• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH INVESTASI,TENAGA KERJA, DAN EKSPOR TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) INDONESIA TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PENGARUH INVESTASI,TENAGA KERJA, DAN EKSPOR TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) INDONESIA TAHUN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH INVESTASI,TENAGA KERJA, DAN EKSPOR TERHADAP PRODUK

DOMESTIK BRUTO (PDB) INDONESIA TAHUN 1997-2020

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Mahdi Al Hadi 175020100111033

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2022

(2)

ANALISIS PENGARUH INVESTASI,TENAGA KERJA, DAN EKSPOR TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) INDONESIA TAHUN 1997-2020

Mahdi Al Hadi, Susilo

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Email: mahdi.dawilah@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pengaruh investasi,tenaga kerja dan ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 1997-2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan berupa data sekunder Indonesia dari tahun 1997-2020.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data time series dengan model ECM (Error Correction Model). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Variabel investasi berpengaruh positif terhadap PDB sebesar 0,24% dalam jangka panjang dan sebesar 0,37% dalam jangka pendek.

(2) Variabel tenaga kerja berpengaruh positif terhadap PDB sebesar 0,01% dalam jangka panjang dan sebesar 0,004% dalam jangka pendek. (3) Variabel ekspor berpengaruh positif terhadap PDB sebesar 2,04% dalam jangka panjang dan sebesar 1,48% dalam jangka pendek. (4) Variabel ECT sebesar - 0.604718 artinya menunjukkan proporsi biaya ketidakseimbangan dan pergerakan PDB pada periode sebelumnya yang disesuaikan dengan periode sekarang adalah sebesar 60,4%. (5)Variabel investasi, tenaga kerja, dan ekspor secara simultan berpengaruh positif terhadap PDB baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

Kata Kunci: Produk Domestik Bruto, Investasi, Tenaga Kerja,Ekspor, Error Correction Model

A. PENDAHULUAN

Produk Domestik Bruto merupakan salah satu cara untuk melihat pertumbuhan ekonomi di Daerah tingkat I maupun tingkat II. Perubahan tingkatan dalam suatu kegiatan perekonomian yang terjadi setiap tahunnya dapat dilihat melalui data pertumbuhan ekonomi. Agar dapat mengetahui tingkatan pertumbuhan ekonomi dapat perhatikan dari nilai pendapatan nasionalnya. Menurut Mankiw (2009) PDB ialah nilai pasar dari seluruh barang dan jasa yang dapat dihasilkan didalam suatu perekonomian diwaktu tertentu dalam mengukur dan melihat perkembangan ekonomi suatu daerah .PDB memiliki ukuran makro dalam menilai kondisi sebuah negara.Maka dari itu,PDB seringkali dijadikan indikator utama untuk menilai perkembangan ekonomi di dalam suatu negara.

Pada umumnya permasalahan yang dihadapi negara yang sedang berkembang yaitu kurangnya persediaan modal,pertumbuhan ekonomi yang rendah dan juga kurangnya teknologi yang mempuni.

Biaya produksi yang cukup tinggi akan tetapi produktivitas tenaga kerja masih cukup rendah yang dikarenakan tenaga kerjanya kurang terampil serta peralatan modal yang masih sederhana adalah masalah yang sering dijumpai pada negara berkembang. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang dan juga belum terlepas dari permasalahan tersebut, maka dari itu peran investasi adalah menjadi salah satu sumber pembiayaan untuk menunjang pembangunan.Dalam teori klasik dan juga teori Keynes serta Harrod Domar, berpendapat jika investasi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi disuatu negara.Aspek yang menunjukkan peranan investasi yang melalui permintaan masyarakat merupakan aspek penting yang dikembangkan oleh Keynes. (Suseno, 1997 : 27 )

Salah satu bentuk investasi adalah dengan adanya Penanaman Modal Asing (PMA). Investasi asing atau PMA dapat memacu akuisisi sebuah perusahaan asing dan juga dapat menjadi sumber pembiayaan serta pengolahan usaha baru yang berada di luar negeri selain itu juga digunakan untuk ikut berperan ke dalam suatu perusahaan dengan cara membeli sejumlah saham perusahaan tersebut.

