vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance. Corporate governance yang digunakan meliputi Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit dan Kepemilikan Institusional. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah purposive sampling. Besarnya sampel yang diteliti adalah 30 perusahaan dengan periode pengamatan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Sembilan puluh (90) laporan keuangan kemudian dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit dan Kepemilikan Institusional secara simultan berpengaruh terhadap tax avoidance, sedangkan Komite Audit dan Kualitas Audit secara parsial berpengaruh terhadap tax avoidance.
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the effect of Corporate Governance toward Tax Avoidance. Corporate governance consist of: Board of directors, Audit Committee, Audit Quality and Institutional Ownership. Unit of analyzes in this research are property sectors which are listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). The sampling method used in this research is purposive sampling. The sample size is 30 companies with the period of observation from year 2013 to year 2015. Ninety (90) financial statements were analyzed by multiple linear regression. The result findings showed that independent board of directors, audit committee, audit quality and Institutional Ownership simultaneously affect tax avoidance. Meanwhile, Audit Committee and Audit Quality partially affect tax avoidance.
Keyword: Board of Directors, Audit Committee, Audit Quality, Institutional
ix Universitas Kristen Maranatha
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iv
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... v
KATA PENGANTAR ... vi
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ...9
2.1 Kajian Pustaka ... 9
2.1.1 Pajak ... 9
2.1.1.1 Pengertian Pajak ... 9
2.1.1.2 Perlawanan Pajak ... 10
2.1.1.3 Strategi Pajak ... 14
2.1.2 Manajemen Pajak ... 18
2.1.2.1 Pengertian Manajemen Pajak... 18
2.1.2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen Pajak... 19
x Universitas Kristen Maranatha
2.1.3.1 Motivasi Perencanaan Pajak ... 22
2.1.4 Tax Avoidance (Penghindaran Pajak) ... 25
2.1.5 Good Corporate Governance ... 28
2.1.5.1 Pengertian Good Corporate Governance ... 28
2.1.5.2 Manfaat Good Corporate Governance ... 28
2.1.5.3 Prinsip Good Corporate Governance ... 30
2.1.5.4 Pedoman Good Corporate Governance ... 35
2.1.5.5 Permasalahan yang Timbul dalam Penerapan Good Corporate Governance ... 36
2.1.5.6 The Indonesian Code for Corporate Governance ... 37
2.1.5.7 Dewan Komisaris Independen ... 38
2.1.5.8 Komite Audit ... 40
2.1.5.9 Kualitas Audit ... 47
2.1.5.10 Kepemilikan Institusional ... 50
2.2 Riset Terdahulu ... 52
2.3 Rerangka Pemikiran ... 53
2.4 Hipotesis ... 54
BAB III METODE PENELITIAN ... 55
3.1 Jenis Penelitian ... 55
3.2 Populasi dan Sampel ... 55
3.3 Definisi Operasional Variabel ... 57
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 58
3.5. Teknik Analisis Data ... 59
3.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 59
3.5.1.1 Uji Normalitas... 59
3.5.1.2 Uji Multikolinearitas ... 60
3.5.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 60
3.5.1.4 Uji Autokorelasi ... 61
3.5.2 Uji Regresi Berganda ... 62
3.1.2.1 Uji Signifikan Parameter Individu (Uji Statistik t) ... 63
xi Universitas Kristen Maranatha
3.1.2.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 64
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN... 66
4.1 Hasil Penelitian ... 66
4.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 68
4.1.1.1 Uji Normalitas... 68
4.1.1.2 Uji Multikolinearitas ... 69
4.1.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 70
4.1.1.4 Uji Autokorelasi ... 72
4.1.2 Analisis Data ... 74
4.1.2.1 Hasil Uji Regresi Linier Berganda... 74
4.1.2.2 Hasil Uji Statistik t (Parsial) ... 76
4.1.2.3 Hasil Uji Statistik F (Simultan) ... 78
4.1.2.4 Koefisien Determinasi (R2) ... 80
4.2 Pembahasan... 81
4.2.1 Pengaruh Dewan Komisaris Independen (DKI) terhadap Tax Avoidance ... 81
4.2.2 Pengaruh Komite Audit (KA) terhadap Tax Avoidance ... 82
4.2.3 Pengaruh Kualitas Audit (KUA) terhadap Tax Avoidance ... 84
4.2.4 Pengaruh Kepemilikan Institusional (INST) terhadap Tax Avoidance ... 85
4.2.5 Pengaruh Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit dan Kepemilikan Institusional terhadap Tax Avoidance ... 86
BAB V PENUTUP ...88
5.1 Simpulan ... 88
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 89
5.3 Saran ... 90
DAFTAR PUSTAKA ... 93
LAMPIRAN ... 96
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Riset Terdahulu ... 52
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 57
Tabel 3.2 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi ... 62
Tabel 4.1 Tabel Sampel Perusahaan ... 66
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 68
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas... 70
Tabel 4.4 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi ... 73
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 73
Tabel 4.6 Durbin Watson Test Bound ... 74
Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 75
Tabel 4.8 Hasil Uji statistik t (Parsial) ... 77
Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik F (Simultan) ... 79
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Strategi Pajak (Tax Saving) ... 16
Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran ... 54
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A Lampiran Data ... 96
LAMPIRAN B Hasil Uji SPSS ... 106
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus
menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat baik materiil maupun spiritual (Waluyo, 2011:2). Pajak
merupakan unsur terpenting di suatu negara terutama negara berkembang untuk
menopang anggaran penerimaan suatu negara, karena itu pemerintah
negara-negara di dunia menaruh perhatian yang begitu besar terhadap sektor pajak. Di
Indonesia penerimaan dari sektor pajak menempati persentase paling tinggi
dibandingkan dengan sumber penerimaan yang lain. Oleh sebab itu pajak
merupakan tulang punggung penerimaan negara (Supramono, 2010:2).
Dalam kenyataannya saat ini masih banyak orang yang merasa enggan
membayar pajak. Wajib pajak berusaha untuk membayar pajak sekecil mungkin
karena dengan membayar pajak berarti mengurangi kemampuan ekonomi pajak.
Wajib pajak cenderung untuk mengurangi jumlah pembayaran pajak, baik secara
legal maupun illegal. Pajak dianggap sebagai beban yang akan mengurangi
keuntungan perusahaan sehingga banyak perusahaan melakukan cara untuk
meminimalkan beban pajak, salah satunya dengan melakukan penghindaran pajak
(tax avoidance) (Suandy, 2011:2).
Barr NA, 1977 dalam Ilyas (2013:16) berpendapat bahwa Penghindaran
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan untuk memperkecil
jumlah pajak terutang. Tax avoidance menurut ketentuan pajak tidak dilarang meskipun seringkali mendapat sorotan yang kurang baik karena dianggap
memiliki konotasi negatif ataupun dianggap kurang nasionalis (Ilyas, 2013:16).
Lebih lanjut Zain (2008:44) menjelaskan tindakan mengurangi beban pajak secara
legal melalui penghematan pajak atau penghindaran pajak adalah perbuatan akal
licik yang tidak bermoral.
Corporate governance adalah sistem yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan, mengatur
pembagian tugas, hak dan kewajiban mereka yang berkepentingan terhadap
kehidupan perusahaan, termasuk pemegang saham, dewan pengurus, para
manajer, dan semua anggota the stakeholder non-pemegang saham (Sutojo & Aldridge, 2005:3). Isu mengenai corporate governance mulai mengemuka sejak negara-negara di Asia dilanda krisis moneter tahun 1997 dan sejak kejatuhan
perusahaan-perusahaan raksasa terkemuka di dunia, termasuk Enron Corporation dan Worldcom di Amerika Serikat, HIH Insurance Company Ltd pada awal decade 2000an. Hasil analisis yang dilakukan berbagai organisasi internasional
dan regulator pemerintah di banyak negara menemukan sebab utama terjadinya
tragedi ekonomi/bisnis adalah karena lemahnya corporate governance di banyak perusahaan.
Perusahaan Enron Corporation merupakan perusahaan terbesar distributor
gas alam di Amerika Serikat. Pada Desember 2001 mengalami kebangkrutan
disaat puncak keyajaanya, yang mempunyai jumlah hasil penjualan mencapai
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha Enron melebarkan sayap bisnisnya membentuk unit-unit usaha baru special purpose entities (SPEs). Transaksi bisnis SPEs tidak dibukukan ke dalam pembukuan (off balance sheet) Enron. Untuk mendanai usaha bisnisnya SPEs
berutang kepada kreditur, utang tersebut seringkali memerlukan jaminan kredit
dari Enron. Dengan demikian jumlah utang enron menjadi sangat besar dan
akumulasi kerugian anak perusahaan lainnya sebesar USD 1,2 milyar. Fenomena
kejatuhan Enron ditandai akibat lemahnya good corporate governance, yaitu Board of Directors Enron tidak Independen, Board of Directors membiarkan manajemen melakukan kegiatan off balance sheet, dan SPEs, Board of Directors memberikan gaji dan bonus berlebihan, dan komite audit membiarkan KAP yang
mengaudit Enron merangkap sebagai konsultan manajemen (Sutojo & Aldridge,
2005:40-50). Corporate governance yang tidak sehat dapat menimbulkan godaan
penyalahgunaan jabatan oleh dewan pengurus dan manajemen perusahaan yang
lemah etika bisnis dan moralnya.
Tujuan dilaksanakannya Good corporate governance penting dilaksanakan
oleh perusahaan-perusahaan karena membantu board of director mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan pemiliknya (Sutojo & Aldridge, 2005:4). Penerapan corporate governance yang baik dapat dilakukan melalui mekanisme monitoring untuk menyelaraskan berbagai kepentingan antara lain, peran monitoring dewan
komisaris dan komite audit, kualitas audit yang tinggi, dan kepemilikan
manajerial mengawasi tindakan manajemen.
Melalui peran monitoring oleh Dewan Komisaris (Board of Directors).
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha manajemen bekerja lebih efektif dalam pengawasan dan pengendalian
pengelolaan perusahaan oleh direksi dan manajer, sehingga keberadaan mereka
tidak hanya menjadi simbol semata (Kurniawan, 2012:27). Beasley (1996)
menemukan hubungan yang signifikan antara peran dewan komisaris dengan
pelaporan keuangan.
Membentuk komite audit sebagai pengawas perusahaan. Komite audit
merupakan pihak yang membantu komisaris dalam rangka peningkatan kualitas
laporan keuangan serta peningkatan efektivitas eksternal dan internal audit. BEI
mensyaratkan paling sedikit komite audit harus tiga orang. Jika jumlah komite
audit dalam suatu perusahaan tidak sesuai dengan peraturan BEI maka akan
meningkatkan tindakan manajemen dalam melakukan minimalisasi laba untuk
kepentingan pajak (Sutojo & Aldridge. 2005:132).
Ketentuan hukum di banyak negara Asia mewajibkan perusahaan publik
menugaskan perusahaan akuntan publik yang independen dan kompeten
meng-audit laporan keuangan tahunan mereka. Hasil meng-audit tersebut menjadi bahan
masukan bagi pemegang saham dan board of directors atas opini pihak ketiga tentang penyampaian laporan keuangan.
Kepemilikan saham oleh investor institusional. Kepemilikan Institusional
adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi. Kepemilikan
institusional umumnya bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan.
