• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALIAN SOSIAL PADA PELANGGARAN LALU LINTAS SEPEDA MOTOR OLEH PESERTA DIDIK SMA DI KOTA TASIKMALAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGENDALIAN SOSIAL PADA PELANGGARAN LALU LINTAS SEPEDA MOTOR OLEH PESERTA DIDIK SMA DI KOTA TASIKMALAYA."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Winda Surya Oktari, 2014

PENGENDALIAN SOSIAL PADA PELANGGARAN LALU LINTAS SEPEDA MOTOR OLEH PESERTA DIDIK SMA DI KOTA TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN . . . i

ABSTRAK . . . ii

KATA PENGANTAR . . . . . . iii

UCAPAN TERIMA KASIH . . . . . . iv

DAFTAR ISI . . . vi

DAFTAR TABEL . . . . . . x

DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . xi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah . . . 1

B. Identifikasi Masalah . . . 6

C. Rumusan Masalah . . . . . . 7

D. Tujuan Penelitian . . . 7

E. Manfaat Penelitian . . . 8

F. Struktur Organisasi Skripsi . . . . . . 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pengendalian Sosial . . . . . . 12

1. Hakikat Pengendalian Sosial . . . . . . 12

2. Pengertian Pengendalian Sosial . . . . . . 14

3. Sifat dan Pengendalian Sosial . . . . . . 16

4. Sarana Pengendalian Sosial . . . . . . 20

5. Efektif Tidaknya Pengendalian Sosial . . . . . . 24

6. Upaya mewujudkan tata tertib hukum .. . . 27

B. Pelanggaran Lalu Lintas Sepeda Motor . . . 28

1. Penyimpangan Sosial . . . 28

2. Macam-macam deviasi atau Penyimpangan Sosial . . . 30

(2)

Winda Surya Oktari, 2014

PENGENDALIAN SOSIAL PADA PELANGGARAN LALU LINTAS SEPEDA MOTOR OLEH PESERTA DIDIK SMA DI KOTA TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Pelanggaran Lalu Lintas . . . 36

5. Pelanggaran Lalu Lintas Sepeda Motor ditinjau dari UU No. 22 Tahun 2009 . . . . . . 38

a. Peraturan tentang helm . . . 38

b. Peraturan tentang Kelengkapan surat Surat . . . 39

c. Peraturan tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas (Marka) . . . 42

d. Peraturan tentang Kecepatan Mengemudi . . . . . . 44

e. Peraturan tentang Larangan Mengemudi dengan Penumpang Lebih dari Satu (Muatan) . . . .. . . 46

f. Kelengkapan Kendaraan . . . 47

g. Peraturan tentang Penggunaan Lampu Utama . . . 48

C. Peserta didik SMA . . . . . . 48

D. Penelitian Terdahulu . . . 49

BAB III METODE PENELIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian . . . 51

1. Lokasi Penelitian . . . 51

2. Subjek Penelitian . . . . . . .. . . 51

B. Desain Penelitian . . . 52

C. Metode Penelitian . . . . . . 53

D. Instrumen Penelitian . . . 54

E. Pengujian Keabsahan Data . . . 55

F. Teknik Pengumpulan Data . . . . . . 58

G. Analisis Data . . . . . . . . . 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Profil Objek Penelitian . . . 64

1. Gambaran Umum dan Profil SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya . . .

2. Gambaran Umum dan Profil SMA Negeri 3 Kota Tasikmalaya . . . 64

(3)

Winda Surya Oktari, 2014

PENGENDALIAN SOSIAL PADA PELANGGARAN LALU LINTAS SEPEDA MOTOR OLEH PESERTA DIDIK SMA DI KOTA TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Gambaran Umum dan Profil SMA Negeri 4 Kota Tasikmalaya . . . 68

4. Gambaran Umum dan Profil SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya . . . 69

5. Gambaran Umum dan Profil SMA Negeri 9 Kota Tasikmalaya . . . 71

6. Gambaran Umum dan Profil SMA Negeri 10 Kota Tasikmalaya . . . 71

B. Deskripsi Hasil Penelitian. . . .. . . 72

1. Bentuk-Bentuk Pelanggaran Lalu Lintas yang Sering Dilakukan Oleh Peserta didik SMA di Kota Tasikmalaya . . . . . . 72

2. Faktor- faktor Penyebab Pelanggaran Lalu Lintas oleh Peserta didik SMA di Kota Tasikmalaya . . . .. . . . . 79

3. Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial yang dilakukan Pada Peserta didik SMA yang Melakukan Pelanggaran Lalu Lintas . . . 82

a.Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial yang dilakukan pihak Kepolisian 82 b.Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial yang dilakukan pihak Sekolah .. . . 90

c.Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial yang dilakukan pihak Keluarga . . 94

4. Kendala yang Dihadapi Dalam Memberikan Pengendalian Sosial Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas yang Dilakukan Peserta didik SMA di Kota Tasikmalaya . . . 96

a.Kendala yang Dihadapi Pihak Kepolisian . . . 96

b.Kendala yang Dihadapi Pihak Sekolah . . . 99

c.Kendala yang Dihadapi Pihak Keluarga . . . 103

5. Upaya yang dilakukan untuk Mengatasi Kendala dalam Pengendalian Sosial Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas oleh Peserta didik SMA di Kota Tasikmalaya . . . . . . 104

a. Upaya dari Pihak Kepolisian . . . b. Upaya dari Pihak Sekolah . . . 104 106 c. Upaya dari Pihak Keluarga . . . . . . 108

C. Pembahasan Hasil Penelitian . . . 109

1. Bentuk-Bentuk Pelanggaran Lalu Lintas yang Sering Dilakukan Oleh

Peserta didik SMA di Kota Tasikmalaya . . .

(4)

Winda Surya Oktari, 2014

PENGENDALIAN SOSIAL PADA PELANGGARAN LALU LINTAS SEPEDA MOTOR OLEH PESERTA DIDIK SMA DI KOTA TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMA di Kota Tasikmalaya . . . .. . . 116

3. Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial yang dilakukan Pada Peserta didik

SMA yang Melakukan Pelanggaran Lalu Lintas . . . 126

4. Kendala-Kendala yang Dihadapi Dalam Memberikan Pengendalian

Sosial Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas yang Dilakukan Peserta didik

SMA di Kota Tasikmalaya . . . 138

5. Upaya yang dilakukan untuk Mengatasi Kendala dalam Pengendalian

Sosial Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas oleh Peserta didik SMA di Kota

Tasikmalaya . . . 143

BAB V SIMPULAN DAN SARAN . . . 147

A. Simpulan . . . 147

B. Saran . . .

DAFTAR PUSTAKA

149

151

(5)

Winda Surya Oktari, 2014

PENGENDALIAN SOSIAL PADA PELANGGARAN LALU LINTAS SEPEDA MOTOR OLEH PESERTA DIDIK SMA DI KOTA TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai “Pengendalian Sosial Pada Pelanggaran Lalu Lintas Sepeda Motor Oleh Pelajar SMA di Kota Tasikmalaya”, maka diperoleh simpulan sebagai berikut

1. Bentuk pelanggaran lalu lintas yang sering dilakukan oleh kebanyakan pelajar

SMA di Kota Tasikmalaya yaitu (1) ketidaklengkapan surat-surat berkendara

(SIM, STNK) (2) tidak menggunakan helm, baik pengendara ataupun

penumpang. Pelanggaran terhadap helm yang paling banyak dilakukan adalah

tidak menggunakan helm ganda.

2. Faktor-faktor penyebab pelanggaran lalu lintas oleh pelajar SMA di Kota

Tasikmalaya ini disebabkan oleh beragam faktor diantaranya (1) deviasi

situasional atau perilaku menyimpang yang dilakukan karena faktor situasi dan

kondisi (2) faktor lingkungan pelajar yang telah terbiasa melakukan

pelanggaran atau faktor proses belajar yang menyimpang (3) faktor kegagalan

dalam proses sosialisasi (4) faktor dari diri individu itu sendiri yaitu keinginan

untuk dipuji ketika ia melakukan pelanggaran lalu lintas (5) faktor dari diri

pelajar itu yang merupakan remaja awal yang kecenderung emosinya masih

labil dan ingin mencoba-coba (6) faktor kepribadian yang di dasarkan pada

pengalaman (7) faktor lainnya kurangnya kontrol sosial atau pengendalian

sosial dari pihak-pihak yang berwenang memberikan pengendalian sosial.

3. Bentuk-bentuk pengendalian sosial yang dilakukan terhadap pelajar SMA yang

melakukan pelanggaran lalu lintas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa

bentuk-bentuk pengendalian sosial preventif dan represif yang dilakukan sarana

(6)

Winda Surya Oktari, 2014

PENGENDALIAN SOSIAL PADA PELANGGARAN LALU LINTAS SEPEDA MOTOR OLEH PESERTA DIDIK SMA DI KOTA TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masih belum efektif membuat para pelajar SMA ini mentaati peraturan lalu

(7)

148

Winda Surya Oktari, 2014

PENGENDALIAN SOSIAL PADA PELANGGARAN LALU LINTAS SEPEDA MOTOR OLEH PESERTA DIDIK SMA DI KOTA TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

para pelajar pelaku pelanggaran lalu lintas masih kurang kuat untuk membuat

para pelajar pelaku pelanggaran lalu lintas mentaati peraturan lalu lintas. Hal ini

dapat terlihat dari ketaatan para pelajar dalam mematuhi peraturan lalu lintas.

4. Kendala yang dirasakan pihak sekolah dan orang tua untuk memberikan

pengendalian sosial kepada para pelajar pelanggar lalu lintas diantaranya faktor

lingkungan dan media masa, deviasi situasional, proses belajar perilaku

menyimpang yang dilakukan pelajar, tolerannya pihak kepolisian terhadap para

pelajar, karakteistik pelajar SMA sebagai seorang remaja awal yang

kecenderungan emosinya masih sulit untuk dikendalikan. Sedangkan kendala

yang paling dirasakan pihak kepolisian adalah perilaku pelajar yang seringkali

meminta tolong pihak keluarganya yang beranggota polisi, TNI ataupun ormas

lainnya dalam menyelesaikan masalah pelanggaran lalu lintas.

5. Upaya dari pihak kepolisian untuk mengatasi kendala dalam pengendalian

sosial yang telah dilakukan terhadap pelanggaran lalu lintas yang dilakukan

pelajar SMA di Kota Tasikmalaya diantaranya dengan pemberian iklan di

televisi menitikberatkan pada kesadaran berlalu lintas, rencana pemberian

pendidikan lalu lintas di sekolah-sekolah, mengefektifkan kekuatan sanksi.

Adapun upaya dari pihak sekolah salah satunya memberikan pengendalian

preventif seperti memfasilitasi pihak kepolisian dalam memberikan sosialisasi

peraturan lalu lintas kepada para pelajar serta memberikan nasehat kepada para

pelajarnya untuk berkendara sesuai peraturan lalu lintas. Sedangkan upaya dari

pihak orang tua kebanyakan dilakukan dengan pengendalian preventif seperti

terus-menerus mengingatkan anak untuk berperilaku tertib berlalu lintas serta

(8)

149

Winda Surya Oktari, 2014

PENGENDALIAN SOSIAL PADA PELANGGARAN LALU LINTAS SEPEDA MOTOR OLEH PESERTA DIDIK SMA DI KOTA TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Sebagaimana simpulan yang telah dibuat, saran mencoba mengajukan beberapa

saran sebagai berikut,

1. Pihak kepolisian hendaknya lebih meningkatkan intensitas dalam memberikan

penerangan pengetahuan lalu lintas ke sekolah-sekolah, melaksanakan kegiatan

pemberian pendidikan lalu lintas ke sekolah-sekolah dengan waktu satu jam tiap

minggunya yang telah direncanakan dan ditandatangi sebagai sebuah kerjasama

dengan Dinas Pendidikan. Saran lainnya yaitu penambahan anggota polisi lalu

lintas untuk menunjang area daerah penjagaan oleh polisi lalu lintas, serta

ketegasan dari atasan untuk menghimbau para anggota polisi untuk tidak tebang

pilih dalam memberikan sanksi baik itu sodara, teman atau kerabat lainnya dan

memupuk kesadaran di pihak kepolisian terlebih dahulu untuk bertindak tegas,

meminimalkan atau bahkan meniadakan toleransi dan tidak tebang pilih dalam

memberikan sanksi pada setiap pelaku pelanggar lalu lintas.

2. Pihak sekolah meningkatkan partisipasi pelajar dalam kegiatan ekskul PKS,

mengupayakan berkordinasi dengan pihak-pihak terkait akan permasalahan

siswa yang banyak melakukan pelanggaran lalu lintas untuk dipecahkan

solusinya, seperti dengan dinas pendidikan, dinas perhubungan berkaitan

dengan sekolah yang kurang dapat dijangkau oleh agkutan umum. Pemberian

sanksi terhadap pelanggaran lalu lintas yang dilakukan seperti menggunakan

knalpot bising. serta selektif untuk memberikan ijin siswanya yang akan

membuat SIM kolektif yaitu harus terlebih dahulu memiliki KTP.

3. Pihak orang tua mengupayakan pemberian kendaraan secara bijak kepada anak,

bukan apa yang anak inginkan tetapi berdasarkan kebutuhan namun dengan

meminimalkan bentuk pelanggaran lalu lintas, hal ini juga berkaitan dengan

ketegasan dari orang tua untuk tidak memberian kendaraan bermotor sebelum

(9)

150

Winda Surya Oktari, 2014

PENGENDALIAN SOSIAL PADA PELANGGARAN LALU LINTAS SEPEDA MOTOR OLEH PESERTA DIDIK SMA DI KOTA TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

orang tua diharapkan selalu memantau kegiatan anak termasuk perilaku

berkendara anak seperti kelengkapan kendaraan, mengingatkan untuk membawa

surat-surat dan mentaati rambu-rambu yang ada, mengupayakan juga pemberian

pengetahuan lalu lintas, serta berusaha melihat potensi, hobi atau lingkungan

bermain anak jika anak berpotensi akan berprilaku menyimpang lakukan

berbagai cara agar anak teralihkan dari perilaku tersebut seperti yang dilakukan

orang tua DL yaitu dengan memasukan anak ke klub BMX dan diharapkan

perilaku kebut-kebutan dan perilaku melanggar lainnya bisa diminimalisir.

4. Saran untuk pelajar pelaku pelanggaran lalu lintas diantaranya mendengarkan

dan memahami berbagai pengetahuan lalu lintas yang diberikan seperti dari

pihak kepolisian, orang tua dan sekolah. Selain itu berusaha mengupayakan

budaya keselamatan berlalu lintas sebagai kebutuhan, bahwa memakai helm

ganda, memiliki SIM, menggunakan spion atau helm akan meminimalisir

kecelakaan lalu lintas. Sehingga merasa bahwa mematuhi peraturan lalu lintas

tidak hanya sebagai sesuatu paksaan yang menuntut diri untuk patuh pada suatu

peraturan tetapi mematuhi peraturan lalu lintas karena kita butuh untuk

keselamatan kita dalam berkendara serta meminimalisir segala dampak dari

kecelakaan yang bisa terjadi kapan saja. Saran lainnya untuk pelajar yaitu

berusaha membuat SIM dengan tes umum agar para pelajar memiliki

pengetahuan lalu lintas dan kecakapan dalam berkendara.

5. Penelitian ini dirasa terlalu meluas dan kurang terfokus, saran untuk peneliti

selanjutnya agar dapat lebih memfokuskan diri pada berbagai aspek yang ada

dalam penelitian ini seperti bentuk pengendalian dari salah satu fihak, ataupun

faktor-faktor pendorong pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pelajar di Kota

Tasikmalaya sehingga informasi yang didapatkan lebih dapat menggambarkan

Referensi

Dokumen terkait

Aryasena Art & Furniture adalah: mempertahankan kualitas kayu yang digunakan; mempertahankan asal kayu legal karena merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh hasil belajar matematika setelah dilakukan pembelajaran dengan model TGT dan RME, (2)

Tujuan : Ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode Queen’s College dan tes bangku metode tinggi tetap 25

Selain unsur-unsur tersebut, terdapat beberapa unsur yang turut memicu makna muishihyougen dalam kalimat bahasa Jepang yaitu unsur fukushi yang bermakna secara mendadak,

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. © Ginar Ranitapuri Salim 2014

Dari Hasil penulisan ini Penulis dapat menyimpulkan bahwa aplikasi game ini dapat dijalankan pada semua handphone yang telah mendukung J2ME dengan MIDP

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sertifikasi terhadap profesionalisme guru MTs Muhammadiyah Blimbing, yang meliputi perencanaan,

sedangkan pada kelas kontrol adalah pembelajaran konvensional. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan