersebut.
3. Dokumentasi
Dokumen yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi penerapan
KurikulumTingkat Satuan Pendidikan pada SMP Negeri 2 Grobogan seperti
kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pendidikan, Silabus, kalender pendidikan,
alokasi waktu, program semester, program tahunan, serta arsip lainnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran seni rupa. Untuk dokumen gambar
merupakan kumpulan dari gambar atau foto pada saat pelaksaan pembelajaran
seni rupa berlangsung.
Teknik Sampling
Penelitian akan berusaha agar dalam sampel itu terdapat wakil-wakil dari
segala lapisan populasi. Dengan demikian ciri-ciri yang esensial dari populasi
sehingga dapat dianggap cukup representatif.
Keuntungan purposive sampling yaitu, sample dipilih sedemikian rupa
sehingga relevan dengan desain penelitian. Cara ini relatif mudah dan murah
untuk dilaksanakan. Sampel yang dipilih adalah individu yang menurut
pertimbangan peneliti dapat didekati. Sedangkan kelemahan purposive sampling
yaitu tidak ada jaminan sepenuhnya bahwa sampel itu representative seperti
Validitas Data
Menurut Sugiyono (2011:237), triangulasi diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi
data-data akan dikumpulkan melalui sumber majemuk untuk memasukkan data
pengamatan, wawancara dan diskusi kelompok terfokus. Data-data yang diperoleh
melalui wawancara dengan informan yaitu guru mata pelajaran seni rupa kelas
VIII E SMP Negeri 2 Grobogan menjadi pembanding dengan data hasil
pengamatan. Apakah data tersebut sesuai dengan keadaan sekolah sesungguhnya.
Review informan, yaitu pemeriksaan keabsahan data yang telah
terkumpul lalu ditanyakan atau diajukan kembali terhadap informan. Apakah
terjadi kesalahan atau tidak, apabila terjadi kesalahan akan dapat dibenarkan
sehingga sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Apabila data-data tersebut sudah
sesuai, maka dilanjutkan dengan menyusun sajian data walaupun masih belum
sempurna dan menyeluruh.
Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis terdapat tiga alur. Tiga alur tersebut terlihat dalam
proses yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Serta sangat
menentukan hasil akhir analisis.
Dalam Analisis data, peneliti menggunakan analisis model interaktif
karena dapat mengkaji dari setiap alur yang saling berhubungan. Pada model
interaktif, reduksi data dan penyajian data memperhatikan hasil data yang
dikumpulkan dan diverifikasi.
Menurut Miles dan Huberman (2007: 20) dalam penelitian kualitatif
langkah analisis data meliputi tiga langkah pokok yaitu 1) reduksi data, 2)
penyajian data dan 3) penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Prosedur penelitian yaitu suatu langkah yang diguanakan untuk
mempermudah dalam proses penelitian. Dari langkah tersebut terdapat
tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian antara lain :
1. Tahap Pralapangan
Pada tahap ini yang dilakukan adalah persiapan membuat rencana
penelitian, mempersiapkan materi serta alat yang digunakan dalam penelitian
sebelum terjun kelapangan. Antara lain menentukan atau memilih lokasi
penelitian dalam hal ini adalah menentukan sekolah yang akan diteliti,
mengurus perijinan penelitian, mengadakan survey atau menilai keadaan
lapangan, mencari dan memilih informan serta menyiapkan perlengkapan
dalam penelitian.
2. Tahap Observasi Lapangan
Tahap observasi lapangan merupakan tahap setelah tahap pertama
yaitu tahap pralapangan. Pada tahap ini akan diliput aktivitas-aktivitas yang
ada di lapangan. Mulai dari pengumpulan data-data pada saat observasi,
mengambil gambar pada saat proses belajar mengajar terjadi, mengambil
gambar hasil karya siswa, wawancara terhadap informan mengenai proses
pelaksanaan pembelajaran seni rupa kelas VIII E SMP Negei 2 Grobogan, serta
menganalisis observasi yang telah dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran
seni rupa kelas VIII E SMP Negei 2 Grobogan semester genap dari segi
sumber pembelajaran, media pembelajaran, metode pembelajaran, model
pembelajaran, hingga evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran. Kemudian
hasil dalam wawancara yang sudah terkumpul, akan dilakukan review agar
mendapatkan data yang sesuai dengan kondisi sebenarnya.
3. Tahap Analisis Data
Pada tahap ini yang dilakukan adalah pengumpulan data-data yang
masih mentah untuk dilakukan pengecekan dan pengolahan kemudian
dilakukan analisis. Antara lain menganalisis data awal yang telah terkumpul,
menyusun dan mengembangkan sajian data, pengayaan dan pengalaman data,
simpulan akhir dalam laporan penelitian.
Setelah tahap analisis data selesai, proses selanjutnya adalah tahap
penyusunan laporan penelitian.
Yang dilakukan pada tahap ini yaitu menyusun kelengkapan data yang
terkumpul, menyusun laporan awal, menyusun perbaikan hingga akhir laporan
penelitian.
Hasil Penelitian
Dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa Pada Materi Batik Kelas
VIII E di SMP Negeri 2 Grobogan, sebelum melaksanakan proses
pembelajaran di kelas, siswa dan guru harus melakukan persiapan dalam
pembelajaran agar commit to user pelaksanaannya dapat berjalan lancar.
Contohnya antara lain guru menyiapkan materi terlebih dahulu meliputi apa
yang akan disampaikan, metode yang akan digunakan, media yang akan
digunakan serta evaluasi terhadap pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari adanya faktor penghambat
pada pelaksanaan pembelajaran.Menurut informasi dari guru mata pelajaran
seni rupa, nilai yang diperoleh siswa masih terbilang cukup.Hal ini terjadi
karena adanya hambatan dalam pelaksanaan pendidikan, sehingga pelaksanaan
pembelajaranpun belum dapat dikatakan maksimal. Adapun hambatan dalam
pelaksanaan pendidikan seni rupa dalam materi batik dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Aspek waktu pelaksanaan pembelajaran pada materi batik, yaitu waktu yang
digunakan 2 jam pelajaran (40 menit) dalam 4 kali pertemuan. Sedikitnya
waktu tersebut menjadi hambatan bagi guru dan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran, karena materi batik merupakan materi teori dan praktek yang
membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pelaksanaannya agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
2. Aspek media dalam proses pembatikan yaitu mahalnya alat dan bahan yang
digunakan dalam membatik, sehingga sedikit mengurangi minat berkarya
3. Aspek metode dalam pelaksanaan pembelajaran materi batik yaitu metode
yang digunakan oleh guru yaitu menggunakan metode ceramah, metode
demonstrasi, metode pemberian tugas, metode tanya jawab.
4. Aspek evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada materi batik
yaitu lamanya proses membatik, hal ini juga menjadi salah satu faktor yang
dapat menghambat pelaksanaan pembelajaran.
5. Sarana dan prasarana yang ada di SMP N 2 Grobogan dapat dikatakan
masih kurang, khususnya yang berkaitan dengan seni rupa. Siswa dalam
pelaksanaan praktek di halaman kelas, karena belum adanya ruangan khusus
yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan praktek seperti ruangan untuk
membatik serta untuk menyimpan alat-alat dan bahan untuk membatik.
Serta belum adanya tempat untuk menampung karya-karya yang dihasilkan
oleh siswa.
Adapun solusi yang digunakan oleh guru mata pelajaran seni rupa
untuk mengatasi kendala yang muncul dalam pelaksanaan pendidikan seni rupa
pada materi batik SMP N 2 Grobogan adalah:
1. Dari segi waktu pelaksanaan pembelajaran pada materi batik, yaitu waktu
yang digunakan hanya 2 jam pelajaran (2x40 menit) dalam 4 kali
pertemuan. Hal tersebut tidak memungkinkan selesainya praktik membatik.
Karena membatik membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak bisa
terburu-buru. Solusi yang digunakan oleh guru untuk mengatasi hambatan
tersebut dari segi waktu yaitu praktek membatik dilakukan setelah pelajaran
selesai, yaitu pada pukul 13.00-15.00. WIB ataudilaksanakan pada saat
ekstrakurikuler yang diselenggarakan pada hari Kamis atau bisa
diselesaikan di rumah.Hal tersebut sangat membatu siswa dan gurudalam
tercapainya tujuan pelaksanaan pembelajaran pada materi batik.
2. Dari segi media dalam pelaksanaan pembelajaran materi batik yaitu alat dan
bahan yang digunakan dalam tugas praktik, guru membuat kelompok yang
terdiri dari 5 sampai 6 siswa. Misalnya, dalam 1 kain berukuran panjang 118
cm lebar 100 cm digunakan oleh 5 sampai 6 siswa dan difungsikan untuk
Terdiri dari kompor, wajan, malam, canting, kuas, palet, karet sarung
tangan, remasol, pewarna, gawangan dan waterglas.
c. Dari segi metode pelaksanaan pembelajaran materi batik yaitu metode yang
digunakan oleh guru menggunakan metode ceramah, metodedemonstrasi,
metode pemberian tugas, metode tanya jawab. Guru sedikit menambahkan
model pembelajaran CTL ( Contekstual Teaching and Learning), yaitu
dengan diselipkan pada proses pembelajaran. Seperti mencontohkan
motif-motif yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
d. Dari segi penilaian proses dan evaluasi pada pelaksanaan pembelajaran seni
rupa pada materi batik yaitu lamanya proses membatik, guru menyiasatinya
dengan cara melakukan proses pembatikan pada jam sesudah pembelajaran
ehingga karya diselesaikan dengan tepat waktu, dan untuk evaluasi tidak
terdapat kendala karena karya yang diselesaikan sesuai dengan waktu yang
ditentukan sebelumnya. Evaluasi itu sendiri dilakukan dengan cara siswa –
mempresentasikan di depan kelas. Antara lain meliputi bagaimana mereka
mendisain, membatik, mencanting mewarna serta apa pesan atau isi dari
karya yang mereka buat.
e. Sarana dan prasarana yang ada di SMP N 2 Grobogan dapat dikatakan masih
kurang, karena belum tersedianya tempat khusus untuk berkarya batik bagi
siswa. Maka , supaya yang dilakukan oleh guru agar siswa bisa membatik
dengan nyaman guru memilih tempat di depan kelasnya VIII Eatau di dalam
kelas atau yang lain dan yang nyaman agar dalam praktek membatik tidak
terganggu oleh orang lain yang lewat, yang letaknya terpisah dari
kelas-kelas yang lain. Untuk penyimpanan karya yangsudah jadi karya dipajang di
dalam ruang khusus yaitu ruang ketrampilan atau di luar kelas pada seluruh
kelas yang ada jadi setiap yang ada diluar pada waktu istirahat siswa bisa
melihat karyanya. Setelah siswa pratek membuat batik selesai alat-alat batik
antara lain kompor, wajan, canting, pewarna, sarung tangan , remasol,
naptol, kwas, lilin. Waterglas,gawangan disimpan dengan baik di
dalamruang ketrampilan supaya tidak rusak dan besuk bisa dipergunakan
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: UNS Press
Boeroe, George. 2008. Metode pembelajaran dan Pengajaran Kritik dan Sugesti Terhadap Dunia Pendidikan, Pembelajaran dan Pengajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media
Bastomi, Suwaji. 1992. Seni dan Budaya Jawa. Semarang: IKIP Press
Bangun, Sem C. 2001. Kritik Seni Rupa. Bandung: ITB
Bahri Jamarah, Syaiful dan Zain, Aswan. 2010. Strategi belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Doellah, Santosa. 2002. Batik: Pengaruh Zaman dan Lingkungan. Surakarta Danar Hadi
Darma Prawira, Sulasmi. 1989. Warna Sebagai Salah Satu Unsur Seni dan Desain. Jakarta: Pengembangan Lembaga pendidikan Tenaga Kependikan
Muharam, E. dan Sudaryanti, Warti. 1991. Pendidikan Seni Rupa II. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktoral Jendral Pendidikan Tenaga Kependidikan
Hedyat Soetopo dan Soemanto dalam M. Joko Susilo (2007:83), Pembinaan dan Pengembagan Kurikulum: Jakarta Bina Aksara
Haryati, Mimin. 2005. Model dan teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Hamalik. Oemar. 2002 Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Hadi, A. Soedomo, 2005. Pengolahan Kelas. Surakarta: UNS Press
Ishwara Helen, dkk. 2011. Batik Pesisir Pusaka Indonesia Koleksi Hartono Soemarsono. Jakarta: Gramedia
Joko Susilo, Muhammad. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manejeman Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsong. Jogjakarta: Pustaka Pelajar
Kadir, M. Sarjan dan Ma’sum, Umar. 1989. Pendidikan di Negara Sedang
Miles, M.B dan Hamberto. A.M, 2007. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode Sam. Terjemahan Tjetjep Roehedi Rohidi. Pendaping, Mulyana. Jakarta: UI Press
Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset
Mardiatmaja., B.S.. 1986. Tantangan Dunia Pendidikan. Jogjakarta; Kanisius
Moleong, Lexy. 1986. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyasana, Dedi. 2011. Pendidikan Bermutu dan Bedaya Saing. Bandung: PT. Remaja Rodakarya
Mudyaharjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Nasution. S.1989. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Nana Syaodih, (1998:27), Metode Penelitian Bandung: Remaja Rosdakarya
Nasution.S. 2001. Metode Research (penelitian ilmiah). Jakarta. Bumi Aksara
Patilima, Hamid. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Prasetiyo, Anindito. 2010. Batik Karya Agung Warisan Budaya Dunia. 2010. Yogyakarta: Pura Pustaka
Rizaldi, Nanang. 2012. Metode Perancangan Tekstil. Surakarta: UPT penerbitan UNS (UNS Press)
Syaiful, Sagala. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sakri, Adjat. 1990. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: PT. Rosda Jayaputra
Salma, P. Dewi. 2007. Prinsip Desain Pembelajaran (Instruksional Design Principles). Jakarta: PT Interpratama Offset
Sardjan, M dan Ma’sum, Umar. 1986. Pendidikan di Negara Berkembang.
Surabaya: Usaha Nasional
Soeitoe, Samuel. 1982. Psikologi Pendidikan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi: Universitas Indonesia
Strauss, Anslem dan Corbin, Juliet, 1997. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Posedur, Teknik, dan Teori. Ekonomi: Universitas Indonesia
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian dan Kualitatif dan R dan D. Bandung Alfabeta
Sulistyo Edy Tri. 2011. Media Pendidikan dan Pembelajaran DI Kelas. Surakarta UNS Press
Sumardjo, Yakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: ITB
Susanto. Sewan. 1080. Seni Kerajinan Batik Indonesia. Jakarta Balai Penelitian Batik dan Kerajinan. Lembaga penelitian dan Pendidikan Industri, Departemen Perindustrian Republik Indonesia.
Sutopo, H.B. (2002). Metodologi Penelitian Kualitalif. Surakarta: UNS Press.
Suwarna, dkk. 2005. Pengajaran Mikro Pendekatan Praktis Menyiapkan Pendidik Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana
Wena,made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif kontenporerSuatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara