Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
HALAMAN PUBLIKASI SKRIPSI ... iii
BAB II ANALISIS PERBANDINGAN TOKOH, LATAR DAN ALUR MANGA DAN DRAMA BAMBINO! ... 29
Universitas Kristen Maranatha
3.2 Latar ... 41
3.2.1 Latar Tempat Manga dan Drama Bambino! ... 41
3.2.1.1 Restoran Trattoria San Mizano ... 41
3.2.1.2 Restoran Trattoria Baccanale ... 42
3.2.1.3 Dapur Restoran Trattoria Baccanale ... 44
3.2.1.4 Ruang Utama Restoran Trattoria Baccanale ... 46
3.2.1.5 Ruangan Kepala Chef Trattoria Baccanale ... 47
3.2.1.6 Rumah Orang Tua Tokoh Utama ... 48
3.3 Alur ... 50
3.3.1 Persamaan Alur Manga dan Drama Bambino ... 50
BAB IV KESIMPULAN ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 54
LAMPIRAN ... 56
RINGKASAN CERITA ... 57
SINOPSIS
Universitas Kristen Maranatha SINOPSIS
Pembuka
Dari dahulu sampai sekarang banyak karya sastra yang diciptakan. Hasil karya
kreatif dari seorang penulis memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan
sastra. Manga maupun Drama memiliki unsur intrinsik, unsur intrinsik karya sastra
meliputi tema, amanat, alur, penokohan, latar dan sudut pandang. Dalam skripsi ini
beranalisis membahas yaitu Manga Bambino! maupun Drama Bambino! melalui tiga
unsure intrinsic tokoh, latar dan alur yang turut serta membangun sebuah cerita.
Sedangkan drama Menurut Krauss ( 1999:24) Drama dikelompokan sebagai karya
sastra karena media yang dipergunakan untuk menyampaikan gagasan atau pikiran
pengarangnya.
Manga Merupakan suatu bentuk karya sastra yang menggabungkan gambar
dan teks sehingga membentuk sebuah cerita. Manga maupun drama memiliki unsur
intrinsic. Tetapi unsur intrinsic dalam manga berbeda dengan unsur intrinsik dalam
Drama. Oleh karena itu penulis tidak mengetahui perbedaan unsur intrinsic dalam
manga dan drama. Dalam penelitian ini Perbandingan struktur Manga dengan Drama
Bambino! dianalisis menggunakan metode deskriptif – komparatif yaitu
menganalisis dari segi tokoh, latar dan alur dengan cara menjabarkan secara
terperinci kemudian membandingkan dengan mencari persamaan dan perbedaan
Universitas Kristen Maranatha ISI
Penulis akan membandingkan Manga dan Drama Bambino karya dari
sekiya tetsuji dari unsur intrinsik. Manga mempunyai unsur intrinsik tersendiri dan
Drama pun mempunyai unsur intrinsic tersendiri sehingga terdapat beberapa
perbedaan. Contoh dari perbedaan tersebut sebagai berikut :
Secara tokoh
tokoh adalah orang yang memainkan peran dalam karya sastra, penokohan
adalah proses penampilan tokoh dengan pemberian watak, sifat, atau kebiasaan tokoh
pemeran suatu cerita. Watak dan sifat tokoh terlihat dalam lakuan fisik atau tindakan,
ujaran, dan lakuan rohani atau renungan / pikiran.
(1) Jumlah Tokoh
Dalam Manga terdapat 18 tokoh sedangkan dalam Drama terdapat 24
tokoh. Perbedaan tokoh ini di karenakan lebih panjangnya cerita dalam drama,
yang menyebabkan perlunya penambahan beberapa tokoh baru agar jalan
ceritanya lebih menarik.
(2) Penampilan
Dalam Manga penampilan tokoh utama berambut pendek dan
berpakaian tidak rapih sedangkan dalam Drama tokoh utama digambarkan
dengan penampilan berambut panjang dan berpakaian rapih. Berbedanya
Universitas Kristen Maranatha tokoh utama diceritakan agar terlihat lebih dewasa dibandingkan penampilan
yang ada pada Manga.
(3) Kebiasaan
Dalam manga diceritakan tokoh utama mempunyai kebiasaan sebagai
seorang perokok yang sangat aktif sedangkan dalam Drama tokoh utama
memang diperlihatkan suka merokok tetapi tidak sesering di dalam Manga.
Perbedaan yang terjadi pada kebiasaan tokoh utama ini di karenakan pada
manga diceritakan nakal sedangkan dalam drama tidak.
(4) Sifat
Dalam Manga karakter tokoh utama diceritakan sebagai orang yang
emosional dan tempramen sedangkan dalam serial drama karakter tokoh
utama terlihat lebih sabar dan rajin. Perbedaan sifat karakter tokoh utama
dikarenakan pada Manga di gambarkan masih memiliki sifat yang kekanak –
kanakan sedangkan dalam Drama terlihat lebih dewasa.
。Secara Latar
Latar tidak hanya sebagai background, tetapi juga dimaksudkan untuk
mendukung unsur cerita lainnya. Latar juga dimaksudkan untuk membangun atau
menciptakan suasana tertentu yang dapat menggerakkan perasaan dan emosi pembaca
serta menciptakan suasana batin pembaca. mengelompokan latar, bersama dengan
tokoh dan plot, ke dalam fakta (cerita) sebab ketiga inilah yang akan dihadapi, dan
Universitas Kristen Maranatha Terdapat perbedaan lokasi pada Manga dan Drama Bambino!Lokasi yang
terdapat dalam Manga terdiri dari restoran, dapur, kamar, dan sekolah. Sedangkan
dalam drama terdapat lebih banyak lokasinya yang terdiri dari restoran, dapur, kamar,
sekolah, taman, pinggir sungai dan tempat karoke. Perbedaan pada latar ini
dikarenakan pada Manga terbatas oleh gambar dan jumlah halaman sehingga tidak
bisa terlalu luas menceritakan situasi yang ada, sedangkan dalam Drama terdapat
lebih banyak latar dikarenakan Drama digambarkan melalui Audio Visual yang dapat
menggambarkan lebih luas dan detail cerita dan situasi yang ada.
。Secara alur
Perbedaan alur seperti halnya latar dalam Drama gambar bergerak
sehingga terlihat lebih jelas dan detail kapan kejadianya yang satu dengan kejadian
lainnya. Sedangkan dalam manga ruang geraknya terbatas pada halaman yang
membuat Manga terlihat lebih singkat.
Penutup
Setelah dilakukan penelitian terdapat beberapa perbedaan dari Manga
dan Drama Bambino, penulis mendapatkan perbedaan dari segi tokoh, latar dan alur.
Tokoh
(1) Dalam Drama Bambino! penokohan dapat diketehui langsung secara visual.
Universitas Kristen Maranatha tokoh Ban Shogo ( Bambi ). Sedangkan dalam Manga Bambino! tidak
terdapat penjelasan tersebut.
Dalam manga terdapat 18 pemeran tokoh karakter, penampilan tokoh
utama berambut pendek dan berpakaian tidak rapih, kebiasaan tokoh utama
sebagai seorang perokok aktif dan memiliki sifat pemarah dan seperti anak
kecil. Sedangkan dalam drama terdapat 24 tokoh karakter, penampilan tokoh
utama berambut panjang dan rapih, tidak terlalu suka merokok dan memiliki
sifat lebih dewasa dan sabar. Dari hasil penelitian tersebut terdapat beberapa
perbedaan dari tokoh utama Manga dan drama bambino dari segi jumlah
pemeran, penampilan, kebiasaan dan sifat.
(2) Latar
Latar atau setting disebut juga landas tumpu, menyaran pada pengertian
tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa yang
diceritakan. Latar tempat meliputi berbagai lokasi tempat peristiwa
terjadi. Latar waktu berhubungan dengan saat-saat kapan terjadinya
peristiwa yang diceritakan dalam sebuah Manga maupun Drama.
Dalam Manga Bambino! dan Drama Bambino! terdapat beberapa
persamaan latar yaitu restoran, dapur, kamar dan sekolah . Akan tetapi dalam
versi Drama terdapat beberapa latar lainnya seperti jalan raya, tempat karaoke
dan sungai. Tidak hanya itu, beberapa latar yang ada di Manga pun mengalami
Universitas Kristen Maranatha hanya terlihat dari depan dan kelas, di versi Drama diperluas lagi dengan adanya
latar gerbang sekolah dan taman.
Perbedaan ini terjadi karena latar Drama yang tergambarkan secara
visual melalui gambar-gambar bergerak berkelanjutan, sehingga apa yang
terlihat seolah-olah sedang terjadi dalam kehidupan sesungguhnya.
(3) Alur
Dalam manga ruang geraknya terbatas pada halaman yang membuat
Manga terlihat lebih singkat. Sedangkan dalam Drama gambar bergerak
sehingga terlihat lebih jelas dan detail kapan kejadianya yang satu dengan
kejadian lainnya. Dari hasil penelitian penulis mendapatkan perbedaan alur
Universitas Kristen Maranatha Penutup
Setelah dilakukan penelitian terdapat beberapa perbedaan dari Manga
dan Drama Bambino, penulis mendapatkan perbedaan dari segi tokoh, latar dan alur
sebagai berikut :
MANGA DRAMA
TOKOH
Dalam manga
terdapat 18 tokoh karakter
Dalam drama
terdapat 24 tokoh karakter
Penampilan tokoh
utama berambut pendek dan
berpakaian tidak rapih
lebih dewasa dan sabar
LATAR
R e s t o r a n , d a p u r ,
k a m a r , s e k o l a h
Restoran, dapur,
kamar, sekolah, taman,
jalan dipinggir sungai dan
Universitas Kristen Maranatha Latar dalam manga
hanya berupa gambar dan
teks
manga terlihat lebih singkat
D a l a m d r a m a
melalui gambar bergerak
sehingga terlihat lebih
jelas dan detail kapan
kejadian satu dengan lain
Universitas Kristen Maranatha 漫画は絵と台詞を合わせるもので一つの物語になり、文学の一つであ
る。漫画もドラマも本質的なものと外因性のものとを持っている。しかし、
漫画の本質的なものとドラマの本質的なものが異なることがある。本 研究で
は「バンビーノ!」の漫画と ドラマの構成の比較を記述比較の方式で分析し
た。また登場人物、キャラクター作り、背景及び流れという観点を細かく分
析した後、漫画版とドラマ版の共通点と相違点を探し、比較した。
2. 本論
関 谷 哲 司 の 漫 画「 バ ン ビ ー ノ ! 」と そ の 漫 画 を 元 に し て 作 ら れ た ド ラ マ
「バンビーノ!」にある本質的な要素を比較した。漫画にある本質的な要素
とドラマにある本質的な要素の違いを分析した。以下に漫画版及びドラマ版
と違いをしめす。
。キャラクター
(1) キャラクターの数
漫画の中では 18 キャラクターがあり、ドラマでは 24 キャラ
ク タ ー であ る 。主 人 公の 違 いは ド ラマ 版 の 筋立 て の方 は もっ と 長く 、 筋立てはもっと画白くなるように新しい投が新必要である。
Universitas Kristen Maranatha 漫 画 の 主 人 公 は 髪 の 毛 が 短 く て 服 装も ち ゃ ん と し て い な い 。
逆 に 、 ド ラマ の 主 人公 は 髪 の毛 が 長く て 服 装 もち ゃ ん とし て い る 。
ド ラ マ 版 主人 公 は 漫画 版 の 方よ り もっ と 大 人 つぽ く 写 され る の は 漫
画版の主人公が違う原因である。 (3) 習慣
漫 画 の 中 で は 主 人 公 が よ く タ バ コ を吸 い ま す が 、 ド ラ マ で の
主 人 公 は 漫画 の 主 人公 ほ ど タバ コ を吸 い な い 。主 人 公 の習 慣 が 違 う
の は 漫 画 版の 主 人 公の 性 格 はや ん ちゃ で 幼 く 映さ れ て いる 。 一 方 、
ドラマ版の方はもっと大人びるからである。
Universitas Kristen Maranatha 漫 画 の 中 の 主 人 公 は 怒 り や す く て 、短 気 で あ り ま す が 、 ド ラ
マ シ リ ー ズの 主 人 公は も っ と真 面 目で 、 お と なし く み える 。 主 人 公
の 習 慣 が 違う の は 漫画 版 の 主人 公 の性 格 は や んち ゃ で 幼く 映 さ れ て
いる。一方、ドラマ版の方はもっと大人びるからである。
。設定
背景としての背景だけでなく、他のストーリー要素をサポートすることを意
図 。 背景 はま た、 構 築し たり 、気 分の リー ダ ーを 作成 する だ けで なく 、気 持 ち
と 感 情リ ーダ ーを 移 動す るこ とが でき 、特 定 の雰 囲気 を作 成 する こと を意 図 し
て い ます 。読 者事 実 に基 づく 物語 を読 むこ と によ って 文字 や プロ ット と共 に 背
景 、 実際 には (物 語 )第 三の 理由 は、 直面 さ れる 、と 想像 力 をグ ルー プ化 し ま
す
漫画のとドラマの場所の設定が違います。漫画の中ではレストラン、
台 所 、 部 屋 、 と 学 校 のバ ッ ク グ ラ ウン ド に 設 定 さ れ ま す 。ド ラ マ に 設 定
さ れ て い る 場 所 は レ スト ラ ン 、 台 所、 部 屋 、 学 校 、 公 園 、川 辺 、 と カ ラ
オ ケ で あ る 。 一方 ド ラ マ 版で 主 人 公が よ く い る 場 面は レ ス ト ラン , 台 所、
部屋,学校 ,公園、川沼い、カラオケ屋であった。研究の結果によると、ド
ラ マ 版 で の 筋 立 て は 一噌 長 く 、 場 面の 筋 立 て や 状 態 を 視 聴賞 で も っ と 広
Universitas Kristen Maranatha 。ストーリーの流れ
フローは、因果関係の法則に基づいてイベントです。何が起こったのかにつ
いて話をするだけでなく、流れます。これらのイベントで話を起こりました。物語
は始まり、終わります。始まりとそれが実装されているパスの端部との間。
設定によって話の流れにも少し影響があります。ドラマの中では場所
の設定が動いて、詳細がもっとやすく見えます。しかし、漫画の設定が漫画
のページに限られていて話の流れが短く感じます。
3. 結論
研究を行った結果、漫画版やドラマ版「バンビーノ!」にはいくつ
かの違いがあることがわかった。
。キャラクター
漫画版の中で 18 人の役で主人公の姿は髪が短く、怡好が緩やかで
喫煙者として主人公は気短で幼いであった。一方ドラマ版で 24 人の役で
Universitas Kristen Maranatha な く 、 性 格 は 大 人 び 、根 気 で あ っ た。 研 究 に よ る と 、 漫 画版 と ド ラ マ 版
違いを分板した結果、投の数、怡好、習慣のことが分かった。
。設定
漫 画 版 の 中 で 、 主 人 公 が よ く い る 場 面 は レ ス ト ラ ン , 台 所 、 部
屋,学校であった。一方ドラマ版で主人公がよくいる場面はレストラン,
台所、部屋,学 校,公園、川沼い、カラオケ屋であ った。研究の結果による
と 、 ド ラ マ 版 で の 筋 立て は 一 噌 長 く、 場 面 の 筋 立 て や 状 態を 視 聴 賞 で も
っ と 広 く 深 く 映さ れ て い るの は 漫 画版 と ド ラ マ 版 が違 う こ と が分 か っ た。
。ストーリーの流れ
漫 画 版 で は 紙 面 は ペ ー ジ で 限 ら れ 、 も っ と 短 い よ う に 見 え る 。 一
方 ド ラ マ 版 の 中 で は 、映 像 が 働 い てい る た め 、 場 面 ず つ はも っ と 明 確 な
よ う に 見 え る で あ っ た。 研 究 の 結 果に よ る と 、 筋 立 て の 期間 だ け は 漫 画
版とドラマ版が違う原因でことが分かった。
Universitas Kristen Maranatha Tokoh utama Bambino!
Gambar 2 (Manga dan Drama Bambino!)
Perbedaan tampak depan restoran Trattoria San Mizano
Universitas Kristen Maranatha Perbedaan tampak depan Restoran Trattoria Baccanale
Gambar 4 (Manga dan Drama Bambino!)
Perbedaan dapur restoran Trattoria Baccanale
Universitas Kristen Maranatha Perbedaan ruang makan utama restoran Trattoria Baccanale
Gambar 6 (Manga dan Drama Bambino!)
Perbedaan ruang kepala Chef Trattoria Baccanale
Universitas Kristen Maranatha Perbedaan rumah orang tua Ban
Gambar 8 (Drama Bambino!)
Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang masalah
Kesusastraan Jepang sudah ada sejak zaman Jodai (794), dimana saat itu
sastra terdiri atas dua bentuk yaitu tulisan dan lisan. Sastra adalah bagian dari
kesenian yang merupakan salah satu unsur dari kebudayaan. Sastra lahir karena
adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan isi hatinya ataupun pikiran
terhadap setiap masalah. Sastra ( sanskerta: shastra ) merupakan kata serapan dari
bahasa sansekerta ‘Sastra’, yang berarti “ teks yang mengandung instruksi” atau
“pedoman”, berasal dari kata dasar ‘sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan
“tra” yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa
digunakan untuk merujuk pada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang
memiliki arti atau keindahan tertentu.
Teeuw, dalam bukunya Sastera dan Ilmu Sastera (2003:19) menyebutkan,
“Ilmu sastra menunjukan keistimewaan, barang kali juga keanehan yang mungkin
tidak dapat kita lihat pada banyak cabang ilmu pengetahuan lain, yaitu bahwa
objek utama penelitiannya tidak tentu malahan tidak karuan”. Jadi sastra bisa di
artikan sebagai kumpulan alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau
pengajaran. Sedangkan sebagai karya seni tidak mudah untuk memberikan
batasan yang jelas tentang definisi sastra.
Sastra bukan mencakup seputar tulisan yang bermakna seni saja juga
Universitas Kristen Maranatha dikatakan Jacob Sumardjo dan Saini K.M serta Melani Budianta, hasil karya dan
aktifitas seni, maka tidak akan lepas hubungan dengan ekspresi serta penciptaan.
Sastra sesungguhnya merupakan hasil kebudayaan. Kata kebudayaan berasal dari
bahasa sanserkerta buddhayah, bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau
akal jadi secara sederhana kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan
gagasan, karya dan akal budi manusia yang diciptakannya dengan sengaja dan
terus dikembangkan demi kepentingan, kebutuhan, kesejahteraan, kedamaian,
kemakmuran, kepuasan hidupnya (Tjahjono, 1988:20).
Pada masa modern ini banyak sekali karya-karya sastra yang bermunculan.
Hasil kreatif para penulis tentunya telah memberikan sumbangan yang sangat
berarti bagi perkembangan sastra. Karya-karya sastra sendiri yang umum yaitu
puisi, prosa dan drama dan lain-lain. Hasil karya sastra berupa prosa adalah novel,
cerpen, cerita bergambar atau lebih dikenal dengan komik dan Manga di Jepang.
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi manusia, karya
sastra klasik berkembang, berubah, dan bergeser ke arah yang lebih modern.
Karya sastra bergeser menjadi Manga, begitu juga Manga bergeser ke Anime. Di
abad ke-21 masyarakat terbiasa menikmati atau mengapresiasikan suatu karya
dengan mudah. Cerita-cerita rakyat bisa diapresiasikan melalui sarana sinetron
atau film layar lebar.
(http://www.jpf.or.id/artikel/budaya/transformasi-anime-dalam-era-kontemporer. diakses 02 Januari 2015).
Karya-karya sastra mempunyai dua unsur pembangun, yaitu unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik karya sastra meliputi tema, amanat,
Universitas Kristen Maranatha belakang penciptaan seperti keadaan masyarakat, ekonomi, sosial, politik dan
pengarang. Penokohan dan latar adalah unsur cerita yang terpenting untuk
memberikan ciri khas tertentu pada sebuah Manga dan membangkitkan
ketertarikan pada pembaca. Latar tidak hanya merupakan tempat bermain sebuah
kejadian, melainkan juga harus bisa membangun karakter para tokoh-tokohnya.
Jadi latar dan tokoh merupakan suatu kesatuan integral sehingga mampu
memberikan kesan ke dalam hati pembacanya.
Tulisan Manga dalam kanji 漫画 dalam hiragana, まんが; dalam katakana
マンガ merupakan sebutan bagi komik dalam bahasa Jepang. Kadang pula kata
Manga tersebut khusus diperuntukan pada komik buatan Jepang (komik selain produk Jepang tetap disebut komik). Manga merupakan suatu hasil karya budaya
populer yang menggabungkan gambar dan teks sehingga membentuk cerita.
Orang yang menggambar Manga disebut Mangaka (漫画家). Manga menyajikan
cerita khayalan-khayalan yang disajikan dikaitkan dengan realita keseharian.
Seperti situasi belajar di sekolah, tentang kota, dan hal lainnya. Dalam setiap
karyanya, para Mangaka selalu menghasilkan Manga yang dapat menggugah
perasaan pembacanya. Kemampuan Mangaka menciptakan, membuat Manga,
tidak ada salahnya bila diteliti dalam hal teknik dan gaya penggambaran dari
Mangaka-mangaka lain. (http://kompas.com/2011/12/31/kebudayaan-jepang-manga-anime-426850.html. Diakses pukul 17:43, minggu, 22 November 2015).
Selain itu Manga pun banyak yang di adaptasi menjadi sebuah film drama,
Universitas Kristen Maranatha Drama televisi “Bambino” diputar di Jepang pada tanggal 18 April 2007 – 27 Juni
2007. Drama televisi ini merupakan sebuah tayangan populer yang mengangkat
tema komedi, percintaan, horor, cerita detektif dan masih banyak lainnya. Drama
televisi Jepang yang biasanya tampil dalam 4 musim dalam jangka waktu 3 bulan
yang biasanya ditayangkan sekitar jam 9 – 11 malam. Drama televisi Jepang
selalu mengikuti alur musim yang terbagi menjadi 4 musim yaitu drama musim
dingin antara Januari-Maret, drama musim semi April-Juni, drama musim panas
Juli-September, dan drama musim gugur Oktober-Desember.
Drama televisi “Bambino!” yang merupakan adaptasi dari sebuah komik
popular yang ditulis oleh Sekiya Tetsuji, menceritakan tentang seorang pemuda
Jepang bernama Ban Shogo yang ingin mencoba kemampuannya di Tokyo untuk
menjadi soerang Chef ( koki/juru masak) di restoran Italia yang terkenal yang
bernama Bacanale. Sebelumnya pemuda tersebut sudah mengurus sebuah restoran
kecil di kota asalnya, dengan percaya diri pada kemampuanya dia pun diterima di
Baccanale. Percaya diri dan penuh semangat merupakan hal yang sangat baik
dimiliki oleh pemuda ini, akan tetapi hal tersebut justru menjadi bumerang bagi
dirinya di dalam lingkungan kerja baru. Para senior di restoran yang tidak
menyukai sikap pemuda tersebut karena keinginannya yang ingin langsung
menjadi chef di restoran tersebut dan kurangnya rasa hormat pada
senior-seniornya menyebabkan terjadinya konflik antara pemuda tersebut dengan para
seniornya. Akan tetapi perlahan-lahan pemuda tersebut dapat menyesuaikan diri
dan mulai memahami bahwa lingkungan kerja dalam sebuah restoran terkenal
Universitas Kristen Maranatha karirnya dari bawah diawali dengan waiters, assistant chef, private waiters
(seseorang yang secara khusus melayani seorang tamu VIP atau istimewa) dan
akhirnya berhasil dipromosikan sebagai seorang Chef. Cerita dalam drama televisi
“Bambino!” merupakan salah satu contoh fenomena struktur lingkungan kerja di
Jepang, terdapat keinginan untuk langsung memperoleh suatu posisi yang
diinginkan tanpa memulai karir itu sendiri dari bawah, dan memperoleh respon
yang keras dari rekan dan senior dalam lingkungan kerja. Banyak hal yang
menarik untuk dikaji dalam drama televisi “Bambino!” ini, perihal hirarki dalam
generasi muda Jepang kurang mendapat respon karena generasi muda memiliki
pandangan kemampuan seseorang yang menentukan kedudukan seseorang, pola
pikir lingkungan kerja yang mulai berubah, yaitu hubungan sesama kolega dan
hubungan dengan atasan mulai bergeser kearah hubungan kerja budaya barat,
kondisi lapangan pekerjaan di Jepang yang mulai menaikan standarnya ditengah
gempuran persaingan bisnis yang ada di Jepang sehingga standar menjadi kunci
sukses adalah sebuah usaha, dan sikap profesionalisme di Jepang yang sangat
dituntut oleh setiap organisasi atau perusahaan. (http://www.jpf.or.id.Bambino! 1
[Sekiya Tetsuji] .html. diakses 16 Juni 2015).
Setelah penulis membaca Manga Bambino! dan menonton drama
Bambino! penulis tertarik untuk membandingkan Manga dengan Drama
Bambino! dari segi alur, latar dan tokoh. Sebelumnya pernah ada yang membahas
Manga Bambino! ini oleh Saudara Suhardi Yohari dalam skripsi yang berjudul
Universitas Kristen Maranatha penulis akan membedah dari sisi lain Manga dan Drama Bambino ini, yaitu dari
unsur intrinsik dalam Manga dan Drama Bambino. Keunggulan dari Manga
Bambino! menurut penulis adalah Manga ini terdiri dari 197 Chapters yang
terbagi dalam 2 Jilid, sedangkan untuk Drama Bambino ini terdiri dari 11 episode
yang setiap episode drama tersebut berdurasi kurang lebih 1 jam atau 60 menit.
Adapun kesulitan penulis dalam penelitian ini adalah, penulis harus membaca
terlebih dahulu semua chapters dalam Manga Bambino! untuk mengetahui
beberapa perbedaan pada unsur intrinsik. Kemudian dilanjutkan dengan menonton
Drama Bambino! untuk mencari perbedaan pada unsur instrinsik.
1.2 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam sebuah penelitian sangatlah penting. Dengan
adanya pembatasan masalah penelitian dapat menjadi lebih terarah sehingga
permasalahan akan menjadi lebih mudah dipahami dan tidak melebar pada hal-hal
yang sebenarnya ada di luar penelitian ini. Ruang lingkup penelitian ini akan dibatasi
pada unsur intrinsik dalam kedua drama dan manga tersebut. Unsur-unsur intrinsik
yang akan dibandingkan dalam penelitian ini adalah alur, tokoh, latar.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah membedah perbedaan antara Manga Bambino!
dan Drama Bambino! melalui analisa terhadap tokoh, latar dan alur.
Universitas Kristen Maranatha Metode yang akan penulis gunakan adalah metode deskriptif komparatif,
karena penulis akan mencoba memaparkan terlebih dahulu kata-kata atau
gambar-gambar yang ada pada Manga Bambino! dan Drama Bambino!. Menurut Nawawi
metode deskriptif adalah pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan
atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang
tampak atau sebagaimana adanya. (Siswantoro dalam buku metode penelitian sastra
2010:56).
Topik yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah mengenai alur,tokoh
dan latar cerita Manga Bambino! dengan Drama Bambino!. Untuk mencapai tujuan
dari penelitian ini agar terstruktur dan sistematis, penulis menggunakan deskriptif
analisis.
Metode komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan.
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau
lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti berdasarkan kerangka pemikirian
tertentu. Pada penelitian ini variablenya masih mandiri tetapi untuk sample yang lebih
dari satu atau dalam waktu yang berbeda.
“ Menurut Nazir ( 2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian
deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan
menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya fenomena
tertentu. “
Jadi penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk
membandingkan 2 kelompok atau lebih dari suatu variable tertentu.
