• Tidak ada hasil yang ditemukan

View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk. Jurnal Sains Penelitian & Pengabdian Volume 2, Nomor 1, 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk. Jurnal Sains Penelitian & Pengabdian Volume 2, Nomor 1, 2019"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Tentang Jurnal Sains Penelitian & Pengabdian

Jurnal Sains Penelitian & Pengabdian adalah jurnal yang bertujuan untuk mempublikasikan kertas kerja ilmiah (scientific research) para pembelajar dan praktisi khususnya untuk karya penelitian dan pengabdian masyarakat baik yang dihasilkan dari tugas perkuliahan, skripsi, tesis, kompetisi ilmiah, atau program pengabdian masyarakat dan atau hasil karya lainnya dari berbagai disiplin ilmu.

| https://ejurnal.id/index.php/jspp | lppiaqli@gmail.com |

Tentang Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah AQLI (LPPI-AQLI)

Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah AQLI (LPPI-AQLI) adalah lembaga yang bertujuan menyebarluaskan ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni kepada masyarakat melalui kegiatan pendidikan (non formal), pelatihan, publikasi, dan penyelenggaraan forum ilmiah.

Alamat: Jl. Pancing 5 Komp. Permata Hijau No. 19, Medan Labuhan, Medan, 20251.

| https://aqli.org | lppiaqli@gmail.com | e-ISSN: 2622-0199

AQLI

Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah

Jurnal Sains Penelitian & Pengabdian

Volume 2, Nomor 1, 2019

Nama Penulis : Fauzi Hardiansyah

Judul : E-Keuangan: Menuju Good governance Halaman : 17-24

Url : https://ejurnal.id/index.php/jspp/article/view/139

brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

provided by EJurnal.ID LPPI-AQLI

(2)

17

© LPPI AQLI Jurnal Sains Penelitian & Pengabdian

Vol. 1 No. 2, 2019 Hlm. 17-24

JSPP 2(1)

17

E-KEUANGAN: MENUJU GOOD GOVERNANCE

Fauzi Hardiansyah

Program Studi Magister Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara E-Mail hardiansyah_07@yahoo.com

ABSTRACT

Purposes  In general, this study aims to analyze the e-financial philosophy towards good governance. In particular, this study analyzes the concept of e-financial terminology; methods of the invention concept of e-finance; and the development of research on the concept of e-finance.

Methods  The method used in this study is a qualitative approach. The main source for analyzing and evaluating the concept of e-Finance towards Good governance is the journals published on Google Scholar.

Findings  The implementation of e-finance systems in the government must be supported by adequate Human Resources and public trust in the process. It can run well and smoothly related to hardware device support that helps smooth the e-finance system.

Keywords  E-finance system, good governance.

PENDAHULUAN

Mewujudkan good governance memerlukan perubahan yang cukup signifikan yang didasari dan memerlukan suatu sistem yang mampu memberdayakan daerah agar mampu berkompetisi, dan bukan hanya menjadi pemerintah daerah yang terus bergantung pada pemerintah pusat. Dalam mewujudkan suatu sistem tata kepemerintahan yang baik (good governance), perlu adanya perubahan di bidang akuntansi pemerintahan karena melalui proses akuntansi dihasilkan informasi keuangan. Perubahan di bidang akuntansi harus didasari dengan suatu dasar yang kuat yaitu dengan adanya Standar Akuntansi Pemerintah yang dituangkan dalam aplikasi berbasis online (Langelo, Paul Elia Saerang, & Winylson Alexander, 2015). Kemajuan teknologi pada telekomunikasi dan teknologi informasi pada akhirnya menjadikan perubahan terhadap tatanan organisasi dan hubungan sosial dan kemasyarakatan. Hal ini menimbulkan suatu perubahan dalam aktivitas kehidupan masyarakat dalam berbagai sektor. Salah satunya sektor publik yang terjadi di dalam organisasi pemerintah (Gunawan, 2016).

Kebijakan e-Keuangan adalah semangat untuk memerangi berbagai bentuk kecurangan dalam pemerintahan daerah. Tapi tidak mudah penerapannya karena berbagai faktor yang menghambat pelaksanaannya. tujuan dari kajian ini

(3)

18

© LPPI AQLI Jurnal Sains Penelitian & Pengabdian

Vol. 1 No. 2, 2019 Hlm. 17-24

JSPP 2(1)

18 bertujuan untuk mendeskripsikan serta berbagai faktor yang menjadi hambatan

dalam implementasi e-Keuangan. Sementara itu beberapa keberhasilan pelaksanaan e-Keuangan menjadi tolak ukur bagaimana e-Keuangan berhasil menciptakan good governance (Khoirunnisak, Arishanti, & Dadeka Vebrianti, 2017).

e-Keuangan adalah manajemen keuangan berbasis aplikasi online yang dilakukan pemerintah dalam upaya untuk mencegah upaya korupsi sehingga menjadi transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. e-Keuangan merupakan sistem penyusunan anggaran yang di dalamnya termasuk aplikasi program komputer berbasis web untuk memfasilitasi proses penyusunan anggaran belanja daerah.

Dalam sistem ini terdapat beberapa item untuk mendukung keberhasilan dari e- Keuangan. Sistem ini dibuat secara online agar dapat diakses oleh Organisasi Perangkat Daerah dimanapun lokasinya, dapat diakses pada saat pembahasan dengan dewan dan dapat diakses oleh masyarakat jika ingin mengetahui kinerja pemerintah dan juga sirkulasi keuangan daerah (Khoirunnisak, Arishanti, &

Dadeka Vebrianti, 2017).

Kasus korupsi dalam pemerintah pusat dan daerah merupakan salah satu alasan terciptanya e-Keuangan, sebab praktik korupsi menimbulkan kerugian negara yang berujung pada kesejahteraan masyarakat. Dengan dibuatnya sistem e- keuangan ini, pemerintah berharap dapat mempermudah Unit Kerja serta tim Anngaran Pemerintah Daerah dalam proses penyusunan anggaran serta meningkatkan kualitas dari sisi alokasi belanja. Maka penerapan e-Keuangan dalam rangka mencapai good governance (Khoirunnisak, Arishanti, & Dadeka Vebrianti, 2017).

Penerapan e-Keuangan dalam prakteknya tidak diimbangi dengan sumber daya manusia yang ada di pemerintah. oleh karena itu penerapan e-Keuangan di berbagai daerah belum diterapkan. Hal ini juga disebabkan karena pemerintah daerah belum mau terbuka dan transparan dalam proses penganggaran dan penyampaian laporan keuangan.

Kesuksesan Penerapan e-keuangan Pemerintah dapat dijadikan acuan bagi pemerintah daerah lainnya di Indonesia. Pengembangan dan perbaikan sistem, kualitas SDM, serta inovasi-inovasi harus terus ditingkatkan dalam mencapai good governance melalui e-Keuangan. Potensi menciptakan pemerintahan yang bersih melalui e-Keuangan dapat dibuktikan bagaimana pencapaian efisiensi biaya dan waktu, efektifitas kinerja, dan transparansi dalam implementasinya (Khoirunnisak, Arishanti, & Dadeka Vebrianti, 2017).

(4)

19

© LPPI AQLI Jurnal Sains Penelitian & Pengabdian

Vol. 1 No. 2, 2019 Hlm. 17-24

JSPP 2(1)

19 METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian e Keuangan adalah metode penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diwawancarai dan perilaku yang dapat diamati.

Penelitian kualitatif umumnya dilakukan secara mendalam untuk memahami suatu permasalahan tertentu dalam suatu instansi. Apa yang terlihat dan termasuk yang tidak terlihat diselidiki di dalam penelitian kualitatif. Sumber data yang diambil dari laporan keuangan, data keuangan, penganggaran dan catatan laporan keuangan. Teknik analisis data yaitu mengenai teknik atau cara menganalisis data. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu dengan cara mengumpulkan , mempelajari, dan menyimpulkan data – data yang bukan dari angka – angka yang diperoleh dari jurnal – jurnal penelitian, dan dilakukan secara mendalam (Juliandi, irfan, & manurung, 2014).

HASIL DAN DISKUSI

Terminologi Konsep e-Keuangan

e-Keuangan merupakan suatu sistem perencanaan dan pengendalian manajemen yang mencakup kegiatan perencanaan dan pengendalian. Hasil dari proses penganggaran (budgeting) ini disebut dengan anggaran (budget). Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit yang meliputi seluruh kegiatan Pemerintahan untuk jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. Anggaran tidaklah mutlak dalam suatu institusi. Namun suatu institusi yang semakin besar akan mengalami kesulitan dalam mengevaluasi kinerja bila tidak menyusun anggaran. Efisiensi dan produktivitas kerja pun kurang dapat dioptimalkan. Dengan kata lain, penyusunan anggaran dalam suatu institusi akan sangat membantu institusi tersebut dalam mencapai tujuannya (Zarnelly, 2017).

e-Keuangan adalah sistem penyusunan anggaran yang di dalamnya termasuk aplikasi program komputer berbasis web untuk memfasilitasi proses penyusunan anggaran belanja daerah. Dalam aplikasi tersebut terdapat beberapa item untuk mendukung keberhasilan diantaranya adalah : e-planing dan e-controlling. Sistem ini dibuat secara online agar dapat diakses oleh instansi dimanapun lokasinya, dapat diakses pada saat pembahasan dengan dewan dan dapat diakses oleh masyarakat jika ingin mengetahui kinerja pemerintah dan juga sirkulasi keuangan daerah (Khoirunnisak, Arishanti, & Dadeka Vebrianti, 2017).

e-Keuangan merupakan sistem informasi yang digunakan untuk penyusunan anggaran guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses

(5)

20

© LPPI AQLI Jurnal Sains Penelitian & Pengabdian

Vol. 1 No. 2, 2019 Hlm. 17-24

JSPP 2(1)

20 penganggaran. Sistem e-Keuangan tersebut memberikan peranan yang penting

dalam pembuatan anggaran. Sistem tersebut mampu mempersingkat waktu yang diperlukan dalam proses pembuatan anggaran karena dilakukan secara online dan dapat di akses dimana saja. Sistem ini juga berfungsi sebagai alat pengawasan kerja yang dapat memantau poses dalam penyusunan anggaran. Selain itu, prosedur dalam e-Keuangan juga dapat mengantisipasi potensi adanya mark-up dengan adanya sistem saling mengawasi (Gunawan, 2016).

Keterbukaan informasi bagi masyarakat di era modern dengan menggunakan e- Keuangan menjadi sangat penting peranannya bagi setiap orang. Bahkan beberapa orang menganggap hal itu sebagai kebutuhan dalam mencapai pengembangan sosial yang lebih baik dan merupakan salah satu karakteristik dari good governance dalam mewujudkan reformasi birokrasi di Indonesia yaitu keterbukaan yang dibangun atas dasar kebebasan informasi (Khoirunnisak, Arishanti, & Dadeka Vebrianti, 2017).

Metode penemuan konsep e-Keuangan

Metode yang digunakan dalam kajian e-Keuangan adalah metode penelitian deskriptif, yaitu dengan memaparkan beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasinya, menganalisis, dan menginterpretasikannya. Metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta berdasarkan data annual report Pemerintah maupun informasi akurat diberbagai media dan riset terkait sebelumnya yang kemudian disusun analisis sesuai dengan tujuan akhir penulisan. Dalam kajian ini tidak hanya menguraikan fakta yang ada, melainkan juga memberikan pemahaman terhadapnya dan penjelasan secara rinci (Khoirunnisak, Arishanti, & Dadeka Vebrianti, 2017).

Tahap pengumpulan data berkaitan dengan kegiatan seperti 1. Wawancara yaitu melakukan tatap muka langsung dengan sumber informasi untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung. 2. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung pada instansi bagian perencanaan dan bagian keuangan agar mempermudah dalam menganalisis data untuk perancangan sistem. 3. Studi Pustaka yaitu dengan mempelajari buku-buku dan literatur-literatur yang relevan yang berhubungan dengan sistem informasi e-Keuangan. 4 Data instansi yaitu berupa data-data seperti profil instansi, visi dan misi instansi, struktur organisasi serta masing-masing job description instansi (Zarnelly, 2017).

Perkembangan konsep e-Keuangan

Penelitian tentang e-Keuangan bertujuan untuk dapat mencapai good governance. Adapun konsep good governance merujuk pada gaya pemerintah

(6)

21

© LPPI AQLI Jurnal Sains Penelitian & Pengabdian

Vol. 1 No. 2, 2019 Hlm. 17-24

JSPP 2(1)

21 dimana batas diantara sector public dan sector privat menjadi kabur. Pengaburan

ini sejalan dengan kebutuhan negara-negara modern untuk lebih melibatkan mekanisme politik dan pengakuan atas pentingnya isu-isu menyangkut perasaan dan empati dari publik untuk terlibat sehingga memberikan kesempatan bagi adanya mobilisasi baik secara social maupun politik.

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan. Bisa dilihat sehari-hari dari penggunaan Informasi dan komunikasi ini tidak terbatas pada bidang perdagangan atau bisnis, melainkan juga dalam bidang pertahanan negara, bidang pendidikan, pemerintah negara, bidang sosial, dan masih banyak lagi tentunya. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini dipergunakan karena memiliki kelebihan-kelebihan yang menguntungkan dibandingkan dengan menggunakan cara tradisional dalam melakukan interaksi. Hal ini juga berlaku dan mengharuskan organisasi secara terus menerus melakukan pengembangan peningkatan serta perubahan.

Perubahan yang dilakukan organisasi yang paling penting yaitu untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh organisasi yakni peningkatan produktivitas, peningkatan pelayanan, peningkatan moral dan kapasitas anggota dan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah (Gunawan, 2016)

Konsep governance ini kemudian berkembang menjadi good governance yang kita kenal sekarang dalam rangka membedakan antara yang baik dan yang buruk.

Konsep good governance ini muncul karena beberapa tantangan di antaranya adalah : 1). Pemerintah diharapkan bersikap proaktif terhadap pelung-peluang ekonomi positif 2). Perubahan demografi dibanyak negara telah memberikan pengaruh yang besar terhadap pemerintahan baik sebagai pelayan publik maupun sebagai pemberi kerja 3). Sektor publik harus berhadapan dengan seperangkat harapan baru bagi masyarakat dimana masyarakat sekarang lebih berpendidikan dan lebih memiliki informasi 4). Harapan dari pegawai yang lebih optimis 5).

Ketersedianya teknologi informasi dan komunkasi modern (Suprianto, 2014).

Untuk mewujudkan suatu sistem pemerintah yang baik (good governance) yang merupakan persyaratan bagi setiap pemerintah untuk memenuhi aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan suatu bangsa dan negara. e-Keuangan menuju good governance merupakan suatu konsep pendekatan yang berorientasi kepada pembangunan sektor publik oleh pemerintah yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pentingnya instansi untuk menerapkan teknologi aplikasi memiliki hasil yang bervariatif, bahwa keunggulan kompetitif dari teknologi aplikasi memberikan pengaruh positif pada kinerja dari suatu perusahaan.

Sedangkan dalam sektor publik sendiri menjelaskan bahwa penggunaan informasi teknologi memberikan pengaruh pada pencapaian positif yang diterima oleh instansi yang menerapkan pembelajaran berbasis teknologi. Dalam sektor pemerintah, penerapan teknologi seperti e-Keuangan juga memberikan dampak yang positif pada peningkatan kinerja instansi. Tetapi tidak sepenuhnya penerapan teknologi akan berjalan dengan sukses, hal tersebut dikarenakan

(7)

22

© LPPI AQLI Jurnal Sains Penelitian & Pengabdian

Vol. 1 No. 2, 2019 Hlm. 17-24

JSPP 2(1)

22 kurangnya sumber daya manusia yang memadai dalam menggunakan teknologi

pada zaman sekarang ini (Gunawan, 2016)

Laporan keuangan yang akuntabel menuntut pemerintah menyusun serta menyajikan laporan keuangan publiknya sesuai pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), dalam SAP menyebutkan bahwa penyajian laporan keuangan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan keterbandingan laporan keuangan serta untuk menyajikan informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan dari pemerintah. Semua informasi tersebut digunakan oleh pihak yang terkait dengan pertanggungjawaban laporan keuangan pemerintah terhadap masyarakat sebagai sumber dana. Tujuan-tujuan itulah yang menyebabkan diperlukannya sebuah standar yang memuat pedoman struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan pemerintah paling tidak adalah relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami. Hal tersebut disebabkan karena organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menggunakan sumber dana publik sehingga harus memberikan pertanggungjawaban melalui laporan keuangan sebagai wujud akuntabilitas (Gunawan, 2016)

Kemanfaatan konsep e-Keuangan

Tujuan dari e-Keuangan merupakan suatu sistem informasi yang digunakan untuk penyusunan anggaran guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses penganggaran. Sistem e-Keuangan tersebut memberikan peranan yang penting dalam pembuatan anggaran. Sistem tersebut mampu mempersingkat waktu yang diperlukan dalam proses pembuatan anggaran karena dilakukan secara online dan dapat di akses dimana saja. Sistem ini juga berfungsi sebagai alat pengawasan kerja yang dapat memantau proses dalam penyusunan anggaran. Selain itu, prosedur dalam e-Keuangan juga dapat mengantisipasi potensi adanya kecurangan dengan adanya sistem saling mengawasi (Gunawan, 2016).

Peran e-Keuangan dalam anggaran yang begitu besar dalam pelaksanaan kebijakan dan program pemerintahan, akan sangat beresiko jika dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan anggaran (korupsi). Selain itu pelaksanaan penganggaran juga dianggap kurang terbuka baik proses perencanaan program sampai dengan penganggaran di pemerintahan apabila masih menggunakan sistem manual. Dengan menggunakan sistem manual akan mengakibatkan Kurangnya kontrol masyarakat dikarenakan aksesibilitas dan keterbukaan informasi dalam proses penganggaran. Padahal dalam perwujudan good governance perlu adanya keterlibatan masyarakat. baik secara aktif maupun pasif (Sa’adah, 2015).

(8)

23

© LPPI AQLI Jurnal Sains Penelitian & Pengabdian

Vol. 1 No. 2, 2019 Hlm. 17-24

JSPP 2(1)

23 PENUTUP

Berdasarkan proses pelaksanaan nya penerapan sistem e-Keuangan sudah berhasil menjalankan upayanya dalam melaksanakan prosedur operasional standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Peran anggaran yang begitu besar dalam pelaksanaan kebijakan dan program pemerintahan, akan sangat beresiko jika dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan anggaran atau korupsi. Selain itu pelaksanaan penganggaran dianggap sudah terbuka baik proses perencanaan program sampai dengan penganggaran di pemerintahan. Dengan adanya kontrol dari masyarakat, diharapkan mampu memberikan aksesibilitas dan keterbukaan informasi dalam proses penganggaran. Sehingga terciptalah peran masyarakat untuk turut ikut serta dalam penyusunan program kegiatan pemerintah.

Penerapan e-Keuangan yang melatarbelakangi adanya akuntabilitas sistem anggaran melalui sistem elektronik di pemerintahan. Penganggaran yang sudah menggunakan sistem aplikasi dapat meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat.

Selain itu, masyarakat juga dapat mengetahui proses dan informasi terkait tentang proses dan hasil dari penganggaran. Sehingga dapat menimbulkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan terkait tentang anggaran. Untuk meminimalisir masalah kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan adanya kontrol pengawasan kepada pemerintah tentang penganggaran maka pemerintahan melakukan bentuk pertanggungjawaban dan keterbukaan informasi melalui sistem elektronik. Berkaitan dengan adanya keterbukaan informasi tentang penganggaran maka pemerintahan melaksanakan koordinasi dan kerjasama antar Instansi dalam mewujudkan akuntabilitas dan transparansi anggaran. Tercapainya penerapan sistem e-Keuangan di pemerintahan harus didukung dengan Sumber Daya Manusia yang memadai serta kepercayaan masyarakat akan prosesnya. Hal tersebut dapat berjalan baik dan lancar terkait dukungan perangkat hardware yang membantu proses kelancaram sistem e- Keuangan.

REFERENSI

Gunawan, D. R. (2016). Penerapan Sistem E-Budgeting Terhadap Transparansi Dan Akuntabilitas Keuangan Publik (Studi Pada Pemerintah Kota Surabaya). AKRUAL: Jurnal Akuntansi, 8(1), 72-102.

Jujun (2009). Filsafat ilmu. Jakarta: Pustaka sinar harapan.

Juliandi, A., Irfan, & Manurung, S. (2014). Metodologi penelitian bisnis. Medan:

Umsu Press.

Khoirunnisak, R., Arishanti, D., & Vebrianti, D. D. (2018). Penerapan e-budgeting Pemerintah Kota Surabaya dalam mencapai good governance. UNEJ e- Proceeding, 1(1), 249-256.

Langelo, F., Saerang, D. P. E., & Alexander, S. W. (2015). Analisis penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual dalam penyajian laporan

(9)

24

© LPPI AQLI Jurnal Sains Penelitian & Pengabdian

Vol. 1 No. 2, 2019 Hlm. 17-24

JSPP 2(1)

24 keuangan pada pemerintah Kota Bitung. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,

Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 3(1), 1-8.

Nurmantu, S (2005). Pengantar perpajakan. Jakarta: Granit.

Sa’adah, B. (2015). Akuntabilitas Dan Transparansi Anggaran Melalui E- Government (Studi tentang Penganggaran di Pemerintahan Daerah Kabupaten Blitar). Kebijakan dan Manajemen Publik, 3(2), 1-10.

Santoso, W. (2008). Analisis risiko ketidakpatuhan wajib pajak sebagai dasar peningkatan kepatuhan wajib pajak: Penelitian terhadap wajib pajak badan di Indonesia. Jurnal Keuangan Publik, 5(1), 85-137.

Suprianto, E. (2014). Pengaruh penerapan tata kelola pemerintahan yang baik dan teknologi informasi terhadap kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) guna mendukung implementasi otonomi daerah. Jurnal Ekonomi &

Bisnis, 15(1), 17-30.

Suriasumantri, S. J (1996). Filsafat Ilmu: Sebuah pengantar populer. Jakarta: Sinar Harapan.

Zarnelly, Z. (2017). Sistem informasi e-budgeting menggunakan pendekatan berorientasi objek: Studi kasus UIN SUSKA Riau. Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, 3(1), 70-77.

Referensi

Dokumen terkait

Pada awalnya Vipro-G memperkenalkan produknya sebagai salah satu minuman kesehatan yang ditujukan hanya untuk para perokok agar dapat menetralisir radikal bebas yang ada di

INTERA KSI MATER NAL BAYI Pemeriksaan dan evaluasi kesejahtera an dan tumbuh kembang janin (antenatal screening) INTERAKSI MATERNAL BAYI Pemeriksaan dan evaluasi

Bahwa berdasarkan kualifikasi syarat tersebut, para Pemohon merupakan pihak yang memiliki hak konstitusional yang diberikan oleh Pasal 28E Ayat (3) UUD 1945, yaitu sebagai

Unsur sensualitas sangat tergambar dari gambar di atas serta pada lirik lagu di atas yaitu pada kalimat “cinta-cinta lakukan dengan cinta bila kamu mau” makna dari

Aplikasi Irama Kenjoan Pada Bass Drum, Floor Tom, Hi-hat, Snare Drum Dan Small Tom Dalam Bentuk Notasi Drumset .... Score Irama Krotokan Dalam Bentuk Notasi Kendang

Tingkat pendidikan, jenis game yang dimainkan, lama bermain game, jumlah jam bermain, jumlah uang yang dihabiskan saat bermain, pihak yang mengenalkan game, teman yang dikenal

Langkah awal K- Medoids adalah mencari titik yang paling representatif (medoids) dalam sebuah dataset dengan menghitung jarak dalam kelompok dari semua kemungkinan

Reaktivitas : Tidak ada data tes khusus yang berhubungan dengan reaktivitas tersedia untuk produk ini atau bahan