PENGGT]NAAN
MEDIA
TRANSPARANSI OHP
SEBAGAI
ALAT
BANTU
INSTRUKSIONAL PENGAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN
KETRAMPILAN
PROSES
SEBAGAI UPAYA
I]NTUK
PENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN IPA
THE
USEOF OHP
ASAN INSTRUCTIONAL
MEDIA
ON
SCIENTIFIC TEACHING
AND LEARNING
SUPPORTED
BY SKILL-
PROCCESSESAPPROACH TO RAISE
THE QUALITY
OF
SCIENTIFIC EDUCATION
AHMAD
FAUZI
Pendidikan Fisika Universitas Sebelas Maret Jl. Ir Sutami No 36 A Kentingan Surakarta
Diterima 28 Maret 2006, Disetujui 30 Maret 2005
Abstract
The aims of this research are to find out: (1) the intluence of using the OHP mediq and LKS (l,embar Kerja Siswa,/student worlcsheet) to raise the quality of scientific education (2) the influence using demonstration method and information discussion method to raise the quality of scientffic subject education (3) interaction
of
factor 1 andfactor 2 in raising the quality of scientific education.
The research used the experiment method with 2X2 factorial design. The researcher collected the data by giving test to the subject. The population of the research was the third grade of senior high school (MTsN) Salatiga, the number of the samples were 80 students (divided into two classes), taken from sub-populations
of
268 students(in
six classes). The researcher applied random sampling technique. The data was analyzed by using ANOVA at the level of significanced
= 0,05.The results showed that: (1) there is a significant dffirence of using the OHP and LKS in rising the
quality of scientific subject education (2) there is significant dffirence of using the demonstration method and information discussion method in rising the quality of scientific subject education (3) there is no interaction
between the usage of OHP transparence and LKS with the usage of demonstration and information discussion
method to raise the quality of scientffic education.
Keywords: transparence, OHP, dffirence influences, scientific subject education. BIOEDUKASI
Volume 3, Nomor 1
Halaman 42-46
PENDAHT]LUAN
Ilmu
Pengetahuan
Alam
(PA)
merupakan sekumpulan pengetahuan yang
terorganisasikan
secara
teratur
mengenaigejala-gejala alam.
IPA
tidaklah cukup bila hanyaditinjau
dari
segiproduk
saja. Ilmu PengetahuanAlam
(PA)
selain
sebagaiproduk,
sebenarnyajuga
merupakan proses dan sikap (Carin&
Sun, 1985).IPA
sebagai proses pada hakikatnya merupakansuatu
cara
untuk
memecahkanmasalah dengan prosedur tertentu mengenai
gejala-gejala alam. Selanjutnya,
PA
sebagaisikap merupakan cara memandang terhadap
gejala-gejala alam dalam rangka memahami
gejala alam
itu.
Sesuai hakikatIPA,
makatujuan pendidikan IPA tidaklah hanya sekedar agar siswa dapat memiliki pengetahuan tentang
ISSN: 1693-265X
Februari
2006gejala-gejala
alam
saja. Selainitu,
melalui pendidikan diharapkan para siswa terbentuk kemampuan memecahkan masalah-masalah mengenai alam sekitar sesuai dengan cara serta sikap yang dikehendaki dalam IPA.Untuk tercapainya tujuan
itu
tidaklah cukupbila
dalam proses pembelajaran IPAdigunakan
pendekatan
yang
bersifat ekspositorik. Oleh karena itu, kurikulum SMP2004
menekankan pengembangan
danpenggunaan
keterampilan
proses
dalampembelajaran IPA.
Mata
pelajaranIPA
berfungsi untuk memberikan pengetahuan tentang lingkunganalam, mengembangkan keterampilan, wawasan
dan
kesadaranteknologi
yang
berkaitandengan
pemanfaatannyabagi
kehidupanmelanjutkan
ke
jenjang
menengah sertapeningkatan kesadaran terhadap kebesaran dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk
melaksanakan pembelajaranIPA seorang guru seharusnya berperan sebagai seseorang yang akan mentransfer ilmu kepada
muridnya, hendaknya selalu melihat kondisi
atau
keadaanyang
menunjang kelancaranproses pembelajaran dengan selalu mengikuti perkembangan-perkembangan
terbaru
di bidang pendidikan.Salah
satu
pendekatanbaru
untukpembelajaran
IPA
adalah
pengguanaanpendekatan keterampilan proses
yaitu
suatuwawasan
atau
acuan
pengembangankemampuan dan keterampilan seseorang yang
pada
dasarnyatelah ada
pada
dirinya.Pendekatan ketrampilan
proses
bukan merupakanberada
ditindakan instruksional yang
kemampuan
siswa
tetapialam yang beerhubungan dengan kebendaan yang diperoleh melalui metode ilmiah.
Dalam
pembelajaranIPA
umumnya menggunakandua
jenis
pendekatan yaitupendekatan ekspositori dan pendekatan inkuiri.
Dalam
pendekatan ekspositoriguru
sangatdominan
dalam
pembelajaran
yangberlangsung.
Jalan yang
ditempuh
dalampendekatan ekspositori adalah "memberi tahu", sehingga siswanya
pasif, tinggal
menerimapelajaran
dari
guru. Jadi,
pembelajaranberpusat
pada
guru
(teacher
centered).Sebaliknya,
dalam
pendekatan
inkuiri pembelajaran ditekankan pada aktivitas siswaatau siswa menjadi pusat kegiatan (student
centered). Pada pendekatan inkuiri jalan yang
ditempuh adalah
"mencari
tahu",
sehinggaproses dominasi guru boleh dikatakan tidak ada, siswanya
aktif
mencari sendiri informasiyang diperlukan.
Setiap
proses
belajar
mengajarmenuntut
suatu
strategi tertentu.
Strategibelajar mengajar yang pada hakekatnya adalah
perancangan, prosedur,
dan
langkah-langkahyang
ditempuh
untuk
mencapai
tujuanpengajaran
tertentu.
Oleh
karena
ituperancangan dan pelaksanaan strategi belajar
mengajar harus dilandasi dengan pengetahuan,
pemahaman,
dan
keterampilan penggunaanmetode yang memadai, karena setiap metode
mengajar
memilki
karakteristik sendiri yangakan
memberikanhasil
yang
memuaskanapabila
diterapkandalam strategi
belajarmengajar yang cocok.
Metode
demonstrasiadalah
suatuteknik
mengajar dimana dikombinasikannyalisan dengan perbuatan yang menggunakan alat agar siswa memerhatikan proses pembelajaran.
Metode demonstrasi dapat digunakan pada saat
guru ingin
menunjukkan suatugejala
atauproses pada muridnya, yang dapat dilakukan
pada
awal
pelajaran
untuk
mengawalipelajaran
yang akan
diberikan
sebagai pelemparan masalah.Metode diskusi informasi adalah suatu
cara
penyajian pelajaran dimana
siswadihadapkan pada suatu masalah yang dapat
berupa
pernyataanatau
pertanyaan yangbersifat
problematis
untuk
dibahas
atau dipecahkan bersama.Media
pengajaran
adalah
segalasesuatu
yang
dapat
digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerimasuatu
luar
dimaksudkan
untuk
mengembangkan kemampuan-kemampuan yang telah ada dalamdiri siswa.
Dalam
pendekatan
keterampilanproses tersedia sejumlah kegiatan ketrampilan,
diantaranya keterampilan
mengamati,menghitung, memberikan arti,
menghubungkan
hasil-hasil
pengamatan,meramalkan, menggunakan
informasi,
danmengkomunikasikan
informasi
yangdiperoleh..
Pendekatan keterampilan
prosesmemiliki
ciri-ciri yang
senada
denganpendekatan inkuin/discovery,
yaitu
(l)
menekankan aktivitas siswa untuk memperoleh
informasi
dan
(2)
guru
tidak
mendominasimelainkan sebagai organisator dan fasilitator (Hendro Darmodjo
&
Yenny R.E.
Kaligis,1992).
Sehubungan denganitu,
Semiawan menegaskan bahwa dorongan pengarahan danpemberian kemudahan
dari
guru diharapkansemua
bnetuk
keterampilanproses
dapatberkembang pada
diri
siswa sesuai dengantingkat
kedewasaannya(Cony
Semiawan, 1989).IPA
merupakanilmu
pengetahuanyang memiliki
kekhususan,
letakkekhususannya
adalah
pada
metode
yangdigunakan
oleh para
ilmuwan
untuk memperoleh pengetahuan tersebut. IPA adalahsuatu
ilmu
pengetahuan yang disusun secaraBIOEDUKASI Vol.
3,
No. 1, hal.42-46(guru
ke
murid), sehingga dapat merangsangpikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sedemikian
rupa
sehinggaproses
belajarmengajar dapat berlangsung secara baik dan lancar.
Prestasi
belajar
sebagai
hasil pencapaian tujuan belajar yang berupa skoratau
nilai
angka dan sebagainya mempunyaiarti dan makna penting, serta bermanfaat bagi
peserta
didik,
orangtua
atau walinya, guru,masyarakat bahkan
juga
pemerintah. Karenadengan
skor
tersebut dapat
dikaji
untukdisusun
dan
ditetapkan
suatu
keputusanataupun
langkah-langkah
kebijaksanaansebagai
akibat
manifestasi prestasi belajar.Dengan
kata lain,
prestasi dapat dijadikanukuran untuk
mengetahui seberapa besarpeserta
didik
dapat
-"ng.rurai
bahanpembelajaran
yang telah
dibelajarkan dandipelajari (Abdullah, I97 8).
METODE
PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian
ini
adalah penelitian yang bersifateksperimen,
yang
bertujuan
mencarimengetahui
efek
variablel
bebas terhadapAdapun data-data
dari
penelitian iniberupa
(1)
data
tentangnilai
awal
matapelajaran
IPA
yang diperolehdari
dokumennilai tes IPA kelas
II
cawuIII
dan (2) data nilaiakhir
mata
pelajaranIPA
yang
diperolehsetelah obyek diberi perlakuan.
Analisi
data
dilakukanmelalui
duatahap yang meliputi
(1)
pengujian normalitasdistribusi sampling dengan menggunakan
uji
Liliefors
dan
(2)
pengujian
homogenitasvariansi
dengan menggunakanuji
Barlett,kemudian baru dilakukanujiAnava dua jalan.
44
variable terikat (variasi media pengajaran dan
metode
pembelajaran
terhadap
kualitas pendidikan (prestasibelajar
pA)).
Dalampenelitian
ini
terdapat perlakuan
untuk memerolehnilai
prestasi belajarIPA
siswayaitu dua
kelas dijadikan
sampel
untuk penelitian. kelas eksperimendibagi
atas duakelompok yaitu satu kelompok diajar dengan
metode demonstrasi dengan alat bantu berupa
media OHP dan untuk kelompok yang lain diajar dengan metode demostrasi dengan alat
bantu berupa media
LKS.
Sedangkan untuk kelas kontrol juga terbagi atas dua kelompokyaitu
satu kelompokdiajar
dengan metodediskusi informasi dengan
alat
bantu berupamedia OHP dan untuk kelompok yang lain diajar dengan metode diskusi informasi dengan alat bantu berupa media LKS.
Subjek
dalam
penelitianini
adalahsiswa kelas
III
MTsN
Salatiga sebanyak 268siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara
acak dan
diambil
80
siswa sebagai sampelpenelitian. Adapun desain penelitiannya adalah
desain factorial
2x
2
yang disajikan dalam tabel 1 sebagai berikut :Tabel 1. Desain penelitian yang digunakan. Penelitian menggunakan desain
fakto/ralZI'2
HASIL
DAN PEMBAHASANDari analisis uji homogenitas diketahui bahwa varian populasi bersifat homogen dan
berdistribusi
normal.
Dari
analisi
variansi (AnavaDun
jalan)
diperolehhasil
sebagaiberikut:
(l)
ada pengaruh perbedaan antarapenggunaan
alat
bantu
berupa
media transparansiOHP
dengan penggunaan alat bantu berupa mediaLKS
terhadap prestasibelajar IPA (Fa = 4,55
)
Fou"r=
3,97)(2)
adapengaruh
perbedaan
antara
penggunaanmetode demonstrasi dan penggunaan metode
Media
Pembelajaran
I
Metode Pembelaiaran
Metode Demonstrasi
(81) Metode Diskusi Informasi
82\
Media Transparansi OHP(A1) A181
AIB2
Media LKS
[image:3.595.69.499.456.553.2]diskusi informasi terhadap prestasi belajar IPA
(Fb
=
5,18
>
Ft"b"r=
3,97)
(3) tidak
adainteraksi antara penggunaan alat bantu berupa
media
transparansiOHP dan
media
LKS dengan penggunaan metode demonstrasi dandiskusi informasi terhadap prestasi belajar IPA
(Fab = 0,02 < Raber= 3,97).Da1j hasil uji lanjut
(komparasi ganda) didapat
bahwa
:(1)penggunaan
media
transparansi
OHPmemberikan pengaruh
yang
lebih
baikT abel 2. Rangkuman
ANAVA
Tidak adanya interaksi antara penggunaan alat
bantu berupa media transparansi
OHP
danmedia
LKS
dengan
penggunaan metodedemonstrasi dan diskusi informasi bukanlah
berarti
disebabkanoleh
kesalahan teori,melainkan
dapat
dimungkinkan
oleh pengelolaan dalam pembelajaran yang kurang optimal. Disamping itu mungkin penelitianini
belum
mampu
mendorong
siswa
secaraoptimal karena
guru
yang
melaksanakanmetode
ini
belum
dapat
menggunakanpendekatan pembelajaran keterampilan proses secara tepat.
KESIMPULAN
Dari
uraian
hasil
penelitian
danpembahasan
di
depan, dapat
disimpulkan bahwa: (1) ada perbedaan prestasi belajar IPAantara siswa yang diajar dengan menggunakan
alat
bantu media transparansiOHP
dengansiswa yang diajar dengan menggunakan alat
bantu berupa media
LKS (2)
ada perbedaanprestasi belajar
IPA
antara siswa yang diajardengan metode demonstrasi dengan siswa.yang
diajar
dengan metode diskusi informasi (3)daripada penggunaan
media
LKS
terhadap prestasi belajar IPA (Fa = 4,55)
Ftauer-
3,97)(2)
penggunaan
metode
demonstrasimemberikan pengaruh
yang
lebih
baikdaripada penggunaan metode diskusi informasi
terhadap prestasi belajar IPA (Fb = 5,18
)
Ft uur=
3,97).Tabel RangkumanANAVA
disajikansebagai berikut :
tidak
ada
interaksi antara penggunaan alatbantu berupa media transparansi
OHP
danmedia
LKS
dengan
penggunaan metodedemonstrasi
dan diskusi
informasi terhadap prestasi belajar IPA.Penggunaan
alat
Bantu
transparansiOHP mempunyai pengaruh yang
lebih
baik terhadap peningkatan prestasibelajar
IPA dibandingkan dengan penggunaan alat bantumedia LKS. Penggunaan metode demonstrasi
mempunyai pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan prestasi belajar IPA dibandingkan
dengan penggunaan metode diskusi informasi.
Penerapan
keterampilan
prosesmenuntut keterlibatan mental dan
fisik
siswasemakin banyak
untuk
menemukan sendiri pengetahuanyang
dipelajarinya,
sehinggasiswa dapat memahami konsep-konsep dasar dan pengetahuan secrua lebih baik, penguasaan bahan yang dipelajari lebih mendalam.
Berdasarkan hasil penelitian
ini
dapatdikemukakan saran-saran sebagai berikut:
(l)
kepada
guru
IPA
sebaiknya menerapkanpendekatan keterampilan
proses
(memilihmetode
pembelajaran
yang
tepat
danmenggunakan
alat
bantu yang tepat) dalam menyampaikan materi untuk mengembangkan SumberVariansi
ss
df
MS F pEfek Utama A (baris)
B (Kolom) Interaksi
AB
Kesalahan
281,5
320
1,25 4692,5
1 1
I
76281,25
320
r,25
61,7434
4,5551
5,1827
0,0202
<0,05 <0,05
:0'os
BIOEDUKASI Vol.
3,
No. 1, hal.42-46kemampuan
intelektual
siswa
(2)
kepadapengelola
sekolah
diharapkan
dapatmenyediakan
sarana
penunjang
untuk memperlancar proses pembelajaran(3)
untuk para peneliti yang akan datang, penelitianini
dapat digunakan sebagai acuan tetapi perlu dikembangkan
lebih
lanjut
baik
dalampenentuan sampel, perluasan kajian teori dan
metodologi penelitiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulah.
1978.
Pengantar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.Amin,
Muh.
1987.
Mengajarkan
IlmuPengetahuan
Alam
denganMenggunakan Metode Discovery dan
krkuiry. Jakarta: Depdikbud.
Anderson,
Ronal
H.
1986. Pemilihan danPengembangan
Media
untukPembelajaran. Jakarta: CV Rajawali.
Arikunto,
Suharsimi.
2001.
Dasar-dasarEvaluasi
Pendidikan. Jakarta: BinaAksara.
Fauzi, Ahmad. 2003.
Penggunaan Media Transparansi OHP sebagai Alat BantuInstruksional Pengajaran
IPA
dengan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Siswa KelastrI
MTs
Tahun Ajaran2002/2003
(Skripsi).
Surakarta:Universitas Sebelas Maret.
Rinanto, Andre. 1982. Peranan Media Audio Visual dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisisus.
Semiawan,
Conny. 1990.
PendekatanKeterampilan
Proses.
Jakarta: Gramedia.Sujana,
Nana.
1990.
Media
Pengajaran.Bandung: Sinar Baru.