• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Globalisasi adalah poses internasionalisasi dari pasar dan perusahaan yang merubah perusahaan modern dalam menjalani bisnis (Wheelen & Hunger, 2006 : 6). Globalisasi merupakan salah satu hal yang harus dihadapi oleh berbagai bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Sehingga Indonesia yang merupakan anggota masyarakat dunia, tidaklah dapat dan tidak akan menutup diri dari pengaruh internasional, karena antara negara satu dan negara lainnya pasti terjadi saling interaksi yang dimana akan membawa dampak-dampak tersebut seiring semakin majunya teknologi informasi serta terbukanya sistem negara. Globalisasi tentu membawa dampak bagi perekonomian Indonesia, terutama pertumbuhan Indonesia. Dengan harapan yang cukup besar pemerintah Indonesia memproyeksikan pertumbuhan Indonesia membaik dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dengan cara membandingkan pendapatan domestik bruto dari tahun dasar pengambilan ke tahun – tahun sesudahnya.

Pemerintah telah optimis dalam memproyeksikan pertumbuhan ekonomi seperti yang terlihat di gambar 1.1, namun menurut hasil riset Badan Pusat Statistik, kondisi perekonomian Indonesia dalam 5 tahun terakhir mengalami penurunan dari tahun ke tahun seperti yang ditampilkan di gambar 1.2.

(2)

Atas Dasar Tahun 2000

Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia oleh BI

Gambar 1. 2 Pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto Indonesia Tahun 2010 – 2014

Sumber: Laporan Keuangan BI & BPS

Kondisi makro Indonesia yang semakin menurun ini menyebabkan persaingan bisnis di dalam negeri semakin ketat dan kompetitif, sehingga semua perusahaan dari berbagai sektor berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan di bidangnya. Termasuk juga sektor pembiayaan multifinance yang mengalami perlambatan pertumbuhan dalam jumlah pembiayaan semenjak 5 tahun terakhir seperti yang terlihat pada gambar 1.3. Bahkan hingga September 2015 angka jumlah pembiayaan yaitu sebesar 371,4 triliun dari Desember 2014 yang sebesar 366,1 triliun yang meningkat hanya sebesar 3%.

25% 30% 32% 3% % 10% %

(3)

Gambar 1. 3 Pertumbuhan Pembiayaan Mutifinance 2010 – 2015 Sumber: bi.go.id

PT. Federal International Finance atau akrab dengan nama sebutan FIFGROUP menjadi salah satu perusahaan pembiayaan yang ternama di Indonesia. FIFGROUP sebagai perusahaan pembiayaan mempunyai kontribusi yang cukup besar yaitu 6,93% dalam tahun 2014 dari total pembiayaan di Indonesia. FIFGROUP berupaya untuk selalu bertumbuh di setiap tahunnya walaupun kondisi makro Indonesia yang tidak mendukung. Terlihat dari pembiayaan yang dikeluarkan oleh FIFGROUP di tahun 2014 yaitu sebesar 25,38 triliun atau meningkat sebesar 26% dibanding tahun 2013 yang hanya 20,14 triliun.

Pencapaian ini didukung penuh oleh 3 pilar utama yaitu sumber daya manusia, sistem, dan strategi. Dari sisi SDM, kinerja karayawan memang menjadi salah satu pendukung dari tercapainya tujuan perusahaan seperti yang di capai oleh FIFGROUP pada tahun 2014 berhasil memperoleh peningkatan productivity dengan angka yang 5%. Tolak ukur pengukuran produktivitas yang digunakan adalah Employee Productivity dengan perhitungan jumlah account customer aktif dibagi dengan jumlah karyawan. Dari sisi sistem, memang pada dasarnya perusahaan yang mapan mempunyai sistem yang baik dan terintegrasi dari sistem informasi, standar operasi, dan lain-lain. Hal tersebut digunakan ntuk mendukung dan memberi arahan dari setiap aktivitas yang akan dikerjakan dari level officer hingga direktur. Lalu poin terakhir yaitu dari sisi strategi, strategi memang tombak perusahaan untuk menghadapi tantangan eksternal maupun tantangan internal serta menjadikannya batu loncatan dalam mencapai tujuan. Di dalam level perusahaan, manajemen strategis diterapkan untuk perumusan, pelaksanaan dan eksekusi ide atau gagasan

(4)

yang telah disepakati dan dibuat oleh hasil persetujuan bersama. Di akhir tahun 2010 FIFGROUP mempunyai inisiatif untuk mendirikan Corporate Planning and Control Departement yang berperan untuk merencanakan dan mengontrol kinerja perusahaan sehingga dalam perjalanan bisnisnya dapat bertahan dan berkelanjutan. Corporate Planning and Control Departement dalam pelaksanaan kerjanya menerapkan manajemen strategi di perusahaan. Selain itu departemen Corporate Planning and Control Departement juga bertugas dalam melakukan monitoring dan controlling dari corporate project.

FIFGROUP dalam menghadapi gejolak perekonomian Indonesia mempunyai strategi dalam pemanfaatan sumberdaya manusia yang dimiliki. Dalam hal ini, FIFGROUP memandang bahwa setiap individu mempunyai peranan dan kemampuan mengembangkan kualitas diri, tim, lingkungan kerja serta fungsi lainnya. Tentunya, inovasi dan perbaikan ini tidak berhenti pada sekedar pengumpulan semata. Divisi Human Capital di FIFGROUP memberikan wadah untuk peningkatan ide-ide inovatif dan perbaikan yang diwadahi oleh Quality Convention internal. Wadah tersebut adalah FIFGROUP Innovation Award (FIA). Di tahun 2014 rekor yang ingin dicapai adalah 350 Quality Control Circle (project tim satu fungsi) dan Quality Control Project (project tim lintas fungsi) yang terimplementasi. Pada bulan September 2014, telah terimplementasi 210 QCC dan 140 QCP. Angka ini pun menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun 2013. Dan ternyata target tersebut dapat tercapai dikarenakan banyaknya proyek yang telah di submit sesuai dengan gambar 1.4. Esensi proyek dalam suatu perusahaan memang menjadi kontributor tercapainya target perusahaan untuk selalu berinovasi dalam bisnis.

(5)

Gambar 1. 4 Number of Improvement Project Submission Sumber: PT. Federal International Finance

Proyek perusahaan menjadi salah satu kontributor terbesar dalam pertumbuhan perusahaan, seperti contoh di tahun 2014 kontribusi pembiayaan sebesar 565,6 miliar dari porsi 25,38 triliun adalah pembiayaan mobil baru dan bekas yang merupakan lini usaha baru dari FIFGROUP di tahun 2014 yang lahir dari proyek departemen Business Development. Terbukti bahwa investasi ke dalam sebuah proyek merupakan salah satu langkah perusahaan untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari. Namun investasi merupakan langkah yang penuh resiko. Inevstasi (biaya) merupakan kebutuhan utama dalam proyek agar proyek dapat berjalan dan menghasilkan benefit dari siklus hidup proyek dan satu tahapan terpenting dari project management yaitu monitoring dan controlling guna mengatur dan memantau segala sesuatu agar yang telah direncanakan di awal dapat tercapai. Sehingga investasi (biaya) tidak boleh luput dari proses monitoring dan controlling guna tercapainya tujuan dari proyek.

Corporate Planning and Control Departement yang bertugas untuk melakukan kegiatan tersebut tentunya mengalami proses yang sulit dalam melakukan proses monitoring dan controlling bukan hanya dari segi proyek saja melainkan melakukan proses tersebut dalam lingkup perusahaan. Sehingga akan lebih baik jika

(6)

perusahaan mempunyai sebuah tools yang merangkum kinerja investasi dari proyek-proyek yang berjalan saat ini di perusahaan guna mempermudah proses monitoring dan controlling serta membantu proyek dalam merealisasi nilai benefit yang diinginkan. Penulis selaku karyawan magang ingin mengaplikasikan sebuah tools yang dapat membantu perusahaan dalam monitoring dan controlling dari investasi proyek yaitu dengan membuat dashboard cost and benefit analysis serta sekaligus membuat penelitian ini berjudul: DESAIN MODEL BISNIS DASHBOARD COST

AND BENEFIT ANALYSIS STUDI KASUS PADA PT. FEDERAL

INTERNATIONAL FINANCE

1.2. Rumusan Masalah

Setelah ditemukannya adanya masalah di dalam penelitian ini, sehingga peneliti dapat merumuskan masalah seperti berikut:

1. Bagaimanakah proses monitoring dan controlling proyek-proyek yang berjalan saat ini di PT. Federal International Finance?

2. Desain model bisnis apakah yang sesuai untuk membantu dalam monitoring dan controlling proyek-proyek di PT. Federal International Finance?

3. Bagaimanakah merancang sebuah sistem yang memudahkan pihak manajemen untuk monitoring dan controlling proyek-proyek di PT. Federal International Finance?

1.3. Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penyusun menuliskan ruang lingkup masalah terkait penelitian yang dilakukan pada departemen Corporate planning and control di PT. Federal International Finance, pembahasan cost and benefit analysis mencakup planned & actual benefit, planned & actual cost, serta planned net benefit dan actual net benefit, serta discrepancy dari corporate project yang berjalan.

Dalam rancangan desain dashboard cost and benefitanalysis terbagi dalam 3 fase. Fase 1 yaitu prototyping dan design model dari dashboard yang memakan waktu 5 bulan yaitu dari bulan maret - september. Fase 2 yaitu approval dan trial oleh user. Fase 3 yaitu approval terakhir dan implementasi oleh user. Dikarenakan penulis melakukan internship selama 6 bulan di PT. Federal International Finance

(7)

penulis mendapati keterbatasan waktu sehingga tahap pembuatan dashboard hanya berada dalam fase 1 saja.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini antara lain bertujuan untuk:

1. Mengetahui proses monitoring dan controlling proyek-proyek yang berjalan saat ini di PT. Federal International Finance.

2. Mengetahui desain model bisnis apakah yang sesuai untuk membantu dalam monitoring dan controlling proyek-proyek di PT. Federal International Finance.

3. Mengetahui bagaimana merancang sebuah sistem yang memudahkan pihak manajemen untuk monitoring dan controlling proyek-proyek di PT. Federal International Finance.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang penulis lakukan adalah: 1. Bagi pihak Perusahaan

• Diharapkan penelitian ini dapat membantu pihak manajemen PT. Federal International Finance dalam membuat model bisnis untuk monitoring dan controlling dari proyek-proyek yang berjalan.

• Diharapkan penelitian ini dapat membantu pihak manajemen PT. Federal International Finance dalam membuat tools untuk monitoring dan controlling dari proyek-proyek yang berjalan.

2. Bagi pihak Peneliti

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan penelitian lanjutan tentang peran penting tools Cost and benefit analysis sebagai alat bantu dalam monitoring dan controlling proyek-proyek yang berjalan dalam perusahaan.

3. Bagi Pihak Penulis

Penelitian ini memberikan kesempatan bagi penulis dalam belajar menganalisa pentingnya sebagai alat bantu dalam monitoring dan controlling proyek. Serta penelitian ini penulis dapat mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah dipelajari di Binus University.

(8)

1.6. State Of The Art (Tinjauan Pustaka)

Tabel 1. 1 State Of The Art No Penulis, Tahun, Judul Jurnal, Nama Jurnal Metode Riset Hasil Adaptasi 1 Oana Velcu-Laitinen & Ogan M. Yigitbasioglu (2012), The Use of Dashboards in Performance Management: Evidence from Sales Managers, The International Journal of Digital Accounting Research Vol. 12, p. 39 – 58 Kuantitatif, Deskriptif

Ada korelasi yang tinggi antara kegunaan yang berbeda dari dashboard dan produktivitas pengguna. Ini menunjukkan bahwa dashboard yang dianggap sebagai alat yang efektif dalam manajemen kinerja. Teori serta pemahaman mengenai dashboard untuk penerapan dalam pemodelan dashboard cost and benefit analysis.

Tabel 1. 1 State Of The Art (Lanjutan) No Penulis, Tahun, Judul Jurnal, Nama Jurnal Metode Riset Hasil Adaptasi 2 Heather Jones, Filipe Moura, Tiago Domingos (2014), Transport infrastructure project evaluation using cost-benefit analysis, Procedia - Kualitatif, Eksploratif CBA dapat membantu pengambil keputusan memilih alokasi yang paling efisien dari sumber daya. Dalam riset ini, CBA di nyatakan

Penerapan analisis faktor-faktor cost and benefit analysis dalam pembuatan dashboard cost and benefit analysis.

(9)

Social and Behavioral Science Vol. 111, p. 400 – 409

sebagai alat evaluasi dan kelemahan utama.

3 Noraini Che Pa & Abdullah Mohd Zin (2011), Requirement Elicitation: Identifying the Communication Challenges between Developer and Customer, International Journal on New Computer Architectures and Their Applications Vol. 1, p. 371 – 383 Kuantitatif, Deskriptif Riset ini menunjukan bahwa ada tantangan dalam berkomunikasi dalam proses requirement elicitation di Malaysia. Penerapan teori requirement elicitation dalam pembuatan dashboard cost and benefit analysis.

Tabel 1. 1 State Of The Art (Lanjutan) No Penulis, Tahun, Judul Jurnal, Nama Jurnal Metode Riset Hasil Adaptasi

4 Adel Alshamrani & Abdullah Bahattab (2015), A Comparison Between Three SDLC Models Waterfall Model, Kualitatif, Komparatif

Dalam analisis ini, strength dan weakness dari Waterfall Model, Spiral Model, dan Incremental / model Iterative akan Pengaplikasian Waterfall model pada proses pembuatan dashboard

(10)

Spiral Model, and Incremental/Iterative Model, IJCSI International

Journal of Computer Science Issues Vol. 12, p. 106 – 111

dibahas dan perbandingan

singkat dari aspek lain. 5 Oana Velcu-Laitinen & Ogan M. Yigitbasioglu (2012), A Review of Dashboards in Performance Management: Implication for Design and Research, International Journal of Accounting Information System Vol. 13, p. 41 – 59 Kualitatif, Eksploratif Penelitian ini mengidentifikasi isu-isu penting organisasi yang mungkin perlu dipertimbangkan ketika menerapkan dashboard dikarenakan dashboard mempunyai banyak kegunaan yang masih dapat dikembangkan. Teori serta pemahaman mengenai dashboard untuk penerapan dalam pemodelan dashboard cost and benefit analysis.

Tabel 1. 1 State Of The Art (Lanjutan) No Penulis, Tahun, Judul Jurnal, Nama Jurnal Metode Riset Hasil Adaptasi

(11)

6 Pauwels et al. (2009), Dashboards as a Service Why, What, How, and What Research Is Needed?, Journal of Service Research Vol. 12, p. 175 – 189 Kuantitatif, Eksploratif

Riset ini membahas alasan untuk pengembangan ini dan menjelaskan apa dashboard,

bagaimana mengembangkan mereka, apa yang mendorong adopsi mereka, dan yang penelitian akademik diperlukan untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi mereka. Kegunaan dashboard untuk pengambilan keputusan.

Tabel 1. 1 State Of The Art (Lanjutan) No Penulis, Tahun, Judul Jurnal, Nama Jurnal Metode Riset Hasil Adaptasi

(12)

7 Irma Irawati Ibrahim; Cuk Tho (2012), INFORMATION SYSTEM DESIGN OF PERFORMANCE ACHIEVEMENTS MONITORING IN THE UNIVERSITY: A CASE STUDY IN BINUS UNIVERSITY, International Journal of Communication & Information Technology Vol. 6, p. 1 – 7 Kualitatif, Deskriptif

Desain utama sistem informasi untuk pemantauan kinerja universitas, mulai dari penerimaan siswa, kinerja dosen, mahasiswa prestasi akademik, efektivitas dan efisiensi pelayanan, termasuk lulusan. Kegunaan dashboard dalam proses monitoring

Gambar

Gambar 1. 1 Proyeksi Pendapatan Domestik Bruto Indonesia Tahun 2010 – 2014
Gambar 1. 2 Pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto Indonesia Tahun   2010 – 2014
Gambar 1. 3 Pertumbuhan Pembiayaan Mutifinance 2010 – 2015  Sumber: bi.go.id
Gambar 1. 4 Number of Improvement Project Submission  Sumber: PT. Federal International Finance
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian Anda juga harus menyatakan bahwa karena Anda mengajukan permohonan terhadap Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris yang

Sebelumnya dikatakan bahwa Kecamatan Reok lolos untuk menjadi Pusat Kegiatan Lokal dikarenakan memiliki pelabuhan kelas III dan jalan areteri yang mendukung

Lokasi tersebut dipilih secara purposif dengan alasan (a) ja- lan lintas Papua merupakan jalan yang mengikuti garis perbatasan antara Indonesia dan Papua New Guinea

1.1 PERSIAPAN YANG PERLU DIPERHATIKAN Ada beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan sebagai seorang pengajar sebelum mengakses E-learning UPU diantaranya yaitu

Rencana ini menggambarkan arah, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan penyelenggaraan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan yang sesuai dengan tugas

pembiayaan tetep akan diberikan dengan jumlah pembiayaan di.. kurangi, hal ini tentunya akan berdampak kepada pihak BPRS Haji Miskin tersebut, yang mana nantinya

Kenaikan indeks harga terjadi pada subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,04 persen, minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,09 persen, serta makanan

value Teks default yang akan dimunculkan jika user hendak mengisi input maxlength Panjang teks maksimum yang dapat dimasukkan. emptyok Bernilai true jika user dapat tidak