No Daftar. 272/UN40.7.DI/LT/2013
PENGARUH BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada Perusahaan Industri Manufaktur yang Terdaftar di BEI)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Sidang
Sarjana Ekonomi pada Progam Studi Akuntansi
Disusun Oleh: Tri Ilma Agustin
0806567
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Tri Ilmi Agustin, 2013
Pengaruh Biaya Operasional
Terhadap Profitabilitas
(Studi Kasus pada Perusahaan
Industri Manufaktur yang Terdaftar
di BEI)
Oleh Tri Ilma Agustin
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Tri Ilma 2012
Universitas Pendidikan Indonesia September 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tri Ilmi Agustin, 2013
PENGARUH BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada Perusahaan Industri Manufaktur yang Terdaftar di BEI)
Oleh:
Tri Ilma Agustin 0806567
Dosen Pembimbing I:
Drs. Karli Soedijatno, M.Si, Ak
Dosen Pembimbing II:
Agus Widarsono, SE, M.Si, Ak
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas. Penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu biaya operasional dan variabel dependen yaitu profitabilitas yang merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari hasil operasinya. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif asosiatif. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive
sampling. Sampel yang diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 107 perusahaan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur periode 2009-2011 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia. Adapun metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari: uji normalitas dan uji heterokesdastisitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya operasional yang digunakan dan rata-rata profitabilitas yang diperoleh pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia setiap tahunnya mengalami kenaikan. Selanjutnya, biaya operasional mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas sebesar 6,6% dan sisanya 93,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
THE IMPACT OF OPERATING COST ON PROFITABILITY (Case Study in BEI Listed Manufacturing Companies)
By:
Tri Ilma Agustin 0806567
Counsellor I:
Drs. Karli Soedijatno, M.Si, Ak
Counsellor II:
Agus Widarsono, SE, M.Si, Ak
ABSTRACT
This research examines the association between operating cost and profitability. This research consists of independent variables; operating cost, while the dependent variable is profitability; company’s capability in gaining profit from the operation. The object of this research are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indoesia) period of 2009-2011.
This research is conducted with descriptive associative method with purposive sampling technique. The sample amount are 107 companies. Data are obtained from manufacturing company’s financial statements period of 2009-2011, which are published in Indonesia Stock Exchange. As for the statistical methods used are simple linear regression analysis by doing a classic assumption test comprising; normality test and heteroskedastisitas test.
The result indicates that there are the increasing of Average of operating costs and average of profitability in BEI listed manufacturing companies every year. Futhermore, operating costs have impact on profitability amounted 6.6% and the remaining 93.4% are influenced by other factors which are not examined in this research.
iv
1.3Maksud danTujuanPenelitian ... 8
1.3.1Maksud Penelitian ... 8
1.3.2Tujuan Penelitian ... 8
1.4KegunaanPenelitian... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1KajianPustaka ... 10
2.1.1Biaya ... 10
2.1.1.1 Pengertian Biaya ... 10
2.1.1.2 Klasifikasi Biaya ... 12
2.1.1.3 Perilaku Biaya ... 15
2.1.1.4 Pengukuran Biaya ... 17
2.1.2Biaya Operasional ... 19
2.1.2.1 Pengertian Biaya Operasional ... 19
2.1.2.2 Klasifikasi Biaya Operasional ... 20
2.1.2.3 Tujuan Biaya Operasional ... 23
2.1.3Profitabilitas ... 24
2.1.3.1 Pengertian Profitabilitas ... 24
2.1.3.2 Tujuan dan Manfaat Profitabilitas ... 25
2.1.3.4 Pengukuran Profitabilitas ... 26
2.1.4Profit Margin ... 27
2.1.4.2 Unsur-Unsur Profit Margin ... 29
2.1.3.4 Usaha Mempertinggi Profit Margin ... 33
2.1.5Hubungan Biaya Operasional dengan Profitabilitas ... 33
2.2Penelitian Terdahulu ... 35
2.3KerangkaPemikiran ... 36
2.4Hipotesis ... 40
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1ObyekPenelitian ... 41
3.2MetodePenelitian... 41
3.2.1Desain Penelitian ... 41
3.2.2Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... 42
3.2.3Populasi dan Sampel Penelitian ... 45
3.2.4Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.2.5Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis . 49 3.2.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 50
3.2.5.2 Rancangan Penetapan Hipotesis ... 51
3.2.5.3 Koefisien Determinasi ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian ... 54
4.1.1 Tinjauan Umum Tentang Bursa Efek Indonesia ... 54
4.1.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 59
4.1.2.1 Biaya Operasional (X) ... 59
4.1.2.2 Profitabilitas (Y)... 62
4.1.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 64
4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 64
4.1.3.2 Analisis Regresi Linier Sederhana dan Pengujian Hipotesis ... 66
4.1.3.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 68
vi Tri Ilmi Agustin, 2013
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan ... 74
5.2Saran ... 75
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEI Periode Tahun 2009-2011 ... 1
Tabel 1.2 Profit Margin Perusahaan Manufaktur ... 6
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 35
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 43
Tabel 3.2 Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur ... 46
Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Biaya Operasional ... 60
Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Profitabilitas (Profit Margin) ... 63
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas ... 65
Tabel 4.4 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana... 67
viii Tri Ilmi Agustin, 2013
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 39
Gambar 2.2 Hubungan Antar Variabel ... 40
Gambar 3.1 Skema Hubungan antara Variabel ... 52
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Persaingan industri manufaktur di Indonesia semakin ketat, hal ini dapat
dilihat dari jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dari periode ke periodenya semakin bertambah. Berdasarkan data Bursa
Efek Indonesia (BEI) sampai 31 Desember 2011, tercatat ada 134 perusahaan
yang bergerak di bidang manufaktur. Kemudian dari perusahaan-perusahaan
tersebut dibagi menjadi tiga kelompok/sektor yang terdiri dari industri dasar dan
kimia, industri barang konsumsi, dan aneka industri. (www.idx.co.id)
Berikut ini adalah data jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI periode tahun 2009-2011:
Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2009-2011
NO SEKTOR
JUMLAH PERUSAHAAN
2009 2010 2011
1 Sektor Industri Dasar dan Kimia 56 58 59
2 Sektor Aneka Industri 41 41 42
3 Sektor Industri Barang Konsumsi 32 33 33
Jumlah 129 132 134
Selain itu, semakin ketatnya persaingan industri manufaktur ditandai
dengan banyaknya produk impor dan produk ilegal yang dengan mudahnya masuk
ke pasar Indonesia sehingga menjadi hambatan bagi perusahaan manufaktur di
2
Tri Ilmi Agustin, 2013
Daya saing produk manufaktur semakin melemah. Di dalam negeri, produk manufaktur seperti elektronika rumah tangga kalah bersaing dengan produk impor, apalagi diperburuk dengan banyaknya produk ilegal. Di pasar internasional, produk tekstil dan produk kayu yang masih menjadi primadona ekspor kalah bersaing dengan produk dari Cina dan negara ASEAN lainnya. (sumber: fiskal.depkeu.go.id).
Persaingan yang terjadi menuntut perusahaan untuk dapat lebih
berkompetitif agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan lainnya. Perusahaan
tidak hanya dituntut untuk mampu menghasilkan produk yang bermutu bagi
konsumen, tetapi juga harus mampu mengelola keuangannya dengan baik, artinya
kebijakan pengelolaan keuangan harus dapat menjamin keberlangsungan usaha
perusahaan. Kebijakan manajemen dalam mengambil keputusan-keputusan yang
tepat berdasarkan hasil pengukuran dan pengevaluasian terhadap pelakasanaan
aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan merupakan salah satu hal yang dapat
mempengaruhi perusahaan untuk dapat bersaing.
Tujuan dari didirikannya perusahaan adalah memenuhi kebutuhan manusia
akan produk dan mempertahankan eksistensi perusahaan, salah satunya dengan
cara meningkatkan seluruh aktivitas perusahaan dan mengoptimalkan sumber
daya yang dimiliki agar perusahaan mencapai laba yang diinginkan. Laba
merupakan salah satu komponen terpenting dalam menjalankan roda perusahaan,
karena laba adalah tambahan pendapatan berupa harta, benda dan uang yang dapat
digunakan untuk melakukan aktivitas atau kegiatan operasional perusahaan. Laba
yang diperoleh dapat dimaksimalkan melalui peningkatan penjualan produk
3
Untuk mengukur efisiensi aktivitas suatu perusahaan dan kemampuan
perusahaan memperoleh laba dapat diukur dengan menggunakan rasio
profitabilitas, Sartono (2001: 119) berpendapat bahwa “profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,
total aktiva maupun modal sendiri”. Rasio marjin laba (profit margin ratio)
merupakan salah satu rasio profitabilitas yang merupakan ukuran persentase dari
setiap penjualan yang menghasilkan laba. Suad Husnan (2004:74) menjelaskan
bahwa “profit margin merupakan rasio mengukur seberapa keuntungan
operasional diperoleh dari setiap penjualan”.
Unsur - unsur yang terdapat dalam profit margin adalah penjualan bersih
dan laba operasional. Arief Sugiono (2004: 32) menjelaskan penjualan bersih
adalah “hasil penjualan atau penerimaan perusahaan setelah dikurangi potongan
dan retur penjualan”.
Sedangkan Simamora (2000:25) mendefinisikan laba operasional adalah:
Hasil dari aktivitas-aktivitas yang termasuk rencana perusahaan kecuali ada perubahan-perubahan besar dalam perekonomian, dapat diharapkan akan dicapai setiap tahun oleh karenanya angka ini menyatakan kemampuan perusahaan untuk hidup dan menc apai laba yang pantas.
Adapun pengertian laba operasional secara umum adalah hasil yang
diterima perusahaan berupa kelebihan pendapatan atas beban yang berasal dari
kegiatan operasional perusahaan. Dari penjelasan di atas diketahui bahwa
komponen pembentuk laba operasional adalah pendapatan operasional dan biaya
4
Tri Ilmi Agustin, 2013
Sebagai gambaran efisiensi kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI, di bawah ini merupakan fenomena mengenai profit margin dari
beberapa perusahaan manufaktur:
Pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia, marjin laba
usaha PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk (INTP) turun dari 36,46% di 2010
menjadi 31,81% di 2011. Perusahaan menanggung beban pokok pendapatan Rp
7,47 triliun, naik 33,55% dari tahun 2010. Akibatnya, pertumbuhan laba usaha
tidak terlalu tinggi. Di 2011, INTP hanya mencetak pertumbuhan laba usaha
8,79% menjadi Rp 4,42 triliun dari 2010 yang sebesar Rp 4,06 triliun. Sahat
Panggabean, Sekretaris Perusahaan INTP, menyebut, penyebab penurunan marjin
keuntungan adalah ketimpangan antara kenaikan beban operasi dengan
peningkatan harga jual. Industri semen memang keteteran dengan kenaikan biaya
operasi, terutama biaya energi, seperti listrik. (www.koranindonesia.com)
Pada tahun 2011, PT Asahimas Flat Glass, Tbk mencatat beban usaha
sebesar Rp 244 milyar atau mengalami kenaikan sebesar Rp 30 milyar
dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 214 milyar. Sementara itu beban pokok
penjualan Perseroan tahun 2011 tercatat sebesar Rp 1,92 trilyun atau mengalami
peningkatan sebesar Rp 145 milyar dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 1,77
trilyun. Hal ini menyebabkan margin laba usaha mengalami sedikit penurunan
sebesar 1% dibandingkan tahun 2010 yang sebesar 18% menjadi 17% di tahun
5
Di sektor industri barang konsumsi, PT Kalbe Farma, Tbk (KLBF), emiten
pemimpin pasar farmasi nasional, mencatatkan kenaikan margin laba usaha
menjadi 17,9% di 2011 dibandingkan 2010 sebesar 17,5%. Vidjongtius, Direktur
Kalbe Farma, mengatakan margin laba usaha perseroan meningkat di 2011 karena
stabilnya beban usaha yang mencapai 33% dari penjualan.
(www.indonesiafinancetoday.com)
Sedangkan pada PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk, kenaikan beban
bahan baku mendorong beban pokok penjualan meningkat sebesar 10,47%
menjadi Rp 14,33 triliun di 2011. Persentase kenaikan beban pokok penjualan
Indofood CBP tahun lalu lebih tinggi dari pertumbuhan penjualan. Sepanjang
2011 penjualan Indofood CBP hanya tumbuh 7,83% menjadi Rp 19,36 triliun.
Kenaikan beban pokok penjualan membuat Indofood CBP berupaya untuk lebih
mengefisiensikan beban operasional tahun lalu. Efisiensi beban operasional
perseroan mendorong penurunan beban usaha menjadi Rp 2,42 triliun di 2011
dibandingkan beban usaha tahun 2010 sebesar Rp 2,45 triliun. Namun efisiensi
tersebut belum dapat mengimbangi tekanan margin profitabilitas perseroan.
Margin laba usaha perseroan juga turun menjadi 13,5% di 2011 dari 14,1% di
tahun sebelumnya. (www.ipotnews.com)
Dan di sektor aneka industri, margin laba usaha Polychem mengalami
kenaikan. Pada tahun 2010 margin laba usaha Polychem adalah sebesar 2,55%
dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 10,77% . Pertumbuhan margin ditopang
6
Tri Ilmi Agustin, 2013
bakunya secara global dan penghematan biaya operasional perusahaan.
(www.ipotnews.com)
Sedangkan pada PT Gajah Tunggal, Tbk, margin laba usaha perusahaan
mengalami penurunan dari 13,07% pada tahun 2010 menjadi 8,53% pada tahun
2011. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan biaya produksi dari tahun
2010 ke tahun 2011 yaitu sebesar Rp 2.367.444.000.000. (www.idx.co.id)
Berikut data pertumbuhan profit margin di beberapa perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI dari penjelasan di atas:
Tabel 1.2
Profit Margin
Perusahaan Manufaktur
Nama Perusahaan Tahun
2010 2011
Sektor Industri Dasar dan Kimia:
- PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk (INTP) - PT Asahimas Flat Glass, Tbk (AMFG)
36,46%
- PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk (ICBP)
17,5% 14,1%
17,9% 13,5% Sektor Aneka Industri:
- PT Polychem Indonesia, Tbk (ADMG) - PT Gajah Tunggal, Tbk (GJTL)
2,55% 8,53%
10,77% 13,07%
Besar kecilnya profit margin ditentukan berdasarkan adanya
ketidakseimbangan antara tambahan biaya operasional yang dikeluarkan dengan
tambahan penjualan yang diperoleh. Bambang Riyanto (2001: 9) menjelaskan
bahwa cara untuk memperbesar profit margin adalah sebagai berikut:
1. Dengan menambah biaya operasional (operating expense) sampai tingkat tertentu diusahakan tercapainya tambahan penjualan yang sebesar-besarnya, atau dengan kata lain tambahan penjualan harus lebih besar dari tambahan biaya operasional.
7
Kenaikan biaya operasional merupakan salah satu dampak dari adanya
krisis global tahun 2008. Pada saat terjadi krisis finansial global tahun 2008 sektor
manufaktur di Indonesia merupakan sektor ekonomi yang paling terkena dampak
buruk dibanding sektor lainnya, hal ini dikarenakan lemahnya nilai tukar rupiah,
dengan lemahnya nilai tukar rupiah harga-harga bahan baku impor menjadi tinggi
sehingga biaya produksi perusahaan meningkat dan mendorong kenaikan biaya
operasional. (www.datacon.co.id)
Oleh karena itu, penggunaan biaya operasional harus disesuaikan dengan
kebutuhan, jika tidak akan mengakibatkan penurunan jumlah perolehan laba dan
profit margin. Untuk mewujudkannya perlu adanya pengelolaan yang efektif dan
efisien terhadap seluruh bagian penting dalam perusahaan.
Dari kedua unsur yang berpengaruh terhadap profit margin, naik turunnya
penjualan tidak bisa sepenuhnya ditentukan oleh perusahaan, karena lebih
bergantung pada pihak luar, sedangkan besarnya biaya operasional dapat
ditentukan oleh kebijakan perusahaan yaitu dengan dilakukannya efisiensi biaya
operasional yang dikeluarkan setiap periodenya.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis tertarik untuk meneliti Pengaruh
8
Tri Ilmi Agustin, 2013 1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran biaya operasional pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
2. Bagaimana gambaran profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
3. Apakah biaya operasional berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji bagaimana pengaruh biaya
operasional terhadap profitabilitas perusahaan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Memberikan gambaran biaya operasional pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
2. Memberikan gambaran profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
3. Untuk mengetahui apakah biaya operasional berpengaruh terhadap
9
1.4Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai kegunaan,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Aspek akademis
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta dapat menerapkan
teori yang diperoleh dalam penelitian dengan kenyataan yang ada. Diharapkan
dapat menjadi referensi dalam melakukan penelitian berikutnya bagi pihak
lain.
2. Aspek praktis
Dapat memberikan manfaat bagi perusahaan mengenai pentingnya
pengendalian biaya sehingga berguna dalam memberikan informasi untuk
41 Tri Ilmi Agustin, 2013
BAB III
OBYEK DAN METODE PENELITIAN
3.1Obyek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Dalam
penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah biaya operasional dan
profitabilitas yaitu profit margin. Penelitian ini menggunakan data laporan
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2011.
3.2Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Husein Umar (2008: 4)
mengungkapkan bahwa,
42
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. M.Nazir
(2005:54) mengungkapkan bahwa:
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskriptif, gambaran, atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
Sedangkan penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2010: 224) yaitu
“dugaan tentang adanya hubungan antar variabel dalam populasi yang akan diuji
melalui hubungan antar variabel dalam sampel yang diambil dari populasi
tersebut”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai
pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas.
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2010:58), definisi variabel penelitian adalah sesuatu
hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.
Untuk menjawab dan mengungkapkan masalah serta tujuan penelitian,
perlu dikemukakan terlebih dahulu variabel-variabel yang terkandung dalam
penelitian ini. Penelitian dengan judul “pengaruh biaya operasional terhadap
profitabilitas” memiliki dua variabel. Adapun variabel-variabel yang digunakan
43
Tri Ilmi Agustin, 2013
1. Variabel Independen (X)
Menurut Sugiyono (2010: 59) “variabel independen (bebas) adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat)”. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
biaya operasional, yang terdiri dari:
a. Biaya Produksi
b. Biaya Penjualan
c. Biaya Administrasi
2. Variabel Dependen (Y)
Menurut Sugiyono (2010: 59) “variabel dependen (terikat) adalah variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.
Variabel dependen pada penelitian ini adalah profitabilitas. Profitabilitas
dalam penelitian ini adalah profit margin.
Adapun operasionalisasi variabel dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Biaya
lingkungan tempat dimana
tempat proses produksi
berlangsung.
Biaya penjualan: semua
biaya yang terjadi serta
1.Gaji karyawan
penjualan
44
terdapat di dalam
lingkungan di bagian
penjualan, serta
biaya-biaya lain yang
berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh bagian
penjualan.
(Munandar: 2001)
2.Biaya pemeliharaan
ruang dan peralatan
3.Biaya perbaikan bagian
penjualan
4.Depresiasi peralatan
bagian penjualan
5.Biaya listrik bagian
penjualan
6.Biaya telepon bagian
penjualan
7.Biaya supplies bagian
penjualan
8.Biaya advertensi
Biaya administrasi: semua
biaya yang terjadi di dalam
lingkungan
kantor administrasi
perusahaan,
serta biaya-biaya lain yang
sifatnya untuk keperluan
administrasi perusahaan
Profit Margin: merupakan
rasio mengukur seberapa
keuntungan operasional
diperoleh dari setiap
penjualan.
(Suad Husnan: 2004)
Hasil perhitungan dari
laba operasional dibagi
dengan penjualan bersih
dikalikan 100%
45
Tri Ilmi Agustin, 2013
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi menurut Sugiyono (2010: 389) adalah sebagai berikut “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan”. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sampai dengan
31 Desember 2011. Populasi yang digunakan berjumlah 134 perusahaan.
“Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Sedangkan
sampel itu sendiri adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi”. (Sugiyono, 2010: 62). Teknik sampling yang digunakan pada penelitian
ini adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010: 68), purposive sampling
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan-pertimbangan dalam penelitian ini antara lain:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2009-2011 dan tidak mengalami delisting.
2. Perusahaan yang memberikan laporan keuangan secara periodik dan lengkap
kepada Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009-2011.
3. Perusahaan menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangannya.
4. Perusahaan yang memiliki unsur-unsur yang dibutuhkan dalam penelitian,
yaitu adanya data penjualan, laba operasi, serta biaya operasional yang terdiri
dari biaya produksi, biaya penjualan, dan biaya administrasi
Berdasarkan pertimbangan hal tersebut di atas, maka jumlah perusahaan
46
perusahaan, karena sebanyak 27 perusahaan selama periode 2011 tidak memenuhi
4 (empat) kriteria diatas.
Berikut ini adalah perusahaan industri manufaktur yang menjadi sampel
penelitian:
Tabel 3.2
Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur
No Kode
Perusahaan Nama Perusahaan
Sektor Industri Dasar dan Kimia
1 AKKU PT Alam Karya Unggul, Tbk
2 AKPI PT Argha Karya Prima Industry, Tbk
3 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry, Tbk
4 AMFG PT Asahimas Flat Glass, Tbk
5 APLI PT Asiaplast Industries, Tbk
6 ARNA PT Arwana Citra Mulia, Tbk
7 BRNA PT Berlina, Tbk
8 BRPT PT Barito Pasific, Tbk
9 BTON PT Beton Jaya Manunggal, Tbk
10 BUDI PT Budi Acid Jaya, Tbk
11 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk
12 DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara, Tbk 13 EKAD PT Ekadharma International, Tbk
14 FASW PT Fajar Surya Wisesa, Tbk
15 GDST PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk
16 IGAR PT Champion Pasific Indonesia, Tbk 17 IKAI PT Inti Keramik Alam Asri Indonesia, Tbk
18 INAI PT Indah Alumunium Industry, Tbk
19 INCI PT Intan Wijaya International, Tbk 20 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk 21 JKSW PT Jakarta Kyoei Steel Work, Tbk
22 JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk
23 JPRS PT Jaya Pari Steel, Tbk
47
Tri Ilmi Agustin, 2013
27 LMSH PT Lionmesh Prima, Tbk
28 MAIN PT Malindo Feedmill, Tbk
29 MLIA PT Mulia Industrindo, Tbk
30 NIKL PT Pelat Timah Nusantara, Tbk
31 PICO PT Pelangi Indah Canindo, Tbk
32 SAIP PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk
33 SIAP PT Sekawan Intipratama, Tbk
34 SIPD PT Sierad Produce, Tbk
40 TBMS PT Tembaga Mulia Semanan, Tbk
41 TIRT PT Tirta Mahakam Resource, Tbk
42 TOTO PT Surya Toto Indonesia, Tbk
43 TRST PT Trias Sentosa, Tbk
44 YPAS PT Yana Prima Hasta Persada, Tbk
Sektor Aneka Industri
45 ADMG PT Polychem Indonesia, Tbk
46 ARGO PT Argo Pantes, Tbk
47 AUTO PT Astra Auto Part, Tbk
48 BATA PT Sepatu Bata, Tbk
49 BIMA PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk
50 BRAM PT Indo Kordsa, Tbk
51 ERTX PT Eratex Djaya, Tbk
52 ESTI PT Ever Shine Textile Industry, Tbk
53 GJTL PT Gajah Tunggal, Tbk
54 HDTX PT Pan Asia Indosyntec, Tbk
55 IMAS PT Indomobil Sukses International, Tbk
56 INDS PT Indospring, Tbk
57 JECC PT Jembo Cable Company, Tbk
58 KARW PT Karwell Indonesia, Tbk
59 KBLI PT KMI Wire and Cable, Tbk
60 KBLM PT Kabelindo Murni, Tbk
48
65 NIPS PT Nipress, Tbk
66 PAFI PT Pan Asia Filament, Tbk
67 PBRX PT Pan Brothers, Tbk
68 POLY PT Asia Pasific Fibers, Tbk
69 PRAS PT Prima Alloy Steel Universal, Tbk
70 PTSN PT SAT Nusantara Persada, Tbk
71 RDTX PT Roda Vivatex, Tbk
72 RICY PT Ricky Putra Globalindo, Tbk
73 SCCO PT Supreme Cable Manufacturing and Commerce, Tbk
74 SIMM PT Surya Intrindo Makmur, Tbk
75 SMSM PT Selamat Sempurna, Tbk
76 SSTM PT Sunson Textile Manufacture, Tbk 77 UNIT PT Nusantara Inti Corpora, Tbk
78 UNTX PT Unitex, Tbk
79 VOKS PT Voksel Electric, Tbk
Sektor Industri Barang Konsumsi
80 ADES PT Akasha Wira International, Tbk 81 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk
82 CEKA PT Cahaya Kalbar, Tbk
83 DLTA PT Delta Djakarta, Tbk
84 DVLA PT Darya Varia Laboratoria, Tbk
85 GGRM PT Gudang Garam, Tbk
86 INAF PT Indofarma, Tbk
87 INDF PT Indofood Sukses Makmur, Tbk
88 KAEF PT Kimia Farma, Tbk
89 KDSI PT Kedawung Setia Industrial, Tbk
90 KICI PT Kedaung Indag Can, Tbk
91 KLBF PT Kalbe Farma, Tbk
92 LMPI PT Langgeng Makmur Industry, Tbk
93 MERK PT Merck, Tbk
99 RMBA PT Bentoel International Investama, Tbk 100 SCPI PT Schering Plough Indonesia, Tbk
49
Tri Ilmi Agustin, 2013
103 STTP PT Siantar Top, Tbk
104 TCID PT Mandom Indonesia, Tbk
105 TSPC PT Tempo Scan Pasifik, Tbk
106 ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company,Tbk 107 UNVR PT Unilever Indonesia, Tbk
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode
penelusuran literatur, yaitu “cara pengumpulan data dengan menggunakan
sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan data dari peneliti
sebelumnya”. (Iqbal Hasan, 2008: 24). Sumber pengambilan data termasuk
kedalam data sekunder, yaitu “data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang
yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.” (Iqbal Hasan,
2008: 19). Data tersebut meliputi laporan keuangan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang didapat melalui website www.idx.co.id
serta literatur-literatur seperti jurnal, surat kabar, artikel, penelitian terdahulu, dan
text book.
3.2.5 Teknik Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis
Data yang penulis peroleh melalui teknik-teknik pengumpulan data
tersebut merupakan data yang memerlukan pengolahan dan penganalisisan lebih
lanjut. Hal ini dilakukan agar memperoleh gambaran yang lebih jelas untuk
memecahkan masalah yang sedang diteliti. Analisis data adalah proses
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan.
50
2. Menghitung nilai variabel yang terdiri dari Biaya Operasional yaitu jumlah
dari biaya produksi, biaya penjualan, dan biaya administrasi serta Profit
Margin, yaitu persentase perbandingan antara laba operasional dengan
penjualan.
