• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem informasi geografis adalah suatu sistem yang akan menampilkan gambaran terhadap permukaan geografis bumi berbentuk digital.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem informasi geografis adalah suatu sistem yang akan menampilkan gambaran terhadap permukaan geografis bumi berbentuk digital."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Bab II Tinjauan Pustaka 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Judul

2.1.1 Sistem Informasi Geografis

2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis

Menurut Awangga (2019:1), “Sistem informasi geografis adalah suatu gambaran terhadap permukaan geografi bumi berbentuk digital pada suatu komputer yang berbasis sistem informasi yang di gunakan untuk memperoleh informasi”. Sedangkan menurut Nirwansyah (2017:3), “Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi yang dapat menyatukan 2 data yaitu data grafis (visual) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geografis di bumi”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem informasi geografis adalah suatu sistem yang akan menampilkan gambaran terhadap permukaan geografis bumi berbentuk digital.

2.1.1.2 Komponen Sistem Informasi Geografis

Menurut John E. Harmon dan Steven J. Anderson dalam buku Adil, Ahmat (2017), secara rinci SIG dapat beroperasi dengan komponen-komponen sebagai berikut:

1. Pengguna : orang yang menjalankan sistem, meliputi orang yang mengoperasikan, mengembangkan, bahkan memperoleh manfaat dari sistem.

Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG beragam, misalnya operator, analis, programmer, database administrator, bahkan stakeholder.

2. Aplikasi : prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi.

Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay, buffer, join table, dan sebagainya.

3. Data : data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut.

a. Data posisi / koordinat / grafis / ruang / spasial : merupakan data yang

(2)

Bab II Tinjauan Pustaka merupakan representasi fenomena permukaan bumi/keruangan yang memiliki referensi (koordinat) lazim berupa peta, foto udara, citra satelit, dan sebagainya atau hasil dari interpretasi data-data tersebut.

b. Data atribut/non spasial : data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya. Misalnya data sensus penduduk, catatan survei, data statistik lainnya.

4. Software : perangkat lunak SIG berupa program aplikasi yang memiliki kemampuan pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis, dan penayangan data spasial (contoh: ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain- lain).

5. Hardware : perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem berupa perangkat komputer, Central Processing Unit (CPU), printer, scanner, digitizer, plotter, dan perangkat pendukung lainnya.

2.1.1.3 Tugas Utama Sistem Informasi Geografis

Menurut John E. Harmon dan Steven J. Anderson dalam buku Adil, Ahmat (2017), Adapun tugas utama dalam Sistem Informasi Geografis adalah sebagai berikut:

1. Input data. Sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses konversi data dari peta kertas atau foto ke dalam bentuk digital disebut dengan digitizing. SIG modern bisa melakukan proses ini secara otomatis menggunakan teknologi scanning.

2. Pembuatan peta. Proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis.

Prosesnya diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat di digitalkan dan informasi digital tersebut dapat diterjemahkan ke dalam SIG. Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai skala dan dapat menunjukkan informasi yang dipilih sesuai dengan karakteristik tertentu.

(3)

Bab II Tinjauan Pustaka 3. Manipulasi data. Data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau manipulasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem.

Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi data yang ada dan menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.

4. Manajemen file. Ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah data user semakin banyak hal terbaik yang harus dilakukan adalah menggunakan Database Management System (DBMS) untuk membantu menyimpan, mengatur, dan mengelola data.

5. Analisis query. SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG digunakan untuk menganalisis data geografis untuk melihat pola dan tren.

6. Memvisualisasikan hasil. Untuk berbagai macam tipe operasi geografis, hasil akhirnya di visualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan dan mengomunisasikan informasi geografis. Namun, saat ini SIG juga sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia.

