Halal City, Wisata Halal, Maksudnya Sama Tapi Bisa Beda Persepsi
Wacana Halal City disampaikan Wali Kota Malang, Sutiaji. Alih-alih sebagai menuju wisata halal 100 persen. Tapi, wacana itu mendapat reaksi beragam. Ada yang menilai Wali Kota Malang anti pluralisme. Ada pula yang menilai cara berfikir Wali Kota keliru. Bahkan terakhir salah satu komunitas di Kota Malang, mengajukan somasi pada Wali Kota.
Setelah muncul reaksi sejumlah kalangan itu, yang juga secara parallel ada
pemasangan spanduk di beberapa titik, terkait penolakan Malang Halal City, Wali Kota menegaskan kembali bahwa dirinya tak pernah melontarkan kata-kata Kota Malang Halal City.
Lho, jadi siapa yang menggorengnya kata Halal City Kota Malang. Apakah wartawan salah kutip. Atau ditulis untuk mempermudah
Wacana wisata halal itu sendiri bukan hal baru disampaikan Wali Kota Malang.
Tahun 2019 juga sudah pernah disampaikan. Hanya saja bahasanya tidak segarang sekarang, yakni Halal City.
Nota bene dalam penjelasan Wali Kota itu, konsep wisata halal bukan hanya mengacu pada kebutuhan umat muslim saja. melainkan juga lebih pada jaminan kebersihan hingga higienis.
Padahal, terkait halal City yang mengacu wisata halal, sudah tiga terakhir ini disampaikan Wali Kota Sutiaji. Baik dalam forum wisata maupun saat memenuhi undangan sebuah organisasi. Seperti yang disampaikannya pada acara