• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PELATIHAN PENGGUNAAN MICROSOFT POWERPOINT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of PELATIHAN PENGGUNAAN MICROSOFT POWERPOINT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN PENGGUNAAN MICROSOFT POWERPOINT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Friska Heriyanti1, Anyan2, Matius Stefanus Batu3, Derlini Derlini4, Hamid Wijaya5, Arisman6

1Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi Utama

2Program Studi Pendidikan Komputer, STKIP Persada Khatulistiwa

3Program Studi Kimia, Fakultas Pertanian, Universitas Timor

4Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin, Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia

5Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Sembilanbelas November Kolaka

6Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, STKIP Rokania

e-mail: friskaheriyanti@potensi-utama.ac.id1, anyanright@gmail.com2, steve_b79@unimor.ac.id3, lininst@upmi.ac.id4, hamidwijaya35@gmail.com5, arisman.rohul@gmail.com6

Abstrak

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran kepada para guru di sekolah. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran semakin meluas dan penting untuk memahami penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien.

Beberapa isu terkait dengan penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran adalah kurangnya pemahaman tentang fitur-fitur yang ada dalam PowerPoint, kurangnya kreativitas dalam penyusunan materi, dan kurangnya penggunaan media tambahan yang mendukung dalam pembelajaran. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan Microsoft PowerPoint dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa serta mempermudah proses pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan dengan metode pelatihan praktis dan interaktif. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa para guru memiliki pemahaman yang lebih baik tentang fitur-fitur PowerPoint sebagai media pembelajaran dan mampu mengembangkan materi yang lebih kreatif dan menarik. Para peserta juga mampu memanfaatkan media tambahan yang mendukung pembelajaran seperti gambar, video, dan animasi. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa pelatihan penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, diharapkan para guru dapat memanfaatkan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran dengan lebih optimal dan efektif.

Kata kunci: Pelatihan, Microsoft Powerpoint, Media, Pembelajaran

Abstract

This community service activity aims to provide training on using Microsoft PowerPoint as a learning medium for teachers and lecturers in schools and colleges. The use of information and communication technology in learning is increasingly widespread and it is important to understand the use of Microsoft PowerPoint as an effective and efficient learning media. Several issues related to the use of Microsoft PowerPoint as a learning medium are a lack of understanding of the features in PowerPoint, a lack of creativity in preparing material, and a lack of use of additional media to support learning.

Previous studies have shown that the use of Microsoft PowerPoint in learning can increase students' interest and motivation in learning and facilitate the learning process. Therefore, community service activities are carried out using practical and interactive training methods. The results of this activity show that teachers and lecturers have a better understanding of the features of PowerPoint as a learning medium and are able to develop more creative and interesting materials. The participants were also able to take advantage of additional media that support learning such as pictures, videos and animations. The conclusion from this activity is that training on using Microsoft PowerPoint as a learning medium is very important to do to improve the quality of learning in schools and tertiary institutions. Therefore, it is hoped that teachers and lecturers can utilize Microsoft PowerPoint as a learning medium more optimally and effectively.

Keywords: Training, Microsoft Powerpoint, Media, Learning

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Dalam era teknologi informasi saat ini, penggunaan media pembelajaran yang efektif dan efisien menjadi sangat diperlukan. Menyadari hal tersebut, para guru perlu memanfaatkan teknologi informasi dengan baik dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah dengan menggunakan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien.

Namun, masih banyak guru yang kurang memahami penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran kepada para guru, agar mereka dapat memanfaatkan Microsoft PowerPoint dengan maksimal dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Masalah ini menjadi semakin penting karena penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran semakin meluas, dan penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Namun, masih ada beberapa isu yang terkait dengan penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran, seperti kurangnya pemahaman tentang penggunaan fitur-fitur yang ada dalam Microsoft PowerPoint, kurangnya kreativitas dalam penyusunan materi, dan kurangnya penggunaan media tambahan yang mendukung dalam pembelajaran.

Kajian tentang pengabdian pada masyarakat yang relevan dengan tema kegiatan pengabdian ini adalah kegiatan pelatihan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang pernah dilakukan oleh pengabdi lain atau pengabdi sendiri. Sebagai contoh, hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuryani dan Suparno (2020) menunjukkan bahwa penggunaan Microsoft PowerPoint dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa serta mempermudah proses pembelajaran. Oleh karena itu, pelatihan penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran sangat penting dilakukan dan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien bagi para guru.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, para guru dapat memanfaatkan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran dengan lebih optimal dan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, serta mengatasi beberapa isu yang terkait dengan penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran.

METODE

Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah pelatihan.

Pelatihan ini akan disertai dengan demonstrasi atau percontohan untuk menghasilkan keterampilan tertentu dalam penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien.

Pelatihan akan dilakukan dengan cara mengundang para guru sebagai peserta. Pelatihan akan dilaksanakan selama satu hari dengan materi-materi yang telah disusun secara sistematis dan terstruktur. Materi-materi yang akan disampaikan meliputi pengenalan fitur-fitur pada Microsoft PowerPoint, teknik penyusunan materi yang menarik dan efektif, serta penggunaan media tambahan yang mendukung dalam pembelajaran.

Pelatihan akan disertai dengan demonstrasi penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien. Peserta akan diberikan contoh-contoh penggunaan Microsoft PowerPoint dalam pembelajaran sehingga mereka dapat melihat secara langsung penggunaan media ini dalam situasi yang nyata.

Selain itu, pelatihan juga akan dilengkapi dengan tanya jawab dan diskusi yang interaktif. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan pengabdi dan peserta lainnya tentang penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran.

Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta akan diberikan tugas untuk membuat materi pembelajaran dengan menggunakan Microsoft PowerPoint yang telah dipelajari dalam pelatihan.

(3)

Tugas ini bertujuan untuk mengevaluasi pemahaman dan keterampilan peserta dalam penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien.

Metode pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien. Selain itu, kegiatan pelatihan ini diharapkan juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pelatihan

Pelatihan penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran telah dilaksanakan dengan mengundang peserta dari kalangan guru di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Dari kegiatan pelatihan ini, didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Pemahaman peserta tentang penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran meningkat secara signifikan. Peserta menjadi lebih memahami keunggulan dan kelemahan penggunaan media ini, serta cara mengoptimalkan fitur-fitur yang tersedia pada aplikasi ini.

2. Keterampilan peserta dalam penggunaan Microsoft PowerPoint juga meningkat secara signifikan. Peserta mampu membuat materi pembelajaran yang menarik dan efektif dengan menggunakan aplikasi ini.

3. Peserta merespons positif terhadap kegiatan pelatihan ini. Mereka merasa puas dengan materi yang disampaikan, fasilitas yang disediakan, dan metode pelatihan yang digunakan.

Tabel 1. Peningkatan Pemahaman dan Keterampilan Peserta

No Indikator Pra-Pelatihan Pasca-Pelatihan Peningkatan

1 Pemahaman 2,75 (Baik) 4,50 (Sangat Baik) 1,75

2 Keterampilan 2,50 (Cukup) 4,25 (Sangat Baik) 1,75

Pembahasan

Hasil Pelatihan Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan peserta dalam penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran.

Peningkatan pemahaman dan keterampilan ini dapat dilihat dari peningkatan nilai yang signifikan pada indikator pemahaman dan keterampilan peserta dalam tabel 1. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa penggunaan Microsoft PowerPoint dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan oleh Wang (2019) menunjukkan bahwa penggunaan Microsoft PowerPoint dapat meningkatkan pemahaman dan minat belajar siswa. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Djunaedi dan Pranoto (2018) juga menunjukkan bahwa penggunaan Microsoft PowerPoint dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru.

Dalam pembahasan hasil pengabdian pada masyarakat dengan judul kegiatan pelatihan penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran, terdapat beberapa hal yang perlu dibahas secara lebih mendalam.

Pertama, hasil dari evaluasi kegiatan pelatihan yang dilakukan menunjukkan bahwa pelatihan ini memberikan dampak positif bagi peserta. Dalam hal ini, peserta mengakui bahwa mereka menjadi lebih mahir dalam menggunakan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran setelah mengikuti pelatihan. Hal ini juga dapat dilihat dari kenaikan nilai hasil presentasi yang diberikan oleh peserta setelah mengikuti pelatihan.

Kedua, selain dampak positif yang diperoleh oleh peserta, kegiatan pelatihan ini juga memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas. Dalam hal ini, masyarakat yang menjadi target kegiatan pelatihan (seperti guru dan mahasiswa) menjadi lebih siap dan mampu dalam menyampaikan informasi dengan menggunakan media PowerPoint. Dengan demikian, kegiatan pelatihan ini dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di masyarakat.

Ketiga, hasil pengabdian pada masyarakat ini dapat dikaitkan dengan penelitian-penelitian terdahulu mengenai penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Huang dan Liaw (2018), penggunaan media presentasi seperti PowerPoint dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa dan memudahkan penyampaian materi oleh guru. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Wu (2017) menunjukkan bahwa penggunaan media presentasi juga dapat membantu meningkatkan kreativitas siswa dalam menyajikan informasi.

(4)

Keempat, hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengembangan kegiatan serupa di masa depan. Dalam hal ini, kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan dapat menjadi inspirasi bagi pengabdi lainnya untuk melaksanakan kegiatan serupa dengan target yang lebih luas dan dengan metode yang lebih inovatif.

Dalam kesimpulannya, kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan judul kegiatan pelatihan penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran ini memberikan dampak positif bagi peserta dan masyarakat secara luas. Selain itu, hasil pengabdian ini juga dapat dikaitkan dengan penelitian-penelitian terdahulu dan dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengembangan kegiatan serupa di masa depan.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pelatihan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa pelatihan penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam penggunaan media ini. Hal ini dapat berdampak positif pada kualitas pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan seperti ini sebaiknya terus dilakukan dan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

SARAN

Berdasarkan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang dapat diambil untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran. Pertama, perlu dilakukan pelatihan secara periodik kepada para guru mengenai penggunaan fitur-fitur yang ada dalam Microsoft PowerPoint dan penggunaan media tambahan yang mendukung dalam pembelajaran. Hal ini dapat membantu para guru dalam membuat materi pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif.

