• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IPS 1102812 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IPS 1102812 Chapter3"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Alifha Nurfidia, 2015

MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan memaparkan mengenai metode penelitian dalam

melakukan penelitian ini. Peneliti menjelaskan komponen-komponen yang

digunakan dalam penelitian ini, adapaun penjelasan beberapa komponen tersebut

sebagai berikut

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 44 Bandung yang terletak di Jalan

Cimanuk No. 1 Bandung. Dalam hal ini peneliti bekerjasama dengan guru mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosisal kelas VII, yaitu Nining Sri Ratnaningsih ,

S.Pd. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa VII A yang berjumlah

36 orang.

B. Desain Penelitian

Pada desain penelitian ini merujuk pada pada model Stephen Kemmis dan

Robin Mc. Teggart (dalam Wiriaatmadja,2012: 66). Alasan dipilihnya desain

penelitian model Kemmis dan Mc. Teggart dalam penelitian ini karena pada

model ini komponen acting tindakan dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan.

Disatukan kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan

bahwa antara implementasi acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan haruslah dilakukan dalam satu

kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan begitu juga harus

(2)

Alifha Nurfidia, 2015

MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Spiral Penelitian Tindakan Kemmis dan McTaggart (1988)

Sumber: Wiriaatmadja, R (2012:66)

Desain penelitian seperti gambar diatas menurut Hopkins (dalam

Wiriaatmadja,2012:66), dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Plan (perencanaan), yaitu Pada tahap perencanaan (plan) ini, peneliti melakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap kondisi kelas dan peserta

didik yang berdasar pada observasi awal yang telah dilakukan. Selanjutnya,

peneliti bersama guru mitra akan bersama-sama mendiskusikan hasil

pengamatan untuk melakukan refleksi sejauh mana pembelajaran berlangsung

dan hal yang harus diperbaiki. kegiatan yang dilakukan dalam menyusun

rencana tindakan yang hendak dilaksanakan dikelas. Dari kegiatan identifikasi

pada studi orientasi di kelas VII A SMP Negeri 44 Bandung, peneliti dan guru

(3)

Alifha Nurfidia, 2015

MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Role model untuk menumbuhkan sikap empati siswa didalam pembelajaran IPS. Pada tahap ini disepakati tentang hal-hal yang akan di observasi,

kriteria-kriteria penilaian, materi atau pokok pembahasan yang akan diberikan, buku

sumber, tempat, dan waktu pelaksanaan, persiapan perangkat pembelajaran,

serta sarana dan prasarana yang akan dipakai.

2. Act (Pelaksanaan/Tindakan), yaitu kegiatan nyata pembelajaran IPS di kelas

VII A SMP Negeri 44 Bandung dengan penerapan metode Role model yang dilakukan berdasarkan rencana yang telah disepakati sebelumnya anatara

peneliti dengan guru mitra.

3. Observe (Pengamatan). Yaitu kegiatan mengamati, mengenali sambil

mendokumentasikan (mencatat) proses, hasil, pengaruh, dan masalah baru

yang muncul selama penerapan metode pembelajarn Role model pada pembeljaran IPS di kelas VII A SMP Negeri 44 Bandung. Hasil observasi ini

akan dijadikan bahan analisis dan dasar refleks terhadap tindakan yang telah

dilakukan dan bagi penyususnan rencana tindakan berikutnya.

4. Reflect (refleksi), yaitu menganalisis tentang apa-apa saja rencana dan

tindakan yang sudah tercapai dan apa yang belum dilakukan pada suatu siklus.

Refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru mitra setelah

selesai tindakan yang bertempat di ruang guru SMP 44 Bandung. Dalam

penelitian ini, jumlah siklus yang di lakukan tergantung dari tingkat

ketercapaian hasil penerapan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode

Role model sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Artinya

penelitian akan di akhiri, apabila sudah tidak di temukann lagi

permasalahan-permasalahn dalam melaksanakan metode role model untuk menumbuhkan sikap empati siswa di kelas VII A SMP Negeri Bandung.

C. Metode Penelitian

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian

dengan menggunakan teknik dan alat tertentu. Metode penelitian yang

(4)

Alifha Nurfidia, 2015

MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dukungan terhadap guru dilapangan untuk memberikan evaluasi terhadap

kinerja pengajarannya. Selain itu juga merupakan cara yang tepat untuk

mencari dan menyelesaikan masalah-masalah pengajaran yang ia hadapai.

Menurut Stephen Kemmis (dalam Supriatna.2007:191) menyatakan:

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penilitian yang bersifat

reflektif diri (guru) dalam berhubungan dengan kurikulum serta peran

siswa di kelas dengan tujuan memecahkan masalah persoalan

pembelajaran yang berhubungan dengan: a) praktek pembelajaran di

dalam kelas; b) pemahaman guruu tentang praktek pembelajaran;

c)situasi bagaimana situasi pembelelajaran itu terjadi.

Kemmis dalam Wiriatmadja (2012: 12) menjelaskan bahwa penelitian

tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara

kemitraan mengenai situasi sosial tertentu ( termasuk pendidikan) untuk

meningkatkan rasionalitas dan keadailan dari: a) kegiatan praktek sosial atau

pendidikan mereka; b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan

praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya

kegiatan praktek ini.

Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut dapat ditarik gambaran

bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru

dikelasnya tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau

peningkatan proses dan praktis pembelajaran.

D. Verifikasi Konsep

Agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap judul penelitian maka

perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut :

1. Menurut Martin Fishbein (dalam Liliweri.2005:197) sikap adalah suatu

yang di pelajari, suatu disposisi relative untuk merespon suatu objek

(5)

Alifha Nurfidia, 2015

MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyenangkan entah ditunjuk kepada orang, kelompok, gagasan dan

situasi.

2. Menurut Robert (2007 :297) empati adalah segala sesuatu yang terjadi

secara spontan saat seseorang berhubungan dekat dengan pengalaman

orang lain.

3. Menurut Sadli dan Bachtiar ( 2010:58) role model merupakan sesuatu yang patut ditiru, baik pikiran, sikapnya, maupun prilakunya yang bisa

dijadikan inspirasi bagi kehidupannya.

4. Pembelajaran IPS menurut Sapriya (2009:19) merupakan penyederhanaan

atau adaptasi dari disiplin ilmu- ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan

dasar manusia yang di organisasikan dan di sajikan secara ilmiah dan

pedagogis untuk tujuan pendidikan.

E. Instrumen Penelitian

Data hasil penelitian yang dibutuhkan adalah menumbuhkan sikap empati

siswa dengan menggunakan metode role model . Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, maka dibutuhkan instrumen dalam penelitian ini. oleh karena

itu dalam mengumpulkan semua data yang ada dilapangan diperlukan

beberapa perangkat penelitian, yaitu sebagai berikut.

1. Lembar Pedoman Observasi

Arikunto (2010, hlm. 199) mengemukakan, “bahwa observasi atau disebut

pula dengan pengamatan, meliputi kegitan pemuatan perhatian terhadap suatu

objek dengan menggunakan seluruh alat indra”.

Dalam penelitian ini lembar observasi yang digunakan peneliti adalah

perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas

siswa selama pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran IPS menggunakan

(6)

Alifha Nurfidia, 2015

MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Lembar Observasi Sikap Empati

PEDOMAN PENILAIAN SIKAP EMPATI

No Aspek yang diamati Indikator Kriteria

B C K

1. Perhatian ( empathic concern)

a. Siswa dapat memberikan perhatian

terhadap penjelasan guru

b. Menunjukan rasa ingin tahu terkait

materi yang dijelaskan guru

c. Siswa dapat menyimak dengan penuh

perhatian terkait role model dalam

pembelajaran ( menonton video tentang

uji penjual agar-agar) video terkait

perjuangan dan kesabaran dari sosok uji

d. Siswa mencurahkan perhatiannya

dalam laporan tertulis terkait video

yang disimak

e. Siswa memberikan laporan secara lisan

yang memuat pendapat siswa terkait

tokoh

f. Siswa mampu mendengarkan dengan

(7)

Alifha Nurfidia, 2015

MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pengambilan perspektif

(perspective taking)

a. Siswa dapat memahami role model (

video atau tokoh)

b. Siswa dapat mengolah pemahaman

siswa terkait role model dalam satu

perspektif (sudut pandang siswa) dalam

hal ini siswa dapat menentuukan konten

nilai karakter dalam model tersebut

c. Siswa dapat mengolah hasil perspektif

siswa dari role model dengan di

asosiasi pada materi IPS

d. Siswa dapat merumuskan mengolah

hingga memberi keputusan terhadap

sikap empati yang harus siswa lakukan

terkait hasil perspektif siswa

e. Siswa dapat menunjukan sikap empati

terkait hasil perolehan perspektif siswa

dari role model

3. Fantasi (Fantesy) a. Menyampaikan perasaan atas suatu kejadian proses yang menyatakan

perubahan sikap atau perilaku orang

lain

b. Siswa dapat mengidentifikasi tokoh

role model secara mendalam (Meminta

orang lain untuk menceritakan runut

permasalahannya untuk membantu

mencari solusi)

c. Setelah melakukan proses identifikasi

siswa melakukan dialog interaktif yang

berkaitan dengan perspektif dari hasil

(8)

Alifha Nurfidia, 2015

MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Siswa dapat memberikan resolusi

terkait role model

e. Siswa dapat menunjukan sikap empati

terhadap role model (menolong)

4. Personal distress a. Ikut merasa sedih terhadap penderitaan orang lain.

b. Merasa gusar akibat ketidakadilan yang

dirasakan orang lain.

2. Lembar Pedoman Wawancara

Arikunto (2010, hlm. 198) mengemukakan bahwa, “Interview atau

yang sering disebut dengan wawancara atau kuisioner lisan adalah sebuah

dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh

informasi dari terwawancara (interviewer)”.

Lembar pedoman wawancara disusun dengan tujuan sebagai

skenario untuk melaksanakan wawancara agar lebih terarah. Lembar

pedoman wawancara ini berisikan pendapat perangkat

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti untuk mendapatkan jawaban dari

siswa dan guru dengan cara melakukan tanya jawab berkaitan dengan

penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis. Wawancara ini digunakan

untuk menghukur sikap dan tanggapan siswa terhadap model pembelajaran

(9)

Alifha Nurfidia, 2015

MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Catatan Lapangan

Menurut Sanjaya (2009:98) Catatan Lapangan atau catatan harian

merupakan instrumen untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi

sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru

Tabel 3.2

FORMAT CATATAN LAPANGAN

Siklus ...

Waktu dan

Tanggal

Kegiatan

Penelitian

Deskripsi Kegiatan Komentar

4. Studi dokumentasi

Menurut Arikunto (2010, hlm 201), “di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,

majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan harian, dan sebagainya”.

Dari pendapat diatas peneliti dapat memahami bahwa studi dokumentasi

adalah kegaitan mencatat atau merekam suatu kejadian yang sudah lampau yang

dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan dan karya bentuk. Dokumentasi bertujuan

untuk mengungkap fakta atau kenyataan pada saat pelaksanaan tindakan. Dalam

penelitian ini, peneliti mendeskripsikan setiap kejadian yang terjadi selama

(10)

Alifha Nurfidia, 2015

MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data menjadi hal yang sangat penting didalam melakukan

penelitian tindakan kelas karena untuk menemukan data-data, keterangan, atau

informasi yang relevan. Untuk mendapatkan data seperti diatas, pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti adalah kegiatan observasi terbuka.

Observasi terbuka menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2012:110) ialah

apabila sang peniliti atau observer melakukan pengamatannya dengan

mengambil kertas pensil, kemudian mencatatkan segala sesutau yang terjadi

dikelas. Alat yang digunakan untuk mengamati aktivitas tersebut diisi dengan

memberi tanda chek list pada kolom penilaian yang telah disediakan peneliti.

2. Catatan lapangan

Menurut Sanjaya (2009:98) Catatan Lapangan atau catatan harian

merupakan instrumen untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi

sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru. Dalam penelitian ini

catatan lapangan digunakan untuk mengamati hal-hal yang terjadi selama

penelitian berlangsung. Menggunakan catatan lapangan untuk mencat

kemajuan, mencatat persoalan-persoalan yangdihadapi dan solusinya,

mencatat hasil-hasil refleksi dan hasil-hasil diskusi. Catatan lapangan

merupakan catatan yang dibuat peneliti untuk memuat secara deskriptif

berbagai kegiatan, suasana kelas, iklim sekolah, berbagai bentuk interaksi

sosial yang terjadi.

(11)

Alifha Nurfidia, 2015

MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2010:117) wawancara

adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat

dari sudut pandang orang lain.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

tanggapan siswa mengenai proses pembelajaran IPS dengan menggunakan

metode role model . Sebelum melakukan wawancara dengan siswa peneliti terlebih dahulu membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Alat

yang akan digunakan dalam proses wawancara adalah lembar pedoman

wawancara dan alat tulis.

4. Studi Dokumentasi

Menurut Sugiyono ( dalam Fuadz 2009) studi dokumentasi

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara

dalam penelitian kualitatif. Bahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif ini

akan semakin tinggi jika melibatkan atau menggunakan studi dokumen

dalam metode penelitian kualitatifnya. Studi dokumenter juga merupakan

suatu teknik pengumpulan dengan menghimpun dan menganalisis

dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang

telah diperoleh kemudian dianalisis, dibandingkan dan dipadukan

membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Jadi studi

dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan

dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumen yang dilaporkan

dalam penelitian hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Ekawarna (2013:187) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis

data kualitatif dilakukan secara intraktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas analisis analisis data,

(12)

Alifha Nurfidia, 2015

MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

drawing/verification. Adapun penjelasan dari masing-masing data akan

dipaparkan di bawah ini:

1. Analisis Data Kualitatif

a. Reduksi data (Data Readuction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

emmfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema nya dan pola dan

membuang yang tidak perlu. Reduksi data merupakan proses berpikir

senditif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalam wawasan

yang tinggi. Bagi peneliti yang baru, dalam melakukan reduksi data ini

dapat mendiskusikannya pada teman atau orang lain yang dipandang ahli.

b. Penyajian Data ( Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay

data. Dalam penelitian kualitatif data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan hubungan antar kategori, flowerchart dan sejenisnya. Miles

and Huberman menyatakan “ The most frequent from of display data for qualitative research data in the past has been narrative text”.

c. Conclution Drawing/Verification

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi jika kesimpulan di awal,

di dukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsistensaat peneli kembali ke

lapangan mebgumpulkan data, maka kesimpulam yang dikemukakan

merupakan kesimpulan kreddibel.

(13)

Alifha Nurfidia, 2015

MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan data untuk mengukur perkembangan sikap empati

siswa diolah secara kuantitatif melalui penskoran. Rumus yang digunakan

antara lain

a. Rumus dalam mengolah data hasil dari dari penskoran observasi sikap

empati siswa secara keseluruhan adalah, yaitu :

Untuk keperluan mengklasifikasi perkembangan sikap empati

siswa dalam pembelajaran IPS melalui metode role model . Kemudian di kategorikaan baik, cukup baik, dan kurang baik. Dengan skala presentase

sebagai berikut :

Tabel 3.3

Skor presentase

Nilai Skor Presntase

Kurang 0% - 33,3%

Cukup 33,4% - 66,7%

Baik 66,8% - 100%

3. Validasi Data

Mengenai validitas data, penulis menggunakan validitas yang

berlaku dalam penelitian ini. Data yang telah dikategorikan kemudia

(14)

Alifha Nurfidia, 2015

MENUMBUHKAN SIKAP EMPATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE MODEL DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Member check, dengan mengulas kembali data yang diperoleh kepada informan akan persepsi yang diberikan.a

b. Audit trail, dengan mengaudit data yang diperole, misalnya catatan lapangan , lembar observasi oleh seorang auditor yang netral.

Sehingga data dapat dipertanggung jawabkan secara objektif

c. Expert opinion, Peneliti melakukan konsultasi dengan pakar atau dosen pembimbing hasil temuan dilapangan. Dari hasil konsultasi

tersebut maka peneliti mendapatkan arahan untuk memperbaiki

Gambar

Gambar 3.1
Tabel 3.1 Lembar Observasi Sikap Empati
Tabel 3.2
Tabel 3.3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa beranggapan bahwa mereka mengerti dengan penyampaian materi oleh guru, penjelasan guru sangat sesuai dengan materi dikarenakan guru

posisi fitur pada wajah seperti mata, hidung, dan mulut sehingga peran dari blok pre- processing cukup vital dalam sistem pengenalan wajah yang telah dibuat,

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]

Analisis kesalahan mengacu pada analisis kesalahan Newman yang terdiri dari 4 kategori (Jha, [8]) yaitu pemahaman (comprehension) , transformasi (transformation) ,

Dari Gambar 1 tersebut dapat diketahui langkah-langkah dalam melakukan perhitungan algoritma C4.5, yang mana pada tahap awlanya memasukkan data rekam medis yang telah

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk