PENGARUH BELAJAR KELOMPOK TERHADAP
PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB
SISWA KELAS VII
(SMP Muhammadiyah Boarding School Prambanan Sleman Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013)
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh
ZAHID
G 000 090 178
FAKULTAS AGAMA ISLAM
1
PENGARUH BELAJAR KELOMPOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VII (SMP Muhammadiyah Boarding School
Prambanan Sleman Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013) Oleh: Zahid (NIM: G 000 090 178)
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK
Salah satu permasalahan dalam dunia pendidikan adalah kurang semangat siswa dan tidak adanya motivasi mereka untuk semangat belajar. Hal tersebut menimbulkan siswa lamban dalam memahami materi. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dalam KBM, salah satu metode yang dimaksud adalah dengan belajar kelompok. Metode ini bertujuan agar responsive dan keaktifan siswa lebih terbangun serta membangkitkan semangat siswa yang dikategorikan lamban dalam memahami materi, yaitu dengan membentuk siswa ke dalam beberapa kelompok kecil. Hal ini menjadi metode yang efektif bagi sebagian instansi pendidikan. Dengan demikian, belajar dengan kelompok kecil adalah solusi kebosanan siswa. Hal ini telah dilakukan oleh berbagai instansi pendidikan yang ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
SMP Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan Sleman Yogyakarta telah mengaplikasikan metode belajar kelompok tersebut. Tujuan dari penggunaan metode belajar kelompok tersebut adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam kegiatan belajar kelompok di SMP MBS Prambanan sebenarnya ada beraneka ragam mata pelajaran yang dipelajari, akan tetapi penulis hanya memfokuskan pada mata pelajaran Bahasa Arab saja, karena Bahasa Arab merupakan bahasa asing yang mempunyai karakteristik tertentu, misalnya cara membaca, cara menulis, dan cara memahami kaidahnya. Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi antara lain melalui belajar kelompok untuk mengaktifkan interaksi antar siswa dalam belajar Bahasa Arab.
Rumusan masalah dalam penelitian ini, ―bagaimana mekanisme belajar kelompok di SMP MBS Prambanan, serta adakah pengaruhnya terhadap prestasi belajar Bahasa Arab di tempat tersebut?‖. Tujuan dari penelitian ini adalah mendiskripsikan mekanisme belajar kelompok di SMP MBS Prambanan, dan mendiskripsikan pengaruhnya terhadap prestasi belajar Bahasa Arab di tempat tersebut. Jenis penelitian ini adalah lapangan, karena data-datanya didapat dari siswa, guru dan pengelola di SMP MBS tersebut. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode eksperimen, dokumentasi, wawancara dan observasi, sedangkan teknik data menggunakan rumus statistik ―t‖ tes.
Dari penelitian ini diperoleh nilai to5,1627 lebih besar dari pada ttabel 5% yaitu 2,09 dan 1% yaitu 2,86. Serta mekanisme belajar kelompok Bahasa Arab siswa di SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta, yaitu para tentor mendampingi siswa ketika belajar kelompok, kemudian tutor mereview materi yang terkait dengan materi yang belum bisa dipahami. Metode yang digunakan oleh guru tentor dalam mereview Bahasa Arab kepada siswanya dengan metode alternative, yaitu dengan Student Team Achievement Devision (STAD), Jigsaw, dan Discussion Group (DG). Berarti hasil penelitian ini ditemukan Ha yang menyatakan ada pengaruh signifikan belajar kelompok terhadap prestasi belajar Bahasa Arab pada siswa kelas VII di SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta diterima.
2 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap anak terlahir ke dunia
dalam keadaan tidak mengetahui apapun.
Akan tetapi setiap anak membawa bakat
yang diperoleh dari orang tuanya. Bakat
merupakan kemampuan yang masih
terpendam dalam diri setiap anak. L.W.
Stren (dalam Baharuddin, 2009: 73)
mengatakan bahwa bakat dapat
dikembangkan jika ditunjang oleh
lingkungan. Oleh karena itu, optimalisasi
bakat anak dapat dilakukan dengan social
learning (belajar berinteraksi dengan
orang lain atau kelompok).
Social learning yang dapat
membantu perkembangan kepribadian
anak secara sistematis yaitu pendidikan di
sekolah. Sekolah merupakan lembaga
pendidikan yang telah memiliki tata
aturan yang sistematis dalam membantu
perkembangan kognitif, afektif, dan
psikomotorik anak. Oleh karena itu,
dalam proses pendidikan di sekolah
sering kali terjadi persaingan prestasi
belajar antar siswa.
Persaingan prestasi belajar antar
siswa, merupakan salah satu tolak ukur
berhasil atau tidaknya proses
pembelajaran di dalam kelas.
Pembelajaran merupakan kegiatan yang
dirancang untuk membantu seseorang
mempelajari suatu kemampuan atau nilai
yang baru (Sagala, 2011: 61).
Usaha yang dilakukan oleh
lembaga pendidikan di SMP
Muhammadiyah Boarding School (MBS)
Prambanan Sleman Yogyakarta dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa, yaitu
dengan belajar kelompok. Hasil observasi
di SMP MBS Prambanan yang dilakukan
oleh penulis menunjukkan, bahwa siswa
yang mengikuti belajar kelompok Bahasa
Arab, yaitu mereka yang tergolong
mengalami masalah atau lamban dalam
memahami materi pelajaran tersebut
(observasi dilakukan pada tanggal, 21
Agustus 2012. Pukul 20:10 WIB).
Parker (dalam Huda, 2012: 29)
menyatakan bahwa makna kegiatan
belajar kelompok adalah terciptanya
suasana pembelajaran yang aktif antar
siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan.
Suasana pembelajaran yang aktif antar
siswa dapat mengungkapkan sesuatu yang
dipikirkan siswa, sehingga dapat
3 ketidaksesuaian pandangan mereka
sendiri (Rusman, 2012: 202).
Dalam kegiatan belajar kelompok
di SMP MBS Prambanan Sleman
Yogyakarta sebenarnya ada beraneka
ragam mata pelajaran yang dipelajari,
akan tetapi penulis hanya memfokuskan
pada mata pelajaran Bahasa Arab saja,
karena Bahasa Arab merupakan bahasa
asing yang mempunyai karakteristik
tertentu, misalnya cara membaca, cara
menulis, dan cara memahami kaidahnya.
Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi
antara lain melalui belajar kelompok
untuk mengaktifkan interaksi antar siswa
dalam belajar Bahasa Arab.
Tujuan Penelitian
Peneliti bertujuan untuk
mendiskripsikan mekanisme belajar
kelompok Bahasa Arab siswa di SMP
MBS Prambanan Sleman Yogyakarta,
serta mendiskripsikan pengaruhnya
terhadap prestasi belajar Bahasa Arab
siswa kelas VII tahun pelajaran
2012/2013.
LANDASAN TEORI Belajar kelompok merupakan
suatu proses kegiatan yang dilakukan
secara sadar oleh siswa untuk mencapai
tujuan dengan cara berkelompok. Tujuan
utama dalam model belajar kelompok
adalah agar peserta didik dapat belajar
secara berkelompok bersama
teman-temannya, belajar dengan cara saling
memberi, menghargai pendapat, dan
memberi kesempatan kepada orang lain
untuk mengemukakan gagasannya dengan
menyampaikan pendapat mereka secara
bersama-sama (Isjoni, 2007: 6).
Belajar kelompok biasa disebut
dengan cooperative learning. Cooperative
learning merupakan salah satu model
pembelajaran yang menekankan proses
kerja sama pembelajar atau menekankan
proses gotong royong untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Anita Lie (dalam Suprijono, 2012:
56), menyatakan bahwa falsafah yang
mendasari model pembelajaran kelompok
adalah falsafah homo homini socius.
Berlawanan dengan teori Darwin, falsafah
ini menegaskan bahwa manusia pada
dasarnya adalah makhluk sosial yang
berkecenderungan untuk hidup bersama.
Dengan belajar kelompok ini, diharapkan
dapat menumbuhkembangkan rasa sosial
yang tinggi pada anggota kelompoknya.
Anak didik dibiasakan hidup
4 supaya mereka menyadari bahwa dirinya
ada kekurangan di samping ada
kelebihan. Bagi yang mempunyai
kelebihan, dengan ikhlas mau membantu
mereka yang mempunyai kekurangan.
Dan sebaliknya, bagi mereka yang
mempunyai kekurangan dengan rela hati
mau belajar dari mereka yang mempunyai
kelebihan, tanpa ada rasa minder.
Persaingan yang positif pun terjadi di
kelas dalam rangka untuk mencapai
prestasi belajar yang optimal. Inilah yang
diharapkan, yakni anak didik yang aktif,
kreatif, dan mandiri (Djamarah, 2010:
56).
Ada bermacam-macam metode
yang bisa digunakan dalam teknik belajar
kelompok. Penggunaan metode belajar
yang bervariasi dapat membangkitkan
semangat belajar anak didik.
Namun, di sini penulis hanya
memaparkan sebagian metode belajar
kelompok yang biasanya banyak dipakai
oleh guru. Metode tersebut adalah:
Student Team Acievement Devision
(STAD), Teams Games Tournaments
(TGT ), Cooperative Integreted Reading
and Composition (CIRC), jigsaw, dan
Discussion Group (DG) – Group Project
(GP).
Suja’i (2008: 39-41) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar siswa menjadi dua faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal (diri sendiri) yaitu
sesuatu yang berasal dari dalam diri
seseorang sendiri yang dapat membantu,
mendukung, dan dapat memberi semangat
kepadanya menjadi lebih giat belajar
untuk mencapai yang diinginkan. Selain
dorongan dari dalam diri seseorang. Ada
hal-hal lain yang di luar pribadi seorang
anak (eksternal) yang dapat
mempengaruhi dalam belajar. Di antara
faktor eksternal adalah: 1) Keluarga, 2)
Masyarakat, dan 3) Sekolah.
Sekolah ini tidak kalah penting.
Hal yang dapat mempengaruhi belajar
adalah tujuan, materi, guru, siswa,
metode, sarana dan prasarana, evaluasi.
Dari penjelasan di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa dalam suatu
pembelajaran terdapat berbagai faktor
yang akan mempengaruhi pelaksanaan
proses pembelajaran. Beberapa faktor
internal (faktor yang berasal dari diri
sendiri) dan eksternal (faktor yang berasal
dari lingkungan) tersebut di atas
berinteraksi, baik secara langsung
5 mempengaruhi prestasi belajar Bahasa
Arab siswa.
Kajian Pustaka
1. Umi Musytaghfiroh (UIN, 2003)
dengan judul skripsi Efektifitas
Pelaksanaan Belajar Kelompok
Terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa
MA Ali-Maksum Krapyak
Yogyakarta. Dari hasil penelitian ini
diungkapkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara
siswa yang aktif mengikuti belajar
kelompok dengan rata-rata nilai PAI
sebesar 7,4 dibanding dengan nilai
siswa yang tidak aktif dalam belajar
kelompok dengan rata-rata nilai PAI
sebesar 6,7.
2. Fajar Kurniawan Sapitra (UNNES,
2007, dalam http://
blog.binadarma.ac.id, diakses tanggal
19 Desember 2012) dalam skripsinya
yang berjudul Pengaruh Motivasi
Dan Disiplin Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri
12 Semarang Tahun Pelajaran
2005/2006, menyimpulkan bahwa
ada pengaruh antara motivasi belajar
terhadap prestasi belajar siswa di
SMA Negeri 12 Semarang, atau Ha
diterima.
3. Amirul Hikam (UMS, 2009) dalam
skripsinya yang berjudul Pengaruh
Bimbingan Orang Tua Terhadap
Prestasi Belajar Pendidikan Agama
Islam pada Siswa SDIT
Muhammadiyah Sinar Fajar Cawas
Klaten Tahun Pelajaran 2009/2010.
Di dalam skripsi tersebut
disimpulkan bahwa bimbingan
belajar yang diberikan oang tua
kepada anaknya di rumah sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam siswa di
sekolah.
4. Abdul Ghafur (UNM, 2007, dalam
http://www.docstoc.com, diakses
tanggal 19 Desember 2012) dalam
skripsinya yang berjudul
Pembelajaran Bahasa Arab di MTs
Diniyah Daruttauhid Malang,
menyimpulkan bahwa tujuan
Pembelajaran Bahasa Arab (PBA)
adalah: (a) agar santri dapat
memahami dan berkomunikasi
dengan Bahasa Arab, baik lisan
ataupun tulisan; (b) mempersiapkan
dan meningkatkan kemampuan
6 mendalam guna dijadikan bekal
untuk melanjutkan belajar ke Ribath
ataupun Universitas lain di Negara
Timur Tengah; dan (c) memudahkan
santri dalam memahami dan
menafsirkan kandungan ayat-ayat suci Al Qur‟an.
Berdasarkan penelusuran berbagai macam
penelitian di atas, belum ditemukan
penelitian yang meneliti tentang pengaruh
belajar kelompok terhadap prestasi
belajar Bahasa Arab, sehingga
keautentikan penelitian ini bisa
dipertanggungjawabkan.
Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
lapangan, yaitu penelitian yang
langsung dilaksanakan di lapangan
atau kehidupan yang sebenarnya
secara spesifik dan realis tentang apa
yang sedang terjadi (Mardalis, 2006:
28). Penelitian ini juga merupakan
penelitian eksperimen, penelitian ini
dilakukan melalui proses kerja
kolaborasi antara penulis dan guru
tentor belajar kelompok bahasa Arab.
2. Subyek dan Tempat Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah
siswa kelas VII SMP MBS
Prambanan Sleman Yogyakarta yang
mengikuti belajar kelompok Bahasa
Arab, yang berjumlah 20 siswa.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulkan data menggunakan
teknik eksperimen, dokumentasi,
observasi, dan wawancara.
a. Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode
yang menggunakan perlakuan
kontrol atau perlakuan bandingan
untuk menguji hubungan
sebab-akibat (Nana, 2011: 194). Penulis
membandingkan prestasi belajar
siswa kelas VII SMP MBS
Prambanan Sleman Yogyakarta
sebelum melakukan kegiatan belajar
kelompok, dan sesudah melakukan
kegiatan belajar kelompok.
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah
―metode yang digunakan untuk
mencari data mengenai hal-hal yang
variabelnya berupa catatan, transkip,
buku-buku, surat kabar, majalah,
notulen, dan sebagainya‖ (Arikunto,
2007: 231). Metode ini digunakan
untuk mengumpulkan data yang
7 umum SMP MBS Prambanan
Sleman Yogyakarta yang meliputi
sejarah berdirinya, visi dan misi
sekolah, kurikulum, sarana dan
prasarana, struktur organisasi
sekolah, keadaan guru dan siswa,
dan data inti tentang transkip nilai
prestasi belajar bahasa Arab.
c. Observasi
Metode observasi adalah
memperhatikan sesuatu dengan
menggunakan mata atau
pengamatan yang meliputi kegiatan
pemusatan perhatian terhadap objek
dan menggunakan seluruh alat indra
(Arikunto, 2007: 156). Penulis
menggunakan metode ini untuk
mengumpulkan data yang mudah
dipahami dan diamati secara
langsung, seperti pelaksanaan
kegiatan belajar kelompok, tenaga
pendidik, letak geografis SMP MBS
Prambanan Sleman Yogyakarta dan
sarana prasarana.
d. Wawancara
Metode wawancara adalah suatu
kegiatan dilakukan untuk
mendapatkan informasi secara
langsung dengan mengungkapkan
pertanyaan-pertanyaan pada para
responden (Arikunto, 2007: 157).
Dalam penelitian ini, peneliti
mewancarai guru bahasa Arab,
tentor, dan siswa di SMP MBS
Prambanan Sleman Yogyakarta,
terkait dengan proses belajar
kelompok.
4. Teknik Analisis Data
Setelah mendapatkan data yang
tercukupi, langkah selanjutnya adalah
menganalisis data. Menurut Sugiyono
(2006: 235), analisis data merupakan
kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain
terkumpul. Kegiatan dalam analisis
data adalah: mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh
responden, menyajikan data tiap
variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah, dan melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan. Terkait dengan hal itu, maka
diperlukan adanya teknik analisis
data. Teknik analisis data untuk
menguji hipotesis menggunakan rumus statistik teknik ―t‖ tes atau tₒ
dengan rumus sebagai berikut:
―t‖
8 Keterangan :
tₒ : thitung
: Mean of Difference (nilai rata-rata hitung dari beda
atau selisih antara sekor variable X dan sekor
variable Y)
: Standar Error (Standar Kesesatan) dari Mean of
Difference (Sudijono, 2006:305).
HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Belajar Kelompok Bahasa Arab
1. Lembaga Belajar Kelompok
Bahasa Arab
Bahasa Arab merupakan salah
satu produk unggulan yang ada di
SMP MBS Prambanan, karena
Bahasa Arab merupakan bahasa
Al-Qur’an sebagaimana yang
telah dijelaskan oleh Allah SWT
Artinya: Sesungguhnya Kami
menurunkannya berupa Al
Quran dengan berbahasa
Arab, agar kamu
memahaminya.
Berdasarkan firman Allah di atas,
maka perlu adanya penekanan
terutama bagi setiap muslim
dalam mempelajari Bahasa Arab,
karena Al-Qur’an merupakan
sumber ajaran Islam. Selain itu,
Bahasa Arab merupakan bahasa
internasional yang dapat menjadi
gerbang untuk memperluas ilmu
pengetahuan. Berangkat dari
realitas ini, tidaklah berlebihan
jika selama ini Bahasa Arab
menjadi perhatian di SMP MBS
Prambanan. Bahasa Arab di SMP
MBS ini, selain didapat dalam
kegiatan sekolah, juga didapat
saat kegiatan belajar kelompok.
Pola belajar kelompok Bahasa
Arab di SMP MBS Prambanan
Sleman Yogyakarta dihandel oleh
tentor. Pada setiap kelompok ada
tentornya masing-masing.
2. Visi dan Misi Lembaga Belajar
Kelompok Bahasa Arab
Berkaitan dengan kedisiplinan
berbahasa Arab, lembaga belajar
kelompok Bahasa Arab memiliki
visi dan misi yang hendak
9 yang dimiliki oleh lembaga
belajar kelompok adalah:
a. Visi
Memberikan bekal kepada para
siswa agar mampu memahami
khithab-khithab literatur agama
Islam dengan baik.
b. Misi
1) Membantu SMP MBS dalam
meningkatkan kualitas Bahasa
Arab.
2) Menciptakan sifat saling
bergotong royong dalam
belajar.
3) Menjalankan amar ma’ruf
nahi munkar.
4) Menciptakan lingkungan dan
suasana berbahasa Arab (hasil
wawancara dengan Fajar,
pada tanggal 22 Februari
2013).
3. Faktor-faktor Kegiatan
Pembelajaran Bahasa Arab
Lembaga Belajar Kelompok
Dalam kegiatan pembelajaran
Bahasa Arab yang dilaksanakan
oleh lembaga belajar kelompok
terdapat beberapa faktor, yaitu:
(a) faktor tujuan, (b) faktor
materi, (c) faktor metode, (d)
faktor guru atau tentor, (e) faktor
siswa, (f) faktor sarana dan
prasarana, dan (g) faktor evaluasi.
Berikut akan dijelaskan secara
berurutan ketujuh faktor tersebut.
a. Faktor tujuan
Tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai dalam kegiatan
bahasa Arab dari lembaga belajar
kelompok bahasa Arab:
1) Siswa dapat memahami
materi bahasa Arab dan
mampu menggunakannya
dalam percakapan sehari-hari.
2) Siswa yang mempunyai
kelebihan, dengan ikhlas mau
membantu mereka yang
mempunyai kekurangan.
3) Dan juga sebaliknya, bagi
mereka yang mempunyai
kekurangan dengan rela hati
mau belajar dari mereka yang
mempunyai kelebihan, tanpa
ada rasa minder (hasil
wawancara dengan Nila,
selaku Sekretaris Lembaga
Belajar Kelompok, pada
10 b. Faktor materi
Materi ajar dalam kegiatan
Bahasa Arab di lembaga belajar
kelompok Bahasa Arab
merupakan pengulangan materi
yang telah disampaikan oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran
formal di sekolah. Penentuan
materi ajar di lembaga belajar
kelompok Bahasa Arab
disesuaikan dengan tingkat
pendidikan para santriwati. Untuk
kelas tujuh menggunakan
Kitabun Nashyi’in jilid 1, jilid 2
untuk kelas delapan, dan
seterusnya. Kitabun Nashyi’in
mencakup Muthala’ah, Tamrin
Lughah, Nahwu. Sharaf, dan
Insya’ (hasil wawancara dengan Fajar, pada tanggal 22 Februari
2013).
Sebelum memulai kegiatan, para
tentor lembaga belajar kelompok
Bahasa Arab telah
mempersiapkan diri, yaitu dengan
membaca Kitabun Nashyi’in
terlebih dahulu, kemudiaan para
tentor menanyakan kepada siswa
terkait materi yang belum bisa
dipahami olehnya, setelah tentor
mengetahui materi yang belum
bisa dipahami oleh siswa, maka
tentor mulai mengajarkan materi
dengan cara mereview materi
Bahasa Arab yang belum dapat
dipahami oleh siswa. Adapun
materi yang direview dalam
Kitabun Nashyi’in jilid 1 oleh
para tentor belajar kelompok
Bahasa Arab di MBS Yogyakarta
adalah sebagai berikut:
1) Ad Darsu ke-21 tentang latihan
soal nomer 5 hal 39
2) Ad Darsu ke-22 tentang latihan
soal nomer 1 dan 2 hal 41
(observasi dilakukan pada
tanggal, 22 Februari 2013).
3) Ad Darsu ke-24 tentang latihan
soal nomer 1 hal 44 dan latihan
soal nomer 5 hal 46
4) Ad Darsu ke-26 tentang latihan
soal nomer 3 hal 50 (observasi
dilakukan pada tanggal, 4
Maret 2013).
5) Ad Darsu ke-29 tentang latihan
soal nomer 1 hal 56
6) Ad Darsu ke-30 tentang latihan
soal nomer 1 hal 58, dan
11 (observasi dilakukan pada
tanggal, 13 Maret 2013).
c. Faktor metode
Pada proses pembelajaran Bahasa
Arab sangat dibutuhkan metode
yang baik, variasi dan tepat untuk
menjembatani dan memudahkan
proses kegiatan belajar mengajar
guru dengan siswa. Tentor
lembaga belajar kelompok
menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi,
karena tidak semua materi dapat
tersampaikan dengan baik hanya
melalui satu metode saja. Metode
yang bervariasi akan membuat
siswa merasa senang, semangat,
dan aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Peneliti
menemukan metode yang
digunakan oleh lembaga belajar
kelompok Bahasa Arab di SMP
MBS Prambanan adalah sebagai
berikut:
1) Student Team Acievement
Devision (STAD)
Dalam metode STAD siswa
ditempatkan dalam tim belajar
beranggotakan 3 (tiga) orang
yang merupakan campuran
menurut tingkat pemahaman.
Pertama, guru tentor menyuruh
siswanya untuk mempelajari
materi yang direview bersama
teman-teman satu
kelompoknya, lalu guru tentor
memberikan kuis-kuis secara
individual sebagai wujud
pengujian.
Guru tentor menggunakan
metode STAD untuk mereview
pelajaran Bahasa Arab pada
pembahasan Ad Darsu ke-21
tentang latihan soal nomer 5
hal 39 (observasi dilakukan
pada tanggal 22 Februari
2013), dan Ad Darsu ke-26
tentang latihan soal nomer 3
hal 50 (observasi dilakukan
pada tanggal 4 Maret 2013).
2) Discussion Group (DG)
Guru tentor Bahasa Arab
menggunakan metode DG saat
memberi tugas pada siswanya.
Siswa bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil
dalam bentuk diskusi
kelompok. Dalam setiap
kelompok diskusi, para tentor
12 (aktif) dari siswa saat
mengikuti belajar kelompok,
karena terdapat kecenderungan
siswa yang berbicara di
kelompok tersebut.
Guru tentor menggunakan
metode DG untuk mereview
pelajaran Bahasa Arab pada
pembahasan Ad Darsu ke-22
tentang latihan soal nomer 1
dan 2 halaman 41 (observasi
dilakukan pada tanggal 22
Februari 2013), dan Ad Darsu
ke-24 tentang latihan soal
nomer 1 halaman 44 dan
latihan soal nomer 5 halaman
50 (observasi dilakukan pada
tanggal 4 Maret 2013).
3) Jigsaw
Pada metode jigsaw, siswa
dikelompokkan ke dalam tim
yang beranggotakan tiga
anggota yang diberi informasi
yang membahas salah satu
tadrib (latihan) dari materi
pelajaran Bahasa Arab. Dari
informasi yang diberikan pada
setiap kelompok ini,
masing-masing anggota harus
mempelajari soal-soal yang
berbeda dari informasi tersebut.
Setiap anggota
bertanggungjawab terhadap
penguasaan setiap soal yang
ditugaskan guru tentor. Siswa
dari masing-masing kelompok
yang bertanggungjawab
terhadap soal yang sama
membentuk kelompok lagi
yang terdiri dari dua atau tiga
orang. Setelah itu siswa
tersebut kembali lagi ke
kelompok masing-masing sebagai ―ahli‖ dalam tugas soalnya, dan mengajarkan
informasi penting dalam tugas
soal tersebut kepada temannya
(kelompok pertama).
Pelaksanaan metode jigsaw di
MBS berlangsung secara
bagus, karena guru tentor bisa
mengkoodinir para siswa
selama mengikuti belajar
kelompok dengan metode ini.
Guru tentor menggunakan
metode jigsaw untuk mereview
pelajaran Bahasa Arab pada
pembahasan Ad Darsu ke-29
13 hal 56, dan Ad Darsu ke-30
tentang latihan soal nomer 1
hal 58 dan latihan soal nomer 5
hal 60 (observasi dilakukan
pada tanggal, 13 Maret 2013).
d. Faktor guru atau tentor
Para pengajar atau tentor dalam
lembaga belajar kelompok
Bahasa Arab merupakan ustadz
yang memiliki kapabilitas yang
mumpuni. Ustadz yang terpilih
sebagai tentor Bahasa Arab lebih
diutamakan ustadz yang unggul
di bidang Bahasa Arab, karena
kebanyakan dari mereka lulusan
dari LIPIA (Lembaga Ilmu
Pengetahuan Islam dan Arab)
Jakarta. Salah satu dari mereka
ada yang berasal dari lulusan
UAD (Universitas Ahmad
Dahlan) program studi Bahasa
dan Sastra Arab (hasil wawancara
dengan Fajar, pada tanggal 29
Maret 2013).
Para ustadz selain bertanggung
jawab untuk membimbing siswa
yang lamban dalam memahami
materi pelajaran Bahasa Arab,
juga dituntut untuk memiliki
keterampilan, pengetahuan, dan
pengalaman untuk menciptakan
kegiatan di bidang Bahasa Arab
yang kreatif yang sesuai dengan
keadaan para siswa. Jumlah
tentor yang mendampingi siswa
belajar kelompok Bahasa Arab
bervariasi, ada yang satu tentor
mendampingi dua sampai empat
kelompok, dan ada juga satu
tentor mendampingi satu
kelompok. Setiap kelompok
berjumlah mulai dari tiga sampai
enang orang (hasil wawancara
dengan Nila, pada tanggal 22
Februari 2013).
e. Faktor siswa
Siswa yang diharuskan mengikuti
belajar kelompok kebanyakan
siswa yang mengalami
keterlambatan dalam memahami
materi pelajaran Bahasa Arab,
namun ada juga siswa yang sudah
mahir mengikuti belajar
kelompok Bahasa Arab,
alasannya untuk lebih
memperdalam memahami
pelajaran Bahasa Arab (hasil
wawancara dengan Akhsan
14 belajar kelompok, pada tanggal
22 Februari 2013).
Keadaan siswa yang mengikuti
belajar kelompok, sebagian dari
mereka ada yang masih merasa
keberatan untuk mengikuti
belajar kelompok tersebut. Hal ini
dikarenakan ada sebagian yang
merasa seluruh waktunya banyak
digunakan untuk belajar dan
minimnya waktu untuk bermain,
dan sebagian siswa yang lain
merasa prestasinya tidak
mengalami perubahan dengan
mengikuti belajar kelompok
tersebut (observasi dilakukan
pada tanggal 13 Maret 2013).
f. Faktor sarana dan prasarana
Kegiatan belajar mengajar akan
berjalan dengan baik apabila
didukung dengan
fasilitas-fasilitas yang memadai.
Pelaksanaan belajar kelompok di
SMP MBS Prambanan guru
tentor selalu memakai moving
class supaya siswa tidak mudah
bosan, kadang juga pernah belajar
di tengah-tengah lapangan,
beralaskan tikar dan beratapkan
awan dengan disinari oleh
lampu-lampu yang ada di sekitar asrama.
Sarana dan prasarana yang ada di
SMP MBS adalah sebagai
berikut; white board, spidol
hitam, tikar, eraser, kertas kuarto,
dan kertas HVS (hasil observasi
pada tanggal 22 Februari-29
Maret 2013).
g. Faktor evaluasi
Perencanaan evaluasi di lembaga
belajar kelompok Bahasa Arab
SMP MBS Prambanan diadakan
setiap selesai belajar satu pokok
bahasan materi Bahasa Arab,
dengan menggunakan tes tulis,
lisan, dan praktek yang dilakukan
oleh guru tentor Bahasa Arab.
Namun realita di lapangan,
pelaksanaan evaluasi di lembaga
belajar kelompok Bahasa Arab
tidak dilaksanakan setiap
menyelesaikan satu pokok
bahasan materi, namun hanya
melihat perbandingan nilai
prestasi belajar Bahasa Arab anak
sebelum dan sesudah mengikuti
belajar kelompok (hasil observasi
15 Prestasi belajar Bahasa Arab
yang dimaksud adalah prestasi
siswa yang diketahui dari
nilai-nilai hasil belajar (raport) Bahasa
Arab baik dari ujian lisan, tes
tulis dan praktek semester 1 tahun
pelajaran 2012/2013, yang terdiri
dari 3 (tiga) mata pelajaran, yaitu:
Muthala’ah, Thamrin Lughah,
dan sharaf.
B. Data Prestasi Siswa
Tabel Kerja Uji Beda antara Prestasi
Belajar Bahasa Arab Siswa Sebelum
Mengikuti Belajar Kelompok (X) dan
Setelah Mengikuti Belajar Kelompok
16 C. Interpretasi Data
Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh nilai to sebesar 5,1627. Ternyata
dengan df (Degrees of Freedom) sebesar
19 diperoleh harga kritik t atau ttabel pada
taraf signifikansi 5% sebesar 2,09
sedangkan pada taraf signifikansi 1% ttabel
diperoleh sebesar 2,86; maka dapat
dikemukakan bahwa to adalah lebih besar
daripada ttabel; yaitu:
2,09 < 5,1627 > 2,86
Karena to lebih besar daripada
ttabel, maka Ho yang diajukan di muka
ditolak, dan Ha diterima; ini berarti bahwa
adanya perbedaan skor prestasi belajar
para siswa SMP MBS Prambanan antara
sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan
belajar kelompok memiliki perbedaan
yang signifikan (berarti atau
meyakinkan). Dengan demikian ada
pengaruh signifikan belajar kelompok
terhadap prestasi belajar Bahasa Arab
pada siswa kelas VII di SMP MBS
Prambanan.
sebesar 5,1627. Bisa dilihat dalam buku Pengantar Statistik Pendidik (Sudijono, 2010: 312).
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data yang terkumpul
dan analisis yang dikemukakan
sebelumnya dapat diambil beberapa
kesimpulan:
1. Mekanisme belajar kelompok
Bahasa Arab siswa di SMP MBS
Prambanan Sleman Yogyakarta,
yaitu para tentor mendampingi
siswa ketika belajar kelompok,
kemudian tutor mereview materi
yang terkait dengan materi yang
belum bisa dipahami. Metode
yang digunakan oleh guru tentor
dalam mereview Bahasa Arab
kepada siswanya dengan metode
alternative, yaitu dengan Student
Team Achievement Devision
(STAD), Jigsaw, dan Discussion
Group (DG).
2. Ha yang menyatakan ―Ada
pengaruh signifikan belajar
kelompok terhadap prestasi
belajar Bahasa Arab pada siswa
kelas VII di SMP MBS Prambanan Sleman Yogyakarta‖, diterima, karena hasil
perhitungan yang diperoleh nilai
17 ttabel 5% yaitu 2,09 dan 1% yaitu:
2,86.
Penulis memberikan saran kepada pihak
guru tentor dan siswa SMP MBS
Prambanan Sleman Yogyakarta bahwa:
1. Bagi Guru Tentor:
a. Pengajaran belajar kelompok
Bahasa Arab yang
dilaksanakan oleh guru tentor
sudah cukup bervariasi, namun
pembelajarannya akan lebih
efektif lagi apabila guru tentor
lebih kreatif dalam
menggunakan ataupun
mengembangkan metode
pembelajaran. Untuk itu,
diharapkan guru tentor untuk
bisa selalu mengembangkan
dirinya, supaya bisa
menyampaikan materi dengan
metode-metode belajar
kelompok yang lain.
b. Guru tentor sudah membuat
perencanaan evaluasi, namun
belum melaksanakan sesuai
rencana, untuk itu dalam
pelaksanaan evaluasi
seyogyanya guru tentor bisa
merealisasikan perencanaan
tersebut, tidak sekedar melihat
prestasi di sekolah.
2. Bagi Siswa
Diharapkan adanya perhatian penuh pada
saat belajar kelompok bahasa Arab
sedang berlangsung, dan mengikuti
dengan penuh sabar, semangat, serta aktif
bertanya kepada guru tentor atau
temannya sendiri tentang materi pelajaran
yang belum dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Suprijono. 2012. Cooperative
Learning: Teori dan Aplikasi
Paikem. Yogyakrta: Pustaka
Pelajar.
Anas, Sudijono. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Baharudin. 2009. Pendidikan & Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Bahri, Syaiful dan Djamarah. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Agama. 2009. Al-Qur’an
dan Terjemahannya. Jakarta:
Pustaka Al Fatih.
18 Hikam, Amirul. 2009. Pengaruh
Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama
Islam pada Siswa SDIT
Muhammadiyah Sianar Fajar
Cawas Klaten Tahun Pelajaran
2009/2010. Skripsi. Surakarta:
Perpustakaan UMS (tidak diterbitkan).
Huda, Miftahul. 2012. Cooperative
Learning. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Isjoni. 2007. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.
Makruf, Imam. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif. Semarang: Need’s press.
Mardalis. 2006. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposa. Jakarta: Bumi Aksara.
Musytaghfiroh, Umi. 2003. Efektifitas
Pelaksanaan Belajar Kelompok
Terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa MA Ali-Maksum Krapyak Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga (tidak diterbitkan).
Rusman. 2012. Model-model
Pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sapitra, Fajar Kurniawan. 2007. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 12 Semarang
Tahun Pelajaran 2005/2006.
Skripsi. Semarang: Perpustakaan UNNES (tidak diterbitkan).
Siswoyo, Dwi. 2008. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiharto, Dkk. 2007. Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta. UNY
Press.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suja’i. 2008. Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab: Strategi dan Metode
Pengembangan Kompetensi.
Semarang: Walisongo Press.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011.
Metode penelitian Pendidikan..
Remaja Rosdakarya: Bandung.
Dian, Sofiana. Profesionalisme Guru dan
Hubungannya dengan Prestasi
Belajar Siswa di MTs Al-Jamii’ah
Tegalega Cilodog Sukabumi.
http://www.docstoc.com, diakses tanggal 29 September 2012.