2.1.2 Pengertian Pemetaan

Menurut Basuki (2020:6), “Pemetaan (mapping) adalah kegiatan pengukuran dalam pemetaan bumi atau juga dapat di anggap sebagai kegiatan pengukuran, perhitungan, pendataan, dan penggambaran bumi, khususnya permukaan bumi. Dan juga menurutnya, pemetaan adalah ilmu pengetahuan berupa kenampakan muka bumi yang menggunakan suatu alat dan menghasilkan informasi yang akurat”. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, pemetaan adalah proses, cara, perbuatan membuat peta (https://kbbi.web.id/peta).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pemetaan adalah suatu proses atau cara penggambaran kenampakan muka bumi yang nantinya akan menghasilkan suatu informasi.

(4)

Bab II Tinjauan Pustaka 2.1.3 Irigasi

2.1.3.1 Pengertian Irigasi

Menurut UU No. 7 Tahun 2004 pasal 41 ayat 1 tentang Sumber Daya Air,

“Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak”. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, “Irigasi adalah pengaturan pembagian atau pengaliran air menurut sistem tertentu untuk sawah dan sebagainya.”

(https://kbbi.web.id/irigasi).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian irigasi adalah suatu usaha pengelolaan saluran air untuk menunjang pertanian.

2.1.3.2 Jenis-jenis Irigasi

Menurut Standar Perencanaan Irigasi KP-01 dalam Riadi, Muchlisin (2018) terdapat empat jenis irigasi, yaitu sebagai berikut:

a. Irigasi Gravitasi (Gravitational Irrigation)

Irigasi gravitasi adalah irigasi yang memanfaatkan gaya tarik gravitasi untuk mengalirkan air dari sumber ke tempat yang membutuhkan, pada umumnya irigasi ini banyak digunakan di Indonesia, dan dapat dibagi menjadi: irigasi genangan liar, irigasi genangan dari saluran, irigasi alur dan gelombang.

b. Irigasi Bawah Tanah (Sub Surface Irrigation)

Irigasi bawah tanah adalah irigasi yang menyuplai air langsung ke daerah akar tanaman yang membutuhkannya melalui aliran air tanah. Dengan demikian tanaman yang diberi air lewat permukaan tetapi dari bawah permukaan dengan mengatur muka air tanah.

c. Irigasi Siraman (Sprinkler Irrigation)

Irigasi siraman adalah irigasi yang dilakukan dengan cara meniru air hujan dimana penyiramannya dilakukan dengan cara pengaliran air lewat pipa dengan tekanan (4–6Atm) sehingga dapat membasahi areal yang cukup luas. Pemberian air dengan cara ini dapat menghemat dalam segi pengelolaan tanah karena

(5)

Bab II Tinjauan Pustaka dengan pengairan ini tidak diperlukan permukaan tanah yang rata, juga dengan pengairan ini dapat mengurangi kehilangan air di saluran karena air dikirim melalui saluran tertutup.

d. Irigasi Tetesan (Trickler Irrigation)

Irigasi tetesan adalah irigasi yang prinsipnya mirip dengan irigasi siraman tetapi pipa tersiernya dibuat melalui jalur pohon dan tekanannya lebih kecil karena hanya menetes saja. Keuntungan sistem ini yaitu tidak ada aliran permukaan.

2.2.4 Pengertian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah Kabupaten.

2.2.5 Metode Haversine Formula

2.2.5.1 Pengertian Metode Haversine Formula

Menurut Yulianto (2018), “Haversine formula adalah persamaan penting dalam sistem navigasi, nantinya haversine formula akan menghasilkan jarak terpendek antara dua titik, misalnya pada bola yang diambil dari garis bujur (longtitude) dan garis lintang (latitude). Formula ini pertama kali ditemukan oleh Jamez Andrew di tahun 1805, dan digunakan pertama kali oleh Josef de Mendoza y Rios di tahun 1801. Metode Haversine digunakan untuk menghitung jarak antara titik di permukaan bumi menggunakan garis lintang (longitude) dan garis bujur (lattitude) sebagai variabel inputan”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Haversine Formula adalah metode algoritma untuk menghitung jarak antara kedua titik berdasarkan posisi garis lintang (latitude) dan posisi garis bujur (longtitude).

2.2.5.2 Penyelesaian Metode Haversine Formula

Adapun algoritma penyelesaian dari metode Haversine Formula yaitu dengan

(6)

Bab II Tinjauan Pustaka mengasumsikan bahwa bumi berbentuk bulat sempurna dengan jari - jari R 6.371 km. Pertama ditentukan terlebih dahulu titik awal dan titik tujuan, titik awal berupa latitude1 (lat1) dan longitude1 (long1), titik tujuan berupa latitude2 (lat2) dan longitude2 (long2). Titik awal dan titik tujuan tersebut berbentuk desimal derajat yang dilakukan perubahan menjadi nilai sudut radian, kemudian melakukan perhitungan dengan rumus Haversine Formula. Adapun rumus Haversine Formula dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut:

Rumus Haversine :

Keterangan:

x : Longitude (Lintang) y : Latitude (Bujur) d : Jarak

R : Radius Bumi = 6371 km 1 derajat = 0.0174532925 radian

2.2.6 Pengertian Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Irigasi Rawa pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ogan Ilir dengan Metode Haversine Formula

Sistem informasi geografis pemetaan daerah irigasi rawa pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kabupaten Ogan Ilir dengan metode Haversine Formula adalah sebuah sistem informasi yang berfungsi untuk membantu pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kabupaten Ogan Ilir khususnya pada divisi Sumber Daya Air untuk mempermudah dalam melakukan pemetaan serta pengelolaan data mengenai daerah irigasi rawa yang ada di kabupaten Ogan Ilir agar menjadi lebih cepat dan akurat.

x = (lon2-lon1) * cos ((lat1+lat2)/2);

y = (lat2-lat1);

d = sqrt(x*x+y*y)*R

(7)

Bab II Tinjauan Pustaka 2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pengertian Kamus Data

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:73), “Kamus data (data dictionary) digunakan untuk memperjelas aliran data yang digambarkan pada DFD.

Kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output) dapat di pahami secara umum (memiliki standar penulisan). Kamus data dalam implementasi program dapat menjadi parameter masukan atau keluaran dari sebuah fungsi atau prosedur”. Kamus data memiliki beberapa simbol untuk menjelaskan informasi tambahan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Simbol-simbol Kamus Data

No. Simbol Keterangan

1. = disusun atau terdiri dari

2. + Dan

3. [ | ] baik …atau…

4. { }ⁿ n kali diulang/ bernilai banyak

5. ( ) data opsional

6. *...* batas komentar

Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2018:74) 2.2.2 Pengertian Diagram Konteks

Menurut Harun (2018:82), “Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entitiy luar, masukan dan keluaran dari system”. Disamping itu, menurut Feri (2019:129) menyatakan bahwa

“Diagram konteks digunakan untuk mengetahui ruang lingkup dan batasan-batasan yang ada dalam perangkat lunak yang sedang dikerjakan”. Dalam teori, pembuatan diagram konteks memiliki 3 simbol utama:

(8)

Bab II Tinjauan Pustaka Tabel 2.2 Simbol-simbol dalam Diagram Konteks

No. Simbol Nama Keterangan

1.

Process/proses

Menggambarkan suatu proses / sistem yang akan dibangun.

Proses dapat digambarkan dengan simbol lingkaran atau persegi panjang dengan sisi-sisi tumpul.

2.

Entity/entitas/

Terminator

Menggambarkan entitas atau pengguna sistem/aplikasi.

3.

Data flow (aliran data)

Aliran data yang masuk dan keluar dari sistem.

Sumber: Feri (2019:129)

2.2.3 Pengertian Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Kristanto (2018:61), “Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang di buat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang di kenakan pada data tersebut. Ada dua tahapan dalam Data Flow Diagram (DFD), yaitu:

1. Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari system. Diagram konteks di representasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

(9)

Bab II Tinjauan Pustaka 2. DFD Leveled

Model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu dengan yang lain dengan aliran dan penyimpanan data.

Dalam DFD leveled ini akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu mempresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. Dalam DFD level 1 dan Seterusnya. Setiap penurunan hanya di lakukan bila perlu. Adapun simbol-simbol Data Flow Diagram adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3 Simbol-simbol pada Data Flow Diagram (DFD)

No. Simbol Nama Keterangan

1.

Entiti luar

Entiti luar merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem.

2.

Aliran Data

Aliran data yang menggambarkan aliran data dari satu proses ke proses lainnya.

3.

Proses

Proses atau fungsi yang mentransformasikan data secara umum.

4.

Berkas/tempat penyimpanan

Berkas atau tempat penyimpanan merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file.

Sumber: Kristanto (2018:64-65)

(10)

Bab II Tinjauan Pustaka 2.2.4 Pengertian Block Chart

Menurut Kristanto (2018:75), “Block chart berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran, proses maupun transaksi dengan menggunakan simbol–simbol tertentu. Pembuatan block chart harus memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi”.

Tabel 2.4 Simbol-simbol pada block chart

No. Simbol Keterangan

1. Menandakan dokumen, bisa dalam bentuk

surat, formulir, buku/bendel/berkas atau cetakan.

2. Multi dokumen

3. Proses manual

4. Proses yang dilakukan oleh computer

5. Menandakan dokumen yang diarsipkan (arsip

manual)

6. Data penyimpanan (data storage)

7. Proses apa saja yang tidak terdefinisi

termasuk aktivitas fisik.

(11)

Bab II Tinjauan Pustaka Tabel 2.4 Lanjutan Simbol-simbol pada block chart

No. Simbol Keterangan

8. Terminasi yang mewakili simbol tertentu

untuk digunakan pada aliran lain pada halaman yang lain

9. Terminasi yang mewakili simbol tertentu

untuk digunakan pada aliran lain pada halaman yang sama

10. Terminasi yang menandakan awal dan akhir

dari suatu aliran

11. Pengambilan keputusan (decision)

12. Layar peraga (monitor)

13. Pemasukkan data secara manual

Sumber: Kristanto (2018:75-77)

(12)

Bab II Tinjauan Pustaka 2.2.5 Pengertian Flow Chart

Menurut Rusmawan (2019:48), “Flow chart merupakan gambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program”. Berikut simbol- simbol yang ada pada flowchart:

Tabel 2.5 Simbol-simbol pada flowchart

No. Simbol Keterangan

1. Terminal menyatakan awal atau akhir dari

suatu algoritma.

2. Menyatakan proses.

3. Proses yang terdefinisi atau sub program.

4. Persiapan yang digunakan untuk memberi

nilai awal suatu besaran.

5. Menyatakan masukkan/keluaran

(input/output).

6. Menyatakan penyambung kesimbol lain

dalam satu halaman.

7. Menyatakan penyambung kehalaman lainnya.

(13)

Bab II Tinjauan Pustaka Lanjutan Tabel 2.5 Simbol-simbol pada flowchart

No. Simbol Keterangan

8. Menyatakan pencetakan (dokumen) pada

kertas.

9. Menyatakan decision (keputusan) yang

digunakan untuk penyeleksian kondisi didalam program.

10. Menyatakan media penyimpanan drum

magnetik.

11. Menyatakan input/output menggunakan

disket.

12. Menyatakan operasi yang dilakukan secara

manual.

