• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2019) metode penelitian kuantitatif dapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2019) metode penelitian kuantitatif dapat"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2019) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis dara bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana semua kegiatan penelitian dilakukan. Penelitian ini dilakukan di Dinoyo Kota Malang tepatnya McDonald’s MT. Haryono. Alasan memilih McDonald’s MT Haryono sebagai fokus objek penelitian karena lokasinya yang strategis di lingkungan masyarakat kota Malang, sehingga banyak konsumen yang datang ke McDonald’s MT Haryono.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2019) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

(2)

27

ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen di Kota Malang yang pernah membeli dan mengkonsumsi McDonald’s secara dine in pada saat adanya pandemic Covid-19. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui karena jumlah nya banyak atau tidak terbatas, sehingga dimbil beberpa sampel saja untuk mewakili populasi. Alasan memilih konsumen yang berada di Kota Malang sebagai populasi karena objek pada penelitian ini adalah McDonald’s MT Haryono yang terletak di Kota Malang, sehingga rata-rata konsumen yang pergi ke McDonald’s merupakan konsumen yang berasal dari Kota Malang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karatkteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Sugiyono (2019) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Ukuran sampel merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi. Pada penelitian ini ditetapkan sampel dari jumlah populasi serta pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling menurut Sugiyono (2019) adalah teknik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Purposive sampling tergolong dalam jenis non-probability sampling yang artinya tidak memberikan peluang yang sama dari setiap populasi. Adapun kriteria yang ditetapkan untuk dijadikan sampel yaitu:

a. Konsumen yang pernah membeli produk McDonald’s MT Haryono selama adanya pandemi Covid-19.

(3)

28

b. Usia minimal 17 tahun.

c. Konsumen Mc Donald’s yang bertempat tinggal di Malang.

Jumlah populasi dalam penelitian ini banyak atau tidak terbatas sehingga tidak diketahui jumlah nya. Maka untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Ferdinand (2014):

n = jumlah indikator x (5 sampai 10)

Penentuan besarnya sampel menurut Ferdinand (2014) membutuhkan paling sedikit 5 indikator. Pada penelitian ini memiliki 14 indikator, sehingga apabila dikali 5 minimal responden yang dibutuhkan sebesar 70. Namun, penelitian yang baik yaitu penelitian yang minimal memiliki 100 responden, sehingga pengali yang digunakan yaitu angka 8.

Sehingga, sampel pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

n = 14 x 8

= 112 responden D. Sumber dan Jenis Data

Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Menurut Sugiyono (2017) data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menyebarkan angket (kuisioner) pada pelanggan McDonald’s MT Haryono Malang.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara mengartikan, mendefinisikan kegiatan yang akan

(4)

29

diterapkan dalam suatu penelitian. Adapun definisi operasional variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Definisi

Konsep

Definisi

Operasional Indikator Kualitas

Pelayanan

Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan

pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan (Tjiptono, 2016).

Kualitas pelayanan merupakan

kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan

konsumen

McDonald’s MT Haryono.

Menurut Tjiptono (2019) indikator kualitas pelayanan antara lain:

1. Keandalan (Reliability):

a. Memberikan waktu pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan.

b. Memberikan

pelayanan yang tepat dan akurat.

2. Daya tanggap (Responsiveness):

a. Kesiapan dalam membantu apa yang dibutuhkan

konsumen.

b. Kesigapan karyawan memberikan

pelayanan dengan tanggap.

3. Jaminan (Assurance):

a. Karyawan memiliki pengetahuan yang luas.

b. Karyawan memiliki sopan santun yang konsisten pada setiap konsumen.

4. Empati (empathy):

a. Kemampuan karyawan memberikan

perhatian kepada setiap konsumen.

b. Kemampuan karyawan

(5)

30

Variabel Definisi Konsep

Definisi

Operasional Indikator memahami konsumen.

5. Bukti fisik (tangibles):

a. Penampilan

kebersihan fasilitas fisik.

b. Penampilan para karyawan.

Kualitas Produk

Kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagaka n fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian , dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya (Kotler &

Amstrong, 2014).

Kualitas produk merupakan output yang dihasilkan oleh perusahaan sesuai dengan fungsinya dan dapat memenuhi keinginan pelanggan McDonalds MT Haryono.

Menurut Kotler (2016) indikator kualitas produk antara lain:

1. Performance (kinerja):

a. Citra rasa produk b. Kehigienisan produk 2. Features (fitur):

a. Keragaman produk b. Ciri khas produk 3. Confermance to

Specifications

(kesesuaian dengan spesifikasi):

a. Konsistensi rasa produk

b. Kesesuaian dalam penyajian produk 4. Durability (daya tahan):

a. Tingkat kadaluwarsa produk

b. Tingkat kualitas ketahanan kemasan 5. Aesthetics (Estetika):

a. Tampilan produk b. Bau suatu produk Minat Beli

Ulang

Minat beli ulang merupakan minat pembelian yang didasarkan atas

pengalaman pembelian

Minat beli ulang merupakan kemungkinan konsumen untuk memiliki atau membeli kembali produk atau jasa yang telah dikonsumsi berdasarkan

Menurut Hasan (2013) berikut indikator minat beli ulang :

1. Minat transaksional (tindakan pembelian).

2. Minat refensial (merekomendasikan kepada orang lain).

3. Minat preferensial (konsumen memiliki

(6)

31

Variabel Definisi Konsep

Definisi

Operasional Indikator yang telah

dilakuakan dimasa lalu (Hasan, 2018).

pengalaman di masa lalu.

preferensi utama pada produk).

4. Minat eksploratif (mencari informasi mengenai produk yang diminati).

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini dengan membagikan kuesioner. Menurut Sugiyono (2018) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pada penelitian ini kuesioner akan diberikan kepada responden dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online yang dapat diakses melalui google form. Daftar pertanyaan yang

diajukan dalam kuesioner ini mencakup permasalahan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan, kualitas produk serta minat beli ulang konsumen yang pernah membeli produk McDonald’s MT Haryono.

Proses pencarian data dan penyebaran kuesioner diawali dengan mencari informasi melalui media sosial yaitu whatsapp, twitter dan facebook.

Berikut uraian cara pencarian data melalui beberapa media sosial:

a. Whatsapp: memasang status pribadi, menyebarkan di grup yang ada di whatsapp dengan judul calling for respondent lengkap dengan link kuesioner online (http://bit.ly/skripsibela). Setelah responden mengisi

(7)

32

kuesioner online, selanjutnya diminta untuk menyebarkan kuesioner online kepada rekan atau kerabat yang sudah pernah berkunjung dan telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. (lampiran)

b. Twitter: menyebarkan melalui status atau tweet dengan mencantumkan kriteria responden yang dibutuhkan dan membuat tulisan permintaan tolong kepada teman-teman untuk membantu menyebarkan tulisan (re- tweet) dengan menyertakan kuesioner dengan pamphlet yang berjudul calling for respondent. (lampiran)

c. Facebook: memasang status dengan mencantumkan kriteria responden yang dibutuhkan. Pada status facebook dengan mencantumkan link kuesioner online (http://bit.ly/skripsibela) dan meminta bantuan untuk menyebarkan kuesioner kepada rekan atau kerabat yang sudah berkunjung.

G. Teknik Pengukuran Data

Teknik pengukuran data pada penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu yang terdiri dari 5 tingkatan. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala Likert 1-5 dengan penjelasan sebagaimana pada tabel 3.2:

Tabel 3. 2 Teknik Penskalaan Data Kategori Skor

Nilai

Kualitas Layanan

Kualitas Produk

Minat Beli Ulang Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Tinggi

Setuju (S) 4 Baik Baik Tinggi

Netral (N) 3 Cukup Cukup Cukup

Tidak Setuju (TS) 2 Rendah Rendah Rendah

Sangat Tidak Setuju (STS)

1 Sangat Rendah

Sangat Rendah

Sangat Rendah

(8)

33

Responden diharuskan untuk memilih salah satu dari 5 jawaban pertanyaan yang tersedia. Skor atau nilai akan dijumlahkan menjadi bobot total. Bobot total akan menunjukkan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

H. Uji Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan maka dilakukan terlebih dahulu uji coba untuk mendapatkan instrumen yang valid dan handal (reliabel) secara empiris agar kuesioner layak digunakan sebagai sumber data.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat reliabilitas atau akurasi alat pengukur. Validitas menunjukkan derajat akurasi antar data.

Itu sebenarnya terjadi pada suatu objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2018) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Untuk mencari validitas, dengan cara mengkorelasikan skor dari setiap pertanyaan dengan skor total seluruh pertanyaan. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel dan nilainya positif pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Tetapi jika r hitung lebih kecil dari r tabel pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05 maka dinyatakan tidak valid.

(9)

34

2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2018) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Sedangkan menurut Sugiyono (2017) uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Pada penelitian ini pengukuran reliabilitas dibuktikan dengan menguji konsistensi dan stabilitas. Cronbach’s Alpha dihitung dalam hal rata-rata interkorelasi antar item yang mengukur konsep (Uma Sekaran, 2017). Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha dengan kriteria apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 maka variabel

tersebut dinyatakan reliable. Namun jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,6 maka variabel tersebut dinyatakan tidak reliable. Semakin dekat Cronbach’s Alpha dengan 1, semakin tinggi keandalan konsisten internal.

Uji reliabilitas ini diolah menggunakan software IBM SPSS for Windows versi 25.

I. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016) uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Apabila variabel

(10)

35

tidak berdistribusi secara normal maka hasil uji statistik akan mengalami penurunan. Dalam penelitian ini uji normalitas data menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan apabila nilai signifikan >

0,05 maka data dikatakan normal. Sedangkan jika hasil One Sample Kolmogorov Smirnov menunjukkan nilai signifikan < 0,05 maka data

dikatakan tidak normal.

2. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Pada penelitian ini uji korelasi menggunakan uji Durbin- Waston (DW test). Uji Durbin-Woston hanya digunakan untuk

autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen (Ghozali, 2016). Adapun pengujian durbin-waston dengan menentukan nilai d hitung (Durbin-Watson) dengan kriteria pada tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3. 3 Klasifikasi nilai d

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl ≤ d ≤ du

Tidak ada autokorelasi

negative Tolak

4 – dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi

negative No Decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi,

positif atau negative Tidak Ditolak du < d < 4 – du Sumber: (Ghozali, 2016)

(11)

36

3. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (variabel independen). Pengujian multikolinearitas merupakan pengujian untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Dalam model regresi untuk menemukan ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai dari toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF), dengan dasar pengambilan keputusan jika nilai toleransi mendekati angka 1 dan nilai VIF dibawah 10 maka tidak terjadi masalah multikolinearitas.

Sedangkan, jika nilai toleransi tidak mendekati angka 1 dan nilai VIF di atas 10, maka terjadi masalah multikolinearitas.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2013). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji glejser. Uji glejser merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji gejala heteroskesdatisitas dengan melihat nilai signifikansi, apabila nilai signifikansi variabel independen > 0.05 maka model regresi terbebas dari gejala heteroskesdatisitas. Model yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

(12)

37

J. Teknik Analisis Data 1. Rentang Skala

Rentang skala merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana kualitas pelayanan, kualitas produk pada McDonald’s MT Haryono Malang. Sarwono (2010) menentukan rumus rentang skala sebagai berikut:

𝑅𝑆 = 𝑛 (𝑚 − 1) 𝑚 Keterangan:

RS = Rentang Skala n = Jumlah Sampel

m = Jumlah Alternatif Jawaban

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat diperoleh rentang skala perhitungan sebagai berikut:

𝑅𝑆 =112(5−1)

5 = 89,6

Adapun skala penelitian pada setiap kriteria pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 4 Rentang Skala dan Pengukuran Variabel Rentang Skala Kualitas

Pelayanan Kualitas Produk Minat Beli Ulang 112-201,6 Sangat Tidak Baik Sangat Tidak Baik Sangat Rendah

201,7-291,3 Tidak Baik Tidak Baik Rendah

291,4-381 Cukup Baik Cukup Baik Cukup Tinggi

381,1-470,7 Baik Baik Tinggi

470,8-560,4 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Tinggi

(13)

38

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sugiyono (2016) analisis regresi linier berganda merupakan regresi yang memiliki satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen. Seperti dalam penelitian ini yang memiliki dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Adapun persamaan regresi berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + e

Keterangan :

Y = Minat beli ulang α = Konstanta

β1 = Koefisien regresi X1 = Kualitas layanan X2 = Kualitas produk

e = Unsur gangguan (error) K. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menentukan apakah hipotesis yang akan diajukan diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan ketika data telah terkumpul dengan menggunakan teknis analisis regresi linear berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan dan kualitas produk (variabel independen) terhadap minat beli ulang (variabel dependen). Teknis analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS. Uji statistika yang digunakan adalah :

(14)

39

1. Uji T

Uji T yaitu melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Dalam penelitian ini uji T dilakukan untuk menguji apakah pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk terhadap minat beli ulang yang berpengaruh signifikan atau berpengaruh positif.

a. Jika tingkat signifikansi nilai t < 0,05 maka hipotesis diterima, sehingga dapat diartikan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

b. Jika tingkat signifikansi nilai t > 0,05 maka hipotesis ditolak sehingga dapat diartikan variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen sehingga hipotesis ditolak.

2. Uji Variabel Dominan

Uji variabel dominan dilakukan untuk mengetahui variabel mana yang memiliki pengaruh terbesar terhadap variabel terikat. Untuk menentukan variabel bebas yang paling mempengaruhi nilai variabel terikat dalam model regresi linier berganda, digunakan koefisien β yang disebut koefisien standar. Pada tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5% dengan kriteria evaluasi. Misalnya nilai koefisien β kualitas pelayanan (X1) ≥ nilai koefisien β kualitas produk (X2) dapat

(15)

40

dikatakan variabel kualitas pelayanan merupakan variabel paling dominan dalam mempengaruhi minat beli ulang.

Gambar

Tabel 3. 1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel  Definisi  Konsep  Definisi  Operasional  Indikator  Kualitas  Pelayanan  Kualitas  pelayanan  adalah  tingkat  keunggulan  yang  diharapkan  dan  pengendalian  atas  tingkat  keunggulan  ter
Tabel 3. 2 Teknik Penskalaan Data  Kategori  Skor  Nilai  Kualitas  Layanan  Kualitas Produk  Minat Beli Ulang  Sangat Setuju (SS)  5  Sangat Baik  Sangat Baik  Sangat Tinggi
Tabel 3. 3 Klasifikasi nilai d
Tabel 3. 4 Rentang Skala dan Pengukuran Variabel Rentang Skala  Kualitas

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sugiyono (2013:13) metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Menurut Sugiyono (2010:14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

Menurut Sugiyono (2013:13), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Sugiyono (2017:11) pengertian metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

Menurut Sugiyono (2017) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

Menurut Sugiyono (2017:8), penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian yang berlandaskan pada positivisme dan digunakan untuk meneliti sampel yang dihasilkan dari