• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI TULANG BAWANG BARAT PROVINSI LAMPUNG KEPUTUSAN BUPATI TULANG BAWANG BARAT NOMOR :B/197/II.11/HK/TUBABA/2017 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI TULANG BAWANG BARAT PROVINSI LAMPUNG KEPUTUSAN BUPATI TULANG BAWANG BARAT NOMOR :B/197/II.11/HK/TUBABA/2017 TENTANG"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI TULANG BAWANG BARAT PROVINSI LAMPUNG

KEPUTUSAN BUPATI TULANG BAWANG BARAT NOMOR :B/197/II.11/HK/TUBABA/2017

TENTANG IZIN LINGKUNGAN

KEGIATAN ASPHALT MIXING PLANT

DI TIYUH CAHYOU RANDU KECAMATAN PAGAR DEWA KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

OLEH PT. ANUGRAH AGUNG SENTOSA BUPATI TULANG BAWANG BARAT,

Menimbang : a. bahwa KegiatanAsphalt Mixing Plant(AMP) Di Tiyuh Cahyou Randu Kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat oleh PT. Anugrah Agung Sentosamerupakan Kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap Lingkungan Hidup oleh karenanya wajib memiliki UKL-UPL;

b.bahwa berdasarkan PemeriksaanUKL-UPL terhadap Kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a tersebut diatas, perlu diterbitkan Izin Lingkungan;

c. bahwaberdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf adan huruf b tersebut diatas,maka perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Izin LingkunganKegiatan Asphalt Mixing PlantDi Tiyuh Cahyou Randu Kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat oleh PT. Anugrah Agung Sentosa;

Mengingat : 1. Undang-UndangNomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);

2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6725);

3. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Kabupaten Tulang Bawang Barat di

Provinsi Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara

(2)

Republik Indonesia Nomor 4934);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Pengelolaan Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285);

9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 990);

10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1256);

11. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 58 Tahun 2014

tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib

Dilengkapi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)

dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)(Berita

Daerah Provinsi Lampung Tahun 2014 Nomor 58);

(3)

12. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2011- 2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2012 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 12);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 24 Tahun 2014 tentang Izin Pengelolaan Lingkungan(Lembaran Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Nomor 24, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor65);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Pangkat Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 74);

15. Peraturan Bupati Tulang Bawang Barat Nomor 18 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 24 Tahun 2014 tentang Izin Pengelolaan Lingkungan (Berita Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Nomor 18);

16. Peraturan Bupati Tulang Bawang Barat Nomor 40 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Rekomendasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Dan Persetujuan Prinsip Pemanfaatan Ruang (Berita Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Nomor 40);

17. Peraturan Bupati Tulang Bawang Barat Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Tata Kerja Perangkat Daerah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulang Bawang Barat (Berita Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2016 Nomor 44);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Memberikan Izin Lingkungan kepada:

a. Nama Perusahaan : PT. ANUGRAH AGUNG SENTOSA b. Jenis Usaha

dan/atau Kegiatan

: Asphalt Mixing Plant(AMP)

c. Skala/Besaran Usaha dan/atau Kegiatan

: 800 Ton/Hari (Terpasang)

480 Ton/Hari (Rill)

(4)

d. Nama

PenanggungJawab Usaha dan/atau Kegiatan dan Jabatan

: KHALIFAH DARMAWAN (Direktur Utama)

e. Alamat Kantor : Jl. Untung SuropatiNo. 20b Kota Bandar Lampung f. Lokasi Kegiatan : Jl. Lintas Timur Sumatera

Tiyuh Cahyou Randu Kecamatan Pagar Dewa g. Luas Lahan : 15.000 m² (1.5 Ha).

KEDUA : Ruang lingkupKegiatan meliputi:

a. kegiatan pada Tahap Pra Konstruksi adalah Sosialisasi danPerizinan.

b. kegiatan pada Tahap Konstruksi adalahKegiatan Mobilisasi Kendaraan, Alat dan Bahan serta Kegiatan Konstruksi Pembangunan AMP, Mobilisasi Kendaraan Pengangkut Alat dan Material Bangunan, danPenerimaan Tenaga Kerja.

c. kegiatan pada Tahap Operasionaladalah Kegiatan Proses Produksi seperti Operasional Mesin-Mesin dan Transportasi, Mobilisasi Kendaraan Pengangkut Bahan Baku dan Hasil Produksi, Penyimpanan Bahan Baku (Stockpile) pada Tempat Terbuka, Penerimaan Karyawan baik Karyawan Tetap maupun Karyawan Tidak Tetap, Pelaksanaan K3, Kelalaian dalam Bekerja dan/atau Kurangnya Perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) dan/atau Bekerja pada saat Kondisi Badan Kurang Sehat atau Lelah, Kegiatan Kepedulian terhadap Masyarakat sekitar (CSR) dan Penerimaan Tenaga Kerja.

d. padaTahap Pasca Operasional, Jika Perusahaan terjadi Pailit ataupun Tidak Memperpanjang Usahanya.

KETIGA : Penerima Izin sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, dalam melaksanakan kegiatannya mengajukan Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), yaitu: Izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Izin Pembuangan Air Limbah Ke Badan Perairan Umum serta Izin Usaha dan/atau Kegiatan lain yang diperlukan oleh Pemrakarsa.