Shleifer & Vishney (1986), menyatakan bahwa pemilik institusional memainkan
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha Tujuan Good corporate governance yang membantu board of director mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan sesuai dengan tujuan
yang diinginkan pemiliknya (Sutojo & Aldridge, 2005:4). Perusahaan melakukan
perencanaan pajak adalah untuk meminimumkan kewajiban pajak.
Corporate Governance (CG) berperan penting dalam mengendalikan akibat dari permasalah agensi dalam praktek penghindaran pajak (Desai &
Dharmapala 2006; Armstrong et al. 2013). Tax avoidance berusaha memaksimalkan penghasilan setelah pajak (after tax return) karena pajak merupakan unsur pengurang laba yang tersedia baik untuk dibagikan kepada
pemegang saham maupun untuk diinvestasikan kembali (Suandy, 2011:6-7).
Menurut Pohan (2013:11) menjelaskan tax avoidance mengefisiensikan beban pajak dengan cara menghindari pengenaan pajak dengan mengarahkan pada
transaksi yang bukan objek pajak. Maka dari itu perencanaan pajak mendorong
perusahaan melakukan penghindaran pajak (tax avoidance) (Suandy, 2011:7) Menurut Sulistyo (2015) beberapa studi menunjukkan Good Corporate
Governance yang bagus akan meningkatkan potensi pajak dan meminimalisir adanya tax avoidance (penghindaran pajak) dan tax evasion (penggelapan pajak). Chtourou et al. (2001) mengungkapkan prinsip corporate governance yang diterapkan dengan konsisten dapat menjadi penghambat aktivitas rekayasa kinerja.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan diatas adalah dengan penerapan
BAB I PENDAHULUAN 6
Universitas Kristen Maranatha Adanya masalah corporate governance dengan penghindaran pajak (tax avoidance) didukung pula oleh hasil penelitian sebelumnya antara lain oleh Dewi dan Jati (2014) bahwa Kualitas Audit, dan Komite Audit berpengaruh terhadap
Tax Avoidance. Menurut Annisa dan Kurniasih (2012) menunjukan Kualitas Audit dan Komite Audit berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Begitu juga penelitian Sandy dan Lukviarman (2015) Dewan Komisaris independen, Kualitas
Audit, dan Komite Audit memiliki pengaruh terhadap penghindaran pajak serta
menurut penelitian Winata (2014) Prosentase Dewan Komisaris Independen dan
Jumlah Komite Audit berpengaruh terhadap aktivitas Tax Avoidance. Adapun penambahan variabel selain yang disebutkan diatas peneliti menambahkan
variabel kepemilikan institusional karena dianggap mampu menyatakan bahwa
kepemilikan institusional memainkan peran penting dalam memantau,
mendisiplinkan dan mempengaruhi manajer membuat perencanaan pajak yang
diperbolehkan oleh undang-undang (Shleifer & Vishney, 1986).
Berdasarkan masalah diatas maka penulis melakukan penelitian mengenai
pengaruh Corporate Governance yang diproksikan dengan Prosentase Dewan Komisaris, Jumlah Komite Audit, Kualitas Audit, dan Kepemilikan Institusional
BAB I PENDAHULUAN 7
Universitas Kristen Maranatha
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan diteliti
dan diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Seberapa besar pengaruh Prosentase Dewan Komisaris Independen terhadap
Tax Avoidance?
2. Seberapa besar pengaruh Jumlah Komite audit terhadap Tax Avoidance?
3. Seberapa besar pengaruh Kualitas Audit terhadap Tax Avoidance?
4. Seberapa besar pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Tax Avoidance?
1.3 Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan latar belakang serta rumusan masalah tersebut di atas,
adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Prosentase Dewan Komisaris terhadap
Tax Avoidance
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Jumlah Komite Audit terhadap Tax Avoidance
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Kualitas Audit terhadap Tax Avoidance
4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Tax
BAB I PENDAHULUAN 8
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dan bermanfaat
bagi:
1. Pengembangan ilmu
Adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah manfaat dalam wawasan
seputar permasalahan perpajakan dan memberikan kontribusi bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya permasalahan mengenai
penghindaran pajak (tax avoidance).
2. Pemecahan masalah
Penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) atas permasalahan penghindaran pajak dalam hubungan pembuatan
88 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Dewan
Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit dan Kepemilikan
Institusional secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap Tax
Avoidance pada perusahaan sektor Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan yang dijabarkan
pada bab sebelumnya, penelitian ini menghasilkan beberapa simpulan yaitu:
1. Prosentase Dewan Komisaris Independen secara parsial tidak berpengaruh
terhadap Tax Avoidance. Hal ini mengindikasikan bahwa Dewan Komisaris Independen yang merupakan bagian dari Komisaris Perseroan tidak
melakukan fungsi pengawasan secara baik terhadap manajemen.
2. Jumlah Komite Audit secara parsial berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Hal ini mengindikasikan bahwa keberadaan Komite Audit menurunkan
kegiatan manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan. Komite audit
harus menjalankan tugas dan tanggung jawab dan minimal beranggotakan 2
orang menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 Tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah dan minimal beranggotakan 3 orang menurut Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan
BAB V PENUTUP 89
Universitas Kristen Maranatha 3. Kualitas Audit secara parsial berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Hal ini
mengindikasikan bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP big four dan KAP
non big four terbukti tidak melakukan penghindaran pajak, bila mengikuti prinsip-prinsip good corporate governance, independensi dan profesionalitas auditor.
4. Kepemilikan Institusional secara parsial tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Hal ini mengindikasikan bahwa Kepemilikan institusional tidak mampu memainkan peranan penting untuk mengawasi, mendisiplinkan dan
mempengaruhi manajer sehingga, dapat memaksa manajemen untuk
menghindari perilaku mementingkan kepentingannya sendiri.
5. Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit dan
Kepemilikan Institusional berpengaruh secara simultan terhadap Tax Avoidance Hal ini mengindikasikan bahwa Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit dan Kepemilikan Institusional merupakan
faktor yang dipertimbangkan dalam rangka meningkatkan good corporate governance yang baik dalam meminimalkan tindakan tax avoidance.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan tentunya terdapat beberapa
keterbasan yaitu, sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini tidak dapat mewakili seluruh perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia, karena peneliti hanya menggunakan sampel dari
BAB V PENUTUP 90
Universitas Kristen Maranatha 2. Perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak semuanya
digunakan menjadi sampel, karena peneliti menggunakan purposive sampling dalam pengambilan sampel. Sampel yang diambil adalah perusahaan properti
yang hanya memenuhi kriteria-kriteria tertentu.
3. Periode pengamatan penelitian hanya tiga tahun, dengan jumlah sampel
penelitian adalah 90 sampel, sehingga hasil penelitian ini masih kurang
mampu untuk dianggap mewakili populasi yang ada.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada maka dapat diberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan sektor
perusahaan yang beragam, misalnya yaitu sektor manufaktur, perusahaan
jasa, keuangan, atau perbankan. Hal ini untuk mengetahui perbandingan
dengan hasil penelitian sebelumnya.
2. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan jumlah periode penelitian,
sehingga dapat diketahui pengaruh penelitian dalam jangka panjang dan
mendapatkan prediksi yang lebih tepat.
3. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak
seharusnya melakukan pengawasan terhadap perusahaan go public, terkait tugas dan tanggung jawab komite audit dalam mengoptimalkan penerapan
good corporate governance agar dapat meminimalkan perilaku manajemen dalam melakukan penghindaran pajak. Selain itu, perlu diperhatikan KAP
BAB V PENUTUP 91
Universitas Kristen Maranatha melaksanakan tugas agar penghindaran pajak yang dilakukan dapat
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP TAX AVOIDANCE
(Studi Kasus pada Sektor Properti yang Terdaftar di BEI
Periode Tahun 2013-2015)
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh
Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)
Oleh
NI NYOMAN SADHVIANI YOGININDI
1351318
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
THE EFFECT OF CORPORATE GOVERNANCE
TOWARD TAX AVOIDANCE
(Case Study at Property Sector Listed in BEI Periode Year
2013-2015)
A Thesis
In Partial Fulfillment of The Requirements for The Degree of
Bachelor of science in Accounting
By
NI NYOMAN SADHVIANI YOGININDI
1351318
BACHELOR PROGRAM IN ACCOUNTING
FACULTY OF ECONOMICS
MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena hanya atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance (Studi Kasus pada Sektor Properti yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2013-2015).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. Dalam melaksanakan penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan baik moril dan materil dari berbagai pihak, oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada: 1) Kepada Bapak Dr. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., Ak., CA. selaku Dekan
dari Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan kesempatan pada saya untuk menjalani skripsi pada semester ini.
2) Kepada Ibu Elyzabet I. Marpaung, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan saya kesempatan untuk melakukan skripsi pada semseter ini.
3) Pembimbing Ibu Ita Salsalina Lingga, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku dosen pembimbing, yang telah berjasa dalam membimbing, mengarahkan dan memberikan kritik dan saranya selama proses pembuatan skripsi.
4) Kepada seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha yang telah berkontribusi untuk mencurahkan ilmu, dan pengalaman kepada saya dari awal masuk perkuliahan hingga akhir perkuliahan.
5) Ibunda, ayahanda, dan kakak tercinta serta seluruh keluarga atas semua kasih sayang, doa dan selalu senantiansa memberikan semangat kepada penulis. 6) Sahabat-sahabat saya Theresia Oktaviana, Aura Kristiani, Hilda Muliawati,
Grace Katharine, Lusiana, Beatrice Dwitami, Wenni Victoria, Vidya Dwiesti yang sangat membantu dalam memberikan semangat agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
Akhir kata, Semoga Tuhan YME selalu memberkati dan mencurahkan kasihNya kepada pihak-pihak yang telah membantu atas semua kebaikannya. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi pengetahuan yang baru bagi semua pihak yang membacanya. Tuhan Memberkati.
Bandung, Januari 2017
93 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno & Ardana, I Cenik. 2011. Etika Bisnis dan Profesi Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Salemba Empat: Jakarta.
Annisa, A. Nuralifmida & Kurniasih, Lulus. 2012. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi & Auditing 123 Volume 8/No.2/Mei 2012: 95-189.
Antonia, Edgina. 2008. Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Leverage, Kepemilikan Manajerial dan Proporsi Komite Audit Independen terhadap Manajemen Laba. Skripsi: Universitas Dipononegoro.
Armstrong, S. Christopher., Blouin, L. Jennifer., Jagolinzer, D. Alan., & Larcker, F. David. 2015. Corporate Governance, Incentives, and Tax Avoidance. Journal of Accounting and Economics Volume 60, Issue 1, August 2015, Pages 1–17
https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2252682
Asfiyati. 2012. Pengaruh Corporate Governance, Kepemilikan Keluarga, dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Tax Avoidance. Skripsi: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Beasley, S. Mark. 1996. An Empirical Analysis of the Relation between the Board of Director Composition and Financial Statement Fraud. The Accounting Review, Vol. 71, No. 4 (Oct., 1996), pp. 443-465.
http://myweb.ncku.edu.tw/~r16001205/w1.1_BD_Fraud_TAR.1996.pdf
Chai, H, dan Liu, Q. 2010. Competition and corporate tax avoidance: evidence from Chinese industrial firms. The economic journal, Volume 119, Issue 537 April 2009 Pages 764–795
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1468-0297.2009.02217.x/full
Chtourou, M. Sonda., Bédard, Jean., & Courteau, Lucie. 2001. Corporate Governance and Earnings Management. SSRN.
https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=275053
Desai, Mihir A. & Dharmapala, Dhammika. 2006. Corporate Tax Avoidance and High Powered Incentives. Journal of Financial Economics Volume 79, Issue 1, January 2006, Pages 145–179
http://www.nber.org/papers/w10471.pdf
94 Universitas Kristen Maranatha Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23.
Badan Penerbit Universitas Dipononegoro: Semarang.
Hartono, Jogiyanto. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. BPFE-Yogjakarta: Yogyakarta.
Hutagaol, John. 2007. Perpajakan Isu-Isu Kontemporer. Graha ilmu: Yogyakarta.
Ilyas, Wirawan B & Priantara, Diaz. 2013. Manajemen dan Perencanaan Pajak Berbasis Risiko. In Media: Jakarta.
Indriantoro, Nur & Supomo, Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE-Yogjakarta: Yogjakarta.
Khurana, I. K. & W. J. Moser. 2009. Institutional Ownership and Tax Aggressiveness. AAA 2010 Financial Accounting and Reporting Section (FARS) Paper.
https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1464106&download=yes
Kurniawan, Wahyu. 2012. Corporate governance dalam Aspek Hukum Perusahaan. PT Pustaka Utama Graffiti: Jakarta.
La Porta, R., Lopez, F., & Shleifer, A. 1999. Corporate Ownership Around The World. The Journal of Finance, LIV (2): 471-517.
http://scholar.harvard.edu/files/shleifer/files/corporateownership.pdf
Lafond, Ryan and Roychowdhury, Sugata. 2007. Managerial Ownership and Accounting Conservatism. SSRN
https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=929693.&download=yes
Lai, H. Y. Liona. 2005. Are Independent Directors Effective in Lowering Earnings Management in China?.Dissertation
http://oaktrust.library.tamu.edu/bitstream/handle/1969.1/4307/etd-tamu2005B-ACCT-Lai.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Pohan, Chairil Anwar. 2013. Manajemen Perpajakan, Strategi Perencanaan Pajak dan Bisnis Edisi Revisi. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Purba, Marisi. 2015. Profesi Akuntan Publik di Indonesia: pembahasan kritis terhadap peranan, tanggung jawab, sanksi dan peradilan profesi akuntan publik. Graha Ilmu: Yogyakarta
Resmi, Siti. 2014. Perpajakan Teori dan Kasus. Salemba Empat: Jakarta
Sandy, Syeldila dan Lukviarman, Niki. 2015. Pengaruh Corporate Governance terhadap tax Avoidance: studi empiris pada perusahaan manufaktur. JAAI VOL 19 NO.2 Desember 2015: 85-98.
95 Universitas Kristen Maranatha Shleifer, Andrei & Vishy, W. Robert. 1986. Large shareholder and corporate control.
Journal of Political Economy 94: 461-488
http://piketty.pse.ens.fr/files/ShleiferVishy1986.pdf
Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Pajak Edisi 4. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung.
Sulistyo, Budi. (2015, 12 Maret). Bijak Merespons Para Penolak Pajak
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/03/12/370124/bijak-merespons-para-penolak-pajak.
Supramono dan W. D. Theresia. 2010. Perpajakan Indonesia Mekanisme dan Perhitungan. Yogyakarta: ANDI.
Sutojo, Siswanto dan John E, Aldridge. 2005. Good Corporate Governance, Tata Kelola Perusahaan yang Sehat. PT Damar Mulia Pustaka: Jakarta.
Sutopo, H.B. 2006. Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang perubahan ketiga Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).
Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia. Edisi 10. Salemba Empat: Jakarta.
Winata, Fenny. 2014. Pengaruh Corporate Governance terhadap tax Avoidance pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013. Tax & Accounting Review, vol. 4, no.1, 2014.