• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan Cempe Prasapih Berdasarkan Tipe Kelahiran - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertumbuhan Cempe Prasapih Berdasarkan Tipe Kelahiran - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usaha penggemukan kambing dewasa ini banyak disukai oleh peternak

karena peningkatan permintaan daging kambing di pasaran. Permintaan daging

kambing yang tinggi sejalan dengan produksi daging kambing di Indonesia pada

tahun 2015 sebesar 65.900 ton dengan jumlah pemotongan kambing tercatat

sebesar 1.819.812 ekor atau terjadi peningkatan 2,97% dari tahun sebelumnya

(Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2015). Daging kambing

menjadi sumber protein hewani pilihan karena selera dan kebutuhan adat pada

masyarakat. Usaha penggemukan kambing yang memerlukan waktu tidak terlalu

lama dengan keuntungan yang baik menyebabkan usaha penggemukan kambing

semakin diminati dan dijadikan mata pencaharian. Usaha penggemukan kambing

membutuhkan bakalan yang memiliki produktivitas baik sehingga usaha ini dapat

saling berkelanjutan dengan sistem usaha induk anak yang menghasilkan anak

kambing lepas sapih untuk dijadikan bakalan pada usaha pembesaran atau

penggemukan.

Kambing lokal merupakan kambing dengan karakteristik khas yang hanya

dimiliki ternak tersebut setelah berkembang beberapa generasi dan telah mendiami

suatu wilayah (Ilham, 2014). Kambing lokal Indonesia tumbuh pada iklim tropis

(2)

2

Pertumbuhan anak kambing sebelum disapih dipengaruhi oleh beberapa

faktor diantaranya adalah genetik, bobot lahir, susu induk, tipe kelahiran,

manajemen pemeliharaan dan lingkungan. Tipe kelahiran merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak kambing pada fase prasapih. Jumlah

anak sekelahiran menyebabkan terjadinya persaingan antar anak kambing untuk

memenuhi kebutuhan nutrisinya semenjak di dalam kandungan sampai dengan

prasapih. Menurut Elieser dkk. (2006), pada kelahiran tunggal potensi pertumbuhan

anak kambing lebih cepat dibandingkan dengan pada kelahiran lebih dari satu.

1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan cempe fase prasapih pada

kambing lokal berdasarkan tipe kelahiran yang dipelihara secara konvensional.

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang pertumbuhan

cempe prasapih pada kambing lokal supaya dapat menghasilkan anak kambing

pascasapih yang berkualitas.

1.3. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah cempe kelahiran tunggal diduga memiliki

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pembahasan mengenai model pertumbuhan logistik dengan waktu tunda dapat disimpulkan bahwa penundaan dalam pertumbuhan populasi yang mengikuti model pertumbuhan

Berdasarkan pada penelitian terdahulu diketahui ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola pergerakan, seperti yang diklasifikasikan oleh Tamin (1997), yaitu bahwa

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengelolaan sampah antara lain jumlah personil dan sarana prasarana masih sangat terbatas, operasional pengangkutan yang belum optimal,

Dan dalam penelitian ini diduga terdapat juga faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan kunjungan objek wisata Museum Sangiran seperti biaya perjalanan ke

Tenaga kerja berpengaruh dalam pembangunan suatu negara dan dapat juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, karena pembangunan bisa berjalan dengan baik apabila jumlah angkatan

Jika manfaat akumulasi modal manusia lebih besar dari diminishing return terhadap faktor produksi tetap maka pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi

Penelitian ini difokuskan untuk memperolah interelasi antara faktor pendorong yang mempengaruhi warga Klaten untuk bermigrasi diantaranya luas lahan pertanian, laju

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis pengaruh penggunaan faktor- faktor produksi yang meliputi luas lahan, jumlah benih, tenaga kerja,