• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUSUNAN REDAKSI Penanggung Jawab: Dr. H. Aceng Hasani, M.Pd.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SUSUNAN REDAKSI Penanggung Jawab: Dr. H. Aceng Hasani, M.Pd."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Jurnal Membaca Volume 3 Nomor 2 November 2018 Jurnal Membaca

http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

e-ISSN 2580-4766 p-ISSN 2443-3918

JURNAL MEMBACA BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Pertama kali menerbitkan jurnal volume 1 nomor 1 pada April 2016, jurnal ini memuat tulisan-tulisan sekitar bahasa dan sastra Indonesia dengan tujuan

untuk mengembangkan studi ilmiah di Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia.

SUSUNAN REDAKSI Penanggung Jawab:

Dr. H. Aceng Hasani, M.Pd.

Redaktur:

Arip Senjaya, S.Pd., M.Phil.

Mitra Bestari:

Dr. Yeyen Maryani, Hum.

Dr. Sumiyadi, M.Hum.

Desain Grafis dan Fotografer:

Farid Ibnu Wahid, M.Pd.

Desma Yuliadi Saputra, S.Pd.

Sirkulasi:

Mufti Lathfullah Syaukat Fasya

TEKNIK PENULISAN

Para kontributor hanya diperbolehkan menulis menggunakan bahasa nasional dan bahasa internasional (khususnya bahasa Inggris). Jika tulisan dalam berbahasa Indonesia maka abstrak dalam bahasa Inggris dan bila tulisan bahasa Inggris, maka abstrak menggunakan bahasa Indonesia.

Alamat Redaksi:

Jalan Raya Ciwaru No. 25 Kampus FKIP Untirta Sempu, Ciwaru.

Telepon (0254) 280330 ext. 111

email: jmbsi@untirta.ac.id/fwahid77@yahoo.co.id

Dewan Penyunting:

Dr. Dase Erwin Juansah, M.Pd.

Dr. Ade Husnul Mawadah, M.Hum.

Dr. Hj. Tatu Hilaliyah, M.Pd.

Odien Rosidin, S.Pd., M.Hum.

Sekretariat:

Ahmad Supena, S.Pd., M.A.

Erwin Salpa Riansi, M.Pd.

Lela Nurfarida, M.Pd.

Ilmi Solihat, M.Pd.

(4)

Volume 3 Nomor 2 November 2018 Jurnal Membaca

Jurnal Membaca

http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

e-ISSN 2580-4766 p-ISSN 2443-3918

PERSYARATAN PENULISAN JURNAL MEMBACA

Bahasa dan Sastra Indonesia

PEDOMAN PENULISAN:

1. Jenis Artikel: Artikel seyogianya merupakan tulisan yang didasarkan pada hasil penelitian empirik (antara lain dengan menggunakan strategi penelitian ilmiah termasuk survei, studi kasus, percobaan/eksperimen, analisis arsip, dan pendekatan sejarah), atau hasil kajian teoretis yang ditujukan untuk memajukan teori yang ada atau mengadaptasi teori pada suatu keadaan setempat, dan/atau hasil penelaahan teori dengan tujuan mengulas dan menyintesis teori- teori yang ada. Semua jenis artikel belum pernah dimuat di media apapun.

2. Format Tulisan: Tulisan harus sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia dengan extensi file docx. (Microsoft Word) dan menggunakan acuan sebagai berikut.

2.a Margin: Kiri & Atas (4 cm), Kanan & Bawah (3 cm) 2.b Ukuran Kertas: A4 (21 cm x 29,7 cm)

2.c Jenis huruf: Times New Roman 2.d Ukuran Font: 12 pt

2.e Spasi: 1,5 (kecuali judul, identitas penulis, abstrak dan referensi: 1 spasi)

2.f Penulisan judul menggunakan huruf kapital dan sub-judul dengan huruf besar-kecil.

2.g Jumlah halaman termasuk tabel, diagram, foto, dan referensi adalah 15-20 halaman.

3. Struktur Artikel: Untuk artikel hasil penelitian menggunakan struktur sebagai berikut:

3.a Judul idealnya tidak melebihi 12 kata yang menggunakan Bahasa Indonesia, 10 kata yang menggunakan Bahasa Inggris, atau 90 ketuk pada papan kunci, sehingga sekali baca dapat ditangkap maksudnya secara komprehensif

3.b Identitas penulis (baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi.

Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nomor HP. Untuk penulis kedua dan seterusnya selain nama dicantumkan di footnote halaman pertama);

3.c Abstrak. Jika bagian isi dalam bahasa Indonesia, maka abastrak dibuat dalam bahasa Inggris. Jika bagian isi dalam bahasa Inggris, maka abstrak dibuat dalam bahasa In- donesia. Ditulis secara gamblang, utuh, dan lengkap menggambarkan esensi isi keseluruhan tulisan dan dibuat dalam satu paragraf.

