Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI
esuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tahun 2017 kepada Bupati Bogor, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah, yang merupakan perangkat daerah sebagai penyelenggara pemerintahan daerah di bidang pertanian menyusun Laporan Kinerja tahun 2018. Laporan ini memuat hasil pengukuran sasaran strategis Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor dan program/kegiatan melalui indikator kinerja (parameter) yang telah ditetapkan sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Sumber dana Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor untuk program dan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2018 berasal dari APBD Kabupaten Bogor dan APBN Tahun Anggaran 2018.
Indikator kinerja sasaran merupakan parameter untuk mengukur keberhasilan pelayanan yang dilaksanakan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian sasaran tingkat Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2018. Indikator kinerja sasaran menggunakan indikator kinerja utama yang dipilih dari beberapa output dan atau outcome kegiatan.
Indikator kinerja kegiatan meliputi indikator masukan (input) yang mengutamakan penggunaan dana APBD Kabupaten Bogor, indikator
Hendw@
S S
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 2 keluaran (output) dan indikator hasil (outcome) sesuai Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor tahun 2018. Gambaran pengukuran kinerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor tahun 2018 dalam pencapaian pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2018, disajikan dalam Gambar 1.
Gambar 1. Diagram Alur Pikir Pengukuran Kinerja
Metode penyusunan laporan kinerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor secara umum mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tanggal 20 November 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Sasaran Strategis Kab Bogor 2018
Sasaran Strategis Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan Tahun 2018
Program
Kegiatan
Indikator Kinerja
IKK : Input, Output,
Outcome
Pengukuran Kinerja
LAPORAN KINERJA
Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura
dan Perkebunan Tahun 2018
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 3 A. Tugas Pokok
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah, yang merupakan perangkat daerah sebagai penyelenggara pemerintahan daerah di bidang pertanian yang bertanggung jawab kepada Bupati.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, serta tugas pembantuan.
B. Fungsi
Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor mempunyai fungsi, sebagai berikut :
1) perumusan kebijakan di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan penyuluhan pertanian;
2) pelaksanaan kebijakan di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan penyuluhan pertanian;
3) pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan penyuluhan pertanian;
4) pelaksanaan administrasi Dinas;
5) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya.
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 4 C. Susunan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perangkat Daerah Kabupaten Bogor merupakan perangkat daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah di bidang pertanian yang bertanggung jawab kepada Bupati.
Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas membawahi 1 (satu) sekretariat, 4 (empat) bidang, 3 (tiga) subag, dan 12 seksi.
Selain itu terdapat juga 16 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berkedudukan di kecamatan. Secara lengkap struktur organisasi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas : Ir. Siti Nuriyanti, MM
b. Sekretaris : Ir. Unzilatir Rohmah
1. KaSubag Program dan Pelaporan : R. Suhartono, SP
2. KaSubag Umum dan Kepegawaian : Bayu Alam Mustikasari, SE 3. KaSubag Keuangan : Indri Wulandari, SP
c. Kepala Bidang Tanaman Pangan : Ir. Isnayati, M.Si 1. KaSie Produksi : Ervinia, S.P, MM
2. KaSie Prasarana dan Pelayanan Usaha : Drs.Ir. Rachmat Ismail,MM 3. KaSie Pengolahan & Pemasaran : Ir. Sri Aryantoko, MM
d. Kepala Bidang Hortikultura : : Ir. Ida Sriwidaningsih, MM 4. KaSie Produksi : Agus Kurniawan, S.Hut., MP 5. KaSie Prasarana dan Pelayanan Usaha : Ir.Heri Firdaus,MM
6. KaSie Pengolahan & Pemasaran : Ir. R. Tresnawan, M.Si e. Kepala Bidang Perkebunan : Ir. Irma Villayanti
7. KaSie Produksi : Ir.Sri Nindyastuti,MM 8. KaSie Prasarana dan Pelayanan Usaha : R. Tina Supartina, SP. M.Si 9. KaSie Pengolahan & Pemasaran : Indriyati, S.Hut
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 5 f. Kepala Bidang Penyuluhan : A. Yeni Haryati, SP
1. KaSie Ketenagaan : Ateng M. Naseh, S.Hut 2. KaSie Kelembagaan : Ir. Chrisnayana Deden 3. KaSie Metode dan Informasi : Restari Koestranti, S.Pi
g. Unit Pelaksana Teknis
1. UPT Pertanian (16 Wilayah) 2. UPT Perbenihan (2 Wilayah)
3. UPT Pengembangan Teknologi Lahan Kering (1 Wilayah)
4. UPT Pengembangan Tanaman Obat (1 Wilayah)
h. Kelompok Jabatan Fungsional
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 6 Secara lengkap susunan organisasi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor ditunjukkan oleh Gambar 2.
Keterangan :
: Garis Instruktif : Garis Koordinatif
Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor (Sesuai Perda Nomor 12 Tahun 2016)
Seksi Prasarana dan
Pelayanan Usaha
Sub Bagian Keuangan Sekretariat
Kelompok Jabatan Fungsional
Sub Bagian Program dan Pelaporan
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Seksi Produksi Bidang Perkebunan
Seksi Pengolahan dan
Pemasaran Bidang Tanaman
Pangan
Bidang Penyuluhan
Seksi Pengolahan dan
Pemasaran
Seksi Kelembagaan Seksi
Produksi
UPT
Seksi Ketenagaan Seksi
Pengolahan dan Pemasaran
Seksi Produksi Bidang Hortikultura
Seksi Metode dan
Informasi Seksi
Prasarana dan Pelayanan
Usaha Seksi
Prasarana dan Pelayanan
Usaha
Kepala Dinas
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 7 D. Pernyataan Visi
isi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif, dan produktif.
Dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang ditindaklanjuti dengan terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah, berkonsekuensi pada terjadinya Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor. Perubahan RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 merupakan tahap kelima dari Rencana Pembangunan Janngka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Vogor Tahun 2005-2025, yang ditujukan untuk merealisasikan visi dan misi pembangunan daerah melalui pengembangan dan percepatan pembangunan daerah secara menyeluruh di bidang sesuai dengan kewenangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan di bidang pertanian. Pernyataan Visi Kabupaten Bogor adalah
”Terwujudnya Kabupaten Bogor Menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia”, dengan makna pernyataan Visi adalah sebagai berikut:
1. Kabupaten Bogor, adalah batas administrasi Kabupaten Bogor di Provinsi Jawa Barat yang didalamnya berkumpul sejumlah manusia atau masyarakat dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama;
2. Termaju, adalah bahwa Kabupaten Bogor telah mencapai atau berada pada tingkat kemajuan yang lebih tinggi atau masyarakat telah menuju ke arah yang lebih baik maupun berkembang ke arah yang mebih baik. Termaju juga berarti bahwa Kabupaten Bogor sebagai suatu wilayah terus melakukan pengembangan
V V
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 8 diri untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar.
3. Indonesia, adalah negara kesatuan yang berdaulat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
E. Pernyataan Misi
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Misi Pemerintah Kabupaten Bogor yang ditetapkan 5(lima) misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesalehan sosial dan kesejahteraan masyakarat;
2. Meningkakan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwisata;
3. Meningkatkan integrasi, koneksitas, kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan;
4. Meningkatkan aksesiblitas dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan;
5. Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan kerjasama antar daerah kerangka tata kelola pemerintahan yang baik.
Misi yang ke-2 sejalan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, yaitu : Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwiata.
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 9 F. Tujuan Strategis
Pencapaian tujuan dapat menjadi tolok ukur untuk menilai kinerja Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor. Tujuan organisasi pada dasarnya untuk jangka panjang yang harus diselesaikan selama jangka waktu tersebut. Tujuan ditetapkan dengan mengacu pada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis. Perumusan tujuan strategis Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Tahun 2013 – 2018 sesuai dengan visi dan misi adalah sebagai berikut : Meningkatkan produksi, tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan yang maju dan berdaya saing.
Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor untuk mencapainya dalam tahun tertentu.
Di dalam Rencana Kinerja ditetapkan Rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan melalui Penetapan Perubahan Kinerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Tahun 2018.
Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Target Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran strategis yang telah ditetapkan. Penetapan Perubahan Indikator Kinerja Kegiatan harus didasarkan pada perkiraaan yang realistis dengan
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 10 memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus diorganisasikan.
Sebagai penjabaran dari Perubahan Renstra Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Tahun 2013- 2018, maka Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor menyusun dan menetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Tahun 2018. RKT Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Tahun 2018 disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tanggal 20 November 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Adapun rincian Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang akan dicapai Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Tahun 2018 ditunjukkan pada Lampiran 1.
1.2 ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Aspek strategis yang berpengaruh terhadap Dinas Tanaman Panngan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor periode 2013 - 2018 yaitu terkait peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, peningkatan kontribusi pertanian dalam perekonomian masyarakat, dan peningkatan kesejahteraan petani sesuai dengan misi kedua Kabupaten Bogor yaitu Meningkatkan Daya Saing Perekonomian Masyarakat dan Pengembangan Usaha Berbasis Sumber Daya Alam dan Pariwisata.
Kontribusi pertanian dalam perekonomian dalam masyarakat ditentukan dari nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang merupakan gambaran kemampuan suatu wilayah menciptakan output atau nilai tambah pada suatu wilayah tertentu.
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 11 Nilai Tambah (value added) memiliki makna yaitu pertambahan nilai suatu komoditas karena mengalami proses pengolahan, pengangkutan, ataupun penyimpanan dalam suatu produksi. Dalam proses pengolahan nilai tambah dapat didefinisikan sebagai selisih antara nilai produk dengan nilai biaya bahan baku dan input lainnya, tidak termasuk tenaga kerja. Sedangkan marjin adalah selisih antara nilai produk dengan harga bahan bakunya saja. Dalam marjin ini tercakup komponen faktor produksi yang digunakan yaitu tenaga kerja, input produksi lainnya dan balas jasa dalam pengolahan (Hayami et al, 1987).
Berdasarkan pengertian tersebut, perubahan nilai bahan baku yang telah mengalami perlakuan pengolahan besar nilainya dapat diperkirakan. Dengan demikian, atas dasar nilai tambah yang diperoleh, marjin dapat dihitung dan selanjutnya imbalan bagi faktor produksi dapat diketahui. Nilai tambah yang semakin besar atas produk pertanian tentunya dapat berperan bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi yang besar tentu saja berdampak bagi peningkatan lapangan usaha dan pendapatan petani yang muara akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan petani.
Pembangunan daerah hingga saat ini telah membuktikan bahwa kebutuhan sumberdaya alam semakin banyak dan senantiasa menghadapi berbagai kendala yang semakin serius, terutama di wilayah pedesaan. Dalam kondisi seperti ini mutlak diperlukan penajaman prioritas pemanfaatan keunggulan sumberdaya alam dan sumberdaya wilayah lainnya dengan melibatkan secara penuh segenap potensi masyarakat. Dalam kondisi seperti ini diperlukan mekanisme perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi proyek daerah secara cepat, tepat, dan akurat.
Suatu wilayah terbagi menjadi beberapa wilayah pembangunan yang masing-masing mempunyai karakteristik dan potensi wilayah yang berbeda, baik potensi sumberdaya manusia, sumberdaya alam, serta
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 12 infrastruktur fisik dan kelembagaan penunjang pembangunan. Potensi sumberdaya wilayah ini tampaknya masih belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal, terutama karena terbatasnya modal dan teknologi. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain karena masih terbatasnnya informasi teknologi dan informasi pasar yang diperlukan untuk mengembangkan wilayah tersebut, serta lemahnya akses masyarakat terhadap peluang-peluang bisnis yang ada.
Suatu bentuk kelembagaan dengan ikatan-ikatan dan hubungan sosial-ekonomi berdasarkan kebutuhan masyarakat diperlukan dalam pengembangan sentra agribisnis komoditas unggulan. Dalam rangka pengembangan sistem agribisnis yang berwawasan agroekosistem, dan mendukung upaya-upaya peningkatan pendapatan petani, maka dipandang perlu untuk dirancang model pengembangan komoditi unggulan wilayah, yang mengacu kepada pendekatan konsep dan terapan sistem manajemen usaha tani di pedesaan.
1.3 PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Permasalahan utama (strategic issued) yang dihadapi antara lain sebagai berikut :
1) Tidak tercapainya target indikator kinerja utama Produksi Padi dari target rencana;
2) Pengetahuan kelompok tentang Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang masih rendah sehingga pemeliharaan pertanaman kurang optimal dan kebiasaan petani dalam melakukan kegiatan pengolahan hasil padi secara tradisional menyulitkan dalam penerapan teknologi yang baik dan benar;
3) Adanya pengaruh pasar global dalam komoditas industri karet dan pala, sehingga berdampak pada perkembangan usaha tani lokal;
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 13 4) Masih tingginya ketergantungan petani terhadap bantuan yang
diberikan pemerintah daerah;
5) Masih rendahnya penerapan teknologi pertanian terutama pasca panen dan pengolahan sehingga hasil produk sehingga belum mencapai target optimal;
6) Penanganan pasca panen yang masih kurang baik yaitu masih banyaknya kotoran sehingga rendemen yang dihasilkan masih rendah;
7) Masih banyaknya penggilingan padi yang sudah melebihi umur ekonomis;
8) Pola pikir beberapa petani bahwa bantuan dari pemerintah tidak perlu dipertanggungjawabkan hasilnya atau tidak perlu dikembalikan, sehingga menjadi salah satu faktor dari pengembalian gabah yang tidak mencapai target;
9) Anggaran yang masih terbatas sehingga alat-alat pengolahan padi yang diberikan kepada kelompok tani belum semua kelompok pelaksana kegiatan diberikan lengkap;
10) Dalam hal pemasaran kelompok masih mengandalkan pasar lokal dan pedagang pengumpul sehingga tingkat kepastian usaha dan jaminan pasar masih rendah;
11) Masih banyak petani kopi yang menjual hasilnya dalam bentuk gelondong tanpa memprosesnya lebih lanjut sampai dalam bentuk bubuk kopi;
12) Belum semua pelaku usaha perbenihan atau penangkar benih mengetahui dan memahami peraturan tentang perbenihan;
13) Kelompok tani belum memahami sepenuhnya mengenai teknologi budidaya dan pemeliharaan tanaman perkebunan;
14) Modal usaha tani masih rendah, sehingga ketergantungan terhadap bantuan pemerintah masih tinggi;
15) Tanaman Perkebunan waktu produksinya lama dan bibit unggul tanaman perkebunan harganya relatif mahal serta sulit diperoleh,
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 14 menyebabkan banyak petani yang membudidayakan tanaman perkebunan dengan bibit asalan sehingga mengurangi hasil produksi;
16) Masih lemahnya penguatan kelembagaan kelompok tani baik dari segi teknis maupun administrasi;
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu :
1) Untuk meningkatan pencapaian target akan dilakukan koordinasi berkelanjutan/intensif dengan instansi terkait di tingkat provinsi maupun pusat dalam pelaksanaan kegiatan;
2) Pengawasan dan pembinaan yang intensif dari para petugas, baik dari tingkat tingkat kabupaten, UPT dalam pelaksanaan SLPTT maupun POPT;
3) Dilaksanakannya sosialisasi diversifikasi pengembangan dan pengolahan mutu hasil karet dan pala yang memberikan nilai tambah ekonomi;
4) Menerapkan pola pendampingan yang disesuaikan dengan kelas kelompok petani untuk menciptakan kelompok tani yang mandiri;
5) Pembinaan dan pendampingan yang intensif dari para petugas baik tingkat kabupaten maupun UPT;
6) Kekurangan alat-alat pengolahan padi supaya diajukan melalui proposal untuk dijadikan dasar dalam pengajuan anggara, baik anggaran APBD Kabupaten, APBD Provinsi, maupun APBN;
7) Pembinaan lebih lanjut dari petugas pengamat OPT (POPT) setempat dan dicalonkannya kelompok menjadi peserta Sekolah lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) komoditas hortikultura;
8) Memfasilitasi kelompok tani dengan pasar tanaman hias dan pelaku usaha yang menggunakan komoditas hortikultura sebagai bahan bakunya;
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 15 9) Anggaran yang ada diarahkan pada alat-alat pertanian dan
kelompok tani yang menjadi prioritas, dan untuk kelompok tani yang belum diberikan bantuan alat-alat pengolah padi untuk dapat dianggarkan pada tahun selanjutnya;
10) Memfasilitasi petani untuk memperluas jaringan pasar dengan mengadakan pameran, bazar dan lainnya;
11) Petani difasilitasi untuk dapat mengolah kopi sampai pada bubuk kopi, baik berupa peralatan maupun pelatihan;
12) Memberikan bimbingan teknis budidaya tanaman perkebunan terus menerus secara berkelanjutan sehingga terjadi alih teknologi dari kelompok-kelompok yang telah berhasil;
13) Intensifikasi, rehabilitasi dan optimalisasi lahan, rejuvenasi pada kebun-kebun kopi yang sudah tua;
14) Keterbatasan modal dapat diatasi dengan pemberian pinjaman lunak yang ada di bank pemerintah seperti Bank Jabar Banten atau Bank Rakyat Indonesia;
15) Pengadaan bibit unggul, pemilihan blok-blok penghasil tinggi tanaman perkebunan sebagai sumber benih, pembibitan di sentra/potensi perkebunansehingga bibit unggul dapat dengan mudah diperoleh, pengadaan kebun entres karet varietas sentra/potensi, serta inovasi penggunaan bibit pala grafting cepat produksi;
16) Melakukan pembinaan kepada kelompok tani secara terus menerus sehingga mendorong kelompok untuk naik kelas kelompok.
1.4 PRESTASI DAN KEBERHASILAN
Prestasi yang diraih oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor selama tahun 2018, sebagai berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 16 1) Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat atas keberhasilan
Pemerintah Daerah dalam Menunjang Program Swasembada Benih;
2) Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat kepada Jajang, SP sebagai Juara II Penyuluh Pertanian Teladan Dalam Rangka Peringatan Hari Krida Pertanian ke-46 Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2018;
3) Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat kepada Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Teknologi Pertanian (UPT PTP) Wilayah Cianjur sebagai Juara II Balai Penyuluhan Pertanian Tingkat Kecamatan Teladan Dalam Rangka Peringatan Hari Krida Pertanian ke-46 Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2018;
4) Peringkat ke-4 sebagai Peserta Acara Kontes Kopi Spesialty Indonesia ke-10 Tahun 2018;
5) Meraih Silver Gourmet Kopi Robusta Van Catangmalang Winey pada Kompetisi Internasional Paris Perancis Tahun 2018;
6) Meraih Bronze Gourmet Kopi Robusta Van Catangmalang Ciragi pada Kompetisi Internasional Paris Perancis Tahun 2018.
Sedangkan keberhasilan yang dicapai pada tahun 2018 yaitu : 1) Produksi palawija dari target rencana sebanyak 152.728 ton
terealisasi sebesar 162.190 ton atau sebesar 106,20%, pencapaian target tersebut atas adanya dukungan dari program dan kegiatan dari APBD dan APBN, baik dari program UPSUS Pajale dan Kegiatan Intensifikasi Tanaman Talas.
2) Produksi sayuran dari target rencana sebanyak 92.950 ton terealisasi sebesar 95.252 ton atau sebesar 102,48%, pencapaian tersebut atas adanya dukungan program dan kegiatan dari APBD yaitu Kegiatan Pembinaan Pengembangan Agribisnis Pertanian, Pengembangan Sayuran;
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 17 3) Produksi Buah-Buahan dari target rencana sebanyak 60.572 ton
terealisasi sebesar 131.369 ton atau sebesar 216,88%, pencapaian tersebut atas adanya dukungan program dan kegiatan dari APBD yaitu Kegiatan Pengembangan Kawasa Buah;
4) Produksi Tanaman Hias dari target rencana sebanyak 4.192.294 tangkai terealisasi sebesar 4.389.308 tangkai atau sebesar 104,70%, pencapaian tersebut atas adanya dukungan dari program dan kegiatan dari APBD yaitu Kegiatan Pengembangan Tanaman Hias;
5) Produksi Tanaman Hias Daun Indah dari target rencana sebanyak 415.494 pohon terealisasi sebanyak 527.119 pohon atau sebesar 126,87%, pencapaian tersebut atas adanya dukungan program dan kegiatan dari APBD Kegiatan Pengembangan Tanaman Hias dan meningkatnya minat petani terhadap tanaman hias;
6) Produksi Tanaman Obat dari target rencana 4.453 ton teralisasi sebesar 11.228 ton atau sebesar 252,14%, pencapaian tersebut karena adanya pengembangan tanaman obat swadaya dari petani;
7) Produksi Tanaman Perkebunan dari target rencana 38.860 ton terealisasi sebanyak 38.934 ton atau sebesar 100,19%, pencapaian tersebut atas adanya dukungan dari program dan kegiatan APBD yaitu kegiatan Pembibitan Tanaman Perkebunan, Pengadaan Sarana Produksi Perkebunan, Pengadaan Prasarana Produksi Perkebunan;
8) Produktivitas Padi Sawah dari target rencana 63,25% Ku/Ha, terealisasi sebesar 63,25% atau sebesar 100%, pencapaian tersebut atas adanya dukungan dari program dan kegiatan APBD dan APBN;
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 18 9) Produktivitas Padi Gogo dari target rencana sebesar 33,61 Ku/Ha
terealisasi sebesar 33,92 Ku/Ha atau sebesar 100,92%, pencapaian tersebut atas adanya penggunaan varietas padi unggul nasional dan perbaikan pola tanam;
10) Produktivitas Palawija dari target rencana sebesar 171,79 Ku/Ha terealisasi sebesar 172,02 Ku/Ha, atau sebesar 100,13%, pencapaian tersebut atas adanya penggunaan bibit varietas unggul dan perbaikan pola tanam;
11) Produktivitas sayuran dari target rencana sebesar 109,38 Ku/Ha terealisasi sebesar 116,05 Ku/Ha atau sebesar 106,10%
pencapaian tersebut atas adanya penggunaan benih bersertifikat dan perbaikan pola budidaya;
12) Kontribusi Sektor Pertanian (total) Terhadap PDRB Harga Berlaku dari target rencana 3,82% terealisasi sebesar 6,97% atau sebesar 182,46%;
13) Nilai Tukar Petani (NTP) dari target rencana sebesar 101,87%
terealisasi sebesar 103,46% atau sebesar 101,56%;
1.5 DASAR HUKUM
Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Tahun 2018 mengacu kepada :
1. Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 19 Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4484);
6. Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
7. Undangan-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5512);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaiman telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 20 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tanggal 20 November 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
13. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 40/Permentan/OT.010/08/2016 Tentang Pemetaan Urusan Pemerintahan Bidang Pangan dan Bidang Pertanian;
14. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 43/Permentan/OT.010/08/2016 Tentang Pedoman Nomenklatur, Tugas dan Fungsi Dinas Urusan Pangan dan Dinas Urusan Pertanian Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
15. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan;
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 SERI E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 88);
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 21 17. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 86 Tahun 2014 tentang
Kebijakan transisional Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dalam Pelayanan Publik;
18. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 Tanggal 14 Agustus 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2013 – 2018 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 4 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah KabupatenBogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2016 - 2036;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bogor Tahun;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 4 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018;
22. Peraturan Bupati Bogor Nomor 57 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Teknologi dan Peredaran Hasil pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor;
23. Peraturan Bupati Bogor Nomor 51 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Kebijakan Transisional Pemerintah Kabupaten Bogor setelah Ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
24. Peraturan Bupati Bogor Nomor 62 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 22 Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Berita Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016 Nomor 62);
25. Peraturan Bupati Bogor Nomor 80 tahun 2018 tanggal 30 Oktober 2018 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2018.
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 23 BAB II
PERENCANAAN KINERJA
aporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Laporan Kinerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Tahun 2018 ini menyajikan capaian kinerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor selama kurun waktu Tahun 2018 dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan guna mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan yaitu ”Terwujudnya Kabupaten Bogor Menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia”, dengan Misi yaitu “Meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat dan pengembangan usaha berbasis sumberdaya alam dan pariwiata”. Upaya pencapaian sasaran, dalam penerapannya didukung oleh anggaran APBD Kabupaten Bogor dan dituangkan dalam bentuk kebijakan, program, dan kegiatan.
Penggunaan dana APBD Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2018 pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor dialokasikan untuk Belanja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perkebunan Kabupaten Bogor tahun 2018 dengan target sebesar Rp. 68.866.378.000,- terealisasi sebesar Rp. 66.993.005.046,- atau terserap
97,28%. Secara garis besar realisasi anggaran Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor tahun 2018 untuk Belanja Tidak Langsung dari target Rp. 33.458.717.000,- yang dapat terealisasi sebesar Rp. 33.065.483.615,- (98,82%), sedangkan Belanja Langsung dari
target Rp. 35.407.661.000,- yang dapat terealisasi sebesar Rp. 33.927.521.431,- (95,82%). Dana yang tidak terserap disebabkan oleh
adanya efisiensi penggunaan biaya, selisih penawaran harga, dan terdapat
L L
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 24 sisa angaran dari Bantuan Operasional Penyuluh Pertanian (Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) yang berasal dari Penyuluh yang pensiun dan meninggal dunia.
Anggaran belanja langsung digunakan untuk membiayai program dan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran strategis Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor tahun 2018 yang terdiri dari 10 Program dan 117 Kegiatan. Ringkasan mengenai program, kegiatan, dan anggaran pada perjanjian kinerja yang akan dicapai Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Tahun 2018 serta realisasinya ditunjukkan oleh Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Realisasi Belanja Langsung
No Program Jumlah
Keg. Pagu Anggaran
(Rp) Realisasi (Rp)
Persentase Keu
(%) Fisik (%)
1. Pelayanan Administrasi
Perkantoran 15 2.582.140.700 2.495.896.748 96,66 100 2. Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Aparatur 7 1.005.160.000 947.639.372 94,28 100.00 4. Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur 3 406.508.000 384.809.500 94,66 100.00
5.
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
6 394.943.500 387.835.610 98,20 100.00
6. Peningkatan
Kesejahteraan Petani 8 1.322.160.500 1.289.707.700 97,55 100.00
7.
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
6 3.068.383.200 2.984.613.089 97,27 100.00
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 25 Ringkasan mengenai sasaran strategis, indikator kinerja, dan target pada perjanjian kinerja yang akan dicapai Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Tujuan: Meningkatkan produksi tanaman pangan, hortikultra dan perkebunan yang maju dan berdaya saing
No Sasaran/Indikator Kinerja Utama Satuan Target
1. Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian
Produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan:
No Program Jumlah Keg. Pagu Anggaran
(Rp) Realisasi (Rp)
Persentase Keu
(%) Fisik (%)
8. Peningkatan
Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
8 994.569.500 948.968.945 95,42 100,00
9. Peningkatan Produksi Pertanian/
Perkebunan
54 21.322.139.600 20.381.293.967 95,59 100.00
10.
Pemberdayaan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan Lapangan
6 2.155.620.000 2.091.954.500 97,05 100,00
11. Pengolahan Hasil Pertanian/Perkebunan 4 2.156.036.000 2.014.802.000 93,45 100.00
T O T A L 117 68.866.378.000 66.993.005.046 97,28 100
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 26 No Sasaran/Indikator Kinerja Utama Satuan Target
- Produksi padi - Produksi palawija - Produksi sayuran - Produksi buah-buahan
- Produksi tanaman hias bunga - Produksi tanaman hias daun indah - Produksi tanaman obat
- Produksi tanaman perkebunan Produktivitas padi dan bahan pangan utama lainnya:
- Produktivitas padi sawah - Produktivitas padi gogo - Produktivitas palawija - Produktivitas sayuran
Ton GKG Ton Ton Ton Tangkai
Pohon Ton Ton
ku/ha Ku/ha Ku/ha Ku/ha
559.411 152.728 92.950 60.572 4.192.294 415.494 4.453 38.860
63,25 33,61 171,79 109,38 2. Meningkatnya kontribusi pertanian
dalam perekonomian
- Kontribusi sektor pertanian (total) terhadap PDRB harga berlaku
% 3,82
3 Meningkatnya kesejahteraan petani
- Nilai Tukar Petani % 101,87
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 27 BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
1.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI TAHUN 2018
Pengukuran Kinerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor tahun 2018 dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tanggal 20 November 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun rincian Penetapan Kinerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor tahun 2018 ditunjukkan pada Lampiran II, sedangkan Pengukuran Kinerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor tahun 2018 disajikan dalam Lampiran IV.
Dalam mengukur capaian kinerja disusunlah indikator kinerja Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor tahun 2018 dengan ketentuan untuk mengukur indikator kinerja melalui rumus perhitungan persentase (%) capaian target indikator kinerja sebagai berikut :
1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik (Progress Positif), maka digunakan rumus :
2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja (Progress Negatif), maka digunakan rumus :
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 28 Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja dari setiap sasaran strategis, menggunakan skala pengukuran sebagaimana tertera dalam Tabel 2 dan Tabel 3 berikut :
Tabel 2. Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator Sasaran Mempunyai Makna Progress Positif No Rentang Capaian Kategori Capaian
1 >100 Sangat Baik
2 85 s/d 100 Baik Sekali
3 70 s/d <85 Baik
4 55 s/d <70 Cukup
5 < 55 Kurang
Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003 Tabel 3. Skala Yang Digunakan Bilamana Indikator
Sasaran Mempunyai Makna Progress Negatif No Rentang Capaian Kategori Capaian
1 >100 Kurang
2 85 s/d 100 Cukup
3 70 s/d <85 Baik
4 55 s/d <70 Baik Sekali
5 < 55 Sangat Baik
Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003
Hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor tahun 2017 dan 2018 dapat dilihat dalam tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Hasil Pengukuran Kinerja Tahun 2017 dan Tahun 2018
No Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi Capaian
(%) Target Realisasi Capaian (%)
1.
Peningkatan Produksi Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan : a. Produksi Padi
b. Produksi Palawija
Ton GKG Ton
546.691 151.216
545.413 179.163
99,77 118,48
559,411 152,728
545,418 162,190
97.50 106.20 c. Produksi Sayuran
d. Produksi Buah – Buahan e. Produksi Tanaman Hias Bunga f. Produksi Tanaman Hias Daun
Indah
Ton Ton Tangkai
Pohon
92.487 59.972 4.150.786 411.380
140.811 68.982 5.110.757 460.253
152,25 115,02 123,13 111,88
92,950 60,572 4,192,294 415,494
95,252 131,369 4,389,308 527,119
102.48 216.88 104.70 126.87
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 29
No Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi Capaian
(%) Target Realisasi Capaian (%) g. Produksi Tanaman Obat
h. Produksi Tanaman Perkebunan Ton
Ton 4.409
37.009 5.817
46.995 131,93
126,98 4,453
38,860 11,228
38,934 252.14 100.19
2.
Produktivitas padi dan pangan utama lainnya :
a. Produktivitas padi sawah b. Produktivitas padi gogo c. Produktivitas palawija d. Produktivitas sayuran
Ku/Ha Ku/Ha Ku/Ha Ku/Ha
62,02 33,52 170,94 108,84
60.00 34.82 294.75 115.12
96.74 103.88 172.43 105.77
63.25 33.61 171.79 109.38
63.25 32.58 172.02 116.05
100.00 96.94 100.13 106.10 3. Kontribusi sektor pertanian (total)
terhadap PDRB harga berlaku % 3,81 3,74 98,16 3.82 3.65 95.55
4. NTP % 101,37 100.09 98.74 101.87 103.18 101.29
RATA-RATA 118,23
121.93
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata capaian kinerja tahun 2018 sebesar 121.93% termasuk Sangat Baik karena adanya dukungan peningkatan produksi palawija, sayuran, tanaman hias bunga, tanaman perkebunan, tanaman obat, dan produktivitas padi gogo, palawija dan sayuran. Jika dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja tahun 2017, terjadi kenaikan capaian kinerja sebesar 3,70% dari tahun 2017 sebesar 118,23% menjadi 121,93%. Kondisi ini terjadi karena adanya kenaikan produksi yang cukup tinggi dari tanaman obat dan tanaman buah-buahan.
Untuk menggambarkan capaian kinerja pada masing-masing sasaran strategis dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5. Evaluasi Pencapaian Sasaran Pertama
Sasaran 1: Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian
No Indikator Sasaran Satuan Tahun
2017 Tahun 2018 Capaian Tahun
2018
Target Akhr RPJMD
Ket Hasil Target Realisasi
1. Produksi Pangan, Hortikultura dan Perkebunan:
a. Produksi Padi Ton GKG
545.413 559,411 545,418 97.50 559.411 X b. Produksi Palawija Ton 179.163 152,728 162,190 106.20 152.728 Λ
c. Produksi Sayuran Ton 140.811 92,950 95,252 102.48 92.950 Λ
d. Produksi Buah-
buahan Ton 68.982 60,572 131,369 216.88 60.572 Λ
e. Produksi Tanaman Hias Bunga
Tangkai 5.110.757 4,192,294 4,389,308 104.70 4.192.294 Λ f. Produksi Tanaman
Hias Daun Indah Pohon 460.253 415,494 527,119 126.87 415.494 Λ
g. Produksi Tanaman Ton 5.817 4,453 11,228 252.14 4.453 Λ
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 30
No Indikator Sasaran Satuan Tahun
2017 Tahun 2018 Capaian Tahun
2018
Target Akhr RPJMD
Ket Obat
h. Produksi Tanaman Perkebunan
Ton 46.995 38,860 38,934 100.19 38.860 Λ Produktivitas padi dan
pangan utama lainnya:
a. Produktivitas padi
sawah Ku/ha 60,00 63,25 63,25 100.00 63,25 V
b. Produktivita padi gogo
Ku/ha 34,82 33,61 32,58 96.94 33.61 X
c. Produktivitas palawija Ku/ha 294,75 171,79 172,02 100.13 171.79 Λ d. Produktivitas sayuran Ku/ha 115,12 109,38 116,05 106.10 109.38 Λ
Rata-rata capaian sasaran 1 118.10 Sangat
Baik Λ : melebihi target
V : memenuhi target X : belum memenuhi target
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk mendukung terwujudnya sasaran pertama diperoleh melalui penjabaran indikator sasaran sebanyak 12 (dua belas) indikator sasaran, antara lain yaitu:
1) Produksi Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan :
a. Produksi padi tahun 2018 dari target sebesar 559.411 ton GKG, terealisasi sebesar 545.418 ton GKG, sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,50%. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2017, produksi padi mengalami penurunan capaian kinerja sebesar 2,27% dari 99,77% menjadi 97,50%, hal ini disebabkan adanya gagal panen akibat musim kemarau yang panjang di awal tahun. Dilihat dari pencapaian indikator tahun 2018 ini sebesar 99,77% termasuk Baik Sekali, hal ini dampak dari dukungan APBD dengan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dan kegiatan-kegiatan berikut ini:
1. Kegiatan Pengembangan PTT Padi, dengan output dari rencana luas lahan sawah 100 ha, jumlah kelompok tani yang menerapkan teknologi PTT padi 4 kelompok, pelaksanaan sosialisasi 4 lokasi, rapat koordinsai 2 kali, Caplak 100 unit, Gasrok 100 unit, jumlah benih label biru 2.500kg, jumlah obat-obatan 3 jenis, jumlah
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 31 spanduk 8 buah, papan nama 4 buah, jumlah laporan akhir kegiatan 6 buku, terealisasi 100%. Adapun lokasi kegiatan pengembangan ptt dilaksanakan di Keltan Tani Maju Desa Tangkil Kecamatan Caringin, Keltan Jaya Bakti Desa Purwabakti Kecamatan Pamijahan, Keltan Beringin Teduh Menyejukkan Desa Pangkaljaya Kecamatan Nanggung, Keltan Karya Tani Desa Balekambang Kecamatan Jonggol;
2. Kegiatan Pengendalian Hama terpadu Padi dengan output dari rencana jumlah peserta pertemuan teknis 50 orang,jumlah juknis 6 buku, jumlah gerakan PHT 9 kali, jumlah gerakan GP3M 12 kali, jumlahobat-obatan/pestisida 4 jenis, laporan pengamatan OPT 12 bulan, bantuan alat-alat pertanian, terealisasi 100%. Adapun bantuan obat-obatan diberikan pada keltan Beringin Teduh Menyejukan Desa Pangkaljaya Kecamatan Nanggung, Keltan Karya Tani 2 Desa Balekambang Kecamatan Jonggol, Ketltan Jaya Bakti Desa Purwakati Kecmatan Pamijahan, dan Keltan Tani Maju 4 Desa Tangkil Kecamatan Caringin;
3. Kegiatan Pengadaan Sarana Produksi Tanaman Pangan, dengan output dari rencana bantuan alat mesin pertanian 30 unit, terealisasi 100%, dengan rincian bantuan sebagai berikut
- Handtraktor kecil jenis capung diserahterimakan kepada kelompok tani penerima bantuan sebanyak 10 unit yaitu untuk Kecamatan Caringin, Sukajaya, Pamijahan, Kalapanunggal, Leuwiliang, Rancabungur dan Cijeruk;
- Kultivator diserahterimakan kepada kelompok tani penerima bantuan sebanyak 5 unit yaitu untuk Kecamatan Nanggung, Megamendung, Tenjo, Ciampea, Parungpanjang;
- pompa air diserahterimakan kepada kelompok tani penerima bantuan sebanyak 15 unit yaitu untuk Kecamatan Tanjungsari, Cariu, Sukamakmur, Jonggol, Pamijahan, Leuwiliang, Parungpanjang, Cigudeg dan Sukajaya.
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 32 4. Kegiatan Penangkar Benih Padi, dengan output dari rencana luas
lahan 363 ha, jumlah poktan.gapoktan 22poktan/gapoktan, bimbingan teknis 1 kali, benih label ungu 9.075 kg, urea 36.300 kg, NPK 63.525 kg, PPC 363 liter, Insektisida 726 botol, sertifikasi 1.089 kg, label padi 363 ha, terealisasi 100%. Kegiatan Pengembangan Penangkar Benih Padi di 12 kecamatan, yaitu Kecamatan Tanjungsari, Cariu, Jonggol, Sukamakmur, Cijeruk, Cibungbulang, Dramaga, Leuwiliang, Ciampea, Pamijahan, Sukajaya dan Parung Panjang. dengan luasan 363 ha;
5. Kegiatan Pengadaan Alat Pasca Panen Padi, dengan output dari rencana jumlah alat pasca panen padi 7 jenis 259 unit, teralisasi 100% dengan rincian alokasi kegiatan berikut ini;
Tabel 6. Kelompok Penerima Bantuan Alat Pasca Panen
No Kelompok Tani/ Gapoktan Desa Kecamatan
1. Maju 4 Tangkil Caringin
2. Karya tani 2 Balekambang Jonggol
3. Jaya Bakti Purwabakti Pamijahan
4. Beringin Teduh Menyejukan Pangkaljayal Nanggung 5. Bintang tani Mandiri Ciasihan Pamijahan 6. Mukti Tani Jaya Abadi Purwabakti Pamijahan
7. Subur Hasil Tani Cibadak Tanjungsari
8. Tanjung Rasa Sejahtera Tanjungrasa Tanjungsari
9 Tunas Harapan Jaya Sirnasari Tanjungsari
10. Cakra Buana Sejahtera Cikutamahi Cariu 11. Jaya Harapan Mulya Cikutamahi Cariu
12. Rancabelut Cibunar Parungpanjang
13 Kompak Tetap Maju Gorowong Parungpanjang
14 Barokah Abadi Jaya Cipelang Cijeruk
15 Family Tani Sejahtera Cijeruk Cijeruk 16 Sinar Fajar Warga Jaya Warga Jaya Sukamakmur 17 Petani Sejati Cimenyan Sukadamai Sukamakmur
18. Gunung Payung Maju Sipayung Sukajaya
19 Mitra Tani Sejahtera Kiarasari Sukajaya
20 Rukun Tani Ciampea Ciampea
21 Bina Sejahtera Situ Udik Cibungbulang
22 Mitra Tani Barokah Situ Udik Cibungbulang
23 Mitra Tani Karehkel Leuwiliang
24 Barokah Untuk Kita Argapura Cigudeg
25. Bangkit Tani Jampang Gunungsindur
26. Karya Mukti 2 Cihoe Ciseeng
27. Karya Mukti 3 Cihoe Ciseeng
28. Tawekal 1 Sukamanah Jonggol
29. Mitra Sari Abadi Gunungsari Pamijahan
30. Karya Mukti Sukamakmur Sukamakmur
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 33
No Kelompok Tani/ Gapoktan Desa Kecamatan
6. Kegiatan Pengembangan Perbenihan/Perbibitan Wilayah Timur, dengan output dari rencana luas areal untuk pengembangan benih padi 30 Ha, karung 21.000 lembar, benih padi label putih 750 kg, pupuk dan obat-obatan 7 jenis, teralisasi 100%;
Selain itu, tercapainya indikator ini juga didukung dari APBN TP dengan satker Dinas Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat:
Kegiatan Fasilitas Penerapan Budidaya Padi di Kabupaten Bogor mendapatkan alokasi kegiatan Fasilitas Penerapan Budidaya Padi Inbrida seluas 900 Ha. Tim teknis Kabupaten Bogor untuk menentukan calon petani dan calon lokasi untuk kegiatan ini yaitu sebagai berikut : Tabel 7. Kelompok Penerima Bantuan Fasilitas Penerapan Budidaya
Padi Inbrida
No Kecamatan Desa Nama Kelompok
Tani
Nama
Ketua Ha
1 Cileungsi Jatisari Sugih Mukti Suryadi 20
2 Cileungsi Mampir Cempaka Manan 20
3 Klapanunggal Bojong Pancasari Sanukri 25
4 Klapanunggal Ligarmukti Pangkalan I H. Abdul
Karim 25
5 Citeureup Tajur Cipicung Jaya H. Mahpudin 10
6 Rumpin Sukamulya Karya Tani Suryadi 10
7 Rumpin Cipinang Tegar Jaya Anwar 10
8 Rumpin Gobang Bina Sejahtera H. Ikbal 10
9 Ciseeng Cibanteng Pancatani Hasan Ashari 10
10 Ciseeng Cohoe Karya Mukti 3 Odim 10
11 Gunungsindur Gunungsindur Gulusur Ahmad
Suryadi 10
12 Gunungsindur Jampang Bangkit Tani Yusnan Yusuf 10
Laporan Kinerja Tahun 2018
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan 34
No Kecamatan Desa Nama Kelompok
Tani
Nama
Ketua Ha
13 Gunungsindur Cidokom Rencana Jaya Masad 10
14 Nanggung Parakan Muncang Tani Makmur Rista 20
15 Nanggung Curugbitung Taruna Tani Bersih Airnya
Kiki
Komarudin 25 16 Nanggung Curugbitung Mekar Tani Alam
Abadi
Eman
Sulaeman 25
17 Nanggung Sukaluyu Saluyu Topik 10
18 Nanggung Hambaro Tunas Mekar Adon Ama 10
19 Tenjo Ciomas Lebak Picung Mardan 25
20 Tenjo Tapos Tani Muda Soleh 25
21 Tenjo Tenjo Dukuh Maja Udi 20
22 Tenjo Singabangsa Subur Makmur Bahrudin 20
23 Parungpanjang Parungpanjang Somang Sumardi 10
24 Parungpanjang Jagabaya Harapan Makmur Sulaeman 25
25 Caringin Pancawati Padi Jaya 2 Irfan 15
26 Caringin Cinagara Kartini Hj. Dedeh 10
27 Cijeruk Sukaharja Mekar Tani Sutisna 15
28 Cijeruk Cipicung Cipta Barokah Ocad R 15
29 Cigombong Ciburayut Mukti Jajang 15
30 Parung Bojong Indah Karya Bersatu Afif 5
31 Kemang Pabuaran Dewi Sri Dadang 5
32 Ciomas Sukamkmur Makmur Tani Omang 10
33 Ciomas Laladon Mandiri I Ukar 10
34 Tamansari Pasir Eurih Mekar wangi Ade 10
35 Pamijahan Cibunian Subur Tani Uci Sanusi 25
36 Pamijahan Gunungsari Sinar Asih Samad 25
37 Pamijahan Ciasmara Mitra Sri Tani Junaedi 25
38 Cibungbulang Situ Udik Tunas Muda Sukron
Mamun 15
39 Cibungbulang Situ Ilir Mega Tani A. Majid 15
40 Ciampea Ciampea Udik Rukun Tani H. Soleh 10
41 Ciampea Ciampea Udik Mekar Wangi H. Nurhaedi 10
42 Leuwiliang Cibeber 1 Mekar Sari Soleh S 25
43 Leuwiliang Karacak Bahagia Tani Karacak Amir S 25