KEEMPAT : Instansi Pemberi Izin sebagaimana dimaksud pada Diktum

KETIGAwajib memperhatikan ketentuan dan syarat-syarat

yang diatur dalam Izin Lingkungan sebagai pedoman dalam

penerbitannya.

(5)

KELIMA : Penerima Izin sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATUdalam melaksanakan kegiatannya wajib melakukan pengelolaan dampak lingkungan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEENAM : Penerima Izin sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU wajib mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan apabila terjadi perubahan atas rencana usaha dan/atau kegiatannya sesuai dengan kriteria perubahan yang tercantum dalam Pasal 50 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.

KETUJUH : Penerima Izin sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU wajib membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap persyaratan dan kewajiban dalam Izin Lingkungan kepada Bupati Tulang Bawang Baratmelalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulang Bawang Barat,secara berkala setiap 6 (enam) bulan sejak Keputusan ini ditetapkan.

KEDELAPAN : Masa berlaku Izin Lingkungan ini berlaku sama dengan masa berlakunya masa Izin Usaha dan/atau Kegiatan.

KESEMBILAN : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Panaragan pada tanggal 22 Agustus 2017

WAKIL BUPATI TULANG BAWANG BARAT,

Dto.

FAUZI HASAN

Tembusan:

1. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia di Jakarta;

2. Gubernur Lampung di Bandar Lampung;

3. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung di Bandar Lampung; dan 4. Kepala P3ES di Pekan Baru.

(6)

MATRIKS UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPDANUPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL)KEGIATAN ASPHALT MIXING PLANT (AMP)DI TIYUH CAHYOU RANDU KECAMATAN PAGAR DEWA KABUPATEN TULANG BAWANG BARATOLEH PT. ANUGRAH AGUNG SENTOSA.

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

A. TAHAP PRAKONSTRUKSI

SosialisasidanPerizinan Persepsi Positif atau Negatif Masyarakat Terhadap

Rencana Kegiatan

Tergolong Penting Dengan Bobot Kecil

 Membuat

SuratPerjanjian Sewa Pakai Atas Lahan yang Akan Digunakan Sesuai Dengan Ketentuan yang Berlaku Berdasarkan Azas Musyawarah Mufakat.

 Melakukan

Pembayaran Atas

Lahan yang

Dibebaskan Sesuai Dengan Kesepakatan danDilakukan Secara Langsung Kepada Pemilik Lahan Disaksikan Oleh Perangkat Tiyuh.

 Mempercepat Proses Perizinan Agar Operasional

AMPSesuai Dengan Jadual Rencana yang Telah Dibuat.

Di Areal AMPMilik PT.

ANUGRAH AGUNG SENTOSA

Dilakukan Selama Tahap

Prakonstruksi

1. Metode Pemantauan Adalah Melalui Observasi Langsung, Wawancara, dan Pendataan.

2. Indikator Keberhasilan, Adalah Tidak Terjadi Konflik, Kecemburuan dan Keresahan Sosial Antara Masyarakat Dengan Perusahaan.

3. Tolok Ukur Parameter Adalah Tingkat Terjadinya Konflik Sosial Antara Masyarakat Dengan Perusahaan,

Masyarakat Sekitar Lokasi AMP

Sebelum

Konstruksi Hanya Sekali Selama Kegiatan

Instansi Pelaksana PT. ANUGRAH AGUNG

SENTOSA Selaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PM&PPTSP, danCamat Pagar DewaKab. Tulang Bawang Barat serta Instansi Terkait

Penerima LaporanDinas Lingkungan Hidup Kab.Tulang

-

LAMPIRAN :

KEPUTUSAN BUPATI TULANG BAWANG BARAT NOMOR : B/197/II.11/HK/TUBABA/2017

TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN ASPHALT MIXING PLANTDI TIYUH CAHYOU RANDU KECAMATAN PAGAR DEWA KABUPATEN TULANG

BAWANG BARAT OLEH PT. ANUGRAH AGUNG SENTOSA

(7)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

 Melakukan Kegiatan Sosialisasi

danKomunikasi Intensif Dengan Masyarakat Sekitar Lokasi Tentang Rencana Kegiatan Pembangunan danOperasional AMP Dengan Menjelaskan Manfaat Kegiatan danRencana

Penggunaan Tenaga Kerja Saat Kegiatan Berlangsung.

 Melakukan

Pendekatan Persuasif Kepada Masyarakat Sekitar Melalui Perangkat Tiyuh, Tokoh Masyarakat Maupun Tokoh Adat.

 Memberikan

Gambaran Kepada Masyarakat Sekitar, Jika AMPTelah Beroperasional, Akan Melaksanakan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(CSR/Corporate Social Responsibility).

 Memberikan Prioritas

Keresahan dan Kecemburuan Sosial.

Bawang Barat dan Instansi Terkait

(8)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Bagi Masyarakat Setempat Untuk Dapat Bekerja Pada PT. ANUGRAH AGUNG SENTOSA Sesuai Dengan Kebutuhan dan Kemampuan.

 Siap Mengembangkan Community

Development Dalam Membina Hubungan Baik Antara PT.

ANUGRAH AGUNG SENTOSA Dengan Masyarakat Sekitar.

 Memberikan Jaminan Kepastian Keamanan danKenyamanan Kepada Masyarakat Sekitar Lokasi Pada Saat

AMPBeroperasional.

B. TAHAP KONSTRUKSI

Kegiatan Mobilisasi Kendaran, Alat dan Bahan Serta Kegiatan Konstruksi Pem- Bangunan AMP

Peningkatan Partikel Debu, Kadar Gas Buang (Perubahan Kandungan CO, Nox, Sox, Nhx,H2SDanPb) Dan Kebisingan

Tergolong Negatif Penting Dengan Bobot Besar

 Menerapkan Kaidah Kesehatan,

Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Bagi Para Pekerja Konstruksi

Pembangunan AMP.

 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Seperti Penutup

Lokasi Pengelolaan Di Areal AMP

Pelaksanaan Pengelolaan Dilakukan Selama Tahap Kontruksi

1. Metode Pemantauan Adalah Pengambilan SampelKualitas Udara DanDebu Untuk Di Analisis Di

LaboratoriumDan Tingkat

Di Jalan Masuk Areal AMPYang Dilalui Oleh Kendaraan

Pengangkut Material

Selama Konstruksi, Dengan Frekuensi Pemantauan Setiap 6 Bulan SekaliDan Tentatif

Instansi Pelaksana PT. ANUGRAH AGUNG

SENTOSA Selaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas

-

(9)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Hidung (Masker), Penutup Telinga (Ear Plug), Sepatu, Topi dan Lainnya Bagi Pekerja Konstruksi.

 Kendaraan Yang Masuk Kedalam Lokasi Proyek Memiliki Sistem Pembakaran Yang Baik Agar Emisi Buang Tidak Melebihi BML.

 Pengaturan Pekerjaan Yang Menimbulkan Kebisingan Tinggi Dilakukan Pada Siang Hari

 Mengarahkan

Operator Kendaraan dan Mengatur Kecepatan Kendaraan Pengangkut Material Tidak Lebih Dari 40 Km/Jam.

 Menutup Bak Truk Pengangkut Bahan

Baku Maupun

Material Dengan Menggunakan

Terpal/Plastik,

Sehingga Tidak Terjadi Penyebaran Debu Yang Berasal Angkutan.

Kebisingan Diukur Langsung Di Tempat.

2. Indikator Keberhasilan Hasil Pengukuran Kualitas Udara Tidak Melebihi BML Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.

48/MENLH/11/1 996

DanPeraturan Menteri LH No.

21 Tahun 2008.

3. Tolok Ukur Parameter Kualitas Udara Seperti SO2, CO, NO2,Pb, Partikel DebudanKebising an

Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Koperindag, danDinas Kesehatan Kab.

Tulang Bawang Barat serta Instansi Terkait

Penerima LaporanDinas Lingkungan Hidup Kab.

Tulang Bawang Barat dan Instansi Terkait

(10)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Mobilisasi Kendaraan Pengangkut Alat dan Material Bangunan

Gangguan dan Kecelakaan Lalulintas

Disekitar Jalan Masuk Lokasi Kegiatan

Tergolong Negatif Kurang Penting Dengan Bobot Dampak Kecil

Menempatkan Petugas

Keamanan/Pengatur Keluar Masuk Kendaraan Di Depan Pintu Masuk Areal Pembangunan Secara Kontinyu Dalam Jumlah Yang Cukup.

Menerapkan Prosedur Operasional Standar (SOP) Secara Ketat Terhadap Setiap Operator

Kendaraan/Pengemud i Yang Keluar Masuk Lokasi Pembangunan.

Memasang Rambu- Rambu Peringatan Yang Berupa Lampu (Trafick Light) dan Tulisan Sebelum Dan Sesudah Pintu Masuk Areal Konstruksi.

Memasang Papan Peringatan Dan Tanda Hati-Hati (Rambu- Tambu) Di Kiri Kanan Jalan Sebelum LokasiAMPPada Tempat Yang Jelas Dan Mudah Terlihat.

Menempatkan Rambu-Rambu

Jalan Raya Lintas Timur Di Sekitar Areal AMP

Dilakukan Setiap Bulan Selama Tahap Kontruksi

1. Metode Pengumpulan Data Dengan Cara Pendataan, Observasi Dan Visual Di Lokasi Kegiatan.

2. Indikator Keberhasilan, Tidak Terjadinya Kecelakaan dan Antrian Panjang Di Sekitar Lokasi Kegiatan.

3. Tolok Ukur Frekuensi

Terjadinya Kecelakaan Lalulintas Di Sekitar Kegiatan

Sekitar Pintu Masuk Dan Keluar Lokasi AMP

Sekali Selama Tahap Konstruksi

Instansi Pelaksana PT. ANUGRAH AGUNG

SENTOSA Selaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Dinas Lingkungan HidupdanDinas Perhubungan Kab. Tulang Bawang Barat serta Instansi Terkait

Penerima LaporanDinas Lingkungan Hidup Kab.

Tulang Bawang Barat serta Instansi Terkait

-

(11)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Peringatan Pada Lokasi Yang Mudah Terlihat Oleh Pengemudi Baik Di Dalam Maupun Di Luar Areal Lokasi Konstruksi.

Memberikan

Peringatan dan Aba-

Aba Kepada

Pengemudi Sebelum Keluar Dari Areal Konstruksi.

Menyediakan Sarana dan Prasarana Yang Cukup Jika Terjadi Kecelakaan Lalulintas

Penerimaan Tenaga Kerja

Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha

Tergolong Penting Dengan Bobot Dampak Kecil

 Berkerjasama Dengan Aparat Tiyuh Dalam Merekrut Tenaga Kerja Bagi Perusahaan Untuk Mengindari Kecemburuan Sosial.

 Memberikan Prioritas Penerimaan Tenaga Kerja Dari Lokasi Sekitar Sesuai Dengan Pendidikan Dan Keahlian Yang Dibutuhkan

Perusahaan.

 Memperhatikan Ketetapan Pemerintah

Tiyuh/Suku Sekitar AMP

Sekali Selama Masa Konstruksi

1. Metode Pengumpulan Data Dengan Cara Pendataan, Observasi Dan Wawancara Terhadap

Masyarakat Di Sekitar Lokasi Kegiatan.

2. Indikator Keberhasilan, Jumlah Masyarakat Setempat Yang TerserapSebagai

Pada Masyarakat Di Sekitar Lokasi Kegiatan DanTiyuh Cahyou RanduDan Sekitarnya

SekaliSelama Tahap Konstruksi

Instansi Pelaksana PT. ANUGRAH AGUNG

SENTOSA Selaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Dinas Lingkungan Hidup danDinas Tenaga Kerja danTransmigrasi Kab. Tulang

-

(12)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Berupa Upah

Minimum Kabupaten

(UMK) Dalam

Menentukan Gaji Karyawan Sesuai Dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

 Sistem Pengupahan Tenaga Kerja Dibuat Berdasarkan

Peraturan dan Perundangan Yang Berlaku.

Tenaga Kerja Yang Digunakan Oleh Perusahaan Serta Kegiatan Jasa/Kegiatan Usaha Yang Dilakukan Oleh Masyarakat Di Sekitar Lokasi Kegiatan.

3. Tolok Ukur Adalah Tingkat Pendapatan Masyarakat Yang Bekerja Sebagai Karyawan dan Atau Penghasilan Masyarakat Yang Berusaha Sebagai Mitra Atau Usaha Lainnya.

Bawang Barat serta Instansi Terkait

Penerima LaporanDinas Lingkungan Hidup Kab.

Tulang Bawang Barat serta Instansi Terkait

C. TAHAP OPERASIONAL

Kegiatan Proses Produksi Seperti Operasional Mesin- Mesin dan Transportasi

Penurunan Kualitas Udara danMeningkatkan Kebisingan

Tergolong Penting Dengan Bobot Dampak Besar

 Membangun Pagar Pembatas Antara Lokasi Kegiatan Dengan Lingkungan Sekitar Terutama Pada Daerah Pemukiman dan Fasilitas Umum.

 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Seperti Penutup Hidung (Masker),

Di Dalam Areal

AMPTerutama Adalah Kawasan AMPJalan Di Sekitar Pemukiman

Selama Masa Operasional Pabrik Setiap 6 Bulan Sekali

1. Metode Pemantauan Dengan Pengukuran Kadar CO, Nox, Sox, Pb, Nhx, H2S, Debu, dan Kebisingan Di Lokasi Kegiatan Kemudian Membandingkan

Di 2 Titik Di UpwinddanDownwind

Selama Masa Operasional dan Dilakukan 6 Bulan Sekali

Instansi Pelaksana PT. ANUGRAH AGUNG

SENTOSA Selaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Dinas

-

(13)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Penutup Telinga (Ear Plug), dan Kacamata Dan Lainnya Bagi Pekerja/Karyawan.

 Penyiraman Secara Berkala Di Jalan Yang Dilalui Kendaraan Dalam Lingkungan AMPUntuk

Mengurangi Hamburan Debu

 Pengaturan Pekerjaan Yang Menimbulkan Kebisingan Tinggi Dilakukan Pada Siang Hari

 Mengarahkan

Operator Kendaraan dan Mengatur Kecepatan Kendaraan Pengangkut Material Tidak Lebih Dari 40 Km/Jam.

 Memasang Rambu- Rambu Lalulintas, Yang Berjarak 50 M Dari Pintu Masuk Lokasi AMP.

 Menutup Bak Truk Pengangkut Bahan

Baku Maupun

Material Dengan Menggunakan

Dengan Baku Mutu

Lingkungan.

2. Indikator Keberhasilan Hasil Pengukuran Kualitas Udara Ambien Tidak Melebihi BML

3. Tolok Ukur Parameter Kualitas Udara Ambien

Kebisingan danGetaran Kep Men LH No. 48 Tahun 1996 Tentang Baku Mutu

Kebisingan, Kep Men LH No. 50 Tahun 1996 Tentang Baku Mutu Tingkat Kebauan, Permen LH No.21 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan, Kep

Lingkungan Hidup, Dinas Koperindag, danDinas Perhubungan Kabupaten Tulang Bawang Barat serta Instansi Terkait

Penerima LaporanDinas Lingkungan Hidup Kab.

Tulang Bawang Barat dan Instansi Terkait

(14)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Terpal/Plastik,

Sehingga Tidak Terjadi Penyebaran Debu Atau Ceceran Material Yang Berasal Angkutan.

 Melaksanakan

Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Di Sekitar Lokasi AMP, Sehingga Vegetasi Yang Ada Akan Dapat Berfungsi Sebagai Peredam Dampak Emisi Gas dan Debu Secara Efektif.

 Melakukan

Penghijauan Dengan Tanaman Pohon Berkanopi Lebar Di Sekeliling Bangunan Power House (Genset) Dan Mesin Produksi Yang Berfungsi Sebagai Penangkap Debu danPolutan.

