ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAMU DALAM MEMILIH KUPU-KUPU JIMBARAN ROOFTOP SUITES & SPA HOTEL, JIMBARAN BALI.

(1)

Nindya Lestari, 2013

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tami Dalam Memilih Kupu-Kupu Jimbaran Roottop Suites & Spa Hotel, Jimbaran, Bali.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAMU

DALAM MEMILIH KUPU-KUPU JIMBARAN ROOFTOP SUITES

& SPA HOTEL, JIMBARAN BALI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Program Studi Management Resort and Leisure

Oleh :

Nindya Lestari

0900070

POGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT AND LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAMU DALAM MEMILIH KUPU-KUPU JIMBARAN ROOFTOP SUITES & SPA HOTEL,

JIMBARAN BALI

Oleh :

NINDYA LESTARI 0900070

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Program Studi Manajemen Resort & Leisure Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

NINDYA LESTARI Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Nindya Lestari

0900070

ANALIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAMU

DALAM MEMILIH KUPU-KUPU JIMBARAN ROOFTOP SUITES

& SPA HOTEL, JIMBARAN BALI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

:

Pembimbing I

Fitri Rahmafitria, SP., M.Si. NIP.197410182008122001

Pembimbing II

Sri Marhanah, SS.,MM NIP.19811014 200604 2001

Mengetahui

Ketua Program Studi Management Resort & Leisure

(4)

iii Nindya Lestari, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAMU DALAM MEMILIH KUPU-KUPU JIMBARAN ROOFTOP SUITES & SPA HOTEL,

JIMBARAN BALI

Penelitian ini memahami dan menganalisis mengenai faktor-faktor yang menjadi daya tarik bagi Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa dan juga analisis tentang faktor-faktor apa yang menjadi faktor dominan yang dipilih oleh tamu dalam memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa. Penelitian ini melibatkan wisatawan atau tamu yang menginap di Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa dan pihak perusahaan dalam mendapatkan data-data yang dibtuhkan oleh peneliti. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang dipilih dan faktor apa saja yang menjadi faktor dominan yang dipilih oleh tamu dalam memilih Kupu-Kupu Jimbaran berdasarkan analisis faktor daya tarik Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa, sehingga kemudian dapat diketahui pengembangan atau pengelolaan apa yang dapat dilakukan berdasarkan penelitian terhadap analisis faktor tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan penelitian kuantitatif yang menggunakan teknik skala likert pada instrument penelitian, kemudian menggunakan garis kontinum untuk mengetahui kepentingan daya tarik Kupu-Kupu Jimbaran. Sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi faktor dominan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis faktor dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh 4 faktor yang mendominasi tamu dalam memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa yaitu faktor (1) Lokasi, (2) Fasilitas, (3) Pelayanan, (4) Harga. Dari hasil analisis mengenai kepentingan daya tarik dan analisis faktor-faktor yang dipilih oleh tamu dalam memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites &

Spa, terdapat kesesuaian dan ketidak sesuaian terhadap dua hal tersebut. Dari hasil

penelitian tersebut, maka peneliti dapat memberi rekomendasi pada pihak manajemen untuk melakukan strategi pengembangan/ pengelolaan berdasarkan faktor-faktor penting/ faktor-faktor yang mendominasi dan diketahui dipilih oleh tamu dalam memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa.

(5)

iv Nindya Lestari, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE GUEST IN CHOOSING KUPU-KUPU JIMBARAN ROOFTOP SUITES & SPA HOTEL, JIMBARAN BALI

This research is to understand and analyze the factors which became an attractions for Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa and also analyze about what factor which became the dominant factor selected by the guest in choosing Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa. This research involving tourist or guest who staying in Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa and also the companies in getting the data needed by researcher. The purpose of these research is to analyze which factors are selected and factors that will be a dominant factor chosen by the guest in choosing Kupu Jimbaran based on attraction factors analysis in Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa, so then we could know what kind of management or the development that should do based on the factors analysis research. These research used descriptive quantitative research methods using a Likert scale technique on the research instrument, and then use the continuum line to determine the importances attraction factor in Kupu-Kupu Jimbaran. As for knowing what factors are to be the dominant, these research using factor analysis method in SPSS 17.0 programme for Windows. Based on the analysis, obtained 4 dominating factor in choosing Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa, these are (1) Location, (2) Facilities, (3) Service, (4) Price. From the analysis of the importance of attractiveness and analysis of the factors selected by the guests in choosing Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa, there is compatibility and incompatibility with these. From these results, the researchers can provide recommendations for the management to carry out the strategy development/management based on factors important/dominating factors selected by the guest in choosing Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa.

(6)

v Nindya Lestari, 2013

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pariwisata ... 9

A.1. Industri Pariwisata ... 10

B. Hotel ... 13

B.1. Pengertian Hotel ... 13

B.2. Karakteristik Usaha Hotel ... 14

B.3. Fungsi Hotel ... 17

B.4. Klasifikasi Usaha Hotel ... 18

B.5. Produk Usaha Hotel ... 20

C. Keputusan Pembelian Wisata ... 21

D. Pola Perjalanan dan kebutuhan Wisata ... 23

E. Kerangka Pemikiran ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 27

(7)

vi Nindya Lestari, 2013

A.2. Populasi dan Sampel ... 28

A.3. Metode Penelitian ... 31

B. Definisi Operasional ... 32

C. Variabel (Operasionalisasi Variabel) ... 33

D. Instrumen Penelitian ... 34

D.1. Skala Pengukuran ... 34

D.2. Proses Pengembangan Instrumen ... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ... 41

F. Teknik Analisis Data ... 43

F.1. Analisis Faktor ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ... 49

A.1. Gambaran Umum Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa ... 49

A.2. Sejarah Singkat Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa ... 50

A.3. Visi dan Misi Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa ... 51

A.4. Fasilitas Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa ... 52

A.5. Profil Tamu ... 57

B. Hasil Penelitian ... 60

B.1. Daya Tarik Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa ... 60

B.2. Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Tamu dalam Memilih Kupu- Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa ... 71

C. Pembahasan ... 77

C.1. Analisis Daya Tarik kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa ... 77

C.2. Analisis Faktor ... 82

BAB V KESIMPULAN & SARAN A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 88

(8)

vii Nindya Lestari, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Competitive Analysis ... 4

1.2 Tingkat Hunian Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa ... 5

3.1 Data Kunjungan Tamu Kupu-Kupu Jimbaran Tahun 2012 ... 29

3.2 Operasionalisasi Variabel Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tamu dalam Memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa ... 33

3.3 Uji Validitas Faktor Lokasi ... 36

3.4 Uji Validitas Faktor Fasilitas ... 37

3.5 Uji Validitas Faktor Pelayanan ... 38

3.6 Uji Validitas Faktor Citra (Image) ... 38

3.7 Uji Validitas Faktor Harga (Price) ... 39

3.8 Case Processing Summary ... 40

3.9 Reliability Statistic ... 40

3.10 Jenis dan Sumber Data ... 41

4.1 Room Facilities Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa (KKJ) ... 53

4.2 Pernyataan Responden Mengenai Faktor Lokasi KKJ... 61

4.3 Pernyataan Responden Mengenai Faktor Fasilitas KKJ ... 63

4.4 Pernyataan Responden Mengenai Faktor Pelayanan KKJ ... 65

4.5 Pernyataan Responden Mengenai Faktor Citra KKJ ... 67

4.6 Pernyataan Responden Mengenai Faktor Harga KKJ ... 69

4.7 KMO & Bartlett Test Pada 5 Sub Variabel ... 71

4.8 KMO & Bartlett Test Setelah Ekstraksi Faktor ... 73

4.9 Communalities Pada 4 Faktor Setelah Proses Ekstraksi Faktor ... 74

4.10 Total Variance Explained ... 75

(9)

viii Nindya Lestari, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1.1 Tingkat Pertumbuhan Akomodasi Hotel Provinsi Bali ... 2

2.1 Kerangka Pemikiran ... 26

3.1 Denah Lokasi Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa (KKJ) ... 27

4.1 Kewarganegaraan Tamu Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa ... 58

4.2 Usia Tamu Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa ... 59

4.3Jenis Kelamin Tamu Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa... 60

4.4 Garis Kontinum Faktor Lokasi KKJ ... 62

4.5 Garis Kontinum Faktor Fasilitas KKJ ... 64

4.6 Garis Kontinum Faktor Pelayanan KKJ ... 65

4.7 Garis Kontinum Faktor Citra KKJ ... 68

4.8 Garis Kontinum Faktor Harga KKJ ... 70

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar BelakangMasalah

Industri pariwisata Indonesiaberkembangdengan pesatnya berkat kekayaan alamnya yang termahsyur, terbentang pulau-pulau dengan keanekaragaman hayatinya yang begitu indah. Namun bukan hanya karena kekayaan alamnya, beragam tradisi dan budaya, serta keramahtamahan menjadi ciri khas dan hal yang menarik bagi wisatawan untuk mengunjungi destinasi-destinasa wisata yang ada di Indonesia.

Salah satu contoh destinasi wisata di Indonesia yang digemari dan sudah terkenal akan kemahsyuran alam, budaya, serta keramah tamahannya oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara adalah pulau Dewata atau Bali. Banyaknya destinasi wisata yang menarik, didukung dengan hasil kreasi budaya yang mempunyai nilai seni tinggi, adat istiadat yang unik dan juga keramah-tamahan penduduk setempat menjadikan pulau Bali sebagai daerah tujuan wisata yang sangatdiminati oleh wisatawan.(www.tanahbali.com)

Seiring berkembangnya kepariwisataan di pulau Bali, maka berkembang puladestinasi-destinasi dan daerah tujuan wisata, serta Menjamurnya pembangunan akomodasi seperti hotel, resort, restaurant, destinasi wisata, agen-agen pariwisata yang menimbulkan persaingan yang ketat dalam industri pariwisata.

Persaingan antar sesama penggerak industri pariwisata di Bali ini tidak hanya terjadi dengan sesama industri domestik, namun juga dengan industri mancanegara. Untuk menghadapi persaingan tersebut, industri pariwisata seharusnya memiliki keunggulan kompetitifyang dapat membedakannya dengan produk atau pesaing lainnya.(www.londremarketing.com). Disamping itu, pengusahayang bergerak pada industripariwisata ini harus mampu memahami apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan wisatawan dan diharapkan dapat menjamin kepuasan dan kenyamanan wisatawan.

(11)

Sebuah hotel yang baik adalah yang mampu mendapatkan keuntungan dengan memberikan kepuasan bagi para tamunya dengan melihat segala sesuatunya dari sudut pandang para tamu.Apa yang disukai oleh tamu?Apa yang akan menyenangkan hati tamu? Apa yang dapat membuatnya bahagia? Apakah mungkin kita menyediakan pelayanan yang diinginkan oleh tamu agar dapat mencapai tujuan tersebut?Bagaimana kita dapat meningkatkan pelayanan?Bagaimana kita dapat membuat sesuatu yang sederhana menjadi lebih baik? (Sulastiyono,2006:21)

Hotel dan akomodasi lainnya sebagai salah satu produk industri pariwisata merupakan sesuatu yang harus dipelihara dan dikembangkan karena menurut data jumlah tingkat penghunian kamar hotel yang diperoleh dari Badan Pusat StatistikProvinsi Bali,hotel dan restoran yang terkait dengan industri pariwisata mampu tetap eksis dan memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan perekonomian di Bali. Hingga tahun 2012, jumlah hotel mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu menjadi 1.914 atau mengalami peningkatan sebesar 4,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Seperti dijelaskan pada gambar 1.1 mengenai tingkat pertumbuhan hotel.

Gambar 1.1

(12)

Pada tahun 2008 diketahui jumlah hotel di Provinsi Bali sebesar 1,715%, dan ditahun 2009 sebesar 1,664%, tahun 2010 sebesar 1,670%, tahun 2011 sebesar 1,828% dan ditahun 2012 sebesar 1,914%. Sedangkan untuk jumlah hotel berbintang di Provinsi Bali pada tahun 2009 sebesar 149 dengan jumlah kamar sebesar 18.684, 2010 sebesar 155 dengan jumlah kamar 21.133, 2011 sebesar 198 dengan jumlah kamar 22.794, dan di tahun 2012 sebesar 218 dengan jumlah kamar sebesar 24.215 (www.bali.bps.go.id). Hal ini membuktikan bahwa jumlah pertumbuhan hotel di Provinsi Bali meningkat di tahun 2009-2012 yang artinya persaingan pada industri hotel di Bali semakin ketat.

Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa yang berlokasi di Jl Bukit Permai, Jimbaran, Kab.Badung, merupakan salah satu industri pariwisata yang bergerak di bidang jasa perhotelan. Dengan konsepnya yang berupa

boutique hotel bintang empat, dimana pada lantai dasarnya terdapat

boutique-boutique atau shoppingmall dan villa-villa pada rooftopnya, serta brand dari

produk spa nya yang sudah terkenal di mancanegara, membuat Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa memiliki keunikan dan keunggulan kompetitif yang membuatnya mampu bersaing dengan hotel, villa-villa, ataupun resort lainnya di area Jimbaran.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, jumlah hotel bintang 4 di Kabupaten Badung, pada tahun 2012 sebanyak 44 dengan jumlah kamar sebanyak 6.145.Analisi kompetitif Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop

Suites & Spa terhadap hotel-hotel lainnya di area Jimbaran, maupun di area

Pulau Bali lainnya yang telah dinyatakan oleh pihak menejemen memiliki tingkat kelas yang sama untuk dibandingkan dengan Kupu-Kupu Jimbaran

Rooftop Suites & Spadijelaskan pada tabel 1.1mengenai Competitive

(13)

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tami Dalam Memilih Kupu-Kupu Jimbaran Roottop Suites & Spa Hotel, Jimbaran, Bali. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1

Competitive Analysis

Sumber: Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa Front Office Files, 2013

COMPETITIVE ANALYSIS 2013

No Hotel Name av.room Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September

Occp% Rank Occp% Rank Occp% Rank Occp% Rank Occp% Rank Occp% Rank Occp% Rank Occp% Rank Occp% Rank

1 Kupu Kupu

Jimbaran

28

50.00%

6 57,14% 5 57.00% 7 68.00% 4 61.00% 8 71.00% 8 86.00% 2 68.00% 7 93.00% 3

2 Keraton 102 31,37% 12 43,14% 10 66,67% 5 69.00% 2 56.00% 9 58.00% 9 89.00% 1 64.00% 10 78.00% 5 3 Lumbini Villa 24 32,81% 11 29,69% 11 98,44% 2 25.00% 10 100.00% 1 50.00% 10 50.00% 8 92.00% 1 71.00% 9 4 Bali-Baliku 16 37,50% 9 43,75% 9 62,50% 8 31.00% 9 69.00% 6 25.00% 12 81.00% 3 69.00% 6 63.00% 11 5 Jimbaran Puri Bali 64 52,15% ₅ 46,89% ₇ 69,14% ₄ 67.00% ₅ 51.00% ₁₀ 72.00% ₇ 80.00% ₄ 55.00% ₈ 77.00% ₆ 6 Karma Jimbaran 41 39,02% ₈ 12,20% ₁₂ 29,27% ₁₂ 24.00% ₁₁ 65.00% ₆ 29.00% ₁₁ 22.00% ₁₂ 37.00% ₁₂ 29.00% ₁₂

7 Bali Rani Hotel 104 62,50% ₃ 80,77% ₂ 50.00% ₁₀ 62.00% ₇ 70.00% ₅ 72.00% ₆ 43.00% ₉ 56.00% ₁₁ 76.00% ₇ 8 The Heaven 192 41,04% ₇ 79,60% ₃ 57,46% ₆ 97.00% ₁ 99.00% ₂ 84.00% ₂ 66.00% ₆ 73.00% ₅ 72.00% ₈ 9 Hard Rock Hotel 418 58,85% ₄ 46,88% ₈ 98,44% ₁ 65.00% ₆ 92.00% ₃ 89.00% ₁ 71.00% ₅ 78.00% ₃ 83.00% ₄ 10 Kuta Paradiso 250 37,20% 10 54,80% 6 50,80% 9 22.00% 12 71.00% 4 78.00% 4 32.00% 11 73.00% 4 100.00% 1 11 The Patra Bali 228 64,04% ₂ 97,37% ₁ 44,30% ₁₁ 68.00% ₃ 63.00% ₇ 73.00% ₅ 53.00% ₇ 64.00% ₉ 100.00% ₂ 12 Sun Island 134 76,12% ₁ 68,66% ₄ 74,63% ₃ 45.00% ₈ 47.00% ₁₁ 83.00% ₃ 34.00% ₁₀ 80.00% ₂ 66.00% ₁₀

(14)

Berdasarkan tabel competitive analysis, dapat dilihat ranking/ kedudukan Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa terhadap hotel lainnya di area Jimbaran.Hal tersebut juga membuktikan adanya pertumbuhan pada industi hotel di area Jimbaran yang secara otomatis menimbulkan adanya persaingan antara penggerak industri perhotelan.

Berdasarkan dari laporan per bulan diperoleh keterangan mengenai tingkat hunian kamar (monthly occupancy).Tingkat hunian kamar menunjukan jumlah persentase yang dihuni oleh tamu.Berikut merupakan tabel persentasi tingkat hunian kamar pada tahun 2012-2013 pada Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites

& Spa.

Tabel 1.2

Tingkat Hunian Kamar di Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa

Bulan 2012 2013

Januari 60.73% 58.43%

Februari 61.60% 63.41%

Maret 55.19% 68.38%

April 65.99% 67.08%

Mei 61.40% -

Juni 78.11% -

Juli 77.17% -

Agustus 80.42% -

September 85.61% -

Oktober 82.81% -

November 74.14% -

Desember 52.24% -

Rata-Rata 69.62% 64.32%

Sumber: Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa FO department files, 2013

(15)

pihak manajemen hoteldituntut untuk dapat meningkatkan apa yang masih menjadi kekurangan Kupu-Kupu Jimbaran dan apa yang perlu dipertahankan dengan mengetahui apa yang sebenarnya menjadi harapan dan keinginan tamu. Terlepas dari besar-kecil atau tinggi-rendahnya jumlah kunjungan tamu, analisis mengenai faktor-faktor apa yang mempengaruhi tamu dalam memilih sebuah hotel penting untuk dilakukan agar menejemen Kupu-KupuJimbaran Rooftop

Suites & Spa sendiri dapat mengetahui keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh

hotel untuk meningkatkan tingkat hunian kamar.

Dan berdasarkan penjelasan tersebut,makadianggap perlu untuk melakukan penelitian tentang analisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tamu dalam memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa, sehingga skripsi ini diberi judul :“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tamu dalam Memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa Hotel, Jimbaran Bali”

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Penelitian ini diidentifikasi beberapa permasalahan yang berkaitan dengan cara dan menejemen pengelolaan dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tamu dalam memilih jenis akomodasi, yaitu:

1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi daya tarik di Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa?

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi faktor dominan yang dipilih tamu dalam memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa berdasarkan daya tarik yang ada.

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis daya tarik yang ada di Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop

(16)

2. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang menjadi faktor dominan yang dipilih tamu dalam memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites &

Spa berdasarkan daya tarik yang ada.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah membuktikan kesesuaian dan kebenaran penelitian secara teoritis dengan teori-teori yang digunakan. 2. Manfaat Praktis

a. Perusahaan

Bagi pihak pengelola, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran, masukanuntuk dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi atau menjadi faktor dominan yang dipilih tamu dalam memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa sehingga menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kepuasan tamu.

b. Penulis

Penelitian inidiharapkan dapat menjadi sarana dan hasil nyata pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama kuliah, dan diharapkan dapat membantu pihak Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop

Suites & Spa dalam memberikan solusi bagi masalah-masalah yang

dihadapi pihak manajemen. c. Bagi wisatawan

(17)

E.Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika Penulisan

Penulisan ini terdiri atas 5 (lima) bab. Uraian yang akan disajikan pada setiap bab adalah sebagai berikut :

BAB I :PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini terdapat uraian mengenai teori-teori relevan yang dijadikan sebagai landasan dalam penelitian ini.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan secara rinci mengenai metode penelitian, dan beberapa komponen lain seperti lokasi dan subjek populasi serta sampel penelitian, metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode penelitian tersebut, definisi operasioanal, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan analis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan pembahasan atas penelitian yang berisi pengolahan atau analisis data atau pembahasan analisis temuan.Pembahasan merupakan refleksi terhadap teori yang dikembangkan peneliti atau peneliti sebelumnya berdasarkan teori dan data yang didapat melalui survey atau observasi lapangan, wawancara, studi literatur, studi dokumentasi dan penyebaran kuesioner.

(18)

(19)

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian A.1. Lokasi Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites

& Spa yang berfasilitaskan 28 rooftop suites,20 boutiques, spa, dan 4 restaurant

yang terletak di Jimbaran Corner Jl Bukit Permai Banjar Pesalakan, Jimbaran, Bali. 20 menit jarak tempuh dari Bandara International Ngurah rai, dan kurang lebih 5 menit berjalan kaki menuju pantai Muaya yang terkenal akan sunset serta restaurant seafood dipinggir pantai dan letaknya di area resort dan private villa Jimbaran, Bali.

Sumber :Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa Company files, 2013

Gambar 3.1

Denah Lokasi Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa

(20)

A.2.1 Populasi

Subjek penelitian terdiri atas populasi dan sampel penelitian.Dalam Nasehudin, T dan Gozali, N (2012:120-121) Arikunto mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan objek penelitian.Kartono menegaskan dengan menyatakan bahwa populasi adalah totalitas semua kasus, kejadian, orang, hal,dan lain-lain. Populasi dapat berwujud sejumlah manusia, kurikulum, kemampuan menejemen, alat-alat mengajar, cara mengajar, cara pengadministrasian, kepemimpian, peristiwa, dan lain-lain. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diduga. Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tamu yang menginap di Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa, Hotel, Jimbaran, Bali.

A.2.2 Sampel

Dalam sebuah penelitian yang memiliki populasi cukup besar, tidak memungkinkan peneliti untuk menyebarkan kuesioner kepada seluruh anggota populasi. Untuk itu peneliti perlu menentukan jumlah anggota populasi yang akan dijadikan responden. Responden yang terpilih inilah yang disebut sampel. Dengan demikian sampel adalah bagian dari populasi. Dalam sampel harus tergambarkan karakteristik populasi.

(21)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimana :

n = ukuran sampel/jumlah responden

N = ukuran populasi/jumlah wisatawan dalam waktu tertentu

e =persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir (e = 0,15)

Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian dibutuhkan data dari jumlah populasi. Data populasi yang akan digunakan oleh peneliti adalah data tingkat kunjungan tamu yang menginap di Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites

& Spa pada tahun 2012. Adapun data tingkat kunjungan tamu tersebut terdapat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.1

Data Kunjungan Tamu Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa Tahun 2012

Bulan Jumlah

Januari 552

Februari 515

Maret 473

April 522

Mei 517

Juni 646

Juli 659

Agustus 690

September 690

Oktober 718

November 648

Desember 479

Total 7109

(22)

yang terdapat pada data kunjungan tamu yang menginap di Kupu-Kupu Jimbaran

Rooftop Suites & Spa tahun 2012, yaitu sebanyak 7.109 orang dengan persentase

kelonggaran yang telah ditentukan sebesar 10%.

Menurut Arikunto, S (2002:112) terdapat rumus untuk menentukan perkiraan besarnya sampel. Apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.

Dengan menggunakan data rumus Slovin tersebut diatas maka jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu :

n =

= ……

n =

= ……

n =

=

98,61≈ 100

(23)

Tekhnik sampling merupakan tekhnik pengambilan sampel dari populasi dalam penelitian.Tekhnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tekhnik Random Sampling(Sampel Acak). Menurut Arikunto, S (2002:111) teknik sampling merupakan teknik dimana pengambilan sampelnya, peneliti “mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Dengan demikian peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Oleh karena hak setiap subjek sama, maka penelitian terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.

A.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptifdengan pendekatan kuantitatif.Menururt Prof. Dr Nana Syaodih Sukmadinata, dalam bukunya Metode Penelitian Deskriptif (2007; 54). Penelitian deskriptifadalah penelitian yang ditujukan untuk mengggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Dalam Nasehudin, T dan Gozali, N (2012:57) penelitian deskriptif adalah penelitian yang menjelaskan sesuatu yang menjadi sasaran penelitian secara mendetil atau mendalam. Dalam arti, penelitian tersebut dilakukan untuk mengungkap segala sesuatu atau berbagai aspek dari sasaran penelitiannya.

(24)

metode kuantitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran kuesioner atau angket dan atau tes.Kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data berupa daftar pertanyaan yang diajukan kepada sumber data (responden), baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data.

B.Definisi Operasional

Dalam penelitian ini definisi operasional yang dimaksud adalah Faktor-faktor yang mempengaruhi tamu dalam memilih sebuah hotel dengan dasar teori keputusan pembelian yang menurut Pitanadan Gayatri (2005:73).

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen atau tamu dalam memilih hotel atau jenis akomodasinya (Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa) untuk mendapatkan kepuasan, dinyatakan dengan banyaknya faktor-faktor yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tamu dalam memilih sebuah akomodasi/hotel :

1. Menurut S, Medlik dan Ingram (2000:14-15): lokasi, fasilitas, pelayanan, cita (image), harga (price).

2. Sedangkan menurut Pendit (2002:21-22): kenyamanan, pelayan, kebersihan, dan corak arsitektur dekorasi.

3. Menurut Suwantoro,G (2004:50) : tarif (harga), pelayanan, fasilitas. 4. Meurut Arief, Rachman (2005:75): fasilitas, keamanan, kenyamanan,

prestige, pelayanan, hiburan, kebersihan dan kesehatan.

(25)

Menurut Arikunto (2002:99) memecah-mecah variabel menjadi sub-variabel disebut juga kategorisasi yakni memecah sub-variabel menjadi kategori-kategori data yang harus dikumpulkan oleh peneliti.Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun variabel-variabel penelitian yang akan digunakan oleh peneliti terdapat pada operasionalisasi variabel berikut ini:

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tamu dalam Memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa

Variabel Sub Variabel Indikator Item

Angket

(26)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Pelayanan -Citra brand L‟Occitane pada

Bamboo Spa di Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa -Keindahan design interior hotel

Sumber :Hasil Pengolahan Penulis, 2013

D.Instrumen Penelitian D.1. Skala Pengukuran

(27)

likert dengan pernyataan positif dengan bobot pernyataan sebagai berikut :

Sangat Penting :5

Penting :4

Cukup :3

Tidak Penting :2

Sangat Tidak Penting :1

D.2. Proses Pengembangan Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas (Sujarweni, 2011:176) digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.Daftar pernyataan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu.Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pernyataan di uji validitasnya. Hasil r hitung kita bandingkan dengan r table dimana df=n-2 dengan sig 5%. Jika r tabel< r hitung maka valid. Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

r= koefisien korelasi satu butir/ item

n= ukuran sampel

x= skor setiap item instrument

(28)

diberikan kepada 30 responden.Pengujian validitas kepada 30 orang ini untuk mengetahui keabsahan dari instrument yang diberikan sebelum instrument tersebut diberikan kepada jumlah sampel yang sebenarnya. Untuk mengetahui hasil perhitungan, penulis menggunakan program pengolahan data SPSS 17 for windowsdengan bantuan computer program Microsoft Excel 2007.

Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 30 maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui tabel r dengan df (degree of freedom) = n-2, jadi df=30-2=28 maka nilai r tabel untuk df=28=0,312. r tabel dapat dilihat pada tabel r pada lampiran (Sujarweni, 2011:186). Butir pernyataan dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel.

Berikut adalah hasil penghitungan uji validitas pada 20 instrumen pernyataan yang diberikan pada 30 responden :

1. Faktor Lokasi

Hasil uji validitas dari faktor lokasi, dijelaskan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3

Uji Validitas Faktor Lokasi

Indikator Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Kemudahan aksesibilitas menuju lokasi

0,900 0,312 Valid

Kemudahan menuju destinasi wisata lain

0,947 0,312 Valid

Sumber: Pengolahan data peneliti, 2013

(29)

Mengenai hasil uji validitas dari faktor fasilitas, dijelaskan pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Uji Validitas Faktor Fasilitas

Kelengkapan fasilitas di kamar tidur

0,838 0,312 Valid

Ketersediaan 4 restoran dan bar 0,548 0,312 Valid Ketersediaan fasilitas spa 0,785 0,312 Valid Ketersediaan shopping & makanan dan minuman yang ada di restoran-restoran KKJ

Dari tabel 3.4, semua indikator dari faktor fasilitas dinyatakan valid, karena r hitung lebih besar dari r tabel.

3. Faktor Pelayanan

(30)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji Validitas Faktor Pelayanan

Keramah tamahan karyawan

Dari tabel 3.5, seluruh indikator dari faktor pelayanan adalah valid, karena jumlah r hitung lebih besar dari r tabel.

4. Faktor Citra (image)

Mengenai hasil uji validitas dari faktor citra, dijelaskan pada tabel 3.6.

Tabel 3.6

Uji Validitas Faktor Citra (Image)

Citra positif hotel 0,703 0,312 Valid

Citra dari fasilitas hotel (restaurant & boutique mall)

0,711 0,312 Valid

Citra brand L‟Occitane pada

Bamboo Spa di Kupu-Kupu

Jimbaran Rooftop Suites & Spa

0,538 0,312 Valid

Keindahan design interior hotel dan kamar

0,421 0,312 Valid

(31)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu jumlah r hitung lebih besar dari r tabel.

5. Faktor Harga (Price)

Mengenai hasil uji validitas dari faktor harga, dijelaskan pada tabel 3.7.

Tabel 3.7

Uji Validitas Faktor Harga (Price)

Kesesuaian harga dengan fasilitas yang ada

0,509 0,312 Valid

Kesesuaian harga yang ditawarkan dengan kualitas pelayanan

0,775 0,312 Valid

Dari tabel 3.7, seluruh indikator dari faktor harga adalah valid.karena r hitung lebih besar dari r tabel.

Dari keseluruhan faktor-faktor yang telah diuji validitasnya, dapat diketahui dari 20 indikator adalah valid.Maka langkah selanjutnya adalah seluruh variabel dapat diuji reliabilitasnya.

b. Uji Reliabilitas

(32)

seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliable dengan rumus berikut:

Keterangan :

r= Koefisien reliability instrument (cronbach alfa)

k= Banyaknya butir pertanyaan

∑σb2

= total varians butir σt2

= total varians

Tabel 3.8

Berikut adalah hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 17 dijelaskan pada tabel 3.8 dan 3.9 berikut

Tabel 3.9

Sumber: Pengolahan data peneliti dengan SPSS 17.0, 2013 Case processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Sumber: Pengolahan data peneliti dengan SPSS 17.0, 2013

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(33)

pernyataan yang diberikan pada responden, dapat diketahui bahwa tingkat validitas seluruh butir pernyataan dalam penelitian ini yaitu 100%. Sedangkan pada tabel 3.9Reliability Statistic pada 20 butir pernyataan penelitian ini reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha menunjukan nilai lebih besar > 0,60 yaitu 0,931.

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data disusun agar data yang diperlukan diperoleh secara sistematis dan untuk membedakan sumber data yang diperlukan. Data yang diperlukan dalam melengkapi penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber.Berdasarkan sumber pengambilannya, data terbagi atas dua kategori, yaitu:

a. Data Primer, adalah data yang diperoleh atau dilakukan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan. Data primer ini disebut juga data asli atau data baru. Contoh data primer yaitu wawancara, kuesioner, observasi.

b. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporanpeneliti terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia.

Tabel 3.10 Jenis dan Sumber Data

Jenis Data Sumber Data

1. Profil Perusahaan Dokumentasi Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa 2. Persepsi tamu (angket/kuesioner

&Guest Comment) Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa

Tamu Kupu-Kupu Jimbaran

Rooftop Suites & Spa

(34)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yaitu:

1. Obseravsi lapangan

Melakukan pengamatan terhadap Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa sebagai study banding agar proses perencanaan dan perancangan dapat sesuai dengan tujuan dan sasaran kajian penulisan. Mengkaji ketentuan yang ada kaitannya dengan judul.

2. Angket (kuesioner)

Kuesioner adalah metode pengempulan data dimana isinya berupa

daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dimana tiap pertanyaannya berkaitan dengan masalah penelitian.Penyebaran kuesioner yaitu sasarannya adalah wisatawan yang datang ke Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa Hotel, Jimbaran, Bali.

3. Studi literature

Studi literature adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-buku ilmiah, karya tulis lainnya sebagai landasan teori sebuah karya ilmiah, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dan aspek yang terkait dengan masalah, solusi dari masalah, ditunjukan hubungannnya dengan konsep yang berkembang dalam studi literature.

4. Studi Dokumentasi

(35)

Nasehudin, T dan Gozali, N (2012:133) menjelaskan, analisis data adalah proses pemberian makna terhadap sebuah data yang telah terkumpul dan diolah sesuai dengan metode atau pendekatan yang digunakan dalam penelitian untuk memecahkan masalah penelitian.Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis faktor.Analisis faktor dilakukan setelah seluruh variabel diuji validitas dan reliabilitasnya.

F.1. Analisis Faktor

a. Pengertian Analisis Faktor

Analisis faktor adalah sebuah kelas prosedur yang digunakan untuk mereduksi data dan merangkum data (Malhotra, 2006:288).Proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan (inter relationship) antara sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari variabel awal.Kumpulan variabel tersebut disebut factor, dimana faktor tersebut mencerminkan variabel-variabel aslinya. Secara sederhana, sebuah variabel akan mengelompok ke suatu faktor (yang terdiri atas variabel-variabel yang lainnya pula) jika variabel tersebut berkorelasi dengan sejumlah variabel lain yang „masuk‟ dalam kelompok faktor tertentu.

b. Tujuan Analisis Faktor

i. Untuk melakukan data summarization untuk variabel-variabel yang dianalisis, yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel dengan melakukan uji korelasi.

Menurut Santoso, Singgih (2010:58) Jika korelasi dilakukan antar variabel (dalam pengertian SPSS adalah „kolom‟), analisis tersebut dinamakan R Factor Analysis. Namun, jika korelasi dilakukan antar responden atau sampel (dalam pengertian SPSS adalah „baris‟), analisis disebut Q Factor Analysis, yang juga

(36)

proses membuat sebuah variabel set baru yang dinamakan faktor.

c. Kegunaan Analisis Faktor

Maholtra (1996:288-289), menjelaskan kegunaan Analisis Faktor adalah sebagai berikut :

i. Mengidentifikasi dimensi-dimensi atau faktor-faktor yang mendasari yang menerangkan korelasi diantara suatu set variabel.

ii. Mengidentifikasi suatu variabel atau faktor baru yang lebih kecil, menetapkan variabel-variabel yang semula berkorelasi dengan Analisis Multivarian atau Analisis Regresi atau Diskriminan.

iii. Mengidentifikasi tidak tepat kecil variabel penting dari tidak tepat besar variabel untuk digunakan dalam Analisis Multivarian selanjutnya.

d. Asumsi Pada Analisis Faktor

Dalam Santoso, Singgih (2010:58), karena prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, maka asumsi-asumsi terkait dengan korelasi akan digunakan, yakni :

i. Besar korelasi atau korelasi antar-variabel independen harus cukup kuat, misalkan diatas 0,5.

ii. Besar korelasi parsial, korelasi antar dua variabel dengan menganggap tetap variabel yang lain, justru harus kecil. Pada SPSS, deteksi terhadap korelasi parsial diberikan lewat pilihan

Anti-Image Correlation.

Pengujian seluruh matrik korelasi (korelasi antar-variabel), yang diukur dengan besaran Bartlett Test of Spericity atau Measure

Sampling Adequacy (MSA).Pengujian ini mengharuskan adanya

(37)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu faktor yang terjadi sebaiknya dipenuhi.

e. Model Analisis Faktor

Secara matematis, analisis faktor mengekspresikan setiap variabel sebagai kombinasi linear faktor-faktor dasar.Besarnya varians dari sebuah faktor dengan variabel lain yang dimasukan ke dalam analisis dirujuk sebagai komunalitas. Model faktor dapat disajikan sebagai :

Xi = Ai1F1 + Ai2F2 + Ai3F3 + …. + AimFn + ViUi

Dimana :

Xi= Variabel bake ke-i

Aij= Koefisiensi regresi majemuk yang dibakukan dari variabel i atau

atas faktor biasa j

F = Faktor biasa

Vi= Koefisiensi regresi yang dibakukan dari variabel i atas faktor unik

i

Ui= Faktor unik untuk variabel i

m = banyaknya faktor biasa

Faktor-faktor yang unik tidak saling berkorelasi dan tidak berkorelasi dengan faktor biasa.Faktor-faktor biasa sendiri dapat diungkapkan sebagai kombinasi linear dari variabel-variabel yang diamati.

Fi = Wi1X1 + Wi2X2 + Wi3X3+ … + WikXk

Dimana :

Fi= Estimasi faktor ke-i

Wi= Bobot skor faktor

(38)

Malhotra (2006:292) menjelaskan langkah-langkah pengerjaan analisis faktor sebagai berikut :

i. Memformulasikan masalah

Dalam memformulasikan masalah, tujuan analisis faktor harus terlebih dahulu diidentifikasi. Kemudian variabel-variabel yang akan dianalisis ditentukan spesifikasinya berdasarkan riset masa lalu, teori dan penilaian pribadi peneliti. Variabel tersebut diukur melalui skala tertentu. Untuk pengukuran variabel, harus ditentukan jumlah sampel yang akan diteliti. Jumlah ukuran sampel paling sedikit harus empat atau lima dari jumlah variabel (Malhotra:2006).

ii. Membuat matriks korelasi

Agar analisis faktor tepat, variabel-variabel tersebut harus berkorelasi.Untuk menghitungnya digunakan

Kaiser-Meyer-Olkin (KMO).Inbdeks ini membandingkan besaran korelasi

parsial. Nilai statistic KMO yang kecil mengindikasikan bahwa korelasi antara pasangan-pasangan variabel tidak dapat dijelaskan oleh variabel lain. Secara umum, nilai yang lebih besar dari 0,5 adalah nilai yang diinginkan.

iii. Menentukan model analisis faktor

Pendekatan yang digunakan untuk memperoleh koefisien skor faktor dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Analisis komponen utama

(39)

dan varians biasa.Dalam analisis ini, faktor-faktor diestimasikan hanya berdasarkan varians biasa.Komunalitas disiapkan dalam matriks korelasi pada arah diagonal.Metode ini disebut juga dengan pemfaktoran sumbu utama.

iv. Menentukan jumlah faktor

Dalam penelitian ini untuk menentukan jumlah faktor menggunakan Plot Scree. Plot Scree adalah plot nilai eigen terhadap jumlah factor dalam urutan ekstraksi. Plot tersebut mempunyai patahan yang jelas antara sudut kemiringan yang curam dari faktor-faktor, dengan nilai eigen yang besar dan suatu penurunan sedikit demi sedikit yang berhubungan dengan faktor lainnya. Penurunan sedikit demi sedikit disebut

Scree.Titik dimana scree berawal menunjukan faktor

sesungguhnya. v. Merotasi faktor

Suatu output penting analisis faktor yaitu matriks faktor. Matriks faktor berisi koefisien yang digunakan untuk menyatakan variabel-variabel standarisasi dalam faktor tersebut.Koefisien matriks faktor digunakan untuk menafsirkan faktor.

Dalam merotasi faktor terdapat 2 metode: a. Rotasi orthogonal

(40)

Rotasi oblique digunakan jika faktor-faktor dalam populasi tampak berkorelasi dengan kuat.

vi. Menafsirkan hasil

Penafsiran dilakukan dengan mengidentifikasi variabel variabel yang mempunyai muatan yang besar pada faktor yang sama. Faktor dapat ditafsirkan menurut variabel-variabel yang diberi muatan yang tinggi. Dapat pula dengan melakukan plot variabel-variabel menggunakan muatan faktor sebagai koordinatnya. Jika sebuah faktor tidak dapat didefinisikan dengan jelas menurut variabel aslinya, maka faktor tersebut harus diberi label sebagai sebuah faktor yang tidak terdefinisi atau sebuah faktor umum.

vii. Menghitung skor

Secara sederhana, sebuah faktor adalah sebuah kombinasi linear variabel-variabel asli. Skor faktor-faktor tersebut untuk faktor ke-i diestimasi sebagai berikut:

Fi = Wi1X1 + Wi2X2 + Wi3X3+ … + WikXk Dimana:

Fi = Estimasi factor ke-i

Wi = Bobot skor factor

k = Banyaknya variabel

Koefisien skor faktor, digunakan untuk mengkombinasikan variabel-variabel standar yang diperoleh dari matriks koefisien skor-skor faktor.

viii. Memilih variabel pengganti

(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa merupakan sister

companydari Kupu-Kupu resort yang berfasilitaskan 28 rooftop suites,20boutiques, spa, dan 4 restaurant. Berlokasi di Jl Bukit Permai, Banjar

Pesalakan, Jimbaran, Bali.20 menit jarak tempuh dari Bandara International Ngurah rai, dan kurang lebih 5 menit berjalan kaki menuju pantai Muaya yang terkenal akan sunset serta restaurant seafood dipinggir pantai dan letaknya di area resort dan private villa Jimbaran, Bali. Berdasarkan hasil analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tamu dalam memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa, didapat kesimpulan sebagai berikut :

1.Dari faktor-faktor yang mempengaruhi tamu dalam memilih resort atau hotel, faktor-faktor terpenting menurut tamu yang menjadi daya tarik bagi Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa adalah lokasi dan pelayanan. Faktor fasilitas dan citra/image hotel dinilai cukup sebagai faktor untuk memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa. Sedangkan faktor harga dinilai tidak penting sebagai faktor daya tarik Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa.

2.Dari 5 faktor yang mempengaruhi tamu dalam memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa, didapat 4 faktor yang menjadi 1 faktor dominan berdasarkan proses analisis faktor yaitu faktor lokasi, fasilitas, pelayanan, dan harga.

(42)

B.Saran

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat direkomendasikan untuk Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa.

1. Dari fasilitas yang telah dimiliki oleh Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop

Suites & Spa seperti boutique mall, spa, dan resoran-restoran, agar

lebih ditingkatkan kualitas dan mutu baik pada produk maupun pelayanannya. Dapat dilakukan inovasi terhadap pemberian potongan harga pada produk, melaksanakan program untuk menambahkan atraksi pada fasilitas-fasilitas yang ada, serta mengembangkaan promosi di media-media sosial guna meningkatkan image terhadap fasilitas-fasilitas yang ada di Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa. Hal ini dilakukan untuk memberi keunikan atau keunggulan terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, serta sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan bahwa fasilitas adalah faktor daya tarik yang tidak hanya cukup namun sangat penting sebagai faktor yang dipilih oleh tamu ketika memutuskan untuk memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites &

Spa sebagai pilihan akomodasi untuk menginap.

2. Mempertahankan pentingnya daya tarik faktor lokasi dan pelayanan.

a. Dapat dilakukan dengan mempermudah tamu dalam akses menuju Kupu-Kupu Jimbaran dengan meningkatkan kualitas maupun armada shuttle bus untuk antar-jemput tamu menuju bandara ataupun untuk meng akses destinasi wisata lain. Dapat juga dengan menyediakan fasilitas sepeda untuk para tamu agar dapat meng akses pantai, temple, ataupun tempat-tempat terdekat di area Jimbaran. Penyediaan sepeda ini bukan semata-mata agar tamu dapat benar-benar merasakan bahwa menginap di Kupu-Kupu jimbaran adalah lokasi yang tepat dan accessible, melainkan juga dapat memberikan pengalaman tersendiri bagi para tamu ketika menginap di Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop

(43)

b. Meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan dengan cara memberikan pendidikan (pembelajaran berupa training dan pemberian reward)kepada para staff untuk meningkatkan good

personality, good responsibility, dan good hospitality.

c. Pihak menejemen agar lebih memberikan perhatian khusus pada

department house keeping (room attendant maupun public area)

untuk memperhatikan detail kebersihan, sanitasi, serta ke higienisan seluruh area Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites &

Spa.

3. Dari analisis faktor, terdapat 1 faktor yang ter ekstraksi yaitu faktor citra/image. Hal ini menunjukan bahwa faktor tersebut tidaklah dinilai oleh wisatawan sebagai faktor untuk memilih Kupu-Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa. Dengan meningkatkan faktor-faktor dominan utama, akan dengan secara otomatis meningkatkan citra/image hotel. Peningkatan image tersebut dapat diimbangi dengan promosi-promosi baik di media sosial seperti website,

facebook, twittermaupun media elektronik seperti iklan dan

pembuatan cd interaktif, serta media cetak seperti pembuatan pamphlet, ataupun post card.

4. Rekomendasi lain yang diberikan penulis kepada pihak menejemen berdasarkan hasil temuan penelitaan penulis :

a. Inovasi terhadap live music yang diselenggarakan di restaurant seperti traditional live music dengan tradisional instrument khas bali. Acara traditional live musicini dapat diselenggarakan dengan interaktif, misalnya mengikut sertakan tamu untuk ikut bernyanyi atau memainkan alat musik tradisional tersebut. b. Pertunjukan tarian bali yang dilaksanakan di tengah Jimbaran

(44)

ini dapat menjadi agenda khusus bagi Kupu-Kupu Jimbaran/special occasion yang dapat menarik minat tamu, yang dapat diselenggarakan di pantai Muaya, sehingga tamu Kupu-Kupu Jimbaran dapat menyaksikannya langsung secara

exclusive di spot Jimbaran Beach Club.

c. Memperbaharui aktivitas cooking class packageyang telah ada seperti misalnya, peserta cooking class harus terlebih dahulu berbelanja bahan dasar untuk memasak ke pasar tradisional/ fish

market yang ada di Jimbaran dengan didampingi oleh staff

hotel, setelah itu mereka dapat melaksanakan cooking class di

Chocolate Café Restaurant ataupun di Jimbaran Beach Club

dengan suasana pantai/barberque party, sekaligus mereka dapat merasakan sunset dan dinner hasil olahan mereka sendiri.

d. Atraksi pada wisata belanja di boutique mall Jimbaran Corner. Seperti wisatawan dapat melihat ataupun mencoba dalam pembuatan handicraft khas bali, proses pembuatan batik, ataupun lukisan yang ada di gallery Jimbaran Corner, sehingga semua hal yang dilakukan oleh tamu/wisatawan memenuhi persyaratan sebuah atraksi wisata yaitu there’s something to see,

something to do, dan something to buy.

Semua atraksi hiburan dapat diciptakan oleh pihak menejemen dengan mengembangkan fasilitas yang telah ada, sehingga hal tersebut bukanlah pengembangan inovasi yang tidak masuk akal ataupun sulit untuk dilakukan. Hal terpenting dari sebuah industry jasa adalah kepuasan konsumen pada saat produk tersebut diberikan, setelah itu akan muncul kesan yang baik atau buruk terhadapa produk tersebut. Oleh karena itu, semua rekomendasi yang diberikan diharapkan dapat menciptakan keunggulan dan keunikan bagi Kupu-Kupu Jimbran Rooftop Suites & Spauntuk dapat bersaing dengan

industryakomodasi lainnya melalui faktor-faktor yang telah

diketahui dipilih oleh para tamu dalam memilih Kupu-Kupu

(45)

88

DAFTAR PUSTAKA

Agustine-Anggraini, I. (2012). Analisis Faktor Potensi Pesisir Cipatujah

Sebagai Destinasi Wisata di KAbupaten Tasikmalaya. Skripsi Sarjana

Pariwisata pada FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Arief-Rachman, Abd. (2005). Ilmu Perhotelan & Restoran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Fandeli, Chafid (2001). Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.

Inayah-Nur, S. (2013). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan

Penggunaan Venue Pameran oleh Event Organizer di Kota Bandung.

Skripsi Sarjana Pariwisata pada FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan Kartadinata, S. (2012). Pedoman Penulisa Karya Ilmiah. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Marpaung, Happy. (2002). Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta

Medlik. dan Ingram, Hadyn. (2000). The Business of Hotels. Indiana University

Nasehudin, Toto. dan Gozali, Nanang. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Pitana, Gede. dan Gayatri, Putu. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset.

Puspitasari, Mira (2011). Analisis Tingkat Kesesuaian Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Tamu dalam Memilih Nongsa Point Marina & Resort

Hotel. Skripsi Sarjana Pariwisata pada FPIPS UPI Bandung: tidak

(46)

Riduwan. (2013). Cara Mudah Belajar SPSS Versi 17.0 dan Aplikasi Statistik

Penelitian. Bamdung: Alfabeta

Riyanto, Agus (2013). Statistik Deskriptif (Untuk Kesehatan). Yogyakarta: Nuha Medika.

Saefudin, A. (2011). “Hospitality Industry”. Handout Manajemen Akomodasi,

Bandung.

Suharsimi, Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta. Sujarweni-Wiratna, V. (2011). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Sulastiyono, Agus. (2006). Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung: Alfabeta.

Supranto, J. dan Limakrisna, Nandan. (2010). Perilaku Konsumen dan

Strategi Pemasaran untuk Memenangkan Persaingan Bisnis (Edisi:2).

Bekasi: Mitra Wacana Media.

Suwandi-Nyoman, Pendit. (2002). Ilmu Pariwisata. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Suwantoro, G (2004). Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta : Andi Offset. Undang-undang RI. (2009). Tentang Kepariwisataan Indonesia nomor 10.

Sumber dari Internet

Pengertian dan Klasifikasi Hotel. [Online]. Tersedia:

http://www.majalahpendidikan.com/2011/11/pengertian-dan-klasifikasi-hotel.html?m=1

Pariwisata Bali. [Online]. Tersedia: