• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BLITAR PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 32 TAHUN 2021 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF GURU NGAJI DAN GURU MINGGU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI BLITAR PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 32 TAHUN 2021 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF GURU NGAJI DAN GURU MINGGU"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 32 TAHUN

2021

TENTANG

PEMBERIAN INSENTIF GURU NGAJI DAN GURU MINGGU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR,

Menimbang: a. bahwa sebagai wujud kepedulian dan penghargaan terhadap guru ngaji dan guru minggu yang turut berperan serta dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertakwa, Pemerintah Daerah memberikan insentif sesuai dengan kemampuan keuangan daerah;

b. bahwa agar pemberian insentif kepada guru ngaji dan guru minggu dapat dilakukan tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga perlu mengatur pelaksanaannya dengan Peraturan Bupati;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pemberian Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu;

2021

(2)

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya dengan mengubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur dan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Jogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang­

Undang Nomor 12 Tahun 2011 ten tang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Pasal 176 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

(3)

4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5272);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016 Nomor 10/D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Nomor 17);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 2 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2021-2026 (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2021 Nomor 2/E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Nomor 61);

10. Peraturan Bupati Blitar Nomor 73 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2019 Nomor 74/D);

(4)

11. Peraturan Bupati Blitar Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2021 Nomor 15/E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Blitar Nomor 57 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2021 Nomor 57 /E);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBERIAN INSENTIF GURU NGAJI DAN GURU MINGGU.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Blitar.

2. Bupati adalah Bupati Blitar.

3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Blitar.

4. Bagian Kesejahteraan Rakyat yang selanjutnya disebut Bagian Kesra adalah Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar.

5. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar.

6. Kecamatan adalah bagian wilayah dari Daerah yang dipimpin oleh Camat.

(5)

7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

8. Guru Ngaji adalah adalah perseorangan berdomisili di Daerah yang mengajarkan muridnya mengenai tata cara membaca dan menulis Al-Qur'an di Masjid, Musholla, dan/ atau rumah yang difungsikan sebagai tern pat belajar membaca dan menulis Al-Qur'an serta memiliki Kurikulum;

9. Guru Minggu adalah perseorangan bersomisili di Daerah yang mengajarkan muridnya mengenai kitab suci non Islam di tempat peribadatan non Islam serta memiliki kurikulum.

10. Agama non Islam adalah agama Katolik, Protestan, Hindu, Budda, Khonghucu, dan Penghayat Kepercayaan.

11. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri memalui proses pembelajaran ajaran agama dari Guru Ngaji dan Guru Minggu.

12. Insentif adalah insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu yang selanjutnya disebut Insentif dari Pemerintah Daerah yang diberikan kepada Guru Ngaji dan Guru Minggu berupa uang untuk meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di Daerah.

13. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

14. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan Guru Ngaji atau Guru Minggu dan sumber belajar pada suatu penyelenggaraan mengajar.

(6)

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2

Pemberian Insentif dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian dan penghargaan kepada Guru Ngaji dan Guru Minggu di Daerah.

Pasal 3

Pemberian Insentif bertujuan untuk meningkatkan motivasi Guru Ngaji dan Guru Minggu dalam peningkatan kualitas pendidikan keagamaan di Daerah menuju masyarakat Daerah yang religius.

BAB III

KRITERIA PENERIMA INSENTIF Pasal 4

(1) Insentif dapat diberikan kepada Guru Ngaji yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Guru Ngaji pada lembaga yang sudah terdaftar pada Kementerian Agama Kabupaten Blitar;

b. telah mengabdi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

c. memiliki peserta didik paling sedikit 15 (lima belas) orang yang berusia 5 (lima) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun pada saat pendataan;

d. memiliki Kurikulum dan menggunakan metode Pembelajaran sesuai ketentuan peraturan perundang­

undangan;

e. memiliki tempat penyelenggaraan pendidikan di Madrasah, Masjid, Musholla, dan/ atau rumah yang difungsikan sebagai tempat belajar mengajar;

(7)

f. tidak sedang menerima insentif atau bantuan lain yang serupa berkenaan dengan statusnya sebagai Guru Ngaji; dan

g. merupakan penduduk dan berdomisili di desa/kelurahan dalam wilayah administratif Kabupaten Blitar.

(2) lnsentif dapat diberikan kepada Guru Minggu yang memenuhi kriteria sebagai berikut

a. Guru Minggu pada lembaga yang sudah terdaftar pada Kementerian Agama Kabupaten Blitar;

b. telah mengabdi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

c. memiliki peserta didik/binaan paling sedikit 10 (sepuluh) orang yang berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun pada saat pendataan;

d. memiliki Kurikulum dan menggunakan metode Pembelajaran sesuai ketentuan peraturan perundang­

undangan;

e. memiliki tempat penyelenggaraan mengaJar berupa Gereja, Pura, dan Wihara, dan bukan merupakan sekolah non agama Islam;

f. tidak sedang menerima insentif atau bantuan lain yang serupa berkenaan dengan statusnya sebagai Guru Minggu; dan

g. merupakan penduduk dan berdomisili di desa/ kelurahan dalam wilayah administratif Ka bu paten Blitar.

BAB IV

PENETAPAN CALON PENERIMA INSENTIF Pasal 5

( 1) Dalam rangka efektivitas dan akuntabilitas pemberian Insentif, Bupati membentuk Tim Penetapan Calon Penerima Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu.

(8)

(2) Susunan keanggotaan Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :

a. Pengarah Program Asisten Pemerintahan dan Kesra b. Pembina Program I Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Blitar.

c. Pembina Program II: Kepala Kementerian Kabupaten Blitar.

Agama d. Pembina Teknis I

e. Pembina Teknis II

f. Pelaksana Teknis

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten Blitar.

Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal pada Dinas Pendidikan 1. Kepala Seksi Peserta Didik

dan Pembangunan K arakter pada Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal pada Dinas Pendidikan.

2. Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren pada Kantor Kementrian Agama Kabupaten Blitar.

3. Kepala Sub Bagian Bina Mental Spiritual pada Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten Blitar.

4. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan

5. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial Kelurahan dan Kepala Seksi Kesejahteraan Desa.

(9)

(3) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) bertugas

a. melakukan kegiatan sosialisasi dan pembinaan administrasi;

b. melakukan validasi data Calon Penerima Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu yang diusulkan Pelaksana Teknis;

c. menyeleksi Calon Penerima Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu yang sudah divalidasi oleh Tim Penetapan Calon Penerima Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu;

d. melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait guna kelancaran pelaksanaan penyaluran Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu kepada penerima;

e. menyiapkan jadwal monitoring dan evaluasi serta pelaksanaannya atas pemberian Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu;

f. melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Bupati Blitar melalui Sekretaris Daerah.

(4) Tim Penetapan Calon Penerima Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu sebagaimana dimaksud ayat ( 1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Pasal 6

(1) Guru Ngaji dan Guru Minggu mendaftarkan diri menjadi Calon penerima Insentif melalui Tim Penetapan Calon Penerima Insentif;

(2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menerbitkan usulan sebagai Calon penerima Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu;

(3) Calon penerima Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) divalidasi oleh Tim

Penetapan Calon Penerima Insentif;

(10)

(4) Calon penenma Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(5) Calon penerima Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus melampirkan dokumen sebagai berikut:

a. fotokopi kartu tanda penduduk dan kartu keluarga;

b. pas foto berwarna ukuran 4x6;

c. foto tempat penyelenggaraan mengajar;

d. foto kegiatan mengajar di tempat penyelenggaraan mengajar;

e. daftar riwayat hidup penenma yang memuat jumlah santri atau murid, metode pembelajaran, dan tempat penyelenggaraan mengajar;

f. surat pernyataan tidak sedang menerima insentif atau bantuan lain serupa berkenaan dengan statusnya sebagai Guru Ngaji dan Guru Minggu, baik dari anggaran pendapatan dan belanja negara, APBD Provinsi Jawa Timur, dan/atau APBD yang ditandatangani bermeterai cukup;

g. nomor rekening tabungan penerima;

h. surat keterangan sebagai Nguru Ngaji atau Guru Minggu dari Desa atau Kelurahan; dan

1. nomor pokok wajib pajak.

BABV

BESARAN INSENTIF Pasal 7

Besaran lnsentif ditentukan dengan memperhatikan alokasi dan kemampuan anggaran Daerah dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(11)

BAB VI

MEKANISME PENY ALURAN INSENTIF Pasal 8

Penyaluran Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu dilaksanakan dengan mekanisme pemindahbukuan dari rekening kas umum daerah ke rekening masing-masing penerima.

BAB VII PEMBIAYAAN

Pasal 9

Pemberian Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu dibebankan pada APBD Kabupaten Blitar melalui Belanja Operasi Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar.

BAB VIII

PEMANTAUAN DAN EVALUASI Pasal 10

Pemantauan dan evaluasi kegiatan pemberian Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu dilaksanakan oleh Tim Penetapan Calon Penerima Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu.

BAB IX

PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 11

Tim Penetapan Calon Penerima Insentif melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pemberian Insentif Guru Ngaji dan Guru Minggu kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(12)

BABX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 12

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Blitar.

Diundangkan di Blitar

pada tanggal 27 .Desember 2021

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR,

Ditetapkan di Blitar

pada tanggal 27 Desember 2021

IZUL MAROM

BERITA DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2021 NOMOR 84 / E ttd

Referensi

Dokumen terkait

Selain adanya faktor tersebut ada pula keterkaitan yang dapat mempengaruhi adanya peta evaluatif dari sebuah pembangunan kota antara lain keterkaitan kontras ,

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Repu blik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjadikan perubahan di segala bidang. Salah satu bidang yang mengalami perubahan yaitu bidang pendidikan. Pendidikan merupakan

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

[r]

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19,

Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Internet yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar di bidang pendidikan

Menurut Ramdhan (2016), ubi kayu tergolong polisakarida yang mengandung pati dengan kandungan amilopektin yang tinggi tetapi lebih rendah dari pada ketan yaitu mengandung