• Tidak ada hasil yang ditemukan

S BIO 1106497 Chapter 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S BIO 1106497 Chapter 5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Dita Alawiyah Marcharis, 2015

BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

60 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Beban Kognitif siswa SMA berbasis pesantren pada pembelajaran biologi

(materi sistem saraf) di sekolah berbasis pesantren sangat bergantung pada tiga

komponen beban kogntif yaitu Kemampuan Menerima dan Mengolah Informasi

(MMI), Usaha Mental (UM), dan Hasil Belajar (HB). Siswa-siswa kelas XI SMA

di sekolah berbasis pesantren memiliki MMI yang termasuk ke dalam kategori

sedang. Sedangkan UM siswa termasuk ke dalam kategori tidak kesulitan atau

siswa hanya menggunakan sedikit usaha mentalnya dalam mempelajari materi

biologi di dalam kelas. Kemudian HB siswa termasuk ke dalam kategori kurang.

Hasil korelasi dari ketiga komponen beban kognitif menunjukkan adanya

korelasi negatif yang signifikan antara UM terhadap HB (nilai r negatif) yang

menunjukkan penurunan UM pada siswa berkontribusi signifikan terhadap

besarnya HB. Korelasi negatif antara UM-MMI dan korelasi positif antara

MMI-HB menggambarkan bahwa pembelajaran sudah dapat mengendalikan beban

kognitif siswa khususnya UM siswa tetapi kurang berpengaruh pada

pengembangan nalar (MMI-HB tidak signifikan), dengan kata lain masih ada

beban kognitif pada siswa di SMA berbasis pesantren diakibatkan karena adanya

ketidaksesuaian antara strategi pembelajaran dengan kemampuan nalar siswa.

Dalam hal ini, hubungan strategi pembelajaran di dalam kelas dengan

pengembangan nalar tidak dapat dijelaskan dengan MMI (korelasi MMI terhadap

HB tidak signifikan) yang berarti proses pembelajaran di dalam kelas menjadi

kurang bermakna akibat proses pembelajaran yang belum diarahkan kepada

pengembangan nalar. Sehingga peningkatan nalar siswa berbasis pesantren terjadi

(2)

61

Dita Alawiyah Marcharis, 2015

BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. REKOMENDASI

Hasil penemuan dari penelitian ini adalah masih terdapat beban kognitif pada

siswa SMA berbasis pesantren diakibatkan karena adanya ketidaksesuaian antara

strategi pembelajaran dengan kemampuan nalar siswa. Sehingga strategi

pembelajaran di dalam kelas tidak support terhadap peningkatan kemampuan

nalar dan berpikir logis siswa yang menyebabkan strategi pembelajaran di dalam

kelas menjadi kurang bermakna.

Berdasarkan hasil penemuan ini, strategi pembelajaran yang dilakukan pada

waktu proses pembelajaran di dalam kelas perlu diperbaiki lagi yaitu

strategi-strategi yang dapat meningkatkan nalar dan menghasilkan pembelajaran yang

bermakna agar pembelajaran pada jam operasional normal (pembelajaran di dalam

kelas) dapat meningkatkan nalar siswa sehingga peningkatan nalar pada siswa

berbasis pesantren dapat terjadi pada proses pembelajaran di dalam kelas.

Peningkatan nalar siswa pada proses pembelajaran di dalam kelas bisa dilakukan

dengan cara pemberian materi secara terstruktur, memperhatikan prior knowledge

dan proses kognitif siswa, serta menekankan pembelajaran berbasis dimensi

belajar. Selain itu, strategi pembelajaran perlu ditingkatkan dalam hal peningkatan

logika dan cara berpikir siswa, khususnya materi biologi dengan cara

mengkorelasikan antara segala proses yang terjadi di dalam tubuh hingga

kejadian-kejadian alam dengan penjelasan-penjelasan dalam ayat Al-Quran dan

Hadits, sehingga terjadi keseimbangan antara logika dan cara berpikir siswa

Referensi

Dokumen terkait

posisi fitur pada wajah seperti mata, hidung, dan mulut sehingga peran dari blok pre- processing cukup vital dalam sistem pengenalan wajah yang telah dibuat,

Hasil uji statistik 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan signifikan antara pretest tingkat kelelahan mata sebelum dilakukan senam mata dan post test 4 tingkat kelelahan

Dari analisis diatas data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang diajukan yakni ada perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa mundurnya

1. Menggambarakan keseluruhan kebutuhan costumer. Gambaran ini berisi produk yang diminta costumer, jumlah produk yang diinginkan, berapa produk yang dikirimkan dalam

pelayanan jasa telah memenuhi Prinsip Syariah. 8) Mekanisme yang dilakukan oleh UUS dalam rangka penyelesaian sengketa yang terjadi antara UUS dengan nasabah telah

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

Makna luas dapat menyempit, atau suatu kata yang asalnya memiliki makna luas (generik) dapat menjadi memiliki makna sempit (spesifik) karena dibatasi, antara lain

Oleh karena dalam Staatsblaad Nomor 129 Tahun 1917 dan berdasarkan hukum adatnya bagi keturunan Tionghoa anak angkat diangap sebagai anak kandung dari orangtua