• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PLS 0705389 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PLS 0705389 Chapter1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pembangunan sumber daya manusia pada hakekatnya adalah meningkatkan kemampuan individu yang diharapkan mampu mengembangkan dirinya sendiri dengan memanfaatkan dan mengemabangkan kemampuan yang dimiliki dalam kebutuhannya sendiri (Simamora, 2001:20).

Selanjutnya Simamaro (2001:21) mengemukakan bahwapengembangan kualaitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal mendasar bagi pembangunan. Sebagai salah satu indikator penting ketercapaian kualitas pembangunan manusia, pendidikan menjadi garapan yang memperoleh perhatian serius disamping aspek kesehatan dan ekonomi. Keseriusan penanganan terhadap bidang pendidikan dipicu oleh kenyataan yang menggambarkan masih banyaknya jumlah sasaran didik yang belum terlayani kebutuhan belajarnya melalui pendidikan formal akibat beragam keterbatasan. Pendidikan merupakan proses penyadaran yang sistematik untuk pengoptimalisasikan seluruh potensi individu dan masyarakat agar maju dan berkembang. Selain itu, pendidikan akan memberikan pencerahan intelektual, pembentukan pola fikir atau karakter, pola sikap, dan akan eksistensi dan potensi dirinya.

Hal tersebut dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 14, menyebutkan bahwa :

(2)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berkaitan dengan pendidikan, pendidikan luar sekolah mempunyai peranan sebagai penambah, pelengkap dan pengganti pendidikan persekolahan. Pengertian tentang Pendidikan Luar Sekolah menurut Seameo (Sudjana, 2004:46), mengemukakan bahwa :

Pendidikan Luar Sekolah adalah setiap upaya pendidikan dalam arti luas yang di dalamnya terdapat komunikasi yang teratur dan terarah, diselenggarakan di luar sekolah, sehingga seseorang atau kelompok memperoleh informasi mengenai pengetahuan, latihan dan bimbingan sesuai dengan tingkat usia dan kebutuhan hidupnya. Tujuannya ialah untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan dan nilai-nilai yang memungkinkan nagi seseorang adalah berperan serta secara efisien dan efektif dalam lingkungan keluarganya, pekerjanya, masyarakat dan bahkan negaranya.

Pendidikan Luar Sekolah tepat sekali jika diterapkan dalam pembangunan negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia karena pendidikan luar sekolah menggarap program-program pendidikan yang berorientasi pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdasarkan pada kebutuhan belajar dari masyarakat dan sebagian besar keputusan-keputusannya dibuat oleh masyarakat, oleh karena lazim disebut pendidikan berbasis masyarakat (Community Based Education). Pendidikan berbasis masyarakat mengacu pada prinsip-prinsip “dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat”.

(3)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan bermanfaat bagi dirinya juga bagi orang lain. Pendidikan masyarakat seharusnya diarahkan sebagai pendidikan yang dilaksanakan untuk memberdayakan masyarakat dan memberdayakan pemuda.

Pemuda sebagai agen perubahan tidak akan mampu melakukan perubahan yang signifikan bila tidak didukung dengan sebuah sistem atau perangkat-perangkat pendukung. Organisasi adalah sarana paling efektif untuk menginisiasi dan melakukan perubahan tersebut. Kita tidak dapat melakukan perubahan secara individu karena kemampuan kita yang terbatas. Kita memerlukan komunitas yang konsisten dengan perubahan tersebut. Disinilah kemudian lahir peran organisasi.

Organisasi muncul dari kelembagaan yang berfungsi sebagai wadah atau tempat, sedangkan pengertian lembaga mencakup juga aturan main, etika , kode etik, sikap dan tingkah laku seseorang atau suatu system.Kelembagaan adalah suatuaturan dalam organisasi atau kelompok masyarakat untuk membantu anggotanya agar dapat berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu lembaga juga dapat diartikan sebagai aturan dalam sebuah kelompok sosial yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, politik dan ekonomi. Lembaga dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lembaga formal dan non-formal. Lembaga formal adalah kumpulan dua orang atau lebih yang memiliki hubungan kerja rasional dan mempunyai tujuan bersama, biasaya mempunyai struktur organisasi yang jelas, contohnya perseroan terbatas, sekolah, pertain politik, badan pemerintah, dan sebagainya. Lembaga non-formal adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan bersama dan biasanya hanya memiliki ketua saja.

(4)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tinggal disekitar organisasi tersebut didirikan, Tugas organisasi karang tarunasalah satunya menciptakan kondisi pemuda yang sejahtera, kreatif, aktif di Masyarakat. Seperti halnya organisasikarang taruna yang berada di Desa Dayeuhkolot, yang bernama karang taruna harapan bangsa berdiri sejak tanggal 20 Maret tahun 2010, kepengurusan karang taruna dipimpin oleh ketua karang taruna dan memiliki pembina karang taruna, dalam segi kepengurusan karang taruna harapan bangsa berganti setiap satu tahun sekali. Adapun program yang pernah dilaksakan karang taruna antara lain kerja bakti, memperingati perayaan hari-hari besar, kegiatan olah raga dan program yang paling menonjol adalah kelompok belajar usaha (KBU), dimana kegiatan tersebut mempunyai anggota sebanyak 15 orang yang berasal dari pemuda dilingkungan Desa Dayeuhkolot. Kegiatan tersebut baru berjalan pada bulan September 2013. KBU tersebut bergerak dibidang budidaya ulat hongkong karena dilihat dari peluang pasar di Kabupaten Subang sangat tinggi, pembudidayaan yang dirasakan tidak terlalu sulit dan tidak banyaknya masyarakat yang terjun pada usaha tersebut, dan serta banyaknya pemuda yang putus sekolah dikarenakan biaya sehingga mengakibatkan banyaknya pengangguran dan adapun pemuda yang memiliki pekerjaan tetapi tidak memiliki pekerjaan tetap, oleh karena itu karang taruna berinisiatif untuk mendirikan kelompok usaha yang bergerak dibidang budidaya ulat hongkong, dimana karang taruna mampu melaksanakan suatu program pembelajaran pada pendekatan pendidikan melalui organisasi yang bertujuan untuk memandirikan pemuda atau sasaran pada kegiatan KBU.

Dari latar belakang tersebut, maka penulis mencoba meneliti tentang “UPAYA

(5)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN PEMUDA MELALUI KELOMPOK

BELAJAR USAHA (KBU) BUDIDAYA ULAT HONGKONG DI DESA DAYEUHKOLOT”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas dan juga didukung dengan hasil pengamatan secara langsung di lapangan, maka terdapat data-data sebagai berikut:

1. Sasaran program kelompok belajar usaha (KBU) yang diselenggarakan karang taruna mayoritas pemuda yang tidak mempunyai pekerjaan dan yang putus sekolah.

2. Kurangnya partisifasi pemuda dalam mengikuti kegiatan kelompok belajar usaha yang diselenggarakan oleh karang taruna terbukti hanya 15 orang yang terlibat dari kurang lebih 100 orang pemuda yang ada di Desa Dayeuhkolot. 3. Tingkat kemitraan steakholder relatip rendah hal ini tercermin kurangnya

perhatian aparat pemerintahan Desa terhadap keberlangsunganya program. 4. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap program-program karang taruna

masih rendah karena tata kelola dalam pelaksanaanya dirasa masih kurang.

C. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifitasi masalah penelitian di atas maka terdapat rumusan masalah penelitian sebagai berikut :

(6)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana proses pelaksanaan kelompok belajar usaha (KBU) budidaya ulat hongkong dalam menumbuhkan kemandirian pemuda yang diselenggarakan karang taruna di Desa Dayeuhkolot?

3. Bagaimana kemandirian pemuda setelah mengikuti kegiatan kelompok belajar usaha (KBU) budidaya ulat hongkong yang diselenggarakan karang taruna di Desa Dayeuhkolot?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian menyusun beberapa tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan program kelompok belajar usaha (KBU) budidaya ulat hongkong dalam menumbuhkan kemandirian pemuda yang diselenggarakan karang taruna di Desa Dayeuhkolot.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan kelompok belajar usaha (KBU) budidaya ulat hongkong dalam menumbuhkan kemandirian pemuda yang diselenggarakan karang taruna di Desa Dayeuhkolot.

3. Untuk mengetahui kemandirian pemuda setelah mengikuti kelompok belajar usaha (KBU) budidaya ulat hongkong yang diselenggarakan karang taruna di Desa Dayeuhkolot.

E. Manfaat Penelitian

(7)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak yang terlibat dalam bidang organisasi maupun kegiatan kewirausahaan yang terdiri dari pengurus karang taruna, penyelenggara KBU dan juga berbagai pihak lainnya, baik secara konseptual, teoritis maupun diterapkan secara praktis dilapangan

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti untuk kepentingan teori dan pengembangan keilmuan Pendidikan Luar Sekolah yang berkaitan dengan kajian kewirausahaan dan pengembangan organisasi kepemudaan.

3. Sebagai bahan rujukan mengenai kajian kewirausahaan kelompok belajar usaha dan organisasi kepemudaan karang taruna.

4. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan dan mampu mengembangkan program kelompok belajar usaha.

F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I Pendahuluan

Membahas tentang Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II Kajian Pustaka

Membahas Konsep Pemberdayaan Masyarakat, Konsep Kelembagaan Masyarakat, Konsep Kemandirian, dan Konsep Kelompok Belajar Usaha (KBU). BAB III Metode Penelitian

(8)

Asep Suryana, 2014

UPAYA PENGURUS KARANG TARUNA HARAPAN BANGSA D ALAM MENUMBUHKAN KEMAND IRIAN PEMUD A MELALUI KELOMPOK BELAJAR USAHA (KBU) BUD IDAYA ULAT HONGKONG D I D ESA D AYEUHKOLOT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Membahas tentang pengolahan dan hasil penelitian. BAB V Kesimpulan dan Saran

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,