• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang Melalui Hidrolisis Mikrobiologis dan Enzimatis serta Fermentasi menggunakan Ragi Roti.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang Melalui Hidrolisis Mikrobiologis dan Enzimatis serta Fermentasi menggunakan Ragi Roti."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN BIOETANOL DARI LIMBAH KULIT PISANG MELALUI

HIDROLISIS MIKROBIOLOGIS DAN ENZIMATIS SERTA FERMENTASI

MENGGUNAKAN RAGI ROTI

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Sains

Oleh : Dwi Noval Azis NIM. M0412020

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)

PEMBUATAN BIOETANOL DARI LIMBAH KULIT PISANG MELALUI HIDROLISIS MIKROBIOLOGIS DAN ENZIMATIS SERTA FERMENTASI

MENGGUNAKAN RAGI ROTI

Dwi Noval Azis

Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

ABSTRAK

Limbah kulit pisang merupakan bahan berselulosa yang jumlahnya melimpah namun belum banyak dimanfaatkan sehingga limbah kulit pisang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Dalam pembuatan bioetanol diperlukan proses hidrolisis dan fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh enzim (selulase dan multienzim) dan mikroorganisme (EM4) terhadap hidrolisis kulit pisang menjadi gula reduksi serta perbedaan konsentrasi khamir yang diberikan ketika proses fermentasi terhadap bioetanol yang dihasilkan.

Penelitian ini dilakukan secara bertahap, tahap pertama adalah hidrolisis dengan rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap dengan faktor tunggal variasi katalisator hidrolisis yang terdiri dari 3 taraf yaitu enzim selulase, multi enzim dan EM4. Tahap kedua adalah fermentasi dengan rancangan percobaan berupa Rancangan acak Lengkap Faktorial, terdiri dari 3 kelompok variasi hidrolisis, serta memiliki 2 faktor yaitu variasi kadar ragi (1%, 2%, 3%) dan lama waktu fermentasi (2 hari, 4 hari, 6 hari). Parameter yang diuji adalah kadar gula reduksi, pH dan kadar etanol. Data gula reduksi yang diperoleh dari proses hidrolisis dan gula reduksi serta etanol yang diperoleh dari proses fermentasi dianalisis dengan ANAVA (Analisis Varians) untuk mengetahui pengaruh perlakuan, kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey pada taraf signifikansi 5% (α=0,05) karena terdapat beda nyata di antara perlakuan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan hidrolisis dengan multienzim selama 24 jam menghasilkan kadar gula reduksi tertinggi yaitu 26,4281 g/L dibandingkan dengan pemberian enzim selulase yang hanya 14,9996 g/L dan EM 4 yang 13,9809 g/L. Kadar etanol tertinggi yang dihasilkan sebesar 5,13% dengan penambahan ragi roti 3% dan perlakuan multi enzim selama 4 hari. Kadar gula reduksi terendah yang dihasilkan 5,4974 g/L setelah fermentasi 6 hari.

(4)

BIOETHANOL PRODUCTION FROM BANANA PEELS WASTE THROUGH MICROBIOLOGY AND ENZYMATIC HYDROLYSIS WITH FERMENTATION

USING BAKER’S YEAST

Dwi Noval Azis

Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta.

ABSTRACT

Banana peels waste is cellulosic substance which is much in number but had not much been exploited so it can be material of bioethanol process. Making bioethanol need hydrolysis and fermentation process. This research was study to determine of influence enzymatic (multienzyme and enzyme cellulase) and microbiological hydrolysis (Effective microorganism EM4) then the quantity of reducing sugar was measured. The process continued fermentation using commercial baker’s yeast and the result of fermentation is then distilled to gain ethanol. Measurement quantity of multiple ethanol parameter such as ethanol concentration, reducing sugar and pH. Fermentation process is carried out for 144 hours with analysis of product every 48 hours. Analysis data using ANAVA for knowing influence of treatment, and then continued with Tukey Test in 5% of signification level (α = 0,05).

The result showed that 26,4281 g/L of reducing sugar from hydrolysis using multienzyme is the highest compared with cellulase 14,9996 g/L and EM4 with 13,9809 g/L after 24 hours hydrolysis. The highest content of ethanol was 5,13% with added 3% of

commercial baker’s yeast and multienzyme treatment within 4 days. Appropiate with content

of reducing sugar which the lowest by treatment with mulienzyme 5,4974 g/L after fermentation within 6 days.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kriteria seperti apa yang Anda anggap telah matang untuk sayuran yang diolah tersebut?. • Warna yang berubah, tekstur yang empuk, sayur menjadi

PCB (Printed Circuit Board), merupakan sebuah papan dimana komponen-komponen elektronika akan dirangkai atau disolder, papan tersebut telah tercetak jalur - jalur

Berdasarkan penelitian dan teori, hadirnya orang tua akan mempengaruhi seorang anak dalam membentuk dan perkembangan konsep dirinya, hal ini sejalan dengan penelitian

Bertitik tolak dari hal tersebut, maka salah satu tindakan yang tepat adalah dengan melakukan penelitian untuk menentukan jumlah tenaga kerja optimal dan efektif yang dibutuhkan

Adapun judul dari skripsi ini yaitu ” PENGUJIAN PERFORMANSI MESIN PENGERING TENAGA SURYA DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR BERSIRIP DAN PRODUK YANG DIKERINGKAN CABAI

[r]

Penelitian ―Analisis Kesalahan Gramatikal pada karangan Bahasa Inggris Mahasiswa Tahun Pertama‖ ini menganalisis kesalahan-kesalahan gramatikal, khususnya dalam ranah