• Tidak ada hasil yang ditemukan

KHM dan KBM fix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KHM dan KBM fix"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Tanggal Praktikum

Tanggal Praktikum 8 Mei 20148 Mei 2014 Praktikum

Praktikum Uji Kadar Hambat Minimum & Uji Kadar Hambat Minimum & Kadar Bunuh MinimumKadar Bunuh Minimum

Tujuan Praktikum

Tujuan Praktikum  Menetukan Kadar Hambat Minimum (KHM dari suatuMenetukan Kadar Hambat Minimum (KHM dari suatu

antibiotik secara dilusi antibiotik secara dilusi

 Menetukan Kadar Bunuh Minimum (KBM) dari suatuMenetukan Kadar Bunuh Minimum (KBM) dari suatu

antibiotik secara dilusi antibiotik secara dilusi Kelompok

Kelompok 1 (satu)1 (satu) Nama Anggota

Nama Anggota 1.1. Ade Muchlas WijayantoAde Muchlas Wijayanto 2.

2. Dewi kartika sariDewi kartika sari 3.

3.  Neni maulina wijayati Neni maulina wijayati 4.

4. Petrisia putri romadhonPetrisia putri romadhon 5.

5. Risa anggrainiRisa anggraini 6.

6. Yohana rafiqahYohana rafiqah

Dasar Teori Dasar Teori

☺ Antibiotik Antibiotik 

Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman.

transforman.

Berdasarkan sifat toksisitas selektif, ada antibiotic yang bersifat menghambat Berdasarkan sifat toksisitas selektif, ada antibiotic yang bersifat menghambat  pertumbuhan

 pertumbuhan mikroba, mikroba, dikenal dikenal sebagai sebagai aktivitas aktivitas bakteriostatik, bakteriostatik, dan dan ada ada yang yang bersifatbersifat membunuh mikroba, dikenal sebagai aktivitas bakterisid. Kadar minimal yang membunuh mikroba, dikenal sebagai aktivitas bakterisid. Kadar minimal yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan mikroba atau membunuhnya diperlukan untuk menghambat pertumbuhan mikroba atau membunuhnya masing-masing dikenal sebagai Kadar Hambat Mikroba (KHM) dan Kadar Bunuh Mikroba masing dikenal sebagai Kadar Hambat Mikroba (KHM) dan Kadar Bunuh Mikroba (KBM). Antimikroba tertentu aktivitasnya dapat meningkat dari bakteriostatik menjadi (KBM). Antimikroba tertentu aktivitasnya dapat meningkat dari bakteriostatik menjadi  bakterisid bila kadar antimikrobanya ditingk

 bakterisid bila kadar antimikrobanya ditingkatkan melebihi KHM.atkan melebihi KHM.

Suatu zat antimikroba yang ideal memiliki toksisitas selektif. Istilah ini berarti Suatu zat antimikroba yang ideal memiliki toksisitas selektif. Istilah ini berarti  bahwa

 bahwa suatu suatu obat obat berbahaya berbahaya bagi bagi parasit parasit tetapi tetapi tidak tidak membahayakan membahayakan inang. inang. UmumnyaUmumnya toksisitas selektif lebih bersifat relatif dan bukan absolut, ini berarti bahwa suatu obat toksisitas selektif lebih bersifat relatif dan bukan absolut, ini berarti bahwa suatu obat

(2)

yang pada konsentrasi tertentu dapat ditoleransi oleh inang namun dapat merusak yang pada konsentrasi tertentu dapat ditoleransi oleh inang namun dapat merusak  parasit.

 parasit.

Aktivitas mikroba dapat dikendalikan dengan mengatur faktor-faktor lingkungan Aktivitas mikroba dapat dikendalikan dengan mengatur faktor-faktor lingkungan yang meliputi faktor biotik (makhluk hidup dan mencakup adanya asosiasi atau yang meliputi faktor biotik (makhluk hidup dan mencakup adanya asosiasi atau kehidupan bersama antara mikroorganisme dapat dalam bentuk simbiose, sinergisme, kehidupan bersama antara mikroorganisme dapat dalam bentuk simbiose, sinergisme, antibiose, dan sintropisme) dan abiotik (temperatur, kelembaban, pH, radiasi, antibiose, dan sintropisme) dan abiotik (temperatur, kelembaban, pH, radiasi,  penghancuran

 penghancuran secara secara mekanik). mekanik). Antibiotika Antibiotika yang yang ideal ideal sebagai sebagai obat obat harus harus memenuhimemenuhi syarat-syarat berikut:

syarat-syarat berikut: 1.

1. Mempunyai kemampuan untuk mematikan atau menghambat pertumbuhanMempunyai kemampuan untuk mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang luas (broad spectrum antibiotik).

mikroorganisme yang luas (broad spectrum antibiotik). 2.

2. Tidak menimbulkan terjadinya resistensi dari mikroorganisme pathogen.Tidak menimbulkan terjadinya resistensi dari mikroorganisme pathogen. 3.

3. Tidak menimbulkan pengaruh samping (side effect) yang buruk pada host, sepertiTidak menimbulkan pengaruh samping (side effect) yang buruk pada host, seperti reaksi alergi, kerusakan syaraf, iritasi lambung, dan sebagainya.

reaksi alergi, kerusakan syaraf, iritasi lambung, dan sebagainya. 4.

4. Tidak mengganggu keseimbangan flora yang normal dari host seperti flora usus atauTidak mengganggu keseimbangan flora yang normal dari host seperti flora usus atau flora kulit.

flora kulit.

☺ Mekanisme kerja antibiotik Mekanisme kerja antibiotik 

Pemusnahan mikroba dengan antibiotika yang bersifat bakteriostatik masih Pemusnahan mikroba dengan antibiotika yang bersifat bakteriostatik masih tergantung dari keanggupan reaksi daya tahan tubuh hospes. Peranan lamanya kontak tergantung dari keanggupan reaksi daya tahan tubuh hospes. Peranan lamanya kontak antara mikroba dengan antimikroba dalam kadar efektif juga sangat menentukan untuk antara mikroba dengan antimikroba dalam kadar efektif juga sangat menentukan untuk mendapatkan efek, khususnya pada tuberkolostatik.

mendapatkan efek, khususnya pada tuberkolostatik.

Berdasarkan mekanisme kerjanya, antibiotika dibagi dalam lima kelompok : Berdasarkan mekanisme kerjanya, antibiotika dibagi dalam lima kelompok : 1.

1. Yang mengganggu metabolism sel mikroba.Yang mengganggu metabolism sel mikroba. 2.

2. Yang menghambat sintesis dinding sel mikroba.Yang menghambat sintesis dinding sel mikroba. 3.

3. Yang mengganggu permeabilitas membrane sel mikroba.Yang mengganggu permeabilitas membrane sel mikroba. 4.

4. Yang menghambat sintesis protein sel mikroba.Yang menghambat sintesis protein sel mikroba. 5.

5. Yang menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba.Yang menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba.

ResistensiResistensi

Secara garis besar kuman dapat menjadi resisten terhadap suatu antibiotika Secara garis besar kuman dapat menjadi resisten terhadap suatu antibiotika melalui 3 mekanisme :

melalui 3 mekanisme : 1.

1. Obat tidak dapat mencapai tempat kerjanya didalam sel mikroba. Pada kuman GramObat tidak dapat mencapai tempat kerjanya didalam sel mikroba. Pada kuman Gram negatif molekul antibiotika yang kecil dan polar dapat menembus dinding luar dan negatif molekul antibiotika yang kecil dan polar dapat menembus dinding luar dan masuk kedalam sel melalui lubang-lubang kecil yang disebut porin. Bila porin masuk kedalam sel melalui lubang-lubang kecil yang disebut porin. Bila porin menghilang atau mengalami mutasi maka masuknya antibiotika ini akan terhambat. menghilang atau mengalami mutasi maka masuknya antibiotika ini akan terhambat.

(3)

Mekanisme lain adalah kuman mengurangi mekanisme transfor aktif yang Mekanisme lain adalah kuman mengurangi mekanisme transfor aktif yang memasukan antibiotika kedalam sel. Mekanisme lain adalah mkroba mengaktifkan memasukan antibiotika kedalam sel. Mekanisme lain adalah mkroba mengaktifkan  pompa efluks untuk memb

 pompa efluks untuk membuang keluar antibiotic dalam sel.uang keluar antibiotic dalam sel. 2.

2. Inaktivasi obat : mekanisme ini sering mengakibatkan terjadinya resistensi terhadapInaktivasi obat : mekanisme ini sering mengakibatkan terjadinya resistensi terhadap golongan aminoglikosida dan beta laktam karena mikroba mampu membuat enzim golongan aminoglikosida dan beta laktam karena mikroba mampu membuat enzim yang merusak kedua golongan antibiotika tersebut.

yang merusak kedua golongan antibiotika tersebut. 3.

3. Mikroba mengubah tempat ikatan antibiotika : mekanisme ini terlihat padaMikroba mengubah tempat ikatan antibiotika : mekanisme ini terlihat pada S.aureusS.aureus

yang rsisten terhadap metisilin. Kuman ini mengubah penicillin binding proteinnya yang rsisten terhadap metisilin. Kuman ini mengubah penicillin binding proteinnya sehingga afinitasnya menurun terhadap metisilin dan antibiotika beta laktam yang sehingga afinitasnya menurun terhadap metisilin dan antibiotika beta laktam yang lain.

lain.

☺ Metode DilusiMetode Dilusi

Cara ini digunakan untuk menetukan kadar hambat minimum (KHM) dan kadar Cara ini digunakan untuk menetukan kadar hambat minimum (KHM) dan kadar  bunuh minimum (KBM) d

 bunuh minimum (KBM) dari obat antibiotik.ari obat antibiotik.

Prinsip dari metode ini ialah menggunakan satu seri tabung reaksi yang diisi media Prinsip dari metode ini ialah menggunakan satu seri tabung reaksi yang diisi media cair dan sejumlah tertentu selmikroba yang diuji. Setelah itu, masing-masing tabung diuji cair dan sejumlah tertentu selmikroba yang diuji. Setelah itu, masing-masing tabung diuji dengan obat yang telah diencerkan secara serial. Seri tabung diinokulasi pada suhu 36±1 dengan obat yang telah diencerkan secara serial. Seri tabung diinokulasi pada suhu 36±1ooCC selama 18-24 jam dan diiamati terjadi kekeruhan pada tabung konsentrasi terendah obat, pada selama 18-24 jam dan diiamati terjadi kekeruhan pada tabung konsentrasi terendah obat, pada tabung yang ditunjukkan dengan tidak adanya pertumbuhan koloni mikroba adalah KBM dari tabung yang ditunjukkan dengan tidak adanya pertumbuhan koloni mikroba adalah KBM dari obat terhadap bakteri uji. Uji kepekaan cara dilusi agkr memakan waktu dan penggunaannya obat terhadap bakteri uji. Uji kepekaan cara dilusi agkr memakan waktu dan penggunaannya dibatasi pada keadaan tertentu saja. Uji kepekaan cara dilusi cair adalah bahwa uji ini dibatasi pada keadaan tertentu saja. Uji kepekaan cara dilusi cair adalah bahwa uji ini member hasil kuantitatif yang menunjukkan jumlah antibakteri yang dibutuhkan untuk member hasil kuantitatif yang menunjukkan jumlah antibakteri yang dibutuhkan untuk mematikan bakteri.

mematikan bakteri.

Untuk

Untuk KHM sendiri, KHM sendiri, merupakan konmerupakan konsentrasi sentrasi minimal dari minimal dari satu zat ysatu zat yang akanang akan menghambat

menghambat pertumbuhan pertumbuhan suatu suatu mikroorganisme. mikroorganisme. KHM KHM ini ini digunakan digunakan oleh oleh laboratoriumlaboratorium doagnostik terutama untuk kosistensi resistansi, yang paling sering digunakan sebagai alat doagnostik terutama untuk kosistensi resistansi, yang paling sering digunakan sebagai alat  penelitian untuk menentukan aktivitas in-vitro antimikroba b

 penelitian untuk menentukan aktivitas in-vitro antimikroba baru.aru.

Kadar Hambat Minimum atau lebih lebih dikenal dengan MIC (Minimal Inhibitory Kadar Hambat Minimum atau lebih lebih dikenal dengan MIC (Minimal Inhibitory Concentration) adalah konsentrasi terendah dari antimikroba yang dapat menghambat Concentration) adalah konsentrasi terendah dari antimikroba yang dapat menghambat  petumbuhan

 petumbuhan mikroba mikroba tertentu. tertentu. Nilai Nilai MIC MIC adalah adalah spesifik spesifik untuk untuk tiap-tiap tiap-tiap kombinasi kombinasi daridari antibiotic dan sentivitas

antibiotic dan sentivitas dari mikroba dari mikroba terhadap antimikroba. terhadap antimikroba. Nilai Nilai MIC berlawanan MIC berlawanan dengandengan sentivitas mikroba yang diuji. Semakin rendah nilai MIC dari sebuah antimikroba, sentivitas mikroba yang diuji. Semakin rendah nilai MIC dari sebuah antimikroba, sensitivitas dari bakteri akan semakin besar. MIC dari sebuah antibiotik terhadap spesies sensitivitas dari bakteri akan semakin besar. MIC dari sebuah antibiotik terhadap spesies

(4)

mikroba ad

mikroba adalah alah rat-rata KHM rat-rata KHM terhadap seluruh terhadap seluruh strain dari strain dari spesies tertentu. spesies tertentu. Strain dariStrain dari  beberapa

 beberapa spesies spesies mikroba mikroba adalah adalah sangat sangat berbeda berbeda dalam dalam hal hal sensitivitasnya. sensitivitasnya. Metode Metode ujiuji antimikroba yang sering digunnakan adalah metode difusi lempeng agar. Uji ini dilakukan antimikroba yang sering digunnakan adalah metode difusi lempeng agar. Uji ini dilakukan  pada

 pada permukaan permukaan medium medium padat. padat. Mikroba Mikroba ditumbuhkan pada ditumbuhkan pada permukaan permukaan medium medium dan dan kertaskertas saring yang dibentuk cakram yang telah mengandung mikroba. Setelah inkubasi, diameter saring yang dibentuk cakram yang telah mengandung mikroba. Setelah inkubasi, diameter zona penghambatan diukur. Diameter zona penghambatan merupakan pengukuran KHM zona penghambatan diukur. Diameter zona penghambatan merupakan pengukuran KHM secara tidak langsung dari antibiotic terhadap mikroba. Sensitivitas klinik dari mikroba secara tidak langsung dari antibiotic terhadap mikroba. Sensitivitas klinik dari mikroba kemudian ditentukan dari tabel klasifikasi (Jawestz, et al. 1996).

kemudian ditentukan dari tabel klasifikasi (Jawestz, et al. 1996).

☺ Kadar Hambat Minimal (KHM) antibiotik Kadar Hambat Minimal (KHM) antibiotik 

Penentuan kepekaan mikroba terhadap suatu antibiotika atau khemoterapeutik Penentuan kepekaan mikroba terhadap suatu antibiotika atau khemoterapeutik dipakai untuk menentukan pengobatan terbaik terhadap penyakit yang disebabkan oleh dipakai untuk menentukan pengobatan terbaik terhadap penyakit yang disebabkan oleh suatu mikroba tersebut pada manusia atau hewan. Ada dua metode untuk menentukan suatu mikroba tersebut pada manusia atau hewan. Ada dua metode untuk menentukan kadar hambat minimal suatu antibiotika yaitu :

kadar hambat minimal suatu antibiotika yaitu : 1.

1. Metode DifusiMetode Difusi

Pada metode ini zat antibiotika berdifusi pada lempeng agar yang telah diinokulasi dengan Pada metode ini zat antibiotika berdifusi pada lempeng agar yang telah diinokulasi dengan  bakteri.

 bakteri. Dasar Dasar pengamatannya pengamatannya adalah adalah terbentuk terbentuk zona zona hambat hambat disekeliling disekeliling cakram cakram atauatau silinder yang berisi antibiotika. Metode ini dipengaruhi oleh faktor fisik dan kimia, selain silinder yang berisi antibiotika. Metode ini dipengaruhi oleh faktor fisik dan kimia, selain antara obat dan organisme.

antara obat dan organisme.

o

o Cara paritCara parit

Pada medium agar yang telah diinokulasi dengan baktei dibuat parit kemudian Pada medium agar yang telah diinokulasi dengan baktei dibuat parit kemudian diisi dengan zat antibiotika dan diinkubasi pada suhu dan jangka waktu sesuai dengan diisi dengan zat antibiotika dan diinkubasi pada suhu dan jangka waktu sesuai dengan  jenis

 jenis bakteri bakteri uji. uji. Pengamatan Pengamatan dilakukan dilakukan atas atas ada ada atau atau tidaknya tidaknya hambatan hambatan disekelilingdisekeliling  parit.

 parit.

o

o Cara silinderCara silinder

Pada medium agar yang telah diinokulasi dengan bakteri dibuat lubang diletakan Pada medium agar yang telah diinokulasi dengan bakteri dibuat lubang diletakan silinder kemudian diisi dengan zat antibakteri, setelah itu diinkubasi pada suhu dan silinder kemudian diisi dengan zat antibakteri, setelah itu diinkubasi pada suhu dan  jangka waktu

 jangka waktu yang sesuai yang sesuai dengan jenis dengan jenis bakteri bakteri uji. uji. Pengamatan dilakukan Pengamatan dilakukan atas atas dasra dasra adaada atau tidaknya hambatan disekeliling silinder.

atau tidaknya hambatan disekeliling silinder.

o

(5)

Kertas cakram yang mengandung zat antibakteri diletakan diatas lempeng, setelah Kertas cakram yang mengandung zat antibakteri diletakan diatas lempeng, setelah diinkubasi pada suhu dan jangka waktu yang sesuai dengan bakteri uji. Pengamatan diinkubasi pada suhu dan jangka waktu yang sesuai dengan bakteri uji. Pengamatan dilakukan berdasarkan ada tidaknya hambatan disekeliling cakram

dilakukan berdasarkan ada tidaknya hambatan disekeliling cakram

2.

2. Metode dilusiMetode dilusi

Metode ini menggunakan antibakteri yang turun secar bertahap, baik dengan media cair atau Metode ini menggunakan antibakteri yang turun secar bertahap, baik dengan media cair atau  padat

 padat kemudian kemudian media media diinokulasi diinokulasi bakteri bakteri uji uji dan dan dieramkan. dieramkan. Dasar Dasar pengamatannya pengamatannya adalahadalah dengan melihat tumbuh atau tidaknya bakteri.

dengan melihat tumbuh atau tidaknya bakteri.

o

o Cara pengenceran tabung (Metode Kirby-Bauer)Cara pengenceran tabung (Metode Kirby-Bauer)

Pada metode ini zat yang akan diuji kepekaan antibakterinya diencerkan secar Pada metode ini zat yang akan diuji kepekaan antibakterinya diencerkan secar serial dengan pengenceran kelipatan dua dalam medium cair, kemudian serial dengan pengenceran kelipatan dua dalam medium cair, kemudian diinokulasikan dengan bakteri uji, inkubasi pada suhu 37°C selama 18-21 jm ( untuk diinokulasikan dengan bakteri uji, inkubasi pada suhu 37°C selama 18-21 jm ( untuk  bakteri)

 bakteri) dan dan 1-2 1-2 minggu minggu (untuk (untuk jamur). jamur). Aktivitas Aktivitas antibakteri antibakteri ditentukan ditentukan sebagaisebagai konsentrasi terendah yang masih dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

konsentrasi terendah yang masih dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

o

o Cara penapisan lempengCara penapisan lempeng

Pada metode ini zat yang akan diuji antibakterinya diencerkan secara serial Pada metode ini zat yang akan diuji antibakterinya diencerkan secara serial dengan pengenceran kelipatan dua dalam medium agar pada suhu 40-50°C, kemudian dengan pengenceran kelipatan dua dalam medium agar pada suhu 40-50°C, kemudian dituang dalam cawan petri. Setelah lempeng agar membeku ditanam inokulum bakteri dituang dalam cawan petri. Setelah lempeng agar membeku ditanam inokulum bakteri dan diinkubasi pada suhu dan jangka waktu yang sesuai dengan pertumbuhan bakteri uji. dan diinkubasi pada suhu dan jangka waktu yang sesuai dengan pertumbuhan bakteri uji. Kadar hambat minimum zat antibakteri yang diuji, ditentukan sebagai konsentrasi Kadar hambat minimum zat antibakteri yang diuji, ditentukan sebagai konsentrasi terendah yang masih dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

terendah yang masih dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

o

o TurbiditasTurbiditas

Pada metode ini pengamatann aktivitas didasarkan atas kekeruhan yang terjadi Pada metode ini pengamatann aktivitas didasarkan atas kekeruhan yang terjadi  pada

 pada medium medium pembenihan. pembenihan. Pertumbuhan Pertumbuhan bakteri bakteri juga juga dapat dapat ditentukan ditentukan dari dari perubahanperubahan yang terjadi sebelum dan sesudah inkubasi, yang dilakukan dengan mengukur yang terjadi sebelum dan sesudah inkubasi, yang dilakukan dengan mengukur serapannya secara spektrofotometer. Adanya pertumbuhan bakteri ditandai dengan serapannya secara spektrofotometer. Adanya pertumbuhan bakteri ditandai dengan  peningkatan

 peningkatan jumlah jumlah sel sel bakteri, bakteri, yang yang mengakibatkan mengakibatkan meningkatnya meningkatnya kekeruhan.kekeruhan. Kekeruhan yang terjadi umumnya berbanding lurus dengan ser

Kekeruhan yang terjadi umumnya berbanding lurus dengan ser apan.apan. Cara Lain Pengujian KHM

Cara Lain Pengujian KHM 1.

1. Pembuatan Lapisan Dasar ( Base Layer)Pembuatan Lapisan Dasar ( Base Layer)

Siapkan cawan petri steril, setiap cawan diisi 10ml base layer, usahakan merata Siapkan cawan petri steril, setiap cawan diisi 10ml base layer, usahakan merata memenuhi seluruh permukaan petri. Biarkan mem

memenuhi seluruh permukaan petri. Biarkan membeku.beku. 2.

(6)

Siapkan 6 tabung reaksi masing-masing tabung dengan 4ml lapisan pembenihan cair, Siapkan 6 tabung reaksi masing-masing tabung dengan 4ml lapisan pembenihan cair, ratakan sehingga menutupi lapisan base layer. Tunggu sampai mengeras 1ml suspense ratakan sehingga menutupi lapisan base layer. Tunggu sampai mengeras 1ml suspense kuman dari pengenceran 1000x, ratakan dengan menggunakan spatel drugalsky.

kuman dari pengenceran 1000x, ratakan dengan menggunakan spatel drugalsky. 3.

3. Pemasangan Silinder (Cakram Kertas)Pemasangan Silinder (Cakram Kertas)

Letakkan silinder glass atau kertas cakram, diatas permukaan agar dengan jarak satu Letakkan silinder glass atau kertas cakram, diatas permukaan agar dengan jarak satu sama lin ± 20-35mm. Inkubasi 24 jam suhu 37C hitung diameter zona bening yang sama lin ± 20-35mm. Inkubasi 24 jam suhu 37C hitung diameter zona bening yang terbentuk dengan menggunakan jangka sorong.

terbentuk dengan menggunakan jangka sorong.

☺ Penetuan Kadar Bunuh Minimum (KBM)Penetuan Kadar Bunuh Minimum (KBM)

KBM ditentukan dengan cara mengambil suspense dengan menggunakan ose dari KBM ditentukan dengan cara mengambil suspense dengan menggunakan ose dari tabung-tabung digunakan untuk menetukan nilai KHM dan menyebarkannya pada lempeng tabung-tabung digunakan untuk menetukan nilai KHM dan menyebarkannya pada lempeng agar Muller-Hinton secara sektoral. Lempeng tersebut di inkubasi di inkubator selama 24 jam agar Muller-Hinton secara sektoral. Lempeng tersebut di inkubasi di inkubator selama 24 jam  pada

 pada suhu suhu 3737ooC. Konsetrasi terendah yang tidak menunjukkan pertumbuhan bakteri adalahC. Konsetrasi terendah yang tidak menunjukkan pertumbuhan bakteri adalah nilai KBM. KBM merupakan kadar minimal yang diperlukan antibiotika untuk membunuh nilai KBM. KBM merupakan kadar minimal yang diperlukan antibiotika untuk membunuh mikroba.

mikroba.

Alat dan Bahan Alat dan Bahan

Alat

Alat : : Bahan Bahan ::

Spektrofotometer Aquades

Spektrofotometer Aquades

Tabung

Tabung reaksi reaksi Media Media Lactose Lactose Broth Broth (LB)(LB) Rak

Rak tabung tabung reaksi reaksi Media Media Eosin Eosin Methilene Methilene Blue Blue (EMB)(EMB) Botol

Botol semprot semprot NaCl NaCl sterilsteril Beaker

Beaker glass glass AmpisillinAmpisillin Erlenmeyer

Erlenmeyer Bakteri Bakteri Escherichia Escherichia colicoli Cawan

Cawan petri petri Aquades Aquades sterilsteril Pipet

Pipet nikrom nikrom AlkoholAlkohol

Lampu spirtus Lampu spirtus Kaki tiga Kaki tiga Kasa asbes Kasa asbes

(7)

1)

1) Prosedur Kadar Prosedur Kadar Hambat Hambat MinimumMinimum a.

a. Diambil 1 ose biakan E. ColiDiambil 1 ose biakan E. Coli  b.

 b. Disuspensikan dengan NaCl 0,9% (50 ml) ke dalam erlenmeyerDisuspensikan dengan NaCl 0,9% (50 ml) ke dalam erlenmeyer c.

c. Diuji konsentrasi dengan spektrofotometer dengan A= 580 nm hingga diperolehDiuji konsentrasi dengan spektrofotometer dengan A= 580 nm hingga diperoleh 25% T

25% T d.

d. Pembuatan larutan stok antibiotik 500 mg/1 tablet dalam/2 tablet untuk satu kelasPembuatan larutan stok antibiotik 500 mg/1 tablet dalam/2 tablet untuk satu kelas dalam 30 mL dalam 30 mL aquades steril aquades steril AB AB 3,5 3,5 m m AB AB 3,15 3,15 ml ml AB AB 2,8 2,8 ml ml AB AB 2,45 2,45 AB AB 2,1 2,1 mlml e. e. 3,5 3,5 mL mL 3,85 3,85 mL mL 4,2 4,2 mL mL 4,45 4,45 mL mL 4,9 4,9 mL mL kontrolkontrol media media

Media yang digunakan yaitu media lactose broth Media yang digunakan yaitu media lactose broth f.

f. Masing-masing tabung diisi dengan 1 ml suspensi bakteriMasing-masing tabung diisi dengan 1 ml suspensi bakteri g.

g. Diinkubasi 1 x 24 jam pada suhu 37Diinkubasi 1 x 24 jam pada suhu 37ooC, lakukan pengamatan kekeruhan.C, lakukan pengamatan kekeruhan.  NB:

 NB: jika jika keruh keruh maka maka antibiotik antibiotik tsb tsb tidak tidak dapat dapat menghambat bakteri menghambat bakteri E. E. Coli Coli dandan sebaliknya

sebaliknya 2)

2) Prosedur Kadar Bunuh MinimumProsedur Kadar Bunuh Minimum Diambil 1 mL suspensi

Diambil 1 mL suspensi KHM dengan menggunakan pipet, ditanam pada mediaKHM dengan menggunakan pipet, ditanam pada media EMB dengan metode pour plate

EMB dengan metode pour plate

10

10-1-1 1010-2-2 1010-3-3 1010-4-4 1010-5-5   kontrolkontrol -- Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37ooCC

--Diamati pada konsentrasi berapa antibiotik mampu membunuh mikroorganisme Diamati pada konsentrasi berapa antibiotik mampu membunuh mikroorganisme (KBM), dilihat apakah ada koloni yang tumbuh atau tidak. Mulai dari konsentrasi (KBM), dilihat apakah ada koloni yang tumbuh atau tidak. Mulai dari konsentrasi 10

10-1-1 sampai dengan konsentrasi 10 sampai dengan konsentrasi 10-5-5

--  NB:  NB: semakin semakin sedikit sedikit bakteri bakteri yang yang tumbuh, tumbuh, maka maka semakin semakin besar besar daya daya bunuhbunuh antibiotik terhadap bakteri E. Coli

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa koloni kuman dari pertumbuhan 24 jam diambil, disuspensikan ke dalam 0,5 mL BHI cair, diinkubasi pada 37°C selama 5-8 jam. Suspensi ditambah akuades steril hingga

Bakteri yang telah diisolasi dari buah nanas dalam tabung reaksi yang berisi medium urea diinokulasi lalu diinkubasi selama 1x24 pada suhu 37 o C, kemudian diamati

Beberapa koloni kuman dari pertumbuhan 24 jam diambil, disuspensikan ke dalam 0,5 ml BHI cair, diinkubasikan 5-8 jam pada suhu 37°C. Suspensi ditambah akuades steril hingga

Diinkubasi pada suhu 37 O C selama 18-24 jam Diukur diameter daerah hambat di sekitar pencadang kertas dengan menggunakan jangka sorong.

Laju kerusakan MBLK, MZEV, dan olein sawit yang diuji dengan pemanasan pada suhu 130 o C selama 0, 12, 24, dan 36 jam menunjukkan MBLK memiliki stabilitas

Ditanamkan pencadang kertas yang telah direndam ekstrak etanol (nano maupun serbuk simplisia) dengan berbagai konsentasi. Diinkubasi pada suhu 37 o C selama 18 - 24

yang tumbuh setelah inkubasi suhu 36±1 o C selama 24-48 jam kemudian diamati dengan ciri koloni membentuk warna transluen dan bintik hitam pada sentral koloni.. Koloni

Preservasi ovarium domba sampai 24 jam pada suhu -20 o C, 24 o C (suhu kamar), dan 5 o C menurunkan jumlah folikel dengan morfologi normal, penyimpanan pada suhu 5 o C