3. Menganalisis data yaitu proses pengolahan data dengan menggunakan
rumus-rumus statistik dan menginterpretasikan data agar diperoleh suatu kesimpulan.
Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
sederhana.
3.2.5.1Uji Asumsi Klasik
Husein Umar (2008: 132) mengungkapkan bahwa dalam melakukan
analisis regresi dan peramalan akan menggunakan data yang ditampung pada
variabel bebas dan variabel tidak bebas serta dalam bentuk seri. Sebelum
digunakan, data tersebut harus lolos uji sehingga terbebas dari masalah
normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan linieritas.
1. Uji Normalitas
Normalitas data adalah data penelitian yang mempunyai distribusi data
yang normal yang berarti memiliki sebaran yang normal pula sehingga data
tersebut dianggap bisa mewakili populasi. Normal tidaknya berdasarkan patokan
distribusi normal dari data dengan mean dan standar deviasi yang sama.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data
variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Uji
51
Tri Ilmi Agustin, 2013
dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Deteksi normalitas digunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria
apabila Asymp. Sig (2-tailed) atau p-value > 0,05 maka data berdistribusi normal
(Singgih, 2002:32).
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, disebut homoskedastisitas. Sedangkan untuk varians yang berbeda disebut
heteroskedastisitas. Husein Umar (2008: 137). Model regresi yang baik adalah
model yang tidak Heteroskedastisitas. Asumsi klasik statistik Heteroskedastisitas
dapat dideteksi dari output SPSS grafik Scatter-plot. Dasar analisis dari uji
heteroskedastisitas melalui grafik Scatter-plot adalah sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau model
homoskedastisitas.
3.2.5.2Rancangan Penetapan Hipotesis
Tujuan pengujian hipotesis adalah menentukan apakah jawaban teoritis
52
dikumpulkan dari hasil pengujian statistik terhadap data yang terkumpul. Uji
hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran hubungan antar variabel serta
sesuai untuk sampel yang kecil. Penetapan hipotesis peneltian ini berkaitan
dengan ada tidaknya pengaruh anatara variabel X dan Variabel Y.
Adapun hubungan antar variabel X dan Y dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 3.1
Skema Hubungan antara Variabel
Keterangan: X = Biaya Operasional
Y = Profitabilitas
Dalam penelitian ini hipotesis nol dan hipotesis alternatif
dinyatakan sebagai berikut:
: � = 0, biaya operasional tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
: �≠ 0, biaya operasional berpengaruh terhadap profitabilitas.
Pengaruh Biaya Operasional terhadap Profitabilitas diuji dengan
menggunakan alat analisis regresi linier sederhana. Menurut Sugiyono (2010)
analisis regresi sederhana digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud
meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium),
bila ada satu variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan
nilanya). Persamaan regresi untuk menguji hipotesis ini adalah:
Y= a + �X
53
Tri Ilmi Agustin, 2013
Keterangan: Y = pendeteksian financial statement fraud
X = Audit Internal
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
Penerimaan dan penolakan kedua hipotesis ini dapat dilihat dari taraf
signifikansi yang didapatkan setelah pengolahan data dilakukan dengan bantuan
software SSPS 20.0 for windows. Jika taraf signifikansi yang didapat lebih kecil
dari 0,05 maka diterima dan di tolak. Sebaliknya, jika taraf signifikansi
yang di dapat lebih besar dari 0,05 maka ditolak dan diterima.
3.2.5.3Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mencari besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui besarnya
koefisien determinasi, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Kd = x 100 %
(Sugiyono, 2010: 215)
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian analisis statistik mengenai
“Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas” yang telah dilakukan,
maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya operasional pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2011 setiap
tahunnya mengalami kenaikan.
2. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata profitabilitas pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2011 setiap tahunnya
mengalami kenaikan.
3. Biaya operasional berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2011. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kenaikan biaya operasional dapat meningkatkan
profitabilitas perusahaan, hal itu dapat terjadi selama biaya operasional
75
Tri Ilmi Agustin, 2013 5.2Saran
Adapun berdasarkan hasil penelitian ini, penulis dapat mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Perusahaan diharapkan dapat menggunakan biaya operasional sesuai dengan
kebutuhan. Perusahaan dapat menambah biaya operasional sampai tingkat
tertentu dengan mengusahakan tercapainya tambahan penjualan yang
sebesar-besarnya dengan kata lain tambahan penjualan harus lebih besar dari
tambahan biaya operasional sehingga profitabilitas yang diperoleh tinggi.
2. Dalam pencapaian profitabilitas, selain memperhatikan biaya operasional
perusahaan juga harus memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi profitabilitas, karena dari hasil penelitian diketahui bahwa
biaya operasional mempunyai pengaruh yang kecil terhadap profitabilitas.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas diantaranya adalah
penjualan, oleh karena itu perusahaan diharapkan dapat meningkatkan
penjualan dengan cara menghasilkan produk yang inovatif serta berkualitas,
selain itu perusahaan perlu melakukan promosi yang kreatif agar menarik
minat konsumen sehingga tingkat penjualan perusahaan semakin meningkat
dan kemampuan perusahaan dalam pencapaian laba operasional lebih tinggi.
3. Penelitian ini hanya menggunakan biaya operasional yang mempengaruhi
profitabilitas. Oleh karena itu disarankan pada penelitian selanjutnya untuk
menggunakan variabel independen lain atau menambah variabel independen
lain yang mempengaruhi profitabilitas seperti tingkat penjualan, modal kerja,
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir, Sthefanie Barceleona Phang. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Net Profit Margin Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi Vol. 13
No.1. April 2012.
Agus Sartono. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Almizan Ulfa. (2010). Analisis Kebijakan Fiskal. [Online]. Tersedia: http://www.fiskal.depkeu.go.id/webbkf/kajian/12Studi%20Analisis%20Ke bijakan%20Fiskal%20dan-Almizan%20Ulfa.pdf. [20 Maret 2013]
Arief Sugiono. (2008). Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo.
Bambang Riyanto. (2001). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Bastian Bustami, dan Nurlela. (2007). Akuntansi Biaya Teori dan Aplikasi, Edisi
Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Beban Bahan Baku Tekan Margin Laba Kotor Indofood. [Online]. Tersedia: http://www.ipotnews.com/m/article.php?jdl=Beban_Bahan_Baku_Tekan_ Margin_Laba_Kotor_Indofood&level2=newsandopinion&level3=&level4 =companynews&id=1161057. [20 Maret 2013]
Carter, Wiliam K., dan Milton F. Usry. (2006). Akuntansi Biaya, Buku 1 Edisi 13,
Alih Bahasa oleh Krista. Jakarta: Salemba Empat.
Dede Dahman. (2009). Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Pegawai, Biaya
Pemasaran, dan Biaya Litbang Terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PDAM Kota Sukabumi. Tesis. Bandung: UPI.
Dewi Pranita Motik. (2008). Pengaruh Beban Operasional Terhadap Profit
Margin Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
Skripsi. Bandung: UPI.
Garisson dan Norren Alih bahasa oleh A. Totok Budi Santoso. (2000). Akuntansi
Manajerial Buku I. Jakarta: Salemba Empat.
77
Tri Ilmi Agustin, 2013
Henry Simamora. (2000). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid II. Jakarta: Salemba Empat.
Husein Umar. (2008). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Indonesia Stock Exchange. [Online]. Tersedia: http://www.idx.co.id. [11 Oktober 2012]
Iqbal Hasan. (2008). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Ira Krisdayanti. (2010). Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas
(ROA) Pada PT PINDAD (Persero) Bandung. Jurnal Akuntansi.
Juminang. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kasmir. (2011). Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Kieso and Weygandt Alihbahasa oleh Herman Wibowo. (2001). Akuntansi
Intermediate. Jakarta: Erlangga.
Kusnadi, et al. (2001). Akuntansi Biaya (Tradisional dan Modern). Bandung: FE UNJANI.
78
Munandar, M. (2001). Budgeting, Perencanaan Kerja Pengkoodinasian Kerja.
Pengawasan Kerja. Edisi Pertama. BPFE Universitas Gajah Mada.
Nafarin, M. (2007). Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Regi Risandi. (2012). Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas
Perusahaan (Studi Kasus pada KJPP Rija Husaeni Cabang Tasikmalaya).
Jurnal Akuntansi dan Manajemen.
PT Asahimas Flat Glass Tbk 2009 Annual Report. [Online]. Tersedia: http://amfg.co.id/assets/report/annual/2011.PDF. [4 April 2013]
S. Munawir (2002). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Saatnya Investasi Di Sektor Manufaktur Bangkit. [Online]. Tersedia: http://www.datacon.co.id/Otomotif-2010Fokus.html. [3 April 2013]
Santoso, Singgih. (2002). Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Soemarso. (2002). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sofjan Assauri. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: LPFE-UI.
Suad Husnan, Enny Pudjiastuti. (2004). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 2. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sutrisno. (2001). Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Kedua. Yogyakarta: EKONISIA.
Syahrul, Muhammad Afdi Nizar. (2000). Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima.
Teti Tresnawati. (2002). Promosi, Kesan Pembeli Terhadap Hasil Produk dan
79
Tri Ilmi Agustin, 2013