• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2019)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2019)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

25 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2019) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis dara bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana semua kegiatan penelitian dilakukan.

Penelitian ini dilakukan melalui salah satu social media yaitu instagram (@Pecandu_Iphone). Penelitian ini ditujukan pada followers instagram Pecandu Iphone.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan seluruh unit yang dikaji dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2019) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini karakteristik populasi dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang representative. Populasi pada penelitian ini merupakan seluruh followers akun instagram pecandu iphone yang bertempat tinggal di Kota Sampit. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak

(2)

26

diketahui karena jumlah nya banyak atau tidak terbatas, sehingga dimbil beberpa sampel saja untuk mewakili populasi.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karatkteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Sugiyono (2019) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Ukuran sampel merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi. Pada penelitian ini ditetapkan sampel dari jumlah populasi serta pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling menurut Sugiyono (2019) adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan karakteristik yang telah ditetapkan terhadap elemen populasi target yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian.

Adapun kriteria yang ditetapkan untuk dijadikan sampel yaitu:

a. Followers pecandu iphone dengan usia minimal 17 tahun. Minimal usia 17 tahun dipilih karena dianggap mampu memahami dan menjawab kuesioner dengan baik mengenai Pecandu Iphone.

b. Followers pecandu iphone merupakan akun personal dan bukan merupakan akun penawaran barang ataupun jasa.

c. Followers pecandu iphone yang bertempat tinggal di Kota Sampit.

Populasi pada penelitian ini berjumlah banyak atau tidak terbatas sehingga tidak diketahui jumlahnya. Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Ferdinand (2014):

(3)

27

n = jumlah indikator × (5 sampai 10)

Penentuan besarnya sampel menurut Ferdinand (2014) paling sedikit memiliki 5 indikator. Pada penelitian ini memiliki 10 indikator, sehingga apabila dikali 5 jumlah responden yang didapatkan yaitu 50. Sedangkan penelitian yang baik yaitu penelitian yang minimal memiliki 100 responden, sehingga pengali yang digunakan yaitu angka 10. Sampel pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

n = 10 ×10

= 100 responden D. Sumber dan Jenis Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer pada penelitian ini diperoleh dari followers instagram pecandu iphone.

Menurut Sugiyono (2017) data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan menyebarkan angket (kuesioner) pada followers akun pecandu iphone.

E. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2017).

Sebagaimana definisi operasional variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

(4)

28

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Penelitian Definisi Variabel Indikator

Electronic word of mouth (X1)

Bentuk komunikasi yang dikembangkan dari WOM secara elektronik yang

digunakan konsumen Pecandu Iphone untuk membagikan pengalaman setelah membeli produk atau jasa, atau

Konsumen pecandu Iphone dapat memanfaatkan pengalaman dari orang lain untuk melakukan pembelian.

Menurut Goyette, et al., (2010) indikator Electronic word of mouth (X1) yaitu:

1. Intensity

a. Frekuensi mengakses informasi dari situs jejaring sosial

2. Valence of Opinion a. Komentar positif dari

pengguna situs jejaring sosial

3. Content

a. Informasi produk apa saja yang dijual

Social Media Marketing (X2)

Bentuk pemasaran

menggunakan media sosial untuk memasarkan produk yang dijual Pecandu Iphone dengan cara berbagi informasi teks, gambar, audio dan video dengan satu sama lain.

Menurut Zarella (2011) indikator social media marketing antara lain:

1. Context (konteks) a. Penyampaian

pesan/informasi yang menarik dan inovatif 2. Communications

(Komunikasi)

a. Ramah dalam melayani konsumen

3. Collaboration (Kolaborasi) a. Pemahaman

pesan/informasi yang diberikan mengenai ketersediaan produk 4. Connections (Koneksi)

(5)

29

Variabel Penelitian Definisi Variabel Indikator a. Memberikan informasi

produk baru Minat Beli (Y) Pengukuran kemungkinan

konsumen Pecandu Iphone untuk membeli produk Iphone.

Menurut Ferdinand (2014) indikator minat beli terdiri dari:

1. Minat Transaksional (tindakan pembelian)

2. Minat Referensial

(merekomendasikan kepada orang lain)

3. Minat Preferensial (konsumen memiliki preferensi utama pada produk)

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan jenis data primer yang merupakan data dari hasil pengumpulan secara langsung oleh peneliti dari sampel penelitian. Data primer dalam penelitian ini yaitu berasal dari penyebaran angket kepada Followers Instagram akun

@pecandu_iphone. Menurut Sugiyono (2017) Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner dengan sistem tertutup, sehingga jawaban yang bisa digunakan oleh responden merupakan alternatif jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti. Pada penelitian ini kuesioner disebarkan dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap pernyataan yang ada dalam kuesioner. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online yang dapat diakses melalui google form. Daftar pernyataan yang diajukan pada kuesioner berkaitan dengan electronic word of mouth,

(6)

30

social media marketing dan minat beli konsumen yang mengikuti instagram Pecandu

Iphone.

Proses pencarian data dan penyebaran kuesioner diawali dengan mencari informasi melalui media sosial yaitu instagram dan whatsapp. Berikut uraian pencarian data yang dilakukan:

a. Instagram: memasang insta story dengan judul Calling for Respondents lengkap dengan link kuesioner online (https://bit.ly/SkripsiRidho) dan mencantumkan kriteria persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi responden. (lampiran)

b. Whatsapp: memasang status menggunakan nomor Pecandu Iphone dengan judul Calling for Respondents lengkap dengan link kuesioner online (https://bit.ly/SkripsiRidho). (lampiran)

G. Teknik Pengukuran Data

Teknik pengukuran data pada penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu yang terdiri dari 5 tingkatan. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala Likert 1-5 dengan penjelasan sebagaimana pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Teknik Penskalaan Data

No Skala Pengukuran Kategori Skor

1 Sangat Tidak Setuju STS 1

2 Tidak Setuju TS 2

3 Netral N 3

4 Setuju S 4

5 Sangat Setuju SS 5

Menurut Ferdinand (2006) kecenderungan jawaban dari responden terhadap masing-masing variabel didapatkan dengan perhitungan nilai indeks yang dikategorikan

(7)

31

kedalam perhitungan three box method, secara detail pada tabel 4.5 kriteria interpretasi angka indeks.

Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Angka Indeks

No Nilai Indeks Interpretasi

1 10-40 Rendah

2 40,1-70 Sedang

3 70,1-100 Tinggi

Sumber: Ferdinand (2006)

Responden diharuskan untuk memilih salah satu dari 5 jawaban pertanyaan yang tersedia. Skor atau nilai akan dijumlahkan menjadi bobot total. Bobot total akan menunjukkan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil jawaban responden tersebut akan dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Rendah yaitu konsumen tidak setuju dengan pernyataan yang ada pada kuesioner.

b) Sedang yaitu konsumen belum sepenuhnya setuju dengan pernyataan yang ada pada kuesioner, karena masih terdapat harapan dari konsumen yang belum terpenuhi.

c) Tinggi yaitu konsumen setuju dengan pernyataan yang ada pada kuesioner.

H. Uji Instrumen Penelitian

Angket yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen penelitian. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian validitas dan reliabilitas. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat ketepatan dan kehandalan kuisioner sebagai alat pengumpul data.

1. Uji Validitas

(8)

32

Uji validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat reliabilitas atau akurasi alat pengukur. Validitas menunjukkan derajat akurasi antar data. Itu sebenarnya terjadi pada suatu objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2018) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Untuk mencari validitas, dengan cara mengkorelasikan skor dari setiap pertanyaan dengan skor total seluruh pertanyaan.

Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel dan nilainya positif pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Tetapi jika r hitung lebih kecil dari r tabel pada tingkat signifikansi 5% atau 0,05 maka dinyatakan tidak valid.

Adapun jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 100 responden dengan tingkat signifikansi 0,05 dengan r tabel 0,195. Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan SPSS maka hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Item Taraf

Kesalahan

r hitung r tabel Keterangan Electronic Word of

Mouth (X1)

Social Media Marketing (X2)

Minat Beli (Y)

X1.1 X1.2 X1.3 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 Y1 Y2 Y3

0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05

0.812 0.879 0.814 0.852 0.810 0.718 0.840 0.862 0.874 0.922

0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195 0.195

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Data Primer Diolah (2022)

(9)

33

Berdasarkan pada tabel 3.4 dapat diketahui bahwa masing-masing item memiliki r hitung yang lebih besar dari r tabel yakni 0.195 pada tingkat signifikansi 5% atau 0.05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument pada variabel electronic wor of mouth, social media marketing dan minat beli dalam penelitian dinyatakan valid karena memiliki r hitung yang lebih besar dari r tabel.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2017) uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Menurut Lupiyoadi dan Ikhsan (2015) bahwa metode Alpha Cronbach dapat digunakan untuk melakukan pengujian reliabilitas instrument yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai, misalnya skala 1 sampai 10. Sugiyono (2017) menyatakan bahwa uji reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach adalah dengan membandingkan koefisien alpha (α) dengan 0,6.

Koefisien alpha (r hitung) < 0,6 maka item tersebut tidak reliabel. Namun jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 maka variabel tersebut dinyatakan reliabel. Semakin dekat Cronbach’s Alpha dengan 1, semakin tinggi keandalan konsisten internal. Uji reliabilitas ini diolah menggunakan software IBM SPSS for Windows versi 25.

Adapun hasil uji reliabilitas disajikan pada tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Nilai r

alpha

Nilai

Signifikan Keterangan 1. Electronic Word of Mouth (X1) 0,783 0,6 Reliabel 2. Social Media Marketing (X2) 0,818 0,6 Reliabel

(10)

34

3. Minat Beli (Y) 0,861 0,6 Reliabel

Sumber: Data Primer Diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha dari seluruh item pada variabel electronic word of mouth sebesar 0,783, social media marketing sebesar 0,818 dan minat beli sebesar 0,861. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha pada seluruh item lebih besar dari 0,6. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kuesioner pada penelitian ini reliabel dikarenakan masing- masing indikator memiliki Cronbach’s Alpha > 0,6 sehingga dikatakan reliable.

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarati, 2003). Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen.

Y = a + β1 X1 + β2 X2 + e

Keterangan:

Y : Minat Beli a : Konstanta

β1, β2 : Koefisien regresi dari variabel independen X1 : electronic word of mouth

X2 : social media marketing J. Uji Asumsi Klasik

(11)

35

Asumsi klasik adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi pada model jalur agar model tersebut menjadi valid sebagai alat penduga. Pada model jalur ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar model peramalan yang dibuat menjadi valid sebagai alat peramalan. Syarat-syarat tersebut apabila dipenuhi semuanya, maka model jalur tersebut dikatakan BLUE (Best Linear Unbiased Estimation). Menurut Ghozali (2014), uji asumsi klasik terhadap model jalur yang digunakan dilakukan agar dapat diketahui apakah model jalur baik atau tidak. Tujuan pengujian asumsi klasik adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan jalur yang diperoleh memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias, dan konsisten:

a) Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2014) uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk uji normalitas, penelitian ini menggunakan Teknik uji Kolmogorov-Smirnov dengan pedoman sebagai berikut:

1) Hipotesis diterima apabila p value (Sig) ≥ 0.05 2) Hipotesis ditolak apabila p value (Sig) < 0.05 b) Uji Multikolineritas

Menurut Ghozali (2016) uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (variabel independen). Pengujian multikolinearitas merupakan pengujian untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Dalam model regresi untuk menemukan ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai dari toleransi dan nilai variance inflation factor (VIF), dengan

(12)

36

dasar pengambilan keputusan jika nilai toleransi mendekati angka 1 dan nilai VIF dibawah 10 maka tidak terjadi masalah multikolinearitas. Sedangkan, jika nilai toleransi tidak mendekati angka 1 dan nilai VIF di atas 10, maka terjadi masalah multikolinearitas.

c) Uji Heteroskesdastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2014). Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut dengan homoskedastisitas. Kriteria terjadinya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi adalah jika signifikansinya kurang dari 0,05.

K. Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji hipotesis parsial menggunakan uji t-statistik digunakan untuk menguji keberartian koefisien regresi linier berganda secara parsial. Pengujian melalui uji t adalah membandingkan t-hitung (thitung) dengan t-tabel (ttabel) pada derajat signifikan 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan pada variabel terikat dan bila statistik t-hitung lebih tinggi dibanding t-tabel maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini, uji t dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Ketentuan yang digunakan adalah apabila nilai probabilitas lebih kecil dari pada 0,05 maka Ho ditolak atau

(13)

37

koefisien regresi signifikan, dan apabila nilai probabilitas lebih besar dari pada 0,05 maka Ho diteirma atau koefisien regresi tidak signifikan.

2. Uji Variabel Dominan

Uji variabel dominan digunakan untuk mengetahui vatiabel mana yang memiliki pengaruh paling besar terhadap variabel terikat. Untuk menentukan variabel bebas yang paling mempengaruhi nlai variabel terikat dalam model regresi linear berganda, digunakan koefisien β yang disebut koefisien standar. Pada tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5% dengan kriteria evaluasi. Misalnya nilai koefisien β electronic word of mouth (X1) ≥ nilai koefisien β social media marketing (X2) maka dapat dikatakan bahwa variabel electronic word of mouth merupakan variabel paling dominan dalam mempengaruhi minat beli.

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.2 Teknik Penskalaan Data
Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Angka Indeks
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas  Variabel  Item  Taraf
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan tujuan utama dari penelitian ini, yakni berdasar atau mengacu kepada hipotesa bahwa pada sinyal getaran mesin / test rig pada kondisi normal (poros dalam

Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Menurut Sugiyono (2019) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Setiap remaja muslim di desa Martapada Wetan, mempunyai pandangan dan makna yang berbeda terhadap tato yang dipakainya, begitupun masyarakat yang melihat

Menurut Sugiyono (2017), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

1) Bensin petro 2T, mempunyai angka oktan minimum 72, berwarna hijau, dan mengandung timbal maksimum 0,1 g/L. Bensin petro 2T ini khusus digunakan untuk mesin motor

Menurut Sugiyono (2013:13), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti