BAB V
STRATEGI KREATIF PRODUSER PROGRAM 15 MINUTES METRO TV
5.1. Strategi Kreatif Produser
Dalam menjalankan tugas, seorang produser tidak hanya dituntut untuk dapat memimpin dan memproduksi program tetapi juga harus kreatif dalam segala aspek yang dikerjakan.
Untuk itu memiliki strategi kreatif dalam menjalankan tugas sebagai produser juga perlu dipersiapkan dengan baik. Dalam sub-bab ini penulis akan menjabarkan strategi kreatif apa saja yang digunakan oleh produser program 15 Minutes dalam menjalankan tugasnya.
5.1.1. Menciptakan dan Mengembangkan Ide Produksi
Ketika memproduksi sebuah program, ide merupakan suatu konsep yang akan dituangkan dalam bentuk cerita atau skrip sehingga menjadi pijakan saat memproduksi suatu siaran televisi (Latief dan Utud, 2017:118). Seorang produser haruslah mampu menerjemahkan ide-ide mentah menjadi sebuah konsep yang nantinya akan dijadikan program televisi.
Dalam jawabanya, Produser 15 Minutes menjelaskan jika sebelum melakukan sebuah produksi akan mengadakan rapat mingguan. Rapat ini akan membahas persiapan produksi dan melakukan elaborasi ide bersama tim. Kreatifitas seorang produser dan tim sangatlah diperlukan saat menjalankan tugasnya. Namun dalam hal ini ada beberapa hal yang akan menjadi pertimbangan produser dalam menentukan topik yang akan diangkat yaitu kepemirsaan, kebaruan dan teknis peliputan. Seperti dalam penjelasan berikut
“Tim 15 Minutes melaksanakan rapat mingguan di hari Senin. Di Rapat ini dibahas persiapan produksi episode pekan itu, dan elaborasi ide topic dari semua tim”.2
“....Ide bisa datang dari mana saja. Bisa dari sosial (hal-hal yang lagi ramai dibahas) dari kegelisahan sendiri dari masukan tim atau orang lain”.3
“Kepemirsaan, apakah topik yang akan dibahas akan bermanfaat bagi penonton? Kebaruan, apakah sebuah judul sudah pernah dibahas atau belum? Teknis peliputan, apakah sebuah episode memungkinkan direkam proses produksinya?”4
2 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
3 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 01 Oktober 2021 pukul 16.18
Dari apa yang didapat, produser sangatlah terbuka dalam mencari ide-ide program dan juga melibatkan seluruh tim. Hal ini sama seperti apa yang dijelaskan oleh Eksekutif Produser INews Semarang tentang bagaimana produser harus bekerjasama dengan tidak hanya dengan asisten produksi saja melainkan juga seluruh tim agar dapat menghasil tayangan yang baik. Sebagai berikut
”Tentu harus selalu ada, karna gak mungkin juga satu produser memikirkan semua, semua harus dipikirkan produser gak mungkin juga pasti dia akan meminta masukan ke timnya gitu ke asisten produser, tim kreatifnya atau ke editor misalnya apa sih yang bisa membuat kita bisa lebih baik”5
Selain itu produser memiliki cara dalam memilih topik apa yang akan diangkat ke dalam program, terlihat dari bagaimana produser memikirkan manfaat topik bagi penonton, kebaruan dari topik yang akan diusung dan juga teknis saat produksi dilakukan. Seperti yang disampaikan oleh Eksekutif Produser INews Semarang
“memang harus tadi ya perencanaan banyak hal yang terkait baik mungkin itu temanya, manfaat atau kebaruan”6
“... soal kebaruan itu juga berkaitan dengan nilai berita kalau ini sebuah program berita atau news. Pasti nilai-nilai berita itu sudah sangat mm.. dikuasai betul oleh redaksi itu”7
“... ambil tema yang kayak menjadi semacam lagi dibicarakan sekarang”8
“...kita itu mementingkan atau mempertimbangkan bagaimana konten visual kita
“menarik””9
“...jadi inovasi untuk program itu sangat banyak terkaitnya, seperti terkait soal nilai berita, kemudian soal tren ini”10
4 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
5 Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser iNews TV Semarang (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
6 Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser iNews TV Semarang (Girindra Whardana) pada tanggal 26 November 2021 pukul 17.45
7 Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser iNews TV Semarang (Girindra Whardana) pada tanggal 26 November 2021 pukul 17.45
8Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser iNews TV Semarang (Girindra Whardana) pada tanggal 26 November 2021 pukul 17.45
9 Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser iNews TV Semarang (Girindra Whardana) pada tanggal 26 November 2021 pukul 17.45
Dalam hal ini TOR bisa dikatakan akan menjadi peta selama proses produksi. Yang artinya acuan dari apa yang akan dikerjakan oleh tim selama proses produksi hingga pasca produksi episode yang sedang dikerjakan. Seperti dalam penjelasan berikut
“Setelah menentukan tema, riset topik mulai dilakukan oleh researcher. Selanjutnya, hasil riset dikembangkan menjadi TOR (Term Of Reference) atau konsep oleh produser. Dalam TOR juga sudah ditentukan “siapa” narasumbernya dan ide show yang akan dituangkan dalam program”.11
“TOR dan naskah akan menjadi acuan agar tidak melenceng dari pembahasan”12.
Persiapan dan perencanaan yang dilakukan dalam proses produksi pada dasarnya bertujuan agar dapat mendapatkan hasil yang maksimal. Namun ada kalanya saat melakukan persiapan produser mengalami kendala untuk mendapatkan ide topik yang akan diangkat.
Dalam hal itu produser akan menanganinya dengan memberikan waktu tambahan untuk tim agar dapat memaksimalkan riset ide topik yang akan dibawakan nantinya.
“Jika dalam suatu rapat belum ada kesimpulan topik apa yang akan dibahas, tim diberi kesempatan untuk melakukan riset selama beberapa hari. Kemudian, rapat lain digelar untuk mempresentasikan hasil riset itu”.13
Maka dapat dikatakan pada tahap ini produser mempersiapkan dengan detail dan fleksibel dalam menangani perencanaan dan bagaimana menangani kendala yang dihadapi.
5.1.2. Membuat Design Program
Jika produser sudah menyepakati ide dan konsep dalam rapat, maka tahap selanjutnya adalah membuat desain produksi. Tahap ini akan bersangkutan dengan segala persiapan yang dibutuhkan untuk keperluan produksi program seperti penuangan ide ke dalam outline, penulisan script, storyboard, peninjauan lokasi pengambilan gambar, pembuatan dekor dan perencanaan lainnya yang dapat mendukung keperluan produksi (Morissan, 2013:310). Kunci keberhasilan dari sebuah produksi sangat ditentukan dari matangnya persiapan sebelum produksi dimulai.
10 Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser iNews TV Semarang (Girindra Whardana) pada tanggal 26 November 2021 pukul 17.45
11 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 01 Oktober 2021 pukul 16.18
12 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 01 Oktober 2021 pukul 16.18
13 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
“Setelah sebuah ide disepakati, produser dan asisten produksi berbagi tugas untuk menghubungi narasumber, menyediakan lokasi peliputan dan membuat draft naskah”.14
“....seluruh tim juga harus kreatif dalam memanfaatkan lokasi produksi episode agar menjadi interaktif”.15
“Strategi yang digunakan adalah dengan membuat program ini berbeda. Perbedaan utama yang dihadirkan adalah dinamisnya pembawaan informasi oleh presenter. Selain itu, berbagai jenis grafis visual juga seringkali ditampilkan untuk variasi show”.16
“Selain bereksperimen dengan berbagai format penayangan, kami juga menyesuaikan diri dengan presenter. Dalam beberapa episode tidak hanya Wahyu Wiwoho yang tampil dalam program ini”.17
Pada tahap ini produser sangat intens untuk mempersiapkan keperluan produksi, terlihat dari bagaimana membagi tugas dan memotivasi tim agar kreatif dalam melakukan tugasnya. Selain itu strategi yang digunakan oleh produser untuk membuat program ini berbeda adalah dinamisnya pembawaan informasi dari presenter dan berbagai grafis yang akan ditayangkan dalam tayangan. Itulah mengapa produser meminta tim untuk kreatif dalam memanfaatkan lokasi produksi agar lebih interaktif saat pengambilan gambar. Melakukan eksperimen juga merupakan salah satu cara produser untuk melakukan inovasi dalam menayangkan program. Hal ini juga didukung pernyataan dari Eksekutif Produser INews Semarang yang menjelaskan bahwa televisi memang erat kaitannya dengan tampilan dari program yang disuguhkan dan bagaimana memberikan grafis juga akan mempengaruhi tampilan dari program. Melakukan trial and error juga perlu dilakukan agar dapat lebih mengetahui format dan pembawaan seperti apa yang disukai oleh penonton
“...lebih bagaimana kemudian tontonannya enak gak sih dilihat gitu apakah cuma melihat berita itu cuma lihat orang gitu. Ini juga juga bagaimana kemudian tim redaksi juga kemudian beradaptasi dengan perkembangan teknologi begitu. Bagaimana kemudian grafis itu bisa dimunculkan kalo mungkin dulu susah gitu untuk menampilkan grafis-grafis itu tapi
14 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
15 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
16 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
17 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
sekarang sudah dengan kecanggihan teknologi IT mungkin bisa lebih variatif gitu grafisnya dan lebih bisa dinamis lagi”18
“...istilahnya trial dan error begitu bagaimana kemudian kita mengemas programnya itu menarik”19
Dalam memproduksi sebuah konten tentu ada kalanya beberapa materi yang dibutuhkan tidak meemungkinkan untuk diproduksi sendiri. Seperti program 15 Minutes yang memproduksi video sendiri namun jika memasukkan materi konten dari sebuah platform ataupun dari pihak lain tidak lupa untuk mencantumkan sumbernya. Berkaitan dengan itu berikut penuturan dari produser:
“Kami memproduksi video sendiri. Jika ada yang berasal dari narasumber atau pihak lain, kami meminta izin penayangan. Jika berasal dari youtube, kami mencantumkan nama pengunggahnya”.20
5.1.3. Menentukan Tim Kreatif
Tim kreatif merupakan orang-orang yang bertugas untuk mencari ide, mengumpulkan data, lalu menuliskannya ke dalam bentuk naskah yang nantinya akan menjadi pedoman saat melakukan produksi (Latief dan Utud, 2017:251). Itu artinya tim kreatif akan bertanggung jawab akan kebutuhan materi naskah yang sudah ditentukan. Berdasarkan data yang didapat, produser 15 Minutes tidak bisa memilih siapa saja yang akan menjadi tim kreatif dalam program tersebut. Hal itu dikarenakan pembentukan tim secara keseluruhan dilakukan oleh eksekutif produser. Pada program 15 Minutes peran tim kreatif ini digantikan oleh asisten produksi. Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan berikut dari produser dan asisten produksi:
“Tim dibentuk oleh eksekutif produser”21
“...Produser dan asisten produksi berbagi tugas untuk menghubungi narasumber, menyediakan lokasi peliputan dan membuat draft naskah”.22
18 Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser iNews TV Semarang (Girindra Whardana) pada tanggal 26 November 2021 pukul 17.45
19 Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser iNews TV Semarang (Girindra Whardana) pada tanggal 26 November 2021 pukul 17.45
20 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
21 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
“Produser seringkali meminta pendapat dari tim untuk melengkapi alur kontennya seperti gimmick, grafis dsb”. 23(Asisten produksi)
“Dengan memberikan referensi-referensi tayangan dan sering-sering berdiskusi atau brainstorming. Biasanya dari situ muncul ide-ide menarik”. 24(Asisten produksi)
Jika dilihat dari apa yang disampaikan, asisten produksi mengerjakan tugasnya sesuai dengan arahan yang diberikan oleh produser. Selain memberikan arahan, produser juga memberikan motivasi kepada asisten kreatif dengan membangun komunikasi melalui diskusi.
5.1.4. Menentukan Satuan Kerja
Ketika memproduksi sebuah program, produser tidak mengerjakan segala hal seorang diri tetapi akan dibantu oleh satuan kerja. Satuan kerja yang biasa disebut crew, tim ataupun kerabat produksi ini memiliki jobdesk masing-masing dalam mengerjakan sebuah program yang akan diproduksi. Sebagai pemimpin sangatlah penting bagi produser untuk dapat menyatukan orang-orang dalam tim untuk membangun kerjasama yang baik. Hubungan kerjasama yang baik dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dengan membangun rasa keterikatan dan saling memiliki satu sama lain dalam kelompok (Setiyanti, 2016:62).
Adapun pembagian tugas, cara bekerja tim dan kegiatan yang dilakukan produser untuk menyatukan tim sebagai berikut
“Tim dibentuk oleh eksekutif produser. Eksekutif produser: Rina Rahmadani, Produser:
Rheza Ardiyansyah, Baiq Mutia , Asisten produksi: Eugine Vina, Irma Yanti, Video editor:
Fikrie Zul”.25
“Makan siang bersama, nonton bioskop bersama”.26
Produser menyatakan dalam program 15 Minutes ada beberapa jabatan dan job desk yang tersedia seperti eksekutif produser, produser, asisten produksi, dan video editor. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pada tahap ini produser tidak memiliki wewenang untuk menentukan siapa saja yang akan bekerjasama dalam timnya, melainkan eksekutif
22 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
23 Hasil wawancara dengan Asisten Produksi 15 Minutes (Eugenia Vina dan Irma Yanti) pada tanggal 18 Agusutus 2021 pukul 17.43
24 Hasil wawancara dengan Asisten Produksi 15 Minutes (Eugenia Vina dan Irma Yanti) pada tanggal 18 Agusutus 2021 pukul 17.43
25 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
26Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
produserlah yang menentukan. Namun meskipun tidak memilih sendiri siapa saja yang akan berada dalam timnya produser mengoptimalkan dan juga membangun kedekatan dengan melakukan beberapa aktivitas bersama di luar pekerjaan.
Apa yang dilakukan oleh produser ini juga selaras dengan pernyataan Eksekutif Produser INews Semarang yang mengatakan bahwa perlu dilakukannya komunikasi di luar urusan kantor untuk lebih mendekatkan satu sama lain. Sebagai berikut
“...membangun komunikasi di luar hal pekerjaan dengan tim saya .Saya juga lakukan begitu, buat saya ini juga untuk membangun trust dan kenyaman begitu. Jadi gak melulu hubungan saya dan temen-temen di kantor hanya kerja di kantor, ketemu, berdiskusi soal pra produksi program gitu misalnya sudah selesai produksi, evaluasi terus saya pulang kantor udah selesai”27
5.1.5. Bersama Dengan Pengarah Acara Menentukan Pengisi Acara
Menentukan pengisi acara tidak bisa dilakukan sembarangan, produser haruslah melakukan riset dan mempertimbangkan orang yang akan dipilih. Artis, presenter, pembawa acara, pembaca berita atau siapa pun yang akan mengisi acara adalah orang-orang yang menjadi polesan utama sebuah acara televisi (Naratama, 2013:150). Maka dari itu perlu selektif untuk menentukan orang-orang yang akan mengisi program yang akan diproduksi.
Program 15 Minutes merupakan sebuah program acara dengan format penelusuran yang memposisikan presenter untuk membawakan acara.
“Host yang dipilih disesuaikan dengan karakter program yang bersifat casual dan pembawaanya santai. Begitu pula dengan narasumber. Gaya dialog host dan narasumber kadang menggunakan kata ganti gue dan elo”.28
“Wahyu Wiwoho adalah presenter yang cerdas dan memiliki pembawaan yang pas dengan 15 Minutes yang cenderung dibahas santai dengan gimmick show dan ditampilkan ngepop”.29
“Kredibilitasnya yang utama dan tentu terkait dengan tema yang dibahas”.30
27 Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser iNews TV Semarang (Girindra Whardana) pada tanggal 26 November 2021 pukul 17.45
28 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
29 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 01 Oktober 2021 pukul 16.18
Berdasarkan penjelasan tersebut, penting bagi produser untuk melihat kredibilitas dari pengisi acara yaitu host dan narasumber yang sesuai dengan kebutuhan acara. Hal ini agar materi yang diangkat dapat dibahas oleh orang kompeten dengan topik pembahasan dan presenter dapat menghidupkan suasana sesuai dengan karakter acara tersebut. Dapat dikatakan bahwa perencanaan dalam membuat program tidak hanya menyesuaikan kebutuhan acara semata namun juga tentang kredibilitas dari jawaban yang akan disampaikan kepada penonton oleh pengisi acara.
5.1.6. Menyusun Anggaran Biaya Produksi
Program televisi merupakan pekerjaan kreatif. Tidak hanya kreatif dengan ide-ide program melainkan juga dari sisi ekonomi untuk menghasilkan program yang terbaik (Latief dan Utud, 2017:245). Menyusun anggaran biaya produksi tidaklah sederhana karena ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan seperti lokasi, setting (dekor), peralatan, pengisi acara, durasi, dll. Maka dari itu seorang produser haruslah teliti dalam menentukan apa saja yang menjadi kebutuhan saat memproduksi program. Penggunaan dana yang tepat sasaran dan eksekusi yang terstruktur merupakan cara untuk menekan budget produksi.
“Ada batas budget produksi yang sudah diajukan sebelumnya. Budget harus disesuaikan dan tidak boleh melebihi budget produksi yang telah ditentukan”.
“Tentu saja budget produksi telah disediakan perusahaan, setiap program memiliki budget produksi yang berbeda-beda. Pengajuan biaya produksi dilakukan tim pada pihak finance dan budget control”.
“Tim akan mengalokasikan dana per episode yang selalu dilaporkan setelah pelaksanaan proses produksi”.
Dari apa yang disampaikan, produser melakukan perencanaan dalam menentukan batas budget produksi sebelumnya. Itu artinya produser akan menggunakan budget yang disediakan sekaligus memperkirakan segala kebutuhan selama proses produksi agar tidak melebihi batas. Lalu di akhir produksi tim akan memberikan laporan sebagai pertanggungjawaban dana yang sudah digunakan selama produksi.
30 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 01 Oktober 2021 pukul 16.18
5.1.7. Melakukan Koordinasi Promosi dan Publikasi
Untuk memperkenalkan sebuah tayangan, produser akan melakukan promosi dan publikasi kepada khalayak. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah promosi on air.
Promosi on air merupakan seluruh bentuk promosi yang dilakukan oleh stasiun televisi dengan menggunakan layar televisinya sendiri (Kencana dan Susilowardani, 2018:145).
Namun dengan berkembangnya zaman, promosi dan publikasi juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan platform di media sosial dengan tujuan memperluas area untuk menjangkau khalayak.
Berdasarkan penuturan produser 15 Minutes, promosi dan publikasi yang dilakukan tidak hanya melalui televisi tetapi juga melalui media sosial. Berikut penuturan dari produser 15 Minutes.
“Selain melalui televisi setelah satu episode tayang, bisa juga disaksikan di YouTube 15 Minutes Metro TV. Selain itu, potongan episode juga ditayangkan melalui IGTV
@15minutes.metrotv selama tiga hari dalam sepekan”.31
“Audiens menyambut positif tayangan kami dengan mem-folow akun social media YouTube, Instagram dan Twitter. Berbagai tanggapan pun tertulis di kolom komentar sejumlah episode”.32
31 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
32 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
Gambar 6
Instagram Program 15 Minutes
Sumber: https://www.instagram.com/15minutes.metrotv/
Gambar 7
YouTube Channel Program 15 Minutes
Sumber: https://www.youtube.com/c/15MinutesMetroTV/videos
Bahkan jika dilihat pada tangkapan gambar dari akun instagram program 15 Minutes, mereka juga mencantumkan platform media sosial lain seperti nama ID TikTok dan link yang terhubung ke kanal YouTube program 15 Minutes. Ternyata dari pemanfaatan media sosial sebagai media promosi dan publikasi tidak hanya berhasil untuk mempublikasikan program tetapi juga dapat menjadi penjembatan bagi tim program 15 Minutes untuk mendapatkan feedback dari penonton.
Hal ini juga diperkuat dari pendapat Eksekutif Produser INews Semarang yang menyatakan bahwa tidak hanya menayangkan program melalui televisi saja tetapi perlu juga media pendamping dan bagaimana pemanfaatan fitur-fitur yang disediakan oleh platform tersebut. Sebagai berikut
“...sekarangkan yang praktiskan kita gak bisa selalu pantau televisi ya dan dimudahkan dengan adanya youtube itu dan saya rasa memang inovasi ini penting karena sudah gak bisa ditolak bahawa saingan televisi itu bukan hanya sesama televisi. Kita juga bersaing dengan media sosial juga terutama dengan konten audio visual ya, yang di YouTube atau misalnya reel”33
5.1.8. Melakukan Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari sebuah produksi dimana produser akan mengevaluasi apa yang dikerjakan dan membandingkan dengan apa yang sudah direncanakan di awal. Pada tahap ini, kinerja tim dan produser akan dievaluasi untuk memperbaiki kekurangan ataupun kesalahan yang terjadi.
“Proses evaluasi dilakukan di rapat mingguan setiap hari Senin”.34
“Seorang penonton sempat menyatakan bahwa durasinya kepanjangan. Hal itu menjadi masukan tersendiri bagi tim, bahwa ternyata 15 menit yang dirasa singkat pun masih terkesan panjang”.35
“Setiap menit harus dipikirkan dengan matang agar tidak terkesan membosankan”.36
33 Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser iNews TV Semarang (Girindra Whardana) pada tanggal 26 November 2021 pukul 17.45
34 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
35 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
36 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 15.48
37
Berdasarkan hasil data yang didapat bahwa produser akan melakukan evaluasi di hari Senin yang artinya dilakukan bersamaan dengan jadwal rapat mingguan. Produser 15 Minutes juga mengatakan bahwa pernah mendapatkan komentar tentang durasi yang dirasa terlalu panjang yang akhirnya menjadi bahan evaluasi bagi seluruh tim agar memperhatikan konten yang akan ditayangkan. Bisa dikatakan produser tanggap dengan masukan-masukan dari pihak luar yang sekiranya dapat memperbaiki tayangan.
5.2. Komunikasi Organisasi
Dalam penelitian ini peneliti akan membahas komunikasi organisasi menurut Frederick Taylor berdasarkan 4 gagasan yang dipaparkan dari segi manajemen saintifik. Fokus dari gagasan Taylor adalah studi saintifik dan desain proses kerja yang dilakukan mengacu pada efisiensi kerja dan menawarkan rekomendasi yang berkaitan dengan struktur organisasional dan prosesnya.
5.2.1. Memiliki satu cara terbaik untuk melakukan pekerjaan
Sebelum melakukan sebuah produksi perlu untuk mempersiapkan segala kebutuhannya termasuk mengatur pekerjaan. Mengatur pekerjaan ini berkaitan dengan jadwal pekerjaan dan apa yang akan dikerjakan di waktu-waktu yang ditentukan.
“Tentu dalam hal ini, hari dan jam tayang mempengaruhi contoh jam tayang untuk 15 Minutes adalah hari Rabu pukul 18.45 WIB. Artinya kurang lebih seminggu sebelum tayang, perencanaan harus dilakukan mulai dari menentukan tema yang pas untuk diangkat sampai menentukan narasumber. Yang biasa kami lakukan Senin menentukan tema, Selasa TOR (Term Of Reference) sudah terbentuk, Rabu dan Kamis melakukan produksi. Jumat dan Senin melakukan editing. Kemudian Rabu ditayangkan tentunya sudah melewati pemeriksaan Quality Control dari departemen yang bertugas”.37
“Sama seperti program TV lain. Pra produksi dalam program 15 Minutes dimulai dengan perencanaan ide dan topic pembahasan. Setelah menentukan tema, riset topic mulai dilakukan oleh researcher. Selanjutnya hasil riset dikembangkan menjadi TOR (Term Of Reference) atau konsep oleh produser. Dalam TOR juga sudah ditentukan “siapa”
narasumbernya dan ide show yang akan dituangkan dalam program. Dalam pra produksi, naskah host dan pertanyaan untuk narasumber juga detil ditulis. Dalam produksi, TOR dan
40
naskah menjadi acuan agar tidak melenceng dari pembahasan. Selanjutnya tinggal mengikuti konsep yang sudah direncanakan dalam pra produksi. Pasca produksi dalam proses ini, kami melakukan editing. Editing pun dilakukan berdasarkan konsep atau TOR di pasca produksi. Intinya konsep menentukan produksi dan pasca produksi. Jadi pra produksi harus matang dulu sebelum eksekusi (produksi)”.38
Dari apa yang dijelaskan, produser menyusun dengan detil hari dan kegiatan apa saja yang akan dikerjakan oleh tim. Perencanaan ini dilakukan agar kegiatan yang dilakukan lebih terstruktur dan efisien bagi seluruh tim yang bertugas.
Pernyataan produser juga selaras dengan pendapat dari Eksekutif Produser Inews yang berpendapat demikian
“Jadi selalu ada perencanaan, itu secara manajemen juga kan perencanaan sesuatu yang penting karena kan tidak bisa kita langsung jalan begitu. Selalu harus ada yang kita siapkan apa yang mau kita lakukan ya memang titik pentingnya disitu”.39
5.2.2. Personil harus dipilih secara saintifik
Agar dapat bekerja dengan baik, sebuah tim haruslah diisi oleh orang-orang yang kompeten dibidangnya. Maka perlu dilakukan seleksi dan mempertimbangkan beberapa hal lainya supaya dapat memaksimalkan kemampuan bekerja orang-orang yang nantinya akan dipilih.
“Dipilih berdasarkan pengalaman dan kredibilitas anggota tim. Biasanya memang ada jenjang jobdesk dalam sebuah program”40
Berdasarkan jawaban produser sebelumnya bahwa produser tidak menentukan tim yang akan bekerja melainkan Eksekutif Produser. Namun dari yang diketahui produser setiap orang-orang yang dipilih berdasarkan pengalaman dan kredibilitas dalam mengerjakan tugas- tugasnya.
38 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 01 Oktober 2021 pukul 16.18
39 Hasil wawancara dengan Eksekutif Produser iNews TV Semarang (Girindra Whardana) pada tanggal 26 November 2021 pukul 17.45
5.2.3. Pekerja harus dihargai dengan insentif yang sesuai dengan apa yang mereka hasilkan
Insentif diartikan sebagai pemacu yang ditawarkan oleh perusahaan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan sesuai target atau bahkan melebihi target yang ditentukan (Handoko, 2002:176). Pemberian insentif merupakan upaya perusahaan untuk menjaga kinerja karyawan agar dapat bekerja dengan baik dan maksimal.
Metro TV sebagai perusahaan yang menaungi program 15 Minutes melakukan pemberian insentif kepada karyawan yang sudah melakukan pekerjaanya dengan baik. Hal ini terbukti dari pernyataan produser sebagai berikut:
“Insentif pernah dilakukan. Insentif diberikan saat rating dan share program melebihi batas target”.41
“Tentu pemberian insentif pada karyawan sangat berpengaruh pada motivasi kerja. Insentif bisa mendorong karyawan untuk lebih giat menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya”.42
Dari penjelasan diatas, perusahaan memberikan insentif untuk karyawan ketika melakukan tugasnya sesuai dengan target yang ditentukan atau lebih. Ternyata pemberian insentif memiliki dampak untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan juga menjadi motivasi bagi karyawan untuk lebih giat menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan.
Namun pemberian insentif ini di luar dari kapasitas produser yang melakukan tugasnya sebagai penanggung jawab program. Sedangkan pemberian insentif merupakan ranah perusahaan.
5.2.4. Pekerjaan harus dibagi sehingga manager merencanakan pekerjaan dan pekerja mengikuti rencana
Dalam merencanakan pekerjaan tentu saja ada pihak-pihak dengan berbagai jabatan dari yang paling tinggi hingga paling bawah yang mengaturnya. Namun dalam penelitian ini eksekutif produser lah yang menyusun tim dan Produser yang akan menentukan tugas harian yang akan dilakukan untuk masing-masing orang di dalam tim.
41 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 01 Oktober 2021 pukul 16.18
42
“Eksekutif Produser: Rina Rahmadani (bertanggung jawab secara editorial), Produser:
Rheza Ardiansyah, Baiq Mutia (bertanggung jawab atas konten dan proses produksi), Asisten Produksi: Eugine Vina, Irma Yanti (bertanggung jawab memenuhi kebutuhan pre- produksi, produksi dan pasca produksi), Video Editor: Fikrie Zul (bertanggung jawab menyusun tayangan)”.43
Jika dari yang dijelaskan produser 15 Minutes, setiap orang sudah memiliki tanggung jawab dari perencanaan kerja masing-masing yang akan dilakukan. Hal ini guna memudahkan pengerjaan kerja tim agar fokus dengan bidangnya masing-masing. Terlihat dari pembagian yang sesuai dengan kapasitas dan jabatan yang sudah ditetapkan.
43 Hasil wawancara dengan Produser 15 Minutes (Baiq Mutia) pada tanggal 01 Oktober 2021 pukul 16.18