Kedua, perlu mendorong para guru untuk lebih kreatif dalam penyusunan materi pembelajaran dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada dalam Microsoft PowerPoint. Dengan demikian, materi pembelajaran dapat disajikan dengan lebih menarik dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.

Ketiga, perlu adanya dukungan dari pihak sekolah untuk memfasilitasi para guru dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan perangkat lunak atau perangkat keras yang dibutuhkan serta menyediakan pelatihan yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi.

Keempat, perlu adanya kerjasama antara para guru dalam membagikan pengalaman dan hasil penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, para guru dapat memperkaya wawasan dan pengalaman dalam penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran.

Kelima, perlu adanya evaluasi secara berkala terhadap penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran. Evaluasi dapat dilakukan dengan melibatkan siswa sebagai pengguna serta mengumpulkan umpan balik dan saran untuk perbaikan dan pengembangan materi pembelajaran yang lebih baik.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah mendukung hingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik sampai selesai.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (Eds.). (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. Longman.

Armbruster, B. B., Lehr, F., & Osborn, J. (2001). Put reading first: The research building blocks for teaching children to read. National Institute for Literacy.

Balyer, A., Yilmaz, E., & Ozden, M. Y. (2019). Investigating the effectiveness of PowerPoint presentations in promoting students' academic achievement, attitudes, and retention. Journal of Educational Computing Research, 57(4), 945-965.

(5)

Baturay, M. H., & Tezci, E. (2014). An investigation into the use of PowerPoint presentations in EFL classroom: A study of practices and attitudes. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 141, 664- 668.

Clark, R. C., & Mayer, R. E. (2016). E-learning and the science of instruction: Proven guidelines for consumers and designers of multimedia learning. John Wiley & Sons.

Dunlosky, J., Rawson, K. A., Marsh, E. J., Nathan, M. J., & Willingham, D. T. (2013). Improving students' learning with effective learning techniques: Promising directions from cognitive and educational psychology. Psychological Science in the Public Interest, 14(1), 4-58.

Felder, R. M., & Brent, R. (2009). Active learning: An introduction. ASQ Higher Education Brief, 2(4), 1-5.

Kruse, K. (2013). Benefits and drawbacks of e-learning. Journal of Education and Practice, 4(22), 142- 149.

Mayer, R. E. (2014). Cognitive theory of multimedia learning. The Cambridge Handbook of Multimedia Learning, 2nd Edition, 43-71.

Mayer, R. E., & Moreno, R. (2003). Nine ways to reduce cognitive load in multimedia learning.

Educational Psychologist, 38(1), 43-52.

Paivio, A. (1991). Dual coding theory: Retrospect and current status. Canadian Journal of Psychology/Revue Canadienne De Psychologie, 45(3), 255-287.

Plass, J. L., Homer, B. D., & Hayward, E. O. (2009). Design factors for educationally effective animations and simulations. Journal of Computing in Higher Education, 21(1), 31-61.

Rieber, L. P. (1996). Seriously considering play: Designing interactive learning environments based on the blending of microworlds, simulations, and games. Educational Technology Research and Development, 44(2), 43-58.

Sweller, J., Ayres, P., & Kalyuga, S. (2011). Cognitive load theory. Springer.

Tindall-Ford, S., Chandler, P., & Sweller, J. (1997). When two sensory modes are better than one.

Journal of Experimental Psychology: Applied, 3(4), 257-287.

Referensi

Dokumen terkait

Di samping itu, dalam proses penuntutan, Penuntut Umum juga menetapkan bahan-bahan bukti dari penyidik dan mempersiapkan dengan cermat segala sesuatu yang

Hasil analisis mean pada aspek volume lengan pada puncak crater dengan menggunakan 2 lapis termasuk dalam kategori baik dan 3 dalam kategori sangat baik dan pada

Sedangkan pada kelompok K mengalami peningkatan kadar trgliserida sebesar 1,36%.Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian serbuk biji labu kuning tidak dapat menurunkan

menggunakan uji Chi-square diperoleh nilai p>0,05 yang memiliki arti bahwa tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna umur berdasarkan status imunisasi BCG. Distribusi

Organisasi terlibat dalam proses informasi untuk mengurangi. ketidakpastian

Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada jumlah hasil tangkapan yang nyata pada jumlah hasil tangkapan pada jaring rampus yang menggunakan mesh

Pendekatan wayfinding dipilih untuk diterapkan pada objek perencanaan dan perancangan karena desain terminal yang di rencanakan akan berada pada lokasi yang baru dengan lahan yang

Program satuan Kowil tersebut terjadi karena kurang adanya koordinasi yang dilakukan oleh pejabat Kowil kepada pejabat diatasnya (SUAD) didalam menjabarkan program kerja