13. Menyatakan input/output dari kartu plong.

14. Menyatakan arah aliran pekerja (proses).

15. Multidocument (banyak dokumen).

16. Delay (penundaan atau kelambatan).

Sumber: Rusmawan (2019:49)

(14)

Bab II Tinjauan Pustaka 2.2.6 Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD)

Sutanta dalam Rusmawan (2019:63), “Entity Relationship Diagram (ERD), merupakan suatu pemodel data yang dikembangkan berdasarkan objek”. Adapun simbol-simbol entity relationship diagram adalah sebagai berikut:

Tabel 2.6 Simbol-simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

No. Simbol Keterangan

1. Entitas/entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel.

2. Atribut

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas

3. Atribut kunci primer Field /kolom data yang butuh disimpan dalam entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id;

kunci primer dapat lebih dari 1 kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama)

4. Atribut

multinilai/multivalue

Field atau kolom data butuh disimpan dalam satu entitas yang dapat dimiliki nilai lebih dari satu.

nama_entitas

nama_atribut

nama_kuncip rimer

nama_atribut

(15)

Bab II Tinjauan Pustaka Lanjutan Tabel 2.6 Simbol-simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

No. Simbol Keterangan

5. Relasi Relasi yang menghubungkan antar entitas;

biasanya diawali dengan kata kerja.

6.

Asosiasi / association

Penghubung antara relasi dan entitas di mana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian.

Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas.

Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B Sumber: Rusmawan (2019:65)

2.3 Teori Program 2.3.1 Pengertian XAMPP

Gambar 2.1 Logo XAMPP

Putra (2020:29), “Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (Empat sistem operasi apapun), yaitu Apache, MySQL, PHP dan Perl. Sedangkan

nama_rel asi

N

(16)

Bab II Tinjauan Pustaka pengertian XAMPP menurut Habibi, Putra, dan Putri (2020:5), XAMPP adalah suatu perangkat lunak bebas yang merupakan aneka macam dari beberapa program (mendukung banyak sistem opreasi)”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian XAMPP adalah suatu server berupa perangkat lunak bebas yang banyak mendukung sistem operasi yang berisikan Apache, MySQL, PHP dan Perl.

XAMPP sendiri berfungsi sebagai server localhost yang terdiri dari beberapa program dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan menggunakan bahasa PHP dan Perl.

2.3.2 Pengertian PhpMyAdmin

Gambar 2.2 Logo PHPMyAdmin

Menurut Yudhanto dan Prasetyo (2018:15), “PhpMyAdmin merupakan aplikasi web yang digunakan untuk mengolah database MySQL dan database MariaDB dengan mudah melalui interface grafis dan menggunakan bahasa pemrograman berbasis PHP”. Sementara itu Haqi dan Setiawan (2019:9), mengemukakan bahwa “PhpMyAdmin adalah sebuah perangkat lunak yang bersifat open source (gratis) yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP yang dipergunakan untuk mengatasi administrasi MySQL melalui WWW (World Wide Web)”.

Bagian-bagian yang ada pada PhpMyAdmin menurut Aziz dkk (2019:114), adalah sebagai berikut:

1. Structure, yaitu menu yang digunakan untuk mengorganisasikan schema, tabel, baris, kolom dan lainnya.

(17)

Bab II Tinjauan Pustaka 2. SQL, yaitu menu yang digunakan untuk menjalankan query yang ada pada

database.

3. Search, yaitu menu yang digunakan untuk mencari kata atau value di dalam tabel database.

4. Query, yaitu menu perintah SQL yang mendefinisikan seperangkat perintah, seperti creat, select, insert, update, delete, dan lain-lain.

5. Export, yaitu menu yang digunakan untuk meng-export database dengan berbagai format berbeda, seperti CSV, PDF, SQL, XML, Text, dan lain-lain.

2.3.3 Pengertian MySQL

Gambar 2.3 Logo MySQL

Menurut Rusmawan (2019:97), “MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System atau DBMS) yang multithread, multi-user, dengan pengguna sekitar 6 juta di seluruh dunia.

MySQL adalah implementasi atau penerapan dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang disalurkan secara gratis dibawah lisensi GPL”.

Sedangkan menurut Putra (2020:30), “MySQL adalah sebuah aplikasi database server dan SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian MYSQL adalah sistem manajemen basis data sebagai bahasa penghubung perangkat aplikasi dengan database server yang digunakan dalam melakukan pengelolaan data.

(18)

Bab II Tinjauan Pustaka 2.3.4 Pengertian PHP

Gambar 2.4 Logo PHP

Menurut Enterprise (2019:8), menyatakan bahwa “PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis website. Oleh karena itu, PHP dapat dijalankan menggunakan browser”. Disamping itu menurut Kadir (2019:9), “PHP atau Hypertext Preprocessor adalah Bahasa pemrograman script server side yang sengaja dirancang lebih cenderung untuk membuat dan mengembangkan web”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian PHP adalah suatu bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat atau mengembangkan web serta dapat di akses dengan browser.

2.3.5 Pengertian CodeIgniter

Gambar 2.5 Logo CodeIgniter

Menurut Supono dan Putratama (2018:109), menyatakan bahwa

“CodeIgniter adalah aplikasi open source berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP”. Sedangkan menurut Habibi dan Aprilian (2019:9),

(19)

Bab II Tinjauan Pustaka menyatakan bahwa “CodeIgniter adalah sebuah web application network yang bersifat open source yang digunakan untuk membangun aplikasi php dinamis”.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa CodeIgniter adalah sebuah framework yang bersifat open source untuk membangun website/aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan menggunakan model MVC (Model, View, Controller).

2.3.6 Pengertian Sublime Text

Gambar 2.6 Logo Sublime Text

Menurut Haughee dalam Habibi, Putra, dan Putri (2020:10), mengemukakan bahwa “Sublime Text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan diberbagai flatform sistem operasi dengan menggunakan teknologi Phyton API”. Adapun keunggulan dari Sublime Text menurut Habibi, Putra, dan Putri (2020:11) adalah sebagai berikut:

1. Perangkat lunak yang ringan dan tidak banyak memakan tempat penyimpanan (RAM) pada saat menggunakannya.

2. Didukung flatform Operation System, seperti Windows dan lainnya.

3. Mini Map pada sisi kanan atasnya yang dapat mempermudah dalam menemukan kode maupun penulisan kode.

4. Background pada aplikasi dapat diganti sesuai dengan warna yang diinginkan dengan cara memilih menu preferences pada menu bar dan pilih color scheme.

(20)

Bab II Tinjauan Pustaka 2.3.7 Pengertian CSS

Gambar 2.7 Logo CSS

Menurut Ardhana dalam Sa’ad (2020:28), “Cascading Style Sheets (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan menjadi lebih terstruktur dan seragam.

Sedangkan menurut Abdulloh (2018:45), “CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheet yaitu sebuah dokumen web yang berfungsi mengatur elemen HTML dengan berbagai property yang tersedia sehingga dapat ditampilkan dengan berbagai gaya yang diinginkan”.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa CSS (Cascading Style Sheet) adalah sebuah perangkat lunak yang dikembangkan untuk gaya pengaturan halaman web dan pengelola isi (content) yang ada di dalam website sehingga tampilan web akan lebih rapi, terstruktur dan seragam.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan jawaban dari responden dapat diinterpretasikan bahwa pihak- pihak yang terlibat lansung dalam program Soft Skills siswa yakni kepala sekolah, guru, semua stakeholder

Faktor determinan dalam hal ini variabel independen yang mungkin mempengaruhi tindakan fraudulent financial statement yaitu faktor tekanan yang diukur

Bagian materi yang sering ditanyakan adalah bagaimana memilih rumus yang tepat untuk menentukan kuartil data tunggal, simpangan baku, menafsirkan ukuran pemusatan, ukuran letak

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian metode waterfall adalah metode pembuatan atau pengembangan sistem yang berurutan mulai dari

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Elok Nur Hamdana, et al (2021) mengatakan bahwa dalam penelitian berjudul Pengembangan Sistem Analisis Sentimen Berbasis

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting, yang digunakan untuk menterjemahkan baris kode

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem yang digunakan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan merupakan suatu bentuk sistem, prosedur atau metode tertentu diberikan kepada orang