 Membuat Ruang Power House (Genset) Sebagai Ruang Isolasi dan Memelihara Power House Dengan Baik Agar Proses Pembakaran Tetap Baik Dan Suara Tidak

Men LH No. 13 Tahun 1995 Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Dan/Atau danKep Men LH No.49 Tahun 1996 Tentang Baku Mutu Getaran

(15)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Melebihi Ambang Batas.

 Melakukan

Pemasangan Papan Peringatan dan Prosedur Pengelolaan Pada Unit Kegiatan Power House (Genset) Sesuai Dengan Prosedur Operasi Standar (SOP).

Mobilisasi Kendaraan Pengangkut Bahan Baku dan Hasil Produksi

Gangguan dan Kecelakaan Lalulintas

Disekitar Jalan Raya Lintas Timur Cahyou Randu Dan Pintu Masuk Lokasi Kegiatan

Tergolong Negatif Penting Dengan Bobot DampakSedang

 Menempatkan Petugas

Keamanan/Pengatur Keluar Masuk Kendaraan Di Depan Pintu Masuk Areal Industri Secara Kontinyu Dalam Jumlah Yang Cukup.

 Menerapkan

Prosedur Operasional Standar (SOP) Secara Ketat Terhadap Setiap Pengemudi Yang Bekerja DiPT.

ANUGRAH AGUNG SENTOSA.

 Memasang Rambu- Rambu Peringatan Yang Berupa Lampu (Trafick Light) Dan

Di Jalan Masuk Areal AMP

Setiap Bulan Selama Tahap Operasional.

1. Metode Pengumpulan Data Dengan Cara Pendataan, Observasi dan Visual Di Lokasi Kegiatan

2. Indikator Keberhasilan, Tidak Terjadinya Kecelakaan dan Antrian Panjang Di Sekitar Lokasi Kegiatan.

3. Tolok Ukur Frekuensi Terjadinya Kecelakaan Lalulintas Di Sekitar Kegiatan

Sekitar Pintu Masuk Dan Keluar Areal IndustriDan Jalan Cahyou Randu Menuju Lokasi Pabrik

Operasional 1 Bulan Sekali

Instansi Pelaksana PT. ANUGRAH AGUNG

SENTOSA Selaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Dinas Lingkungan HidupdanDinas Perhubungan Kab. Tulang Bawang Barat serta Instansi Terkait

Penerima LaporanDinas Lingkungan

-

(16)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Tulisan Sebelum DanSesudah Pintu Masuk Areal AMP PT.

ANUGRAH AGUNG SENTOSA.

 Memasang Papan Peringatan Dan Tanda Hati-Hati (Rambu- Tambu) Di Kiri Kanan Jalan Sebelum Lokasi Industri Pada Tempat Yang Jelas Dan Mudah Terlihat.

 Menempatkan Rambu-Rambu Peringatan Pada Lokasi Yang Mudah Terlihat Oleh Pengemudi Baik Di Dalam Maupun Di Luar ArealAMP.

 Memberikan

Peringatan Dan Aba-

Aba Kepada

Pengemudi Sebelum Keluar Dari Areal Industri.

 Menyediakan Sarana Dan Prasarana Yang Cukup Jika Terjadi Kecelakaan Lalulintas.

 Tersedianya Ruang P3K Dan Kendaraan

Hidup Kab.

Tulang Bawang Barat serta Instansi Terkait

(17)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Operasional Yang Selalu Siap, Jika Terjadi Kecelakaan Lalulitas.

Penyimpanan Bahan Baku (Stockpile) Pada Tempat Terbuka

Penurunanan Kualitas Air Permukaan

Negatif Penting dan Bobot Dampak Besar

 Membuat IPAL Yang Baik dan Benar Serta Terpadu Dalam Pengelolaan Limbah Cair Proses Produksi Sesuai Dengan Kapasitas

DanKuantitas Limbah Cair Sehingga Air

Limbah Yang

Dihasilkan Tidak Menimbulkan Pencemaran.

 Mengangkat Limbah Padat/Lumpur Yang Terdapat Dalam Kolam IPAL Secara Kontinyu

Menggunakan Beghoe/Shovel. Jika Peralatan

(Beghoe/Shovel) Rusak Pengangkatan Limbah Padat Dilakukan Secara Manual (Tenaga Manusia).

 Air Lindian Agregat (Bahan Baku)

IPAL dan Sungai Way Tulung Badak

Selama Masa OperasionalAMP Setiap 6 Bulan Sekali

1. Metode Pemantauan Adalah Pengambilan Sampel Air Kemudian Dilakukan Analisis Di Laboratorium Yang

Terakreditasi Yaitu

Laboratorium DLH Provinsi Lampung Dengan Parameter Kunci.

2. Indikator Keberhasilan Parameter Ph, Flouride, NO3, NO2, NH3, Cu, E.Coli Dan Air Permukaan /Limbah Seperti Ph, TSS,BOD, COD, Amonia Total (NH3-N), Nitrogen

TotalDanDebit Limbah

SatuTitik Yaitu: Air Aliran Permukaan Way Tulung Badak

Dilakukan Selama Operasional Pabrik, Dengan Frekuensi Pemantauan Untuk Kualitas Air Limbah

Pada IPAL

Dilaksanakan 1 Bulan Sekali Dan Air Permukaan Setiap 6 Bulan Sekali

Instansi Pelaksana PT. ANUGRAH AGUNG

SENTOSA Selaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

Penerima LaporanDinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Instansi Terkait

(18)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dialirkan Ke IPAL Sebelum Ke Perairan Umum

 Melokalisir Bahan

Baku Dengan

Membuat

Siring/Selokan Pada Pinggir Stockpile, Agar Air Lindian Terkonsentrasi Pada Satu Aliran.

 Menerapkan Teknologi

Penanganan Limbah Cair Oli Bekas Mesin Sesuai Dengan Kepmendagri No. 86

Tahun 1990

DanKeputusan Kepala BAPEDAL Nomor. KEP 255/BAPEDAL/08/199 6.

 Menerapkan

Teknologi Reuse Dan Recycle Untuk Limba Cair Yang Telah Mengalami Proses Pengolahan Limbah Cair Dan Air Dari IPAL Dapat Dimanfaatkan Untuk Menyiram Jaan Dalam Areal AMP.

Maksimum.

3. Tolok Ukur Parameter Melebihi BML Peraturan Menkes No. 416 Tahun 1990 Untuk Kualitas Air Sumur

DanPeraturan Gubernur Lampung No.7 Tahun 2010

Untuk Air

Permukaan.

(19)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Penerimaan Karyawan Baik Karyawan Tetap Maupun Karyawan Tidak Tetap

Terjadinya Peluang Kerja Dan Berusaha

Tergolong Penting Dengan Besaran Dampak Tergolong Besar

 Melakukan

Kerjasama Dengan Aparat Tiyuh Dalam Merekrut Tenaga

Kerja Bagi

Perusahaan Untuk Menghindarkan Kecemburuan Sosial.

 Mengutamakan Penerimaan Tenaga Kerja Yang Berasal Dari Tiyuh Sekitar AMP Terutama Yang Berada Dalam Wilayah Administrasi Tulang Bawang Barat.

 Memberikan

Prioritas Penerimaan Tenaga Kerja Dari Lokasi Sekitar Sesuai Dengan Pendidikan Dan Keahlian Yang Dibutuhkan

Perusahaan.

 Memberikan

Kesempatan Kepada Masyarakat Sekitar Di Dalam Menunjang Kegiatan Industri, Antara Lain Sektor Jasa Angkutan Atau Katering/Makanan.

Tiyuh Cahyou Randu Dan Sekitarnya

Selama Masa Operasional Kebun Setiap 6 Bulan Sekali

1. Metode Pengumpulan Data Dengan Cara Pendataan, Observasi Dan Wawancara Terhadap

Masyarakat Di Sekitar Lokasi Kegiatan.

2. Indikator Keberhasilan, Jumlah Masyarakat Setempat Yang TerserapSebagai Tenaga Kerja Yang Digunakan Oleh Perusahaan Serta Kegiatan Jasa/Kegiatan Usaha Yang Dilakukan Oleh Masyarakat Di Sekitar Lokasi Kegiatan.

3. Tolok Ukur Adalah Tingkat Pendapatan Masyarakat Yang Bekerja Sebagai Karyawan Dan Atau Penghasilan Masyarakat Yang

Dilakukan Masyarakat Di Sekitar Lokasi Kegiatan DanTiyuh Cahyou RanduDan Sekitarnya

Selama Tahap Operasional Dilakukan 6 Bulan Sekali

Instansi Pelaksana PT. ANUGRAH AGUNG

SENTOSASelaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Dinas Lingkungan HidupdanDinas Tenaga Kerja danTransmigrasi Kabupaten Tulang Bawang Barat serta Instansi Terkait

Penerima LaporanDinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

(20)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

 Memperhatikan Ketetapan

Pemerintah Berupa Upah Minimum Kabupaten (UMK) Dalam Menentukan Gaji Karyawan Sesuai Dengan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Yang Berlaku.

Berusaha Sebagai Mitra Atau Usaha Lainnya.

Pelaksanaan K3, Kelalaian Dalam Bekerja Dan Atau Kurangnya Perlengkap- An Alat Pelindung Diri (APD) Dan Atau Bekerja Pada Saat Kondisi Badan Kurang Sehat Atau Lelah

Kesehatan, Keselamatan Dan Kenyamanan Bekerja Bagi Karyawan

Tergolong Penting Dengan Bobot Dampak Sedang

 Menerapkan

Prosedur Operasional Standar (SOP) Secara Ketat Terhadap Setiap Karyawan Yang

Bekerja Di

PabrikPT.Anugrah Agung Sentosa.

 Melakukan

Kampanye K-3 Secara Terus Menerus Di Dalam Lingkungan Kerja.

 Melakukan Pemeriksaan/Cek Kesehatan Terhadap Karyawan Secara Periodik.

 Mewajibkan Para Pekerja Untuk Menggunakan Alat Pelindung Diri Standar Seperti

Dalam Areal Pabrik

Selama Operasional Pabrik Setiap 1 Bulan Sekali

1. Metode Pengumpulan Data Dengan Cara Pendataan, Visual/Observasi Dan Wawancara Terhadap Tenaga Kerja Di Lokasi Kegiatan Serta Inspeksi Rutin APD.

2. Indikator Keberhasilan, Tingkat Kejadian Kecelakaan Kerja Dan Kesehatan Pekerja.

3. Tolok Ukur Adalah Tidak Terjadi

Kecelakaan Kerja Di Ruang Lingkup Kegiatan

Seluruh Areal Kegiatan

Selama Tahap Operasional Dilakukan 1 Bulan Sekali

Instansi Pelaksana PT. ANUGRAH AGUNG

SENTOSASelaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja DanTransmigrasi, Dinas Kesehatan, DanDinas Koperindag Kabupaten Tulang Bawang Barat Serta Instansi Terkait

(21)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Topi/Helm, Masker, Sepatu Bot Dan Sarung Tangan Pada Saat Sedang Bekerja.

 Melarang Karyawan Bekerja Jika Tidak Menggunakan Perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) Dan Atau Kondisi Badan Kurang Sehat Atau Lelah.

 Memasang Tanda- Tanda Peringatan Dan Larangan Pada Tempat-Tempat Strategis Dan Berbahaya Di Lingkungan AMPDan Memasang Papan Pemberitahuan Serta Tanda-Tanda

Peringatan Mengenai Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Pada Tempat-Tempat Strategis.

 Jika Terjadi Kerusakan Peralatan Mesin- Mesin Industri, Maka Melakukan Langkah- Langkah Penanganan Darurat Seperti Mengevakuasi

Penerima LaporanDinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Instansi Terkait

(22)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Karyawan Dan Penduduk Sekitar Serta Menghentikan Kegiatan Produksi Untuk Sementara.

 Menerapkan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) Dalam

Mengantisipisasi Bahaya Kecelakan Kerja Dengan Menggunakan Alarm Dan Disosialisasikan Kepada Seluruh Karyawan Dan Masyarakat Sekitar.

 Jika Terjadi Kecelakaan Kerja, Maka Melakukan Langkah Penanganan Darurat Seperti Mengevakuasi Karyawan Dan Penduduk Sekitar Serta Menghentikan Kegiatan Produksi Untuk Sementara.

 Melengkapi Seluruh Karyawan Dengan Asuransi Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Dan Program Jaminan Sosial

(23)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Tenaga Kerja (BPJS Ketenagakerjaan).

 Menerapkan

Prosedur Standar Operasional (SOP) Kegiatan Penanganan Dan Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun.

 Memberikan

Kompensasi Kepada Pekerja Sekitar Yang Terkena Kecelakaan

Kerja Serta

Menanggung Biaya Pengobatan.

Kegiatan Kepedulian Terhadap Masyarakat Sekitar (CSR) dan Penerimaan Tenaga Kerja

Terjadinya Keresahan, Persepsi Negatif Dan

Kecemburuan Serta Konflik Sosial Antara Masyarakat Dengan Perusahaan

Tergolong Negatif Penting Dengan Bobot Dampak Besar

 Melakukan Pendekatan Persuasif/Sosialisasi Intensif Kepada Penduduk Di Sekitar Tapak Proyek Mengenai PT.

Anugrah Agung Sentosa.

 Menerapkan

Standart Operating Procedure (SOP) Kebersihan Secara Ketat Di Areal Pabrik DanMewajibkan Setiap Karyawan

Dalam Areal Industri dan Masyarakat Sekitar

Selama Operasional Pabrik Setiap 6 Bulan Sekali

1. Metode Pengumpulan Data Dengan Cara Pendataan, Visual/Observasi Dan Wawancara Terhadap Tenaga

Kerja Dan

Masyarakat Sekitar Di Lokasi Kegiatan.

2. Indikator Keberhasilan, Tidak Terjadi Keresahan, Kecemburuan Dan Konflik Sosial

Seluruh Areal Kegiatan

Selama Tahap Operasional Dilakukan 1 Bulan Sekali

Instansi Pelaksana PT. ANUGRAH AGUNG

SENTOSASelaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Dinas Lingkungan Hidup Kab.

Tulang Bawang Barat dan

(24)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Untuk Selalu Melengkapi Diri Dengan Alat Pelindung Diri (APD) Saat Bekerja.

 Berkerjasama Dengan Aparat Tiyuh Dalam Merekrut Tenaga Kerja Bagi Perusahaan Untuk Mengindari

Kecemburuan Sosial.

 Memberikan Prioritas Bagi Tenaga Kerja Lokal Untuk Bekerja Sesuai Dengan Kebutuhan Dan Keahlian, Sepanjang Memenuhi

Persyaratan Dan Kualifikasi Yang Dibutuhkan.

 Sebelum Dilakukan Penerimaan Kerja Di PT. Anugrah Agung Sentosa, Pekerja Dan Perusahaan Harus Membuat

Kesepakatan Kerja Dan Membuat Perjanjian Kerja Berdasarkan

Peraturan Ketenagakerjaan

Antara Masyarakat Dengan Perusahaan 3. Tolok Ukur Adalah

Frekuensi Tingkat Terjadinya Keresahan, Kecemburuan Dan Konflik Sosial Antara

Masyarakat Dengan Perusahaan

Instansi Terkait

Penerima LaporanDinas Lingkungan Hidup Kab.

Tulang Bawang Barat dan Instansi Terkait

(25)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Yang Sedang Berlaku.

 Sistem Pengupahan Tenaga Kerja Dibuat Berdasarkan

Peraturan Dan Perundangan Yang Berlaku.

 Memperhatikan Ketetapan

Pemerintah Berupa Upah Minimum Kabupaten (UMK) Dalam Mennetukan Gaji Karyawan Sesuai Dengan Kebutuhan Hidup Layak.

 Mengembangkan Community

Development Dalam Membina Hubungan Baik Antara PT.

ANUGRAH AGUNG SENTOSADengan Masyarakat Sekitar.

 Melaksanakan Program Corporate Social

Responsibility(CSR)Se cara Rutin Khususnya Tiyuh/Suku Yang Terkena Dampak Langsung Dari Kegiatan Opersional

(26)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

AMP Seperti Bantuan Pelestarian

Lingkungan Tiyuh, Air Bersih, Fasilitas MCK, Dll.

 Mengembangkan CSR/Corporate Sosial ResponsibiltyDalam Membina Hubungan Baik PT. ANUGRAH AGUNG

SENTOSADengan Masyarakat Sekitar Secara Terbuka dan Tepat Sasaran.

D. TAHAP PASCA OPERASIONAL

Jika Perusahaan Terjadi Pailit Ataupun Tidak Memperpanjang Usahanya

Terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja, Timbul

Pengangguran, dan Menurunnya Pendapatan Masyarakat

Tergolong Adalah Penting Dengan Bobot Dampak Besar

 Sebelum Dilakukan Penerimaan Kerja, Pekerja dan Perusahaan Harus Membuat

Kesepakatan Kerja.

 Jika Perusahaan Dalam Keadaan Pailit, Perusahaan Mensosialisasikan Tentang Akan Masa Berakhirnya

Perusahan Setahun Sebelumnya.

Seluruh Areal Industri DanTiyuh Cahyou Randu Dan

Sekitarnya

Setelah Tahap Operasional

1. Metode Pengumpulan Data Dengan Cara Pendataan, Visual/Observasi Dan Wawancara Terhadap Tenaga Kerja Di Lokasi Kegiatan.

2. Indikator Keberhasilan, Tidak Terjadi Konflik Antara Pekerja Dengan

Di Tiyuh Cahyou Randu Dan Sekitar Tempat (Lokasi) Karyawan PT.

ANUGRAH AGUNG SENTOSA

Setelah Industri Tidak Beroperasi Lagi Dengan Frekuensi Satu Kali, Tiga Bulan Setelah Pasca Operasional

Instansi Pelaksana PT. ANUGRAH AGUNG

SENTOSASelaku Pemrakarsa Kegiatan

Instansi Pengawas Dinas Lingkungan Hidup danDinas Tenaga Kerja

-

(27)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

 Memberikan

Pengertian Kepada Karyawan Tentang Kondisi Perusahaan.

 Sistem Pengupahan Tenaga Kerja Dibuat Berdasarkan

Peraturan dan Perundangan Yang Berlaku.

 Membuat Perjanjian Kerja Berdasarkan Peraturan

Ketenagakerjaan Yang Sedang Berlaku.

 Mengupayakan Penyaluran Tenaga

Kerja Yang

Dilepaskan, Untuk Dipekerjakan Pada Usaha Lain Di Dalam Kelompok Usaha Oleh PT.ANUGRAH AGUNG SENTOSA.

 Melakukan

Pelepasan Tenaga Kerja Sesuai Dengan Prosedur Dan Peraturan

Ketengakerjaan Yang Berlaku.

 Sebelum Dilakukan Pemutusan

Perusahaan.

3. Tolok Ukur Adalah Tidak Terjadi

Pemutusan Hubungan Kerja Sepihak dan Perusahan Memenuhi Kewajiban-Nya Sesuai Dengan Peraturan Yang Berlaku

danTransmigrasi Kab. Tulang Bawang Barat serta Instansi Terkait

Penerima LaporanDinas Lingkungan Hidup Kab.

Tulang Bawang Barat dan Instansi Terkait

(28)

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

INSTITUSI PENGELOLA DANPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK BESARAN KET

DAMPAK

BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

LOKASI PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

PERIODE PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PERIODEPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Hubungan Kerja Perlu Dilakukan Musyawarah Yang Difasilitasi Oleh Pemerintah.

 Pekerja Yang Di PHK Mendapat Pesangon Sesuai Dengan Ketentuan Yang Berlaku.

WAKIL BUPATI TULANG BAWANG BARAT, Dto.

FAUZI HASAN

(29)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dengan adanya perubahan organisasi dan perangkat daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

PERTAMA : Harga Satuan Dasar (BASIC PRICE) Triwulan II Di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Anggaran 2017, dengan Daftar Harga Satuan Bahan, Daftar Harga Satuan Upah

KESATU : Tim Pembangunan Pasar Tiyuh Pulung Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat, dengan Susunan Tim dam Tugas Pokok sebagaimana

Keputusan Bupati Nomor :B/36/II.02/HK/TBB/2016 tentang Penetapan Puskesmas Dwikora Jaya Sebagai Puskesmas Non Perawatan Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2016;.. Keputusan

bahwa berdadarkan pertimbangan sebagaimana sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b tersebut di atas, perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Tim Penilai Lomba

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 6 ayat (2) Peraturan Bupati Tulang Bawang Barat Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pembentukan Unit

Menimbang : bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan, perencanaan, tertib administrasi Penyusunan Rencana Kerja Pemerintahan Tiyuh (RKP Tiyuh) dan Anggaran

1) Neundeun Omong : yaitu kunjungan orang tua jejaka kepada orang tua si gadis untuk bersilaturahmi dan menyimpan pesan bahwa kelak anak gadisnya akan dilamar.. 2) Ngalamar