• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN TELANG SIONG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN TELANG SIONG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI

SDN TELANG SIONG

As’ari

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : asari.ajud@gmail.com

ABSTRAK

Media pembelajaran menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan tujuan pembelajaran. Beragam media dapat dipilih oleh guru dengan menyesuikan materi yang akan disampaikan. Pemilihan media yang tepat dapat mendukung kelancaran pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan Pemanfaatan Media Audio visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Telang Siong. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua Siklus. Setiap siklus terdiri dari: rencana, kegiatan sekaligus pengamatan dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas VI SDN Telang Siong Kecamatan Paju Epat Kabupaten Barito Timur yang berjumlah 10 orang. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester Ganjil bulan Desember 2022. Data yang diperoleh berupa hasil tes tulis. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik tes dan observasi serta dianalisis menggunakan teknik deskripsi kualitatif dan deskripsi kuantitatif yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II. Setelah melaksanakan penelitian didapatkan hasil belajar peserta didik pra siklus sampai siklus II meningkat sebesar 40%, dari yang awalnya 50% meningkat menjadi 90%. Nilai rata-rata juga meningkat, dari yang awalnya hanya 56 meningkat menjadi 82. Dari Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI sekolah dasar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Indahnya Nama-nama Allah SWT.

Kata Kunci : Media, Audio visual, Hasil Belajar

PENDAHULUAN

Perkembangan kurikulum yang berlangsung di Indonesia menuntut guru dan siswa untuk lebih bekerja keras dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Pembelajaran seyogyanya memanusiakan manusia dengan kurikulum yang cocok dengan kebutuhan siswa. Siswa dibekali dengan bermacam-macam ilmu dengan bermacam model serta pendekatan

(2)

pembelajaran yang berbeda-beda sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.

Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi, salah satunya mempengaruhi terhadap upaya terbaru pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.

Perlu persiapan khusus bagi seorang guru atau pendidik lainnya untuk mempersiapkan pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa dengan baik dan interaktif.

Desain pembelajaran yang mengutamakan keaktifan siswa perlu dijadikan indikator utama dalam menentukan keberhasilan sebuah proses pembelajaran. Jika siswa didalam kelas aktif, komunikatif dan interaktif dalam mengikuti setiap tahapan pembelajaran, maka hal tersebut seudah menjadi sebuah keberhasilan guru dalam mendesain pembelajarannya (Prasetyo Abdul Hadi, dkk. 2021). Media merupakan salah satu komponen pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Banyak jenis media yang bisa dipilih, dikembangkan, dan dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, biaya, maupun tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Setiap jenis media memiliki karakteristik tertentu yang perlu kita pahami, sehingga kita dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan (Febrita Yolanda dan Maria Ulfah, 2019). Sering kali didapati adanya gangguan atau hambatan komunikasi antara guru dengan siswa sehingga tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan bantuan media yang digunakan secara tepat, hambatan atau gangguan yang terjadi dapat dihindari. Dalam hal ini media berfungsi untuk menghindari hambatan komunikasi dalam proses belaiar mengajar secara umum (Jasiah, 2006).

Media pembelajaran menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan tujuan pembelajaran. Beragam media dapat dipilih oleh guru dengan menyesuikan materi yang akan disampaikan. Pemilihan media yang tepat dapat mendukung kelancaran pelaksanaan pembelajaran. Guru dituntut supaya mampu memanfaatkan dan menerapkan alat-alat yang ada dan disediakan sekolah serta tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai perkembangan dan tuntutan zaman. Guru semestinya memanfaatkan dan menggunakan alat yang murah dan efisien, meskipun sederhana namun tetap bersahaja yang ada disekitarnya dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Media pembelajaran dapat menarik perhatian siswa dan membuat siswa lebih paham dengan materi yang terkesan rumit. Media pembelajaran beragam jenisnya mulai dari sederhana hingga modern, sebagaimana contohnya: radio, tape recorder, OHP, audio visual dan lain-lain.

Perkembangan teknologi membuat perubahan dalam penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang paling sering ditemukan adalah dengan Audio visual. Media audio visual adalah jenis media yang mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, seperti misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain

(3)

sebagainya (Ernanida dan Yusra, 2019). Penggunaan media Audio visual diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Apa yang dilihat dan didengar biasanya lebih mudah untuk diterima, sehingga terjadi pembelajaran yang saling menguntungkan antara siswa dan guru. Pembelajaran idealnya tidak bersifat searah namun dua arah yang sama-sama berkontribusi mewujudkan keberhasilan pembelajaran.

Permasalahan yang ditemukan di SDN Telang Siong khususnya pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas VI yaitu: 1) Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, 2) Siswa berbicara dengan teman sebangku ketika pembelajaran berlangsung, 3) Siswa kurang responsive terhadap stimulus yang diberikan guru, 4) Hasil belajar Mata Pelajaran Agama Islam siswa masih rendah dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Permasalah-permasalahan diatas disebabkan guru belum memaksimalkan penggunaan media dalam pembelajaran, sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran dan berimbas pada hasil belajar siswa. Hasil belajar akan tampak setelah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam proses evaluasi (penilaian) pembelajaran dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Perubahan tersebut dapat terjadinya dengan adanya peningkatan dan pengembangan media pembelajaran yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Evaluasi (penilaian) hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan menggunakan teknik-teknik seperti nilai tes, penilaian skala sikap dan lain sebagainya.

Pemilihan pengguanan media yang tepat dipercaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan media pembelajaran audio visual bisa dipertimbangakan dalam proses kegiatan belajar hal ini didasari adanya trend dikalangan anak- anak sangat suka melihat-lihat video khususnya yang tersebar di media sosial ataupun aplikasi berbagi video seperti snack video, tiktok, youtube dan sebagainya. Media audio visual yang berupa video pembelajaran memiliki keunggulan diantaranya; 1). Mengatasi jarak dan waktu, 2). Mampu menggambarkan peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu singkat, 3).

Media dapat diulang-ulang, 4). Pesan yang disampaikan mudah diingat, 5).

Dapat mengembangkan daya pikir dan imajinasi siswa, 6). Memperjelas hal-hal yang bersifat abstrak, 7). Dapat memancing kreativitas anak, 8). Berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan realitas social yang dibahas di kelas (Windasari, dkk, 2019)

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pemanfaatan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Telang Siong”

(4)

METODOLOGI PENELITIAN

Deskripsikan Penelitian yang penulis lakukan menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK), dimana dalam proses ini peneliti sekaligus guru menginginkan adanya perbaikan dan peningkatan dalam proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II sehingga berdampak pada meningkatnya hasil belajar itu sendiri. Penulis menggunakan model penelitian tindakan Kemmis dan Mc.

Taggart.

Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VI SDN Telang Siong Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa 10 orang, 5 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Penelitian ini didasarkan pada kondisi kelas dengan beragam kemampuan. Adapun obyek penelitian ini adalah pemanfaatan media Audio visual, dan hasil belajar.

Data penelitian dikumpulkan degan menggunakan dua teknik yaitu tes dan observasi. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik kelas VI SDN Telang Siong Kec. Paju Epat Kabupaten Barito Timur dengan materi Indahnya Nama-nama Allah SWT. Instrumen tes diberikan kepada peserta didik

(5)

saat akhir siklus. Test yang digunakan adalah soal isian dan pilihan ganda. Hasil tes ini akan diolah untuk mengetahui tingkat keberhasilan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Observasi adalah suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologi dan kronologis. Dalam penelitian ini instrumen observasi merupakan alat bantu yang digunakan peneliti ketika mengumpulkan data melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Hal yang perlu diamati oleh observer di sini meliputi aktivitas peserta didik dan guru selama melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya akan dianalisis. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis deskripsi kualitatif melalui lembar observasi dan deskripsi kuantitatif melalui tes hasil belajar. Peneliti berpedoman bahwa siswa yang tuntas secara personal jika telah mencapai nilai KKM ≥ 70. Dan tuntas secara klasikal jika ≥ 85 % siswa di dalam kelas mencapai ketuntasan. Berikut rumus yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis data penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

P = F/N x 100%

Keterangan:

P = Presentase nilai F = skor perolehan

N = Jumlah skor keseluruhan

Tabel 1. Kriteria Aktifitas Guru dan Peserta Didik No. Aktivitas Kualifikasi

4 80% - 100% Baik sekali

3 60% - 79% Baik

2 25% - 59% Cukup

1 0% - 24% Kurang

HASIL PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus penelitian dengan empat tahap setiap siklusnya sesuai dengan desain penelitian yang dipilih yaitu desain Kemmis dan Mc Taggart. Empat tahap penelitian tersebut

(6)

adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Untuk tahap pelaksanaan dan observasi dilaksanakan secara bersamaan.

Tahap perencaan dimulai dengan mempersiapkan seluruh instrumen yang digunakan pada penelitian. Baik pada siklus I maupun siklus II, kegiatan yang dilakukan sama. Hanya saja pada siklus II, perencanaan dilakukan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Perencanaan dilakukan oleh peneliti agarpelaksanaan kegiatan penelitian dapat dijalankan dengan lancar. Untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Pendididkan Agama Islam dan Budi Pekerti diperlukan perencanaan yang terstruktur. Perencanaan dilakukan oleh peneliti sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran. Instrumen yang disiapkan oleh peneliti pada tahap perencanaan diantaranya adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi, media audio visual, dan lembar kerja peserta didik (LKPD).

Sedangkan pada tahap pelaksanaan peneliti melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan media audio visual. Pada proses pembelajaran peneliti melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang termuat pada RPP.

Pendekatan pembelajaran yang dipilih adalah pendekatan Kontekstual dengan model Cooperative learning.

Tahap observasi dilaksanakan oleh peneliti bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, dilaksanakan proses observasi tehadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi terhadap pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan dan mengadakan penilaian untuk mengetahui kemampuan belajar peserta didik.

Kegiatan ini meliputi pengamatan tehadap perencanaan pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan tindakan, sikap peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan guru dan peserta didik dalam poses pembelajaran.

Tahap terakhir yaitu refleksi peneliti melakukan intropeksi diri berdasarkan observasi dan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan. Beradasarkan refleksi inilah suatu perbaikan tindakan selanjutnya ditentukan. Kegiatan dalam tahap refleksi adalah menganalisa hasil pekerjaan peserta didik, menganalisan hasil observasi, dan menganalisa hasil kerja kelompok peserta didik. Hasil refleksi akan menentukan keberlanjutan dari penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan. Pada siklus I, indikator keberhasilan belum tercapai sehingga penelitian perlu dilanjutkan pada siklus II.

Pada siklus II menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai sehingga penelitian tidak dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

Berdasarkan temuan data yang diperoleh dari proses perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan tiap siklus terbukti menunjukkan adanya perubahan hasil belajar peserta didik yang meningkat. Upaya memaksimalkan media dalam pembelajaran didukung oleh pemilihan metode yang relevan

(7)

ternyata memberikan hasil yang cukup baik. Hal ini terbukti dari hasil kemajuan yang dialami oleh masing-masing peserta didik yang semakin meningkat pada tiap siklus perbaikan pembelajaran. Temuan yang diperoleh melalui perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Penddidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, diolah dan disajikan dalam bentuk data agar memperoleh gambaran yang konkrit, jelas, dan rinci dari hasil PTK yang dilaksanakan. Data tersebut merupakan nilai peserta didik yang diambil melalui evaluasi secara individual pada saat proses pembelajaran. Perkembangan hasil belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar dan Nilai Rata-rata Peserta Didik

Kategori

Pra

siklus Siklus I Siklus II Peningkatan Ket Ketuntasan

klasikal 50 % 70 % 90 % 40 % Tuntas

Nilai rata-rata

kelas 56 72 82 26 poin Meningkat

Perkembangan hasil belajar peserta didik dapat dilihat dengan jelas pada gambar grafik di bawah ini.

50%

70%

90%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Peningkatan Hasil Belajar

(8)

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat dilihat dengan jelas bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar dan ketuntasan klasikal yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, perolehan nilai rata-rata kelas setelah pembelajaran menggunakan media audio visual pada materi Indahnya Nama-nama Allah SWT. meningkat 16 poin, yang awalnya 56 pada pra siklus, menjadi 72 pada siklus I. Ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 70% sedangkan pada pra siklus hanya 50%. Artinya ada peningkatan sebesar 20%. Pada siklus II, perolehan hasil belajar klasikal peserta didik meningkat. Pada siklus I 70% menjadi 90% pada siklus II, artinya ada peningkatan sebesar 20%. Sedangkan untuk nilai rata-rata kelas meningkat sebesar 10 poin, dari yang awalnya 72 pada siklus I menjadi 82 pada siklus II.

Peningkatan ini terjadi karena penggunaan media audio visual dapat meningkatkan fokus dan perhatian peserta didik karena dalam media audio visual ditayangkan tayangan yang menarik bagi peserta didik. Selain itu, penggunaan media audio juga membuat peserta didik tidak ingin ketinggalan jalannya audio visual yang ditampilkan sehingga akan membuat peserta didik menajdi lebih berkonsentrasi untuk menyimak media audio visual yang ditayangkan.

KESIMPULAN

Berdasarkan seluruh rangkaian tindakan penelitian kelas yang dimulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan kemudian refleksi yang dilakukan pada proses pembelajaran menggunakan media audio visual pada kelas VI SDN Telang Siong dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman serta meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendididkan Agama Islam. Nilai rata-rata yang diperoleh saat pra siklus 56 siklus I adalah 72 dan pada siklus II adalah 82.

Dari pra siklus, siklus I sampai kesiklus II terjadi peningkan sebanyak 26 poin.

Ketuntasan klasikal pada saat pra siklus 50%, siklus I adalah 70% dan ketuntasan klasikal pada siklus II adalah 90%. Dari pra siklus sampai ke siklus II terjadi peningkatan ketuntasan klasikal sebanyak 40%.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Ismun. 2021."Pembelajaran Kooperatif (Cooperativelearning) Dalam Pengajaran Pendidikan Agama Islam." Jurnal Mubtadiin 7.01

Arsyad, MN. 2018. "Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Terhadap Mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang." Agastya: Jurnal Sejarah Dan

(9)

…, e-journal.unipma.ac.id, http://e- journal.unipma.ac.id/index.php/JA/article/view/2702/0

Dariyanto, dkk. 2021."Pelatihan Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas di SDN Teluk Pucung I Kota Bekasi." Jurnal IPMAS 1.2: 59-66.

Darwin, M, dkk. 2021."Metode penelitian pendekatan kuantitatif.", books.google.com,

https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=Gyg0EAAAQBAJ&oi=fn d&pg=PA1&dq=metode+penelitian+pendekatan+kuantitatif&ots=sulJpa MKK1&sig=j8T2E2Q38wQTozydygEI0zzlBWI

Ernanida, E dan Yusra, R Al 2019. "Media audio visual dalam pembelajaran PAI."

Murabby: Jurnal Pendidikan Islam, core.ac.uk, https://core.ac.uk/download/pdf/288099941.pdf

Manshur, U dan Muhammad Ramdhani. 2019. "Media Audio Visual Dalam Pembelajaran PAI." Jurnal Al-Murabbi, jurnal.yudharta.ac.id, https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/pai/article/view/1854

Febrita, dkk 2019. "Peranan media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa." Diskusi Panel Nasional Pendidikan Matematika 5.1

Hamid, M Abi, dkk. 2020. "Media pembelajaran.", books.google.com, https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=npLzDwAAQBAJ&oi=fn d&pg=PA1&dq=media+adalah&ots=Nr8C3pK0RV&sig=nalsRgyP0yNb8 pwPXeYwRc-CJxs

http://eprints.ums.ac.id/42407/17/naskah%20pak%20rusuli.pdf: (diakses pada tanggal 21 November 2022 jam 10.29 wib)

https://eprints.uny.ac.id/40938/1/SKRIPSI.pdf:2022 (diakses pada tanggal 21 November 2022 jam 11.00 wib)

Jasiah, 2009. “Ilmu Pendidikan”, Palangkaraya: ANTASARI Press

Jasiah, 2006 “Pengantar Strategi Belajar Mengajar”, Yogyakarta: ByaktaCendikia Nunuk Suryani, Dkk. 2018“Media Pembelajaran Inovatif dan

Pengembangannya” Bandung: Pt Remaja Rosdakarya

Nurrita, T. 2018. ”Pengembangan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. Jurnal Misykat 03(01), 171–187.

https://doi.org/10.1088/1742-6596/1321/2/022099

Prasetyo, AH, dkk, 2021."Pemanfaatan Youtube Berbasis Simulasi Pada Pembelajaran Online Materi PAI di Sekolah." NASIONAL (PRO- TRAPENAS),ojs.uniwara.ac.id,

https://ojs.uniwara.ac.id/index.php/protrapenas/article/view/211

Simamora, T, dkk, 2020. "Faktor-faktor Determinan Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa." JMKSP (Jurnal …, jurnal.univpgri-

palembang.ac.id, https://jurnal.univpgri-

palembang.ac.id/index.php/JMKSP/article/view/3770

(10)

Sulfemi, dkk. 2019. "Peranan Model Pembelajaran Value Clarification Technique Berbantuan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS." Jurnal Pendidikan 20.1

Windasari, dkk. 2019. "Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar." Jurnal Pendidikan Dasar 10.1

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan nilai delay , terlebih dahulu tentukan banyaknya paket (jumlah paket) yang terjadi selang masa pengambilan data (waktu video chatting ).Untuk

Berdasarkan pendahuluan penelitian yang dilakukan di sekolah berkebutuhan khusus bangun bangsa Surabaya, peneliti menemukan 5 anak asperger syndrome dan mereka mengalami

Petugas laboratorium harus menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja supaya terlindung dari bahaya ditempat kerja, namun sampai saat ini belum ada data dan

singkat sebagaimana dipaparkan di atas, tampak bahwa hipotesis yang diajukan yakni yang berkenan dengan upaya yang dilakukan guru pembelajaran dalam meningkatkan

Namun selama masih bertahan di bawah level 1835 masih berpeluang untuk menguji level 1750 sebagai target koreksi sementara... Bila harga OPEN pada perdagangan hari ini lebih

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

Adapun tujuan penelitian ini adalah un- tuk mendeskripsikan dan mengembangkan (1) materi-materi pokok pelajaran SMA yang dapat dikembangkan menjadi bahan belajar

Mendaftarkan semua fail-fail sulit dan Mendaftarkan semua fail-fail sulit dan terbuka di dalam buku pergerakan fail terbuka di dalam buku pergerakan fail Merekod fail-fail