• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANDRIANI WIJIASTUTI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANDRIANI WIJIASTUTI DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MASKER DAN SARUNG TANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PENYADAPAN GETAH PINUS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT,

KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT

ANDRIANI WIJIASTUTI

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

(2)

PENGARUH PENGGUNAAN MASKER DAN SARUNG TANGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PENYADAPAN GETAH PINUS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT,

KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT

ANDRIANI WIJIASTUTI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

(3)

RINGKASAN

ANDRIANI WIJIASTUTI. E14060155. Pengaruh Penggunaan Masker dan Sarung Tangan Terhadap Produktivitas Penyadapan Getah Pinus di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, di bawah bimbingan Dr.Ir. GUNAWAN SANTOSA, MS.

Peningkatan jumlah penduduk menjadikan permintaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) juga ikut meningkat, salah satunya adalah gondorukem.

Gondorukem merupakan padatan hasil penyulingan getah pinus (Pinus spp.).

Dengan meningkatnya jumlah permintaan terhadap gondorukem, maka produksi getah pinus pun juga harus ditingkatkan. Salah satu cara nya adalah dengan penggunaan zat stimulansia. Adapun bahan yang terkandung dalam stimulansia berupa larutan asam, dimana larutan tersebut dapat memberikan dampak negatif terhadap keselamatan penyadap.

Sebagaimana diketahui bahwa Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) belum menerapkan penggunaan Alat pelindung Diri (APD) pada kegiatan penyadapan getah pinus, sehingga diperlukan APD untuk menjaga keselamatan dan kesehatan penyadap, APD tersebut berupa sarung tangan dan masker. Secara kesehatan APD dapat memberikan pengaruh nyata terhadap keselamatan penyadap. Namun disisi lain apakah dengan penggunaan APD dapat memberikan pengaruh nyata terhadap produktivitas penyadapan getah pinus, baik meningkatkan produktivitas maupun menurunkan produktivitas penyadapan getah pinus.

Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dimana respon diperoleh dari perlakuan penggunaan masker dan sarung tangan yaitu A (kontrol), B, C, D dan E. Pemilihan penyadap dilakukan berdasarkan kriteria usia yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok usia muda (15-29 tahun), kelompok usia sedang (30-44 tahun) dan kelompok usia tua (>45 tahun). Pohon contoh yang digunakan pada setiap perlakuan berjumlah 8 pohon, dimana memiliki kriteria pohon yang hampir sama antar perlakuan.

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa penggunaan sarung tangan dan masker tidak memberikan pengaruh nyata terhadap produktivitas penyadapan getah pinus. Kelompok usia menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas penyadapan getah pinus. Adapun tingkat pemahaman penyadap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) termasuk kedalam kriteria baik dimana penyadap sudah memahami akan pentingnya penggunaan APD dalam kegiatan penyadapan getah pinus serta bersedia menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan pada saat penyadapan. Adapun jenis sarung tangan yang sebaiknya digunakan di HPGW adalah yang menggunakan bahan karet.

Kata kunci : pinus, stimulansia, masker, sarung tangan, produktivitas

(4)

SUMMARY

ANDRIANI WIJIASTUTI. E14060155. Effect of Use of Masks and Gloves Against Wiretapping Pine Resin Productivity in Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), Sukabumi, West Java, under the guidance of Dr. Ir.

GUNAWAN SANTOSA, MS.

An increasing number of people making requests Non-Wood Forest Products (NTFPs) also increased, one of which is gondorukem. Gondorukem represents the distillation of pine resin solids (Pinus spp.). With the increasing number of requests to gondorukem, the pine resin production also must be improved. One way is by the use of stimulant substances. The material contained in a stimulant in the form of acid solution, whereby the solution can negatively impact the safety of bugs.

As we know that Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) not implement the use of Personal protective equipment (PPE) in the pine resin tapping activity, so that the necessary PPE to maintain the safety and health tappers, PPE in the form of gloves and masks (respirators). The health of PPE can provide a real impact on safety tapper. But on the other hand if the use of PPE can provide a real impact on the productivity of pine resin tapping, both increasing productivity and lowering productivity pine resin tapping.

The research method used was randomized block design where treatment responses obtained from the use of masks and gloves, namely A (control), B, C, D and E. Selection is based on the criteria of age tappers which are grouped into three groups, namely younger age group (15-29 years), medium age group (30-44 years) and older age group (> 45 years). Tree of the examples used in each treatment were 8 trees, which have almost the same tree criteria among the treatments.

Results Analysis of variance showed that the use of gloves and masks do not provide a real impact on the productivity of pine resin tapping. Age group became one of the factors that affect the productivity of pine resin tapping. The level of understanding tapper of Occupational Health and Safety, including well into the criteria which the tapper has to understand the importance of the use of PPE in the pine resin tapping activity and willing to use the PPE in the form of masks and gloves at the time of wiretapping. The type of gloves should be used in HPGW is that using the rubber material.

Key words: pine, stimulant, masks, gloves, productivity

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Penggunaan Masker dan Sarung Tangan Terhadap Produktivitas Penyadapan Getah Pinus di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat adalah benar- benar hasil karya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini.

Bogor, Desember 2010

Penulis

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, serta sholawat beserta salam penulis hanturkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Adapun judul dari skripsi ini yaitu “Pengaruh Penggunaan Masker dan Sarung Tangan

Terhadap Produktivitas Penyadapan Getah Pinus di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sebagai tugas akhir yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena tidak terlepas dari dukungan dan bantuan semua pihak. Oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Suyono dan Ibunda Muryati tercinta atas semua cinta, kasih sayang, dukungan serta doa dan ketulusannya, adinda Ina tersayang serta semua keluarga yang selalu mendukung dengan semangat dan doa yang tulus. Bapak Dr. Ir.

Gunawan Santosa, MS selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, nasihat, saran serta pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta pihak pengelola Hutan Pendidikan Gunung Walat sebagai instansi yang telah memberikan ijin tempat penelitian, serta semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis. Namun demikian semoga skripsi dapat memberikan manfaat.

Bogor, Desember 2010

Penulis

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis menyampaikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih, kepada :

1. Ibunda Muryati dan Ayahanda Suyono, selaku orang tua dan beserta adinda Ina Bhinaryanti yang telah memberikan dukungan moral dan material serta kasih sayang yang akan selalu tercurah.

2. Bapak Dr. Ir. Gunawan Santosa, MS selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Ir. I Wayan Darmawan, MS selaku penguji dari Departemen Hasil Hutan, Bapak Dr. Ir. Abdul Haris Mustari, MS selaku penguji dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata serta Bapak Ir.

Kasno, MSc selaku penguji dari Departemen Silvikultur.

4. Pihak pengelola Hutan Pendidikan Gunung Walat yang telah memberikan ijin tempat penelitian dan kenyamanan yang diberikan sewaktu penulis mengadakan penelitian.

5. Pekerja Penyadap getah pinus, Pak Pahru, Pak Ajen, Pak Aca, Pak Uus, Pak Acep Jili dan Pak Enas atas tenaga, waktu serta kerjasama nya selama penelitian ini.

6. Pak Udin dan Pak Yahya, yang telah memberikan bantuan selama penulis melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini.

7. Rekan-rekan Departemen Manajemen Hutan angkatan 43, khususnya Nurlailati Ramdhani, Suryaningsih, Mas Dwi Apriyanto, Kristanto Nugroho, Linda Zakiah, Sukesti Budiarti dan Sentot Purwanto atas segala kenyamanan, bimbingan dan motivasi yang diberikan kepada penulis.

8. Rekan-rekan Senior Resident asrama putri TPB IPB, khususnya Mbak Aria, Yeni, Wulan, Lestari, Nisa, Eva dan Riska serta rekan-rekan di Pondok Irafan.

9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 07 April 1988 sebagai anak pertama dari dua bersaudara pasangan Muryati dan Suyono.

Penulis memulai pendidikan formal pada tahun 1994 di Sekolah Dasar Negeri Rambutan 02 Pagi dan lulus pada tahun 2000.

Pendidikan lanjutan tingkat pertama penulis tempuh di SLTPN 103 Jakarta dari tahun 2000-2003. Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan ke SMUN 58 Jakarta dan lulus pada tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan dan diterima sebagai mahasiswa Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2006 melalui Ujian Saringan Masuk IPB.

Kegiatan praktek yang pernah dilakukan penulis adalah Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH) di Cilacap dan Baturaden pada tahun 2008. Praktek Pengelolaan Hutan (PPH) di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) pada tahun 2009 dan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Inhutani II Subunit Hutan Tanaman Semaras, Pulau Laut, Kalimantan Selatan.

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif disejumlah organisasi kemahasiswaan yaitu sebagai Komisi Keuangan DPM TPB IPB pada tahun 2006- 2007, Bendahara Forest Management Student Club (FMSC) pada tahun 2007- 2008, staf Divisi PSDM BEM Fakultas Kehutanan IPB pada tahun 2008-2009, staf Divisi PSDM DKM Ibaadurrahman pada tahun 2008-2009 dan sebagai Senior Resident. Penulis juga menjadi asisten praktikum mata kuliah Dendrologi pada tahun 2008 hingga 2010, asisten praktikum mata kuliah Inventarisasi Sumberdaya Hutan pada tahun 2008 serta asisten praktikum mata kuliah Pemanenan Hutan pada tahun 2010.

Dalam rangka menyelesaikan studi di Fakultas Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Penggunaan Masker dan Sarung Tangan Terhadap Produktivitas Penyadapan Getah Pinus di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dibawah bimbingan Dr. Ir.

Gunawan Santosa, MS.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 3

1.4 Manfaat ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Penyadapan Getah Pinus di HPGW... 4

2.2 Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) ... 4

2.3 Pinus... 4

2.4 Stimulansia... 5

2.5 Keselamatan Kerja ... 8

2.6 Alat Pelindung Diri (APD) ... 8

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat ... 10

3.2 Bahan dan Alat... 10

3.3 Metode Penelitian ... 11

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas ... 20

4.2 Topografi dan Iklim ... 20

4.3 Tanah dan Hidrologi ... 20

4.4 Vegetasi dan Fauna ... 21

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kondisi Lapangan Lokasi Penelitian ... 22

5.2 Pengaruh Penggunaan Masker dan Sarung Tangan Terhadap Produktivitas dan Waktu Kerja Penyadapan Getah Pinus ... 22

(10)

5.3 Produktivitas dan Waktu Kerja Penyadapan Getah Pinus Berdasarkan Kelompok Usia Penyadap... 30 5.4 Tingkat pemahaman penyadap terhadap Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3)... 32 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 35 6.2 Saran... 35 DAFTAR PUSTAKA ... 36 ii

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Bagan rancangan percobaan ... 13 2. Analisis sidik ragam... 17 3. Tingkatan pemahaman penyadap terhadap Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) dalam penyadapan getah pinus ... 19 4. Rata-rata produktivitas (gram/pohon/hari) penyadapan getah pinus

pada masing-masing penggunaan masker dan sarung tangan serta pada tiga kelompok usia ... 24 5. Rata-rata waktu kerja (menit/pohon) penyadapan getah pinus pada

masing-masing penggunaan masker dan sarung tangan serta pada tiga kelompok usia ... 24 6. Analisis sidik ragam (Analysis of Variance) pada produktivitas

penyadapan getah pinus ... 25 7. Analisis sidik ragam (Analysis of Variance) pada waktu kerja

penyadapan getah pinus ... 26 8. Persentase penurunan produktivitas dan peningkatan waktu kerja

penyadapan getah pinus terhadap kontrol... 27 9. Produktivitas (g/phn/hari) penyadapan dan waktu kerja (mnt/phn)

pada masing-masing kelompok usia ... 30 10. Tingkat pemahaman penyadap terhadap K3 pada masing-masing

responden ... 32 11. Harga (rupiah) pada masing-masing sarung tangan ... 33 12. Kesediaan masing-masing penyadap dalam menggunakan jenis sarung

tangan pada saat penyadapan... 34 No.

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Sarung tangan dengan bahan wol sebagai salah satu APD yang

digunakan dalam penelitian ... 10 2. Sarung tangan dengan bahan kulit kombinasi sebagai salah satu APD

yang digunakan dalam penelitian ... 11 3. Sarung tangan dengan bahan karet sebagai salah satu APD yang

digunakan dalam penelitian ... 11 4. Sarung tangan dengan bahan PVC sebagai salah satu APD yang

digunakan dalam penelitian ... 11 5. Masker sebagai salah satu APD yang digunakan dalam penelitian... 11 No.

iv

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No.

1. Kuisioner penelitian ... 39 2. Hasil perhitungan produktivitas dan waktu kerja penyadapan getah

pinus... 51 3. Rancangan percobaan produktivitas penyadapan getah pinus... 53 4. Rancangan percobaan waktu kerja penyadapan getah pinus ... 54 5. Data penyadap getah pinus Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW)

Tahun 2009 ... 55 6. Dokumentasi penggunaan masker dan sarung tangan serta kegiatan

lainnya... 57 Halaman

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumberdaya hutan merupakan sumberdaya yang dapat menghasilkan manfaat yang menyeluruh, baik manfaat tangible maupun manfaat intangible.

Manfaat tangible hutan merupakan manfaat yang dapat dihasilkan oleh hutan dan dapat dimanfaatkan secara langsung. Hasil hutan yang dapat memberikan manfaat tangible dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu hasil hutan kayu dan hasil

hutan bukan kayu (HHBK). HHBK di Indonesia selama ini belum mendapatkan perhatian yang penuh, dimana pengusahaan hutan yang selama ini banyak dilakukan terlalu memperhatikan kayu sebagai hasil utamanya. Padahal jika HHBK dikelola dengan baik akan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dibanding nilai produksi kayu itu sendiri.

Seiring meningkatnya jumlah penduduk, permintaan HHBK juga terus mengalami peningkatan. Salah satu HHBK yang mulai mengalami peningkatan permintaan oleh berbagai industri adalah gondorukem (Nurkhairani 2008).

Departemen Kehutanan dan Fakultas Pertanian UNS (1996) juga menambahkan bahwa industri gondorukem dewasa ini mempunyai prospek yang cukup baik, karena kebutuhan akan gondorukem selalu menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Gondorukem sendiri menurut Badan Standardisasi Nasional (2001) merupakan padatan hasil penyulingan getah pinus (Pinus spp.).

Dengan semakin meningkatnya jumlah permintaan terhadap gondorukem, maka produksi getah pinus pun juga harus ditingkatkan. Nurkhairani (2008) menyatakan bahwa salah satu teknik penyadapan yang dapat meningkatkan produksi getah pinus adalah dengan memberikan rangsangan terhadap proses metabolisme dalam sel dan struktur jaringan lainnya, zat demikian disebut stimulansia. Stimulansia dapat dilakukan melalui perlakuan kimia maupun mekanis terhadap pohon (Whitmore 1977) dalam Hendrayus (1992). Bahan utama yang terkandung dalam stimulansia adalah H2SO4dan HNO3. Disisi lain diketahui bahwa H2SO4 dan HNO3 yang terkandung dalam stimulansia merupakan zat berbahaya. Okleqs (2009) menyatakan bahwa efek jangka panjang dari menghirup

(15)

uap asam menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan serta mengganggu paru-paru. Cairan asam dapat menimbulkan luka yang parah dan dapat menimbulkan kebutaan jika terkena mata.

Salah satu instansi yang juga memproduksi getah pinus adalah Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), dimana dalam pelaksanaan kegiatan penyadapannya belum menerapkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja penyadap getah pinus. Mengingat bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan stimulansia maka dalam pelaksanaan penyadapan getah pinus diperlukan APD yang merupakan kelengkapan wajib digunakan saat bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri. Terdapat berbagai bentuk APD, diantaranya adalah sarung tangan dan masker (respirator).

Kedua alat tersebut diperlukan karena zat yang terkandung dalam stimulansia dapat mengganggu pernafasan dan jika terkena kulit dapat memberikan dampak negatif.

Secara kesehatan APD dapat memberikan pengaruh nyata terhadap keselamatan penyadap. Namun disisi lain apakah dengan penggunaan APD dapat memberikan pengaruh nyata terhadap produktivitas penyadapan getah pinus, baik meningkatkan produktivitas maupun menurunkan produktivitas. Produktivitas digunakan sebagai acuan karena APD yang digunakan berkaitan dengan penyadap, dimana terdapat kemungkinan penggunaan APD ini akan mempengaruhi aktivitas kegiatan penyadapan yang pada akhirnya akan berhubungan dengan produktivitas. Sehingga diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui apakah penggunaan APD dapat memberikan pengaruh terhadap produktivitas penyadapan getah pinus.

1.2 Perumusan Masalah

Peningkatan jumlah penduduk menjadikan permintaan hasil hutan bukan kayu (HHBK) juga ikut meningkat, salah satunya adalah gondorukem.

Gondorukem merupakan padatan hasil penyulingan getah pinus (Pinus spp.).

Dengan meningkatnya jumlah permintaan terhadap gondorukem, maka produksi getah pinus pun juga harus ditingkatkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi getah pinus adalah dengan penggunaan zat

(16)

3

stimulansia. Adapun bahan yang terkandung dalam stimulansia berupa larutan asam, dimana larutan tersebut dapat memberikan dampak negatif terhadap keselamatan penyadap.

Sebagaimana diketahui bahwa Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) belum menerapkan penggunaan APD pada kegiatan penyadapan getah pinus, sehingga diperlukan APD untuk menjaga keselamatan dan kesehatan penyadap, APD tersebut berupa sarung tangan dan masker. Secara kesehatan APD dapat memberikan pengaruh nyata terhadap keselamatan penyadap. Namun disisi lain apakah dengan penggunaan APD dapat memberikan pengaruh nyata terhadap produktivitas penyadapan getah pinus, baik meningkatkan produktivitas maupun menurunkan produktivitas penyadapan getah pinus.

1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menguji pengaruh penggunaan APD berupa sarung tangan dan masker terhadap produktivitas penyadapan getah pinus.

2. Mengetahui tingkat pemahaman penyadap terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) khusunya pada penggunaan masker dan sarung tangan.

1.4 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan informasi. Bagi pengelola Hutan Pendidikan Gunug Walat (HPGW), hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mendapatkan informasi dan bahan pertimbangan bagi HPGW untuk melakukan evaluasi penerapan penggunaan APD. Bagi peneliti hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai acuan dan informasi untuk dapat mencari solusi bagi permasalahan yang timbul di dunia nyata yang berkaitan dengan penerapan K3 terutama penggunaan APD.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, penulis melaksanakan penelitian dengan judul

Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Mudharabah dan Margin Murabahah Secara Simultan Terhadap Profitabilitas pada Baitul Maal wat Tamwil Al-Idrisiyyah Cisayong

diatas telah dianulir oleh Surat Mahkamah Agung Nomor : 32/TUADA-AG/III-UM/IX/1993 yang antara lain berisi bahwa ketentuan Pasal 84 ayat (4) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989

2. sebagai tindak lanjutnya, tim manajemen BOS kabupaten/kota melakukan kontrol terhadap data jumlah peserta didik tiap sekolah yang ada di Dapodikdasmen

dilestarikan karena berada pada undang-undang adat yang mengatur tentang seni dalam masyarakat Minangkabau dan tidak bertentangan dengan falsafah adat Minangkabau

tentang pernyataan keputusan Rapat Pembina Luar Biasa Yayasan Pendidikan Cendekia Utama, dalam rapat tersebut telah dibicarakan, dibahasa, dan diputuskan dalam

Jika yang diminta adalah sebuah halaman PHP maka prinsipnya serupa dengan kode HTML, hanya saja ketika berkas PHP yang diminta di dapatkan oleh web server, isinya segera

satu penyebab biasanya adalah file-file di harddisk Seperti halnya Windows, Linux memiliki yang sudah tidak tersusun rapi lagi. itu sebabnya beberapa macam file sistem,