• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS EFISIENSI MESIN POMPA AIR UNTUK PEMANFAATAN RUMAH TANGGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS EFISIENSI MESIN POMPA AIR UNTUK PEMANFAATAN RUMAH TANGGA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

819

ANALISIS EFISIENSI

MESIN POMPA AIR UNTUK PEMANFAATAN RUMAH TANGGA

Eka Nurdiana1*, Sudirman1, Zulramadhanie1, Suhraeni Syafei1, Louis1, Heru Eka Prawoto1

1Balai Besar Teknologi Konversi Energi

Gedung Energi 625, Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 15314

*E-mail: eka.nurdiana@brin.go.id

ABSTRAK

Pompa air merupakan salah satu peralatan listrik yang menjadi kebutuhan pokok rumah tangga.

Efisiensi mesin pompa air merupakan salah satu parameter yang penting untuk dianalisis karena dapat mempengaruhi konsumsi energi listrik suatu rumah tangga. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi maksimum yang dapat dicapai mesin pompa air pada tekanan yang bervariasi.

Penelitian ini dilakukan terhadap dua sampel mesin pompa air jenis semi jetpump dengan Tipe PW- 120JET. Pada penelitian ini telah dilakukan pengujian kinerja pompa air dengan sepuluh kali pengukuran pada masing-masing sampel. Pengukuran dilakukan dengan variasi tekanan, sedangkan parameter hasil pengukuran yang dicatat antara lain tegangan, arus, daya, faktor daya, putaran motor dan debit aliran air. Data-data tersebut digunakan untuk menentukan head, total head dan efisiensi pompa air yang diperoleh dengan perhitungan. Berdasarkan analisis, diperoleh hasil bahwa efisiensi maksimum sampel 1 sebesar 15,1% yang dicapai pada saat tekanan 1,3 kg/cm2 dengan konsumsi daya 0,505 kW sedangkan sampel 2 memiliki efisiensi maksimum sebesar 15,5% yang dicapai pada saat tekanan 1,4 kg/cm2 dengan konsumsi daya 0,503 kW. Dari penelitian ini juga disimpulkan bahwa performa pompa air Tipe PW-120JET memiliki kurva performa yang mendekati kurva performa pada spesifikasinya.

Kata kunci: efisiensi pompa air, head, debit air, tekanan

1. PENDAHULUAN

Konsumsi energi listrik sektor rumah tangga pada 2020 menyumbang porsi sebesar 46,04% dari total konsumsi energi nasional. Menurut statistik PLN 2020, konsumsi energi nasional sebesar 243.582,75 GWh dengan konsumsi energi sektor rumah tangga sebesar 112.156 GWh [1]. Jumlah ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya jumlah pelanggan rumah tangga. BPPT Outlook Energi Indonesia 2021 memproyeksikan kebutuhan energi sektor rumah tangga mengalami peningkatan sebesar 2,9% per tahun, dimana kebutuhan energi listrik diproyeksikan meningkat dari 49% pada 2019 menjadi 67% pada 2050 [2]. Melihat tingginya porsi konsumsi energi listrik rumah tangga, penghematan konsumsi energi listrik rumah tangga akan memberikan dampak yang signifikan terhadap konsumsi energi nasional. Referensi [3]

telah melakukan penelitian bahwa penggunaan peralatan listrik rumah tangga masih memiliki potensi untuk dilakukan penghematan.

Pompa air merupakan salah satu peralatan listrik yang umumnya dimiliki oleh rumah tangga. Penggunaan pompa air dengan kondisi yang optimum, sehingga mampu menghasilkan efisiensi maksimum merupakan salah satu hal yang penting karena mempengaruhi konsumsi energi listrik rumah tangga. Dalam buku Perencanaan Efisiensi dan Elastisitas Energi tahun 2012 tercatat bahwa pada pelanggan rumah tangga dengan kontrak daya 450-900 VA Golongan Tarif 1, porsi konsumsi energi listrik pompa air sebesar 10% dari total konsumsi rumah tangga [4]. Sedangkan data tentang porsi konsumsi energi untuk pompa

(2)

820

air untuk tahun 2020 tidak ditemukan. Jika diasumsikan porsi di tahun 2020 masih sama, maka konsumsi energi listrik untuk pompa air pada 2020 mencapai 11.215,6 GWh.

Jenis pompa air yang umumnya digunakan pada sektor rumah tangga adalah pompa sentrifugal, dimana pompa ini digerakkan oleh motor yang mengkonsumsi energi listrik untuk memutar impeller. Efisiensi energi pompa air merupakan salah satu parameter yang penting untuk dianalisis karena berkaitan dengan konsumsi energi listrik. Efisiensi energi pada pompa umumnya dihitung dari perbandingan antara daya fluida terhadap daya poros pompa. Namun, efisiensi energi pada pompa air sumur yang umumnya digunakan pada sektor rumah tangga, dihitung dari perbandingan daya keluaran air terhadap daya listrik yang dikonsumsi oleh motor penggerak [5]. Sehingga, efisiensi energi pompa air dapat dihitung dengan Pers. (1).

ƞ = 𝑃𝑤

𝑃𝐸 𝑥 100 % (1)

dimana η adalah efisiensi pompa (%), 𝑃𝑊 adalah daya fluida dan 𝑃𝐸 adalah daya listrik (kW).

Daya air 𝑃𝑊 dihitung dengan Pers. (2).

𝑃𝑤 = 1

60 𝑥 1000 𝑥 ρ g Q H (2)

dengan ρ adalah massa jenis fluida yang dipindahkan (kg/m3), g adalah percepatan gravitasi = 9,81 (m/detik2), Q adalah debit (m3/menit) dan H adalah tinggi total pompa atau head total (m) yang diperoleh dengan Pers. (3).

𝐻𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = H hisap + H tekan (3)

H hisap adalah tinggi hisap atau suction head yaitu jarak tegak lurus antara bidang referensi dan permukaan fluida yang dipompa. Sedangkan H tekan adalah tinggi tekan atau discharge head yang merupakan jarak tegak lurus antara bidang referensi dan fluida yang keluar dari pompa. H tekan merupakan perbandingan antara tekanan pada sisi discharge dalam satuan Pascal (Pa) terhadap hasil kali massa jenis fluida dan percepatan gravitasi.

Pada istilah umum pompa, H tekan disebut juga dengan head. Nilai head dan kapasitas fluida yang dihasilkan umumnya diinformasikan pada spesifikasi pompa. Head pompa menyatakan kemampuan suatu pompa untuk memindahkan fluida dari suatu tempat ketempat lain yang berbeda ketinggian atau kemampuan pompa untuk memindahkan fluida antara dua tempat yang berbeda jaraknya. Head pompa di pengaruh oleh tekanan pada suction dan discharge [6]. Head pompa dapat ditentukan dengan Pers. (4) berikut.

𝐻𝑒𝑎𝑑 = 𝑃

𝜌 𝑔 (4)

dimana P merupakan tekanan air pada sisi tekan dalam satuan Pascal (Pa). Dengan substitusi Pers. (4) ke Pers. (3), maka persamaan head total menjadi sebagai berikut.

𝐻𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = H hisap + 𝑃

𝜌 𝑔 (5)

Pada dokumen standar pengujian pompa, telah ditetapkan bahwa pengaturan tinggi hisap ditentukan setinggi 1 meter, yang selanjutnya disebut tinggi statis. Dengan demikian, Pers. (5) dapat dinyatakan dalam Pers. (6) seperti di bawah. Pada penelitian ini, persamaan head total yang digunakan adalah Pers. (6) yang selanjutnya digunakan dalam menentukan daya fluida dan efisiensi pompa air.

(3)

821 𝐻𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 1 + 𝑃

𝜌 𝑔 (6)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi maksimum yang dapat dicapai oleh sampel pompa air serta untuk mengetahui pengoperasian pompa yang paling optimum untuk menghasilkan efisiensi maksimum. Selain itu, hasil penelitian dibandingkan dengan karakteristik performansi pompa air yang dikeluarkan oleh manufaktur dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian kinerja pompa air terhadap karakteristiknya.

2. METODE

A. Alat dan Bahan Penelitian

Pada penelitian ini telah dilakukan pengujian terhadap dua unit pompa air dengan spesifikasi yang sama. Pompa air yang diuji pada penelitian ini adalah jenis pompa air semi jetpump dengan tipe PW-120JET. Prosedur pengujian mengacu pada Standar pengujian konsumsi energi pompa air untuk penggunaan rumah tangga, dimana standar pengujian ini menggunakan acuan SNI IEC 60335-2-41:2009, SNI 7518:2009 dan SNI 04-6958-2003.

Spesifikasi pompa air yang diuji pada penelitian ini seperti yang tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Spesifikasi pompa air PW-120JET

Parameter (satuan) Nilai

Arus maksimum (A) 2,0

Total head maksimum (m) 32

pHead (m) 10 | 15 | 20

Kapasitas (lpm) 41 | 24 | 13

Pipa input (inci) 1

Pipa output (inci) 1

Dimensi p x l x t (mm) 450 x 210 x 235

Berat (kg) 13

Penelitian pengujian pompa ini dilakukan di Laboratorium Pengujian Peralatan Listrik Rumah Tangga (Lab. Permata), B2TKE. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini antara lain: 1) digital power meter, 2) penstabil tegangan (AC power source), 3) pengukur tekanan (pressure gauge), 4) pengukur debit air (flow meter), 5) pengukur laju putaran (tachometer), 6) pengukur waktu (stopwatch), dan 7) pengukur suhu (digital temperature). Rangkaian peralatan pengujian pompa air ditunjukkan pada Gambar 1. Berdasarkan standar prosedur pengujian, tinggi hisap atau jarak antara permukaan air terhadap bidang referensi yang selanjutnya disebut tinggi statis adalah sebesar 1 m.

(4)

822

Gambar 1. Rangkaian alat pengujian pompa air

B. Kondisi Pengujian

Peralatan pengujian harus disusun sedemikian rupa agar dapat berfungsi secara aman pada penggunaan normal sehingga tidak menyebabkan bahaya bagi orang atau disekelilingnya. Pada pelaksanaan pengujian pompa air, persyaratan kondisi harus ditaati sesuai standar yang telah ditetapkan. Persyaratan kondisi pada pengujian pompa air mencakup persyaratan kondisi lingkungan dan kelistrikan. Kondisi lingkungan yang harus dijaga dan dikendalikan adalah temperatur dan kelembaban ruang. Sedangkan kondisi kelistrikan yang harus dijaga adalah tegangan, arus dan total harmonic distortion (THD). Berdasarkan dokumen Standar pengujian konsumsi energi pompa air untuk penggunaan rumah tangga, persyaratan kondisi pengujian ditetapkan sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Kondisi Umum Pengujian

Parameter (satuan) Nilai

Temperatur (C) 20  5oC

Kelembaban relative (%) 45% - 75%

Tegangan Nominal (V) 220 ± 3%

Frekuensi Nominal (Hz) 50 ± 2%

Total Distorsi Harmonik (THD) Maksimum 5%

C. Prosedur Pengujian

Setelah rangkaian peralatan pengujian pompa air disusun seperti pada Gambar 1, tahapan prosedur pengujian pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Menyalakan mesin pompa air dalam posisi tertutup atau dengan pengaturan bukaan nol.

Mengamati dan mencatat tekanan yang mampu dicapai setelah 15 menit penyalaan. Nilai tekanan ini digunakan sebagai acuan dalam menentukan variasi pengaturan tekanan saat pengambilan data selanjutnya.

2. Melakukan pencatatan data uji setelah pompa menyala selama 15 menit. Data uji yang dicatat antara lain debit, putaran motor, daya, arus, tegangan, frekuensi, dan faktor daya.

3. Untuk pengukuran selanjutnya, pengambilan data dilakukan setelah 2 menit.

4. Pencatatan data uji dilakukan sebanyak sepuluh kali untuk masing-masing sampel, dengan pengaturan tekanan yang berbeda. Pada penelitian ini, variasi tekanan y untuk sampel 1 adalah 3,9 kg/cm2; 2,9 kg/cm2; 2,5 kg/cm2; 2,1 kg/cm2; 1,7 kg/cm2; 1,3 kg/cm2; 0,9 kg/cm2; 0,6 kg/cm2; 0,3 kg/cm2; dan 0 (bukaan penuh). Sedangkan variasi tekanan untuk

(5)

823

sampel 2 adalah 4,5 kg/cm2; 3,0 kg/cm2; 2,6 kg/cm2; 2,2 kg/cm2; 1,8 kg/cm2; 1,4 kg/cm2; 1,0 kg/cm2; 0,6 kg/cm2; 0,3 kg/cm2; dan 0 (bukaan penuh).

5. Melakukan perhitungan nilai head, head total dan efisiensi.

6. Melakukan analisis hasil penelitian dan mengambil kesimpulan.

3. PEMBAHASAN

A. Hasil Pengujian

Data hasil pengujian pompa untuk sampel 1 ditampilkan pada Tabel 3 dan sampel 2 ditampilkan pada Tabel 4. Pressure gauge dan flow meter yang digunakan pada penelitian ini masing-masing memiliki satuan kg/m2 dan liter/menit. Sedangkan untuk melakukan perhitungan, satuan harus menggunakan Pascal (Pa) dan m3/menit. Sehingga, data tekanan dan debit air harus dikonversi dengan nilai konversi 1 kg/m2 = 98.066,5 Pa dan 1 liter/menit = 10-3 m3/menit.

Tabel 3. Data hasil pengujian pompa sampel 1

Pengu- kuran

Tegangan (V)

Frekuensi (Hz)

Daya (kW)

Arus (A)

Faktor Daya

Putaran motor (rpm)

Tekanan (kg/m2)

H hisap (m)

Debit air (liter/menit)

1 220.08 50.0 0.449 2.180 0.94 2799.3 3.90 1 0.0

2 220.03 50.0 0.463 2.229 0.94 2791.7 2.90 1 2.3

3 220.06 50.0 0.469 2.245 0.95 2779.9 2.50 1 10.6

4 220.01 50.0 0.482 2.294 0.95 2771.9 2.10 1 18.6

5 220.09 50.0 0.491 2.344 0.95 2765.0 1.70 1 24.7

6 220.02 50.0 0.505 2.386 0.96 2753.5 1.30 1 33.4

7 220.09 50.0 0.508 2.403 0.96 2746.2 0.90 1 39.5

8 220.01 50.0 0.493 2.339 0.96 2754.2 0.60 1 40.3

9 220.02 50.0 0.479 2.281 0.95 2768.2 0.30 1 40.8

10 220.05 50.0 0.464 2.231 0.95 2780.0 0.00 1 41.5

Tabel 4. Data hasil pengujian pompa sampel 2

Pengu- kuran

Tegangan (V)

Frekuensi (Hz)

Daya (kW)

Arus (A)

Faktor Daya

Putaran motor (rpm)

Tekanan (kg/m2)

H hisap (m)

Debit air (liter/menit)

1 220.03 50.0 0.455 2.192 0.94 2987.8 4.50 1 0.0

2 220.05 50.0 0.463 2.220 0.95 2809.5 3.00 1 3.6

3 220.06 50.0 0.475 2.269 0.95 2803.7 2.60 1 11.2

4 220.00 50.0 0.481 2.285 0.96 2793.1 2.20 1 17.4

5 220.01 50.0 0.490 2.326 0.96 2790.1 1.80 1 23.8

6 220.03 50.0 0.503 2.372 0.96 2777.2 1.40 1 31.7

7 220.03 50.0 0.512 2.410 0.97 2767.8 1.00 1 33.5

8 220.09 50.0 0.494 2.337 0.96 2783.8 0.60 1 39.8

9 220.08 50.0 0.476 2.266 0.95 2791.2 0.30 1 40.5

10 220.03 50.0 0.460 2.206 0.95 2793.3 0.00 1 41.3

Dari data hasil pengukuran ini selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai head, head total dan efisiensi. Head diperoleh dengan perhitungan menggunakan Pers. (4), head total diperoleh dari perhitungan menggunakan Pers. (5) dan efisiensi dihitung menggunakan Pers. (1). Hasil perhitungan head, head total dan efisiensi tersebut ditampilkan pada Tabel 5.

(6)

824

Tabel 5. Hasil perhitungan head, head total dan efisiensi sampel pompa air

Pengu- kuran

Sampel 1 Sampel 2

Head (m) Total head (m) Efisiensi Head (m) Total head (m) Efisiensi

1 39,00 40,00 0 45,00 46,00 0

2 29,00 30,00 2,4% 30,00 31,00 3,9%

3 25,00 26,00 9,6% 26,00 27,00 10,4%

4 21,00 22,00 13,9% 22,00 23,00 13,6%

5 17,00 18,00 14,8% 18,00 19,00 15,1%

6 13,00 14,00 15,1% 14,00 15,00 15,5%

7 9,00 10,00 12,7% 10,00 11,00 11,8%

8 6,00 7,00 9,4% 6,00 7,00 9,2%

9 3,00 4,00 5,6% 3,00 4,00 5,6%

10 0,00 1,00 1,5% 0,00 1,00 1,5%

B. Analisis Efisiensi Energi Pompa Air

Gambar 2 dan Gambar 3 masing-masing menunjukkan informasi grafik hubungan antara efisiensi dan daya terhadap tekanan untuk sampel 1 dan sampel 2. Dari grafik efisiensi dapat diamati bahwa efisiensi tertinggi pompa sampel 1 sebesar 15,1% yang dicapai pada saat tekanan 1,3 kg/cm2. Sedangkan untuk sampel 2, efisiensi tertinggi sebesar 15,5% dicapai pada saat tekanan 1,4 kg/cm2. Efisiensi sistem dan motor pada pompa air sumur umumnya berkisar antara 0,15 hingga 0,6 [5]. Mengacu pada nilai tersebut, maka pompa pada penelitian ini cenderung memiliki efisiensi rendah.

Gambar 2. Grafik efisiensi dan daya terhadap tekanan pada Sampel 1

Dari grafik daya pada kedua sampel pompa, dapat diketahui bahwa konsumsi daya yang lebih rendah tidak menghasilkan efisiensi pompa yang lebih tinggi, meskipun bukaan pipa mendekati penuh (tekanan rendah). Efisiensi tertinggi pada sampel 1 dicapai saat konsumsi daya sebesar 0,505 kW, sedangkan efisiensi tertinggi pada sampel 2 dicapai saat konsumsi daya sebesar 0,503 kW. Efisiensi pompa didefinisikan sebagai rasio antara output daya fluida dari pompa dengan input daya poros pompa. Daya fluida dipengaruhi oleh laju aliran dan tekanan yang dikirim dari pompa. Daya poros yang dikirim ke pompa berasal dari daya motor

0,380 0,405 0,430 0,455 0,480 0,505 0,530

0,0%

3,0%

6,0%

9,0%

12,0%

15,0%

18,0%

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00

Daya listrik (kW)

Efisiensi (%)

Tekanan

Efisiensi (%) Daya (kW)

(7)

825

listrik pada pompa. Daya poros pompa yang mampu menghasilkan daya fluida yang tinggi dapat menghasilkan efisiensi pompa yang tinggi pula.

Gambar 3. Grafik efisiensi dan daya terhadap tekanan pada Sampel 2

Hubungan antara efisiensi terhadap debit air yang dihasilkan ditunjukkan pada Gambar 4.

Grafik tersebut menunjukkan bahwa, efisiensi pompa maksimum tidak dicapai saat debitnya maksimum tetapi dicapai saat debit air sebesar 33,4 l/menit untuk sampel 1 dan 31,7 l/menit untuk sampel 2. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa pompa yang beroperasi pada bukaan penuh tidak menghasilkan efisiensi yang tinggi, dan justru menghasilkan efisiensi yang sangat rendah dimana dalam penelitian ini efisiensi yang dihasilkan saat bukaan penuh sebesar 1,5%.

Artinya, saat pompa dioperasikan dengan bukaan penuh dan menghasilkan debit maksimum, maka operasi pompa tersebut tidak hemat energi. Pompa mencapai efisiensi maksimum saat dioperasikan pada bukaan mendekati penuh dengan debit 75-80% dari debit bukaan penuh.

Gambar 4. Grafik hubungan efisiensi terhadap debit air kedua sampel pompa

Pada penelitian ini juga dapat diamati bahwa terdapat sedikit penyimpangan pada sampel 2 yaitu pada pengukuran ke-7. Grafik tersebut menunjukkan terjadinya penurunan efisiensi yang signifikan dari pengukuran sebelumnya dimana efisiensi menurun dari 15,5% menjadi 11,8%. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan konsumsi daya poros pompa atau daya

0,375 0,400 0,425 0,450 0,475 0,500 0,525

0,0%

3,0%

6,0%

9,0%

12,0%

15,0%

18,0%

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50

Daya (kW)

Efisiensi (%)

Tekanan (kg/cm2) Efisiensi (%) Daya (kW)

0,0%

3,0%

6,0%

9,0%

12,0%

15,0%

18,0%

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Efisiensi

Debit (l/menit) Sampel 1 Sampel 2

(8)

826

listrik pada saat daya fluida yang dihasilkan sedang menurun. Kondisi ini secara tidak

langgung menurunkan efisiensi pompa air.

C. Analisis Performansi Pompa Air

Gambar 5 menunjukkan grafik hubungan antara head dengan debit air yang dihasilkan pada penelitian ini. Grafik ini dapat dibandingkan dengan kurva karakteristik pompa sesuai yang dicantumkan oleh manufaktur sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 6. Dari grafik ini terlihat bahwa pada sampel 2 terjadi sedikit penyimpangan seperti yang telah dibahas sebelumnya. Sedangkan pada sampel 1, secara umum kurva yang dihasilkan sudah mendekati kurva performa spesifikasinya bahkan head yang dicapai relatif di atas spesifikasi. Head yang dicapai pompa pada saat katup pompa tertutup (bukaan 0), cenderung jauh lebih tinggi dari spesifikasi. Hal ini karena pencatatan tekanan dilakukan pada menit ke-15 sedangkan tekanan pompa semakin mengalami kenaikan dari saat mesin mulai dinyalakan hingga menit ke-15.

Nilai tekanan yang tinggi ini menyebabkan nilai head juga bernilai tinggi.

Gambar 5. Grafik hubungan antara head dan debit

Gambar 5. Grafik karakteristik performa pompa PW-120JET 4. SIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pompa air mampu mencapai efisiensi maksimum sebesar 15,5%. Nilai efisiensi ini relatif rendah

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Head (m)

Debit (l/menit)

Sampel 1 Sampel 2

(9)

827

dibandingkan dengan nilai efisiensi pompa pada umumnya. Efisiensi tertinggi tidak dicapai pada saat katup pompa pada posisi terbuka penuh, tetapi dicapai saat bukaan katup pomba mendekati penuh dengan debit air sebesar 75-80% dari debit air maksimum pada saat katup pompa terbuka penuh. Berdasarkan analisis performansi, sampel pompa air pada penelitian ini memiliki performa yang sesuai dengan karakteristiknya.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] PT. PLN (Persero), 2020. Statistik PLN 2020, Jakarta: Sekretariat Perusahaan PT. PLN (Persero).

[2] Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, 2021. Outlook Energi Indonesia 2021. Jakarta:

PPIPE BPPT.

[3] Santoso, A. D. & Salim, M. A., 2019. Penghematan Listrik Rumah Tangga dalam Menunjang Kestabilan Energi Nasional dan Kelestarian Lingkungan. Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 20, pp. 263-270.

[4] Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, 2012. Perencanaan Efisiensi dan Elastisitas Energi 2012, Jakarta: Sekretariat BPPT Press.

[5] Ahadi, K., Anggono, T. & Suntoro, D., 2017. Studi Mengenai Efisiensi Energi Pompa Air Sumur yang Digunakan pada Sektor Rumah Tangga. Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, 16(2), p. 87 – 96.

[6] Mustakim, 2015. Pengaruh Kecepatan Sudut Terhadap Efisiensi Pompa Sentrifugal Jenis Tunggal. Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro, 4(2), pp. 79 - 83.

[7] Emiliawati, A., 2017. A study of water pump efficiency for household water demand at Lubuklinggau. s.l., AIP Conference Proceedings 1903, 100003.

Gambar

Tabel 1. Spesifikasi pompa air PW-120JET
Gambar 1. Rangkaian alat pengujian pompa air
Tabel 4. Data hasil pengujian pompa sampel 2
Tabel 5. Hasil perhitungan head, head total dan efisiensi sampel pompa air
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian yang dilakukan yaitu dapat mengetahui efisiensi sensibel, daya pemompaan, efisiensi sistem, dan faktor efisiensi yang dihasilkan kolektor surya CPC untuk pompa

Dari penelitian ini dapat diketahui debit, efisiensi sensibel, efisiensi laten, efisiensi sistem dan daya pompa yang dapat dihasilkan.. Pada penelitian ini akan dibuat model pompa

Mengaplikasikan energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga surya hyrid, untuk menggerakkan pompa air celup / submersibel, dengan spesifikasi

Konsumsi energi dan intensitas energi untuk memasak, penerangan serta peralatan listrik tahun 2000 tersebut digunakan sebagai dasar perkiraan kebutuhan energi sektor rumah tangga

Secara keseluruhan, di tahun 2004 sekitar 76% rumah tangga di Indonesia sudah menggunakan sumber air minum dari tempat yang aman (PAM 18%, Pompa 14%, Sumur 36%

Hal ini diduga disebabkan karena air yang digunakan untuk budidaya jagung dan bawang merah pada penelitian ini bersumber dari air irigasi sumur pompa artesis

Perancangan Mesin Eksternal Prewash Untuk Otomatisasi Efisiensi Penggunaan Air Kedua alternatif ini kemudian dicoba untuk dipasangkan pada alat, check valve, saat pompa menyala air

Memperoleh nilai efisiensi pompa yang lebih baik 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari mendisain pompa air kapasitas 1800 liter/jam dengan menggunakan daya sepeda motor, yaitu: 2