• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA YANG DIPERKAYA SIMULASI VIRTUAL YANG DIKEMBANGKAN BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TERHADAP KUANTITAS MISKONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA YANG DIPERKAYA SIMULASI VIRTUAL YANG DIKEMBANGKAN BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TERHADAP KUANTITAS MISKONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA YANG DIPERKAYA SIMULASI

VIRTUAL YANG DIKEMBANGKAN BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E

DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TERHADAP KUANTITAS MISKONSEPSI DAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan IPA Konsentrasi Pendidikan Fisika Sekolah Lanjutan

Oleh Indri Sari Utami

1103770

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(3)

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA YANG DIPERKAYA SIMULASI VIRTUAL YANG DIKEMBANGKAN BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TERHADAP KUANTITAS MISKONSEPSI DAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP

Oleh:

Indri Sari Utami

S.Pd, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Konsentrasi Fisika

Sekolah Pasca Sarjana

© Indri Sari Utami 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

(5)

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

(6)

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA YANG DIPERKAYA SIMULASI VIRTUAL YANG DIKEMBANGKAN BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TERHADAP KUANTITAS MISKONSEPSI DAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP

(Indri Sari Utami, 1103770)

Abstrak

Telah dilakukan penelitian eksperimen semu tentang penggunaan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E untuk melihat peningkatan pemahaman konsep dan kuantitas miskonsepsi siswa SMA dalam pembelajaran fisika. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X di salah satu SMA di Cimahi dengan desain penelitian Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Instrumen yang digunakan meliputi tes pemahaman konsep yang diintegrasikan dengan identifikasi miskonsepsi, skala sikap siswa dan lembar observasi. Kelompok eksperimen mendapatkan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E sedangkan kelompok kontrol mendapat lembar kerja tanpa diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep meningkat dengan kategori peningkatan rendah dengan rata-rata gain yang dinormalisasi 0,25 untuk kelas kontrol, sedangkan kelas eksperimen kategori peningkatan sedang dengan rata-rata gain yang dinormalisasi 0,47. Hasil uji statistik (uji Mann-Whitney) menunjukkan bahwa penggunaan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E secara signifikan dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa SMA pada materi listrik dinamis. Hasil identifikasi miskonsepsi dengan CRI, menunjukkan bahwa kuantitas miskonsepsi pada kelas eksperimen lebih kecil dibanding kelas kontrol. Hasil analisis skala sikap menunjukkan hampir seluruh siswa menyatakan penggunaan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E meningkatkan motivasi belajar, melatih setiap kemampuan dalam pemahaman konsep, dan ingin terus diterapkan dalam pembelajaran fisika.

(7)

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFFECT OF THE USE OF WORKSHEET WHICH ENRICHED VIRTUAL

SIMULATION DEVELOPED BASED LEARNING CYCLE 5E MODEL IN PHYSICS

LEARNING OF QUANTITY MISCONCEPTIONS AND IMPROVED

UNDERSTANDING OF THE CONCEPT

(Indri Sari Utami, 1103770)

Abstract

(8)

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(9)

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN COVER... i

HALAMAN HAK CIPTA ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

UCAPAN TERIMAKASIH ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. ... Batasan Masalah ... 6

D. ... Definisi Operasional ... 6

E. ... Tujuan Penelitian ... 8

F. ... Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Learning Cycle 5E ... 9

B. Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Menggunakan Lembar Kerja yang Diperkaya Simulasi Vitual ... 13

C. Pemahaman Konsep ... 15

D. Miskonsepsi ... 18

E. Kerangka Pikir ... 22

F. Hubungan Pemahaman Konsep dan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Menggunakan Lembar Kerja yang Diperkaya Simulasi Virtual ... 23

G. Hipotesis Penelitian... 25

H. Materi Ajar ... 26

BAB III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 30

(10)

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

D. Prosedur Penelitian ... 31

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 33

F. Teknik Pengolahan Data ... 40

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.... Hasil penelitian ... 44

1. ... Pelaksanaan Penelitian... 44

2. ... Peningkatan Pemahaman Konsep ... 45

a. ... Kemampuan Menafsirkan ... 47

b... Kemampuan Menarik Inferensi ... 49

c. ... Kemampuan Membandingkan ... 50

d.... Kemampuan Menjelaskan ... 51

3. ... Analisis Miskonsepsi Siswa ... 52

4. ... Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Menggunakan Lembar Kerja yang Diperkaya Simulasi Virtual ... 54

B. ... Pembahasan ... 54

1. ... Pelaksanaan Penelitian... 54

2. ... Peningkatan Pemahaman Konsep ... 55

a. ... Kemampuan Menafsirkan ... 57

b.... Kemampuan Menarik Inferensi ... 57

c. ... Kemampuan Membandingkan ... 58

d... Kemampuan Menjelaskan ... 58

(11)

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. ... Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Learning Cycle 5E

Menggunakan Lembar Kerja yang Diperkaya Simulasi Virtual ... 63 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 67 B. Saran ... 67

(12)

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Learning cycle 5E: Tujuan dan Kegiatan (adaptasi dari Llewellyn

dalam Hagerman, 2012) ... 11

Tabel 2.2 Lembar Kerja yang Diperkaya Simulasi Virtual Berbasis Model Pembelajaran Learning Cycle 5E ... 15

Tabel 2.3 CRI dan kriterianya ... 20

Tabel 2.4 Ketentuan untuk membedakan antara tahu konsep, miskonsepsi dan tidak tahu konsep untuk responden secara individu ... 21

Tabel 2.5 Ketentuan untuk membedakan antara tahu konsep, miskonsepsi dan tidak tahu konsep yang digunakan ... 21

Tabel 2.6 Hubungan Pemahaman Konsep, Miskonsepsi dan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Menggunakan Lembar Kerja yang Diperkaya Simulasi Virtual ... 23

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 31

Tabel 3.2 Ketentuan untuk membedakan antara tahu konsep, miskonsepsi dan tidak tahu konsep yang digunakan……….. 34

Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas ... 37

Tabel 3.4 Interpretasi Tingkat Kesukaran (TK) Butir Soal ... 37

Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda(DP) Butir Soal ... 38

Tabel 3.6 Hasil Analisis Uji Coba instrumen Tiap Butir Soal ... 39

Tabel 3.7 Kriteria Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E ... 40

Tabel 3.8 Interpretasi Nilai Gain Dinormalisasi ... 41

Tabel 3.9 Kriteria Persentase Tanggapan Siswa ... 43

Tabel 4.1 Keterlaksanaan model Learning Cycle 5E secara umum ... 44

Tabel 4.2 Hasil uji normalitas N-gain Pemahaman konsep ... 46

Tabel 4.3 Hasil uji homogenitas N-gain Pemahaman konsep ... 46

Tabel 4.4 Hasil uji Mann – Whitney Pemahaman konsep ... 46

Tabel 4.5 Hasil uji normalitas N-gain Kemampuan menafsirkan ... 48

Tabel 4.6 Hasil uji homogenitas N-gain Kemampuan menafsirkan ... 48

Tabel 4.7 Hasil uji Mann – Whitney Kemampuan menafsirkan ... 48

Tabel 4.8 Hasil uji normalitas N-gain Kemampuan menarik inferensi ... 49

Tabel 4.9 Hasil uji homogenitas N-gain Kemampuan menarik inferensi 49 Tabel 4.10 Hasil uji Mann – Whitney Kemampuan menarik inferensi…. 49 Tabel 4.11 Hasil uji normalitas N-gain Kemampuan membandingkan… 50 Tabel 4.12 Hasil uji homogenitas N-gain Kemampuan membandingkan. 50 Tabel 4.13 Hasil uji Mann – Whitney Kemampuan membandingkan…... 51

(13)

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(14)

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Skor Rata-Rata Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 45 Gambar 4.2 Diagram Batang Perbandingan N-Gain Indikator

Pemahaman Konsep ... 47 Gambar 4.3 Diagram Batang Persentase Jumlah Siswa Miskonsepsi,

Tidak Tahu Konsep, dan Tahu Konsep ... 53 Gambar 4.4 Diagram batang persentase jumlah siswa miskonsepsi tiap

sub materi listrik dinamis ... 53 Gambar 4.5 Simulasi virtual analogi aliran air dengan aliran arus listrik .... 60 Gambar 4.6 Simulasi virtual hukum Ohm ... 60 Gambar 4.7 Simulasi virtual hambatan listrik ... 61 Gambar 4.8 Simulasi virtual aliran elektron ketika besar hambatan diubah 61 Gambar 4.9 Simulasi virtual aliran elekton pada rangkaian dengan

hambatan sama ... 62 Gambar 4.10 Simulasi virtual aliran elekton pada rangkaian dengan

(15)

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A. Perangkat Pembelajaran ...72

A.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...73

A.2. Skenario Pembelajaran ...79

A.3. Lembar Kerja Siswa ...112

B. Instrumen Penelitian ...156

B.1.Kisi Tes Prestasi ...157

B.2. Lembar Observasi Aktivitas Guru...168

B.3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ...172

B.4. Kisi-Kisi Skala Sikap Siswa ...180

C. Analisis Tes Uji Coba dan Analisis Data ...183

C.1. Analisis Hasil Uji Coba Tes Pemahaman Konsep ...184

C.2. Hasil Reliabilitas Soal Uji Coba ...187

C.3. Hasil Analisis Peningkatan Pemahaman Konsep ...188

C.4. Hasil Analisis Skala Sikap Siswa ...189

C.5. Persentasi Keterlaksanaan Model ...190

D.Surat Keterangan Penelitian ...204

E. Dokumentasi Penelitian ...206

E.1. Foto-foto Penelitian ...207

(16)

1

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di sekolah kemampuan siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi yang baik. Keberhasilan seseorang dalam belajar dapat diketahui dari hasil suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Hasil belajar ini sangat dipengaruhi oleh pemahaman konsep siswanya. Jika siswa sudah memahami konsep dengan benar, maka dia akan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari atau pun dalam penyelesaian soal yang kompleks. Pemahaman konsep merupakan salah satu aspek dalam ranah kognitif yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta pengurangan dampak bencana alam tidak akan berjalan secara optimal tanpa pemahaman yang baik tentang fisika (BSNP, 2006). Sejalan dengan tujuan pembelajaran fisika sebagaimana yang tersirat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu pembelajaran yang membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi. Berdasarkan peraturan pemerintah ini maka salah satu tuntutan ideal yang harus dicapai siswa adalah memahami konsep fisika dengan baik untuk mengaplikasikannya ke kehidupan sehari-hari.

(17)

2

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan kesadaran terhadap perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi beserta dampaknya. Dengan pentingnya mempelajari fisika tersebut, maka siswa haruslah memahami konsep fisika dengan baik. Dengan pemahaman konsep yang baik, siswa dapat melatih kemampuan yang lebih tinggi lagi, yaitu mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, kemudian membuat.

Faktanya di lapangan siswa masih kurang memahami konsep fisika. Berdasarkan studi pendahuluan di salah satu SMA Negeri di Cimahi, siswa masih kurang memahami materi fisika yang dijelaskan oleh guru mereka hal ini terlihat dari nilai rata-rata untuk soal pemahaman konsep materi suhu dan kalor hanya 3,2 dari skor maksimal 10. Hal ini pun dapat dilihat dari kurang jelasnya siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru tentang konsep fisika di dalam kelas. Pembelajaran di kelas pun terlihat tidak komunikatif, siswa hanya duduk mendengarkan dan hanya bisa menjawab pertayaan mudah yang sesekali diajukan oleh guru. Sehingga siswa menganggap fisika pelajaran membosankan yang hanya menghafal rumus-rumus yang sangat banyak. Hal tersebut tentu saja memberikan efek negatif salah satunya pada pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran fisika.

(18)

3

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekali mempelajari tentang materi yang abstrak, hal ini mengakibatkan rentannya terjadi miskonsepsi pada siswa. Listrik dinamis merupakan salah satu materi fisika yang menjelaskan tentang sesuatu yang abstrak, yaitu listrik yang tidak dapat dilihat oleh mata.

Miskonsepsi siswa dapat diatasi dengan menampilkan sesuatu yang abstrak menjadi nyata untuk dilihat. Maka kita dapat menggunakan bantuan simulasi virtual. Menurut Kelly dan Jones (Kolomuc, 2012) „simulasi virtual telah digunakan dalam pendidikan sains untuk menyajikan pembelajaran yang lebih bermakna dan untuk meningkatkan perubahan konseptual‟. Dengan simulasi virtual guru dapat menampilkan apapun, bahkan sesuatu yang abstrak sekalipun. Sehingga miskonsepsi pun lebih dapat dikurangi dengan adanya sesuatu materi abstrak yang dapat dilihat oleh mata. Menurut Bunce dan Gabel (Kolomuc, 2012) „beberapa peneliti berpendapat bahwa simulasi virtual adalah alat yang berguna untuk menunjukkan interaksi partikel, yang diperlukan untuk menjelaskan fenomena fisika yang diamati‟. Sejalan dengan yang diutarakan Yezierski dan Birk (Kolomuc, 2012) yaitu „untuk membantu siswa memahami fisika dengan meningkatkan kemampuan mereka untuk memvisualisasikan proses hingga tingkat partikel yang terjadi pada tingkat mikroskopis‟. Penelitian Irvan (2009) menunjukkan penggunaan media simulasi virtual dapat lebih meminimalkan kuantitas miskonsepsi siswa dibandingkan pembelajaran tanpa menggunakan media simulasi virtual.

(19)

4

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Learning Cycle 5E. Hiccan di Pulat (Kolomuc, 2012) melaporkan bahwa penggunaan

siklus belajar 5E memiliki pengaruh signifikan secara statistik pada pengetahuan konseptual dan prosedural (Patrick, 2012), sehingga pemahaman konsep siswa dapat lebih baik dengan model ini. Walaupun kini sudah ada pengembangan model pembelajaran Learning Cycle 7E, 9E, dan 11E akan tetapi 5E paling banyak digunakan. Hal ini dikarenakan langkah-langkahnya yang sesuai dengan waktu pembelajaran yang tersedia di kelas, sehingga tidak terlalu menghabiskan waktu. Tahapan model pembelajaran Learning Cycle 5E yaitu engage, explore, explain, elaborate, evaluate. Pada tahap engage, guru membangkitkan minat dan keingintahuan siswa tentang topik yang akan diajarkan melalui fenomena yang terjadi sehingga muncul pertanyaan-pertanyaan dalam diri siswa. Pada tahap explore, siswa diorganisasikan ke dalam kelompok belajar untuk bekerjasama dalam membuktikan hipotesis, melakukan pengamatan, mengumpulkan data, dan diskusi untuk menjawab pertanyaan yang muncul. Pada tahap explain, siswa dituntut untuk menjelaskan pengetahuan yang mereka peroleh dengan kata-kata mereka sendiri. Pada tahap elaborate, siswa harus menerapkan pengetahuan yang diperoleh ke dalam fenomena

yang baru. Sedangkan tahap evaluate, guru dapat mengamati pengetahuan atau pemahaman siswa. “Model 5E pada setiap tahap mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan sementara pada saat yang sama memungkinkan siswa untuk mengkonstruk konsep-konsep mereka sendiri” (Kolomuc, 2012).

(20)

5

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diskusi sehingga pembelajran lebih bermakna, berarti mereka secara aktif terlibat dalam pembelajaran mereka sendiri, ini merupakan kunci dari konstruktivisme.

Beberapa penelitian sebelumnya tentang model pembelajaran learning cycle 5E telah dilakukan. Beberapa penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan Dewi Desyanti yang memperoleh hasil bahwa setelah diterapkan model pembelajaran Learning Cycle 5E hasil belajar ranah kognitif siswa meningkat dalam kategori sedang, dan penelitian yang dilakukan oleh Vicka Afianty Risna Ayu yang memperoleh hasil bahwa setelah diterapkan model pembelajaran Learning Cycle 5E hasil belajar ranah kognitif siswa meningkat dalam kategori sedang. Sehingga model pembelajaran Learning Cycle 5E ini dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan penjelasan di atas maka penggabungan model pembelajaran learning cycle 5E, lembar kerja, dan simulasi virtual perlu dilakukan. Karena diharapkan dengan penggabungan itu, dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep fisika terutama listrik dinamis dan akhirnya berimbas pada mengecilnya kuantitas miskonsepsi siswa tersebut. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja yang Diperkaya Simulasi Virtual yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle 5E dalam Pembelajaran Fisika

Terhadap Kuantitas Miskonsepsi dan Peningkatan Pemahaman Konsep.

B. Rumusan Masalah

(21)

6

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbasis model learning cycle 5E dalam pembelajaran fisika terhadap kuantitas miskonsepsi dan peningkatan pemahaman konsep dibandingkan dengan penggunaan lembar kerja tanpa diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E?“

Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, maka perumusan masalah diatas diuraikan menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran fisika yang mendapatkan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan lembar kerja tanpa diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E?

2. Bagaimanakah kuantitas miskonsepsi siswa dalam pembelajaran fisika yang mendapatkan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan lembar kerja tanpa diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E?

3. Bagaimana tanggapan siswa terhadap penggunaan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E dalam pembelajaran fisika?

C. Batasan Masalah

(22)

7

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Peningkatan pemahaman konsep siswa ditunjukkan dengan adanya perubahan yang positif terhadap pemahaman konsep siswa yang dinyatakan dengan rata-rata gain yang dinormalisasi skor pre-test dan post-test.

3) Identifikasi miskonsepsi siswa di lakukan dengan CRI (Certainty of Response Index) yang dikembangkan oleh Hasan (1999).

4) Tanggapan siswa yang dimaksud adalah tanggapan terhadap penggunaan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E yang dilihat dari rata-rata frekuensi skala sikap yang dipilih. Skala sikap tanggapan siswa terdiri dari dua respon siswa (setuju dan tidak setuju) terhadap tiap pernyataan didasarkan kategori dari Rensis Likert.

D. Definisi Operasional

1. Learning Cycle didefinisikan sebagai suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Lorsbach (Tuna dan Kacar, 2013) mengemukakan „learning Cycle 5E terdiri dari lima tahap, yaitu Engagement, Exploration, Explaination, Elaboration, dan Evaluation‟. Model

(23)

8

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konsep, bagian ketiga terdiri dari diskusi kelas dan penjelasan guru, bagian keempat terdiri dari situasi kehidupan sehari-hari, dan bagian kelima terdiri dari pertanyaan untuk evaluasi. Untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan model dalam lembar kerja ini terlaksana dengan benar, maka dilihat dari keterlaksanaan langkah-langkah pembelajaran guru dan siswa, yaitu dengan menggunakan lembar observasi. Terlaksananya model ini dengan baik jika lembar observasi minimal menunjukkan sebagian besar kegiatan terlaksana, sehingga dapat dikatakan model ini mempengaruhi dalam pembelajaran. 2. Pemahaman konsep adalah ukuran kemampuan siswa dalam memaknai dan

memahami suatu konsep yang diberikan. Pemahaman konsep ini menggunakan indikator yang dikemukakan Anderson mencakup kemampuan menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menarik inferensi, membandingkan dan menjelaskan. Sedangkan pemahaman konsep yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada aspek kemampuan menafsirkan, menarik inferensi, membandingkan dan menjelaskan. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pemahaman konsep siswa adalah tes pemahaman konsep berupa tes tertulis. Tes tertulis berupa pilihan ganda. 3. Menurut Suparno (2013) “miskonsepsi adalah pengertian yang tidak akurat

(24)

9

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Tujuan Penelitian

1) Mengetahui gambaran perbandingan peningkatan pemahaman konsep listrik dinamis antara siswa yang mendapatkan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan lembar kerja tanpa diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E.

2) Mengetahui gambaran perbandingan kuantitas miskonsepsi antara siswa yang mendapatkan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan lembar kerja tanpa diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E.

F. Manfaat Penelitian

(25)

30

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment atau eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu dapat diartikan

sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2009) “desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.”. Menurut Panggabean (1996) “tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan”. Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah lembar kerja yang disertai animasi berbasis model pembelajaran Learning Cycle 5E, pemahaman konsep, dan miskonsepsi siswa.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah randomized control group pre-test post-test design. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok subjek penelitian, yaitu

(26)

31

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Learning Cycle 5E menggunakan lembar kerja tanpa simulasi virtual. Desain penelitian pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Randomized Control Group Pre-test Post-test Design

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Eksperimen T X1 T

Kontrol T X2 T

Keterangan :

T= tes awal dan tes akhir pemahaman konsep

X1 = Perlakuan (treatment) dengan menggunakan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E

X2 = Perlakuan (treatment) dengan menggunakan lembar kerja tanpa diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model learning cycle 5E

C. Populasi dan Sampel Penelitian

(27)

32

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sampling. Yaitu kelas X-2 yang terdiri dari 33 orang siswa sebagai kelas eksperimen

dan kelas X-8 yang terdiri dari 31 orang siswa sebagai kelas kontrol.

D. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian adalah sebagai berikut ; 1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Telaah kompetensi mata pelajaran fisika SMA

b. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian

c. Mengurus surat izin penelitian dan menghubungi pihak sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.

d. Studi pendahuluan, meliputi pengamatan langsung pembelajaran di kelas, wawancara dengan guru dan siswa, dilakukan untuk mengetahui kondisi kelas, kondisi siswa dan pembelajaran yang biasa dilaksanakan. e. Perumusan masalah penelitian

f. Studi literatur terhadap jurnal, buku, artikel dan laporan penelitian mengenai lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual yang dikembangkan berbasis model Learning Cycle 5E.

g. Telaah kurikulum Fisika SMA dan penentuan materi pembelajaran yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kompetensi dasar yang hendak dicapai agar pembelajaran yang diterapkan dapat memperoleh hasil akhir sesuai dengan kompetensi dasar yang dijabarkan dalam kurikulum.

h. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen penelitian

(28)

33

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

j. Menganalisis hasil uji coba instrumen yang meliputi tingkat kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas sehingga layak dipakai untuk tes awal dan tes akhir.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan penelitian dimulai dengan :

a. Memberikan tes awal (Pre-test) untuk mengukur pemahaman konsep siswa sebelum diberi perlakuan (Treatment).

b. Kedua kelas dikenakan perlakuan (treatment) berbeda, kelas eksperimen diberikan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual berbasis model pembelajaran Learning Cycle 5E sedangkan kelas kontrol diberikan lembar kerja berbasis model pembelajaran Learning Cycle 5E tanpa simulasi virtual selama tiga kali pertemuan.

c. Melakukan post test.

d. Membandingkan antara hasil pre-test dan post-test untuk menentukan besar perbedaan yang timbul. Jika sekiranya perbedaan itu ada, maka perbedaan itu tidak lain disebabkan oleh pengaruh dari perlakuan (treatment) yang diberikan.

3. Tahap Akhir

a. Mengolah data hasil penelitian.

b.Melakukan pembahasan hasil penelitian.

c. Melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh.

d.Menyampaikan laporan hasil penelitian.

E.Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

(29)

34

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung keterlaksanaan model Learning Cycle 5E yang terlihat oleh guru dan siswa. Instrumen keterlaksanaan model Learning Cycle 5E oleh siswa berbentuk tabel yang kolomnya terdiri dari langkah learning cycle 5E dan kolom ya dan tidak. Tugas observer yang mengamati siswa bertugas memberikan check list () pada kolom yang sesuai dengan mengacu pada rubrik lembar observasi aktivitas siswa. Sedangkan instrumen keterlaksanaan model Learning Cycle 5E oleh guru berbentuk tabel yang kolomnya terdiri dari langkah learning cycle 5E, kolom ya dan tidak, dan keterangan. Tugas observer yang mengamati guru adalah memberikan tanda check list () pada kolom ya atau tidak yang sesuai dengan setiap tahapan yang dilakukan oleh guru. Dalam lembar observasi ini, disediakan kolom komentar, kritik dan saran. Hal ini dilakukan agar kekurangan atau kelamahan yang terjadi selama pembelajaran dapat diketahui, sehingga diharapkan pembelajaran selanjutnya dapat lebih baik. Lembar observasi ini kemudian dikoordinasikan kepada observer agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap format lembar observasi tersebut.

2. Tes Tulis

Dalam penelitian ini, tes tertulis terdiri dari tes pemahaman konsep dan tes miskonsepsi siswa yang digunakan untuk melihat peningkatan pemahaman konsep dan tingkat miskonsepsi siswa. Bentuk tes yang digunakan untuk tes pemahaman konsep berbentuk pilihan ganda dengan lima pilihan butir-butir soal. Dalam tes pemahaman konsep mencakup menafsirkan, menarik inferensi, membandingkan dan menjelaskan. Sedangkan miskonsepsi akan diukur dengan indeks kepastian jawaban atau CRI.

(30)

35

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:30.612.119.530.181.619.2]

mengisi “1” untuk yakin. Sehingga ketentuan miskonsepsi ditunjukkan oleh Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Ketentuan untuk membedakan antara tahu konsep, miskonsepsi dan tidak tahu konsep yang digunakan

Kriteria jawaban CRI “0” CRI “1”

Jawaban benar Jawaban benar tapi CRI “0” berarti tidak tahu konsep (lucky guess)

Jawaban benar dan CRI “1” berarti menguasai konsep dengan baik

Jawaban salah Jawaban salah dan CRI “0” berarti tidak tahu konsep

Jawaban salah tapi CRI “1” berarti terjadi miskonsepsi

Untuk tes pemahaman konsep, data yang dikumpulkan berupa skor tes yang terdiri dari skor pre-test dan skor post-test. Instrumen pemahaman konsep dibuat oleh peneliti berdasarkan indikator pembelajaran, sehingga sangat membutuhkan kritik dan saran untuk memperbaikinya. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen tes hasil belajar adalah sebagai berikut:

a.Membuat kisi-kisi soal berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mata pelajaran Fisika.

b.Membuat soal tes pemahaman konsep berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat dan membuat kunci jawaban.

c.Meminta pertimbangan (judgement) kepada dua orang dosen terhadap instrumen penelitian, kemudian melakukan revisi soal berdasarkan bahan pertimbangan tersebut.

d.Melakukan uji coba instrumen tes.

(31)

36

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui baik buruknya suatu perangkat tes yang terdiri dari uji validitas isi dan konstruksi, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.

a.Analisis Validitas Isi (content validity) dan Validitas Konstruksi (construct validity)

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan (Arikunto, 2006). Tes yang diberikan disesuaikan dengan materi pelajaran yang diberikan, dan materi pelajaran yang diberikan disesuaikan dengan kurikulum.

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam indikator soal (Arikunto, 2006). Karena indikator soal dari penelitian ini adalah kemampuan kognitif pemahaman konsep untuk materi listrik dinamis, maka soal tes disesuaikan dengan indikator-indikator dalam pemahaman konsep yang diproyeksikan pada materi listrik dinamis.

Kedua validitas ini selain disesuaikan oleh peneliti, peneliti pun memberikannya pada tiga orang ahli untuk judgement soal. Ketiga ahli tersebut menyatakan soal-soal yang dibuat sesuai dengan indikator dan materi ajar, dengan demikian seluruh soal yang dibuat memenuhi validitas isi dan konstruksi. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran E.2.

b.Analisis Reliabilitas Instrumen Ujicoba

(32)

37

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reliabilitas. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas tes adalah dengan menggunakan metode tes ulang (test-retest method). Reliabilitas tes dapat dihitung dengan menggunakan perumusan

product moment :

(3.1)

Keterangan :

rXY = reliabilitas instrumen X = hasil tes pertama Y = hasil tes kedua

[image:32.612.118.527.183.667.2]

Nilai rXY yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan reliabilitas instrumen dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.3 (Arikunto,2008).

Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria

(33)

38

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Koefisien Korelasi Kriteria

0,20 < rXY  0,40 Rendah 0,00 < rXY  0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2008) c.Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal (Arikunto, 2008). Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan persamaan :

(3.2) Keterangan :

P = Tingkat Kesukaran atau Taraf Kemudahan

[image:33.612.115.530.103.591.2]

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.4

Interpretasi Tingkat Kesukaran (TK) Butir Soal

Nilai TK Tingkat Kesukaran

0,00 < P  0,30 Sukar 0,31 < P  0,70 Sedang 0,71 < P  1,00 Mudah

(Arikunto, 2008)

d.Analisis Daya Pembeda Butir Soal

(34)

39

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang tidak pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2008). Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan perumusan:

(3.3)

Keterangan :

D = Daya pembeda butir soal

JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

[image:34.612.119.536.194.635.2]

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.5

Interpretasi Daya Pembeda(DP) Butir Soal

(Arikunto, 2008)

Nilai DP Tingkat Kesukaran

Negatif Soal Dibuang

(35)

40

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:35.612.119.526.188.549.2]

Adapun hasil analisis uji coba instrumen tiap butir soal terhadap hasil uji coba instrumen ditunjukkan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6

Hasil Analisis Uji Coba instrumen Tiap Butir Soal No

Soal

Tingkat Kesukaran Daya Pembeda

Keterangan Reliabilitas Nilai Kategori Nilai Kategori

1 0.38 Sedang 0.375 Cukup Dipakai

0,555 Cukup

2 0.28 Sukar 0.4375 Baik Dipakai

3 0.62 Sedang 0.375 Cukup Dipakai

4 0.44 Sedang 0.5 Baik Dipakai

5 0.59 Sedang 0.3125 Cukup Dipakai

6 0.78 Mudah 0.3125 Cukup Dipakai

7 0.5 Sedang 0.25 Cukup Dipakai

8 0.53 Sedang 0.3125 Cukup Dipakai

9 0.22 Sukar 0.3125 Cukup Dipakai

10 0.25 Sukar 0.25 Cukup Dipakai

11 0.25 Sukar 0.25 Cukup Dipakai

12 0.25 Sukar 0.25 Cukup Dipakai

3. Skala sikap tanggapan siswa

(36)

41

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Pengolahan Data

1. Analisis Lembar

Observasi

Keterlaksanaan model learning cycle 5E siswa dapat diketahui dengan cara mencari presentasi keterlaksanaan. Untuk menghitung presentasi keterlaksanaan dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Adapun interpretasinya adalah sebagai berikut:

[image:36.612.115.549.193.598.2]

Tabel 3.7

Kriteria Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E

Persentase (P) Kriteria

P = 0 Tak satu kegiatan pun

0  P < 25 Sebagian kecil kegiatan 25  P < 50 Hampir setengah kegiatan

P = 50 Setengah kegiatan

50 < P < 75 Sebagian besar kegiatan 75  P < 100 Hampir seluruh kegiatan

P = 100 Seluruh kegiatan

2. Analisis Peningkatan Pemahaman Konsep

(37)

42

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang diperoleh untuk mengukur pemahaman konsep siswa yang diperoleh dari tes awal sebelum pembelajaran dan tes akhir setelah semua pembelajaran dilaksanakan. Hasil-hasil akan dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

a.Pemberian Skor

Memberi skor pada lembar jawaban siswa dengan berpatokan pada kisi-kisi jawaban yang telah dibuat.

b.Perhitungan Gain yang Dinormalisasi

Untuk perhitungan dan pengklasifikasian gain yang dinormalisasi akan digunakan persamaan (Hake, 1998).

Rata-rata gain yang dinormalisasi ( ):

(3.5) Keterangan :

< = Rata-rata gain yang dinormalisasi = Rata-rata gain aktual

= Gain maksimum yang mungkin terjadi = Rata-rata skor tes akhir (post-test)

> = Rata-rata skor tes awal (pre-test)

[image:37.612.116.530.184.700.2]

Nilai yang diperoleh diinterpretasikan dengan klasifikasi pada Tabel 3.8. Tabel 3.8

Interpretasi Nilai Gain Dinormalisasi

Nilai g Interpretasi

(38)

43

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,7 > g 0,3 Sedang

g < 0,3 Rendah

(Hake, 1998)

3. Uji Statistik

Data yang dianalisis adalah hasil tes kemampuan awal dan kemampuan akhir serta gain ternormalisasi dari pemahaman konsep. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software SPSS 20, dan Microsoft Office Excel 2007.

1) Uji normalitas gain yang dinormalisasi

Dalam penelitian ini uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data gain yang dinormalisasi yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik yang digunakan dalam analisis selanjutnya. Sampel pada penelitian berjumlah 33 pada kelas eksperimen dan 31 pada kelas kontrol, maka Uji normalitas ini menggunakan Saphiro Wilk. Kriteria pengujian, jika nilai signifikansi > ( = 0,05) maka data berdsitribusi normal.

2) Uji homogenitas gain yang dinormalisasi

Selanjutnya data gain yang dinormalisasi perlu di uji homogenitas. Pengujian homogenitas antara dua kelas data dilakukan untuk mengetahui apakah varians kedua kelas homogen atau tidak homogen. Uji homogenitas ini menggunakan statistik uji Levene. Kriteria pengujian: data dikatakan homogen jika nilai signifikansi lebih besar dari  0,05.

(39)

44

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah dilakukan uji normalitas ternyata data tidak berdistribusi normal maka dalam menguji hipotesis harus menggunakan uji non parametrik. Dalam penelitian ini yang akan dilakukan adalah uji Mann-Whitney.

4. Analisis skala sikap siswa

Jawaban skala sikap yang diperoleh dari siswa di analisis dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.

(3.6)

Keterangan:

T = persentase tanggapan terhadap setiap pernyataan J = jumlah jawaban setiap kelompok pernyataan N = jumlah siswa

[image:39.612.116.529.190.632.2]

Untuk mengetahui kriteria tanggapan siswa terhadap model pembelajaran learning cycle 5E menggunakan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual, dapat diinterpretasikan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9 Kriteria Persentase Tanggapan Siswa

Persentase (P) Kriteria

P = 0 Tak satu siswa pun

0  P < 25 Sebagian kecil siswa

25  P < 50 Hampir setengah siswa

P = 50 Setengah siswa

50 < P < 75 Sebagian besar siswa 75  P < 100 Hampir seluruh siswa

(40)

66

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian, pengolahan data, analisis dan pembahasan data maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi listrik dinamis secara signifikan lebih baik siswa yang mendapatkan model pembelajaran learning cycle 5E menggunakan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran learning cycle 5E tanpa simulasi virtual.

2. Kuantitas miskonsepsi pada materi listrik dinamis siswa yang mendapatkan model pembelajaran learning cycle 5E menggunakan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual lebih kecil dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran learning cycle 5E tanpa simulasi virtual. 3. Sebagian besar siswa berpendapat bahwa model pembelajaran learning cycle

5E menggunakan lembar kerja yang diperkaya simulasi virtual dapat meningkatkan motivasi belajar, melatih setiap kemampuan dalam pemahaman konsep, dan ingin terus diterapkan dalam pembelajaran fisika.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, beberapa saran untuk perbaikan, antara lain:

(41)

67

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerja berbasis learning cycle 5E yang diperkaya simulasi virtual, agar siswa tidak terlalu banyak bertanya pada guru yang akan menghabiskan waktu pembelajaran.

2. Simulasi virtual yang diunduh seharusnya dapat melatihkan seluruh kemampuan dalam indikator pemahaman konsep. Sehingga pemahaman konsep siswa dalam setiap indikatornya dapat meningkat secara signifikan. 3. Guru harus lebih berlatih mengelola kelas agar siswa dengan cepat

(42)

68

Indri Sari Utami, 2013

Pengaruh Penggunaaan Lembar Kerja Yang Diperkaya Simulasi Virtual Yang Dikembangkan Berbasis Model Learning Cycle SE Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Kuantitas Miskonsepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A dan Supriyono, W. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Akar, Elvan. (2005). Effectiveness of 5E Learning Cycle Model on Students’

Understanding of Acid-Base Concepts. Tesis Master pada FPMIPA Middle East Technical University: tidak diterbitkan.

Anderson, Lorin dan Krathwohl, David R. (2001). A Taxonomy for Learning,

Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational

Objectives. New York: Longman.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

AYU, vicka afianty risna. (2011). Penerapan Strategi Pakem dengan Model

Pembelajaran Learning Cycle 5E untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Berg, Van Den Euwe dan Darjito. (1991). Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Universitas Salatiga: Kristen Satya Wacana.

BSNP. (2006). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Desyanti, Dewi. (2010). Penerapan Model Learning Cycle 5E untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

(43)

69

Hagerman, C.L. (2012). Effects of The 5E Learning Cycle on Student Content Comprehension and Scientific Literacy, Montana: Montana State University.

Hake, R. R. (1998). Interactive Engagement Methods In Introductory Mechanics Courses. [Online].

Tersedia : http://www.physics.indiana.edu/~sdi/IEM-2b.pdf [11 Maret 2010]

Hasan, Saleem et al. (1999). “Misconceptions and the Certainty of Response Index (CRI)”. Physics Education. 34, (5), 294-299.

Kolomuc, Ali. (2012). “The Effect of Animation Enhanced Worksheets Prepared Based on 5E Model for The Grade 9 Students on Alternative Conceptions of Physical and Chemical Changes”. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 46, ( 2012 ), 1761 – 1765.

Nuh, Usep. (2007). Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Panggabean, Luhut. (1996). Penelitian Pendidikan. Bandung: FPMIPA IKIP.

Patrick, dkk. (2012). “Effects of 5E learning cycle on students’ achievement in biology and Chemistry”. Cypriot Journal of Educational Sciences, 7, (3), 244-262.

Rochman,H.S.(2007). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Hasil Belajar Fisika.Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung.Tidak Diterbitkan

Slavin, Robert E. (1995). Cooperative Learning Theory, Research and Practice Massachusett. USA: Allymand & Bacon.

(44)

70

Sugiyanto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Suparno, Paul. (2013). Miskonsepsi & Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo.

Tayubi, Yuyu R. (2005). “Identifikasi Miskonsepsi Pada Konsep-Konsep Fisika

Menggunakan Certainty of Response Index (CRI)”. Universitas Pendidikan

Indonesia, 3, (14), 4-9.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Gambar

Tabel 4.15 Hasil uji homogenitas N-gain Kemampuan menjelaskan…… Tabel 4.16 Hasil uji Mann – Whitney Kemampuan menafsirkan……….
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Ketentuan untuk membedakan antara tahu konsep, miskonsepsi
Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Harapannya diperoleh kerjasama yang baik dalam proses pembelajaran sehingga baik pada siswa dengan gaya kognitif field independent maupun field dependent dapat memperoleh

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang perbandingan peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir logis siswa pada materi suhu dan kalor

Dalam hal timbul sengketa dimana suatu Negara Anggota telah menerima data dan informasi elektronik dari NSW Negara-negara Anggota lainnya dan telah mengarsip

(2010) yang membandingkan penggunaan algoritma Boyer-Moore dan algoritma Horspool pada pencarian string dalam bahasa medis telah dihasilkan dari pengujian dan

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI” (Studi Komparatif pada Kelas XI IIS dan Lintas Minat Ekonomi di SMAN 12 Kota Bandung pada tahun ajaran

Temu kembali informasi bibliografi dengan bahasa alami pada field judul dan subjek : studi efektifitas katalog induk terpasang perpustakaan UGM.. Jurnal Berkala

Dari hasil analisis strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh INDOMARET dengan metode analisis SWOT, maka dapat diketahui keefektifan strategi pemasarannya, kekuatan kelemahan

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesunggguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan Dan Kepemilikan Manajerial