• Tidak ada hasil yang ditemukan

MINYAK BUMI BAB. Isi Materi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MINYAK BUMI BAB. Isi Materi"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MINYAK BUMI

MINYAK BUMI

MINYAK BUMI

MINYAK BUMI

Minyak bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno lebih dari 4000 tahun yang lalu dan hingga saat ini masih merupakan komoditas yang penting. Minyak bumi menjadi bahan bakar utama setelah ditemukannya proses distilasi minyak tanah dari minyak bumi yang terus berkembang menjadi kilang-kilang minyak modern seperti saat ini.

Saat ini minyak bumi masih menjadi sumber energi terbesar di banyak kawasan di dunia. Penggunaanya sangat luas terutama sebagai bahan bakar industry, transportasi, dan bahan-bahan industry petrokimia. Akan tetapi, penggunaan minyak bumi yang tidak terkendali ternyata berdampak negatif bagi lingkungan sehingga minyak bumi ini menjadi perhatian serius bagi banyak pemerintahan di banyak negara.

BAB

2

1. Pembentukan minyak bumi. 2. Komponen-komponen minyak bumi.

3. Pengolahan minyak dan fraksi-fraksi minyak bumi.

4. Contoh-coh produk pengolahan minyak bumi. 5. Dampak pembakaran

bahan bakar dan cara me ngatasinya.

Isi Materi

(3)

Indikator pengetahuan:

Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.

Minyak bumi disebut juga petroleum yang berasal dari bahasa Latin, petrus = batu dan oleum = minyak. Terdapat dua teori yang menjelaskan bagaimana minyak bumi terbentuk: teori anorganik (abiogenesis) dan teori organik (biogenesis).

1. Teori Anorganik (Abiogenesis)

Pada tahun 1866, Berthelot mengajukan teori bahwa pembentukan minyak bumi diawali dengan reaksi pembentukan karbid dari logam alkali yang bersentuhan dengan CO2 dari udara. Karbid yang terbentuk bereaksi dengan air menghasilkan asetilen, yang karena pengaruh suhu dan tekanan yang tinggi asetilen berubah menjadi minyak bumi.

Logam alkali + CO2 Karbonat Karbid Karbid + H2O asetilen

C2H2 minyak bumi

Kelemahan teori ini adalah bahwa ternyata logam alkali tidak terdapat bebas di dalam kerak bumi.

2. Teori Organik (Biogenesis)

Pada tahun 1911, Engler mengajukan teori organik pembentukan minyak bumi. Menurutnya, minyak bumi di alam terbentuk dari hasil pelapukan fosil-fosil tumbuhan (terutama ganggang) dan hewan pada zaman purba jutaan tahun silam. Terdapat tiga tahap pembentukan minyak bumi menurut teori organik:

1) Kumpulan bangkai binatang dan tumbuhan di dasar laut akan dibusukkan oleh mikroorganisme. Karbohidrat, protein, lemak dan bahan lain yang stabil akan terpendam dalam lapisan kulit bumi.

2) Pada suhu dan tekanan tinggi selama jutaan tahun, terbentuklah cairan yang mempunyai kandungan olefin yang tinggi, yang disebut protopetrolium. 3) Komponen-komponen pada protopetrolium akan mengalami polimerisasi

membentuk senyawa hidrokarbon naften (hidrokarbon jenuh siklik), parafin (hidrokarbon jenuh alifatik) dan aromatik. Material tersebut berubah menjadi minyak yang terkumpul dalam pori-pori batu kapur atau batu pasir. Oleh karena pori-pori batu kapur bersifat kapiler, maka minyak bumi yang terbentuk tersebut perlahan-lahan bergerak ke atas. Ketika gerakan tersebut terhalang oleh batuan yang tidak berpori, maka terjadilah penumpukan minyak dalam batuan tersebut.

TEORI TEORI TEORI

TEORI PEMBENTUKAN MINYAK BUMIPEMBENTUKAN MINYAK BUMIPEMBENTUKAN MINYAK BUMIPEMBENTUKAN MINYAK BUMI 1

11 1

(4)

Indikator pengetahuan:

Menyebutkan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi.

1. Hidrokarbon parafin

Hidrokarbon parafin adalah hidrokarbon jenuh dengan rumus senyawa CnH2n+2. Hidrokarbon tersebut mempunyai banyak isomeri yang menyebabkan kandungan senyawa dalam minyak bumi sangat komplek. Misalnya, butana (C4H10) mempunyai 2 buah isomer: n-butana dan ison-butana. Pentana memiliki 3 isomer, heksana memiliki 5 buah isomer, dan jumlah senyawa isomer tersebut semakin banyak seiring peningkatan atom karbon penyusunnya.

2. Hidrokarbon naften

Hidrokarbon naften adalah hidrokarbon jenuh dengan rumus senyawa CnH2n yang mempunyai sifat kimia seperti parafin tetapi mempunyai struktur molekul siklis. Contohnya adalah siklopentana, sikloheksana, dan dekalin.

CH2 H2C H2C C H2 CH2 H2C H2C C H2 CH2 CH2 H2 C H2C H2C C H2 CH H C H2 C C H2 CH2 CH2 H2 C

Siklopentana Sikloheksana Dekalin

3. Hidrokarbon aromatik

Senyawa aromatik merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh dengan rumus umum CnH2n-6. Senyawa aromatik utama dalam minyak bumi adalah benzena, naftalena, dan antrasena.

HC HC C H CH CH H C HC HC C H C C H C C H CH CH H C C C C H C C H C C H CH CH H C H C HC HC C H

Benzena Naftalena Antrasena

Jumlah isomer dalam senyawa hidrokarbon parafin

KOMPONEN KOMPONENKOMPONEN

KOMPONEN----KOMPONEN MINYAK BUMIKOMPONEN MINYAK BUMIKOMPONEN MINYAK BUMI KOMPONEN MINYAK BUMI 2

2 2 2

(5)

4. Senyawa-senyawa mikro bukan hidrokarbon

Minyak mentah juga mengandung senyawa bukan hidrokarbon, seperti senyawa belerang (0,01–7%), senyawa nitrogen (0,01–0,9%), senyawa oksigen (0,06–0,4%), dan sedikit senyawa organologam yang mengandung logam vanadium dan nikel.

5. Hidrokarbon monoolefin

Senyawa monoolefin merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh dengan satu ikatan rangkap dua. Rumus umum senyawa ini CnH2n. Contohnya etilen (C2H4) dan propilen (C3H6) yang banyak digunakan dalam industri petrokimia. Senyawa monoolefin sebenarnya tidak terdapat dalam minyak mentah, tetapi terbentuk dalam proses distilasi dan proses rengkahan (cracking).

6. Hidrokarbon diolefin

Sebagaimana monoolefin, hidrokarbon diolefin juga tidak terdapat dalam minyak mentah, tetapi terbentuk dalam proses destilasi dan proses rengkahan (cracking). Hidrokarbon diolefin merupakan hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung dua ikatan rangkap dua pada rantai karbonnya dengan rumus umum CnH2n-2.

Indikator pengetahuan:

1. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.

2. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya. Pengolahan minyak mentah

dilakukan di fasilitas industri/pabrik yang disebut kilang minyak (oil

refinery). Kilang minyak mengolah

minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia. Karena sifat-sifat minyak mentah sangat bervariasi dan jenis produk yang dihasilkan sangat banyak, maka pengolahan minyak mentah sangat tergantung pada produk-produk yang akan dibuat.

PENGOLAHAN MINYAK BUMI PENGOLAHAN MINYAK BUMI PENGOLAHAN MINYAK BUMI PENGOLAHAN MINYAK BUMI 3

33 3

Pabrik pengolahan minyak bumi (Kilang Minyak)

(6)

Secara umum pengolahan minyak bumi melalui beberapa tahap sebagai berikut:

1. Desalting

Minyak mentah yang berasal dari ladang minyak banyak mengandung sejumlah garam yang harus dihilangkan karena dapat menyebabkan korosi. Penghilangan garam dari minyak mentah disebut desalting. Proses ini dilakukan dengan cara mencampurkan minyak mentah dengan 10-15% air panas pada suhu 90-150 oC, tujuannya untuk melarutkan garam yang kemudian dibiarkan memisah dalam sebuah tangki. Pada proses ini juga ditambahkan asam dan basa untuk menghilangkan senyawa-senyawa selain hidrokarbon.

2. Distilasi

Minyak mentah yang telah melalui proses desalting kemudian diolah lebih lanjut dengan proses distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan campuran berdasar perbedaan titik didihnya. Pada umumnya, tidak ada fraksi-fraksi hasil pemisahan melalui distilasi ini yang dapat langsung digunakan. Tetapi harus melalui perlakuan lebih lanjut yang berbeda-beda tergantung pada kotoran yang ada dalam fraksi dan sifat-sifat yang diinginkan dalam produk jadi.

(7)

3. Pengolahan Pasca Distilasi

Fraksi-faksi yang didapatkan setelah proses distilasi selanjutnya diolah lebih lanjut sesuai dengan produk akhir yang diinginkan. Proses tersebut meliputi proses konversi, treatment, dan blending.

a. Proses konversi

Proses konversi bertujuan merubah ukuran dan struktur hidrokarbon agar sesuai dengan spesifikasi produk yang diinginkan. Misalnya proses

reforming, yaitu mengubah rantai rantai lurus menjadi bercabang untuk

meningkatkan mutu bensin.

CH3 CH2 CH2 CH2 CH3 H3C C

CH3

CH3

CH3

katalis

Contoh lain adalah proses polimerisasi, yaitu penggabungan monomer (molekul-molekul sederhana) menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks.

b. Treatment

Treatment merupakan proses penyiapan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk

diolah lebih lanjut. c. Blending

Blending merupakan proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan

penambahan zat aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesifikasi tertentu. Misalnya, penambahan metil tersier butil eter (MTBE) pada bensin untuk meningkatkan angka oktan.

Indikator pengetahuan:

Menyebutkan contoh-contoh hasil pengolahan minyak bumi.

1. LPG

LPG (dibaca Elpiji = Liquified Petrolium Gase), merupakan gas yang dicairkan pada suhu biasa dan tekanan tertentu. Komponen utama LPG adalah propana dan butana. Dalam LPG juga ditambahkan belerang dalam bentuk senyawa etil atau butil merkaptan yang mempunyai bau yang tidak sedap untuk mengetahui adanya kebocoran gas. LPG banyak diguanakan sebagai bahan bakar rumah tangga dan industri, bahan bakar mesin motor, dan bahan baku petrokimia.

HASIL PENGOLAHAN MINYAK BUMI HASIL PENGOLAHAN MINYAK BUMIHASIL PENGOLAHAN MINYAK BUMI HASIL PENGOLAHAN MINYAK BUMI 4

4 4 4

(8)

2. Bensin motor

Bensin merupakan campuran dari isomer-isomer heptana (C7H16) dan oktana (C8H18). Mutu atau kualitas bensin ditentukan oleh persentase isooktana (2,2,4– trimetil pentana) yang terkandung di dalamnya atau yang biasa disebut angka

oktan. Untuk meningkatkan angka oktan bensin dilakukan dengan cara:

a. Ditambahkan TEL (tetraetil lead) atau tetraetil timbal. Pada proses pembakaran, melepaskan timbal ke udara.

b. Ditambahkan MTBE (metil tersier butil eter), tidak melepaskan timbal di udara.

Kilang minyak di Indonesia saat ini memproduksi lima jenis bensin:

1) Bensin petro 2T, mempunyai angka oktan minimum 72, berwarna hijau, dan mengandung timbal maksimum 0,1 g/L. Bensin petro 2T ini khusus digunakan untuk mesin motor dua langkah.

2) Bensin premium 88, mempunyai angka oktan minimum 88, berwarna kuning, dan menggunakan TEL. Bensin ini hanya digunakan oleh beberapa negara karena melepaskan pencemar timbal yang berbahaya. Di Indonesia, produksi premium 88 diwacanakan untuk dihentikan.

3) Bensin premix 94, mempunyai angka oktan minimum 94, berwarna orange, mengggunakan TEL 0,45 g/L dan MTBE maksimum 15% volume untuk memenuhi spesifikasi angka oktan.

4) Bensin super TT, mempunyai angka oktan 95, tidak berwarna, tidak menggunakan TEL, hanya menggunakan MTBE maksimum 10% volume untuk memenuhi spesifikasi angka oktan.

5) Bensin prima TT, mempunyai angka oktan 98, tidak berwarna, tidak mengandung TEL, dapat ditambahkan MTBE maksimum 15% volume untuk memenuhi spesifikasi angka oktan.

3. Bahan Bakar Turbin Penerbangan (Avtur = Aviation Turbine Fuel)

Avtur terbuat dari fraksi kerosin yang mempunyai daerah didih antara 150 – 300 oC Digunakan fraksi kerosin sebagai bahan bakar turbin penerbangan karena sifatnya yang tidak mudah membeku pada suhu rendah dan tidak mudah menguap pada tekanan yang rendah.

4. Zat pelarut

Zat pelarut (solvent) yang berasal dari minyak bumi terdiri dari dua jenis: pelarut aromatik (mengandung hidrokarbon aromatic) dan pelarut alifatis (mengandung hidrokarbon parafin dan naften). Zat pelarut hidrokarbon umumnya tidak mudah bereaksi, tidak mudah terurai, dan tidak korosif terhadap logam. Contoh pelarut yang berasal dari minyak bumi adalah benzena dan petrolium eter.

5. Minyak bakar

Minyak bakar dalam arti luas adalah bahan bakar minyak yang dibakar untuk menghasilkan panas. Misalnya adalah minyak tanah (kerosin) untuk bahan bakar kompor dan minyak tungku yang digunakan dalam alat pembakar industri.

(9)

6. Bahan Bakar Diesel (Solar)

Bahan bakar diesel dibuat dari fraksi minyak bumi yang mendidih sekitar 175 – 370 oC. Bahan bakar diesel banyak digunakan untuk mesin diesel otomotif, truk, bis, traktor, kapal, dan lain-lain.

7. Pelumas

Minyak pelumas dibuat dari fraksi minyak diatas 400 oC. Sesuai dengan namanya, minyak pelumas berfungsi untuk memberi lapisan minyak antara dua permukaan yang bergesekan satu dengan lainya, sehingga mencegah keausan dan memperkecil hilangnya daya. Minyak pelumas harus dapat mengalir agar panas yang timbul akibat gesekan dapat dihilangkan.

8. Gemuk

Terdapat beberapa jenis mesin dimana minyak pelumas tidak dapat tinggal pada tempatnya dan melumasinya. Untuk itu, minyak pelumas perlu ditambahkan sabun, lempung, atau penebal lainya. Minyak pelumas yang telah ditebalkan hingga mejadi setengah cair atau bahkan memadat disebut gemuk.

9. Malam Minyak Bumi

Malam minyak bumi merupakan fraksi minyak bumi dengan atom karbon 20 sampai 75 buah dan mempunyai titik lebur 45 – 100 oC. Malam minyak bumi terdiri dari dari dibedakan menjadi dua tipe: malam parafin ringan dan malam parafin berat. Malam parafin banyak digunakan untuk melapisi kertas, melapisi papan, pembuatan lilin, korek api, kosmetik, pembuatan kain batik, isolator listrik, kertas pembungkus makanan, tinta cetak, dan pita mesin ketik.

10.Aspal

Aspal merupakan residu minyak bumi berwarna hitam yang tersusun dari gugus-gugus hidrokarbon aromatik, atom belerang, dan oksigen. Aspal terutama digunakan sebagai pengeras jalan, melapisi atap, melapisi saluran pipa, kotak baterai, dan melapisi bagian bawah mobil.

11.Penggunaan Residu dalam Industri Petrokimia

Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk yang dihasilkan dari minyak dan gas bumi.

a. Petrokimia dari bahan olefin (alkena-alkena)

Olefin yang paling banyak diproduksi adalah etilena (etena), propilena (propena), dan butadiene.

1) Produk petrokimia berbahan dasar etilena: • Polietilena: plastik

• PVC atau polivinilklorida: paralon, pelapis lantai • Etanol: bahan bakar, bahan dasar pembuat asam asetat

(10)

2) Produk petrokimia berbahan dasar propilena: • Polipropilena: karung plastik dan tali plastik

• Gliserol: bahan kosmetika (pelembab), industri makanan, dan bahan untuk membuat peledak (nitrogliserin)

• Isopropil alkohol: bahan membuat aseton. 3) Produk petrokimia berbahan dasar butadiena:

• Karet sintetis • Nilon

b. Petrokimia dari bahan aromatik

Pada industri petrokimia, bahan aromatika yang terpenting adalah benzena, toluena, dan xilena.

1) Produk petrokimia berbahan dasar benzena: • Stirena: membuat karet sintetis • Kumena: membuat fenol • Sikloheksana: membuat nilon

2) Produk petrokimia berbahan dasar toluena dan xilena: • Trinitrotoluena (TNT): bahan peledak

• Asam tereftalat: bahan dasar pembuatan serat c. Syn-Gas (Gas Sintetis)

Produk petrokimia berbahan dasar gas sintetis:

1) Amonia (NH3), dibuat dari gas nitrogen dan gas hidrogen. Gas nitrogen diperoleh dari udara sedangkan gas hidrogen diperoleh dari gas sintetis. 2) Urea (CO(NH2)2), dibuat dari amonia dan gas karbon dioksida.

Digunakan sebagai pupuk, industri perekat, plastik, dan resin. 3) Metanol (CH3OH), dibuat dari gas sintetis melalui pemanasan tinggi

dengan bantuan katalis. Digunakan dalam pembuatan formaldehida, membuat serat dan campuran bahan bakar.

4) Formaldehida (HCHO), dibuat dari metanol melalui oksidasi dengan bantuan katalis. Formaldehida yang dilarutkan dalam (disebut formalin) berfungsi sebagai pengawet . Penggunaan lainnya adalah untuk

(11)

Indikator:

1. Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan. 2. Menjelaskan langkah-langkah untuk mengurangi dampak penggunaan

minyak bumi.

Gas-gas pencemar hasil pembakaran minyak bumi mempunyai dampak buruk bagi lingkungan. Gas-gas tersebut diantaranya:

1. Karbon Monoksida

Gas karbon monoksida (CO) tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak merangsang sehingga keberadaannya sulit dideteksi. Gas CO ini berbahaya karena mudah terikat oleh hemoglobin membentuk senyawa HbCO, sehingga yang diedarkan ke seluruh tubuh termasuk ke otak bukannya HbO, tetapi justru HbCO.

2. Karbon Dioksida

Berlebihnya kandungan CO2 di udara menyebabkan efek rumah kaca (green

house effect). Sebenarnya keberadaan gas CO2 di atmosfer bumi diperlukan untuk menjebak panas matahari agar bumi ini menjadi hangat. Namun, apabila keberadaan CO2 di atmosfer berlebihan akan mengakibatkan panas matahari tidak dapat kembali ke atmosfer karena terhalang oleh lapisan CO2 yang ada di atmosfer tersebut. Akibatnya panas matahari yang terjebak semakin banyak sehingga suhu di bumi menjadi semakin panas. Selain gas CO2, beberapa gas yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC).

3. Senyawa belerang

Kandungan belerang dalam bahan bakar minya menyebabkan pencemaran udara, terutama hidrogen sulfid (H2S) dan gas belerang dioksida (SO2). Gas SO2 mempunyai sifat tidak berwarna, tetapi berbau sangat menyengat dan menyesakkan napas meskipun dalam kadar rendah. Berlebihnya oksida belerang di udara juga menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan asam menyebabkan kerusakan tanaman, biota air, dan bangunan.

4. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)

Keberadaan gas nitrogen monoksida di udara disebabkan gas nitrogen dalam bahan bakar ikut terbakar bersama dengan oksigen, yang terjadi pada suhu tinggi.

N2(g) + O2(g) 2 NO(g)

Pada saat kontak dengan udara, maka gas NO akan membentuk gas NO2 2 NO(g) + O2(g) 2 NO2(g)

DAMPAK BAHAN BAKAR FOSIL DAMPAK BAHAN BAKAR FOSIL DAMPAK BAHAN BAKAR FOSIL DAMPAK BAHAN BAKAR FOSIL 5

55 5

(12)

Gas NO2 merupakan gas beracun, berwarna merah cokelat, dan berbau seperti asam nitrat yang sangat menyengat. Keberadaan gas NO2 lebih dari 1 ppm dapat menyebabkan terbentuknya zat yang bersifat karsinogenik (penyebab terjadinya kanker). Gas NO dan NO2 diudara juga dapat menyebabkan hujan asam menurut reaksi: NOx + H2O HNO3.

5. Senyawa logam

Semua jenis logam dapat berada dalam minyak bumi, berkisar 5 – 400 ppm. Logam-logam ini ada yang berbahaya bagi kesehatan seperti logam nikel, vanadium, dan arsen yang dapat mengganggu kerja enzim dan bersifat karsinogenik.

Siklus terjadinya hujan asam

(13)

Pilihan Ganda: Pilihlah jawaban yang Anda anggap paling benar!

1. Minyak bumi harus digunakan secara hemat karena proses pembentukannya memerlukan waktu yang sangat lama. Menurut teori organik, minyak bumi berasal dari…

A. Gunung berapi

B. Air laut yang terpendam C. Reaksi alkali dan gas CO2 D. Reaksi besi karbida dan air E. Pelapukan hewan dan tumbuhan

2. Jenis senyawa hidrokarbon yang terbanyak dalam minyak bumi ialah… A. alkana

B. alkena C. alkuna D. sikloalkuna E. aromatik

3. Fraksi minyak bumi diperoleh dengan cara… A. filtrasi

B. destilasi C. dekantasi D. kristalisasi E. kromatografi

4. Yang bukan fraksi minyak bumi adalah... A. LPG

B. LNG C. aspal D. ligroin

E. bensin berat

5. Komponen utama bensin adalah…. A. metana dan etana

B. heptana dan iso oktana C. metana dan butana D. butana dan heptana E. oktana dan iso oktana

(14)

6. Pada penyulingan minyak mentah diperoleh data: 1) Pada pemanasan 140o – 180oC dihasilka nafta 2) Pada pemanasan 180o – 250oC dihasilkan kerosin 3) Pada pemanasan 250o – 350oC dihasilkan solar

Urutan fraksi minyak bumi dari yang paling ringan ke yang paling berat adalah... A. 1, 2, 3

B. 2, 3, 1 C. 3, 1, 2 D. 2, 1, 3 E. 3, 2, 1

7. Diketahui beberapa zat: 1. LPG

2. bensin 2. solar 3. alkohol 4. kerosin

Yang merupakan hasil fraksi minyak bumi adalah…. A. 1,2,3 dan 4

B. 1,2,3 dan 5 C. 1,2,4 dan 5 D. 1,3,4 dan 5 E. 2,3,4 dan 5

8. Fraksi hasil destilasi bertingkat minyak bumi berikut ini yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah ....

A. LPG B. solar C. bensin D. minyak tanah E. minyak pelumas

9. Untuk menaikkan angka oktan bensin perlu ditambahkan zat aditif, yaitu … A. CH2Br – CH2Br

B. (C2H5)4Pb C. C6H6 D. C8H18 E. C2H5OH

10. Proses pada industri Petrokimia yang membuat hidrokarbon dengan rantai panjang menjadi hidrokarbon yang lebih sederhana disebut …

A. destilasi B. hidrolisis C. cracking D. pembakaran E. polimerisasi

(15)

11. Premix mempunyai nilai oktana 92, artinya ...

A. sama dengan campuran 92% isooktana dan 8% n-heptana

B. merupakan bensin yang setara dengan campuran 92 liter isooktana dan 8% n-heptana

C. bahan bakar yang setara dengan campuran 92% n-heptana dan 8% isooktana

D. sama dengan campuran 92 liter n-heptana dan 8 liter isookatana

E. merupakan bahan bakar yang setara dengan campuran 8% n-heptana dan 92% isooktana

12. Yang bukan termasuk produk Petrokimia adalah ... A. deterjen

B. insektisida C. pembersih lantai D. pelarut organic E. solar, bensin, kerosin

13. Berikut ini data hasil penyulingan bertingkat minyak bumi: fraksi Jumlah atom C Titik didih ( oC) 1 2 3 4 5 1 – 4 5 – 10 11 – 12 13 – 25 26 – 28 < 40 40 -180 160 – 250 220 – 350 > 350

Fraksi nomor 4 biasa digunakan untuk…. A. bahan bakar mesin diesel

B. bahan baku pembuatan pupuk C. bahan baku pembuatan aspal D. bahan baku pembuatan lilin E. bahan bakar kendaraan bermotor

14. Gas CO merupakan bahan pencemar udara yang dapat mengakibatkan… A. meningkatkan suhu udara

B. menipiskan lapisan ozon C. meningkatkan hujan asam D. merusak saluran pernafasan E. mengganggu fungsi haemoglobin

15. Asap pada pembakaran kendaraan bermotor mengandung gas CO, CO2, uap air, sisa hidrokarbon dan partikel timah hitam. Bahan yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia adalah…

A. CO dan CO2 B. CO dan uap air

C. CO2 dan sisa hidrokarbon D. CO dan partikel timah hitam E. CO2 dan partikel timahhitam

(16)

Esai: Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jelaskan tahap-tahap/proses pembentukan minyak bumi menurut teori organik! 2. Sebutkan komponen-komponen penyusun minyak bumi beserta contoh

senyawanya!

3. Sebutkan fraksi-fraksi hasil penyulingan bertingkat minyak bumi! 4. Apakah yang dimaksud dengan petrokimia? Sebutkan 3 contohnya!

5. Penggunaan TEL sebagai bahan aditif berguna untuk meningkatkan kualitas bensin, sehingga mengurangi ketukan pada mesin dan membuat mesin kendaraan awet, tetapi dilarang penggunaannya. Jelaskan alasan pelarangan penggunaan TEL sebagai bahan aditif bensin dan berikan alternatif bahan aditif yang lain untuk meningkatkan kualitas bensin!

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rukaesih, 2004, Kimia Lingkungan, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Ansori dan Widnyana, 2003, SPMB Kimia tahun 1994 – 2003, Ganesha Operation, Bandung

Bredy, James E., Kimia Universitas Asas dan Struktur (Alih bahasa oleh Maun, S., Anas K., dan Sally), Binarupa Aksara., Jakarta.

Budi Utami, Agung Nugroho Catur Saputro, Lina Mahardiani, Sri Yamtinah, Bakti Mulyani, 2009, Kimia untuk SMA dan MA kelas X, Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Crys Fajar Partana, Antuni Wiyarsi, 2009, Mari Belajar Kimia 2, BSE, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Fessenden dan Fessenden, 1991, Kimia Organik, Jilid I, Edisi ke Tiga, Erlangga, Jakarta.

Hardjono, 2001, Teknologi Minyak Bumi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Irvan Permana, 2009, Memahami Kimia 2, BSE, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Soejono, 2004, Evaluasi Mandiri Kimia SMA, Erlangga, Jakarta. Sumarjono, Buku Pintar UN Kimia SMA, Media Pusindo, Jakarta.

Watoni, Abdul Haris, 2002, Menyongsong OSN Kimia SMA, Intersolusi Prasindo, Yogyakarta.

Gambar

Diagram menara fraksionasi (distilasi bertingkat) untuk penyulingan minyak bumi

Referensi

Dokumen terkait

Cara yang dapat dilakukan menurut penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Najafi (2018) adalah meningkatkan kemampuan inovasi melalui kolaborasi dengan pihak eksternal

Dengan melakukan kegiatan yang terorganisasi, akan lebih mudah untuk mencapai tujuan, dan tidak membingunkan untuk pelajar dan guru. Penilaian Penilaian dari semua

Mantan narapidana yang telah dikembalikan ke dalam masyarakat cenderung dipandang negatif oleh masyarakat, karena mantan narapidana adalah orang yang pernah melakukan suatu

2) kelompok satuan kerja penunjang yang bertugas untuk memberikan dukungan secara langsung atas pelaksanaan kegiatan pemeriksaan, dan menyediakan dukungan, fasilitas,

a Alat uji yang memenuhi ketentuan pembebanan dan penurunan modulus elastisitas sebagaimana terlihat pada Gambar 1. b Alat pembebanan dan tumpuan, termasuk plat beban yang

Seri tabung diinokulasi pada suhu 36±1 o o C C selama 18-24 jam dan diiamati terjadi kekeruhan pada tabung konsentrasi terendah obat, pada selama 18-24 jam dan diiamati

Ia mengatakan bahwa semenjak mengenal orang dari agama yang berbeda dan terlibat konflik terkait agama dengan mereka, yang dilakukan subjek pertama kali adalah