Universitas Kristen Maranatha
a. Metode komparatif dapat mensubtitusikan metode eksperimental karena beberapa
alasan :
• Jika sukar diadakan kontrol terhadap salah satu faktor yang ingin diketahui atau
diselidiki hubungan sebab akibatnya.
Apabila teknik untuk mengadakan variable control dapat menghalangi penampilan
fenomena secara normal ataupun tidak memungkinkan adanya interaksi secara
normal.
Penggunaan laboratorium untuk penelitian untuk dimungkinkan, baik karena kendala
teknik, keuangan, maupun etika dan normal.
Dengan adanya teknik yang lebih mutakhir serta alat statistik yang lebih maju,
membuat penelitian komparatif dapat mengadakan estimasi terhadap
parameter-parameter hubungan kausal secara lebih efektif.
Kelemahan penelitian komparatif disamping keunggulan-keunggulan, penelitian
komparatif mengandung kelemahan-kelemahan, antara lain :
Karena penelitian komparatif sifatnya ex post focto, maka penelitian tersebut tidak
mempunyai control terhadap variable bebas. Peneliti hanya berpegang pada
penampilan variable sebagaimana adanya, tanpa kesempatan mengatur kondisi
ataupun mengadakan manipulasi terhadap beberapa variable. Karena itu, si peneliti
diharapkan mempunyai cukup banyak alasan dalam mempertahankan hasil
hubungan-hubungan kausal yang ditemukan, dan dapat mengajukan hipotesa-hipotesa saingan
untuk membuat justifikasi terhadap kesimpulan-kesimpulan yang ditarik.
b. Sukar memperoleh kepastian, apakah faktor-faktor penyebab suatu hubungan
Universitas Kristen Maranatha
c. Karena faktor-faktor penyebab bukan bekerja secara merdeka, tetapi saling
berkaitan antara satu dengan lain, maka interaksi antarfaktor-faktor tunggal
sebagai penyebab atau akibat terjadinya suatu fenomena sukar diketahui. Bahkan
akibat dari faktor ganda, bisa saja dikarenakan oleh faktor di luar cakupan
penelitian yang bersangkutan.
d. Ada kalanya dua atau lebih faktor memperlihatkan adanya hubungan, tetapi
belum tentu bahwa hubungan yang diperlihatkan adalah hubungan sebab akibat.
Mungkin saja hubungan variable tersebut dikarenakan oleh adanya keterkaitan
dengan faktor-faktor lain di luar itu. Di lain pihak, andai katapun telah
diketemukan bahwa hubungan antara faktor-faktor adalah hubungan sebab akibat,
tetapi masih sukar untuk dipisahkan, faktor mana sebagai penyebab dan faktor
mana yang merupakan akibat.
e. Mengkategorisasikan subjek dalam dikhotomi (misalnya dalam kategori
demokrasi dan otoriter, pandai bodoh, tua-muda, dan sebagainya) untuk tujuan
perbandingan dapat menjurus kepada pengambilan keputusan dan kesimpulan
yang salah akibat kategori-kategori dikhotomi yang dibuat mempunyai sifat
kabur, bervariasi, samar-samar, menghendaki valuejudgement dan tidak kokoh.
Tujuan dari penelitian komparatif menurut Dra. Aswani Sudjud (dikutip
Suharsimi Arikunto, 2006:267) adalah untuk menemukan persamaan-persamaan
dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur
kerja, tentang ide-ide, kritik tehadap orang lain, kelompok, terhadap suatu ide
atau prosedur kerja. Dapat juga membadingkan kesamaan pandangan dan
perubahan-perubahan pandangan orang, grup atau Negara terhadap kasus,
Universitas Kristen Maranatha 1.5 Organisasi Penulisan
Organisasi penulisan ini terbagi menjadi empat bab yang masing-masing bab
nya terdiri dari beberapa sub-sub bab sebagai berikut.
Bab I, Pendahuluan, dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah, lalu
tujuan penelitian, serta organisasi penulisan.
Bab II, Struktur Manga dan Drama. Bab ini terdiri dari alur, tokoh dan latar Manga
Bambino! dan Drama Bambino!.
Bab III, Perbedaan dalam Manga Bambino! dan Drama Bambino!.
Bab IV, Merupakan hasil kesimpulan dari hasil analisis sesuai dengan tujuan
Universitas Kristen Maranatha BAB IV
KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan analisis Manga Bambino! dan Drama
Bambino! karya Sekiya Tetsuji dengan menggunakan metode deskriptif komparatif yaitu menganalisis dari segi tokoh, alur dan latar dengan cara
menjabarkan secara terperinci kemudian membandingkan dengan mencari
perbedaan antara struktur Manga dan Drama Bambino, dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut :
Adapun perbedaan tokoh adalah dalam Manga yaitu terdapat 18 dan
sedangkan dalam serial Drama terdiri dari 24 tokoh, hal ini yang sangat
membedakan dalam susunan tokoh drama dikarenakan terdapat 6 orang tokoh
pemeran pembatu dalam Drama Bambino!. Selain berbeda dari segi penampilan,
adapula yang membedakan karakter tokoh utama pada Manga yaitu mempunyai
kebiasaan sebagai seorang perokok yang sangat aktif, hampir di setiap waktu dan
tempat merokok, kecuali apabila sedang berada di dapur. Sedangkan dalam serial
Drama karakter Ban memang diperlihatkan suka merokok tetapi tidak sesering di
dalam Manga. Selain itu karakter dalam Manga terlihat lebih emosional dan
temperamen, sedangkan dalam serial Drama karakter Ban atau tokoh utama
terlihat lebih penyabar dibandingkan dengan Manga.
Latar tempat Manga dan Drama Bambino! adalah beberapa tempat yang
Universitas Kristen Maranatha (taman, jalan dan stasiun). Hal ini dikarenakan dalam Drama dapat dilihat secara
visual langsung dan detail.
Dan adapun beberapa tempat yang tidak ada di Manga yaitu jalan di
pinggiran sungai, taman kota dan tempat karaoke. Hal ini dikarenakan dalam
drama dapat menceritakan lebih banyak situasi dibandingkan dengan Manga yang
hanya memerlukan detail dari suatu tempat yang digambarkan.
Perbedaan alur seperti halnya latar dalam Drama gambar bergerak
sehingga terlihat lebih jelas dan detail kapan kejadiannya yang satu dengan
kejadian yang lainnya berlangsung. Sedangkan dalam Manga ruang geraknya
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Budiantara, Melani. (1989). Teori kesastraan. Jakarta. Penerbit PT Gramedia.
Husen, Sundari,. Budiantara, Melani,. Ida,. Budiman,. Dan Wahyu, Ibnu. (2008). Membaca Sastra. Yogyakrta. Penerbit Indonesia Tera.
Hartono, Dick,. Rahmanto, B. (1986). Pemandu di Dunia Sastra. Penerbit
Kanisius.
Mc Cloud, S. (2007). Membuat Komik, Rahasia Bercerita dalam Komik, Manga, dan Novel Grafis. Jakarta : Gramedia.
Nurgiyantoro, Burhan. (1995). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Penerbit Gajah Mada University Press.
Rahayu S, Hidayat. (1998). Komik Indonesia. Jakarta. Keperpustakaan Populer Gramedia.
Ratna, Kutha, Nyoman. (2004). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian sastra. Yogyakarta. Penerbit pustaka Belajar.
Semi, M, Atar. (1990). Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Pelajar.
Siswantoro. (2010). Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Pelajar.
Sudjiman, Panuti. (1978). Memahami Cerita Rekaan. Jakarta. Penerbit Pustaka Jaya.
Sukanda, Made. (1993). Pembinaan Kritik Sastra Indonesia. Bandung. Penerbit Angkasa Anggota Ikapi.
Universitas Kristen Maranatha Stanton, Robert. (2007). Teori Fiksi. Yogyakarta. Penerbit Pustaka pelajar.
Teeuw, A. (1983). Sastra Dan Ilmu Sastra. Jakarta. Penerbit PT Dunia Pustaka Jaya.
Tjahjono, Tengsoe, Liberatus. (1988). Sastra Indonesia Pengantar Teori dan Apresiasi. Bandung. Penerbit Nusa Indah.
Wellek, Rene,. Warren, Austin. (1949). Theory of Literature. United States of Amerika. Penerbit Harcourt, Brace and world.
Kamus
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1988). Jakarta. Balai Pustaka.
Matsura, Kenji. (1994). Kamus Bahasa Jepang-Indonesia. Kyoto. Kyoto Sangyo University Press.
Nelson, Andrew N. (2005). Kamus kanji Modern Jepang-Indonesia. Terjemahan Tim Redaksi Kesaint Blanc. Jakarta. Penerbit PT. Kesaint Blanc Indah Corp.
Zaidan, Rozak, Abdul,. Rustapa, Anita k,. Hani’ah. (2007). Kamus Istilah Sastra. Jakarta. Penerbit Balai Pustaka.
Internet
A, D. (05 Desember 2012). Transformasi Anime Dalam Era Kontemporer. 02 Januari 2015. http://www.jpf.or.id/artikel/budaya/transformasi-anime-dalam-era-kontemporer.
Universitas Kristen Maranatha Rochmatin, S.Pd. (13 April 2011). Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Karya Sastra.04
Januari 2013. http://jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/13/unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik-karya-sastra/
A, E. (06 Desember 2011). http://www.jpf.or.id. Bambino! 1 [Sekiya Tetsuji]