• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEKSTIL (STUDI KASUS PT JIALE INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TEKSTIL (STUDI KASUS PT JIALE INDONESIA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Pengelolaan Limbah Cair Industri Tekstil (Studi Kasus PT Jiale Indonesia Textile) dan Dampak Terhadap Kesehatan Masyarakat Desa Gemulang Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara Jawa Tengah

Analysis of Textile Industry Liquid Waste Management (Case Study of PT Jiale Indonesia Textile) and the Impact on Community Health in Gemulang Village, Pecangaan District, Jepara Regency, Central Java

Rahmat Syahdan Alwan

1

, Hari Kusnanto Josef

2

, Sarto

3

Abstract

Purpose: This study aims to analyze the wastewater treatment system, determine the management system for input, output and determine the impact of wastewater on health in the community around the Wastewater Management Installation (IPAL) area of PT Jiale Indonesia Textile Jepara, Central Java. Methods:

this research is descriptive in the form of case studies. Results: PT Jiale Indonesia Textile already has a complete Wastewater Treatment Plant (IPAL) but still needs to handle the smell of waste that comes out into the surrounding environment. PT Jiale Indonesia Textile's liquid waste results have met the quality standards in accordance with the provisions of PERMENLHK No. P.16/1/4/2019. Kalisari River has been polluted by Fertilized Solids, COD, Phenol, Chromium, Fatty Oil, Total Coliform, Total Fecal Coli, since before passing through the IPAL sewer of PT Jiale Indonesia Textile with the required grade II river threshold value, and experienced an increase in the threshold value after passing through the IPAL sewer of PT Jiale Indonesia Textile. PT Jiale Indonesia Textile is not the only source of surface water pollution in the Kalisari river, but other parties (PT Samwon Busana Indonesia, settlements, plantations, rice fields) also have an impact in the form of environmental pollution on the Kalisari river

.

Keywords: Liquid Waste Treatment, Textile Industry, Public Health.

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis sistem pengelolahan air limbah, mengetahui sistem pengelolaan pada input, output serta mengatahui dampak air limbah terhadap kesehatan pada masyarakat di sekitar area Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) PT Jiale Indonesia Textile Jepara Jawa Tengah. Metode:

penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus. Hasil: PT Jiale Indonesia Textile sudah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang lengkap namun masih dibutuhkan penanganan terhadap bau limbah yang keluar ke lingkungan sekitar. Hasil limbah cair PT Jiale Indonesia Textile telah memenuhi baku mutu sesuai dengan ketentuan PERMENLHK No P.16/1/4/2019. Sungai Kalisari sudah tercemar oleh Zat Padat Tersupensi, COD, Fenol, Kromium, Minyak Lemak, Total

Berta Kedokteran Masyarakat Volume x Nomor xx

(BKM Journal of Community Medicine and Public Heath) Halaman xx-xx

Dikirim : Diterbitkan :

RAHMAT SYAHDAN ALWAN, Prof.dr.Hari Kusnanto Josef,S.U.,Dr.P.H; Dr. Ir. Sarto., M.Sc

Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

(2)

Coliform, Total Fecal Coli, sejak sebelum melewati saluran pembuangan IPAL PT Jiale Indonesia Textile dengan nilai ambang batas sungai kelas II yang di persyaratkan, dan mengalami peningkatan nilai ambang batas setelah melewati saluran pembuangan IPAL PT Jiale Indonesia Textile. PT Jiale Indonesia Textile bukan satu-satunya sumber pencemaran air permukaan pada sungai Kalisari, namun pihak lain (PT Samwon Busana Indonesia, Pemukiman penduduk, Perkebunana, persawahan) juga memberikan dampak berupa polusi lingkungan pada sungai Kalisari.

Kata kunci:Pengolahan Limbah Cair, Industri Tekstil, Kesehatan Masyarakat.

Latar Belakang

Perkembangan zaman semakin maju, meningkatnya industri karena kebutuhan manusia yang sangat beragam. Bahan produksi yang digunakan industri pun bermacam-macam barang yang dihasilkan, diantaranya tekstil, otomotif, makanan minuman, dan lain-lain. Adanya industri di Indonesia mempunyai pengaruh yang besar terhadap kondisi lingkungan karena mengubah hasil alam menjadi produk baru dan menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan.

Dua prinsip dari pembangunan industri, yaitu disatu sisi pembangunan dalam industri demi memajukan perkonomian masyarakat penduduk maupun negara, memproduksi barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Sedangkan disatu sisi lainnya apabila tidak teliti dalam pengelolaannya pembuangannya dapat membawa berbagai dampak buruk untuk mahluk hidup dan lingkungan sekitarnya yang berakibat pada pencemaran lingkungan seperti air, tanah dan udara serta penurunan kualitas maupun estetika pada lingkungan.

Masalah lingkungan sangat berubungan erat dengan kesehatan masyarakat. Untuk mencapai kondisi masyarakat yang sehat maka diperlukan lingkungan yang baik pula. Pertimbangan terhadap pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh berbagai industri dan potensi bahan organik yang terkandung dalam limbah, menuntut industri untuk mengelola limbahnya dengan baik dan benar. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia tentang baku mutu air limbah bagi industri dan/atau

kegiatan usaha lainnya, maka parameter kunci untuk air limbah cair industri adalah BOD, COD, TSS, pH, Lemak dan Minyak, Sulfida, Amonia, Kromium total, Fenol, Suhu dan Warna 1.

PT Jiale Indonesia Textile merupakan industri yang bergerak di bidang tekstil. Industri tekstil ini bergerak di bidang produksi pakaian sebagai produk unggulannya ke luar negeri. PT. Jiale Indonesia Textile Perusahaan tekstil yang didirikan pada tahun 2014 itu kini berhasil menyerap lebih dari 4.500 tenaga kerja dan mempunyai luas lahan sebesar 20 Hektar. PT. Jiale Indonesia Textile adalah perusahaan tekstil dan garmen yang menghasilkan baju, celana, sweater, dan pakaian dalam, untuk bagian textile sudah produksi yang di hasilkan seperti kain. PT Jiale Indonesia Textile sudah memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

1.2 Tujuan

Menganalisis sistem pengelolaan air limbah indikator input, output yaitu kualitas air limbah sebelum dan setelah pengolahan, Mengetahui dampak dari Produksi IPAL PT. Jiale Indonesia Textile terhadap Kesehatan lingkungan dan masyarakat.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus.

WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada Juni sampai Juli 2021 di bagian Instalasi Pengelolaan Air Limbah PT Jiale RAHMAT SYAHDAN ALWAN, Prof.dr.Hari Kusnanto Josef,S.U.,Dr.P.H; Dr. Ir. Sarto., M.Sc

Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

(3)

39 38 24 50,2 0

50 100

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021

Data Inlet Suhu Juni 2020 - Februari 2021

Data Suhu juni 2020 - Februari 2021

34 30 24 33,3

0 20 40

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021

Data Outlet Suhu Juni 2020 - Februari 2021

Data Suhu Juni 2020 - Februari 2021 Indonesia Texile dan Masyarakat sekitar area Pabrik di

Kabupaten Jepara Jawa Tengah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengolahan Limbah Cair PT Jiale Indonesia Textile

Sumber limbah cair PT Jiale Indonesia Textile dari berbagai macam kegiatan, tetapi limbah cair yang diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah PT Jiale Indonesia Textile hanya dari kegiatan produksi, kegiatan domestik ditampung dan diolah oleh pihak ketiga. Pihak manajemen IPAL PT Jiale Indonesia Textile dalam melaksanakan kegiatan pengolahan limbah cair dengan sistem instalasi pengolahan air limbah secara aerob.

Tujuan dari dibangunnya instalasi pengolahan air limbah sebagai hasil akhir dari proses produksi pelaya nan kesehatan masyarakat dapat dipenuhi baku mutu yang dipersyaratkan dan aman untuk dibuang ke lingkungan.

Limbah cair PT Jiale Indonesia Textile diolah melalui proses Screen, Equalization, Cooling Unit, Anaerobic unit, Aerobic unit, sedimentation process aerobic (clarifier), Koagulasi, Flokulasi, Chamical process sedimentation, Tank filtrasi, Kolam outlet/ bak penampung.

Kualitas Limbah Cair

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.102/Menlhk/Setjen/Kum.1/11/2018 Tentang Tata Cara Perizinan Pembuangan Air Limbah melalui Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik. Telah mengatur kewajiban kepada setiap pelaku usaha wajib melakukan pengolahan limbah cair sebelum dibuang ke

lingkungan. Peraturan pembuangan di atur dalam PERMENLHK No P.16/ MENLHK/ SEKJEN/ KUM. 1/4/2019 tentang baku mutu air limbah. Pemantauan berdasarkan indicator kandungan pencemaran yaitu: Suhu, Warna, Zat Padat Tersuspensi (TTS), Amonia, BOD, COD, Fenol, Kromium Total, Minyak Lemak, pH, Sulfida.1

Berdasarkan PERMENLHK No P.16 Tahun 2019 yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu suhu untuk limbah cair di industri tekstil 1. Hasil analisis suhu untuk pemantauan kualitas air dari bulan januari sampai Desember 2020 pada bak inlet dan bak outlet dapat dilihat pada gambar 1.2

Berdasarakan gambar hasil analisis Suhu di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari limbah cair industri tekstil pada Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) PT Jiale Indonesia Textile memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Suhu tidak hanya mempengaruhi aktivitas dari metabolisme mikroorganisme tersebut, tetapi juga mempengaruhi kecepatan pemindahan gas dan karakteristik yang berpengaruh terhadap pengendapan lumpur. Oleh karena itu suhu dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan mikroorganisme dan juga proses RAHMAT SYAHDAN ALWAN, Prof.dr.Hari Kusnanto Josef,S.U.,Dr.P.H; Dr. Ir. Sarto., M.Sc

Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

(4)

883

423

981

200 200 200 20088

0 500 1000 1500

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Inlet Warna Juni 2020 -

Februari 2021

Data Warna Juni 2020 - Februari 2021 Data Nilai Ambang

98 77 87 14

200 200 200 200

0 500

Juni 2020Desember 2020Januari 2021Februari 2021 Data Outlet Warna Juni 2020 -

Februari 2021

Data Warna Juni 2020 - Februari 2021 Nilai Ambang Batas

136 102 152

2082

30 30 30 30

0 1000 2000 3000

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Inlet Zat Padat Tersuspensi Juni

2020 - Februari 2021

Data Zat Padat Tersuspensi Juni 2020 - Februari 2021

Nilai Ambang Batas

17 14 24

149

30 30 30 30

0 50 100 150 200

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Outlet Zat Padat Tersuspensi

Juni 2020 - Februari 2021

Data Zat Padat Tersuspensi Juni 2020 - Februari 2021

Nilai Ambang Batas pengendapan lumpur yang terjadi pada pengujian

reaktor biofilter2. 1) Warna

Berdasarkan PERMENLHK No P.16 Tahun 2019 yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu Warna untuk limbah cair industri tekstil tidak boleh melebihi dari 200 skala TCU. Hasil analisis Warna untuk pemantauan kualitas air dari bulan Januari sampai Desember 2020 pada bak inlet dan bak outlet.

Berdasarakan gambar hasil analisis warna di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari limbah cair industri tekstil pada Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Apabila zat warna yang digunakan mengandung logam berat, biota air akan teracuni dan dalam jangka lama akan meresap ke sumur-sumur penduduk yang akhirnya akan mencemari sumur sekitar3.

2) Zat Padat Tersuspensi (TSS)

Berdasarkan PERMENLHK No P.16 Tahun 2019 yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu zat padat tersuspensi (TSS) untuk limbah cair industri tekstil tidak

boleh melebihi dari 40 Mg/L. Hasil analisis TSS untuk pemantauan kualitas air dari bulan Januari sampai Desember 2020 pada bak inlet dan bak outlet.

Berdasarakan gambar hasil analisis zat padat tersuspensi di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari limbah cair industri tekstil pada Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) PT. Jiale Indonesia Textile belum memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan pada pengujian Februari 2021. Pengukuran TSS bertujuan untuk mengetahui padatan yang tidak terlarut pada air limbah. Padatan yang tidak terlarut tersebut, antara lain tanah liat, bahan-bahan organik tertentu, sel-sel mikroorganisme. bahwa terjadi penurunan konsentrasi TSS pada semua perlakukan. Zat padat tersuspensi yang terdapat pada limbah cair berguna untuk memantau proses kerja unit pengolahan limbah cair pada IPAL terhadap bahan pencemar4.

3) Amonia

RAHMAT SYAHDAN ALWAN, Prof.dr.Hari Kusnanto Josef,S.U.,Dr.P.H; Dr. Ir. Sarto., M.Sc

Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

(5)

0,36 3,42

0,95 0,34

8 8 8 8

0 5 10

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Inlet Amonia Juni 2020 -

Februari 2021

Data Amonia Juni 2020 - Februari 2021 Nilai Ambang Batas

0,98 0,67 0,71 3,21

8 8 8 8

0 5 10

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Outlet Amonia Juni 2020 -

Februari 2021

Data Amonia Juni 2020 - Februari 2021 Nilai Ambang Batas

200 124 188

35 35 35 5635

0 200 400

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Inlet BOD Juni 2020 - Februari

2021

Data BOD Juni 2020 - Februari 2021 Nilai Ambang Batas

23 16

4 4

35 35 35 35

0 20 40

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Outlet BOD Juni 2020 - Februari

2021

Data BOD Juni 2020 - Februari 2021 Nilai Ambang Batas

Berdasarkan PERMENLHK No P.16 Tahun 2019 yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu amonia untuk limbah cair industri tekstil tidak boleh melebihi dari 8 Mg/L. Hasil analisis amonia untuk pemantauan kualitas air dari bulan Januari sampai Desember 2020 pada bak inlet dan bak outlet dapat dilihat pada gambar 1.4.

Berdasarakan gambar hasil analisis amonia di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari limbah cair industri tekstil pada Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) PT. Jiale Indonesia Textile memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan.

4) Biological Oxygen Demand (BOD)

Berdasarkan PERMENLHK No P.16 Tahun 2019 yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu BOD untuk limbah cair industri tekstil tidak boleh melebihi dari 35 Mg/L. Hasil analisis BOD untuk pemantauan kualitas air dari bulan Januari sampai Desember 2020 pada bak inlet dan bak outlet dapat dilihat pada gambar 1.5.

Berdasarakan gambar hasil analisis BOD di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari limbah cair industri tekstil pada Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) PT. Jiale Indonesia Textile memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. BOD adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk konversi mikroba (microbial conversion) atau mengoksidasi senyawa organik dalam limbah cair oleh mikroba pada suhu 20o C selama waktu inkubasi yaitu 5 hari. Parameter BOD digunakan untuk mengetahui karakteristik senyawa kimia dalam limbah cair5.

5) Chemical Oxygen Demand (COD)

Berdasarkan PERMENLHK No P.16 Tahun 2019 yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu COD untuk limbah cair industri tekstil tidak boleh melebihi dari 115 Mg/L. Hasil analisis COD untuk pemantauan kualitas air dari bulan Januari sampai Desember 2020 pada bak inlet dan bak outlet dapat dilihat pada gambar 1.6.

RAHMAT SYAHDAN ALWAN, Prof.dr.Hari Kusnanto Josef,S.U.,Dr.P.H; Dr. Ir. Sarto., M.Sc

Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

(6)

613 482 578

115 115 115 193115

0 500 1000

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Inlet COD Juni 2020 - Februari

2021

Data COD Juni 2020 - Februari 2021 Nilai Ambang Batas

79 38,6 54,6

22,5

115 115 115 115

0 50 100 150

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Outlet COD Juni 2020 - Februari

2021

Data COD Juni 2020 - Februari 2021 Nilai Ambang Batas

0,37 0,49

0,27

0,5 0,5 0,5 0,450,5

0 0,2 0,4 0,6

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Inlet Fenol Juni 2020 - Februari

2021

Data Fenol Juni 2020 - Februari 2021 Nilai Ambang Batas

0,21 0,17 0,17 0,1

0,5 0,5 0,5 0,5

0 0,2 0,4 0,6

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Outlet Fenol Juni 2020 -

Februari 2021

Data Fenol Juni 2020 - Februari 2021 Nilai Ambang Batas

Berdasarakan gambar hasil analisis COD di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari limbah cair industri tekstil pada Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) PT. Jiale Indonesia Textile memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Dari hasil analisis di atas sejalan dengan penelitian Hutami 2016 adalah penurunan kadar COD tersebut dikarenakan ozon (O3) dapat memecahkan sebagian ikatan sehingga dapat menguraikan senyawa oraganik pada limbah tekstil 6.

6) Fenol

Berdasarkan PERMENLHK No P.16 Tahun 2019 yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu Fenol untuk limbah cair industri tekstil tidak boleh melebihi dari 0,5 Mg/L. Hasil analisis Fenol untuk pemantauan kualitas air dari bulan Januari sampai Desember 2020 pada bak inlet dan bak outlet dapat dilihat pada gambar 1.7.

Berdasarakan gambar hasil analisis fenol di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari limbah cair industri tekstil pada Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) PT. Jiale Indonesia Textile memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Keberadaan fenol dalam air dapat menyebabkan pencemaran, jika dikonsumsi fenol dapat terakumulasi didalam tubuh dan bersifat racun.

Selain itu fenol juga dapat terdegrasi menjadi senyawa lain yang bahkan lebih reaktif. Konsentrasi standar maksimal yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI untuk fenol adalah 0,001 mg/l 7.

7) Kromium Total

Berdasarkan PERMENLHK No P.16 Tahun 2019 yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu Total Kromium untuk limbah cair industri tekstil tidak boleh melebihi dari 1 Mg/L. Hasil analisis Total Kromium untuk pemantauan kualitas air dari bulan Januari sampai Desember 2020 pada bak inlet dan bak outlet.

RAHMAT SYAHDAN ALWAN, Prof.dr.Hari Kusnanto Josef,S.U.,Dr.P.H; Dr. Ir. Sarto., M.Sc

Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

(7)

1 1 1 1

0 0,5 1 1,5

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Inlet Kromium Total Juni 2020 -

Februari 2021

Data Kromium Total Juni 2020 - Februari 2021

Nilai Ambang Batas

0,08 0,07 0,09 0,07

1 1 1 1

0 0,5 1 1,5

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Outlet Kromium Total Juni 2020

- Februari 2021

Data Kromium Total Juni 2020 - Februari 2021

Nilai Ambang Batas

5 4,32 3,95 4,71

3 3 3 3

0 2 4 6

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Inlet Minyak Lemak Juni 2020 -

Februari 2021

Data Minyak Lemak Juni 2020 - Februari 2021

Nilai Ambang Batas

2 2,86 2,95 2,38

3 3 3 3

0 2 4

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Outlet Minyak Lemak Juni 2020

- Februari 2021

Data Minyak Lemak Juni 2020 - Februari 2021

Nilai Ambang Batas

Berdasarakan gambar hasil analisis kromium total di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari limbah cair industri tekstil pada Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) PT. Jiale Indonesia Textile memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Kromium merupakan zat yang unik karena disatu pihak dibutuhkan untuk kesehatan manusia dalam bentuk tertentu, tetapi merupakan salah satu zat yang jelas diketahui dapat menyebabkan kanker paru dalam bentuk yang lain.

Logam tersebut biasanya berada dalam urutan kedua setelah benzena sebagai penyebab utama pencemar udara toksik 8.

8) Minyak Lemak

Berdasarkan PERMENLHK No P.16 Tahun 2019 yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu Minyak Lemak untuk limbah cair industri tekstil tidak boleh melebihi dari 3 Mg/L. Hasil analisis Minyak Lemak untuk

pemantauan kualitas air dari bulan Januari sampai Desember 2020 pada bak inlet dan bak outlet.

Berdasarakan gambar hasil analisis minyak lemak di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari limbah cair industri tekstil pada Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) PT. Jiale Indonesia Textile memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan.

9) Derajat Keasaman (pH)

Berdasarkan PERMENLHK No P.16 Tahun 2019 yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu pH untuk limbah cair industri tekstil tidak boleh melebihi dari 6.0- 9.0 Hasil analisis pH untuk pemantauan kualitas air dari bulan Januari sampai Desember 2020 pada bak inlet dan bak outlet dapat dilihat pada gambar 1.10

RAHMAT SYAHDAN ALWAN, Prof.dr.Hari Kusnanto Josef,S.U.,Dr.P.H; Dr. Ir. Sarto., M.Sc

Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

(8)

7,9 7,7 7,6 7,2

0 0 0 0

0 5 10

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Inlet pH Juni 2020 - Februari

2021

Data pH Juni 2020 - Februari 2021 Nilai Ambang Batas

7,3 7,4 7,8 7,7

0 0 0 0

0 5 10

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data outlet pH Juni 2020 - Februari

2021

Data pH Juni 2020 - Februari 2021 Nilai Ambang Batas

0,04 0,04 0,05 0,04

0,3 0,3 0,3 0,3

0 0,2 0,4

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Outlet Sulfida Juni 2020 -

Februari 2021

Data Sluida Juni 2020 - Februari 2021 Nilai Ambang Batas

0,19

0,04

0,3

0,05

0,3 0,3 0,3 0,3

0 0,2 0,4

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021

Februari 2021 Data Inlet Sulfida Juni 2020 -

Februari 2021

Data Sulfida Juni 2020 - Februari 2021 Nilai Ambang Batas

Berdasarakan gambar hasil analisis pH di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari limbah cair industri tekstil pada Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) PT. Jiale Indonesia Textile memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kobya et al. 2003 yang menyebutkan bahwa range nilai 6 < pH < 9 efektif dalam menurunkan COD pada limbah cair tekstil dengan proses elektrokoagulasi 9.

10) Sulfida

Berdasarkan PERMENLHK No P.16 Tahun 2019 yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu Sulfida untuk limbah cair industri tekstil tidak boleh melebihi dari 0,3 Mg/L. Hasil analisis Sulfida untuk pemantauan kualitas air dari bulan Januari sampai Desember 2020 pada bak inlet dan bak outlet dapat dilihat pada gambar 1.11.

Berdasarakan gambar hasil analisis sulfida di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari limbah cair industri tekstil pada Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) PT. Jiale Indonesia Textile memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan.

Dampak Pabrik terhadap Kesehatan Masyarakat

Kutipan wawancara dengan responden tentang Dampak Pabrik terhadap Kesehatan Masyarakat sekitar pabrik: (N2) apakah keberadaan pabrik meguntungkan warga masyarakat atau tidak? Sebenanrnya untuk pabrik itu menguntungkan, tetapi kalau di lihat dari limbahnya sama sekali tidak menguntungkan untuk masyarakat sekitar apalagi pas angin besar baunya minta ampun sampai ke dalam rumah. Gini mas, sekali dua kali kami keluar rumah karena gak tahan baunya.

(N3) sebagian menguntungkan sebagian merugikan, dampak limbah cair di sini hanya bau doang kalau airnya kurang berdampak karena saya kurang memakai air sungai di daerah sini. Apalagi kalau pas anginnya arahnya ke sini baunya luar biasa, menurutku sudah ada penanggunalangan limbah oleh pihak jiale, sungainya sih berubah warnanya mas, kami yang di ring 1 kurang merasakan dampaknya. Kami di sini hanya merasakan batuk-batuk tetapi tidak tau apakah itu dampak dari batu bara atau tidak, sudah memeriksakan ke puskesmas tetapi pihak puskesmas hanya bilangnya batuk biasa.

Apakah pihak pabrik ada upaya untuk menanggulagi pencemaran. (N2) setau saya tidak ada, dulunya sungai itu di pakai buat nyuci sama pengairan RAHMAT SYAHDAN ALWAN, Prof.dr.Hari Kusnanto Josef,S.U.,Dr.P.H; Dr. Ir. Sarto., M.Sc

Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

(9)

sawah, dulu pagi-pagi kami sering ke sungai sekedar untuk nyuci dan mandi, sekarang sudah gak bisa karena airnya bau, gatal, warnanya sudah tidak steril lagi jadi kami sudah tidak memakai sungai lagi. Ada kebijakan dari pabrik seperti istilahnya sakit-sakit seperti gatal- gatal bisa membawanya ke pabrik tetapi mungkin sekarang tidak berjalan menurut saya. kami untuk pengairan ke sawah aja kami udah mikir-mikir.

(N3) Saya dapat bocoran dari pegawainya jiale katanya sudah ada penanganan dari pihak jiale tetapi mereka menaruh obatnya sedikit-sedikit karena mahal.

Dana sosial dari PT untuk penanganan lingkungan (N2) aku bilang ada, tetapi tidak terlalu banyak, setiap lebaran pasti di kasih. Untuk dana lingkungannya datangnya setahun 3 kali.

(N3) pastinya ada mas. Tetapi kan dananya ke pihak desa dulu baru ke masyarakat, kami kan kurang tau tentang itu. Kami hanya mengikuti saja.

Efek-efek terhadap lingkungan bisa dilihat pada badan air tempat pembungan limbah, seperti pada sungai yaitu penurunan kualitas air sungai. Penurunan kualitas air sungai terjadi akibat pembungan limbah yang tidak terkendali khususnya akibat aktivitas industri sehingga tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan. Pada dasarnya limbah cair tidak memberikan efek pencemaran sepanjang kandungannya dalam air tidak membawa senyawa-senyawa atau endapaan yang membahayakan.

Limbah cair tidak dinilai hanya pada kandungannya melaikan jumlah limbah, limbah dengan jumlah banyak cenderung menghasilkan pencemaran 10.

1. Analisis Sungai Kalisari

a. Arsen

Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu Arsen untuk air sungai tidak boleh melebihi dari 1 Mg/L dengan nilai ambang batas sungai kelas II. Hasil analisis Arsen untuk pemantauan kualitas air sungai dari bulan Juni 2020 sampai Januari 2021 pada sungai Kalisari dapat dilihat pada gambar 4.23.

Berdasarakan gambar hasil analisis arsen di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari air sungai Kalisari memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan.

b. Zat Padat Tersuspensi (TSS)

Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu zat padat tersuspensi untuk air sungai tidak boleh melebihi dari 50 Mg/L dengan nilai ambang batas sungai kelas II.

Hasil analisis zat padat tersuspensi untuk pemantauan kualitas air sungai dari bulan Juni 2020 sampai Januari 2021 pada sungai Kalisari dapat dilihat pada gambar 4.24.

Berdasarakan gambar hasil analisis zat padat tersuspensi di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari air sungai Kalisari tidak memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan pada pemeriksaan bulan Januari 2021, karena terjadi peningkatan yang cukup signifikan. TSS menyebabkan kekeruhan dan mengurangi cahaya matahari yang dapat masuk ke dalam air. Apabila jumlah materi tersuspensi ini akan mengendap, maka pembentukan lumpur dapat sangat mengganggu aliran

0,01 0,01 0,01

1 1 1

0 2

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021 Data Arsen Juni 2020 - Januari

2021

Data Arsen Juni 2020 - Januari 2021 Nilai Ambang Batas

28 37

104

50 50 50

0 100 200

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021 Data Zat Padat Tersuspensi Juni 2020

- Januari 2021

Data Zat Padat

Tersuspensi Juni 2020 -…

RAHMAT SYAHDAN ALWAN, Prof.dr.Hari Kusnanto Josef,S.U.,Dr.P.H; Dr. Ir. Sarto., M.Sc

Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

(10)

dalam saluran, pendangkalan akan cepat terjadi, artinya pengaruhnya terhadap kesehatan pun menjadi tidak langsung11.

c. Biochemical Oxygen Demand (BOD)

Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu Biochemical Oxygen Demand untuk air sungai tidak boleh melebihi dari 3 Mg/L dengan nilai ambang batas sungai kelas II. Hasil analisis Biochemical Oxygen Demand untuk pemantauan kualitas air sungai dari bulan Juni 2020 sampai Januari 2021 pada sungai Kalisari dapat dilihat pada gambar 4.25.

Berdasarakan gambar hasil analisis Biochemical Oxygen Demand di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari air sungai Kalisari tidak memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Dapat dilihat dari kedua pengujian pada pengujian bulan Desember 2020 dan bulan Januari 2021 mengalami peningkatan.

Jika kadar BOD pada limbah masih tinggi, namun masih dilakukan pengaliran ke sungai, maka akan membuat biota air akan mati karena asupan oksigen pada sungai akan diserap sepenuhnya oleh bakteri-bakteri yang ada untuk melarutkan bahan-bahan organik.

d. Chemical Oxygen Demand (COD)

Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu Chemical Oxygen Demand untuk air sungai tidak boleh melebihi dari 25 Mg/L dengan nilai ambang batas sungai kelas II. Hasil analisis Chemical Oxygen Demand untuk

pemantauan kualitas air sungai dari bulan Juni 2020 sampai Januari 2021 pada sungai Kalisari dapat dilihat pada gambar 4.26.

Berdasarakan gambar hasil analisis Chemical Oxygen Demand di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari air sungai Kalisari tidak memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. COD merupakan salah satu parameter kunci sebagai pendeteksi tingkat pencemaran air. Semakin tinggi COD dalam air, maka semakin buruk kualitas air yang ada12. e. Fenol

Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu fenol untuk air sungai tidak boleh melebihi dari 1 Mg/L dengan nilai ambang batas sungai kelas II. Hasil analisis fenol untuk pemantauan kualitas air sungai dari bulan Juni 2020 sampai Januari 2021 pada sungai Kalisari dapat dilihat pada gambar 4.27.

Berdasarakan gambar hasil analisis fenol di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari air sungai Kalisari tidak memenuhi baku mutu yang 2

11

5

3 3 3

0 10 20

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021 Data BOD Juni 2020 - Januari 2021

Data BOD Juni 2020 - Januari 2021 Nilai Ambang Batas

26 28,9 32,1

25 25 25

0 10 20 30 40

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021 Data COD Juni 2020 - Januari 2021

Data COD Juni 2020 - Januari 2021 Nilai Ambang Batas

420 580

1 1 1601

0 1000

Juni 2020Desember 2020Januari 2021 Data Fenol Juni 2020 - Januari 2021

Data Fenol Juni 2020 - Januari 2021 Nilai Ambang Batas

RAHMAT SYAHDAN ALWAN, Prof.dr.Hari Kusnanto Josef,S.U.,Dr.P.H; Dr. Ir. Sarto., M.Sc

Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

(11)

dipersyaratkan. Senyawa fenol mempunyai efek yang berbahaya terhadap lingkungan dan manusia. Fenol mudah masuk lewat kulit sehat. Keracunan akut menyebabkan gejala gastro-intestinal, sakit perut, kelainan koordinasi bibir, mulut dan tenggorokan. Dapat pula terjadi perforasi usus, keracunan kronis menimbulkan gejala gastro-intestinal, sulit menelan, dan hipersalivasi, kerusakan ginjal dan hati, dan dapat diikuti kematian7.

f. Sianida

Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu sianida untuk air sungai tidak boleh melebihi dari 0,02 Mg/L dengan nilai ambang batas sungai kelas II. Hasil analisis sianida untuk pemantauan kualitas air sungai dari bulan Juni 2020 sampai Januari 2021 pada sungai Kalisari dapat dilihat pada gambar 4.28.

Berdasarakan gambar hasil analisis fenol di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari air sungai Kalisari memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan.

g. Total Coliform

Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu total coliform untuk air sungai tidak boleh melebihi dari 5000 Jml/100 ml dengan nilai ambang batas sungai kelas II.

Hasil analisis total coliform untuk pemantauan kualitas air

sungai dari bulan Juni 2020 sampai Januari 2021 pada sungai Kalisari dapat dilihat pada gambar 4.29.

Berdasarakan gambar hasil analisis total coliform di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari air sungai Kalisari tidak memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Dapat dilihat dari pengujian pada bulan Juni 2020 dan pengujian Januari 2021 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Total koliform adalah suatu kelompok bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran. Bakteri koliform merupakan suatu kelompok bakteri yang digunakan sebagai salah satu indikator kualitas air adanya cemaran mikroba, biasanya melalui kotoran yang kondisinya tidak baik terhadap kualitas air, makanan, maupun minuman14.

h. Total Fecal Coli

Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu total fecal coli untuk air sungai tidak boleh melebihi dari 1000 Jlm/100 ml dengan nilai ambang batas sungai kelas II.

Hasil analisis total fecal coli untuk pemantauan kualitas air sungai dari bulan Juni 2020 sampai Januari 2021 pada sungai Kalisari dapat dilihat pada gambar 4.30.

0,01 0,016 0,018

0,02 0,02 0,02

0 0,01 0,02 0,03

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021 Data Sianida Juni 2020 - Januari 2021

Data Sianida Juni 2020 - Januari 2021 Nilai Ambang Batas

16000

2

16000

5000 5000 5000

0 5000 10000 15000 20000

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021 Data Total Caliform Juni 2020 - Januari

2021

RAHMAT SYAHDAN ALWAN, Prof.dr.Hari Kusnanto Josef,S.U.,Dr.P.H; Dr. Ir. Sarto., M.Sc

Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

(12)

Berdasarakan gambar hasil analisis total fecal coli di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari air sungai Kalisari tidak memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Dapat dilihat dari pengujian pada bulan Juni 2020 dan pengujian Januari 2021 mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

i. Kromium

Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air yang telah mengatur nilai maksimum baku mutu kromium untuk air sungai tidak boleh melebihi dari 0,05 mg/L dengan nilai ambang batas sungai kelas II. Hasil analisis kromium untuk pemantauan kualitas air sungai dari bulan Juni 2020 sampai Januari 2021 pada sungai Kalisari dapat dilihat pada gambar 4.31.

Berdasarakan gambar hasil analisis kromium di atas memberikan gambaran secara umum bahwa kualitas dari air sungai Kalisari memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Tetapi pada pengujian bulan Januari 2021

tidam memenuhi baku mutu karena terjadi peningkatan kromium pada sungai Kalisari. Kromium merupakan zat yang unik karena disatu pihak dibutuhkan untuk kesehatan manusia dalam bentuk tertentu, tetapi merupakan salah satu zat yang jelas diketahui dapat menyebabkan kanker paru dalam bentuk yang lain.

Logam tersebut biasanya berada dalam urutan kedua setelah benzena sebagai penyebab utama pencemar udara toksik8.

2. Kegiatan lain di sekitar PT Jiale Indonesia Textile

a) Aktivitas Industri

Lokasi kegiatan Industri Tekstil dan Garmen PT. Jiale Indonesia Textile berada dilokasi padat industri. Terdapat beberapa industri yang berada disekitar lokasi kegiatan antara lain: PT Samwon Busana Indonesia dan PT Namyoung Indonesia. Seluruh kegiatan industri tersebut turut menyumbang dampak terhadap lingkungan seperti, penurunan kualitas air permukaan, penurunan kualitas air bersih.

Gambar. PT. Samwon Busana Indonesia

3. Kegiatan pemukiman

Lokasi PT. Jiale Indonesia Textile sebelah barat berbatasan langsung dengan permukiman penduduk. Permukiman penduduk tersebut hanya berjarak 6,5 m lokasi kegiatan PT Jiale Indonesia Textile. Kegiatan

2200 2

16000

1000 1000 1000

0 5000 10000 15000 20000

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021 Data Total Fecal Coli Juni 2020 - Januari

2021

Data Total Fecal Coli Juni 2020 - Januari 2021

Nilai Ambang Batas

0,02 0,03

0,07

0,05 0,05 0,05

0 0,02 0,04 0,06 0,08

Juni 2020 Desember 2020

Januari 2021 Data Kromium Juni 2020 - Januari

2021

Data Kromium Juni 2020 - Januari 2021 Nilai Ambang Batas

RAHMAT SYAHDAN ALWAN, Prof.dr.Hari Kusnanto Josef,S.U.,Dr.P.H; Dr. Ir. Sarto., M.Sc

Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

(13)

dipemukiman tersebut bermacam-macam sehingga turut menyumbang dampak seperti penurunan kualitas udara, dan sanitasi lingkungan, penurunan kualitas air karena limbah domestik yang dihasilkan.

Gambar. Pemukiman

4. Kegiatan Perkebunan / Persawahan

Disekitar PT. Jiale Indonesia Textile kabupaten Jepara terdapat aktifitas perkebunan/persawahan disepanjang sungai Kalisari dan disisi sebalah timur lokasi kegiatan.

Aktivitas tersebut turut menyumbang dampak terhadap lingkungan sekitar terutama penurunan kualitas air permukaan. Penggunaan pupuk dan pestisida yang dilakukan oleh kegiatan perkebunan dan persawahan turut menyumbang polusi ke sungai Kalisari.

KESIMPULAN

1. PT Jiale Indonesia Textile sudah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang lengkap namun masih dibutuhkan penanganan

terhadap bau limbah yang keluar ke lingkungan sekitar.

2. Hasil limbah cair PT Jiale Indonesia Textile telah memenuhi baku mutu sesuai dengan ketentuan PERMENLHK No P.16/1/4/2019.

3. Sungai Kalisari sudah tercemar oleh Zat Padat Tersupensi, COD, Fenol, Kromium, Minyak Lemak, Total Coliform, Total Fecal Coli, sejak sebelum melewati saluran pembuangan IPAL PT Jiale Indonesia Textile dengan nilai ambang batas sungai kelas II yang di persyaratkan, dan mengalami peningkatan nilai ambang batas setelah melewati saluran pembuangan IPAL PT Jiale Indonesia Textile.

4. PT Jiale Indonesia Textile bukan satu-satunya sumber pencemaran air permukaan pada sungai Kalisari, namun pihak lain (PT Samwon Busana Indonesia, Pemukiman penduduk, Perkebunana, persawahan) juga memberikan dampak berupa polusi lingkungan pada sungai Kalisari.

SARAN

o PT. Jiale Indonesia Textile Membutuhkan tambahan kapasitas Instalasi Pengolahan Air Limbah agar performa pengolahan air limbah bisa dilakukan secara optimal.

o Potensi pemanfaatan air limbah yang telah diolah perlu di kembangkan agar mengurangi pemakaian air secara berlebihan yang dapat merusak lingkungan.

o Pengolahan bau limbah harus secepatnya di tangani oleh pihak perusahaan.

o Pengolahan limbah cair dengan metode tertutup perlu dilakukan agar bau air limbah tidak tercium oleh masyarakat sekitar.

o Menanam banyak pohon di sekitar area pengelolaan limbah cair. Hal ini untuk mengatasi limbah gas yang keluar ke lingkungan ketika produksi sedang berjalan.

Gambar. Perkebunan

RAHMAT SYAHDAN ALWAN, Prof.dr.Hari Kusnanto Josef,S.U.,Dr.P.H; Dr. Ir. Sarto., M.Sc

Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

(14)

Daftar Pustaka

1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.16/menlhk/setjen/kum.1/4/2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah. http://jdih.menlhk.co.id/

2. Said, Nusa Idaman. 2000. Teknologi Pengolahan Air Limbah dengan Proses Biofim Tercelup. JTL. DTL.

BPPT.

3. Juniar, Heni. Observasi Tinggi Unggun Adsorben Karbon dan Debit terhadap Pengolahan Limbah Cair Songket. Jurnal Berkala Teknik Vol. 2 No. 2. 2012 4. Haryata 2005

5. Prof. Dr. Ir. Ign. Suharto, APU. 2011. Limbah Kimia dalam Pencemaran Udara dan Air . Yogyakarta : Andi

6. Dinar, Hutami Estikarini, dkk. 2016. Penurunan Kadar COD dan TSS pada Limbah Tekstil dengan Metode Ozonasi. Jurnal Teknik Lingkungan. Vol 5, No.1.

7. Rahmi. Adsorpsi Fenol pada Membran Komposit Khitosan Berikatan Silang. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan . Vol. 6, No. 1, hal. 28-34, 2007.

8. Kusnoputranto, H., 1996, Toksikologi Lingkungan LogamToksik dan B-3, Jakarta, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Pusat. Penelitian Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Universitas Indonesia.

9. Kobya, M., Taner Can, O., dan Bayampglu, M.

(2003). Treatmen of Textile wastewater by electrocoagulation Using Iron and Aluminium Electrodes. Journal of Hazardous Material. B100, 163-178.

10. Anwar, Mallongi (2017). Dampak Limbah Cair Dari Kativitas Institusi dan Industri. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

11. Soemirat, 2004. Kesehatan Lingkungan.

Yogyakarta: Gadjah Mada University.

12. Andara, D. R., Haeruddin, & Suryanto, A. 2014.

Kandungan Total Padatan Tersuspensi, Biochemical Oxygen Demand dan Chemical Oxygen Demand Serta Indeks Pencemaran Sungai Klampisan di

Kawasan Industri Candi, Semarang. Diponegoro Journal of Maquares, 3(3), 177– 187

13. Slamet, R. Arbianti, dan Daryanto. (2005).

Pengolahan Limbah Organik (Fenol) dan Logam Berat (Cr6+ Atau Pt4+) Secara Simultan dengan Fotokatalis Tio2, Zno-Tio2, dan Cds-Tio2, Makara, Teknologi, Vol. 9, No. 2, 66-71.

14. Waluyo, L. 2016. Mikrobiologi Umum. 5th edn.

Edited by S. R. and A. H. 67 Riyantono. Malang:

UMM.

RAHMAT SYAHDAN ALWAN, Prof.dr.Hari Kusnanto Josef,S.U.,Dr.P.H; Dr. Ir. Sarto., M.Sc

Universitas Gadjah Mada, 2021 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil evaluasi pengendalian pencemaran air, perusahaan taat terhadap titik penaatan, dan parameter baku mutu namun perusahaan tidak taat terhadap pelaporan,

Perhitungan daya tampung didapatkan dari hasil pengurangan beban pencemaran berdasarkan skenario. Beban pencemar maksimum merupakan baku mutu air kelas I sungai

Parameter kelima yaitu COD dari Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Presiden Replublik

1) Kesesuaian kualitas air Sungai Samin berdasarkan PP No.82 Tahun 2001 menunjukkan parameter BOD sesuai baku mutu kelas IV pada Dukuh Nongko dan Desa Bugel, sedangkan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Kriteria Mutu Air

PERMEN LH No 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah Usaha atau Kegiatan Pengolahan Kedelai nilai menetapkan baku mutu untuk parameter COD untuk air limbah

Berdasarkan pasal I ayat 11 PP RI No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air bahwa &#34;Pencemaran air adalah memasuknya

Merujuk pada ketentuan PP Nomor 82 Tahun 2001 tentang baku mutu air kelas III untuk parameter Phosfat yaitu sebesar 0,2 mg/l, nilai kisaran Phosfat pada masing-masing stasiun pengamatan