• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KINERJA JARINGAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI CAU KABUPATEN MADIUN MELALUI OPTIMASI POLA TANAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KINERJA JARINGAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI CAU KABUPATEN MADIUN MELALUI OPTIMASI POLA TANAM."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Retno Wahyuningsih. 2017. PENINGKATAN KINERJA JARINGAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI MELALUI OPTIMASI POLA TANAM. Tesis. Pembimbing I: Dr. Ir. Rr. Rintis Hadiani,M.T., Pembimbing II: Prof. Dr. Ir. Sobriyah, M.S. Program Studi Teknik Sipil. Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Daerah Irigasi Cau terletak di Kabupaten Madiun mengairi lahan seluas 1.232 Ha, meliputi Jaringan Irigasi Primer Cau, Jaringan Irigasi Sekunder Wungu dan Jaringan Irigasi Sekunder Grape. Permasalahan Daerah Irigasi Cau adalah terbatasnya ketersediaan air terutama pada musim kemarau dan tidak dipatuhinya pola tanam. Evaluasi kinerja sistem irigasi Daerah Irigasi Cau perlu dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem irigasi berdasarkan enam aspek, yaitu: kondisi prasarana fisik, produktifitas tanam, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi, dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A).

Peningkatan kinerja jaringan irigasi melalui optimasi pola tanam berdasarkan pemenuhan kebutuhan air (faktor K), realisasi luas tanam, dan produktifitas padi. Metode penelitian kinerja sistem irigasi dengan penelusuran jaringan irigasi, wawancara dan analisis data sekunder berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015. Analisis pemenuhan kebutuhan air menggunakan metode Kriteria Perencanaan Pekerjaan Umum Tahun 2013. Kinerja sistem jaringan irigasi tersebut diharapkan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan nilai aspek produktifitas tanam melalui optimasi pola tanam.

Hasil analisis kinerja jaringan irigasi pada Daerah Irigasi Cau adalah 66,56% (kurang dan perlu perhatian). Nilai kondisi aspek produktifitas tanam kondisi eksisting pada DI. Cau sebesar 86,90%. Nilai kondisi fisik dari analisis faktor K pada kondisi eksisting sebesar 90,67% dengan kondisi tidak terpenuhi pada musim tanam II. Nilai kondisi fisik analisis faktor K pada alternatif 1 sebesar 95,00% juga masih belum terpenuhi pada musim tanam II. Nilai kondisi fisik analisis faktor K pada alternatif 2 sebesar 100%, pemenuhan kebutuhan air dapat terpenuhi pada ketiga musim tanam. Nilai kinerja jaringan irigasi aspek produktifitas tanam untuk kondisi eksisting sebesar 86,90%, alternatif 1 sebesar 93,90% dan alternatif 2 sebesar 96,90%. Jadi alternatif 1 meningkatkan nilai kinerja aspek produktifitas tanam sebesar 7,00% dan alternatif 2 meningkatkan nilai kinerja aspek produktifitas tanam sebesar 10,00%. Untuk itu pola tanam alternatif 2 yang dipilih dapat meningkatkan nilai kinerja sistem irigasi.

(2)

Retno Wahyuningsih. 2017. THE IMPROVEMENT OF IRRIGATION NETWORK PERFORMANCE IN CAU IRRIGATION AREA TROUGH OPTIMIZATION OF CROPPING PATTERN. Thesis. First Counselor: Dr. Ir. Rr. Rintis Hadiani,M.T., Second Counselor: Prof. Dr. Ir. Sobriyah, M.S. Civil Engineering Study Program, Surakarta Sebelas Maret University.

ABSTRACT

Cau Irrigation Area is located in Kabupaten Madiun irrigate an area of 1,232 hectares, i.e: Cau Primary Irrigation Network, Wungu Secondary Irrigation Network and Grape Secondary Irrigation Network. Problems of Cau Irrigation area is the limited availability of water, especially during the dry season and the non-compliance with planting patterns. Evaluate the performance of irrigation systems irrigation area of Cau needs to be done to determine the performance of irrigation systems based on six aspects, namely: the condition of physical infrastructure, plant productivity, supporting facilities, personnel organization, documentation, and water user associations (P3A).

Improvement of irrigation network performance through the optimization of cropping pattern based on water requirement analysis („K‟ factor), the realization of planting area and productivity of rice. The research method performance irrigation systems with irrigation network searches, interviews and secondary data analysis based

on “Peraturan Menteri Pekerjaan Umum“ Number 12/PRT/M/ 2015. Analysis of water

requirement based on “Kriteria Perencanaan Pekerjaan Umum 2013”. Irrigation system performance is expected to be improved by increasing the value of plant productivity through optimization of cropping pattern.

The results of the analysis of the performance of the irrigation network in Cau Irrigation Area was 66.59% (less and need attention). Values of planting productivity aspect in existing condition amounted to 86.90%. The value of the physical condition of the K factor analysis on the existing condition of 90.67%. The value of the physical condition of the K factor analysis on the alternative 1 by 95.00% and 100% on alternative 2. Value irrigation network performance of planting productivity in existing conditions by 86.90%, amounting to 93.90% Alternative 1 and Alternative 2 amounted to 96.90%. So the first alternative increases the value of the performance aspects of plant productivity by 7.00% and alternative 2 increases the performance value cropping productivity aspects of 10.00%. For that alternative cropping pattern 2 is selected to increase the value of irrigation system performance.

Referensi

Dokumen terkait

Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun. 3) Penilaian kinerja jaringan irigasi DI Sarangan. 4) Tidak menghitung ulang kebutuhan air dan data curah hujan efektif.. Tujuan Penelitian.

Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan jaringan irigasi dan mengatasi masalah sistem irigasi secara mandiri serta demi kelangsungan sistem irigasi

Perhitungan penilaian kinerja sistem irigasi Bantimurung meliputi 6 aspek indikator yaitu kondisi prasarana fisik, produktivitas tanam, sarana penunjang,

Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kebutuhan air irigasi di DI Cisadane barat laut dengan menggunakan pola tanam serentak dan tidak serentak, serta

hanya pada daerah irigasi Namu Sira-sira sebelah kanan yang memiliki luas3654. Ha.Dalam perencanaan pola tanam jenis tanaman yang akan di tanam

Dari hasil pengamatan dan analisis terhadap evaluasi kinerja jaringan irigasi Daerah Irigasi Gadungan Lambuk dapat disampaikan beberapa hal yaitu berdasarkan pengamatan di

Berdasarkan hasil optimasi dengan MGP kedua skenario tersebut mampu memenuhi target yang diharapkan dibandingkan skenario lainnya, yaitu menghasilkan pola tanam optimal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembiayaan pengelolaan irigasi, kinerja ekonomi jaringan irigasi, kinerja sistem jaringan irigasi, dan faktor-faktor yang berkorelasi