i
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
USAHA PUSAT PASAR IKAN SEGAR SRENGSENG SAWAH (PISESS) DI JAKARTA SELATAN
Oleh :
Bambang Sukaca (APHP Madya) Jhony Haryono (APHP Madya)
Direktorat Usaha dan Investasi
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Jakarta, Desember 2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya makalah yang berjudul “Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pusat Pasar Ikan Segar Srengseng Sawah (PISSES) di Jakarta Selatan”.
Pembuatan makalah bertujuan untuk memberikan informasi kepada pelaku usaha atau investor tentang analisis kelayakan finansial pada usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISSES) di Jakarta Selatan dalam rangka peluang usaha dan investasi di sektor kelautan dan perikanan. Disamping itu juga untuk memberikan rekomendasi bagi pemangku kepentingan dalam pengembangan usaha dan investasi sektor kelautan dan perikanan utamanya dengan usaha serupa.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pihak dan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mengembangkan usaha dan investasi di sektor kelautan dan perikanan.
Akhir kata, kami mengharapkan masukan, koreksi dan kritik guna kesempurnaan makalah ini dalam upaya berkontribusi dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.
Jakarta, Desember 2021
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul………... i
Kata Pengantar ………... ii
Daftar Isi……… iii
Daftar Tabel………... iv
BAB I PENDAHULUAN……….. 1
BAB II METODOLOGI KAJIAN………... 2
BAB III HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN………... 5
A. Komponen Biaya Usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah…... 5
B. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah ……… 7 BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ………. 12
a. Kesimpulan……… 12
b. Rekomendasi………. 13
DAFTAR PUSTAKA ……….. 14
iv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Komponen Biaya Investasi PISESS ……… 5
Tabel 2. Komponen Biaya Tetap PISESS……….. 6 Tabel 3. Komponen Biaya Tidak Tetap PISESS……… 7 Tabel 4. Biaya, Manfaat, Net Present Value pasa usaha PISESS………….. 8 Tabel 5. Nilai Net Present Value pada Usaha PISESS dengan Discount Rate
20% dan 30%... 9 Tabel 6. Arus Kas dan Arus Kas Kumulatif pada Usaha PISESS……… 10 Tabel 7. Nilai Sekarang Aliran Kas pada Usaha PISESS………. 11
1
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA
PUSAT PASAR IKAN SEGAR SRENGSENG SAWAH (PISESS) DI JAKARTA SELATAN
I. PENDAHULUAN
Analisis kelayakan finansial merupakan alat yang digunakan untuk mengkaji layak tidaknya suatu investasi pada suatu usaha tertentu. Sebelum melakukan usaha, para wirausaha baru harus memahami tentang kelayakan usahanya terutama dari sisi kelayakan finansial. Hal ini untuk menghindari terjadinya kerugian dalam berusaha.
Di Jakarta Selatan telah dibangun Pusat Ikan Segar oleh seorang wirausaha baru dengan tujuan untuk memasarkan berbagai jenis ikan baik ikan hidup, ikan segar, ikan beku dan dilengkapi dengan Seafood Café dan Resto.
Pusat ikan segar Srengseng Sawah (PISESS) ini merupakan model usaha perikanan yang memadukan antara Seafood Café dan Resto, pemasaran berbagai jenis ikan segar, ikan hidup, ikan beku (frozen), pelayanan jasa mengolah ikan (memasak dan membakar) dan penyediaan kebutuhan pokok lainnya dengan konsep modern dan higienis.
PISESS beralamat di Jalan Raya Lenteng Agung No.77, RT. 01/RW. 02, Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pusat ikan segar ini bermitra dengan UMKM binaan MEK PW Muhammadiyah Jakarta untuk memasarkan berbagai macam produk ikan dan olahannya dalam upaya untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen dengan konsep saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan.
PISESS memberikan berbagai pelayanan kepada konsumen seperti pelayanan Café dan Resto seperti pada umumnya, pelayanan jasa mengolah ikan (membakar dan memasak ikan), penyediaan berbagai jenis ikan segar, ikan hidup, ikan beku dan juga berbagai kebutuhan bahan pokok untuk memenuhi apa yang dibutuhkan konsumen.
Konsumen yang mengunjungi PISESS ini dapat menikmati berbagai hidangan east dan west dan aneka seafood (seafood 68) di Café dan Resto, sekaligus
2
belanja berbagai kebutuhan ikan segar, hidup, ikan beku (frozen) dan juga kebutuhan pokok lainnya dengan nuansa etnik dan alami.
Konsumen dapat memilih jenis ikan segar atau ikan hidup yang diinginkan dan dapat meminta untuk dimasak sesuai selera masing-masing. Opsi layanan yang diberikan bisa makan ditempat, dibawa pulang atau diantar ke rumah konsumen.
Jenis ikan segar yang disediakan antara lain ikan Lele, Patin, Nila, Mujaer, Gurami dan lainnya. Jenis ikan beku dan segar antara lain ikan Bawal, Kerapu, Kembung, Cakalang, Tongkol, Tenggiri, Cumi, Udang, Kakap, Kue, Ayam-ayam dan ikan laut lainnya.
Sehubungan dengan latar belakang di atas, Analis tertarik untuk menganalisis tentang kelayakan finansial Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah di Jakarta Selatan dalam rangka peluang usaha dan investasi.
II. METODOLOGI KAJIAN A. Waktu dan Tempat Kajian
Waktu pelaksanaan untuk pengumpulan data primernya adalah Oktober 2021 di Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS) di Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan dan analisis datanya dilaksanakan di Jakarta Pusat.
B. Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer bersumber dari pelaku usaha /pengelola PISESS.
C. Metode dan Desain Kajian
Metode pengumpulan data adalah dengan wawancara langsung dengan pelaku usaha/pengelola PISESS
Desain kajian ini adalah kuantitatif analitik dengan menggunakan data dan informasi yang sudah dikumpulkan.
D. Tujuan Kajian
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial usaha PISESS dalam rangka peluang investasi.
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknis pengolahan dan analisis data menggunakan :
3
1. Net Present Value (NPV) merupakan perbedaan antara nilai sekarang (present value) dari manfaat dan biaya yang dikeluarkan.
NPV =
∑
( )Dimana :
NPV : Net Present Value Bt : Benefit (manfaat) Ct : Cost (biaya) t : Tahun ke-t
NPV bernilai positif menunjukkan bahwa usaha pengolahan dan pemasaran ikan Layur Beku layak untuk dijalankan, dan jika NPV bernilai negatif menunjukkan usaha ini tidak layak untuk dijalankan.
2. Internal Rate of Return (IRR) digunakan untuk menghitung tingkat bunga yang dihasilkan dari suatu aliran kas masuk (laba + penyusutan) yang diharapkan akan diterima karena terjadi pengeluaran investasi.
IRR dapat dihitung dengan persamaan :
IRR = i1
( i2 – i1) Dimana :
IRR : Internal Rate of Return
NPV1 : Net Present Value bernilai positif NPV2 : Net Present Value bernilai negatif
i1 : Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV+
i2 : Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV-
Jika IRR ≥ discount rate , maka usaha PISESS layak untuk dijalankan, dan jika IRR ˂ discount rate, maka usaha PISESS tidak layak untuk dijalankan.
4
3. Benefit Cost Ratio
Net Benefit Cost Ratio digunakan untuk menganalisa rasio keuntungan yang akan didapat dalam usaha PISESS karena manfaat yang didapat setelah dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan.
Net B/C =
Jika B/C ≥ 1, maka usaha PISESS layak untuk dijalankan dan jika B/C < 1, maka usaha PISESS tidak layak untuk dijalankan.
4. Pay Back Periode
Pay Back Periode digunakan untuk menganalisa periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi pada usaha PISESS dengan menggunakan aliran kas netto (net cash flows) atau periode pengembalian modal.
Pay Back Periode = n +
x 1 tahun Dimana :
n : tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula
a : jumlah investasi mula-mula
b : jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n c : jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n+1
Investasi dinyatakan layak apabila pengembaliannya lebih cepat dan sebaliknya, investasi tidak layak apabila pengembaliannya lebih lama.
5. Profitability Index (PI)
Profitability Index adalah perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi.
Profitability Index =
Jika PI > 1, berarti investasi di usaha PISESS layak dijalankan dan sebaliknya, jika PI ˂ 1, berarti investasi di usaha PISESS tidak layak dijalankan
5
III. HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN
A. Komponen Biaya Usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS) 1. Biaya Investasi
Berdasarkan hasil kajian pada usaha PISESS di Jakarta Selatan membutuhkan investasi awal sebesar Rp. 7.308.000.000,00
Besarnya biaya investasi pada usaha PISESS yang beralamat di Jalan Raya Lenteng Agung No.77, RT. 01/RW. 02, Srengseng Sawah, Kecamatan
Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
disajikan pada tabel 1:
Tabel 1. Komponen Biaya Investasi Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS)
No. Komponen Biaya Satuan Volume Biaya/tahun Rp.
Biaya Investasi
1 Pembelian/sewa Tanah M2 576 6.500.000.000
2 Bangunan Resto dan Cafe M2 200 500.000.000
3 Asesoris perlengkapan Resto dan Cafe
paket 1 50.000.000
4 Peralatan meja, kursi, etalase, peralatan dapur, peralatan makan dan peralatan café, frezer, kulkas, peralatan entertaint dan lain-lain
paket 1 100.000.000
5 Biaya pasang listrik 1.300 VA (3 titik)
VA 3 5.100.000
6 Kendaraan Operasional unit 1 152.900.000
Total Investasi 7.308.000.000
Sumber : Data primer, diolah.
Komponen biaya investasi pada tabel 1, dikeluarkan oleh PISESS sebagai modal awal saat akan memulai usaha. Investasi yang besar adalah pembelian lahan dan bangunan karena lokasi berada di pinggir jalan provinsi dan strategis.
Biaya rehab rumah dan penambahan bangunan untuk Resto dan Café juga cukup mahal, sedangkan biaya lainnya seperti asesories, peralatan meja, kursi, etalase, peralatan dapur, peralatan makan dan peralatan café, frezer, kulkas, peralatan entertaint, kendaraan operasional dan lain- lainnya relatif tidak terlalu besar.
6
2. Biaya Tetap
Biaya tetap dalam usaha ini merupakan biaya yang rutin dikeluarkan setiap bulannya dan tidak bergantung pada besar kecilnya volume ikan yang dipasarkan dalam bisnis ini.
Biaya tetap pada usaha ini antara lain gaji pegawai tetap, ATK, biaya utilitas (listrik, air, komunikasi), perawatan mobil, penyusutan (peralatan, mobil, bangunan), pemeliharaan bangunan, asuransi, pajak bangunan, pajak usaha dan pembuatan SIUP.
Besarnya biaya tetap pada usaha Pusat Pasar Ikan Srengseng Sawah (PISESS) disajikan pada tabel 2:
Tabel 2. Komponen Biaya Tetap Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS)
No. Jenis Biaya Satuan Volume Biaya/tahun
(Rp.) Biaya Tetap
1 Gaji Tenaga Kerja Tetap Orang 2 91.000.000
2 ATK Paket 1 20.000.000
2 Biaya Utilitas (Listrik, Air, Komunikasi)
Rp. 12 96.000.000
3 Perawatan mobil Rp. 2 30.000.000
4 Penyusutan (peralatan, mobil, bangunan)
Rp. 4 24.000.000
5 Pemeliharaan Bangunan Rp. 1 24.000.000
6 Pajak Bumi dan Bangunan Rp. 1 2.000.000
7 Biaya Perizinan dan biaya lainnya
Rp. 20.000.000
Total Biaya Tetap 307.000.000
Sumber : Data primer, diolah.
3. Biaya Variabel
Biaya variabel dalam usaha ini merupakan biaya yang berubah-ubah dan bergantung pada volume pemasaran atau berubah secara proporsional dengan aktivitas bisnis.
Biaya variabel terdiri atas biaya upah tenaga kerja, pembelian bahan baku ikan segar, ikan hidup, ikan beku, biaya pembelian (kopi, susu, gula aren, beras, bumbu masak, keju, selai, gula pasir, dan lain-lain) dan biaya transportasi.
7
Besarnya biaya tidak tetap pada usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS) disajikan pada tabel 3:
Tabel 3. Komponen Biaya Tidak Tetap Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS)
No. Jenis Biaya Satuan Jumlah Biaya/tahun
Biaya Tidak Tetap 1 Upah
- Tenaga Kerja di Resto dan Cafe
Orang 12 432.000.000
- Tenaga Kerja di Ikan Segar Orang 3 108.000.000 - Tenaga Kerja di Ikan Hidup Orang 4 144.000.000
2 Perlengkapan kerja paket 1 9.500.000
3 Pembelian Bahan Baku
- Ikan Beku Kg 100 1.080.000.000
- Ikan Segar Kg 120 1.080.000.000
- Ikan Hidup Kg 250 1.980.000.000
4 Biaya pembelian (kopi, susu, gula aren, beras, bumbu masak, keju, selai, gula pasir, dan lainnya)
Paket 1 180.000.000
5 Biaya transportasi Rp. 1 100.000.000
6 Pajak Restoran Rp. 214.000.000
Total Biaya Tidak Tetap 5.327.500.000
Sumber : Data primer, diolah.
B. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS)
Analisis kelayakan finansial merupakan salah satu bagian dari analisis kelayakan usaha yang digunakan untuk mengetahui layak dan tidaknya suatu usaha dibangun dari sisi analisis keuangan.
Alat analisis yang digunakan pada kajian ini adalah Net Present Value, Internal Rate of Return, Net Benefit Cost Ratio, Pay Back Periode,
Berdasarkan hasil kajian besarnya biaya dan manfaat yang diterima oleh usaha PISESS dan besarnya Net Present Value dalam kurun waktu selama 7 tahun disajikan pada tabel 4 :
8
Tabel 4. Biaya, Manfaat dan Net Present Value pada Usaha PISESS dengan Discount Rate 12%
Th Biaya (cost) Rp. (ribu)
Manfaat (Benefit) Rp. (ribu)
B-C Rp.
DF 12% Nilai Sekarang Rp.
1 7.308.000.000 3.969.000.000 (3.069.000.000) 0,893 (2.740.617.000)
2 5.634.500.000 5.556.600.000 (77.900.000) 0,797 (62.086.300)
3 5.634.500.000 7.938.000.000 2.303.500.000 0,712 1.640.092.000
4 5.634.500.000 7.938.000.000 2.303.500.000 0.636 1.465.026.000
5 5.634.500.000 7.938.000.000 2.303.500.000 0,567 1.306.084.500
6 5.634.500.000 7.938.000.000 2.303.500.000 0,507 1.167.874.500
7 5.634.500.000 7.938.000.000 2.303.500.000 0,452 1.041.182.000
NPV = 3.817.555.700
Sumber: Data primer, diolah.
Berdasarkan tabel 4, dapat dianalisis untuk mengetahui kelayakan finansial usaha PISESS dengan menggunakan alat analisis :
1. Net Present Value (NPV) merupakan perbedaan antara nilai sekarang (present value) dari manfaat dan biaya yang dikeluarkan.
Dengan menggunakan discount rate 12%, maka nilai NPV dapat dihitung sebagai berikut :
NPV =
∑
( )= Rp. 3.817.555.700,00
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa NPV bernilai positif pada discount rate 12% berarti hal ini menunjukkan bahwa usaha PISESS layak untuk dijalankan atau usaha menguntungkan.
2. Analisis Internal Rate of Return (IRR)
IRR merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi atau untuk memperkirakan potensi keuntungan investasi.
Dalam menghitung IRR, harus mencari discount rate ( i ) yang dapat menghasilkan NPV positif dan NPV negatif, karena IRR adalah discount rate yang membuat NPV = 0.
Nilai NPV negatif diperoleh dari perhitungan dengan discount rate 70%
seperti terlihat pada tabel 5 :
9
Tabel 5. Nilai Net Present Value pada Usaha PISESS dengan Discount Rate 20% dan 30%
Tahun B-C
Rp.
DF 20% Nilai Sekarang Rp.
DF 30% Nilai Sekarang Rp.
1 (3.069.000.000) 0,833 (2.556.477.000) 0,769 (3.275.709.300)
2 (77.900.000) 0,694 (54.062.600 0,592 (46.093.430)
3 2.303.500.000 0,576 1.326.816.000 0,455 1.048.092.500
4 2.303.500.000 0.482 1.110.287.000 0.350 806.455.350
5 2.303.500.000 0,402 926.007.000 0,269 620.332.550
6 2.303.500.000 0,355 817.742.500 0,207 476.824.500
7 2.303.500.000 0,279 642.676.500 0,159 366.256.500 NPV1 = 2.212.989.400 NPV2 = (3.841.330) Sumber: Data primer, diolah
Besarnya IRR atau tingkat bunga yang dihasilkan dari suatu aliran kas masuk yang diharapkan akan diterima karena terjadi pengeluaran investasi, sebagai berikut :
IRR = i1
( i2 – i1) IRR = 20
( ) ( )
= 29,98 %
Jadi IRR ≥ discount rate, maka usaha PISESS, layak untuk dijalankan atau memberikan keuntungan bagi investor.
3. Analisis Net B/C
Net Benefit Cost Ratio digunakan untuk menganalisa rasio keuntungan yang akan didapat dalam usaha PISESS karena manfaat yang didapat setelah dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan.
Nilai Net Benefit Cost Ratio dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
Net B/C =
=
=
= 2,36
Jadi Net B/C ≥ 1, maka usaha PISESS secara finansial layak untuk dijalankan atau memberikan keuntungan bagi investor.
10
4. Analisis Pay Back Periode
Pay Back Periode merupakan suatu periode pengembalian modal investasi melalui keuntungan dalam kurun waktu tertentu,
Dalam menghitung Pay Back Periode dari investasi usaha PISESS sebesar Rp. 7.308.000.000,00 diperlukan data arus kas dan arus kas kumulatif yang dapat disajikan pada tabel 6:
Tabel 6. Arus Kas dan Arus Kas Kumulatif pada Usaha PISESS di Jakarta Selatan.
Tahun Nilai Investasi (Rp.)
Arus Kas (Rp.)
Arus Kas Kumulatif (Rp.)
1 7.308.000.000 - 2.740.617.000. - 4.297.383.000
2 - 62.086.300 4.235.296.700
3 1.640.092.000 5.875.388.700
4 1.465.026.000 7.340.414.700
5 1.306.084.500 8.646.499.200
6 1.167.874.500 9.814.373.700
7 1.041.182.000 10.855.555.700
Sumber: Data primer, diolah.
Berdasarkan data arus kas kumulatif pada tabel 6. diketahui bahwa pada tahun ketiga, nilai kas baru sebesar Rp. 5.875.388.700,00, sehingga belum mampu menutup investasi yang ditanam yaitu sebesar Rp.
7.308.000.000,00. Sedangkan pada tahun keempat, nilai kas sudah melebihi nilai investasi, sehingga waktu pengembalian investasi (pay back periode) pada usaha PISESS dapat dihitung sebagai berikut :
Pay Back Periode = n +
x 1 tahun
= 3 +
x 1 tahun
= 3,98 tahun
ᴝ 3 tahun 11 bulan 22 hari
Jadi besarnya investasi pada usaha PISESS di Jakarta Selatan senilai Rp. 7.308.000.000,00, akan kembali dalam waktu 3 tahun 11 bulan 22 hari.
11
5. Profitability Index (PI)
Besarnya Profitability Index dapat dihitung dengan menggunakan tabel bantu yang berisi nilai sekarang penerimaan-penerimaan aliran kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi, sebagaimana disajikan pada tabel 7:
Tabel 7. Nilai Sekarang Aliran Kas pada Usaha PISESS
Tahun Biaya (Cost) Rp.
Manfaat (Benefit) Rp.
Aliran Kas Bersih (Rp)
DF 12%
Nilai Sekarang Aliran Kas
Rp.
1 3.969.000.000 3.969.000.000. 0,893 3.544.317.000
2 5.634.500.000 5.556.600.000 - 77.900.300 0,797 -62.086.300 3 5.634.500.000 7.938.000.000 2.303.500.000 0,712 1.640.092.000 4 5.634.500.000 7.938.000.000 2.303.500.000 0.636 1.465.026.000 5 5.634.500.000 7.938.000.000 2.303.500.000 0,567 1.306.084.500 6 5.634.500.000 7.938.000.000 2.303.500.000 0,507 1.167.874.500 7 5.634.500.000 7.938.000.000 2.303.500.000 0,452 1.041.182.000
Jumlah :
10.102.489.700
Sumber: Data primer, diolah.
Profitability Index dapat dihitung dengan persamaan :
Profitability Index =
=
= 1,38
Jadi nilai Profitability Index lebih besar dari 1 (PI > 1), berarti investasi pada usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS) laya k untuk dijalankan.
12
IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis finansial usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS) di Jakarta Selatan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah di Jakarta Selatan layak untuk dijalankan secara finansial.
2. Dari analisis kelayakan finansial, diperoleh hasil analisis sebagai berikut :
a. Nilai NPV sebesar Rp. 3.817.555.700,00 berarti bernilai positif yang menunjukkan bahwa usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS) secara finansial layak untuk dijalankan atau menguntungkan bagi investor.
b. Besarnya IRR sebesar 29,98%, berarti besarnya IRR > discount rate, maka usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS) secara finasial dan merupakan usaha yang menguntungkan bagi investor.
c. Besarnya Net Benefit - Cost Ratio sebesar 2,36, sehingga nilai net B/C > 1, berarti usaha pengolahan dan pemasaraan ikan Layur Beku adalah layak dijalankan secara finansial atau merupakan usaha yang menguntungkan bagi investor.
d. Waktu pengembalian modal (pay back periode) pada usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS) sebesar 3,98 tahun, berarti biaya investasi dapat kembali dalam waktu 3 tahun 11 bulan 22 hari.
f. Nilai Profitability Index sebesar 1,38, sehingga lebih besar dari 1 (PI > 1), berarti secara finansial, investasi pada usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS) layak dijalankan atau menguntungkan bagi investor.
13
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis kelayakan finansial pada Usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS) di Jakarta Selatan, Analis merekomendasikan :
1. Usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS) layak secara finansial dan merupakan usaha yang menguntungkan bagi investor, sehingga perlu dipromosikan karena merupakan peluang usaha dan investasi.
2. Usaha Pusat Ikan Segar Srengseng Sawah (PISESS) dapat dijadikan model bisnis dalam rangka peluang usaha dan investasi.
3. Perlu mendorong calon investor untuk berinvestasi pada usaha Pusat Ikan Segar dengan model bisnis yang serupa.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Fuad M, Christin, Nurlela, Sugiarto, Paulus. 2003. Pengantar Bisnis. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
2. Hartono J. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE 3. Husein Umar. 2005. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 3. Jakarta : PT. SUN.
4. Husnan S & Suwarsono. 1997. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta : UPP AMP YKPN
5. Kadariah, Lien K, Clive G. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta : LPFE-UI 6. Marno Habieb, Eddy Aziz. 2002. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Bogor : Ghalia
Indonesia.
7. Pabundu M. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta : Bumi Aksara.
8. Riyanto Bambang, 2012. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Cetakan ke duabelas. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.