• Tidak ada hasil yang ditemukan

T GEO 1202176 Chapter (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T GEO 1202176 Chapter (3)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

35 Novia Zalmita, 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam

mengumpulkan, mengorganisasikan, menganalisis serta menginterpretasikan data.

Sebagimana yang dikemukakan Surakhmad (2004:131) bahwa “Metode

merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya

untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat

tertentu.” Sesuai dengan uraian di atas, maka metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif, yaitu sebuah penyelidikan

tentang masalah sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari

variabel-variabel, diukur dengan angka dan dianalisis dengan prosedur statistik

untuk menentukan apakah generalisasi prediktif teori tersebut benar (Silalahi,

2009:77).

Berbeda dengan penelitian kualitatif yang mementingkan kedalaman data,

penelitian kuantitatif tidak terlalu menitikberatkan pada hal tersebut. Menurut

Wirartha (2006:140) “Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.” Dengan metode

penelitian kuantitatif, akan diperoleh signifikasi perbedaan kelompok atau

signifikasi hubungan antarvariabel yang diteliti.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan

eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) “Penelitian eksperimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.”

Penelitian eksperimen bertujuan untuk menjelaskan apa-apa yang akan terjadi bila

variabel-variabel tertentu dikontrol atau dimanipulasi secara tertentu (Mardalis,

2009:26). Penelitian ini sangat sesuai untuk pengujian hipotesis tertentu dan

(2)

penelitian.Pelaksanaannya memerlukan konsep dan variabel yang jelas dan

pengukuran yang cermat. Dengan demikian maksud peneliti memilih jenis

penelitian eksperimen adalah untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara

variabel pengaruh (pembelajaran PBL) dengan variabel yang terkena pengaruh

(keterampilan berpikir kreatif).

Dalam penelitian eksperimen, kondisi yang ada dimanipulasi oleh peneliti

sesuai dengan kebutuhan peneliti (Prasetyo dan Jannah, 2006:49).Dalam kondisi

yang telah dimanipulasi ini, biasanya dibuat dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok pembanding. Kepada kelompok eksperimen akan

diberikan treatment atau stimulus tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil

dari reaksi kedua kelompok itu yang akan diperbandingkan.

B. Desain penelitian

Penelitianini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh pembelajaran

PBLterhadapketerampilan berpikir kreatifpeserta didik pada mata pelajaran

geografi. Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah quasi-experimental

design (desain eksperimen semu). Menurut Sugiyono (2010:114)“Quasi

experimental design digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan

kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.”

Bentuk desain quasi-experimental yang digunakan adalah

nonequivalentgroups pretest-posttest desain.Dalam desain ini kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.Desain

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Tabel 3.1

Nonequivalent Groups Pretest-Posttest Desain

Class Pretest Method Posttest

A O1 X1 O2

B O1 X2 O2

Sumber: McMillan (2001:343)

Keterangan:

(3)

Novia Zalmita, 2014

B = Kelas kontrol

O1 = Tes awal sebelum perlakuan diberikan pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol

O2 = Tes akhir setelah perlakuan diberikan pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol

X1 = Perlakuan dengan pembelajaran problem based learning (PBL)

X2 = Perlakuan dengan tidak menggunakan pembelajaran problem based

learning (PBL)

Mengacu pada desain di atas, penelitian eksperimen ini melibatkan dua

kelas, yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol.Kedua kelas tersebut sama-sama

diberikan pretest dan posttest, tetapi diberikan perlakuan yang berbeda.Kelas

eksperimen diberi perlakuan dengan pembelajaran problem based learning (PBL)

dan kelaskontroltidak diberi perlakuan dengan pembelajaran problem based

learning (PBL).

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SMA Negeri 2 Bandung yang terletak di

jalan Cihampelas No. 173 Kelurahan Cipaganti Kecamatan Coblong Kota

Bandung.Peneliti memilih lokasi ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut.

1. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa dalam pembelajaran guru geografi

selama ini hanya menggunakan metode-metode belajar yang hanya menuntut

keterampilan berpikir tingkat rendah seperti diskusi-diskusi yang hanya

didasarkan pada materi yang ada dalam buku teks atau LKS yang dimiliki

peserta didik dan tidak dikaitkan dengan permasalahan yang ada di kehidupan

sehari-hari.

2. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa guru geografi belum pernah

menerapkan model pembelajaran berbasis masalah.

3. SMA Negeri 2 Bandung telah mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam

pembelajaran sehingga guru-guru, khususnya guru pada mata pelajaran

(4)

4. Sarana/prasarana di SMA Negeri 2Bandung mendukung untuk kegiatan

penelitian. Setiap kelasnya telah dilengkapi dengan infocus serta peserta didik

diperbolehkan menggunakanlaptop untuk proses pembelajaran.

5. Pada SMA Negeri 2 Bandung belum ada penelitian yang sejenis.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 6 (enam) kali pertemuan dengan

mengambil waktu pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014.Setiap

pertemuan menggunakan waktu 3×45 menit, sehingga penelitian ini memerlukan

waktu kurang lebih 2 bulan.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Bungin (2006:77) “Populasi adalah keseluruhan (universum) dari

objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara,

gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini

dapat menjadi sumber data penelitian.”Dalam penelitian ini yang menjadi

populasi adalah seluruh peserta didik kelas XdiSMA Negeri 2 Bandungpada tahun

pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 349peserta didik yang tersebar pada 10

kelas/rombongan belajar. Pemilihan kelas X sebagai populasi dalam penelitian ini

dilatarbelakangi oleh pembelajaran dengan menggunakan PBL belum pernah

diterapkan di kelas X pada mata pelajaran geografi, sehingga menjadi tantangan

bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian pada kelas X.

Mengingat populasi relatif besar, maka hanya dipilih beberapa sampel

yang mewakili populasi.Sampel yang baik yaitu sampel yang memiliki populasi

atau yang representatif artinya yang menggambarkan keadaan populasi atau

mencerminkan populasi secara maksimal tetapi walaupun mewakili, sampel bukan

merupakan duplikat dari populasi (Narbuko dan Abu, 2009:107).

2. Sampel

Menurut Mardalis (2009:56) “Hakekat penggunaan sampel dalam suatu

(5)

Novia Zalmita, 2014

mengingat biaya dan waktu yang begitu banyak diperlukan jika harus meneliti

seluruh populasi.”Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik sampel purposif (purposive sampling)yaitu jenis sampel yang pemilihannya

secara sengaja dan bersifat subjektif (Supranto, 2000:57).

Purposive sampling dikenal juga dengan sampling pertimbangan ialah

teknik sampling yang digunakan jika peneliti mempunyai

pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel

untuk tujuan tertentu (Riduwan, 2011:63). Penentuan sampel untuk kelas

eksperimen dan kontrol berdasarkan pertimbangan bahwa penyebaran peserta

didik tiap kelasnya merata ditinjau dari segi kemampuan akademiknya.Maka

dipilih dua kelas yang memiliki rata-rata kemampuan akademik yang sama atau

mendekati.

Berdasarkan pada nilai rata-rata ujian akhir semester ganjil tahun pelajaran

2013/2014 pada mata pelajaran geografi maka diambil dua kelas dari enam kelas

(kelas lintas minat dan kelas IIS)yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Nilai rata-rata ujian akhir semester ganjil untuk mata pelajaran

geografi dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2

Nilai Rata-rata Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Geografi Tahun Pelajaran 2013/2014

Kelas Nilai rata-rata

Lintas Minat Geografi 1 76,07

Lintas Minat Geografi 2 73,31

Lintas Minat Geografi 3 76,52

Lintas Minat Geografi 4 70,64

IIS 1 74,94

IIS 2 77,03

Sumber: Hasil Observasi, 2014

Berdasarkan pada Tabel 3.2 dapat diketahui kelas yang memiliki nilai

rata-rata ujian akhir semester ganjil yang mendekati adalah kelas Lintas Minat

Geografi 1 dan kelas Lintas Minat Geografi 3. Maka yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah peserta didik kelasLintas Minat Geografi 1berjumlah

(6)

Minat Geografi 3berjumlah 27peserta didik yang bertindak sebagai kelas

eksperimen, sehingga jumlah seluruh peserta didik yang terlibat dalam penelitian

ini adalah 54peserta didik.

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik yang bisa dipergunakan untuk mengumpulkan

data.Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dan digunakan sesuai tujuan

penelitian dan jenis data yang ingin didapatkan serta keadaan subjek

penelitian.Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan empat macam

instrumen yang terdiri daristudi literatur, tes keterampilan berpikir kreatif,

observasi, dan angket (kuesioner).

1. Studi Literatur

Studi literatur dimaksudkan untuk mendapatkan sejumlah data berupa teori

dan konsep yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Teori ini akan

digunakan sebagai pedoman untuk memperkuat informasi atau sebagai landasan

pemikiran dalam penulisan penelitian ini.

2. TesKeterampilan Berpikir Kreatif

Menurut Hasan (2009:16) “Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan

atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intelegensi, dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.” Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes subjektif atau

subjective test yaitu tes essay yang berupa butir soal atau tugas yang jawabannya

diisi oleh peserta tes dengan gagasan-gagasan deskriptif dan argumentatif

(Munthe, 2013: 106).

Bentuk ini dipilih peneliti karena dalam tes essay sangat cocok untuk

mengukur hasil belajar yang kompleks seperti halnya dengan keterampilan

berpikir kreatif, baik dari domain maupun dari segi tingkat kesulitan, khususnya

domain kognitif dan afektif. Dalam penelitian ini data yang diambil merupakan

(7)

Novia Zalmita, 2014

berpikir kreatif. Pemberian tes dilakukan sebelum dan setelah peserta didik

diberikan perlakuan model pembelajaran problem based learningpada kelas

eksperimen dan kelas kontrol yang diberikan perlakuan berbeda.

Untuk mengetahui kelayakan perangkat tes pengambilan data dalam

penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan uji validitas, reliabilitas, daya pembeda

dan tingkat kesukaran butir soal.Secara rinci penjelasan uji prasyarat instrument

diuraikan sebagai berikut.

a. Validitas Butir Soal

Validitas berkenaan dengan tingkat kesahihan suatu instrument sehingga

betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrument yang valid berarti

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid

berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik Korelasi Product

Moment Pearson (Furqon, 2009:103):

 

rxy= koefisien korelasi

X= skor tiap butir soal

Y= skor total yang benar dari tiap subyek

N= jumlah sampel

Untuk menginterpretasi koefisien korelasi yang telah diperoleh digunakan

tabel nilai r product moment, dengan taraf signifikansi 5%, artinya kebenaran atau

dalam hal ini validitasnya mencapai 95%.Jika rxy hitung rxy, maka soal tersebut

tidak valid dan jika rxy hitung rxy tabelmaka soal tersebut valid.Setelah dilakukan uji

coba instrumen didapatkan hasil validitas tes. Distribusi hasil uji coba instrumen

(8)

Tabel 3.3

Distribusi Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal

No. Validitas Nomor Soal Jumlah

1 Sangat signifikan 1, 7, 13, 14, 16 5

2 Signifikan 2, 3, 6, 11 4

3 Tidak signifikan 4, 5, 8, 9, 10, 12, 15 7

Jumlah 16

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa lima soal

dikategorikan sangat signifikan, empat soal dikatogorikan signifikan, dan tujuh

soal dikategorikan tidak signifikan (hasil perhitungan terlampir).

b. Reliabilitas Tes

Mendapatkan skala pengukuran instrumen yang baik, harus dilakukan

pengujian reliabilitas. Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diujikan pada

subjek yang sama. Ketetapan ini pada dasarnya dapat diketahui dengan melihat

kesejajaran hasil.MenurutSugiyono (2010:186) untuk menentukan reliabilitas tes

uraian menggunakan rumus KR. 20 (Kuder Richardson) sebagai berikut.

r11= reliabilitas instrument

n = jumlah item dalam instrumen

p= proporsi subyek yang menjawab item yang benar

q= proporsi subyek yang menjawab item yang salah

(q=1-p)

pq = jumlah hasil perkalian antara pvdan q S= standar deviasi dari tes

Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen dapat

dilihat pada Tabel 3.4

(9)

Novia Zalmita, 2014

Klasifikasi Analisis Reliabilitas Tes

Nilai r Interpretasi

0 ˂ r ˂ 0.2 Sangat rendah

0.2 ≤ r ˂ 0.4 Rendah

0.4 ≤ r ˂ 0.6 Cukup

0.6 ≤ r ˂ 0.8 Tinggi

0.8 ≤ r ≤ 1 Sangat tinggi

Sumber: Ruseffendi (dalam Yosada, 2009: 81)

Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh r 0.85yang berada pada kategori

sangat tinggi.Sehingga dapat dikatakan bahwa perangkat instrumen tes

keterampilan berpikir kreatif yang diuji coba memiliki reliabilitas yang sangat

baik.

c. Tingkat Kesukaran Soal

Uji tingkat kesukaran dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu

soal.Uji ini penting agar suatu perangkat soal tidak didominasi oleh soal yang

mudah atau sukar saja.Tingkat kesukaran untuk setiap item menunjukkan apakah

butir soal tergolong sukar, sedang, atau mudah.Untuk menghitung tingkat

kesukaran tiap butir soal berbentuk uraian digunakan rumus sebagai berikut.

%

SA= jumlah skor kelompok atas

SB= jumlah skor kelompok bawah

IA= jumlah skor ideal kelompok atas

IB= jumlah skor ideal kelompk bawah

Klasifikasi untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran digunakan

klasifikasi sebagai berikut.

Tabel 3.5

Klasifikasi Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran Interpretasi

(10)

0,00 < TK 0,30 Sukar

0,30 < TK 0,70 Sedang

0,70 < TK 1,00 Mudah

TK = 1,00 Terlalu mudah

Sumber: Yosada, 2009: 84

Berdasarkan analisis taraf kesukaran untuk tiap butir soal, diperoleh

rekapitulasi taraf kesukaran yang ditunjukkan pada Tabel 3.6

Tabel 3.6

Rekapitulasi Taraf Kesukaran

Kategori taraf kesukaran Nomor soal Jumlah soal

Sedang 1, 2, 3, 6, 8, 11, 13, 14, 15 9

Sukar 4, 5, 7, 10, 12, 16 6

Sangat Sukar 9 1

Jumlah 16

Berdasarkan hasil perhitungan pada 16 soal uraian menunjukkan bahwa

sembilan soal dikategorikan sedang, enam soal dikategorikan sukar dan satu soal

dikategorikan sangat sukar (hasil perhitungan terlampir).

d. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda sebuah soal adalah kemampuan soal tersebut untuk dapat

membedakan antara kemampuan peserta didik pada kelompok atas (peserta didik

berkemampuan tinggi) dengan kemampuan peserta didik pada kelompok bawah

(peserta didik berkemampuan rendah).Sebuah soal dikatakan memiliki daya

pembeda yang baik bila memang peserta didik yang pandai dapat mengerjakan

dengan baik, dan peserta didik yang kurang tidak dapat mengerjakan dengan

baik.Perhitungan daya pembeda setiap butir soal menggunakan rumus berikut.

(11)

Novia Zalmita, 2014

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu

benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Adapun kriteria untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai berikut.

Tabel 3.7

Klasifikasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Interpretasi

DP 0,00 Sangat rendah

0,00 < DP 0,20 Rendah

0,20 < DP 0,40 Cukup/sedang

0,40 < DP 0,70 Baik

0,70 < DP 1,00 Sangat baik

Sumber: Arikunto, 2008

Setelah dilakukan uji coba instrumen didapatkan hasil distribusi daya

pembeda soal seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.8

Tabel 3.8

Rekapitulasi Daya Pembeda

Kategori Nomor Soal Jumlah Soal

Sangat buruk 4 1

Sangat rendah 8 1

Rendah 2 1

Sedang 3, 5, 6, 9, 12 5

Baik 10, 14 2

Sangat baik 1, 7, 11, 13, 15, 16 6

Jumlah 16

Hasil perhitungan pada Tabel 3.8 menunjukkan bahwa satu soal

dikategorikan sangat buruk, satu soal dikatogorikan sangat rendah, satu soal

dikatogorikan rendah, lima soal dikatogorikan sedang, dua soal dikatogorikan baik

dan enam soal dikategorikan kriteria sangat baik (hasil perhitungan terlampir).

Berdasarkan hasil analisis pengujian validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran dan daya pembeda setiap butir soal, maka ada beberapa soal yang baik

(12)

tergantung kepada analisis yang telah dilakukan terkait kriteria soal yang

bersangkutan. Berikut ini adalah rekapitulasi analisis uji coba instrumen tes uraian

yang bisa digunakan, direvisi ataupun dibuang yang disajikan pada Tabel 3.9

Tabel 3.9

Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrument Tes Uraian

No Soal

Validitas Reliabilitas Tingkat

Kesukaran Daya Pembeda Ket Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket

Sumber: Hasil pengolahan data, 2014

3. Observasi

MenurutRiduwan (2011:76) “Observasi yaitu melakukan pengamatan

secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang

(13)

Novia Zalmita, 2014

tidak disertai dengan komunikasi lisan.”Observasi dalam penelitian ini digunakan

untuk mengumpulkan semua data tentang sikap peserta didik dan guru dalam

pembelajaran, interaksi antara peserta didik dan guru, serta interaksi antar peserta

didik dengan peserta didik lainnya dalam pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif.

Observasi dilakukan selama lima pertemuan. Pada setiap pertemuannya,

observasi dilakukan sejak awal pembelajaran sampai dengan guru menutup

pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan.

Lembar observasi terdiri dari dua bagian yaitu lembar observasi kemampuan guru

mengelola pembelajaran geografi denganmodel pembelajaran berbasis masalah

(problem based learning/PBL) dan lembar observasi aktifitas keterampilan

berpikir kreatif peserta didik dalam pembelajaran geografi dengan model

pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL).

4. Angket

Angket ditujukan untuk memperoleh tanggapan dan respon peserta didik

setelah melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran

PBLdalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan diukur dengan skala

Likert.Skala ini termasuk kategori non-tes.

Menurut Sugiyono (2010:134) “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial.” Bentuk skala Likert yang digunakan dalaminstrumen penelitian ini adalah dalam bentuk checklist.Jawaban responden dibagi menjadi empat kategori, yaitu

sebagai berikut.

Tabel 3.10

Skor Jawaban Setiap Item Instrumen Respon Atau Tanggapan Peserta Didik

Kategori Skor

Selalu 4

Sering 3

Kadang-kadang 2

Tidak pernah 1

(14)

Jumlah keseluruhan butir pertanyaan adalah 20, sehingga skor maksimal

ideal setiap peserta didik adalah 20 ×4 = 80 dan skor minimal ideal adalah 20 × 1

= 20. Skor maksimal untuk setiap pernyataan adalah 27 × 4 = 108 dan skor

minimal adalah 27× 1 = 27.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif.

Hasan (2009:30) mengemukakan bahwa:

Analisis kuantitatif yaitu analisis yang menggunakan alat analisis yang bersifat kuantitatif, yaitu alat analisis yang menggunakan model – model, seperti model matematika (misalnya fungsi multivariat), model statistik dan ekonometrik.Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka – angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian.

Teknik analisis kuantitatif menggunakan statistik.Statistik yang digunakan

untuk analisis data dalam penelitian ini yaitu statistik inferensial (sering juga

disebut statistik induktif atau statistik probabilitas). Menurut Sugiyono (2010:209)

“Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.” Urutan kerja teknik

analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Perbedaan Keterampilan Berpikir Kreatif

Perbedaan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung

dengan menggunakan rumus gain yang dinormalisasi (N-Gain) dengan

menggunakan rumus Hake (Setyawan, 2012: 66) sebagai berikut.

pre

(15)

Novia Zalmita, 2014

tersebut homogen yaitu dengan membandingkan kedua variansnya (Usman,

2006:133). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

terkecil

Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah data kontinu

berdistribusi normal sehingga analisis dengan validitas, reliabilitas, uji t, korelasi,

regrasi dapat dilaksanakan (Usman, 2006:109). Pengujian normalitas data

dilakukan dengan cara uji chi-kuadrat dengan menggunakan rumus (Sudjana,

2005: 273) sebagai berikut.

Oi =frekuensi diharapkan

Ei =frekuensi pengamatan

Kriteria pengujian adalah terima H0 jika x2hitung < x2tabel (berdistribusi

normal) dan tolak H0 jika x2

hitung x2tabel (tidak berdistribusi normal). Taraf signifikan (∝) adalah 0.05 dan dk = (k – 3)

(16)

Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas data, selanjutnya

adalah melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian. Bila kedua data

bersifat normal dan homogen, maka dilakukan pengujian dengan uji statistik

parametrik. Apabila kedua data tidak bersifat normal atau tidak homogen, maka

dilakukan pengujian menggunakan uji statistik non parametrik.

Untuk pengujian hipotesis penelitian antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol dilakukan perhitungan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 20.0 for

Windows dengan membandingkan nilai Sig. dan nilaiα = 0.05. Kaidah

pengambilan keputusan diterima atau tidaknya hipotesis adalah jika α lebih kecil

atau sama dengan nilai Sig. atau α = 0,05 ≤ Sig. maka H0 diterima dan jika α lebih

(17)

Novia Zalmita, 2014 G. Alur Penelitian

Identifikasi Masalah

Menyusun Kerangka Langkah-Langkah Dalam PBL

Penyusunan Instrumen Penelitian

Uji Coba Instrumen

Validasi Instrumen

Pretest

Treatment

Kelas Kontrol

Treatment

Kelas Eksperimen

Posttest

Angket

Analisis Data

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kesimpulan

Studi Literatur tentang

PBL dan Keterampilan Berpikir Kreatif

Pretest

Posttest

Gambar

Tabel 3.3
Tabel 3.5
Tabel 3.6 Rekapitulasi Taraf Kesukaran
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ieu lembar soal tés téh fungsina pikeun ngumpulkeun data ngeunaan kamampuh siswa dina diajar nulis surat pribadi antara saméméh jeung sanggeus ngagunakeun média game (

Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah komponen-komponen sistem polder yang dapat digunakan sebagai solusi untuk penanggulangan banjir di kawasan Museum Bank Indonesia..

Morbus Hansen mempunyai tiga gejala klinis yang utama disebut Cardinal sign, Cardinal sign, yaitu lesi hipopigmentasi atau eritematosa, mendatar (makula) atau meninggi

Sedangkan pokok dari pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses perubahan yang di dalamnya eksploitasi sumberdaya, arah investasi, orientasi pengembangan

Jika memiliki pengetahuan yang baik, orangtua diharapkan dapat memiliki sikap dan tindakan dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada anaknya, sehingga

Oleh karena itu proses reproduksi dengan pematangan gonad melalui pemberian vitamin E, omega 3 dan omega 6 yang berasal dari minyak jagung pada pakan perlu

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Utara triwulan III 2020 terkontraksi 1,46 persen (y-on-y). jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan

Renstra ini menggambarkan permasalahan, kelemahan, peluang tantangan, sasaran, program, dan kebijakan yang akan dijalankan selama kurun waktu tahun 2015-2019 dan