• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISERTASI HAN JUDUL T4209001 ABDUL KHARIS ALMASYHARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DISERTASI HAN JUDUL T4209001 ABDUL KHARIS ALMASYHARI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

BOARD GOVERNANCE DAN MANDATORY DISCLOSURE

PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA

NON-KEUANGAN DI INDONESIA

DISERTASI

Oleh:

ABDUL KHARIS ALMASYHARI NIM T4209001

PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI MINAT AKUNTANSI

PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2015

(2)

ii

(3)

iii

HALAMAN IDENTITAS TIM PENGUJI

BOARD GOVERNANCE DAN MANDATORY DISCLOSURE

PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA

NON-KEUANGAN DI INDONESIA

Oleh:

Nama Mahasiswa : Abdul Kharis Almasyhari

NIM : T4209001

Program Studi : Doktor Ilmu Ekonomi

Minat : Akuntansi

TIM PENGUJI:

Penguji 1 Prof. Dr. Ravik Karsidi, M. S. Ketua

Penguji 2 Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M. S. Sekretaris

Penguji 3 Prof. Drs. Muhammad Nasir, M.Si., Ph.D., Akt. Anggota

Penguji 4 Dr. Wisnu Untoro, M. S. Anggota

Penguji 5 Prof. Dr. Tulus Haryono, M.Ek. Anggota

Penguji 6 Prof. Dr. Rahmawati, M.Si., Ak. Anggota

Penguji 7 Prof. Drs. Djoko Suhardjanto, M.Com (Hons), Ph.D., Ak. Anggota

Penguji 8 Prof. Niki Lukviarman, S.E., M.B.A., D.B.A., Ak. Anggota

Penguji 9 Dr. Bandi, MSi, Ak. Anggota

Penguji 10 Dr. Payamta, MSi, Ak, CPA. Anggota

Tanggal Ujian Disertasi : 11 Maret 2015

SK Penguji : 135/UN27/KP/2015

(4)
(5)

v

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh board governance terhadap ketaatan pengungkapan wajib pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Non-Keuangan di Indonesia. Board governance dalam penelitian ini diukur melalui karakteristik board of directors (board characteristics) yaitu ukuran Dewan Komisaris, proporsi komisaris independen, jumlah rapat Dewan Komisaris, latar belakang pendidikan anggota Dewan Komisaris, pengalaman internasional anggota Dewan Komisaris, pengalaman anggota Dewan Komisaris sebagai Direktur Utama serta pengetahuan industri anggota Dewan Komisaris. Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol listing status dan size perusahaan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah annual report BUMN Non-Keuangan di Indonesia tahun 2008 sampai dengan 2012. Pengukuran item pengungkapan dalam penelitian ini menggunakan teknik scoring dan ketaatan pengungkapan wajib diukur dengan metode PC Unweighted dengan menggunakan item pengungkapan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Sampel yang digunakan adalah 125 annual

report BUMN Non-Keuangan tahun 2008-2012.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketaatan pengungkapan wajib BUMN Non-Keuangan di Indonesia adalah sebesar 31,20%, hasil ini lebih rendah dibandingkan pada SOE di Rusia yang sebesar 47% dan SOE di Ghana sebesar 71,27%. Hasil pengujian regresi berganda menunjukkan bahwa board

characteristics berpengaruh terhadap ketaatan pengungkapan wajib. Variabel board characteristics yang berpengaruh positif antara lain ukuran Dewan

Komisaris dan pengetahuan industri anggota Dewan Komisaris. Pengujian untuk jumlah rapat Dewan Komisaris berpengaruh negatif terhadap ketaatan pengungkapan wajib. Pengujian ini sudah dikontrol dengan menggunakan variabel ukuran perusahaan dan status listing perusahaan.

Kata kunci: board governance, ketaatan pengungkapan wajib, BUMN non- keuangan.

(6)

vi

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of board governance to the level of mandatory disclosure in Indonesian Non-Financial State-Owned Enterprises (SOE). This study measures board governance by using board characteristics, they are board size, proportion of independent commissioners, number of board meeting, board educational background, board international experience, board experience as CEO and board industry experience, as well as using listing status and company size as control variables.

The data used in this study are the annual reports of Indonesian Non-Financial SOEs from 2008 to 2012. Measurement of the disclosure items in this study is using scoring technique and the level of compliance is measured with PC Un-weighted method by using checklist of Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). The number of sample used are 125

annual reports of Indonesian Non-Financial SOE since 2008 to 2012.

The result of this study shows that the level of mandatory disclosure is 31,20%, lower than the level of mandatory disclosures of SOE in Russia and Ghana, which are 47% and 71.27% respectively.The multiple regression test shows that board characteristics affect the level of mandatory disclosure. Board characteristics which positively affect the level of mandatory disclosure are board size and board industry experience. The number of board meeting has a negative effect on the level of mandatory disclosure. Listing status and company size as control variables also show their effect to the level of mandatory disclosure.

Keywords: board governance, mandatory disclosure, Indonesian Non-Financial

SOEs.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas seluruh nikmat yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi yang berjudul “Board Governance dan Mandatory

Disclosure pada Badan Usaha Milik Negara Non-Keuangan di Indonesia”.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret. 2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret.

3. Prof. Mohamad Nasir, M. Si., Ph.D., Ak, selaku Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan sebagai penguji eksternal.

4. Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret.

5. Prof. Dr. Tulus Haryono, M. Ek. selaku Ketua Program Studi PDIE FEB

Universitas Sebelas Maret.

6. Prof. Dr. Rahmawati, M.Si., Ak. selaku Promotor.

7. Prof. Djoko Suhardjanto, M.Com. Ph.D. Ak., selaku ko-promotor yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan sejak proposal sampai dengan penyusunan disertasi dengan support penuh termasuk semua fasilitas Padepokan Aji Tirta Wening (ATW) Pengging.

8. Prof. Niki Lukviarman, S.E., M.B.A., D.B.A., Ak. selaku ko-promotor yang telah banyak mengkritisi sejak disertasi ini masih berupa draft

(8)

viii

proposal penelitian dan memberikan banyak masukan untuk perbaikan serta selalu memberikan dorongan moral dan semangat setiap saat.

9. Dr. Bandi, M.Si., Ak. dan Dr. Payamta, M.Si., Ak. selaku penguji ujian disertasi dan proposal disertasi yang telah memberikan arahan dan masukan untuk perbaikan disertasi ini.

10.Isteriku, Retno Sintowati dan anak-anakku Lia, Mayyaz, Hafidz, Faris, Hilmy, Icha dan Hamdy yang telah memberikan dukungan doa dan pengertian.

11.Bapakku KH. Syaibani, Ibuku Muslimah, adik-adikku Umi, Amir, Khayat

dan Siti.

12.Ikhwah Fillah dan semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan disertasi ini, yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, semoga apa yang telah mereka lakukan menjadi amal baik dan memperoleh balasan dan ganjaran yang sepadan dengan amalannya dari Allah SWT.

Akhirnya, peneliti menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam disertasi ini, namun peneliti berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhkan di kemudian hari.

Surakarta, 11 Maret 2015 Peneliti,

Abdul Kharis Almasyhari

(9)

ix

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Tanpa Allah dan anda, saya bukan apa-apa

PERSEMBAHAN:

Saya persembahkan karya ilmiah disertasi ini untuk Ayahanda KH. Syaibani, Ibunda Muslimah, Isteriku Retno Sintowati, dan anak-anakku Lia, Mayyaz, Hafidz, Faris, Hilmy, Icha, dan Hamdy

(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL DISERTASI ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN IDENTITAS TIM PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS DAN HAK PUBLIKASI DISERTASI ... iv

BAB II LANDASAN TEORI PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 27

A. Landasan Teori ... 29

1. Agency Theory ... 30

2. Corporate Governance... 37

3. Board Governance ... 45

a. Ukuran Dewan Komisaris ... 48

(11)

xi

Halaman

c. Rapat Dewan Komisaris ... 50

d. Latar Belakang Pendidikan Komisaris ... 51

e. Pengalaman Internasional Komisaris ... 52

f. Pengalaman Komisaris sebagai Direktur Utama ... 53

g. Pengetahuan Industri Komisaris ... 54

4. Transparansi ... 55

5. Disclosure ... 59

6. Mandatory Disclosure ... 64

7. Kaitan Board Governance dan Mandatory Disclosure ... 72

B. Pengembangan Hipotesis ... 74

1. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Ketaatan Mandatory Disclosure ... 74

2. Pengaruh Proporsi Komisaris Independen terhadap Ketaatan Mandatory Disclosure ... 75

3. Pengaruh Jumlah Rapat Dewan Komisaris terhadap Ketaatan Mandatory Disclosure ... 76

4. Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Komisaris terhadap Ketaatan Mandatory Disclosure ... 77

5. Pengaruh Pengalaman Internasional Komisaris terhadap Ketaatan Mandatory Disclosure ... 78

6. Pengaruh Pengalaman Komisaris sebagai Direktur Utama terhadap Ketaatan Mandatory Disclosure ... 79

7. Pengaruh Pengetahuan Industri Komisaris terhadap Ketaatan Mandatory Disclosure ... 80

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 82

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 87

A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 87

(12)

xii

Halaman

C. Populasi dan Sampel ... 88

D.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 90

1. Variabel Dependen... 90

2. Variabel Independen ... 93

a. Ukuran Dewan Komisaris ... 93

b. Proporsi Komisaris Independen ... 94

c. Jumlah Rapat Dewan Komisaris ... 94

d. Latar Belakang Pendidikan Komisaris ... 95

e. Pengalaman Internasional Komisaris ... 96

f. Pengalaman Komisaris sebagai Direktur Utama ... 96

g. Pengetahuan Industri Komisaris ... 97

E. Teknik Pengumpulan Data ... 98

F. Teknik dan Instrumen untuk Mengumpulkan Data ... 101

G. Teknik Analisis Data ... 102

b. Uji Multikolinearitas ... 105

c. Uji Autokorelasi ... 105

d. UjiHeterokedastisitas ... 106

4. Uji Beda ... 106

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 107

A. Hasil Pemilihan Sampel ... 107

(13)

xiii

Halaman 1. Statistik Deskriptif Variabel Dependen Tingkat Ketaatan

Pengungkapan Wajib ... 109

2. Statistik Deskriptif Variabel Independen ... 124

a. Ukuran Dewan Komisaris ... 125

b. Proporsi Komisaris Independen ... 127

c. Jumlah Rapat Dewan Komisaris ... 129

d. Latar Belakang Pendidikan Komisaris ... 131

e. Pengalaman Internasional Komisaris ... 133

f. Pengalaman Komisaris Sebagai Direktur Utama ... 135

g. Pengetahuan Industri Komisaris ... 137

C. Uji Persyaratan Analisis ... 139

D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ... 140

1. Analisis Regresi Berganda ... 140

a. Koefisien Determinasi (R2) ... 142

b. Nilai F ... 142

c. Signifikansi ... 143

d. Nilai t ... 143

2. Hasil Pengujian Hipotesis ... 143

a. Hipotesis Pertama ... 144

1. Hasil Uji Beda Mandatory Disclosure Pada Perusahaan Listing dan Non-Listing ... 169

(14)

xiv

Halaman

2. Hasil Uji Beda Mandatory Disclosure Pada Perusahaan Size Besar dan

Size Kecil ... 171

3. Hasil Uji Beda Mandatory Disclosure Pada Neraca dan Laporan Laba/Rugi ... 172

F. Analisis Regresi Berganda untuk Laporan Laba/Rugi dan Neraca ... 173

1. Analisis Regresi Berganda untuk Laporan Laba/Rugi ... 173

2. Analisis Regresi Berganda untuk Neraca... 175

G. Variabel Kontrol ... 177

1. Listing Status ... 177

2. Size ... 178

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN,DAN KETERBATASAN ... 181

A. Kesimpulan ... 181

B. Implikasi, Saran, dan Keterbatasan ... 185

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Jumlah BUMN Berdasarkan Sektor Industri Tahun 2012 ... 2

3.1. Populasi Penelitian... 89

3.2. Keterangan Persamaan Regresi Berganda ... 103

4.1. Prosedur Pemilihan Sampel ... 107

4.2. Statistik Deskriptif Tingkat Ketaatan Mandatory Disclosure ... 109

4.3. Daftar BUMN dan Tingkat Ketaatan Mandatory Disclosure untuk Industri Konstruksi ... 115

4.4. Daftar BUMN dan Tingkat Ketaatan Mandatory Disclosure untuk Industri Pertambangan Umum ... 117

4.5. Daftar BUMN dan Tingkat Ketaatan Mandatory Disclosure untuk Industri Transportasi ... 118

4.6. Daftar BUMN dan Tingkat Ketaatan Mandatory Disclosure untuk Industri Real Estate ... 119

4.7. Daftar BUMN dan Tingkat Ketaatan Mandatory Disclosure untuk Industri Manufaktur ... 120

4.8. Daftar BUMN dan Tingkat Ketaatan Mandatory Disclosure untuk Industri Perkebunan ... 121

4.9. Daftar BUMN dan Tingkat Ketaatan Mandatory Disclosure untuk Industri Minyak dan Gas Bumi ... 122

4.10. Daftar BUMN dan Tingkat Ketaatan Mandatory Disclosure untuk Industri Telekomunikasi dan Informasi ... 122

4.11. Daftar BUMN dan Tingkat Ketaatan Mandatory Disclosure untuk Industri Jalan Tol ... 123

4.12. Statistik Deskriptif Variabel Independen ... 125

4.13. Hasil Pengujian Regresi Berganda ... 142

(16)

xvi

Tabel Halaman

4.15. Hasil Uji Beda t-test Perusahaan Size Besar dan Size Kecil ... 171

4.16. Hasil Uji Beda t-test Neraca dan Laporan Laba/Rugi ... 172

4.17. Statistik Deskriptif Tingkat Ketaatan Mandatory Disclosure ... 172

4.18. Hasil Pengujian Regresi Berganda Laporan Laba/Rugi ... 174

4.19. Hasil Pengujian Regresi Berganda Neraca ... 175

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Jenis-Jenis Hubungan Keagenan dalam BUMN ... 32

2.2. One Tier System ... 39

2.3. Two-Tier System ... 40

2.4. Struktur Board of Commissioner dan Board of directors dalam Two-Tier System yang diadopsi oleh Indonesia ... 41

2.5. Alur Pemikiran Penelitian ... 74

2.6. Kerangka Konseptual Penelitian ... 83

4.1. Grafik Tingkat Ketaatan Pengungkapan Wajib Per Tahun ... 111

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Theoritical Mapping

Lampiran II Item Pengungkapan Laba Rugi Lampiran III Item Pengungkapan Pada Neraca Lampiran IV Data Variabel

Lampiran V Statistik Deskriptif Lampiran VI Uji Persyaratan Analisis Lampiran VII Analisis Regresi Berganda Lampiran VIII Transkrip Wawancara

(19)

xix

DAFTAR SINGKATAN

ADB : Asian Development Bank

AI : Asymmetric Information

BAPEPAM-LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

BEI : Bursa Efek Indonesia

BUMN : Badan Usaha Milik Negara

CEO : Chief Executive Officer

CSD : Corporate Social Disclosure

EECG : European Committee of Corporate Governance

FASB : Financial Accounting Standard Board

ICW : Indonesia Corruption Watch

IFRS : International Financial Reporting Standards

KAP : Kantor Akuntan Publik

KNKG : Komite Nasional Kebijakan Governance

OECD :Organization for Economic Cooperation and

Development

RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham

SAK : Standar Akuntansi Keuangan

SEC : Securities Exchange Commission

SFAC : Statement of Financial Accounting Concepts

SOE : State-Owned Enterprises

US : United States

Gambar

Tabel
Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Tinggalan budaya tersebut dianggap mengandung banyak informasi tentang cara hidup manusia dan sebagai bukti pencapaian cita rasa seni manusia di masa lampau (Tanudirdjo, 2008).

Prinsip-prinsip dalam pelatihan berbasis kompetensi adalam mendorong pada fleksibilitas dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu,

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa independensi dan budaya ewuh pakewuh berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas audit internal

Setelah pelatihan dan praktek pembuatan pakan silase dilaksanakan, maka dilakukan tes akhir (post test) tingkat pengetahuan peserta tentang pakan silase. Metode yang

Keadilan prosedural yang tercermin dalam faktor seperti komunikasi bilateral, mengenal & memahami permasalahan individu, menyangggah keputusan serta aplikasi

Walaupun secara keseluruhan efektivitas pembelajaran mahasiswa PPL Penjaskesrek FOK Undiksha menurut pendapat siswa SMP dan SMA/SMK se-Kabupaten Buleleng Tahun

Wayang golek ini menampilkan golek yaitu semacam boneka yang terbuat dari kayu yang memerankan tokoh tertentu dalam cerita pewayangan serta dimainkan oleh seorang Dalang