ABSTRAK
Semakin berkembangnya kehidupan manusia pada era globalisasi manusia dituntut untuk dapat bekerja lebih professional dalam melakukan semua pekerjaannya sehinnga di butuhkan sebuah sistem yang dapat mengurangi peran manusia itu sendiri.
Pada peternakan itik menggunakan baterry room farm sangat di butuhkan tingkat kebersihan kandang yang baik karena untuk mendapat hasil itik yang sehat dan terbebas dari penyakit ternak yang akan berdampak pada waktu panen dan tingkat ekonomi peternak. Dengan menggunakan sistem ini peternak tidak akan lupa untuk memberi minum pada ternaknya karena semua dikerjakan oleh sistem, dan peternak dapat mencari tambahan pendapatan lain dari bercocok tanam dan sejenisnya
Sistem suplay air minum itik otomatis adalah sistem otomatisasi menggunakan mikrokontroller ATMega 8535 dan menggunaka bahasa C untuk pemrogamannya, sistem ini di rancang untuk memudahkan peternak dalam menyuplay air minum dan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas hasil itik. Sistem ini dapat berjalan selama masa pembesaran, penggemukan dan panen, dan suplay air sudah terjadwal pada jam-jam tertentu saja.
Dalam pengujian sistem membutuhkan tahap dari pengujian mikro, rangkaian RTC, rangkaian LCD dan rangkaian pompa DC. Kesimpulannya adalah tingkat keberhasilan sistem untuk menyuplay air minum pada baterry room farm adalah pada inputan yang di simpan dalam rangkaian RTC dan rangkaian mikrokontroller selanjutnya sistem akan melakukan perhitungan usia itik untuk menentukan banyaknya suplay air ke dalam baterry room farm, dampak terhadap pertumbuhan itik dalam penggunaan sistem ini di bandingkan dengan menggunakan sistem tradisional adalah itik dapat tahan terhadap penyakit dan berdampak pada hasil panen yang memuaskan karena itik dapat panen sesuai dengan waktunya .
Kata kunci : Mikrokontroller ATMega 8535, RTC, Ternak Itik, Battery room farm
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.
Latar Belakang ... 1
1.2.
Perumusan Masalah ... 2
1.3.
Batasan Masalah ... 2
1.4.
Tujuan ... 3
1.5.
Manfaat ... 3
1.6.
Metodologi Penelitian ... 4
1.7.
Sistematika Penulisan ... 7
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ... 10
2.1.
Mikrokontroller ... 10
2.1.1.
Mikrokontroller ATMega 8535 ... 10
2.1.2.
Konfigurasi Pin ATMega 8535 ... 11
2.1.3.
Fitur Mikrokontroller ATMega 8535 ... 13
2.1.4.
Arsitektur ATMega 8535 ... 14
2.1.5.
Minimum Sistem ATMega 8535 ... 15
2.2.
RTC (real time clock) ... 16
2.3.
LCD (liquid crystal display) ... 17
2.4.
Bahasa C ... 18
2.4.5.
Bahasa C Pada Mikrokontroller ATMega 8535 ... 26
2.5.
Software Pemrogaman Dan Software Downloader ... 27
2.5.1.
Code Vision AVR ... 28
2.6.
Ternak Itik ... 31
2.6.1.
Itik Tiktok ... 32
2.6.2.
Kandang Dan Pakan Ternak Itik ... 34
2.6.3.
Baterry Room Farm Pada Itik ... 35
BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 38
3.1.
Perancangan Simulasi Sistem Kandang Baterry Room Farm ... 38
3.2.
Perancangan Sistem ... 39
3.3.
Perancangan Sistem Hardware ... 42
3.3.1.
Rangkaian Keseluruhan Sistem ... 43
3.3.2.
Rangkaian Minimum Sistem ATMega 8535 ... 43
3.3.3.
Rangkaian Real Time Clock ... 44
3.3.4.
Rangkaian LCD ... 45
3.3.5.
Rangkaian Catu Daya ... 46
3.3.6.
Rangkaian Switching Daya Dari Tegangan AC Ke
Tegangan DC ... 47
3.4.
Perancangan Software ... 48
3.4.1.
Algoritma Sistem Suplay Air Minum Itik Otomatis ... 48
3.4.2.
Flowchart Sistem Suplay AirMinum Itik Otomatis ... 50
BAB IV IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK ... 54
4.1.
Pengujian Rangkaian Perangkat Lunak ... 54
4.1.1.
Pembuatan File Project Pada Code Vision AVR ... 54
4.2.3.
Pengujian Rangkaian LCD ... 64
4.2.4.
Pengujian Rangkaian RTC ... 66
4.2.5.
Pengujian Pompa Air ... 68
4.2.6.
Pengujian Rangkaian Catu Daya ... 70
BAB V UJ I COBA... 72
5.1.
Lingkungan Uji Coba ... 72
5.2.
Skenario Uji Coba ... 73
5.3.
Pelaksanaan Uji Coba ... 74
5.3.1.
Pelaksanaan Uji Coba Simulasi Kandang Baterry Room
Farm ... 74
5.3.2.
Pelaksanaan Uji Coba Switching Daya ... 75
5.3.3.
Pelaksanaan Uji Coba Setting Jam Sekarang ... 76
5.3.4.
Pelaksanaan Uji Coba Setting Tanggal Sekarang ... 78
5.3.5.
Pelaksanaan Uji Coba Proses Pengisian Air Minum Itik .. 80
5.3.6.
Perbandingan Sistem Ternak Itik Tradisional Dengan
Baterry Room Farm Terhadap Berat Badan Itik ... 82
BAB VI PENUTUP ... 84
6.1.
Kesimpulan ... 84
6.2.
Saran ... 85
Gambar 2.3. Blok Diagram Fungsional ATMega 8535 ... 14
Gambar 2.4. Minimum System ATMega 8535 ... 16
Gambar 2.5. RTC Address Map ... 17
Gambar 2.6. LCD (Liquid Crystal Display) ... 18
Gambar 2.7. Proses Kompilasi-Linking Dari Program C ... 21
Gambar 2.8. Alur Pemrogaman Code Vision AVR ... 31
Gambar 2.9. Gambar Itik Tik Tok ... 33
Gambar 2.10. Gambar Kandang Itik ... 35
Gambar 2.11. Skema Baterry Room Farm ... 36
Gambar 3.1. Rancangan Simulasi Sistem Kandang Baterry Room Farm ... 39
Gambar 3.2. Diagram Blok Sistem Suplay Air Minum Itik Otomatis ... 40
Gambar 3.3. Desain Sistem Suplay Air Minum Itik Otomatis ... 42
Gambar 3.4. Gambar Skematik Minimum Sistem ATMega 8535 ... 44
Gambar 3.5. Skematik RTC DS1307 ... 45
Gambar 3.6. LCD 16x2 ... 46
Gambar 3.7. Rangkaian Catu Daya Penurun Tegangan... 46
Gambar 3.8. Rangkaian Switching Daya ... 48
Gambar 3.9. Gambar Flowchart Sistem Suplay Air Minum Itik Otomatis ... 51
Gambar 3.10. Gambar Flowchart Mikrokontroller ... 52
Gambar 4.1. Tampilan Menu Pada Code Vision AVR ... 55
Gambar 4.2. Menu Wizard Pada Code Vision AVR ... 55
Gambar 4.3. Inisialisasi Pada Menu Wizard ... 56
Gambar 4.4. Hasil Compile Pada Program ... 57
Gambar 4.5. Proses Download Program Ke Dalam Mikrokontroller ... 58
Gambar 4.10. Gambar Rangkaian Push Button ... 63
Gambar 4.11. Gambar Hasil Dari Pengujian Rangkaian LCD ... 66
Gambar 4.12. Gambar Hasil Dari Pengujian Rangkaian RTC ... 68
Gambar 4.13. Gambar Hasil Dari Pengujian Pompa Air ... 70
Gambar 4.14. Rangkaian Catu Daya ... 71
Gambar 5.1. Uji Coba Simulasi Sistem Kandang Baterry Room Farm ... 75
Gambar 5.2. Uji Coba Rangkaian Switcing Daya ... 76
Gambar 5.3. Menu Setting Jam Sekarang ... 77
Gambar 5.4. Menu Setting Jam, Menit, Detik ... 78
Gambar 5.5
Menu Setting Tanggal Sekarang ... 79
Gambar 5.6. Menu Setting Tanggal, Bulan Dan Tahun... 79
Gambar 5.7. Informasi Waktu Dan Tanggal Sekarang ... 80
Tabel 5.2. Tabel Perkembangan Itik Pada Sistem Ternak Tradisional ... 82
1.1. Latar Belakang
Semakin berkembangnya kehidupan manusia pada era globalisasi
manusia dituntut untuk dapat bekerja lebih professional dalam melakukan semua
pekerjaanya, dengan didukung ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin
pesat manusia dituntut untuk memanfaatkan kemajuan tersebut untuk
mempermudah dalam melakukan pekerjaanya, sehingga semua pekerjaan yang
dikerjakan manusia dapat dilakukan dengan aman tanpa mengurangi faktor
keselamatanya dalam melakukan aktifitasnya serta dapat meningkatkan hasil
produktivitas yang ingin di capai.
Melihat kemungkinan dan kenyataan yang ada maka diciptakan suatu alat
yang dapat mengatur suplay air minum ternak itik pada battery room farm, agar
ternak tidak kekurangan serta kelebihan suplay air minum serta suplay air minum
dapat di sesuaikan dengan umur itik tersebut, dan tentu semua faktor tersebut akan
berdampak pada berkurangnya produktivitas hasil ternak itik tersebut.
Berdasarkan hal tersebut penulis ingin menciptakan suatu sistem yang
dapat mengatur suplay air minum secara otomatis, sesuai kebutuhan dan dapat
berjalan selama masa pertumbuhan itik, sistem ini di lengkapi dengan pompa air
minum yang dapat menyuplai air ke dalam tempat minum ternak, sistem ini juga
di lengkapi dengan sistem yang terus bekerja selama masa pertumbuhan itik dan
dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik, mengurangi dampak
terjangkitnya penyakit ternak itik dan tentu yang paling penting adalah tepat
waktu masa panen.
1.2. Per umusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan dari Tugas Akhir adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana membuat sistem yang dapat menyuplay air minum pada
baterry room farm.
b. Bagaimana dapat membuat sistem yang dapat menyuplay air minum
pada baterry room farm yang sesuai dengan kebutuhan itik yaitu sesuai
dengan usia itik tersebut.
c. Bagaimana dapat membuat sistem yang dapat berjalan secara terus
menerus sampai masa panen itik.
d. Bagaimana dapat membuat sistem pemasok air minum yang dapat di
setting tanggal masa starter hingga masa panen.
1.3. Batasan Masalah
Agar tidak terlalu menyimpang dari rumusan masalah yang telah penulis
buat, maka dalam pembuatan Tugas Akhir ini, ruang lingkup permasalahan hanya
akan dibatasi pada:
b. Sistem ini hanya sebatas untuk pengisian air minum saja.
c. Sistem ini menggunakan pompa air dengan tegangan searah dengan
kapasitas 90 liter perjam serta berjalan dalam masa sebelum masa
panen itik yaitu sekitar 30 hari.
d. Itik pada sistem ternak ini dalam kondisi yang sehat dan tidak dalam
masa karantina.
1.4. Tujuan
Mengacu pada perumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai dalam
penyusunan Tugas Akhir ini adalah Merancang dan membuat sebuah sistem yang
dapat menyuplay air minum secara otomatis dan sesuai kebutuhan itik.
1.5. Manfaat
Manfaat dari Tugas Akhir “Sistem Pemasok Air Minum Otomatis Pada
Batter y Room Far m Menggunakan Mikr okontroller 8535” ini terbagi menjadi
3 yaitu bagi pengguna, bagi universitas dan bagi penulis adalah sebagai berikut:
a. Bagi Pengguna
Mempermudah dalam mengontrol kebutuhan air minum itik serta
mengurangi peran peternak karena sudah terganti dengan sistem otomatis
sehingga peternak bisa mencari hasil pendapatan lain misalnya bercocok
tanam, meningkatkan hasil produtivitas ternak itik tersebut serta
b. Bagi Universitas
Sebagai tambahan perbendaharaan perpustakaan dan bahan
masukan bagi penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama serta
memberikan tambahan untuk dapat digunakan sebagai tambahan ilmu
pengetahuan khususnya tentang pemrogaman mikrokontroller
menggunakan bahasa C.
c. Bagi Penulis
Dapat dijadikan pembelajaran dalam penerapan bahasa C dalam
pemrogaman mikrokontroller, sehingga dapat menambah wawasan yang
sangat penting bagi penulis di masa yang akan datang.
1.6. Metodologi Penelitian
Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan
(Surachmad, 1976). Adapun metode yang dipakai adalah:
1. Libr ar y Resear ch
Library Research adalah pengumpulan dokumen-dokumen,
referensi-referensi, buku-buku, sumber dari internet, atau sumber-sumber lain yang
diperlukan untuk merancang dan mengimplementasikan aplikasi. Tujuannya
untuk mendukung teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang muncul.
dan artikel mengenai mikrokontroller 8535 dan bahasa pemrograman C.
Mempelajari program aplikasi yang sudah ada untuk memberikan gambaran
yang jelas mengenai bahasa pemrogaman C dalam mikrokontroller, sebagai
acuan dalam perencanaan dan pembuatan Tugas Akhir ini.
2. Analisis dan Per ancangan Sistem
Setelah tahap Library Research dibuat deskripsi umum sistem serta
dilakukan analisa kebutuhan sistem. Dalam melakukan perancangan awal
sistem hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan perancangan sistem arsitektur
Merupakan gabungan dari proses-proses dan praktek-praktek untuk
menghasilkan sebuah sistem yang efektif.
2. Pembuatan Algoritma Sistem dan Flow chart.
Pembuatan algoritma dan flow chart ini bertujuan untuk
memudahkan penulis dalam pembuatan program serta memudahkan
memahami alur sistem.
3. Pembuatan Perancangan Sistem
Pembuatan perancangan sistem ini dibuat untuk merancang sistem
yang sesuai dengan kebutuhan petani itik di dalam baterry room farm yang
3. Pembuatan Sistem
Pada tahap ini merupakan tahap yang paling banyak memerlukan
waktu karena model dan rancangan aplikasi yang telah dibuat
diimplementasikan dengan menggunakan Bahasa Pemrogaman C .
4. Uji Coba
Uji coba ini dilakukan dalam rangka untuk memastikan apakah sistem
yang telah selesai dibuat telah sesuai dengan yang direncanakan dalam tahap
analisa dan perancangan sistem serta dievaluasi untuk kelayakan pemakaian
sistem dengan mempertimbangkan kemungkinan kesalahan yang terjadi.
5. Penyusunan Buku Sk r ipsi
Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dari pengerjaan Skripsi. Buku
ini disusun sebagai laporan dari seluruh proses pengerjaan Skripsi. Dari
penyusunan buku ini diharapkan dapat memudahkan pembaca yang ingin
menyempurnakan dan mengembangkan sistem ini lebih lanjut.
6. Revisi
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini dibagi dalam
beberapa bab dan sub bab. Adapun pembagian bab nya adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Berisi latar belakang yaitu uraian tentang landasan pemikiran
timbulnya suatu masalah yang mendorong untuk melakukan
penelitian, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan,
manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan yang
digunakan dalam laporan skripsi ini.
Bab II Tinjauan Pustaka
Pada bab kedua akan dijelaskan mengenai semua landasan teori
yang terkait dengan skripsi ini. Semua penjelasan meliputi
pembahasan bahasa pemrograman C, software pemrogaman,
software downloader, mikrokontroller, mikrokontroller ATMega
8535, rangkaian real time clock, rangkaian liquid crystal display,
jenis-jenis itik termasuk di dalamnya jenis penyakit, konsumsi air
minum dan pakan, serta sistem pengandangan itik secara
tradisional dan baterry room farm termasuk didalamnya
pembahasan mengenai rangkaian elektronika, perangkat
Bab III Analisa Dan Perancangan Sistem
Pada bab ketiga diuraikan mengenai desain sistem yang akan
dibuat, arsitektur sistem, pembuatan rangkaian elektronika di
antaranya rangkaian minimum sistem mikrokontroller, rangkaian
real time clock, rangkaian catu daya yang di gunakan, algoritma, flow chart sistem dan flowchart sistem yang ada di dalam
mikrokontroller serta penjelasan pemrogaman mikrokotroller
menggunakan bahasa C.
Bab IV Implementasi
Pada bab keempat ini akan membahas tentang implementasi
program dari hasil analisa dan perancangan sistem pada bab tiga
yang telah di terapkan dalam bab ini termasuk di dalamnya di
jelaskan cara membuat file project dalam software pemrogaman
dan setting yang di lakukan pada software compiler dan perangkat
downloader, serta bagaimana cara sistem tersebut dijalankan.
Bab V Uji Coba
Bab ini menjelaskan mengenai lingkungan uji coba, skenario uji
coba dan pelaksanaan uji coba.
BAB VI Penutup
Pada bab ini berisi kesimpulan dari program yang telah
diimplementasikan dan dievaluasi sehingga pada akhirnya
pengembangan dari sistem yang dibuat serta saran untuk keperluan
2.1. Mikr okontroller
Mikrokontroler merupakan suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan
mikrokomputer yang merupakan teknologi semikonduktor dengan kandungan
transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang sangat
kecil, Mikrokontroler merupakan sistem komputer yang mempunyai satu atau
beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan PC (Personal Computer)
yang memiliki beragam fungsi. Tidak seperti sistem komputer yang mampu
menangani berbagai macam program aplikasi, mikrokontrler hanya bisa
digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja, perbedaan lainnya terletak pada
perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan
ROM nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang
RAM yang relatif besar, sedangkan antar muka perangkat keras disimpan dalam
ruang ROM yang kecil, Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM
dan RAM –nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM
(Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan
RAM digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara, termasuk
register-register yang digunakn pada mikrokontroler yang bersangkutan.
2.1.1. Mikr okontroler ATMega8535
menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O,
Memori bahkan ADC, berbeda dengan Mikroprosesor yang berfungsi sebagai
pemroses data (Heryanto, dkk, 2008:1). Mikrokontroller AVR (Alf and Vegard’s
Risc processor) memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam
kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock atau
dikenal dengan teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing). Secara
umum, AVR dapat dikelompokan ke dalam 4 kelas, yaitu keluarga AT90Sxx,
keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan
masing-masing adalah kapasitas memori, peripheral dan fungsinya (Heryanto, dkk,
2008:1). Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa
dikatakan hampir sama. Berikut ini gambar Mikrokontroler Atmega8535.
Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega8535
2.1.2. Konfigurasi Pin ATMega8535
Secara umum konfigurasi dan fungsi pin ATMega8535 dapat dijelaskan
1. VCC Input sumber tegangan (+)
2. GND Ground (-)
3. Port A (PA7 … PA0) Berfungsi sebagai input analog dari ADC
(Analog to Digital Converter). Port ini juga berfungsi sebagai
port I/O dua arah, jika ADC tidak digunakan.
4. Port B (PB7 … PB0) Berfungsi sebagai port I/O dua arah. Port
PB5, PB6 dan PB7 juga berfungsi sebagai MOSI, MISO dan
SCK yang dipergunakan pada proses downloading.
5. Port C (PC7 … PC0) Berfungsi sebagai port I/O dua arah.
6. Port D (PD7 … PD0) Berfungsi sebagai port I/O dua arah. Port
PD0 dan PD1 juga berfungsi sebagai RXD dan TXD, yang
dipergunakan untuk komunikasi serial.
7. RESET Input reset.
8. XTAL1 Input ke amplifier inverting osilator dan input ke
sirkuit clock internal.
9. XTAL2 Output dari amplifier inverting osilator.
10.AVCC Input tegangan untuk Port A dan ADC.
Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATMega8535
2.1.3. Fitur Mikr okontr oller ATMega 8535
Adapun kapabilitas detail dari ATmega8535 adalah sebagai
Berikut:
1) Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal
16 MHz.
2) Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memori)
sebesar 512 byte.
3) ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.
4) Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5
Mbps.
2.1.4. Ar sitektur ATMega 8535
Gambar 2.3 Blok Diagram Fungsional Atmega8535
Dari gambar blok diagram tersebut dapat dilihat bahwa ATMega8535
memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
1) Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A,Port B,Port C dan Port D.
2) ADC 8 channel 10 bit.
4) CPU yang terdiri atas 32 buah register.
5) Watchdog timer dengan osilator internal.
6) SRAM sebesar 512 byte.
7) Memori Flash sebesar 8 KB dengan kemampuan Read While Write.
8) Interrupt internal dan eksternal
9) Port antarmuka SPI (Serial Peripheral Interface).
10)EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
11)Antarmuka komparator analog.
12)Port USART untuk komunikasi serial.
2.1.5. Minimum Sistem Atmega 8535
Disebut sistem minimal karena pemakaian komponen hardware yang
digunakan merupakan kebutuhan yang paling minimal agar sebuah processor
dapat bekerja. Sebetulnya sebuah IC ATMega 8535 saja sudah dapat dikatakan
sebagai sebuah sistem minimal, karena dalam satu keping IC ATMega 8535 sudah
Mencakup processor, RAM, ROM dan I/O, sehingga cukup dengan
menambahkan osilator (sumber clock) dan catu daya saja akan bisa membuat
sistem ini bekerja. Namun untuk kepentingan mempermudah pembelajaran, pada
sistem minimal sering di tambahkan beberapa rangkaian khusus yang sebetulnya
tidak mutlak di perlukan tetapi bermanfaat untuk mendukung simulasi atau
Gambar 2.4 Minimum System ATMega 8535
2.2. Real Time Clock (RTC)
RTC adalah jenis pewaktu yang bekerja berdasarkan waktu yang
sebenarnya atau dengan kata lain berdasarkan waktu yang ada pada jam kita. Agar
dapat berfungsi, pewaktu ini membutuhkan dua parameter utama yang harus
ditentukan, yaitu pada saat mulai (start) dan pada saat berhenti (stop). DS1307
merupakan salah satu tipe IC RTC yang dapat bekerja dalam daya listrik rendah.
Di dalamnya berisi waktu jam dan kalender dalam format BCD. Waktu jam dan
kalender memberikan informasi detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun.
Untuk bagian jam dapat berformat 24 jam atau 12 jam. Pendeteksi sumber listrik
juga disediakan untuk mendeteksi kegagalan sumber listrik dan langsung
mengalihkannya ke sumber baterai. Data waktu dan tanggal tersimpan dalam
memori masing masing 1 byte , mulai dari alamat 00H sampai 07H. Sisanya
Gambar 2.5 RTC Address Map
2.3. Liquid Cr ystal Display (LCD)
Dalam kamus besar bahasa ke wikepedian, arti dari LCD (Liquid Crystal
Display atau dapat di bahasa Indonesia-kan sebagai tampilan Kristal Cair )adalah
suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil
utama. LCD bisa memunculkan gambar atau tulisan dikarenakan terdapat banyak
sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah
titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak
memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD
adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk
tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena
pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya
Dalam menampilkan karakter untuk membantu menginformasikan proses
dan control yang terjadi dalam suatu program mikrokontroller kita sering
menggunakan LCD juga. Yang sering digunakan adalah LCD dengan banyak
karakter 16x2. Maksudnya semacam fungsi tabel di ms office. 16 menyatakan
kolom dan 2 menyatakan baris. Bila kita beli di pasaran, LCD 16x2 masih
kosongan, maksudnya kosongan yaitu butuh driver lagi supaya bisa dikoneksikan
dengan system minimum dalam suatu mikrokontroler. Driver yang disebutkan
berisi rangkaian pengaman, pengatur tingkat kecerahan backligt maupun data,
serta untuk mempermudah pemasangan di mikrokontroler.
Gambar 2.6 LCD (Liquid Crystal Display)
2.4. Bahasa C
Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh
Martin Richards pada tahun 1967. Bahasa ini memberikan ide kepada Ken
Thompson yang kemudian mengembangkan bahasa yang disebut dengan B
pada tahun 1970. Perkembangan selanjutnya dari bahasa B adalah bahasa C
(sekarang adalah AT&T Bell Laboratories). Bahasa C pertama kali
digunakan pada komputer Digital Equipment Corporation PDP-11 yang
menggunakan sistem operasi UNIX.
Standar bahasa C yang asli adalah standar dari UNIX. Sistem operasi,
kompiler C dan seluruh program aplikasi UNIX yang esensial ditulis dalam
bahasa C. Kepopuleran bahasa C membuat versi-versi dari bahasa ini banyak
dibuat untuk komputer mikro. Untuk membuat versi-versi tersebut menjadi
standar, ANSI (American National Standards Institute) membentuk suatu komite
(ANSI committee X3J11) pada tahun 1983 yang kemudian menetapkan standar
ANSI untuk bahasa C. Standar ANSI ini didasarkan kepada standar UNIX yang
diperluas.
Kelebihan bahasa C :
a. Bahasa C tersedia hampir di semua jenis computer.
b. Kode bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel untuk semua jenis
computer.
c. Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci. hanya terdapat 32 kata
kunci.
d. Proses executable program bahasa C lebih cepat
e. Dukungan pustaka yang banyak.
f. C adalah bahasa yang terstruktur.
g. Bahasa C termasuk bahasa tingkat menengah penempatan ini hanya
menegaskan bahwa C bukan bahasa pemrograman yang berorientasi pada
pada obyek tetapi dapat dinterprestasikan oleh mesin dengan cepat secepat
bahasa mesin. Inilah salah satu kelebihan C yaitu memiliki kemudahan dalam
menyusun programnya semudah bahasa tingkat tinggi namun dalam
mengesekusi program secepat bahasa tingkat rendah.
Kekurangan bahasa C :
a. Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang
membingungkan pemakai.
b. Bagi pemula pada umumnya akan kesulitan menggunakan pointer.
2.4.1. Pr oses Kompilasi Dar i Linking Pr ogr am C
Agar suatu program dalam bahasa pemrograman dapat dimengerti oleh
komputer, program haruslah diterjemahkan dahulu ke dalam kode mesin. Adapun
penerjemah yang digunakan bisa berupa interpreter atau kompiler. Interpreter
adalah suatu jenis penerjemah yang menerjemahkan baris per baris intsruksi untuk
setiap saat. Keuntungan pemakaian interpreter, penyusunan program relatif lebih
cepat dan bisa langsung diuji sekalipun masih ada beberapa kesalahan secara
kaidah dalam program. Sedangkan kelemahannya, kecepatannya menjadi lambat
sebab sebelum suatu instruksi dijalankan selalu harus diterjemahkan terlebih
dahulu. Selain itu, saat program dieksekusi interpreter juga harus berada dalam
Gambar 2.7 Proses Kompilasi-Linking Dari Program C
Proses dari bentuk program bahasa C hingga menjadi program yang
executable sistem operasi yang dipakai. Kode obyek berbentuk kode mesin, oleh
karena itu tidak dapat dibaca oleh pemrogram. Akan tetapi kode ini sendiri juga
belum bisa dipahami komputer. Supaya bisa dimengerti oleh komputer, maka
kode obyek bersama-sama dengan kode obyek yang lain dan isi file
pustaka/library file perlu dikaitkan (linking) dengan menggunakan linker,
membentuk sebuah program yang executable. Program hasil linker ini disimpan
2.4.2. Str uktur Penulisan Pr ogr am C
Program C pada hakekatnya tersusun atas sejumlah blok fungsi. Sebuah
program minimal mengandung sebuah fungsi. Fungsi pertama yang harus ada
dalam program C dan sudah ditentukan namanya adalah main(). Setiap fungsi
terdiri atas satu atau beberapa pernyataan, yang secara keseluruhan
dimaksudkan untuk melaksanakan tugas khusus. Bagian pernyataan fungsi
(sering disebut tubuh fungsi) diawali dengan tanda kurung kurawal buka ({)
dan diakhiri dengan tanda kurung kurawal tutup (}). Di antara kurung kurawal itu
dapat dituliskan statemen-statemen program C. Namun pada kenyataannya,
suatu fungsi bisa saja tidak mengandung pernyataan sama sekali.Walaupun
fungsi tidak memiliki pernyataan, kurung kurawal haruslah tetap ada. Sebab
kurung kurawal mengisyaratkan awal dan akhir definisi fungsi. Berikut ini
adalah struktur dari program C
Main()
{
Statemen-statemen ; fungsi utama
}
Fungsi-fungsi lain()
{
Statemen-statemen; fungsi-fungsi lain yang di tulis oleh pemrogr am
Bahasa C dikatakan sebagai bahasa pemrograman terstruktur karena
strukturnya menggunakan fungsi-fungsi sebagai program-program bagiannya
(subroutine). Fungsi-fungsi yang ada selain fungsi utama (main()) merupakan
program-program bagian. Fungsi-fungsi ini dapat ditulis setelah fungsi utama
atau diletakkan di file pustaka (library). Jika fungsi-fungsi diletakkan di file
pustaka dan akan dipakai di suatu program, maka nama file judulnya (header
file) harus dilibatkan dalam program yang menggunakannya dengan
preprocessor directive berupa #include.
2.4.3. Pengenalan Fungsi-Fungsi Dasar
a. Fungsi main()
Fungsi main() harus ada pada program, sebab fungsi inilah yang menjadi
titik awal dan titik akhir eksekusi program. Tanda { di awal fungsi
menyatakan awal tubuh fungsi dan sekaligus awal eksekusi program,
sedangkan tanda } di akhir fungsi merupakan akhir tubuh fungsi dan sekaligus
adalah akhir eksekusi program. Jika program terdiri atas lebih dari satu fungsi,
fungsi main() biasa ditempatkan pada posisi yang paling atas dalam
pendefinisian fungsi. Hal ini hanya merupakan kebiasaan. Tujuannya untuk
memudahkan pencarian terhadap program utama bagi pemrogram. Jadi
bukanlah merupakan suatu keharusan.
b. Fungsi printf().
Fungsi printf() merupakan fungsi yang umum dipakai untuk
Selamat belajar bahasa C misalnya, pernyataan yang diperlukan berupa:
printf(“Selamat belajar bahasa C”);
Pernyataan di atas berupa pemanggilan fungsi printf() dengan argumen
atau parameter berupa string. Dalam C suatu konstanta string ditulis dengan
diawali dan diakhiri tanda petik- ganda (“). Perlu juga diketahui pernyataan dalam
C selalu diakhiri dengan tanda titik koma (;). Tanda titik koma dipakai sebagai
tanda pemberhentian sebuah pernyataan dan bukanlah sebagai pemisah antara
dua pernyataan.Tanda \ pada string yang dilewatkan sebagai argumen printf()
mempunyai makna yang khusus. Tanda ini bisa digunakan untuk menyatakan
karakter khusus seperti karakter baris-baru ataupun karakter backslash (miring
kiri). Jadi karakter seperti \n sebenarnya menyatakan sebuah karakter. Contoh
karakter yang ditulis dengan diawali tanda \ adalah:
\” menyatakan karakter petik-ganda
\\ menyatakan karakter backslash
\t menyatakan karakter tab
Dalam bentuk yang lebih umum, format printf() printf(“string kontrol”,
daftar argumen); dengan string kontrol dapat berupa satu atau sejumlah karakter
yang akan ditampilkan ataupun berupa penentu format yang akan mengatur
penampilan dari argumen yang terletak pada daftar argumen. Mengenai penentu
format di antaranya berupa:
%d untuk menampilkan bilangan bulat (integer)
%f untuk menampilkan bilangan titik-mengambang (pecahan)
%s untuk menampilkan sebuah string
Contoh :
#include <stdio.h>
main( ) {
printf(“No : %d\n”, 10);
printf(“Nama : %s\n”, “Ali”);
printf(“Nilai : %f\n”,80.5);
printf(“Huruf : %c\n”,‘A’);
}
2.4.4. Pengenalan Pr aprosesor #Include
#include merupakan salah satu jenis pengarah praprosesor (preprocessor
directive). Pengarah praprosesor ini dipakai untuk membaca file yang di antaranya
berisi deklarasi fungsi dan definisi konstanta. Beberapa file judul disediakan
dalam C. File-file ini mempunyai ciri yaitu namanya diakhiri dengan ekstensi
.h. Misalnya pada program #include <stdio.h> menyatakan pada kompiler agar
membaca file bernama stdio.h saat pelaksanaan kompilasi.
Bentuk umum #include:
#include “namafile”
Bentuk pertama (#include <namafile>) mengisyaratkan bahwa pencarian
file dilakukan pada direktori khusus, yaitu direktori file include. Sedangkan
bentuk kedua (#include “namafile”) menyatakan bahwa pencarian file dilakukan
tidak ditemukan pencarian akan dilanjutkan pada direktori lainnya yang sesuai
dengan perintah pada sistem operasi. Kebanyakan program melibatkan file
stdio.h (file-judul I/O standard, yang disediakan dalam C). Program yang
melibatkan file ini yaitu program yang menggunakan pustaka I/O (input-output)
standar seperti printf().
2.4.5. Bahasa C Pada Mikr okontr oller ATMega 8535
Pemrograman mikrokontroler ATMega8535 dapat menggunakan low
level language (assembly) dan high level language (C, Basic, Pascal, JAVA,dll)
tergantung compiler yang digunakan. Bahasa Assembler mikrokontroler AVR
memiliki kesamaan instruksi, sehingga jika pemrograman satu jenis
mikrokontroler AVR sudah dikuasai, maka akan dengan mudah menguasai
pemrograman keseluruhan mikrokontroler jenis mikrokontroler AVR. Namun
bahasa assembler relatif lebih sulit dipelajari dari pada bahasa C.
Untuk pembuatan suatu proyek yang besar akan memakan waktu yang
lama serta penulisan programnya akan panjang. Sedangkan bahasa C memiliki
keunggulan dibanding bahasa assembler yaitu independent terhadap hardware
serta lebih mudah untuk menangani project yang besar. Bahasa C memiliki
keuntungan-keuntungan yang dimiliki bahasa assembler (bahasa mesin), hampir
semua operasi yang dapat dilakukan oleh bahasa mesin, dapat dilakukan dengan
bahasa C dengan penyusunan program yang lebih sederhana dan mudah. Bahasa
2.5. Softwar e Pemr ogaman Dan Softwar e Downloader
Kebanyakan pengguna mikrokontroler menggunakan Bahasa C dalam
pemrogramannya, dengan alasan efisien. Dibanding dengan bahasa pemrograman
lainnya, untuk program yang sama, Bahasa C memang menghasilkan hex code
yang lebih kecil. Untuk lingkungan mikrokontroler yang memiliki ruang program
memory terbatas, maka efisiensi menjadi sebuah keharusan. Untuk mikrokontroler
AVR, terdapat beberapa compiler Bahasa C yang dapat disarankan.
Yang pertama adalah CodeVisionAVR. Compiler komersial ini banyak
digunakan di Indonesia. Dokumentasi dalam bentuk buku pun cukup banyak. Ini
menjadi suatu pertanyaan tersendiri kenapa banyak penulis yang menggunakan
rujukan CodeVision AVR, yang notabene produk berbayar, CodeVision AVR
versi evaluasi dapat di-download di halaman situs http://www.hpinfotech.com/,
dan dapat digunakan secara gratis meskipun dengan kemampuan yang di batasi.
Yang kedua adalah WinAVR, produk open source yang menggunakan
AVRLibc dan GCC sebagai mesin utamanya. Penggunaannya menggunakan
sebuah pola, yang bagi pemula, mungkin tidak terlalu nyaman. Popularitasnya
terus naik, karena didukung oleh banyak komunitas. Dalam perjalanannya, produk
ini cukup stabil. Dokumentasi berupa buku, tidak banyak. WinAVR menyediakan
plug-in untuk AVRStudio, sehingga proses penulisan, kompilasi dan download ke
chip dapat dilakukan melalui IDE ini.
Yang ketiga adalah ICC AVR dari ImageCraft. Produk komersial ini
pendidikan, menggunakannya. ICC AVR menggunakan rujukan ANSI C dan
menyediakan plug-in untuk penggunaan di lingkungan AVRStudio. Versi demo
dapat digunakan selama 45 hari.
Yang keempat adalah MikroC for AVR dari Mikroelektronika. Produk ini
mudah digunakan, namun tidak sedikit bugs yang ditemukan, terutama dalam
penanganan kasus logika yang cukup rumit, semisal implementasi PID pada robot
line following. Versi evaluasi dibatasi sampai 2k saja.
Tetapi di sini penulis menggunakan codevision AVR sebagai software
kompiler sekaligus software downloader/programmer, karena beberapa
kelebihannya di banding software-software yang lain.
2.5.1. CodeVision AVR
CodeVisionAVR merupakan sebuah cross-compiler C, Integrated
Development Environtment (IDE), dan Automatic Program Generator yang
didesain untuk mikrokontroler buatan Atmel seri AVR. CodeVisionAVR dapat
dijalankan pada sistem operasi Windows 95, 98, Me, NT4, 2000, dan XP.
Cross-compiler C mampu menerjemahkan hampir semua perintah dari bahasa ANSI C,
sejauh yang diijinkan oleh arsitektur dari AVR, dengan tambahan beberapa fitur
untuk mengambil kelebihan khusus dari arsitektur AVR dan kebutuhan pada
sistem embedded. File object COFF hasil kompilasi dapat digunakan untuk
keperluan debugging pada tingkatan C, dengan pengamatan variabel,
berupa software AVR Chip In-System Programmer yang memungkinkan untuk
melakukan transfer program kedalam chip mikrokontroler setelah sukses
melakukan kompilasi secara otomatis. Software In-System Programmer didesain
untuk bekerja dengan Atmel STK500/AVRISP/AVRProg, Kanda Systems
STK200+/300, Dontronics DT006, Vogel Elektronik VTEC-ISP, Futurlec JRAVR
dan MicroTronics ATCPU/Mega2000 programmers/development boards. Untuk
keperluan debugging sistem embedded, yang menggunakan komunikasi serial,
IDE mempunyai fasilitas internal berupa sebuah Terminal. Selain library standar
C, CodeVisionAVR juga mempunyai library tertentu untuk:
1) Modul LCD alphanumeric
2) Bus I2C dari Philips
3) Sensor Suhu LM75 dari National Semiconductor
4) Real-Time Clock: PCF8563, PCF8583 dari Philips, DS1302 dan
DS1307 dari Maxim/Dallas Semiconductor
5) Protokol 1-Wire dari Maxim/Dallas Semiconductor
6) Sensor Suhu DS1820, DS18S20, dan DS18B20 dari Maxim/Dallas
Semiconductor
7) Termometer/Termostat DS1621 dari Maxim/Dallas Semiconductor
8) EEPROM DS2430 dan DS2433 dari Maxim/Dallas Semiconductor
9) SPI
10) Power Management
11) Delay
CodeVisionAVR juga mempunyai Automatic Program Generator bernama
CodeWizardAVR, yang mengijinkan kita untuk menulis, dalam hitungan menit,
semua instruksi yang diperlukan untuk membuat fungsi-fungsi berikut:
1) Set-up akses memori eksternal
2) Identifikasi sumber reset untuk chip
3) Inisialisasi port input/output
4) Inisialisasi interupsi eksternal
5) Inisialisasi Timer/Counter
6) Inisialisasi Watchdog-Timer
7) Inisialisasi UART (USART) dan komunikasi serial berbasis buffer
yang digerakkan oleh interupsi
8) Inisialisasi Pembanding Analog
9) Inisialisasi ADC
10)Inisialisasi Antarmuka SPI
11)Inisialisasi Antarmuka Two-Wire
12)Inisialisasi Antarmuka CAN
13)Inisialisasi Bus I2C, Sensor Suhu LM75, Thermometer/Thermostat
DS1621 dan Real-Time Clock PCF8563, PCF8583, DS1302, dan
DS1307
14)Inisialisasi Bus 1-Wire dan Sensor Suhu DS1820, DS18S20
Gambar 2.8 Alur Pemrogaman Code Vision AVR
2.6. Ter nak Itik
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya
berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard.
Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara
sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik). Peternakan itik umumnya
untuk menghasilkan telur. Tetapi itik yang telah lewat masa produksinya maupun
itik jantan, sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi itik potong.
Masyarakat kita, saat ini semakin menggemari daging itik/bebek. Hal ini dapat
dilihat dari menjamurnya rumah makan yang menyajikan nasi bebek. Akan tetapi
pemenuhan kebutuhan bebek potong masih amat tradisional dan dalam bentuk
bebek petelur afkir atau pejantan pejantan yang dipelihara seadanya. Untuk
memenuhi kebutuhan dan kegemaran masyarakat akan daging itik tersebut, perlu
diusahakan suatu usaha peternakan itik potong yang dapat menjamin pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
Pengembangan dan pemeliharaan itik potong agar tercapai efisiensi
[image:38.612.136.505.107.240.2]lewat masa produksinya maupun itik jantan. Hal ini dimaksudkan karena itik
jantan mempunyai beberapa keunggulan dan keuntungan kalau ditinjau dari segi
ekonomisnya. Untuk harga bibit, itik jantan lebih murah jika dibandingkan itik
betina, karena masyarakat selama ini hanya mengenal dan memetik keuntungan
dari itik betina sebagai petelur. Pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang
lama, hanya dalam waktu 2-3 bulan sudah dapat dipetik hasilnya. Ini disebabkan
karena pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya relatif lebih baik daripada itik
betina. Berat badan sampai saat dipotong tidak kurang dari 1,5 kg. Dengan
memanfaatkan itik jantan, dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat dicapai
berat yang lebih dibutuhkan. Hal ini sangat menguntungkan konsumen jika
dibandingkan dengan itik afkir. Pemotongan pada umur yang relatif muda,
menghasilkan daging yang lebih empuk, lebih gurih dan nilai gizinya lebih tinggi.
2.6.1. Itik Tik tok
Itik Tiktok merupakan hasil persilangan antara Entok jantan asal Taiwan
dengan itik Alabio betina. Kedua itik ini berasal dari jenis yang berbeda sehingga
sulit dikawinkan secara alami. Perkawinannya menggunakan bantuan inseminasi
buatan. Bibit itik tiktok ini dapat dibeli langsung di Balitnak Ciawi, Bogor.
Pemeliharaan itik ini dapat dilakukan secara sederhana dan mudah dilaksanakan
baik sistem perkandangan dan pakan maupun perawatan itik. Meskipun
pemeliharaan dilakukan secara sederhana tetapi pelaksanaannya harus sesuai
Kandang yang digunakan merupakan sistem ren dan tidak membutuhkan
halaman bermain (playangan) karena kegiatan makan dan minumnya dilakukan di
dalam kandang. Kelembaban kandang harus dijaga dengan cara mengatur
sirkulasi udara dan cahaya matahari. Lantai kandang dialas dengan sekam padi
atau serbuk gergaji. Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah itik yang
dipelihara dan dianjurkan populasinya tidak terlalu padat. Setiap 8 ekor menepati
ruangan seluas 1 m2 pada masa starter.
Gambar 2.9 Gambar Itik Tik Tok
Pakan yang diberikan harus sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan itik
dan mempunyai nilai gizi yang tinggi. Meskipun pakan yang diberikan berasal
dari bahan baku lokal (dedak, sagu, jagung, limbah ikan, bungkil kelapa) yang
diolah sendiri oleh peternak. Jumlah pakan yang harus disiapkan sampai panen
untuk satu ekor 6-7 kg. Itik umur 1-16 hari membutuhkan protein 21% dan pada
umur 17-30 hari kadar proteinnya diturunkan hingga 15,5-16%. Itik tiktok dipilih
[image:40.612.244.431.287.498.2]1) Tahan terhadap serangan penyakit, kematian anak itik biasanya hanya
disebabkan oleh terjepit di kandang atau basah tersiram air minum.
2) Mortalitas hanya 2-5%.
3) Lama pemeliharaan selama 1 –1,5 bulan dengan bobot badan saat
panen mencapai 1 – 2 kg per ekor.
4) Berdaging tebal, warna coklat muda dengan tekstur lembut dan bercita
rasa gurih.
Meskipun itik ini mempunyai keunggulan sebagai itik pedaging tetapi juga
mempunyai kelemahan , seperti daya tetas rendah, dari 100 butir telur yang
menetas hanya 30 –40 % dan bibit belum tersebar di setiap daerah, masih
didatangkan dari Jawa.
2.6.2. Kandang Dan Pakan Ter nak Itik
Sistem perkandangan dan pemberian pakan merupakan hal terpenting
untuk melaksanakan peternakan secara intensif. Perkandangan itik potong jantan,
seperti halnya ayam broiler dengan sistem kandang kering, dimana luas per ekor
sekitar 0,25 m2. Separuh bagian kandang ditutup dengan atap rumbia, genteng
atau yang lainnya sebagai pelindung dan tempat istirahat. Sedangkan separuh
bagian yang lain digunakan sebagai tempat untuk makan,minum atau bermain
dalam bentuk kandang terbuka. Pakan itik jantan yang disiapkan sebagai itik
potong perlu diperhatikan atas periode pertumbuhannya. Pertumbuhan itik jantan
Untuk mencapai pertumbuhan maksimal pada fase starter, perlu ditunjang dengan
pemberian pakan yang mengandung protein tinggi, yaitu berkisar antara 20-25%.
Agar tercapai nilai efisien dan ekonomis, harga pakan dapat ditekan serendah
mungkin dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat, murah
harganya dan nilai gizi yang cukup tinggi. Misalnya protein yang didapat secara
murah, yakni melalui pemanfaatan limbah-limbah hasil kelautan atau tambak,
daging bekicot dan lain-lain. Bisa juga dengan menambahkan enzym-enzym
pencernaan agar didapatkan pertumbuhan yang lebih cepat.
Gambar 2.10 Gambar Kandang Itik
2.6.3. Bater r y Room Far m Pada Itik
Metode baterry room farm adalah metode pengandangan yang baru dalam
ternak itik dan merupakan modifikasi dari sistem kandang ren dimana semua
kegiatan makan dan minum itik di lakukan di dalam kandang tanpa ada halaman
untuk bemain itik, penggunaan metode ini masih jarang di gunakan karena hanya
yang bisa memakai metode ini dalam peternakannya, metode ini akan terus
berkembang karena para peternak akan terus berusaha menyempurnakan metode
ini untuk hasil yang lebih maksimal kedepannya.
Metode ini juga berbeda dengan metode kandang baterry biasa yang
sistemnya terdiri dari kandang panjang yang tebuat dari jaring kawat dan di pilah
satu itik satu tempat saja. Metode ini menempatkan itik dalam satu ruangan
dengan luas sekitar 3 m2 dengan kapasitas 15 ekor itik, di dalam ruangan ini itik
harus selalu dalam keadaan steril, makanan, minuman dan udara agar itik selalu
sehat dan tepat waktu masa panen, skema kandang baterry room farm dapat di
lihat pada Gambar 2.11.
[image:43.612.146.495.389.676.2]Suplay air minum sangat penting dalam penerapan metode ini karena
kebiasaan itik yang suka dengan tempat becek dan terkesan kotor, jadi air minum
di suplay sesuai dengan kebutuhan itik agar tidak ada air yang tertumpah di dalam
kandang. Kebutuhan itik yang di maksud di sini adalah kebutuhan air minum
berdasarkan usia itik, itik belum dewasa kebutuhan air minumnya akan berbeda
dengan itik yang sudah dewasa jadi perlu di adakan pengamatan terhadap
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pada bab sebelumnya telah dibahas teori pendukung yang diperlukan
untuk Tugas Akhir ini. Selanjutnya akan dibahas mengenai Analisa dan
Perancangan sistem “Sistem Pemasok Air Minum Otomatis Pada Batter y
Room Far m Menggunakan Mikr okontr oller 8535”. Dapat disimpulkan bahwa
analisa dan perancangan sistem adalah suatu proses memahami sistem kemudian
merancang sistem tersebut yang bertujuan agar dapat mengatasi berbagai masalah
yang terjadi.
3.1. Per a ncangan Simulasi Sistem Kandang Bater r y Room Far m
Pada perancangan simulasi sistem kandang battery room farm dapat di
jelaskan bagaimana merancang sistem kandang yang hampir sama dengan sistem
kandang battery room farm, pada kandang simulasi di buat dengan ukuran
panjang 90 cm, lebar 30 cm dan tinggi 30 cm, di buat dengan bahan plastik bening
dan di berikan alas berupa serutan kayu agar menyerupai kandang aslinya dan
dapat di tinggali itik pada usia yang masih muda. Untuk perancangan simulasi
Gambar 3.1 Rancangan Simulasi Sistem Kandang Baterry Room Farm
3.2. Per a ncangan Sistem
Pada perancangan sistem pemasok air minum ini dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu :
1) Bagian input,
Bagian input merupakan sumber perintah yang diproses
mikrokontroler sumber perintah ini berasal dari inputan user yang di
simpan di dalam real time clock dan mikrokontroller.
2) Bagian pemroses
Pada bagian pemroses terdapat rangkaian mikrokontroler
ATMega8535 yang memiliki fungsi sebagai pengatur atau pengolah
data yang masuk melalui bagian input, selanjutnya akan diolah dan
[image:46.612.138.503.105.331.2]3) Bagian output
Bagian output merupakan hasil perhitungan atau alur kerja setelah
diproses oleh mikrokontroler dan menghasilkan sebuah output berupa
visualisasi ataupun langkah kerja. Berikut blok sistem pemasok air minum
otomatis itik.
Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem Pemasok Air Minum Itik Otomatis
Sistem pemasok air minum itik otomatis ini memiliki perancangan
perangkat keras sebagai berikut: Mikrontroller ATMega8535,1 buah rangkaian
Real Time Clock, 1 buah adaptor AC-DC, 1 buah pompa air DC, 1 buah LCD
16x2, 1 buah tempat air minum ternak. Dan berikut penjelasan dari
1) Rangkaian Catu Daya
Rangkaian ini berfungi untuk mengubah tegangan dari AC ke DC yang
masuk ke dalam komponen-komponen dalam sistem pemasok air minum
otomatis ini, tegangan yang di gunakan adalah 10v.
2) Mikrokontroler
Mikrokontroler ATMega8535 merupakan komponen rangkaian utama
yang berfungsi sebagai pengolah data sistem suplai air minum otomatis
ini, data yang diterima mikrokontroler sebagai input akan diproses
untuk selanjutnya akan menjadi output sesuai program algoritma yang
telah ditetapkan.
3) Real Time Clock
Rangkaian real time clock adalah komponen yang berfungsi untuk
menyimpan satuan waktu yang selanjutnya akan di proses oleh
mikrokontroler, satuan waktu yang dapat di simpan adalah tanggal, bulan,
tahun, jam, dan detik.
4) Liquid Crystal Display
Liquid Crystal Display atau yang biasa di singkat dengan LCD
berfungsi untuk memberikan informasi pada user berupa tanggal, bulan,
tahun, jam dan detik yang telah di inputkan dan proses yang sedang
berjalan.
5) Pompa Air DC
Rangkaian ini adalah rangkaian output yang menyuplai air sesuai
yaitu mikrokontroller yang telah di buat sebelumnya, pompa air ini
memiliki kapasitas suplai air sekitar 90 liter air perjam.
3.2. Perancangan Sistem Har dwar e
Sistem pemasok air minum ini memiliki dimensi 10x15 cm . Rangkaian
sistem ini di tempatkan dalam box, di box tersebut terdapat LCD yang
menunjukkan informasi waktu dari suplay air minum itu sendiri, informasi waktu
terdiri dari tanggal, bulan, tahun, jam dan detik. Di dalam rangkaian tersebut
terdapat tombol dan saklar untuk setting waktu suplay air minum. Desain sistem
pemasok air minum itik otomatis dapat di lihat pada Gambar 3.2.
[image:49.612.132.511.390.673.2]3.2.1. Rangkaian Keselur uhan Sistem
Rangkaian keseluruhan sistem dari sistem suplai air minum otomatis ini
dapat dibagi menjadi 3 bagian utama seperti yang telah di jelaskan pada poin
sebelumnya yaitu: bagian input, bagian pemroses dan bagian output.
Bagian pemroses yang terdiri dari minimum sistem mikrokontroler
merupakan bagian dimana inputan user akan diproses sesuai dengan program
yang digunakan kemudian diteruskan ke bagian output. Bagian input merupakan
button dan saklar yang digunakan untuk penyetingan waktu suplay air minum itik
otomatis yang kemudian akan menjadi dasar dari berjalannya sistem. Bagian
input terdiri dari 4 buah button dan saklar untuk setting waktu,serta real time
clock untuk menyimpan waktu secara real time. Bagian output terdiri dari 1
buah LCD 16x2 untuk mengetahui hasil inputan user dan informasi waktu
terdiri dari tanggal, bulan, tahun, jam, menit dan detik, 1 buah pompa air DC
untuk mengalirkan air minum dari penampungan ke tempat air minum ternak itik.
3.2.2. Rangkaian Minimum Sistem ATMega 8535
Sistem minimum yang di gunakan adalah sistem minimum
mikrokontroller ATMega 8535 buatan inovative electronics. Sistem minimum ini
telah terintegrasi dengan 32 jalur I/O dari mikrokontroler ATMega8535, dapat
digunakan untuk mem-download-kan program ke mikrokontroler dengan
interfacing USB serta dapat digunakan dengan power supply sebesar 5 volt atau
7-24 volt. Port I/O yang di gunakan untuk sistem pemasok air minum itik
16x2, port B di gunakan untuk interfacing push button, port C di gunakan untuk
interfacing pompa air DC dan interfacing real time clock. Skema rangkaian
minimum sistem ATMega 8535 bisa di liha pada Gambar 3.4.
Ga mbar 3.4 Gambar Skematik Minimum Sistem ATMega 8535
3.2.3. Rangka ian Real Time Clock
DS1307 merupakan Real-time clock (RTC) menggunakan jalur data
parallel yang dapat meyimpan data-data detik, menit, jam, tanggal, bulan, hari
dalam seminggu, dan tahun valid hingga 2100. 56-byte, battery-backed, RAM
[image:51.612.157.507.202.470.2]1) Real-time clock (rtc) menghitung detik, menit, jam,tanggal,bulan dan
hari dan tahun valid sampai tahun 2100.
2) Ram 56-byte, nonvolatile untuk menyimpan data.
3) 2 jalur serial interface (i2c).
4) Output gelombang kotak yang diprogram.
5) Automatic power-fail detect and switch
6) Konsumsi arus hanya 500na pada batery internal.
7) Mode dengan oscillator running.
8) Temperature range: -40°c sampai +85°c.
Gambar 3.5 Skematik RTC DS1307
3.2.4 Rangka ian LCD
LCD yang di gunakan dalam sistem ini adalah LCD 16x2, maksud dari
16x2 adalah 16 kolom dan 2 baris, Modul LCD memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1) Terdapat 16 x 2 karakter huruf yang bisa ditampilkan.
3) Terdapat 192 macam karakter.
4) Terdapat 80 x 8 bit display RAM (maksimal 80karakter).
5) Memiliki kemampuan penulisan dengan 8 bit atau dengan 4 bit.
6) Dibangun dengan osilator lokal.
7) Satu sumber tegangan 5 volt.
8) Otomatis reset saat tegangan dihidupkan.
9) Bekerja pada suhu 0oC sampai 55oC.
Gambar 3.6 LCD 16x2
3.2.5. Rangka ian Catu Daya
Rangkaian catu daya dirancang untuk berfungsi sebagai sumber listrik
yang digunakan untuk menyuplai seluruh kebutuhan listrik dari rangkaian yang
ada pada sistem ini. Sumber tegangan pada rangkaian ini berasal dari tegangan
AC atau bolak balik. Akan tetapi karena mikrokontroler membutuhkan tegangan
5 volt dengan tegangan DC atau searah maka dibutuhkan juga catu daya yang bisa
merubah tegangan AC menjadi DC dengan tegangan 5 V, untuk membuat
rangkaian ini dibutuhan 1 buah IC regulator 7805 yang berfungsi untuk
merubah arus dari AC menjadi DC dan menurunkan tegangan menjadi 5V serta
tegangan ditunjukkan pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Rangkaian Catu Daya Penurun Tegangan
3.2.6. Rangka ian Switching Daya Dar i Tegangan AC Ke Tegangan DC
Rangkaian switching daya berfungsi untuk merubah atau memindah
sumber tegangan dari tegangan AC menjadi sumber tegangan DC, hal ini untuk
mengantisipasi jika ada kerusakan atau hilangnya sumber tegangan AC kemudian
sistem akan otomatis merubah sumber tegangan ke sumber tegangan DC sehingga
sistem tidak akan terganggu dan dapat berjalan secara terus menerus.
Begitupun sebaliknya jika sumber tegangan AC sudah dapat berjalan
kembali sistem secara otomatis akan merubah sumber tegangan ke dalam
tegangan AC, dan sumber tegangan DC tidak di pergunakan lagi. Sumber
tegangan DC hanya dapat bertahan selama 7 hari tanpa pengisian daya. Gambar
Ga mbar 3.8 Rangkaian Switching Daya
3.3. Per a ncangan Softwar e
Perancangan software merupakan proses perancangan pembuatan
program yang nantinya akan dijalankan oleh mikrokontroler. Program ini
nantinya akan menjadi rutin yang akan selalu dijalankan ketika
mikrokontroler dinyalakan. Program ini akan disimpan pada EEPROM yang ada
didalam mikrokontroler, sehingga hanya perlu sekali men-download- kan
program ke mikrokontroler, walaupun sumber tegangan dimatikan program
masih tersimpan pada EEPROM.
3. 3.1. Algor itma Sistem Pemasok Air Minum Itik Otomatis
[image:55.612.134.513.107.346.2]lapangan yang akan digunakan, adapun jalannya sistem ditunjukkan pada
algoritma berikut ini:
1) Mulai.
2) Inisialisasi waktu sekarang.
a. Masukkan tanggal sekarang.
b. Masukkan bulan sekarang.
c. Masukkan tahun sekarang.
3) Masukkan waktu masuk itik.
a. Masukkan tanggal.
b. Masukkan bulan.
c. Masukkan tahun.
4) Jika waktu sekarang > waktu masuk itik maka “periksa tanggal masuk
apakah sudah benar”.
5) Jika waktu sekarang > waktu masuk itik maka ke no 6.
6) Hitung umur itik.
a. Umur 0-6 hari, nyalakan pompa selama 45 detik.
b. Umur 7-14 hari, nyalakan pompa selama 95 detik.
c. Umur 15-22 hari, nyalakan pompa selama 135 detik.
d. Umur 23-30 hari, nyalakan pompa selama 220 detik.
7) Inisialisasi jam.
a. Jam 6.
b. Jam 10.
d. Jam 18 .
8) Hitung kapasitas air.
a. 0,5 liter.
b. 1 liter.
c. 1,5 liter.
d. 2 liter.
9) Jika umur 0-6 hari maka ke 6 a.
10)Jika umur 7-14 hari maka ke 6 b.
11)Jika umur 15-22 hari maka ke 6 c.
12)Jika umur 23-30 hari maka ke 6 d dan kembali ke 4.
3. 3.2. Flowchar t Sistem Pemasok Air Minum Itik Otomatis
Berdasarkan Algoritma yang telah di buat pada sub bab sebelumnya maka
selanjutnya di buat Flowchart dari sistem pemasok air minum itik otomatis.
Flowchart ini akan menunjukan arah dan tujuan terhadap program yang dibuat
untuk sistem pemasok air minum itik otomatis dan akan memudahkan dalam
pembuatan program pada bab berikutnya karena alur program sudah ada dan siap
di terapkan dalam code program, flowchart juga berguna bagi pembaca untuk
mengetahui alur dari program yang akan di buat. Flowchart sistem pemasok air
minum itik otomatis ada dua yaitu flowchart sistem secara keseluruhan dan
Gambar 3.9 Gambar Flowchart Sistem Pemasok Air Minum Itik Otomatis
Dari gambar flowchart di atas dapat di lihat proses sistem yang akan di
buat nanti di mulai dari memasukkan waktu sekarang berupa tanggal, bulan ,
tahun dan waktu sekarang berupa jam dan menit di lanjutkan dengan proses
memasukkan waktu masuk itik ke dalam kandang baterry room farm, selanjutnya
sistem melakukan perhitungan dan menentukan usia itik serta menentukan
[image:58.612.259.380.101.476.2]Flowchart di atas merupakan rancangan sistem suplai air minum itik
otomatis dan akan mempermudah untuk membuat program karena di sini dapat
terlihat jelas gambaran atau alur sistem yang akan di buat nanti, dapat di lihat
pada flowchart proses perhitungan usia itik dan penentuan seberapa banyak
suplay air minum yang akan di alirkan dengan rangkaian pompa DC ke dalam
tempat air minum ternak.
Pada rancangan sistem ini berupa flowchart juga dapat terlihat jadwal
pembagian waktu penyuplaian air minum ternak itik ini, yaitu pada jam-jam yang
telah di rencanakan, pada pukul 6 pagi, 10 siang, 2 siang dan 6 sore dan sistem ini
akan terus berjalan dalam masa pertumbuhan itik. Di harapkan dengan pembuatan
flowchart sistem ini, akan mempermudah pembuatan program pada bab
Pada bab ini akan membahas tentang implementasi program dari hasil
analisa dan perancangan sistem pada bab III, serta bagaimana cara sistem tersebut
dijalankan.
4.1. Pengujian Rangkaian Per angkat Lunak
Pengujian perangkat lunak bertujuan untuk memastikan semua program dapat
berjalan dengan baik di dalam rangkaian perangkat keras, sehingga di butuhkan
pengaturan untuk memastikannya berjalan dengan baik.
4.1.1. Pembuatan File Pr oject Pada Code Vision AVR
Pada sub bab ini akn di jelaskan cara membuat suato project yang di
dalamnya terdapat source code yang akan di download ke dalam rangkaian
mikrokontroller.
Untuk memulai membuat project baru, pada menu bar, pilih File New, dan
pilih project seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 4.1. Pilihan project di sini
Gambar 4.1 Tampilan Menu Pada Code Vision AVR
Langkah selanjutnya adalah code vision AVR akan menanyakan apakah
anda akan melalui proses wizard untuk memilih jenis mikrokontroller yang anda
pakai, tampilan menu wizard bisa di lihat pada Gambar 4.2.
[image:62.612.147.495.110.319.2] [image:62.612.156.486.451.663.2]Pada menu wizard terdapat banyak pilihan mennu untuk men
setting mikrokontroller yang akan di pakai, di antaranya berapa besar
clock yang akan di pakai, setting port yang akan di pakai dan masih
banyak lagi setting dan akan membuat mikrokontroller dapat bekerja
dengan baik.
Untuk selanjutnya adalah melakukan settting inisialisasi port pada
menu wizard ini, pada mikrokotroller ATMega 8535 terdapat 4 port yaitu
port A, port B, port C dan port D, di sini penulis akan menentukan mana
saja port yang akan di pakai, dan setting sebagai port inputan atau port
output, proses menu inisialisasi dapat di lihat pada Gambar 4.3.
[image:63.612.259.410.367.611.2]Setelah setting selesai di lakukan untuk selanjutnya dapat di simpan pada
menu File, Generate, Save And Exit. Dan untuk memudahkan dalam pembuatan
project dan menghindari file project tidak teratur dalam satu tempat maka dalam
pembuatan project ini sebaiknya file project ini di simpan dalam satu folder.
Setelah proses penulisan code selesai untuk proses selanjutnya adalah
meng compile code yang telah di buat, hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya
kesalahan atau error dalam pembuatan program.
Gambar 4.4 Hasil Compile Pada Program
Jika dalam tahap compiling tidak terjadi masalah maka tahap selanjutya
[image:64.612.245.418.290.574.2]Gambar 4.5 Proses Download Program Ke Dalam Mikrokontroller
Proses di atas adalah proses download progam jika tidak ada kesalahan
dalam setting maupun perangkat mikrokontroller ataupun downloader, pada
Gambar 4.6 dapat di lihat kegagalan proses dowload program ke dalam
mikrokontroller.
Gambar 4.6 Pesan Error Dalam Proses Download Program
Jika muncul pesan error seperti di atas kemungkinan yang terjadi adalah
[image:65.612.130.514.382.535.2]downloader belum di nyalakan atau kerusakan pada mikrokoteroller yang penulis
gunakan.
4.1.2. Instalasi USB AVR Downloader
Pada sub bab ini di jelaskan bagaimana melakukan instalasi USB AVR
downloader dengan code vision AVR, agar dapat di gunakan untuk mendownload
program yang telah di buat ke dalam mikrokontroller.
Berikut ini di jelaskan proses setting USB AVR Downloader di dalam code
vison AVR, operating system yang di gunakan adalah windows profesional xp sp3
dan menggunakan code vision versi 2.05.0 :
1) Hubungkan Perangkat downloader dengan PC atau laptop, windows
akan mengenali adanya hardware baru yang terkoneksi dengan PC
atau laptop, setelah itu pilih mode “yes ,this time only”
2) Tunggu proses instalasi driver sampai selesai, setelah selesai tekan
finish. Untuk memastikan apakah perangkat downloader sudah
terinstall d