• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IND 1101113 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IND 1101113 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Asep Mulyana, 2015

KONSEP PERCAYA DIRI PEREMPUAN SUNDA DALAM JANGJAWOKAN PARANTI DISAMPING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

KONSEP PERCAYA DIRI PEREMPUAN SUNDA DALAM JANGJAWOKAN PARANTI DISAMPING

(KAJIAN SASTRA LISAN DI KECAMATAN SAGALAHERANG, KABUPATEN SUBANG)

Asep Mulyana NIM 1101113

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan setiap anasir yang terkandung di

dalam teks jangjawokan paranti disamping (JPD). Alasan yang melatarbelakangi

penelitian ini, yaitu pandangan masyarakat awam yang menganggap jangjawokan

sebagai hal yang tabu. Sementara itu, penelitian yang melibatkan JPD sebagai objek kajian hanya bertumpu pada pandangan bahwa JPD merupakan puisi Sunda yang dikaji sebatas teksnya saja. Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan payung penelitian folklor modern, sehingga analisis tidak hanya sebatas pada teks, namun juga pada konteksnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu metode yang diawali dengan mendeskripsikan fakta-fakta kemudian disusul dengan analisis. Adapun pendekatan yang digunakan, yaitu melibatkan tiga pendekatan secara sekaligus. Pendekatan objektif digunakan sebagai langkah untuk menganalisis teks, yang berupa analisis struktur teks. Berhubung penelitian ini berpijak pada penelitian folklor modern, maka digunakan pula pendekatan antropologis sebagai langkah dalam memaparkan konteks JPD di tengah masyarakat Sunda. Pendekatan yang ketiga adalah pendekatan semiotika yang digunakan sebagai langkah dalam menganalisis makna yang terkandung di dalam teks JPD. Teks JPD yang dianalisis berjumlah

tiga tuturan jangjawokan yang berasal dari Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten

Subang. Kerangka penelitian ini meliputi analisis struktur teks, analisis konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi, dan makna. Hasil analisis pada teks JPD

menunjukan jika struktur teks JPD memiliki kemiripan dengan rarakitan dan

wawangsalan Sunda, yang setiap akhirannya berima a,b,a,b atau a,a,a,a, sehingga

menghasilkan bunyi purwakanti. Berdasarkan isinya, ketiga teks JPD memiliki pola yang sama, yaitu mencerminkan konsep percaya diri perempuan Sunda. Dalam tataran fungsi konsep tersebut tercermin sebagai sistem proyeksi perempuan Sunda. Adapun berdasarkan konteksnya teks JPD lahir dan tumbuh di tengah masyarakat yang bercorak pedesaan, karena dalam masyarakat tersebut kepercayaan animisme dan akulturasi budaya masih terlihat kentara, sebab masyarakatnya cenderung multikultural.

(2)

Asep Mulyana, 2015

KONSEP PERCAYA DIRI PEREMPUAN SUNDA DALAM JANGJAWOKAN PARANTI DISAMPING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

CONCEPT OF CONFIDENCE WOMEN SUNDANESE IN JANGJAWOKAN PARANTI DISAMPING

(STUDY OF ORAL LITERATURE AT DISTRICT SAGALAHERANG, COUNTY SUBANG)

Asep Mulyana NIM 1101113

This study aimed to describe each element contained in the text jangjawokan paranti disamping (JPD). The reason behind this research is opinion of ordinary people who consider jangjawokan as a taboo. Meanwhile, research involving JPD as an object of study is only based on the view that the JPD is limited studied Sundanese poem text only. Therefore, this study uses modern folklore studies, so that the analysis is not limited to text, but also on the context. The method used in this research is descriptive analysis method, a method that begins by describing the facts and then followed by analysis. The approach used, which involved three approaches simultaneously. Objective approach is used as a measure to analyze the text, in the form of text structure analysis. Since the research is grounded in modern folklore studies, it is also used anthropological approach as a step in describing the context of the JPD in the middle of the Sundanese people. The third approach is semiotic approach is used as a step in analyzing the meaning contained in the text JPD. Text JPD analyzed of three utterances jangjawokan emanating from the District Sagalaherang, County Subang. This research framework includes analysis of text structures, analysis of the narrative context, the process of creation, function, and meaning. Results of analysis on text JPD indicates if the structure has similarities with rarakitan and wawangsalan Sunda, which each rhyming suffixes a, b, a, b or a, a, a, a, thus producing sound assonance. Based on its contents, the three texts JPD have the same pattern, which reflects the concept confident female Sunda. The level of functionality that concept is reflected as a projection system Sundanese women. The text is based on the context JPD was born and grew up in the rural community patterned, because in the society animism and acculturation still seemed obvious, and people are more likely multicultural.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya masalah yang ditimbulkan, penyusun mencoba merencanakan Proposal Tugas Akhir dengan judul METODE PELAKSANAAN, WAKTU, DAN BIAYA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALIPEPE JALUR

untuk menemukan dan memcahkan masalah pembelajarn di kelas, proses pemecahan dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar di

Dalam waktu 45 hari sejak status kepesertaan aktif kembali , Peserta wajib membayar denda kepada BPJS Kesehatan untuk setiap pelayanan kesehatan rawat inap yang diperolehnya.

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara

Hal ini juga terlihat dalam Nawa Cita Pemerintahan Joko Widodo yang ketiga “membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

Komposisi Hasil Tangkapan Bubu dengan Kemiringan Dinding 45° dengan Kemiringan Dinding 60° Data diatas menggambarkan alat tangkap bubu kerucut terpotong dengan

Dan karena Allah telah membangkitkan Yesus dari kematian, maka orang Kristen akan dibangkitkan juga menuju hidup baru yang ditandai dengan baptisan.. Jemaat yang

Sebagai contoh, bersama konseli kita dapat memulai program keterampilan attending kita dengan cara bertatap muka dengan orang lain, langkah paling sederhana yang dapat sesegera