• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANCA INDRA. Oleh Rismawati Pangestika, S.Si., M.P.H. PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PANCA INDRA. Oleh Rismawati Pangestika, S.Si., M.P.H. PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh

Rismawati Pangestika, S.Si., M.P.H.

PANCA INDRA

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA

(2)

Pokok Bahasan

01 Sensasi, Persepsi dan Sistem Panca Indra

03 Indra Pendengaran

04 Indra Penciuman

05 Indra Pengecapan

03 Indra Penglihatan

05 Indra Peraba

(3)

Sensasi, Persepsi dan Sistem Panca Indra

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA

(4)

Sensasi

Deteksi energi fisik yang dihasilkan atau dipantulkan oleh objek- objek fisik yang terjadi ketika energi dalam lingkungan eksternal atau dalam tubuh merangsang reseptor dalam organ-organ indra.

Mata → sight (visual/penglihatan)

Telinga → hearing (auditoris/pendengaran) Hidung → smell (olfaktoris/pembauan)

Lidah → taste (gustasi/pengecapan)

Kulit → touch (perabaan, tekanan, temperatur& nyeri)

(5)

Komponen Sensasi

Proses Sensorik

• Mekanisme kerja alat Indra

merupakan tahap paling awal manusia dalam menerima informasi dari lingkungan

Stimulus / Rangsang

• Melanda alat Indra

Alat Indra

• Menghubungkan organisme

dengan lingkungan

Sensasi merupakan kesadaran pertama pada stimulus

eksternal

Transduction (Transduksi) : proses dimana panca Indra mengubah energi fisik ke sinyal

listrik yang kemudian menjadi impuls saraf dan diteruskan ke

otak untuk diproses

(6)

Persepsi

Proses menginterpretasikan atau

menafsirkan informasi yang diperoleh melalui pengIndraan (sensasi)

Pengetahuan

Pengumpulan informasi

Interpretasi stimulus yang ditangkap

(7)

Proses Sensasi menajdi Persepsi

Stimulus

Cahaya, suara, suhu

Transduksi

Sinyal listrik → impuls saraf

Otak

Primary Areas → Impuls saraf menajdi sensasi

Otak

Association Areas → sensasi diubah menajdi image yang bermakna (persepsi)

Personalized perception

Pengalaman, lingkungan, emosi, memori personal Persepsi bisa tidak mencerminkan stimulus aslinya Persepsi dapat bias, berubah.

(8)

Proses Sensasi – Persepsi pada Manusia

(9)

Sensasi vs Persepsi

Sejumlah informasi yang relatif kurang bermakna yang terjadi ketika otak memproses sinyal-sinyal elektrik yang berasal dari panca Indra

Proses pengIndraan &

penerimaan rangsang

Sensasi Pengalaman sensoris

yang bermakna yang dihasilkan setelah otak menggabungkan ratusan sensasi

• Sekumpulan tindakan mental yang mengatur impuls sensorik menjadi suatu pola bermakna

Hasil interpretasi terhadap rangsangan yang diterima

• Proses diterimanya rangsang sampai rangsangan disadari &

dimengerti

Persepsi

(10)

Sistem Indra

Sistem Indra

•Salah satu bagian dari sistem koordinasi yang merupakan penerima rangsang atau reseptor.

Alat Indra

•Reseptor yang peka terhadap rangsangan dan perubahan di sekitarnya

Indra Reseptor Kepekaan Pengaturan

Mata Retina (Fovea centralis) Fotoreseptor (cahaya) Lobus Oksipetalis Telinga Organ kokti, sel rambut, otolith Fonoreseptor (suara) dan keseimbangan Lobus Temporalis

Hidung Saraf Olfaktori Kemoreseptor gas (bau) Lobus Parietalis

Lidah Papilla Kemoreseptor cair (rasa) Lobus Parietalis

Kulit Korpus saraf Tangoreseptor / mekano (sentuhan) Lobus Parietalis

(11)

Indra Penglihatan

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA

(12)

Mata

Mata Berfungsi sebagai indra

penglihatan (Fotoreseptor)

Reseptor mata Yaitu Fovea Centralis pada Retina, merupakan lapisan mata terdalam yang peka terhadap cahaya

Bola Mata → ada 3 lapisan Sklera (Tunika Fibrosa) Koroid (Tunika Vaskulosa)

Retina (Tunika Nervosa)

Sel Batang (Basil) Sel Kerucut (Konus)

(13)

Struktur di Sekitar Mata

1) Alis dan bulu mata

• Berfungsi menghindari mata dari air, benda asing dan kotoran.

2) Kelopak mata

• Terdiri dari lapisan konjungtiva dan otot orbikularis okuli, berfungsi untuk melindungi mata dan memejamkan mata.

3) Aparatus lakrimalis

• Terletak di sudut mata, terdiri dari kelenjar lakrimal (air mata) dan saluran air mata.

• Kelenjar lakrimalMenghasilkan air mata yang berfungsi sebagai penjaga kelembapan mata, pembunuh benda asing (enzim

lisozim), dan membersihkan mata saat berkedip.

(14)

Struktur Mata

(15)

Lapisan Bola Mata

Sklera (Tunika Fibrosa)

• Lapisan terluar yang berwarna putih dan tidak bening.

Koroid (Tunika Vaskulosa)

• Lapisan tengah yang mengandung pembuluh darah dan pigmen.

• Pembuluh darah mensuplai nutrisi bagi mata dan

pigmen berfungsi

menyerap refleksi cahaya pada mata.Retina (Tunika Nervosa)

Lapisan terdalam mata yang banyak mengandung sel-sel

fotoreseptor, antara lain:

• Sel Batang (Basil)

• Peka terhadap intensitas cahaya rendah

• Menghasilkan Rhodopsin → retinin dan opsin untuk melihat saat gelap

mendadak sehingga mata mengalami kebutaan sementara

• Sel Kerucut (Konus)

• Peka terhadap intensitas cahya tinggi dan warna

• Peka terhadap warna merah, biru dan hijau

• Menghasilkan Iodopsin

berupa retinin untuk melihat

saat terang

(16)

Sel Batang dan Sel Kerucut

(17)

Struktur Bola Mata

Kornea

•Bagian sklera yang bening dan dilindungi oleh lapisan konjungtiva yang melindungi kornea dari gesekan.

•Fungsi → memfokuskan bayangan yang masuk ke mata

Aqueous Humor

•Cairan yang dihasilkan badan siliaris dan mengisi bagian depan lensa.

•Fungsi → memberi nutrisi bagi kornea dan lensa, dan membiaskan cahaya yang masuk ke mata.

Kanal Schlemm

•Pengatur volume aqueous humor dengan mengalirkannya ke pembuluh darah.

Pupil

•Jalan Masuknya cahaya ke mata

Iris (Selaput Pelangi)

•Bagian koroid yang mengatur diameter pupil yang mempengaruhi jumlah cahaya masuk.

•Saat terang, iris akan mempersempit pupil, dan saat gelap, iris akan memperlebar pupil.

•Otot yang mengatur diameter pupil adalah otot sfingter (sirkuler) dan dilator (radial).

(18)

Struktur Bola Mata

Iris (selaput Pelangi)

Otor Sfingter

Berbentuk cincin

Kontraksi pada tempat terang

Mempersempit pupil (relaksasi iris)

Otot mata cepat lelah

Dipengaruhi saraf parasimpatik

Otot Dilator

Berbentuk jari-jari

Kontraksi pada tempat gelap

Memperbesar pupil (Kontraksi iris)

Otot mata tidak lelah

Dipengarhu saraf simpatik

(19)

Otot Penggerak Mata

1) Otot rektus superior (ke atas)

2) Otot rektus inferior (ke bawah)

3) Otot rektus medial (ke dalam)

4) Otot rektus lateral (ke luar)

5) Otot oblikus

superior (ke bawah sisi luar)

6) Otot oblikus

inferior (ke bawah

sisi luar)

(20)

Otot Mata dan Pupil

(21)

Struktur Bola Mata

Lensa Mata

• Lensa bikonkaf bening dari serat protein.

• Daya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungan sehingga bayangan jatuh tepat pada retina.

Badan Siliaris

• Kumpulan ligamen suspensor yang berfungsi mengubah cembung-cekung lensa mata dengan kontraksi-relaksasi.

• Kontraksi Ligamen

• Melihat jarak jauh

• Ligamen tertarik

• Lensa memipih

• Lensa mata tidak lelah

• Relaksasi Ligamen

• Melihat jarak dekat

• Ligamen terulur

• Lensa mencembung

• Lensa mata cepat lelah

Vitreous Humor

• Cairan yang mengisi bagian belakang lensa mata (isi bola mata).

• Fungsi → menjaga bentuk dan tekanan bola mata.

Makula Lutea (Bintik Kuning)

• Bagian retina berpigmen kuning dan terdapat fovea sentralis yang mengandung sel konus dan sangat peka dan tajam dalam menerima rangsangan cahaya.

Bintik Buta

• Bagian yang tidak mengandung sel-sel fotoreseptor.

• Bintik buta adalah daerah awal saraf optik meninggalkan bola mata.

Saraf Optik

• Saraf yang mengatur indra penglihatan.

(22)

Kontraksi dan Relaksasi Ligamen

(23)

Jalannya Rangsangan Cahaya

1) Cahaya masuk ke mata

•Melalui kornea,

aqueous humor, pupil, lensa mata, vitreous humor, lalu retina.

2) Cahaya diterima

•Oleh sel-sel

fotoreseptor di retina.

3) Pada retina

•Terbentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil.

4) Reseptor mengirim impuls

•Ke saraf optik (II), lalu ke lobus oksipetalis otak untuk diinterpretasikan menjadi bayangan tidak terbalik.

(24)

Rangsangan Cahaya ke Mata

(25)

Indra Pendengaran

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA

(26)

Telinga

Telinga

berfungsi sebagai indra pendengaran

(fonoreseptor) dan

pendeteksi keseimbangan (ekuilibrium).

Reseptor telinga

untuk pendengaran adalah

organ korti pada koklea,

dan untuk keseimbangan

adalah otolith

(27)

Struktur Telinga

(28)

Struktur Telinga

a. Daun telinga (aurikula)

• Berfungsi mengumpulkan suara masuk ke dalam telinga.

b. Saluran telinga

• Berfungsi meneruskan suara ke telinga tengah. Saluran telinga menghasilkan serumen yang berfungsi menggumpalkan kotoran.

c. Membran timpani (gendang telinga)

• Berfungsi meneruskan getaran suara ke tulang-tulang pendengaran.

d. Tulang-tulang pendengaran

• Secara berurutan terdiri dari tulang martil (maleus), landasan (inkus), dan

sanggurdi (stapes). Berfungsi meneruskan getaran suara ke tingkap oval.

(29)

Struktur Telinga

• Adalah saluran yang berhubungan dengan

tenggorokan yang berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan dalam dan luar.

Saluran Eustachius

• Terdiri dari tiga saluran yang mengandung cairan endolimfe dan sel-sel reseptor keseimbangan berupa kupula yang dipengaruhi gerakan sel rambut.

Kanal semisirkuler (saluran 1/2

lingkaran)

• Terdiri dari sakulus dan utrikulus yang mengandung cairan endolimfe dan sel-sel reseptor keseimbangan berupa makula yang dipengaruhi gerakan otolith.

Vestibula

(30)

Struktur Telinga

Koklea Saluran menggulung berisi 3 saluran

1. Skala vestibular, berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui tingkap oval.

2. Skala koklea (media), berada di antara skala vestibular dan timpani, dibatasi oleh membran Reissner dan membran basilar.

3. Skala timpani, berhubungan dengan rongga timpani melalui tingkap bulat.

Skala vestibular dan timpani mengandung cairan perilimfe, dan skala koklea mengan-dung cairan endolimfe dan reseptor suara.

Saraf

auditori Saraf yang mengatur

indra pendengaran dan

keseimbangan.

(31)

Struktur Fonoreseptor (Organ Korti)

(32)

Jalannya Rangsangan Suara

1) Getaran suara dari luar

•masuk melalui daun telinga, saluran telinga, membran timpani, dan tulang

pendengaran (martil, landasan, sanggurdi).

2) Getaran

kemudian diterima

•Oleh tingkap oval dan masuk ke skala

vestibular dan kemudian melingkari koklea sampai menuju skala timpani dan ke luar melalui tingkap bulat.

3) Gerakan di atas

•Menyebabkan membran basiler bergetar dan

menyebabkan sel rambut pada organ korti bersentuhan dengan membran tektorial.

4) Sel-sel reseptor

•Mengirim impuls ke saraf auditori (VIII), lalu ke lobus temporalis otak untuk diinterpretasikan sebagai suara.

(33)

Jalannya Rangsangan pada Telinga

(34)

Struktur Reseptor Keseimbangan

Kupula pada kanal semisirkuler

Terdapat sel-sel rambut yang peka terhadap gerakan memutar kepala.

Arah gerakan kupula berlawanan dengan arah

gerakan kepala.

Makula pada vestibula

Terdapat batu otolith dan sel-sel rambut yang peka terhadap gerakan vertikal kepala berdasarkan gaya

gravitasi.

(35)

Indra Penciuman

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA

(36)

Hidung

Hidung

berfungsi sebagai indra pembau/ penghiduan (kemoreseptor gas).

Reseptor hidung

adalah saraf olfaktori yang terletak pada langit-langit rongga hidung yang peka terhadap molekul bau

(odoran).

(37)

Struktur Saraf Olfaktori

Tiap sel saraf olfaktori bertanggung

jawab atas molekul bau yang berbeda,

sehingga dapat mengenali beragam bau.

Indra pembau bekerjasama dengan indra pengecap

sebagai kemoreseptor

untuk mengenali rasa sekaligus

bau.

(38)

Jalannya Rangsangan berupa Bau

1) Bau masuk ke hidung bersama udara inspirasi.

2) Bau diterima oleh sel-sel kemoreseptor di rongga hidung.

3) Reseptor mengirim impuls ke saraf

olfaktori (I) untuk

diinterpretasikan

menjadi bau.

(39)

Indra Pengecapan

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA

(40)

Lidah

Lidah

• berfungsi sebagai indra pengecap (kemoreseptor cair).

Reseptor lidah

• adalah papilla (tonjolan) yang terletak di

permukaan lidah dan di dalamnya terdapat tunas pengecap yang peka terhadap

molekul yang dapat

larut dalam air liur.

(41)

Struktur Papilla dan Tunas Pengecap

(42)

Penyebab Munculnya Rasa di Lidah

• disebabkan oleh zat kimia organik, seperti glukosa dan asam amino.

1) Rasa manis

• disebabkan oleh ionisasi garam-garaman, seperti natrium klorida.

2) Rasa asin

• disebabkan oleh ion H+ suatu zat, seperti asam sitrat (jeruk).

3) Rasa asam

• disebabkan oleh perubahan struktur zat kimia organik yang memiliki rasa manis. Rasa pahit juga disebabkan oleh suatu zat yang bersifat racun/toksik.

4) Rasa pahit

• disebabkan oleh bumbu dan saus tertentu yang bersifat gurih.

5) Rasa umami

• Bukan dari papilla lidah

• disebabkan oleh zat yang mengiritasi permukaan lidah dan memberi sensasi terbakar/panas.

6.) Rasa Pedas

(43)

Struktur Papilla

(44)

Papilla

•Berbentuk cincin/lingkaran.

•Banyak terdapat di bagian belakang lidah, membentuk huruf V terbalik.

•Kurang peka terhadap rasa.

•Terhubung dengan s. glosofaringeal (IX).

•Berbentuk lipatan pendek/palu.

•Banyak terdapat di bagian samping lidah.

•Paling peka terhadap rasa.

•Terhubung dengan saraf fasial (V) dan glosofaringeal (IX).

•Berbentuk benang halus panjang.

•Banyak terdapat di bagian depan lidah.

•Tidak mengandung tunas pengecap, tetapi merasakan tekstur makanan.

•Terhubung dengan saraf fasial (V).

•Berbentuk seperti jamur.

•Banyak terdapat di bagian depan dan samping lidah.

•Terhubung dengan saraf fasial (V).

Papilla Fungiform

Papilla Filiform

Papilla Sirkumvalata Papilla

Foliata

(45)

Lidah berdasarkan Kepekaan Rasa Dominan

(46)

Jalannya Rangsangan berupa Rasa

1) Molekul makanan dan minuman larut dalam air liur.

2) Rasa masuk ke tunas pengecap dan diterima sel-sel reseptor sesuai

rasa yang dikenalnya.

3) Reseptor mengirim impuls ke saraf fasial (V) dan/atau saraf glosofaringeal

(IX) ke lobus parietalis otak untuk

diinterpretasikan menjadi rasa.

(47)

Indra Peraba

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA

(48)

Kulit

Kulit berfungsi sebagai indra peraba

(mekanoreseptor/tangoreseptor).

Reseptor kulit terdiri dari korpus- korpus pada lapisan epidermis dan

dermis yang dapat merasakan berbagai rangsangan.

(49)

Resptor pada Kulit

(50)

Reseptor Kulit

1) Reseptor ujung bebas, terletak pada lapisan epidermis, merasakan sakit/nyeri.

2) Reseptor ujung rambut, terletak di sekitar folikel rambut, merasakan gerakan rambut.

3) Korpus Paccini, merasakan tekanan kuat.

4) Korpus Ruffini, merasakan panas.

5) Korpus Krausse, merasakan dingin.

6) Korpus Meissner, merasakan sentuhan.

7) Diskus Merkel, terletak pada lapisan epidermis, merasakan sentuhan, tekanan ringan, dan sakit/nyeri.

(51)

Semoga Bermanfaat

Terima Kasih

SELAMAT BELAJAR

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN, UHAMKA

Referensi

Dokumen terkait

“Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar

a.Ruang utama berupa lapangan olahraga luas yang multiuse I multiguna.Maksudnya lapangan tersebut bisa digunakan untuk bermacam - macam cabang olahraga secara bergantian dalam satu

berbagai pihak disini adalah berbagai pihak yang ikut berkecimpung pada pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata di Destinasi Wisata Kecamatan Padalarang, Cipatat

Citra masukan Orientasi dari Sensor (θ) Pengukuran tinggi penanda di bidang citra segmentasi Deteksi garis Ekstraksi fitur Deteksi Penanda Estimasi jarak penanda terhadap

Dalam keadaan normal, kadar bilirubin indirek dalam serum tali pusat adalah sebesar 1-3 mg/dl dan akan meningkat dengan kecepatan kurang dari 5 mg/dl/24 jam; dengan

Buku Kontrak Mata Kuliah dan Rapor Kemajuan Akademik Mahasiswa Tahun 2013, merupakan buku yang dapat digunakan oleh mahasiswa untuk mengetahui matakuliah yang harus ditempuh

Pada masyarakat yang berada diantara Pasar Gamping dan pasar modern diperoleh skor 15,62 yang berarti sikap masyarakat untuk membeli sayur dan buah di Pasar Gamping

Daging merupakan makanan yang sehari-hari dikonsumsi.Daging didefinisikan sebagai urat daging (otot) yang melekat pada kerangka, kecuali urat daging bagian bibir,