3.d Kata kunci dipilih secara cermat sehingga mampu mencerminkan konsep yang dikandung artikel terkait untuk membantu peningkatan keteraksesan artikel yang bersangkutan.

3.e Sistematika penulisan untuk penelitian empirik

i. Pendahuluan: Berisi latar belakang masalah penelitian, dasar pemikiran, tujuan, manfaat.

ii. Kajian Pustaka: Bahan yang diacu dalam batas 10 tahun terakhir. Karya klasik yang relevan dapat diacu sebagai sumber masalah tetapi tidak untuk pem- bandingan pembahasan.

(5)

Jurnal Membaca Volume 3 Nomor 2 November 2018 Jurnal Membaca

http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

e-ISSN 2580-4766 p-ISSN 2443-3918 iii. Metode Penelitian: Menggunakan metode penelitian yang relevan.

iv. Analisis dan Hasil: Mengungkapkan analisis dan hasil penelitian, membahas temuan, sesuai dengan teori dan metode yang digunakan

v. Penutup

vi. Daftar Pustaka: Nama belakang/keluarga, nama depan. Tahun. Judul (tulis miring). Kota: Penerbit

3.f Sistematika penulisan untuk kajian teoretis i) Judul (Tidak lebih dari 10 kata);

ii) Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/ jurusan/

instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nomor HP);

iii) Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris, maksimal 150 kata; disertai kata kunci maksimal lima kata);

iv) Pendahuluan (Berisi latar belakang disertai tinjauan pustaka dan tujuan);

v) Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian);

vi) Simpulan;

vii) Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir).

4. Penyuntingan

4.a Artikel dikirim kepada timredaksi dengan alamat email:

jmbsi@untirta.ac.id (cc: Andezamsed@gmail.com dan fwahid77@yahoo.co.id) jika menggunakan file dalam bentuk CD dikirim ke alamat redaksi.

4.b Artikel yang telah dievaluasi oleh tim penyunting atau mitra bebestari berhak untuk ditolak atau dimuat dengan pemberitahuan secara tertulis, dan apabila diperlukan tim penyunting akan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan revisi sesuai dengan rekomendasi hasil penyuntingan. Untuk keseragaman format, penyunting berhak untuk melakukan pengubahan artikel tanpa mengubah substansi artikel.

4.c Semua isi artikel adalah tanggung jawab penulis, dan jika pada masa pracetak ditemukan masalah di dalam artikel yang berkaitan dengan pengutipan atau HAKI, maka artikel yang bersangkutan tidak akan dimuat. Tulisan yang dimuat dan ternyata merupakan hasil plagiasi, sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

4.d Untuk artikel yang dimuat, penulis akan mendapatkan 1 eksemplar berkala sebagai tanda bukti pemuatan, dan wajib memberikan kontribusi biaya pencetakan sesuai ketentuan tim berkala Jurnal Membaca Bahasa dan Sastra Indonesia sebesar Rp300.000 di luar ongkos kirim. Untuk penulis intern (Untirta) Rp500.000 tanpa ongkos kirim.

Alamat Redaksi Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untirta

Jl. Raya Jakarta KM. 4 Pakupatan, Serang-Banten Telp. 0254 280330 ext. 111, Email: jmbsi@untirta.ac.id

Narahubung:

Farid Ibnu Wahid, M.Pd. (08176961532)

Desma Yuliadi Saputra, S.Pd. (08998666141)

(6)

Volume 3 Nomor 2 November 2018 Jurnal Membaca

Jurnal Membaca

http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

e-ISSN 2580-4766 p-ISSN 2443-3918

Daftar Isi

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI MEDIA PETA KONSEP PADA SISWA KELAS VIII H SMPN 14 KOTA SERANG TAHUN AJARAN 2018/2019

Ade Husnul Mawadah dan Rohilah

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI

Andriyani

KAJIAN SOSIOLINGUISTIK PEMAKAIAN VARIASI BAHASA KEN (CANT) OLEH PARA PENGEMIS DI LINGKUNGAN LAMPU MERAH KOTA SERANG, PROVINSI BANTEN

Arip Senjaya, Ilmi Solihat, dan Erwin Salpa Riansi

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS BAHASA INDONESIA

Asep Muhyidin dan Masrupi

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKAT- KAN KEMAMPUAN PEMERANAN DRAMA

N. Ida Rosida, Odin Rosidin, dan Farid Ibnu Wahid

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS PADA SISWA KELAS VII G DI SMP NEGERI 17 KOTA SERANG

Nani

APRESIASI SASTRA PESERTA DIDIK TINGKAT DASAR (STUDI KASUS SDIT IRSYADUL IBAD PANDEGLANG, BANTEN)

Nur Seha dan Dody Kristianto

PENGUASAAN KOSAKATA DAN KECERDASAN INTERPER- SONAL DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

Tatu Hilaliyah

PUISI DAN AURAT

Arip Senjaya

91

101

111

119

129

135

145

157

169

(7)

Jurnal Membaca Volume 3 Nomor 2 November 2018 Jurnal Membaca

http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

e-ISSN 2580-4766 p-ISSN 2443-3918

(8)

91 Volume 3 Nomor 2 November 2018

e-ISSN 2580-4766 p-ISSN 2443-3918 Jurnal Membaca

http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI MEDIA PETA KONSEP PADA SISWA KELAS VIII

H SMPN 14 KOTA SERANG TAHUN AJARAN 2018/2019

Ade Husnul Mawadah dan Rohilah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Adehusnul_29@yahoo.co.id

Abstrak

Pada pembelajaran menulis teks berita ada tiga indikator yang harus dicapai. Indikator tersebut adalah (1) siswa mampu menulis teks berita menggunakan kalimat efektif, (2) siswa mampu menulis teks berita dengan menggunakan unsur 5W + H secara lengkap, dan (3) siswa mampu menulis teks berita dengan ejaan dan tanda baca secara tepat. Di kelas VIIIH SMPN 14 Kota Serang, pembelajaran menulis berita belum mencapai ketuntasan karena nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 65, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal di sekolah tersebut adalah 75. Penggunaan media peta konsep mampu meningkatan nilai siswa hingga mencapai ketuntasan 93,75%. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran termasuk kategori aktif karena meningkat dari 46,3% menjadi 77,48%. Skor akhir pengamatan aktivitas guru juga mengalami peningkatan dari 65% pada siklus I menjadi 76,25% pada Siklus 2. Hal itu menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran termasuk dalam kategori baik. Dari hasil pengamatan evaluasi pembelajaran diketahui bahwa siswa mengalami peningkatan yang signifikan dari enam aspek yang diamati. Skor rata-rata di sklus 1 adalah 65% dan meningkat menjadi 76,25% di siklus II. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemanfaatan media peta konsep berpengaruh sangat signifikan terhadap peningkatan kemampuan nilai menulis berita pada siswa kelas VIII H di SMPN 14 Kota Serang.

Kata Kunci: Pembelajaran, Menulis Berita, Peta Konsep

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Permasalahan yang peneliti dapatkan ketika melakukan observasi dengan guru Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII H SMP Negeri 14 Kota Serang adalah keteram- pilan siswa dalam menulis teks berita masih kurang. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang hanya memperoleh nilai 65, sedangkan untuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP Negeri 14 Kota Serang mencapai nilai 75.

Padahal menulis berita secara singkat, padat,

dan jelas merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa kelas VIII.

Pada pembelajaran menulis teks berita ada tiga indikator yang harus dicapai. Indikator tersebut adalah (1) siswa mampu menulis teks berita menggunakan kalimat efektif, (2) siswa mampu menulis teks berita dengan meng- gunakan unsur 5W + H secara lengkap, dan (3) siswa mampu menulis teks berita dengan ejaan dan tanda baca secara tepat.

Indikator yang pertama, siswa mampu menulis teks berita menggunakan kalimat efektif dalam berita. Hal ini sesuai dengan

(9)

kompetensi dasar yang harus dicapai, yaitu menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas. Namun, pada kenyataannya siswa belum mampu menulis teks berita dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari teks berita yang dihasil- kan, di antaranya masih terdapat kalimat tidak efektif. Selain itu, siswa juga belum mampu memilih kata yang sesuai, sehingga kalimat yang dihasilkan ambigu dan bertele-tele.

Indikator yang kedua, yaitu siswa mampu menulis teks berita dengan unsur 5W+H secara lengkap. Keenam unsur ini harus dicantumkan agar teks berita yang dibuat siswa memenuhi kriteria berita yang baik. Akan tetapi, pada kenyataannya siswa belum mampu menyebutkan semua unsur tersebut dan hanya memenuhi 3-4 unsur saja, yakni unsur apa, di mana, kapan, dan siapa. Unsur mengapa dan bagaimana masih jarang di- cantumkan.

Indikator ketiga, yakni siswa mampu menulis teks berita dengan ejaan dan tanda baca yang tepat juga belum dicapai secara maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil teks berita karya siswa yang masih mengandung kesalahan berbahasa, belum tepat dalam menggunakan kata baku, mengandung ke- salahan tanda baca, penggunaan huruf kapital, serta terdapat singkatan-singkatan yang tidak tepat. Untuk itu, perlu adanya latihan yang intensif agar siswa terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan tata bahasa baku dan Ejaan Yang Di- sempurnakan (EYD).

Dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah dengan men- jelaskan materi tentang berita. Hal ini yang membuat siswa kurang aktif dan cenderung pasif dalam mengikuti proses pembelajaran.

Selain itu, pembelajaran menggunakan metode ceramah juga tidak memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat menulis berita secara singkat, padat, dan jelas. Guru perlu mencipta- kan sebuah teknik pembelajaran yang bisa membuat siswa belajar secara aktif dan mampu membangun pengetahuan secara

mandiri. Misalnya, dengan memberikan per- tayaan-pertanyaan kritis yang dapat merang- sang berkembangnya kreativitas siswa. Selain itu, siswa juga tidak diberikan media yang menarik. Guru hanya menggunakan media teks dalam buku sebagai media dalam pem- belajaran. Hal ini yang membuat siswa kurang tertarik dan kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Akibatnya, tidak timbul minat dalam belajar sehingga mem- pengaruhi hasil belajar. Untuk merangsang minat belajar siswa, guru dapat menghadirkan media lain selain media teks dalam buku.

Media Mind Maping atau Peta Konsep dirasa akan lebih efektif bila dihadirkan dalam pem- belajaran karena lebih menarik jika dibanding- kan dengan media teks yang sudah disiapkan guru, sehingga akan timbul minat belajar siswa.

Penggunaan media juga akan membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu jenis media yang dapat digunakan adalah Peta Konsep (Mind Map). Hal ini sejalan dengan pendidikan karakter yang mengiri pelaksanaan Kurikulum 2013. Pengadaan peta konsep bertujuan agar siswa tertarik, kemudian tumbuh minat, serta motivasi terhadap pem- belajaran menulis teks berita, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan keadaan tersebut, peneliti melakukan peneliti- an untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks berita dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Menggunakan Media Peta Konsep pada Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 14 Kota Serang Tahun Ajaran 2018/2019”.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas. Peneliti menemukan fakta bahwa kete- rampilan menulis teks berita kelas VIII H SMP Negeri 14 Kota Serang masih rendah, nilai yang dicapai kurang memuaskan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII H SMPN 14 Kota Serang. Kemu-

(10)

dian peneliti mengklasifikasikan faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam pembelajaran, yaitu faktor siswa, faktor guru, serta faktor lingkungan sekolah.

Faktor yang berasal dari siswa, yakni siswa menganggap pembelajaran menulis berita itu sulit. Siswa masih kebingungan dalam menulis berita secara singkat, padat, dan jelas. Hambatan mereka ada pada peng- gunaan kalimat efektif dan pemahaman tentang ejaan dan tanda baca. Oleh karena itu, guru harus dapat memberikan motivasi belajar terhadap siswa agar tumbuh semangat dan minat untuk mengikuti pembelajaran menulis teks berita.

Faktor yang berasal dari guru, misalnya penerapan media pembelajaran yang kurang tepat. Guru belum memberikan media yang menarik, yakni masih menggunakan teks berita dari buku teks dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Seharusnya guru mampu menghadirkan media yang dapat menarik minat siswa dalam mengikuti pem- belajaran, sehingga tumbuh motivasi belajar.

Media yang dapat digunakan guru adalah media peta konsep. Penggunaan media peta konsep diharapkan dapat membuat pembel- ajaran lebih menarik dan menyenangkan, sehingga siswa tidak merasa kesulitan dalam menyusun unsur-unsur berita.

Faktor yang berasal dari fasilitas sekolah adalah tidak ada media mading (majalah dinding) sebagai tempat mempublikasikan karya teks berita yang dibuat siswa dan tidak ada ekstrakulikuler yang mewadahi minat dan bakat siswa dalam menulis berita. Untuk mengatasi hal ini pihak guru dan sekolah dapat menyediakan mading sekolah dan mengada- kan kegiatan yang berkaitan dengan penulisan berita, seperti ekstrakurikuler jurnalistik.

Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi masalah yang akan diteliti pada penelitian ini, yaitu pada upaya

peningkatan keterampilan menulis teks berita menggunakan media peta konsep

KAJIAN PUSTAKA

Keterampilan Menulis Berita

Berita (news) menurut Budiman (2005) adalah laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang terbaru (aktual); laporan mengenai fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinilai penting, atau luar biasa. News sendiri mengandung pengertian yang penting, yaitu dari kata new yang artinya adalah baru.

Jadi, berita harus mempunyai nilai kebaruan atau selalu mengedepankan aktualitas.

Dari kata news sendiri, kita bisa men- jabarkannya dengan North, East, West, dan South. Hal itu berarti si pencari berita dalam mendapatkan informasi harus dari keempat sumber arah mata angin tersebut. Selanjutnya berdasarkan jenisnya, Budiman (2005) mem- bedakannya menjadi straight news yang berisi laporan peristiwa politik, ekonomi, masalah sosial, dan kriminalitas, sering disebut sebagai berita keras (hard news). Sementara straight news tentang hal-hal yang berkaitan dengan olah- raga, kesenian, hiburan, hobi, dan elektronika dikategorikan sebagai berita ringan atau lunak (soft news). Di samping itu, dikenal juga jenis berita yang dinamakan feature atau berita kisah.

Jenis ini lebih bersifat naratif, berkisah mengenai aspek-aspek insani (human interest).

Sebuah feature tidak terlalu terikat pada nilai- nilai berita dan faktualitas. Ada lagi yang dinamakan berita investigatif (investigative news), berupa hasil penyelidikan seorang atau satu tim wartawan secara lengkap dan mendalam dalam pelaporannya.

Sama halnya seperti ketika membicara- kan mengenai definisi jurnalistik, definisi berita pun banyak dan beragam disampaikan oleh para pakar. Menurut Semi (1995:9) berita adalah fakta yang disampaikan kepada or- ang lain. Namun, tidak semua fakta masuk ke dalam jenis berita, karena berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide ter- baru yang benar, menarik, dan atau penting

(11)

94

e-ISSN 2580-4766 p-ISSN 2443-3918 Jurnal Membaca

http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

Volume 3 Nomor 2 November 2018 bagi sebagian besar khalayak, melalui media

berkala seperti surat kabar, radio, televisi, maupun media online internet (Sumandiria 2005:65). Sehingga dapat dikatakan bahwa fakta yang tidak memenuhi kelayakan tersebut tidak termasuk ke dalam jenis berita.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, diperlukan aspek-aspek yang dinilai dari kegiatan menulis berita. Nurgiyantoro (1987:5) menyebutkan bahwa penilaian me- rupakan suatu proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. Penilaian dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pada setiap kompetensi dasar yang disampaikan oleh guru, memiliki beberapa aspek atau kriteria yang dijadikan indikator dalam penilaian. Dalam pembelajaran menulis teks berita ada beberapa aspek yang digunakan dalam penilaian, di antaranya adalah (1) aspek kesesuaian judul, (2) aspek kelengkapan unsur (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana), (3) keruntutan, (4) kalimat efektif, (5) pilihan kata/diksi, (6) ketepatan ejaan dan tanda baca, dan (7) tampilan tulisan. Penilaian dilakukan secara terpadu pada penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses meliputi perilaku peserta didik selama mengikuti pm- belajaran, sedangkan penilaian hasil diperoleh dari produk yang dihasilkan oleh siswa.

Media Pembelajaran

Hakikat Media Pembelajaran

Media dalam kegiatan pembelajaran memiliki peran yang penting. Dengan adanya media, tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai. Hal ini dikarenakan dengan meng- gunakan media, guru bisa menjelaskan materi secara lebih jelas. Sehingga peserta didik juga akan lebih mudah menerima materi-materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu, peng- adaan media juga dapat membuat proses pembelajaran yang diciptakan guru semakin menarik. Hal ini bisa digunakan sebagai alat untuk meningkatkan minat belajar siswa.

Heinich (dalam Arsyad 2007:4) menyata- kan bahwa media pembelajaran adalah me- dia yang membawa pesan-pesan atau infor- masi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran.

Selanjutnya, Sadiman, dkk. berpendapat me- dia adalah segala sesuatu yang dapat diguna- kan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pe- rasaan, perhatian, dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (2009:7). Daryanto (2010:6) juga menambahkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajar- an) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan.

Media memiliki banyak jenis dan bentuk, baik dalam bentuk cetak maupun audiovisual.

Namun apapun jenis dan bentuknya, media pembelajaran mempunyai tujuan untuk membantu guru mempermudah menyampai- kan materi kepada peserta didik.

Daryanto (2010:5-6) menambahkan bahwa secara umum media mempunyai ke- gunaan seperti berikut: (1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis (2) Mengatasi ke- terbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra (3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. (4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya. (5) Mem- beri rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Dari beberapa pendapat tersebut, secara umum media pembelajaran berman- faat untuk membantu proses belajar mengajar antara guru dan peserta didik, lebih rincinya adalah sebagai berikut: (1) Media pembelajar- an dapat membantu guru memperjelas materi yang akan disampaikan (2) Media pem- belajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra (3) Media pem-

(12)

95 Volume 3 Nomor 2 November 2018

e-ISSN 2580-4766 p-ISSN 2443-3918 Jurnal Membaca

http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca belajaran dapat menarik dan meningkatkan minat belajar peserta didik (4) Media pem- belajaran dapat membantu peserta didik me- ngembangkan pola pikir (5) Media pembel- ajaran membantu peserta didik menumbuh- kan kemampuan berusaha mempelajari materi pembelajaran berdasarkan pengalam- an yang mereka miliki.

Media Mind Map (Peta Konsep)

Mind Map atau peta konsep menurut Michael Michalko (Buzan, 2005: 2) adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak ter- hadap pemikiran linear. Mind map menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai dari segala sudut. Mind map merupakan cara ter- mudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Dengan demikian, mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran- pikiran kita.

Hal-hal yang diperlukan dalam membuat mind map begitu mudah, alami, dan sederhana, yaitu: kertas kosong tidak bergaris, pena dan pensil warna, otak, dan imajinasi.

Buzan (2005: 22) menyebutkan bahwa jutaan orang di seluruh dunia menggunakan mind map setiap hari untuk membantu mereka.

Ada yang meng gunakannya agar mereka dapat membuat perencanaan yang lebih baik atau menjadi pembicara yang lebih percaya diri, sementara ada juga yang menggunakan mind map untuk memecahkan masalah dalam skala lebih besar.

Mind map adalah media yang sangat bagus untuk membantu seseorang untuk menulis esai-esai yang terstruktur baik dan terfokus. Mind map sangat membantu sese- orang dalam menyusun tulisan secara objektif, terstruktur, dan logis. Mind map tidak hanya membantu merencanakan hal-hal yang akan ditulis, tetapi juga berguna ketika hendak membuatnya menjadi tulisan utuh. Dalam pe- nulisan berita, mind map dapat dimanfaatkan untuk menyusun sebuah berita dengan terlebih

dahulu membuat mind map berisi unsur- unsur berita yang akan ditulis, kemudian menggunakan mind map tersebut dalam menulis berita agar berita yang dihasilkan objektif, terstruktur, dan logis.

METODE PENELITIAN Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK dilakukan oleh pelaku tindakan (guru) dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran. Suyanto (dalam Subyantoro 2009:7) mendefinisikan PTK sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional.

Pelaksanaan penelitian ini meliputi empat tahap yang dilakukan dalam dua siklus.

Tahapan-tahapan tersebut adalah perencana- an, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks berita. Siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan kete- rampilan menulis teks berita setelah dilakukan perbaikan dalam pembelajaran yang didasar- kan pada siklus I. Apabila masalah tidak ter- selesaikan pada siklus I, maka dapat dilanjut- kan pada siklus II. Desain penelitian ini di- harapkan mampu memperbaiki serta me- ningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis berita.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah keterampilan menulis teks berita yang dilaksanakan pada 32 siswa (perempuan 19, laki-laki 13) di kelas VIII H SMP Negeri 14 Kota Serang. Peneliti memilih kelas VIII H berdasarkan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia bahwa ke- mampuan menulis teks berita siswa masih rendah. Hal ini disebabkan siswa yang masih kesulitan dalam menggunakan kalimat efektif, menyebutkan kelengkapan unsur ADIK-

(13)

96

e-ISSN 2580-4766 p-ISSN 2443-3918 Jurnal Membaca

http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

Volume 3 Nomor 2 November 2018 SIMBA (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,

bagaimana), serta penggunaan ejaan yang masih kurang tepat, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang.

Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu keterampilan menulis teks berita dan media peta konsep (mind map). Berita adalah informasi mengenai sebuah peristiwa yang disampaikan kembali kepada orang lain melalui media lisan maupun tulisan. Dalam melakukan penilaian menulis teks berita ter- dapat aspek-aspek yang perlu diperhatikan.

Aspek-aspek tersebut adalah aspek bahasa dan aspek berita. Aspek bahasa meliputi, kalimat efektif, diksi, ketepatan ejaan, dan tam- pilan tulisan, sedangkan aspek berita meliputi kelengkapan unsur ADIKSIMBA, ke- menarikan judul, keruntutan pemaparan.

Media peta konsep digunakan dalam pembelajaran menulis berita untuk me- mudahkan siswa dalam memetakan konsep pikirannya tentang unsur-unsur berita yang akan ditulisnya. Peta konsep dijadikan sebagai acuan dalam menulis berita, sehingga berita yang dihasilkan bersifat objektif, tersusun sistematis, dan logis.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengum- pulkan data. Instrumen penelitian yang di- lakukan berupa instrumen tes dan instrumen nontes. Instrumen tes digunakan untuk me- ngetahui bagaimana peningkatan keterampilan siswa dalam menulis teks berita, sedangkan instrumen nontes digunakan untuk mengetahui bagaimana proses dan perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis teks berita meggunakan media peta konsep.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan

cara yang digunakan peneliti untuk mengum- pulkan data dari hasil penelitiannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan teknik nontes.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.

Teknik Kuantitatif

Teknik kuantitaif digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa menulis teks berita menggunakan media peta konsep. Analisis tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Meng- hitung skor yang diperoleh siswa 2) Meng- hitung skor komulatif dari keseluruhan aspek 3) Menghitung rata-rata kelas 4) Menghitung presentase dengan rumus: 97 NP = “Nilai Total x 100” Nilai Maksimal Keterangan: NP:

Nilai persentase “Nilai Total: Jumlah nilai keseluruhan yang diperoleh siswa” Nilai Maksimal: Jumlah nilai total maksimal

Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif digunakan untuk meng- analisis data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari data nontes, yakni observasi, jurnal, wa- wancara, dan dokumentasi. Teknik kualitatif digunakan untuk mengetahui perubahan peri- laku siswa dalam pembelajaran menulis teks berita menggunakan media peta konsep. Hasil data pada siklus I dan siklus II dibandingkan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa.

Dari hasil perbandingan tersebut dapat di- ketahui adanya peningkatan perubahan perilaku siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkat- kan keterampilan menulis berita pada siswa Kelas VIII H SMPN 14 Kota Serang. Subjek penelitian tindakan kelas ini terdiri dari guru bahasa Indonesia kelas VIII H.

(14)

97 Volume 3 Nomor 2 November 2018

e-ISSN 2580-4766 p-ISSN 2443-3918 Jurnal Membaca

http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

Tabel 1. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

Tabel 3. Hasil Pengamatan Evaluasi Pembelajaran

Tabel 4. Pengamatan Capaian Hasil Belajar

Tabel 5. Pengamatan Angket Kepuasan Siswa

No. Aspek yang Diamati Siklus 1 Siklus 2

1. Terlibat aktif dalam menyusun peta konsep 50% 89,7%

2. Siswa bertanya 47,4% 73,7%

3. Siswa berani mengajukan pendapat 39,5% 69,3%

4. Siswa menjawab pertanyaan 44,6% 72,4%

5. Siswa mengerjakan tugas tepat waktu 50% 82,3%

Skor rata-rata 46,3% 77,48%

No. Aspek yang Diamati Siklus 1 Siklus 2

1. Apersepsi 7 8

2. Penjelasan materi tentang berita dan mind map 7 8

3. Teknik pembagian kelompok 6 7

4. Pendampingan kelompok 6 8

5. Memberikan pertanyaan 6 7

6. Melakukan evaluasi 7 8

7. Memberikan penghargaan individu dan kelompok 6 7

8. Menutup pembelajaran 7 8

Skor rata-rata 65% 76,25%

No. Aspek yang Diamati Siklus 1 Siklus 2

1. Mampu menulis unsur-unsur berita 5W + H ke dalam media peta konsep

75% 86%

2. Mampu mengembangkan pokok-pokok berita menjadi berita utuh dengan bahasa yang tepat

57,8% 87,6%

3. Mampu mempresentasikan hasil kerja individu dan kelompok

46,9% 54,7%

4. Berani menyampaikan pertanyaan dan tanggapan secara lisan

51,6% 62,5%

5. Aktif mengikuti proses pembelajaran 67,2% 90,7%

6. Mampu memberikan tanggapan tertulis saat melakukan kegiatan penyuntingan

48,4% 62,5%

Skor rata-rata 65% 76,25%

No. Aspek yang Diamati Siklus 1 Siklus 2

1. Nilai Rata-rata 68,43% 78,94%

2. Nilai Tertinggi 9,3% 9,8%

3. Nilai Terendah 22,27% 11,26%

4. Persentase siswa tuntas 68,75% 93,75%

5. Persentase siswa tidak tuntas 31,25% 6,25%

No. Aspek yang Diamati Siklus 1 Siklus 2

1. Siswa dengan kepuasan sangat rendah 3% 0%

2. Siswa dengan kepuasan rendah 12,5% 3,1%

3. Siswa dengan kepuasan sedang 28,27% 18,8%

4. Siswa dengan kepuasan tinggi 56,23% 78,1%

(15)

98

e-ISSN 2580-4766 p-ISSN 2443-3918 Jurnal Membaca

http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

Volume 3 Nomor 2 November 2018 PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa skor akhir pengamatan aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 31,18%. Dengan demikian dapat dikatakan siswa termasuk kategori aktif karena tingkat aktivitas siswa meningkat dari 46,3% menjadi 77,48%. Skor akhir penga- matan aktivitas guru juga mengalami pening- katan dari 65% pada siklus I menjadi 76,25%

pada Siklus 2. Hal itu menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran termasuk dalam kategori baik. Dari hasil pengamatan evaluasi pembelajaran diketahui bahwa siswa mengalami peningkatan yang signifikan dari enam aspek yang diamati. Skor rata-rata di sklus 1 adalah 65% dan meningkat menjadi 76,25% di siklus II.

Jika meninjau Tabel 4 tentang Pengamat- an Capaian Hasil Belajar, terjadi penurunan angka siswa yang tidak tuntas menjadi 6,25%.

Dengan demikian, siswa yang mengalami ke- tuntasan belajar semakin meningkat dari 68,75% menjadi 93,75%. Peningkatan positif senada dengan hasil pengamatan angket ke- puasan siswa. Siswa dengan kepuasan tinggi mencapai 78,1% pada siklus II dan siswa dengan tingkat kepuasan sangat rendah men- jadi 0%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemanfaatan media peta konsep ber- pengaruh sangat signifikan terhadap pening- katan kemampuan nilai menulis berita pada siswa kelas VIII H di SMPN 14 Kota Serang.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Proses pembelajaran menulis teks berita menggunakan media peta konsep pada siswa kelas VIII H SMP Negeri 14 Kota Serang meningkat signifikan. Hal itu ditunjukkan dengan aktivitas siswa yang mencapai angka 77,48% pada siklus II.

2. Keterampilan menulis teks berita pada siswa kelas VIII H SMP Negeri 14 Kota Serang setelah menggunakan media peta

konsep semakin meningkat. Rata-rata siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 93,75%.

3. Terjadi perubahan perilaku siswa kelas VIII H SMP Negeri 14 Kota Serang dalam mengikuti pembelajaran menulis teks berita menggunakan media peta konsep, yaitu siswa semakin aktif meng- ikuti pembelajaran, siswa yang meng- alami ketuntasan belajar semakin me- ningkat, dan siswa yang mengaku meng- alami kepuasan dalam belajar menulis berita menggunakan media peta konsep semakin bertambah (78,1%).

SARAN

1. Penggunaan media peta konsep terbukti berpengarih signifikan dalam meningkat- kan nilai menulis berita bagi siswa. Oleh karena itu, dalam media peta konsep ini pun dapat digunakan untuk meningkat- kan keterampilan menulis yang lain, seperti menulis karangan.

2. Dalam menerapkan penggunaan media peta konsep ini, guru harus berperan aktif dalam memberikan pendampingan pada semua siswa agar peta konsep yang dibuat semakin baik, sehingga karya yang mereka tulis pun akan semakin objektif, sistematis, dan logis.

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. 1988. Pembinaan Ke- mampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:

Erlangga.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Budiman, Kris. 2005. “Dasar-Dasar Jurnalistik:

Makalah yang disampaikan dalam Pelatihan Jurnalistik”. Info Jawa 12-15 Desember 2005. Dalam www.infojawa.

org.

Buzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Map.

Jakarta: PT Gramedia.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogya- karta: Gava Media.

(16)

99 Volume 3 Nomor 2 November 2018

e-ISSN 2580-4766 p-ISSN 2443-3918 Jurnal Membaca

http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca Djuraid, Husnun N. 2006. Panduan Menulis

Berita. Malang: UPT Penerbitan Univer- sitas Muhamadiyah Malang.

Hasnun, Anwar. 2006. Pedoman Menulis untuk Siswa SMP dan SMA. Yogyakarta: Andi.

Putra, R. Masri Sareb. 2006. Teknik Menulis Berita dan Feature. Jakarta: Indeks.

Keraf, Gorys. 1997. Komposisi. Flores: Nusa Indah.

Nurgiyantoro. 1987. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Semi, M. Atar. 1995. Teknik Penulisan Berita, Features, dan Artikel. Bandung: Penerbit Mugantara.

Sumadiria, AS Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia:

Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

(17)

100

e-ISSN 2580-4766 p-ISSN 2443-3918 Jurnal Membaca

http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca

Volume 3 Nomor 2 November 2018

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian mengenai Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Return On Assets telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, akan tetapi hasil

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah respon perasaan yang tidak menyenangkan dan tidak nyaman yang dialami oleh seseorang

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perilaku pemeliharaan kesehatan gigi yang meliputi cara menyikat gigi, frekuensi menyikat gigi, waktu menyikat gigi,

Hubungan antara laju endapan sedimen dan struktur komunitas lamun di Perairan Sebauk terdapat hubungan korelasi negative dan positif, korelasi negative kuat pada

Pada saat menjalankan latihan, pelatih memiliki beberapa metode yang digunakan untuk menunjang program latihan yang telah dibuat. Salah satu metode yang digunakan

PENGARUH CURAH HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN TERHADAP STABILITAS LERENG STUDI KASUS DESA MANGUNHARJO KECAMATAN.. JATIPURNO

Dalam pembuatan film animasi 3D khususnya untuk pembuatan model karakter tiga dimensi dapat menggunakan Editable Poly yang berfungsi untuk mempermudah seorang artis model

memberikan peluang untuk munculnya calon perseorangan melalui Putusan MK Nomor 54/PUU-XIV/2016. Pada level masyarakat, secara umum partai politik memiliki fungsi