(3)

Selain PMA terdapat PMDN atau Penanaman Modal Dalam Negeri sebagai bentuk yang lain dari investasi.PMDN merupakan investasi yang menggunakan kekayaan secara tidak langsung ataupun secara langsung dalam melakukan usaha dengan berdasar pada undang-undang. Maksudnya ialah menggunakan modal secara langsung oleh penanam modal dalam negeri yang digunakan dalam mengembangkan usahanya, untuk penggunaan secara tidak langsung ialah dengan menggunakan modal yang bukan secara langsung dalam hal membangun usaha. Pelaksanaan investasi tersebut didasarkan kepada aturan undang-undang yang telah ada.

Dalam berbagai teori disebutkan bahwa peningkatan investasi akan mendorong volume produksi dan juga perdagangan yang dapat memperluas kesempatan kerja yang produktif,terutama diera globalisasi dimana investasi semakin mudah akan mempercepat laju investasi.Berikut adalah trend kenaikan investor retail di Indonesia.

Sumber : KSEI,Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (Diolah)

Dalam grafik diatas dapat dilihat jumlah investor retail di Indonesia mengalami peningkatan jumlah yang cukup tinggi disetiap tahunnya.Pada tahun 2016 jumlah investor retail berjumlah 894000 penduduk dan pada tahun 2020 investor retail di Indonesia mengalami kenaikan cukup tinggi hingga menembus 3881000 ,hal tersebut terjadi dikarenakan semakin mudahnya masyarakat untuk berinvestasi diera globalisasi seperti saat ini.

Selain investasi terdapat komponen lain yang iku berperan dalam naik turunnya pendapatan nasional yakni tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja yang meningkat di tingkat tertentu maka dapat menambah hasil produksi yang dapat meningkatkan output nasional. Jika suatu kegiatan produksi tidak disertai peran dari tenaga kerja maka kegiatan produksi tidak akan kurang baik, akan tetapi tenaga kerja yang kurang bagus juga dapat mengakibatkan proses produksi terhambat yang berakibatkan turunnya jumlah output, hal seperti ini akan mengakibatkan rendahnya jumlah konsumsi dan akan menurunkan jumlah investasi, apabila investasi turun maka dapat membuat kegiatan perekonomian menjadi kurang bergairah. Menurut Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa salah satu penyebab rendahnya produktivitas pekerja Indonesia karena penguasaan bahasa asing yang terbatas.Menurut Datrini (2009) tenaga kerja adalah faktor yang dapat meningkatkan PDB negara ataupun PDRB daerah.Peningkatan investasi dapat mempengaruhi peningkatan tenaga kerja, dan peningkatan tenaga kerja dapat mempengaruhi banyaknya peningkatan output.

Suatu Negara tidak ada yang tidak mempunyai hubungan dengan Negara lainnya. Perdagangan luar negeri adalah salah satu bentuk kegiatan yang terjadi antar Negara. Hal ini dikarenakan tidak semua Negara bisa memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh mereka. Ekspor dan impor merupakan bentuk perdagangan luar negeri ini. Menurut Samuelson di bukunya yang berjudul Ilmu Makroekonomi ekspor merupakan barang dan jasa yang dihasilkan dalam negeri dan pembelinya adalah luar negeri.

Ekspor merupakan komponen pengeluaran agregat, maka ekspor berpengaruh pada jumlah pendapatan nasional yang dapat dicapai. Jika terjadi peningkatan ekspor, maka akan bertambah tinggi pula pengeluaran agregatnya serta dapat meningkatan pendapatan nasional,akan tetapi pendapatan nasional tidak bisa mempengaruhi ekspor, jumlah ekspor belum tentu mendapatkan perubahan meskipun

894000 1123000

1619000

2484000

3881000

0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 3500000 4000000 4500000

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Investor Retail Di Indonesia

Juta Penduduk

(4)

pendapatan nasionalnya tetap. Maka dari itu fungsi ekspor mempunyai pengaruh yang sama dengan fungsi investasi dan pengeluaran pemerintah (sukirno, 1997).

Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan diatas yaitu tentang hasil yang berbeda dari beberapa penelitian sebelumnya maka Penulis tertarik untuk mencoba membahas masalah PDB dalam hubungannya dengan investasi, tenaga kerja serta ekspor dengan mengangkat judul “Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia tahun 1997 - 2020”.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi bisa didefinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa saja yang menentukan kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan (Boediono, 1999:2, dalam Rezki, 2014).

Menurut teori Harrod Domar untuk menumbuhkan suatu perekonomian diperlukan pembentukan modal sebagai tambahan stok modal. Pembentukan modal tersebut dipandang sebagai pengeluaran yang akan menambah kesanggupan suatu perekonomian untuk menghasilkan barang-barang maupun sebagai pengeluaran yang akan menambah permintaan efektif seluruh masyarakat (Sukirno, 2000 : 281). Tetapi pertumbuhan dalam kesanggupan memproduksi tidak secara otomatis menciptakan pertumbuhan produksi dan kenaikan pendapatan jika kapasitas yang digunakan tetap, hasilnya tidak dapat dijual karena pendapatan tetap, namun untuk mamacu pertumbuhan ekonomi dibutuhkan investasi baru yang merupakan tambahan netto terhadap cadangan atau stok modal.

Teori Produksi

Fungsi produksi adalah pengkaitan dari jumlah output maksimum yang dapat diproduksi oleh rangkaian input. Fungsi tersebut tetap dalam setiap tingkatan teknologi yang dapat digunakan (Samuelson dan Nordhaus, 1985 : 236). Hubungan tersebut dapat dilihat dalam suatu persamaan sebagai berikut :

Y = f (K, N) keterangan : Y = Total output K = Kapital N = Tenaga kerja

Teori Investasi

Menurut teori akselerasi terdapat dua rumusan, yaitu (i) terdapat hubungan yang proporsional di antara jumlah barang modal yang tersedia dengan tingkat produksi nasional yang dapat diwujudkannya, dan (ii) kebutuhan untuk meningkatkan produksi di masa depan memerlukan investasi yang beberapa kali nilainya dari peningkatan produksi yang perlu dilakukan.

Teori Tenaga Kerja

Teori permintaan tenaga kerja menyebutkan bahwa semakin banyak tenaga kerja yang digunakan perusahaan semakin banyak output yang diproduksi. Hal ini disebut Produk Marjinal Tenaga Kerja. Produk marjinal tenaga kerja adalah (marginal product of labor, MPL) adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan dari satu unit tenaga kerja tambahan, dengan mempertahankan jumlah modal tetap.

Teori Ekspor

Teori pendapatan nasional pendekatan pengeluaran mempunyai empat komponen, yaitu konsumsi, investasi, pembelian pemerintah, dan ekspor neto.Sehingga ketika ekspor meningkat, pendapatan nasional juga meningkat.akan tetapi sebaliknya pendapatan nasional tidak dapat mempengaruhi ekspor, ekspor belum tentu dapat mengalami perubahan walaupun pendapatan nasional tetap. Dengan demikian fungsi ekspor memiliki pengaruh yang sama dengan fungsi investasi dan pengeluaran pemerintah (sukirno, 1997).

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dan menggunakan daerah penelitian di Indonesia pada tahun 1997-2020.Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersifat

(5)

makro dan bersumber dari BPS serta WorldBank. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Variabel dependen dalam penelitihan ini adalah PDB,untuk variabel independennya menggunakan investasi,tenaga kerja dan juga ekspor.Penelitian ini meneliti pengaruh dari investasi, tenaga kerja dan ekspor terhadap PDB Indonesia tahun 1997-2020.Penelitian ini dilakukan untuk dapat menyelesaikan permasalahan peneliti menggunakan teknik analisis data time series tahun 1997-2020 dengan permodelan koreksi kesalahan atau ECM yang dengan menggunakan bantuan program EViews 9.Berikut model reresi dalam penelitan ini

DPDBt = β0 + β1DINVt + β2DTKt + β3DEKSPt + β4ECT Keterangan:

DPDB = Bentuk first difference variabel PDB DINV = Bentuk first difference variabel Investasi

DTK = Bentuk first difference variabel Tenaga Kerja DEKSP = Bentuk first difference variabel Ekspor ECT = Error Correction Term

β0 = Konstanta/intercept

β1, β2, β3 = Koefisien regresi variabel bebas kuantitatif β4 = Koefisien regresi variabel bebas ECT

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Investasi Terhadap PDB

Dalam analisis penelitian ini ditunjukkan hasil bahwa variabel investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan dalam jangka panjang namun signifikan dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang ataupun pendek variabel investasi secara simultan memberikan hasil yang signifikan.Dalam jangka panjang investasi memiliki koefisien sebesar 0.241208 yang berarti dalam jangka panjang perubahan yang terjadi pada investasi sebesar 1% dapat menyebabkan perubahan pada PDB sebesar 0,24%.

Dalam jangka pendek investasi memiliki koefisien sebesar 0.372249 yang berarti dalam jangka pendek perubahan yang terjadi pada investasi sebesar 1% dapat menyebabkan perubahan pada PDB sebesar 0,37%.Terdapatnya hubungan yang positif dari variabel investasi terhadap PDB dalam jangka panjang maupun pendek memberikan artian bahwa pengambilan kebijakan melakukan investasi akan membawa dampak dalam jangka panjang maupun pendek artinya apabila pemerintah terus meningkatkan investasi Indonesia, maka dalam jangka panjang maupun pendek pengaruh tersebut dapat meningkatkan PDB Indonesia jika dikelola dengan baik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap PDB dalam jangka panjang dan berpengaruh positif dan signifikan dalam jangka pendek.Hal ini terjadi sesuai dengan meningkatnya jumlah trend investasi retail di Indonesia yang banyak diantaranya berinvestasi dalam bentuk saham dan juga obligasi.Meningkatnya trend investasi jangka pendek ini dikarenakan diera globalisasi seperti saat ini masyarakat lebih mudah melakukan kegiatan investasi akibat perkembangan teknologi.

Sumber daya alam di Indonesia masih merupakan daya tarik tersendiri dibandingkan negara negara sesama ASEAN dalam posisi sumber daya alam dan sumber daya manusianya.Padahal, pemerintah semestinya dapat menarik manfaat dari kesiapan peningkatan mutu infrastruktur, sumber daya manusia, pengetahuan, dan fisik.Namun, dewasa ini kesiapan itu masih belum memenuhi kebutuhan akan mutu profesionalisme dan good public governance dalam pelayanan investasi dengan memegang teguh peraturan yang tertuang dalam Undang-Undang Penanaman Modal.

Mobilitas modal dan teknologi secara dramatis mengubah cara berbagai negara memasuki alur sistem produksi global. Bagi negara berkembang maupun maju perubahan perubahan demikian membawa risiko maupun peluang. Bagi Indonesia sebagai negara berkembang terbuka peluang untuk berperan serta dalam produksi regional dan internasional dengan meningkatkan kesempatan kerja dan daya beli masyarakat.Tapi, resikopun dapat muncul dari kelemahan kebijakan dan arah gejala ekonomi kawasan regional.

Walaupun angka investasi di Indonesia masih tergolong minim dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya dan berbagai permaslahan investasi di Indonesia, namun ternyata angka tersebut masih dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam perkembangan PDB Indonesia.Hal ini mengindikasikan bahwa efek multiplier dari Investasi cukup memberikan dampak positif pada pertumbuhan PDB.

(6)

Maka dari itu,ini sesuai dengan hasil dimana dalam jangka pendek investasi dapat berpengaruh positif terhadap PDB secara signifikan.Hasil ini juga sesuai dengan teori Harrod-Domar dimana dijelaskan bahwa terdapat pengaruh yang baik dari investasi terhadap proses pertumbuhan ekonomi.Selain itu,hasil ini sesuai dengan penelitihan terdahulu dari Ambar Sariningrum (2010) yang memiliki hasil bahwa investasi dalam jangka pendek berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDB dan berpengaruh positif tidak signifikan dalam jangka panjangnya.

Meningkatnya investasi dapat memperbaiki perekonomian Indonesia, jika investasi dikelola dengan baik dan digunakan untuk mengembangkan infrastrukstur seperti pembangunan sarana transportasi, komunikasi serta pengembangan wilayah Indonesia yang merata.

Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap PDB

Dalam analisis penelitian ini ditunjukkan hasil bahwa variabel tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan dalam jangka panjang namun tidak signifikan dalam jangka pendek.Variabel tenaga kerja juga berpengaruh signifikan dalam mempengaruhi PDB Indonesia tahun 1997-2020 secara simultan.

Dalam jangka panjang tenaga kerja memiliki koefisien sebesar 0.010783 artinya dalam jangka panjang perubahan yang terjadi pada tenaga kerja sebesar 1% menyebabkan perubahan pada PDB sebesar 0,01%. Adanya hubungan yang positif antara tenaga kerja dan juga PDB dalam jangka panjang menunjukkan bahwa pengambilan kebijakan untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja produktif dalam jangka panjang pengaruh tersebut bisa meningkatkan PDB Indonesia.

Dalam jangka pendek tenaga kerja memiliki koefisien sebesar 0.004520 yang berarti dalam jangka pendek perubahan yang terjadi pada tenaga kerja sebesar 1% dapat menyebabkan perubahan pada PDB sebesar 0,004%. Hasil tersebut sesuai dengan teori pertumbuhan output total dan teori pertumbuhan Solow-Swan yang menyatakan bahwa variabel tenaga kerja memiliki pengaruh positif terhadap nilai Produk Domestik Bruto.

Berdasarkan penelitian terdahulu dari Bonokeling (2016) penelitian ini sedikit berbeda hasilnya,dikarenakan dalam jangka pendek tenaga kerja memiliki hubungan yang signifikan terhadap PDB dalam penelitiannya.Peningkatan jumlah tenaga kerja yang pesat dapat mempercepat pula laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) karena tenaga kerja merupakan pelaku dan pengelola faktor produksi lainnya sehingga peningkatan jumlah tenaga kerja di Indonesia akan berdampak positif terhadap peningkatan PDB. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang banyak pada usia produktif sehingga kebijakan pemerintah meningkatkan jumlah tenaga kerja dengan program padat karya akan berdampak positif. Sehingga dalam hal ini pengangguran juga akan berkurang dengan permintaan tenaga kerja yang semakin meningkat.

Pengaruh Ekspor Terhadap PDB

Dalam hasil penelitian ini menujukkan variabel ekspor dalam jangka pendek maupun jangka pendek, secara simultan ataupun parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDB Indonesia.

Dalam jangka panjang tenaga kerja memiliki koefisien sebesar 2.043650 yang berarti dalam jangka panjang perubahan yang terjadi pada ekspor sebesar 1% dapat menyebabkan perubahan pada PDB sebesar 2,04%. Sedangkan dalam jangka pendek ekspor memiliki koefisien sebesar Kemudian nilai koefisien regresi jangka pendek sebesar 1.485096 yang berarti dalam jangka pendek perubahan yang terjadi pada ekspor sebesar 1% dapat menyebabkan perubahan pada PDB sebesar 1,48%.

Dalam penelitian ini ditunjukkan bahwa variabel ekspor secara simultan ataupun parsial dalam jangka panjang maupun pendek berpengaruh signifikan terhadap PDB.Hal ini terjadi dikarenakan semakin terbukanya informasi dan juga semakin canggihnya teknologi dimana masyarakat dunia lebih mudah untuk mengakses informasi dan juga melakukan pembelian untuk barang-barang yang diproduksi di Indonesia.Selain itu,masyarakat ataupun perusahaan juga semakin mudah dalam menjual barangnya keluar negaranya dikarenakan semakin mudahnya regulasi dari pemerintah untuk melakukan kegiatan ekspor.

Hal ini juga menunjukkan bahwa ekspor memberi angin segar terhadap perekonomian Indonesia khususnya terhadap penerimaan APBN dan meningkatkan kinerja neraca perdagangan. Ekspor yang surplus dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dan mengurangi defisit APBN yang selalu membengkak. Ekspor dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam beberapa cara. Pertama, pengaruh langsung ekspor yaitu dengan adanya perbaikan teknologi bagi masing-masing negara yang melakukan kegiatan perdagangan luar negeri.Kedua, ekspor dapat membantu mengatasi kendala nilai tukar mata uang (exchange rate).Nilai tukar merupakan indikator makroekonomi yang penting di suatu negara, karena nilai tukar dapat mempengaruhi harga komoditas ekspor dan impor, upah pekerja diferensial terhadap negara lain, dan kesempatan kerja, sehingga ketidakstabilan nila tukar dapat menyebabkan ketidakstabilan kondisi makroekonomi di suatu negara.Sehingga peningkatan ekspor dibutuhkan untuk menstabilkan nilai tukar di suatu Negara

(7)

Hasil penelitian sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Ambar Sariningrum tahun 2010 yang menyatakan ekspor berpengaruh positif dan signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap PDB.Selain itu,hasil ini juga sesuai dengan teori pendapatan nasional pendekatan pengeluaran dimana jika ekspor meningkat maka pendapatan nasionalpun juga akan meningkat.

Dalam Model ECM ini nilai koefisien dari ECT adalah sebesar tentu tidak -0.604718 yang menunjukkan bahwa proporsi biaya ketidakseimbangan serta pergerakan PDB pada periode sebelumnya yang disesuaikan dengan periode sekarang adalah sekitar menunjukkan sebesar 60,4% dengan tingkat signifikansi ECT menunjukkan angka 0.0088 berarti signifikan pada tingkat signifikansi 5%.

E. PENUTUP Kesimpulan

1. Investasi Indonesia ditunjukkan oleh jumlah realisasi investasi baik PMDN maupun PMA.Pengaruh yang positif dari variabel investasi ini menunjukkan bahwa peningkatan investasi akan meningkatkan jumlah produk domestic bruto. Mobilitas modal dan teknologi secara dramatis mengubah cara berbagai negara memasuki alur sistem produksi global. Bagi negara berkembang maupun maju perubahan perubahan demikian membawa risiko maupun peluang. Bagi Indonesia sebagai negara berkembang terbuka peluang untuk berperan serta dalam produksi regional dan internasional dengan meningkatkan kesempatan kerja dan daya beli masyarakat.Tapi, resikopun dapat muncul dari kelemahan kebijakan dan arah gejala ekonomi kawasan regional.Menurut teori Harrod Dommar investasi memiliki pengaruh yang baik bagi pertumbuhan ekonomi dimana peningkatan jumlah investasi disatu sector akan meningkatkan jumlah produksi yang kemudian akan menggerakkan dan meningkatkan investasi di sector lain,dengan meningkatnya investasi dibanyak sector akan secara otomatis meningkatkan jumlah tenaga kerja terutama di sector padat karya yang pada akhirnya meningkatkan jumlah output dan meningkatkan jumlah produk domestic bruto.

2. Tenaga kerja dalam penelitian ini ditunjukkan oleh jumlah tenaga kerja yang bekerja. Tenaga kerja dapat meningkatkan jumlah PDB karena tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam suatu proses produksi.Dalam kegiatan produksi akan membutuhkan tenaga kerja untuk dapat menghasilkan sebuah output terlebih lagi pada sektor padat karya dimana dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja yang akan sangat mempengaruhi perubahan jumlah PDB.Maka dari itu tenaga kerja yang produktif dapat meningkatkan jumlah produk domestik bruto penduduk Indonesia.

Peningkatan jumlah tenaga kerja yang pesat dapat mempercepat pula laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) karena tenaga kerja merupakan pelaku dan pengelola faktor produksi lainnya sehingga peningkatan jumlah tenaga kerja di Indonesia akan berdampak positif terhadap peningkatan PDB sesuai dengan yang disebutkan dalam teori dari Sollow Swan. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang banyak pada usia produktif sehingga kebijakan pemerintah meningkatkan jumlah tenaga kerja dengan program padat karya akan berdampak positif. Sehingga dalam hal ini pengangguran juga akan berkurang dengan permintaan tenaga kerja yang semakin meningkat.Namun,peningkatan penyerapan tenaga kerja harus disertai dengan peningkatan produktivitas dari tenaga kerja tersebut agar tidak menghambat pertumbuhan ekonomi.

3. Ekspor Indonesia ditunjukkan oleh jumlah nilai ekspor migas dan nonmigas.Hal ini terjadi dikarenakan semakin terbukanya informasi dan juga semakin canggihnya teknologi dimana masyarakat dunia lebih mudah untuk mengakses informasi dan juga melakukan pembelian untuk barang-barang yang diproduksi di Indonesia.Selain itu,masyarakat ataupun perusahaan juga semakin mudah dalam menjual barangnya keluar negaranya dikarenakan semakin mudahnya regulasi dari pemerintah untuk melakukan kegiatan ekspor.Peningkatan jumlah ekspor akan meningkatkan permintaan didalam negeri yang dapat meningkatkan jumlah produksi dimana penambahan jumlah produksi tersebut membutuhkan tenaga kerja dan juga investasi agar dapat berjalan dengan lancar dimana hal ini sesuai dengan teori pendapatan nasional pendekatan pengeluaran dimana ekspor dapat mempengaruhi pendapatan nasional suatu negara.Maka dari itu peningkatan jumlah ekspor indonesia dapat meningkatkan jumlah PDB Indonesia.

Saran

1. Adanya krisis memang tidak berpengaruh signifikan terhadap PDB baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Namun, untuk kedepannya sebaiknya pemerintah memperhatikan tanda- tanda akan terjadi krisis yang dapat dilihat dari beberapa indikator makro ekonomi yang memburuk dan segera mengambil tindakan yang cepat dan efektif sehingga dampak krisis dapat segera diatasi dan dampaknya tidak begitu merugikan masyarakat Indonesia.

(8)

2. Pemerintah dapat meningkatkan jumlah penanaman modal asing dengan mempermudah iklim investasi dan regulasi agar penanaman modal asing lebih mudah.Selain itu pengembangan pasar modal merupakan solusi merupakan solusi yang bagus untuk mengakomodasi kepentingan ekonomi,baik masyarakat maupun investor.

3. Kebijakan yang dapat dilakukan pemerintah adalah meningkatkan lapangan kerja terutama di sector padat karya untuk jangka panjang maupun jangka pendek di berbagai bidang usaha sehingga banyak angkatan kerja yang dapat terserap sehingga jumlah tenaga kerja meningkat dan meningkatkan PDB juga.Selain itu pemerintah juga dapat meningkatkan bantuan berupa pendidikan dan pelatihan agar tenaga kerja yang terserap lebih produktif dan akan meningkatkan jumlah PDB di Indonesia. Cara lain untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja adalah dengan mempermudah arus informasi yang ditujukan agar masyarakat dapat lebih mudah mencari lowongan pekerjaan sampai ke seluruh pelosok negeri.

4. Pemerintah dapat membuat kebijakan meningkatkan ekspor komoditas yang dapat menguntungkan eksportir dan negara, mempermudah eksportir dalam melakukan kegiatan ekspor barang, bahkan pemerintah bisa membantu pihak eksportir untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan lebih mudah.Pemerintah juga dapat mempermudah perizinan untuk platform yang menyediakan jasa ekspor agar masyarakat dapat lebih mudah melakukan kegiatan ekspor.

5. Jumlah investasi, tenaga kerja, dan nilai ekspor secara bersama-sama berpengaruh terhadap produk domestik bruto. Sehingga pemerintah sebaiknya melakukan evaluasi terhadap ketiga variabel tersebut. Hal ini bertujuan agar pemerintah dapat meningkatkan produk domestic bruto dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan lebih efektif dan efisien.

UCAPAN TERIMA KASIH

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, sehingga panduan ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih khusus kami sampaikan kepada Asosiasi Dosen Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya dan Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya yang memungkinkan jurnal ini bisa diterbitkan.

DAFTAR PUSTAKA

Sariningrum, A. (2010). Analisis Pengaruh Investasi,Tenaga Kerja dan Ekspor Terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Tahun 1990-2007.Skripsi.Universitas Sebelas Maret

BONOKELING, D. E. (2016). PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, TENAGA KERJA, DAN EKSPOR,TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO DI INDONESIA TAHUN 1986 - 2015, 108.Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta

Sulaksono, A. (2015).PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDB SEKTOR PERTAMBANGAN DI INDONESIA. Jurnal Ekonomi Bisnis, Volume 20 No. 1.

Aini, A. N. (2018). ANALISIS PENGARUH TENAGA KERJA,INVESTASI, DAN EKSPOR NON MIGAS TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) INDONESIA PERIODE 2002- 2016. Universitas Brawijaya, 7.

Mahadika, I. N., Kalayci, S., & Altun, N. (2017). Relationship between GDP, foreign direct investment and export volume: Evidence from Indonesia. International Journal of Trade, Economics and Finance, 8(1), 51-54.

Jaya, M. D. (2013). Analisis Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing (PMA), Dan Ekspor Terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia Tahun 1998-2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 2(2).

Boediono. 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.

Damodar N Gujarati. 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga

Kuncoro, Mudrajad. 1997. Ekonomi Pembangunan Teori, Masalah, dan Kebijakan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

(9)

Moch. Doddy Ariefianto. 2012. Ekonometrika esensi dan aplikasi dengan menggunakan EViews.

Jakarta: ERLANGGA

Soediyono. (1990). Ekonomi Makro : Pengantar Analisis Pendapatan Nasional. Yogyakarta: Liberty.

Ilmar,Aminuddin.(2004).Hukum Penanaman Modal Di Indonesia.Prenada Media.

Raswatie, F. D. (2014). Hubungan Ekspor-Produk Domestik Bruto (PDB) di Sektor Pertanian Indonesia. Journal of Agriculture, Resource and Environmental Economics, 1(1), 28-42.

Pridayanti, A. (2014). Pengaruh ekspor, impor, dan nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia periode 2002-2012. Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), 2(2).

Syofian Siregar. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: KENCANA.

Lipsey, Robert E dan Fredrik Sjoholm, 2004. Foreign Direct Investment, Education and Wages in Indonesian Manufacturing. Journal of Development Economics Vol. 73.

Dumarry, 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga

Balasubramanyam, V. N., Salisu, M., & Sapsford, D. (1996). Foreign direct investment and growth in EP and IS countries. The economic journal, 106(434), 92-105.

Larasati, I. S. (2018). Pengaruh Inflasi, Ekspor, dan Tenaga Kerja Terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)(Studi Pada Indonesia, Malaysia, dan Thailand Tahun 2007–2016) (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).

Novianingsih, D. A., & BUDININGHARTO, S. (2011). Analisis Hubungan Antara Ekspor dan PDB di Indonesia Tahun 1999-2008 (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).

Sarwedi, S. (2002). Investasi Asing Langsung Di Indonesia Dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 4(1), 17-35.

Karlita, B. S., & GUNANTO, E. Y. A. (2013). Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Ekspor terhadap PDRB Sektor Industri di Kota Semarang Tahun 1993-2010 (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

Badan Pusat Statistik.2020.Data Statistik Indonesia.Jakarta

SARI, LAILA FATMALA. PENGARUH INVESTASI, ANGKATAN KERJA DAN HUMAN CAPITAL INVESTMENT TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI BANDAR

LAMPUNG TAHUN 2010-2017 PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM. Diss. UIN Raden Intan Lampung, 2019.

Tarigan,Robinson.2005.Ekonomi Regional.Edisi Revisi,Medan: Bumi Aksara Adrian Sutedi. 2014. Hukum Ekspor Impor. Jakarta: Raih Asa Sukses

Putri, Faza Aulia Nur. UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENINGKATKAN EKSPOR FURNITURE ROTAN INDONESIA KE JEPANG STUDI KASUS: FURNITURE ROTAN CIREBON. Diss. PERPUSTAKAAN, 2018.

Sumarsono, 2003. Dimensi Perkembangan Ketenagakerjaan.Jakarta:Bumi Aksara Samuelson, Sadono, 2002. Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi ketiga, PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Anwar, Arwiny Fajriah. "Analisis Pengaruh Utang Luar Negeri Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Produk Domestik Bruto Di Indonesia Periode 2000-2009." Skripsi. Makassar. Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (2011).

Wahyuningsih,Suci.”Analisis Sektoral Peran Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Penanaman Modal Asing Terhadap Produk Domestik Bruto Tahun 1990-2008.”Tesis.Jakarta.Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2010).

Djojohadikusumo,Sumitro.(1994).Perkembangan Pemikiran Ekonomi Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan.LP3ES

Todaro,Michael P.(1994).Pembangunan Ekonomi (Edisi Kelima) (Harris Munandar,Penerjemah).PT.Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Laju pertumbuhan permintaan akan tenaga kerja di propinsi Jawa Barat di wakili dengan pertumbuhan kesempatan kerjanya.Sedangkan untuk melihat laju pertumbuhan ekonomi di propinsi

Dengan menerapkan konsep kointegrasi yang dapat melihat hubungan jangka panjang terhadap nilai Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai variabel dependen dan investasi asing di

Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Ekspor, Investasi Dan Kredit Perbankan Sektor Pertanian Terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor Pertanian Provinsi

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi, ekspor, dan tenaga kerja bertindak sebagai faktor yang dapat menjelaskan perubahan Produk Domestik Bruto (PDB)

4. Hasil Tambang Nonmigas. Contohnya: bijih emas, bijih nekel, bijih tembaga, dan batu bara. Ekspor akan secara langsung mempengaruhi pendapatan nasional. Akan

Sehubungan hal diatas maka perlu dilakukan suatu penelitian terhadap pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Sumatera

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disarankan sebagai berikut : Indonesia mampu menjadi negara yang mandiri tanpa bergantung dari investasi

Kerangka Konseptual Berdasarkan tujuan yang dicapai penelitian ini dengan berbagai dukungan dari teori-teori serta penelitian sebelumnya, maka kerangka konseptual mengenai pengaruh