• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di hotel kota Malang, yaitu pada sahid Montana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di hotel kota Malang, yaitu pada sahid Montana"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di hotel kota Malang, yaitu pada sahid Montana Dua yang beralamat di Jalan Candi Panggung No. 2, Damar Boutique yang beralamat di Jalan Kedawung No. 45, Front One yang beralamat di Jalan Pisang Kipas 5, Rayz UMM yang beralamat di Jl.Sengkaling No. 1.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Explanatory yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel – variabel dalam penelitian. Metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

C. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan industri hotel yang berada di wilayah Kecamatan Lowokwaru yang berjumlah 4 hotel dengan seluruh jumlah karyawan sebanyak 125 karyawan.

(2)

Tabel 3.1 Daftar jumlah karyawan

No Hotel Karyawan Room Boy

1 Hotel Sahid Montana Dua 50 7

2 Damar Boutique Hotel 10 5

3 Hotel Front one Malang 5 4

4 Rayz UMM Hotel 60 14

Jumlah 125 30

D. Sampel

Menurut Sugiyono (2019) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang di ambil yaitu seluruh karyawan bagian room boy yang berjumlah 30 orang karyawan pada industri hotel kota Malang.

E. Variabel Penelitian 1. Variabel Penelitian

a. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel dependen (variabel terikat). Variabel independen dalam penelitian ini yaitu gaya kepemimpinan.

b. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen yaitu variabel yang di pengaruhi oleh variabel bebas (variabel independen). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan.

(3)

c. Variabel Intervening

Variabel intervening yaitu variabel yang berpengaruh terhadap variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Variabel intervening dalam penelitian ini yaitu kepuasan kerja.

2. Definisi Operasional Variabel dan Indikator

(Sugiyono, 2015) mengemukakan bahwa definisi operasional variabel adalah suatu sifat, atribut atau nilai dari objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Gaya Kepemimpinan (X) Kepemimpinan didefinisikan sebagai kecenderungan perilaku pemimpin dalam hal melakukan tugas kepemimpinan. Gaya kepemimpinan transformasional yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu perilaku dari seorang pimpinan yang mampu mendatangkan perubahan di dalam diri karyawannya.

Gaya kepemimpinan yang dipakai untuk menilai dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan transformasional, dengan menggunakan indikator :

1) Pengaruh ideal, yang mana pemimpin menanamkan kebanggan didalam perusahaan serta memiliki visi misi yang berorientasi ke depan dalam mengembangkan perusahaan.

(4)

2) Motivasi inspiratif, Pimpinan mendorong karyawan dengan memberikan motivasi bagi kemajuan karyawan. Hal ini dilakukan agar dapat mendorong bawahannya untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi.

3) Stimulasi intelektual, Pemimpin berusaha mengembangkan kemampuan bawahan dan pemimpin berusaha menyelesaikan masalah dengan cara baru.

4) Perhatian individual, pimpinan selalu memperhatikan karyawannya dengan memberikan pujian jika melakukan pekerjaan dengan baik serta melatih dan menasehati karyawan.

b. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan (Y) Kinerja adalah hasil kerja yang di capai seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Pencapaian kinerja dapat diukur dengan:

1) Ketepatan penyelesaian tugas, merupakan ketepatan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang di tentukan.

Mampu mencapai jumlah target yang telah ditetapkan.

2) Kerjasama antar karyawan, merupakan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas serta bekerja sama dalam mengerjakannya.

c. Variabel Intervening (Z)

Variabel intervening dalam penelitian ini adalah Kepuasan Kerja (Z) Kepuasan kerja yaitu sikap karyawan yang merasa puas dengan apa

(5)

yang diberikan oleh perusahaan dan ditunjukan dengan perilaku karyawan terhadap perusahaan tersebut.

Indikator kepuasan kerja yaitu :

1) Gaji, kepuasan gaji karena telah menyelesaikan pekerjaan sesuai tugasnya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2) Pekerjaan itu sendiri, kepuasan karyawan saat menyelesaikan pekerjaanya karena pekerjaan sesuai dengan keinginan.

3) Rekan kerja, kepuasan terhadap hubungan dengan rekan kerja. Saling memberikan bantuan dalam kerja sama tim.

4) Atasan, orang yang mengendalikan kegiatan perusahaan, mempengaruhi karyawan dengan sikap,serta perlakuan baik terhadap karyawan.

3. Pengukuran Variabel

(Sugiyono, 2015) mengatakan bahwa skala likert merupakan skala yang dipakai untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang/

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala likert berdimensi 5 skala sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skala Likert

Jawaban Penilaian Gaya Kepemimpinan

Kepuasan

kerja Kinerja Sangat Setuju

(SS)

5 Sangat

Transformasional

Sangat Puas

Sangat Tinggi

Setuju (S) 4 Transformasional Puas Tinggi

Netral (N) 3 Cukup

Transformasional

Cukup Puas Cukup Tidak Setuju

(TS)

2 Tidak

Transformasional

Tidak Puas Rendah Sangat Tidak

Setuju (STS)

1 Sangat Tidak Transformasional

Sangat Tidak Puas

Sangat Rendah

Sumber: Sugiyono (2015)

(6)

F. Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.

1. Data Primer

Menurut (Sugiyono 2014) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data dengan observasi langsung. Data primer di peroleh secara langsung melalui responden (karyawan hotel) dengan menggunakan kuisioner yang berisi pertanyaan mengenai gaya kepemimpinan, kinerja karyawan, kepuasan kerja.

2. Data Sekunder

Menurut (Sugiyono 2016) data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen. Sumber data sekunder merupakan sumber data pelengkap yang berfungsi melengkapi data yang diperlukan data primer. Data sekunder yang di pakai peneliti di dapat dari tempat penelitian secara langsung.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yang berisi pertanyaan mengenai hal hal yang di butuhkan didalam penelitian ini.

Kuisioner ini ditujukan untuk karyawan industri hotel pada wilayah Lowokwaru.

(7)

H. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Uji validitas adalah alat ukur valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011). Dalam mengukur validitas dapat dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.

Skor total ialah nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item.

Jika ialah nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item. Jika korelasi antara skor item dengan skor total signifikan pada taraf nyata α= 0,05, maka dapat dikatan bahwa alat pengukur untuk menguji validitas empirik menggunakan rumus Pearson Correlation Product Moment, yaitu :

Keterangan :

rxy = Korelasi antara Variabel X dan Y n = Jumlah Responden

X = Skor Butir Intrumen Y = Skor Total Item Intrumen Σ = Jumlah skor X

Σ = Jumlah skor Y

(8)

Kriteria kelayakan perhitungan ini yaitu:

a. r hitung > r tabel, maka dapat dinyatakan valid b. r hitung < r tabel, maka dapat dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reabilitas

Pengujian reabilitas merupakan alat untuk mengukur kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dalam melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS dengan menggunakan model Alpha. Sedangkan pengambilan keputusan reabilitas, suatu instrument dikatakan reliabel jika nilai cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2016).

I. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2018).

Untuk mendeteksi model yang kita gunakan memiliki distribusi normal atau tidak yaitu dengan uji Kolmogorov Sminorv (KS). Kriteria pengambilan keputusan dengan uji statistik Kolmogorov Smirnov yaitu :

a. Jika signifikasi > 0.05 maka data berdistribusi normal b. Jika signifikasi < 0.05 maka data berdistribusi tidak normal

(9)

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Apakah terjadi relasi, berarti terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya (Ghozali, 2016). Metode yang dapat digunakan untuk menguji ada tidaknya multikolineritas yaitu dengan melihat dari Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas yaitu:

a. Jika tolerance value > 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolineritas.

b. Jika tolerance value < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi multikolineritas.

Menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linear yang sempurna.

Menurut (Ghozali, 2018) model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas dalam regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dengan nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2018).

3. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedesitas adalah varian yang tidak homogen. Uji ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui ketidaksamaan varian dari residual satu ke pengamatan yang lain, supaya data yang diperoleh yang bersifat homogeny diuji menggunakan uji glejser. Model regresi bisa dikatakan baik jika model tersebut memenuhi syarat dengan tidak terjadinya heteroskedastistas. Jadi, uji glejser ini digunakan untuk mengetahui ada

(10)

tidaknya heteroskedastistas atau apakah model ini terbebas dari heteroskedastistas (Ghozali, 2018) Gejala uji heteroskedastistas terjadi jika signifikannya <0.05 artinya dengan kriteria jika nilai sig. variabel independent lebih kecil dari 0.05 maka terjadi heteroskedastistas, tetapi jika nilai sig.

variabel independent lebih besar dari 0.05 maka tidak terjadi heteroskedastistas.

J. Teknik Analisis Data 1. Rentang Skala

Dalam penelitian ini rentang skala digunakan untuk mengetahui kinerja karyawan, gaya kepemimpinan, kepuasan kerja dengan menggunakan rumus rentang skala (Umar, 2014) sebagai berikut:

Keterangan:

n = jumlah sampel

m = jumlah tabulasi jawaban Rs = rating scale (skala penilaian)

Jawaban Berdasarkan rumus di atas, maka dapat diperoleh rentang skala dengan perhitungan sebagai berikut:

Rs =

=

= 24

(11)

Tabel 3.3 Rentang Skala Rentang

Skala

Gaya Kepemimpinan

Kinerja Karyawan

Kepuasan Kerja 30 – 53 Sangat Tidak

Transformasional

Sangat Rendah Sangat Tidak Puas 54 – 77 Tidak

Transformasional

Rendah Tidak Puas

78 – 101 Cukup

Transformasional

Cukup Cukup Puas

102 – 125 Transformasional Tinggi Puas 126 – 150 Sangat

Transformasional

Sangat Tinggi Sangat Puas

a. Rentang skala 30 – 53 menunjukkan nilai variabel kinerja dan kepuasan sangat rendah, sedangkan gaya kepemimpinan sangat tidak transformasional

b. Rentang skala 54 – 77 menunjukkan nilai variabel kinerja rendah, dan kepuasan tidak puas, sedangkan gaya kepemimpinan tidak transformasional.

c. Rentang skala 78 – 101 menunjukkan nilai variabel kinerja, kepuasan, dan gaya kepemimpinan cukup.

d. Rentang skala 102 – 125 menunjukkan nilai variabel kinerja tinggi, dan kepuasan puas, sedangkan gaya kepemimpinan transformasional.

e. Rentang skala 126 – 150 menunjukkan nilai variabel kinerja sangat tinggi, dan kepuasan sangat puas, sedangkan gaya kepemimpinan sangat transformasional.

(12)

2. Path Analysis

(Ghozali, 2011) mengatakan bahwa analisis jalur (path analysis) merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda. Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas langsung terhadap variabel terikat.

Model yang digunakan dalam analisis jalur, yaitu:

a. Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan

Gambar 3.1

Analisis Jalur gaya kepemimpinan transformasional Terhadap kinerja karyawan

Dirumuskan persamaan Y = a + b X + e Keterangan :

Y : Kinerja karyawan a : Konstanta

b : Koefisien regresi gaya kepemimpinan X : Gaya kepemimpinan

b. Pengaruh gaya kepemimpinan transformsional terhadap kepuasan kerja

Gambar 3.2

Analisis Jalur Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan kerja

Gaya Kepemimpinan (X)

Kinerja (Y)

Gaya Kepemimpinan (X)

Kepuasan Kerja (Z)

(13)

Dirumuskan dalam persamaan Z = a + bX + e Keterangan :

Z : Kepuasan kerja

b : Koefisien Gaya kepemimpinan X : Gaya kepemimpinan

c. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

Gambar 3.3

Analisis Jalur Kepuasan kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Dirumuskan dalam persamaan Y = a + bZ + e Keterangan :

Y : Kinerja karyawan a : Konstanta

b : Koefisien regresi kepuasan kerja Z : Kepuasan kerja

d. Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening

Gambar 3.4

Analisis Jalur Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan dengan kepuasan kerja

Kepuasan Kerja (Z)

Kinerja (Y)

Gaya Kepemimpin

an

Kepuasan Kerja

Kinerja 1

2 3

4

(14)

Dapat dirumuskan dalam persamaan: Y = a + bX + bZ + bX.Y Y : Kinerja Karyawan

X : Gaya Kepemimpinan Z : Kepuasan Kerja

a : konstanta (nilai Y apabila X = 0)

b : koefisien regresi (nilai peningkatan maupun penurunan)

Pada penelitian ini peneliti menggunakan path analysis untuk melakukan analisis. Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini menggunakan software SPSS dengan ketentuan uji T taraf signifikansi Alpha

= 0,05 atau p ≤ 0,05 yang dimunculkan kode (sig.T) dimana hal tersebut digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat Sani & Maharani (2013).

K. Pengujian Hipotesis 1. Uji-t

Uji t (t-test) melakukan pengujian terhadap koefisien secara parsial, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Menurut (Ghozali, 2012), uji T digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel bebas (X) secara individu terhadap variabel terikat (Y).

(15)

Keterangan:

t = nilai

= koefisien regresi

= standar eror dan estimasi

Dasar pengambilan keputusan yang digunakan dalam uji t adalah:

a. Jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka hipotesis ditolak. Hal tersebut berarti variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap b. variabel dependen.

c. Jika nilai probabilitas signifikansi < 0,05, maka hipotesis diterima. Hal tersebut berarti variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Uji Mediasi

Uji intervening atau uji mediasi dilakukan untuk melihat apakah variabel kepuasan kerja mengintervening pengaruh variabel gaya kepemimpinan terhadap variabel kinerja karyawan digunakan rumus Sobel Test:

Keterangan:

Sa : standart eror X-Z Sb : standart eror Z-Y b : Koefisien regresi Z-Y

(16)

a : Koefisien regresi X-Z

Untuk menguji signifikan pengaruh tidak langsung secara parsial, maka dihitung dengan rumus yaitu (Ghozali, 2018).

Hasil perhitungan signifikansi uji sobel dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi jika tabel nilai t hitung > nilai t tabel.

Gambar

Tabel 3.1 Daftar jumlah karyawan
Tabel 3.2 Skala Likert
Tabel 3.3  Rentang Skala  Rentang  Skala  Gaya  Kepemimpinan  Kinerja  Karyawan  Kepuasan Kerja  30 – 53  Sangat Tidak  Transformasional

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan variasi komposisi yang dilakukan pada toner buatan juga berpengaruh terhadap sifat magnetik, pada toner komposisi polimer, fly ash dan karbon (50:30:20) dengan

JADWAL MATA KULIAH SEMESTER GANJIL PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT1. TAHUN AKADEMIK 2015/2016 SEMESTER I

Dokumen yang ada dibedakan menjadi dua bagian, yaitu Assesment Sheet dan Assesment Record. Di mana setiap dokumen yang ada digunakan untuk mempermudah proses yang ada dalam

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda,

Kemudian pemilihan obyek penelitian yaitu implementasi decision tree pada hasil seleksi PPDB di Kota Surakarta dengan pertimbangan jumlah data yang ada banyak

Kompetisi di industri perbankan sudah sangat ketat sehingga bank syariah tidak dapat lagi sekedar mengandalkan produk-produk standar untuk menarik nasabah.Pengembangan produk

N., (2016) Perbandingn Efektivitas Pendidikan Kesehatan Gigi Menggunakan Media Video dan Flip Chart Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak.. Jurnal

Pen- gukuran daya dukung habitat dilakukan secara kuantitatif melalui pengukuran produktivitas tumbuhan pakan MEP yang dalam hal ini dibatasi pada produktivitas buah dan