• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA INFRASTRUKTUR JARINGAN IRIGASI DAERAH IRIGASI SARANGAN KECAMATAN WONOASRI KABUPATEN MADIUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI KINERJA INFRASTRUKTUR JARINGAN IRIGASI DAERAH IRIGASI SARANGAN KECAMATAN WONOASRI KABUPATEN MADIUN."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris dimana pembangunan infrastruktur di bidang

pertanian di prioritaskan. Karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memberikan

komitmen terhadap pembangunan ketahanan pangan sebagai komponen strategis dalam

pembangunan nasional. UU No. 7 tahun 1996 tentang pangan menyatakan bahwa perwujudan

ketahanan pangan merupakan kewajiban pemerintah bersama masyarakat (Partowijoto, 2003).

Kabupaten Madiun salah satu wilayah yang mayoritas penduduknya bermata

pencaharian di bidang pertanian. Pertanian sangat memerlukan air agar tanaman bisa tumbuh

subur dan berkembang.

Dalam rangka mempertahankan swasembada pangan, diperlukan usaha-usaha untuk

terus meningkatkan intensitas tanaman pangan, khususnya tanaman padi. Pembangunan di

bidang irigasi untuk menunjang sektor pertanian terus digalakkan melalui berbagai program.

Hal ini bertujuan untuk menunjang peningkatan produksi pertanian khususnya padi,

memantapkan swasembada pangan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan

pendapatan petani, dan optimasi pemanfaatan sumberdaya air.

Pemeliharaan Infrastruktur Jaringan Irigasi adalah suatu kegiatan untuk

mempertahankan kondisi infrastruktur jaringan irigasi dalam keadaan mantap dan siap untuk

mendistribusikan air irigasi sehingga pelayanan terhadap masyarakat pemakai air tidak

terhambat. Kerusakan-kerusakan/hambatan-hambatan kecil yang terdapat pada jaringan

irigasi dapat mengurangi/menghilangkan debit air pada jaringan tersebut. Oleh karena itu

jaringan irigasi sebagai faktor utama dalam melayani masyarakat dalam pendistribusian air,

perlu pemeliharaan secara rutin dan berkesinambungan.

Pengelolaan infrastruktur irigasi yang baik harus dapat memberikan air secara tepat

agar tanaman dapat menerima air sesuai kebutuhannya, yang didasarkan pada pola tanam

yang direncanakan. Terkait dengan hal itu pengetahuan tentang kebutuhan air menjadi sangat

penting dalam perencanaan infrastruktur jaringan irigasi. Dengan perencanaan dan

pengelolaan yang baik diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian.

Di wilayah Kecamatan Wonoasri khususnya di daerah irigasi (DI) Sarangan yang

(2)

2

dapat menampung air secara maksimal, ketersediaan airnya dimusim kemarau bisa mencukupi

untuk memenuhi kebutuhan air pada area persawahan. Tetapi ada beberapa kendala yang

terkait dengan pendistribusian air tersebut ke area-area persawahan.

Penelitian ini berupaya mengevaluasi kinerja infrastruktur jaringan irigasi pada DI

Sarangan, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun. Daerah kawasan irigasi Sarangan

memiliki lahan pertanian yang luas (1273 ha), sehingga keberadaan jaringan irigasi ini sangat

membantu petani dalam meningkatkan produksi pertanian. Dilain sisi ketersediaan air pada

saat musim kemarau tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air pada area persawahan.

Oleh karena itu penelitian yang terkait dengan hal ini menjadi sangat penting dalam

menentukan strategi pemeliharaan infrastruktur jaringan irigasi, yang pada gilirannya dapat

dimanfaatkan oleh pengambil kebijakan.

1.2.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimanakah kinerja saluran irigasi dilihat dari fungsinya, DI Sarangan saat ini,

Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun?

2) Bagaimana kinerja bangunan irigasi dilihat dari fungsinya, DI Sarangan saat ini,

Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun?

3) Skala Prioritas rencana rehabilitasi saluran dan bangunan irigasi, DI Sarangan,

Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun.

1.3.

Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Lokasi penelitian dilakukan di wilayah DI Sarangan, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten

Madiun.

2) Pengambilan data primer dan data sekunder pada jaringan irigasi DI Sarangan,

Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun.

3) Penilaian kinerja jaringan irigasi DI Sarangan.

(3)

3

1.4.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1) Mengetahui kondisi saluran irigasi DI Sarangan, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten

Madiun.

2) Mengetahui kondisi bangunan irigasi DI Sarangan, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten

Madiun.

3) Mengetahui skala prioritas pemeliharaan yang baik dilaksanakan untuk meningkatkan

fungsi infrastruktur jaringan irigasi DI Sarangan, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten

Madiun pada tahun 2015-2016.

1.5.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, baik berupa teoritis maupun praktis

adalah:

1) Manfaat teoritis:

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan tentang penilaian kondisi infrastruktur

jaringan irigasi DI Sarangan, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun secara nyata

dengan mengacu standar penilaian yang telah ditetapkan.

2) Manfaat praktis:

Hasil dari penelitian ini sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pemerintah

Kabupaten Madiun dalam membuat kebijakan dalam menentukan arah dan strategi

pemeliharaan pada infrastruktur jaringan irigasi DI Sarangan, Kecamatan Wonoasri,

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain, istihsan yang ditolak oleh kedua Imam tersebut adalah istihsan yang hanya berorientasi kepada sesuatu yang dianggap baik tanpa dilandasi oleh nas atau

(1) Perlindungan khusus bagi anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza) sebagaimana

Dengan adanya dukungan program dari pemerintah, kontribusi komoditas kelapa sawit di Indonesia serta dalam rangka pengembangan komoditas tersebut, maka penelitian diarahkan

merupakan kombinasi dari aliran Merah dan Biru dan Hijau sehingga menjadi.. aliran Merah

Dengan adanya tingkat kelahiran yang tinggi dan tingakt perkembangan penduduk yang cepat di negara-negara sedang berkembang, maka negara-negara itu akan selalu memiliki

Kemunculan peraturan perkawinan mulai dari Rancangan Undang-undang perkawinan (1973), penetapan Undang-undang Perkawinan (1974) hingga Kompilasi Hukum Islam (1991) dengan

Dari kepres No.44 Tahun 2000 ini komisi ombudsman menyiapkansebuah konsep Rancangan Undang-Undang Ombudsman Nasional.Pasal 2 menyatakan “Ombudsman Nasional adalah lembaga

Rp.350.000.000 ,- (Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) Tahun Anggaran 2017, maka bersama ini kami Kelompok Kerja I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah