• Tidak ada hasil yang ditemukan

Barlin KNEP II 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Barlin KNEP II 2011"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan II-2011 ISBN 978-602-9042-51-1

(2)

Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan II-2011 ISBN 978-602-9042-51-1

ii

RINGKASAN

Perekonomian Bali sangat didorong oleh sektor industri pariwisata. Sektor ini

mampu mengubah struktur ekonomi Bali, dari agraris menjadi industri jasa (pariwisata).

Pengembangan Bali, terutama di daerah pariwisata layak untuk memperoleh perhatian dari

semua pihak. Dengan perhatian yang tulus, pembangunan pariwisata diharapkan dapat

memberikan manfaat maksimal bagi kemakmuran rakyat tanpa mengorbankan nilai-nilai

budaya Bali.

Semua pihak mengakui bahwa pengembangan pariwisata di Bali memiliki dampak

positif pada masyarakat. Namun, di balik dampak positif itu tentu tidak akan pernah lepas

dari sisi negatif, yang jika tidak ditangani dengan serius dapat berdampak negatif terhadap

sektor ekonomi, fisik, dan sosial masyarakat.

Sehubungan dengan semakin berkembangnya hotel dan jasa pariwisata di Bali dan

untuk mengetahui dan memahami perkembangan dan pemanfaatan teknologi dalam

perhotelan serta dampak yang ditimbulkan, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Universitas Udayana menyelenggarakan Konferensi Nasional Engineering Perhotelan II,

yang akan kami selenggarakan di Discovery Kartika Plaza Hotel, Bali, Kuta, pada tanggal

10 September 2011.

Konferensi Nasional Engineering Perhotelan II dimaksudkan untuk menjelaskan

dan memberikan gambaran tentang pengembangan dan infrastruktur pendukung untuk

pengembangan pariwisata di Bali, terutama untuk mengantisipasi perubahan iklim,

kelangkaan energi, polusi dan manajemen energi.

(3)

Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan II-2011 ISBN 978-602-9042-51-1

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Ida Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa

karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya, maka prosiding Konferensi Nasional

Engineering Perhotelan II, dapat diselesaikan dengan baik. Adapun tema yang diangkat

dalam konferensi ini adalah: ENERGI BARU DAN TERBARUKAN (NRE) UNTUK

MENGANTISIPASI KELANGKAAN ENERGI KE DEPAN.

Konferensi Nasional Engineering Perhotelan II dimaksudkan untuk menjelaskan

dan memberikan gambaran tentang pengembangan dan infrastruktur pendukung untuk

pengembangan pariwisata di Bali, terutama untuk mengantisipasi perubahan iklim,

kelangkaan energi, polusi dan manajemen energi

Pada kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan terimakaasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Udayana

2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Udayana

3. Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana

4. Asosiasi Chief Engineer Bali

5. Para Keynote Speaker

6. Para Pemakalah

7. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Prosiding ini.

Kami menyadari bahwa prosiding ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan

pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, oleh karena itu kritik dan saran pembaca

sangatlah kami harapkan demi sempurnanya penerbitan mendatang.

Bukit Jimbaran, September 2011

(4)

Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan II-2011 ISBN 978-602-9042-51-1

iv

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN

i

KATA

PENGANTAR ii

DAFTAR ISI

iii

I

BIDANG KONVERSI ENERGI

1 SIMULASI DISTRIBUSI TEMPERATUR

CO-FIRING

AMPAS

TEBU-BATUBARA PADA REAKTOR

FLUIDIZED BED

1

2 MODEL DAN SIMULASI NUMERIK PADA PEMBAKARAN

FLUIDIZED BED

MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR SEKAM

PADI

9

3 SIMULASI DAN PEMODELAN CFD UNTUK PROSES

PEMBAKARAN

FLUIDIZED BED

BERBAHAN BAKAR

LIMBAH KAYU

17

4 MODEL DAN SIMULASI PERILAKU PARTIKEL

SEWAGE

SLUDGE

PADA SISTEM FLUIDIZED BED

25

5 ANALISA STABILITAS KAPAL PEMADAM KEBAKARAN

LAMBUNG CATAMARAN UNTUK GEDUNG TEPI PANTAI

32

6 ADSORPSI

CO

2

OLEH BATUBARA SEBAGAI UPAYA UNTUK

MENGURANGI EFEK GAS RUMAH KACA

41

7 DRAG REDUCTION PADA SELANG KHUSUS PEMADAM

KEBAKARAN DENGAN PENAMBAHAN POLY ETHYLENE

OXIDE (PEO)

48

8 DENPASAR

COASTAL CITY

DALAM KONTEKS PADA

PERUBAHAN LINGKUNGAN GLOBAL

56

9 VARIASI BELOKAN DAN POSISI PIPA PENCERAT

TERHADAP RUGI PANAS DAN PENURUNAN TEKANAN

PADA REHEATER

63

10 BEBERAPA ASPEK DALAM MENENTUKAN KENYAMANAN

TERMIS UNTUK HOTEL, VILLA DAN RUMAH HUNIAN DI

DAERAH TROPIS

75

11 SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH GENERASI TERBARU DAN

PENGUJIAN BAHAN BAKAR

83

12 KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DENGAN UDARA

BERLEBIH PADA MOTOR BAKAR PENYALAAN BUSI

91

(5)

Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan II-2011 ISBN 978-602-9042-51-1

v

MENGHASILKAN LISTRIK DENGAN TEKNOLOGI

MICROBIAL FUEL CELLS

14 INSTALASI POMPA AIR UNTUK KEBUTUHAN AIR BERSIH

DI KOTA DENPASAR SAMPAI TAHUN 2020

113

15 PENGOLAHAN LIMBAH HOTEL TERPADU

SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

123

16 BIODIESEL SEBAGAI BAHAN BAKAR UNTUK PEMBANGKIT

LISTRIK DI HOTEL

130

17 STUDI EKSPERIMENTAL PENGONTROLAN

AIR

CONDITIONING SYSTEM

DENGAN

FUZZY LOGIC CONTROL

137

18 PROSES TREATMENT DENGAN MENGGUNAKAN NAOCL

DAN H

2

SO

4

UNTUK PEMBUATAN BIOETANOL DARI

LIMBAH RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII

147

19 PEMBUATAN ETANOL GENERASI KEDUA DENGAN

MEMANFAATKAN LIMBAH RUMPUT LAUT

EUCHEUMA

COTTONII

SEBAGAI BAHAN BAKU

157

20 ANALISA PERFORMANSI DESTILASI AIR LAUT TENAGA

SURYA MENGGUNAKAN PENYERAP RADIASI SURYA TIPE

BERGELOMBANG YANG BERBAHAN DASAR CAMPURAN

SEMEN DENGAN PASIR

175

BIDANG MANUFAKTUR

21 ANALISA DAN DESAIN SISTEM KONTROL SUSPENSI

DENGAN PEMODELAN DELAPAN DOF UNTUK

MEMPERBAIKI KINERJA KESTABILAN KENDARAAN

183

22 LOW COST BULLET PROOF BODY ARMOR FOR

SECURITY GUARD PERSONNEL

190

23 FRICTION COEFFICIENT OF TIO

2

AND AL

2

O

3

SOLUTION IN

PIPES

195

24 PENGARUH VARIASI BAHAN ISOLASI DINDING TUNGKU

PELEBURAN PERUNGGU TERHADAP WAKTU PELEBURAN

203

25 PERLAKUAN PROSES METAL KOMPOSIT AL/SIC WHISKER

DENGAN PELAPISAN PERMUKAAN DALAM FASE PADAT

MELALUI ECAP

211

26 STUDI PERBANDINGAN GEOMETRI UJUNG PAHAT BUBUT

HIGH SPEED STEE

L, BORON KARBIDA DAN INTAN

224

27

SMART HANDLING

SEPEDA MOTOR DENGAN PENGENDALI

SKID MELALUI PENAMBAHAN SENSOR SUDUT

KEMIRINGAN BELOK

231

(6)

41

Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan II-2011 ISBN 978-602-9042-51-1 ADSORPSI CO2 OLEH BATUBARA SEBAGAI UPAYA UNTUK

MENGURANGI EFEK GAS RUMAH KACA

Barlin

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik , Universitas Sriwijaya

Jl. Raya Palembang – Prabumulih KM 32 , Indralaya, Ogan Ilir Sumsel, 30662 e-mail : barlin_oemar@yahoo.com

Abstrak

Perubahan iklim yang disebabkan oleh peningkatan kadar gas rumah kaca telah menjadi topik yang sedang hangat dibicarakan pada saat ini. Gas karbondioksida (CO2) merupakan salah satu green house gas yang dianggap sebagai penyebab utama pemanasan global. Salah satu metode untuk mengurangi emisi gas CO2 adalah dengan konsep CO2 storage dalam lapisan batuubara. Dalam paper ini

akan diberikan informasi mengenai mekanisme CO2 storage ke dalam lapisan batubara dan metode dalam memprediksi kemampuan adsorpsi CO2 oleh batubara.

Kata kunci: Batubara, CO2 storage, metode volumetrik

I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Pemanasan global (global warming) adalah peningkatan temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi yang diakibatkan oleh pelepasan gas rumah kaca seperti karbondioksida (CO2), methan (CH4), oksida asam nitrat (N2O) hidro fluoro karbon (HFC) dan sulfur heksa flurida (SF6). Perubahan iklim (climate change) telah menjadi topik yang sedang hangat dibicarakan saat ini. Gas karbondioksida merupakan salah satu jenis gas rumah kaca yang dianggap sebagai penyebab utama timbulnya pemanasan global. Penggunaan bahan bakar fosil, perubahan tataguna lahan dan pembakaran hutan baik secara alamiah maupun sengaja dibakar merupakan sumber timbulnya emisi gas karbondioksida di atmosfer (www.globalwarming.com).

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi gas karbondioksida di atmosfer dalam jangka menengah maupun panjang adalah dengan menyimpan karbondioksida ke dalam formasi geologi (geological formation). Pada saat ini ada tiga alternatif formasi geologi yang dapat digunakan sebagai media penyimpan gas karbondioksida yaitu reservoir air garam jenuh (saline aquifer), reservoir minyak dan gas bumi yang sudah menurun produksinya (deplected oil and gas reservoirs) dan lapisan batubara yang secara ekonomis tidak bisa ditambang karena terlalu dalam

(unmineable coalbeds). Skema alternatif formasi geologi ini dapat dilihat pada gambar 1

(IPCC, 2005).

(7)

Prosidi

Ga

2. Tin 2. 1. A 2.1.1. berpor dilihat surfac tinggi sebaga outsid terjadi macrop (Suzuk 2.1.2. sebuah pada t 2003). mekan proses (micro ing Konferen

ambar 1. Ske

njauan Pusta Adsorpsi Ka Difusi dalam

Salah satu

ri (porous p

t berdasarkan

ce area yang

dibandingka

Adsorbent

ai diffusion p de of granul

inya adsorp

opores dan

ki, 1990). G Laju Difusi Laju difusi h campuran titik tersebut . Mekanisme nisme yang s penyerapan

o porosity) s

si Nasional E

ema alternati

aka

arbondioksi m partikel

bahan peny

particle). Ka

n sifat-sifat g besar akan

an adsorben

terdiri ata

path yang a

le menuju m

psi. Moleku kemudian b

ambar 2. St

i Massa

i massa (rat

gas, cairan a t. Hal ini din e penyerapan

ada di gas n yang terja seperti pada

Engineering P

if formasi ge (IPC

ida (CO2)

yerap(adsor

arakteristik s permukaan n memiliki d

t dengan sur

as macropor

akan dilalui

micropores.

ul adsorbate

berdifusi ke

truktur sebu

te of mass d

atau padatan nyatakan den

n dan penyim konvension adi di cleat

gambar 3 (

erhotelan II-2

eologi sebag CC, 2005)

rbent) yang

sebuah adso

seperti surfa

daya adsorps

rface area y

res dan mi

oleh molek Sedangkan

e dari luar e dalam mi

uah porous

diffusion) seb n akan sama ngan hukum mpanan gas nal. Penyimp

t system (ma

(Gasem, K.A

2011 IS

ai media pen

banyak digu

rbent dalam

ace area. Ad

si (adsorptio

yang kecil (

icropores. M

kul adsorbat

micropores adsorbent

icropores se

adsorbent (

buah zat kim dengan conc

m Fick tentan di batubara panan gas d

acro porosi

A.M dkk, 20

SBN 978-602

nyimpanan g

unakan adal m proses adso

dsorbent yan

n capacity) (Suzuki, 199

Macropores te ketika ber

akan menj akan masu eperti pada

Suzuki, 199

mia di suatu

centration g

ng difusi (Ce sangat berbe di batubara m

ity) dan ma

002). Proses

42

2-9042-51-1

gas CO2

lah partikel orpsi dapat ng memiliki yang lebih 90). berfungsi rgerak dari adi tempat uk melalui gambar 2 90) titik dalam

gradient zat engel, Y.A, eda dengan merupakan

trix blocks

(8)

Prosidi

gas ya sepanj

porosi

akan b sekalig blocks sedang konsen Enhan 3.Hasi

3.1. C

metod disebu

test. D

yang dimasu period

ing Konferen

ang tersimp jang cleat sy

ity. Karbond

berdifusi ke gus akan me

s. Aliran la gkan prose ntrasi gas.

nced Coalbed

Gambar 3.

Gambar

il dan Pemb

Coal Adsorpt Analisis ad de langsung d

ut desorption

Desorption te

disebut can

ukkan kedal de yang telah

si Nasional E

an dalam b

ystem/macro

diksida (CO2 e dalam ma

endorong me aminar sepa

es difusi p Proses inil

d Metthane)

. Cleat system

4. Mekanis

bahasan

tion Capacit dsorpsi/peny dan tidak lan

n test, sedan

est dilakuka

ister. Samp

lam canister

h ditentukan.

Engineering P

batubara aka

o porosity da

2) yang diinj

trix blocks. ethan yang a anjang clea

ada matrix

lah yang d seperti pada

m dan Mat

me Carbond

(Gasem, K.

ty

yerapan gas ngsung. Ana ngkan anali an secara lan pel yang dip

r untuk kem . Skema Des

erhotelan II-2

an melewati an proses di

eksikan aka Pada prose ada di cleat

t system d

blocks dis

dikenal seba a gambar 4.

trix blocks (

dioxide Enh

.A.M dkk, 2

oleh lapisan alisis dengan isis secara t ngsung di la peroleh dari mudian dicat

sorption test

2011 IS

dua tahap fusi ke dalam an mengisi c

es ini karbo

system sehi

disebabkan o sebabkan ol

agai CO2-E

(Gasem, K.A

hanced Coal

2002)

n batubara d n metode lan tidak langsu apangan deng

hasil corin

tat berapa ga terlihat pad

SBN 978-602

yaitu : alira

m matrix bl

leat system, ondioksida ( ingga masuk oleh adanya eh adanya

ECBM (Carb

A.M dkk, 20

lbed Metthan

dapat dilakuk ngsung (dire

ung disebut gan menggu

ng kemudian as yang kelu a gambar 5.

43

2-9042-51-1

an laminar

locks/micro

setelah itu (CO2) juga k ke matrix

(9)

Prosidi

atau P volum measu Tekan diserap volum 7. Sam batuba kemud penguk yang t mengh referen volum Gam ing Konferen Metode tid PVT (pressu

metrik adalah

uring/sample

nan yang dib p oleh batub metrik telah d

mpel cell dil ara yang a dian dimasuk

kuran terhad tidak disera hitung volum

ncecell yan

metri ini terlih

mbar 6. Skem

Gambar 7.

si Nasional E Gambar 5

dak langsung

ure-volume-t

h membandi

e cell akiba

berikan akan bara (Mavor dilakukan Bu etakkan pad kan dianali kkan kedala dap volume ap batubara me sampel ng telah dilak hatt pada gam

ma alat eksp

Diagram a

Engineering P 5. Skema de

g (indirect m temperatur)

ingkan peru at perubaha n meningkat

r dkk, 1990 usch (2005)

da thermosta

isis ditumbu am sampel ce

kosong (Vvo yaitu gas h (Vsampel) kukan sebel mbar 6. perimen ads ( alir penguku volumetrik erhotelan II-2 esorption te

method) dib

dan gravim ubahan volu

an tekanan sampai den 0). Analisis a

. Skema ala

ated yang su uk sampai

ell. Sebelum

oid) dari sam helium. Perh

berdasarkan lumnya. Dia

sorpsi gas C (Busch, 2005

uran adsorp k (Busch, 20

2011 IS est (Yee, D d

bagi menjadi metrik. Prins ume gas ant

yang diber ngan batas m adsorpsi gas at eksperimen

dah diatur dengan m m eksperimen mpel cell den

hitungan ini n kalibrasi agram alir da

CO2 dengan 5)

psi gas CO2 005)

SBN 978-602 dkk, 1991)

i dua yaitu sip dasar da tara referenc

rikan secara maksimal gas s CO2 deng n terlihat pa suhunya 220 esh yang d n dilakukan, ngan menggu i juga sekal

dengan me ari pengukur

n metode Vo

dengan me

44

2-9042-51-1

volumetrik ari metode

ce cell dan

(10)

Prosidi ada di dengan jumlah ditutup tercap

cell. U bebera tekana tekana tekana Untuk setimb kemba batuba dan To G

3.2. Ad

A

gas da untuk

ing Konferen

Percobaan

i reference

n menutup h tertentu ke p lagi sampa ai kesetimba Untuk menc apa penguk an dalam per an awal yang an turun dan k mencapai k bang referen

ali sampai di

Ga

Sedangkan ara akibat pr omasko, 200 Gambar 9. dsorption Is Adsorption i alam kondisi menghitung

si Nasional E

penyerapan maupun sam

katup V3.

e reference c

ai tercapai k angan katup capai keseti kuran terhad rcobaan ini g diberikan p n kondisi ke kesetimbang

nce dan sam

idapatkan tek

ambar 8. Ku

n metode g roses adsorp 00, Herbst dk

Skema alat gravimet

sotherm

isotherm did

i tekanan te g kemampuan

Engineering P

n gas ini dim

mple cell ke

Langkah s

cell dengan kesetimbanga V3 kemudi imbangan p dap tekanan dapat diliha pada referen

esetimbanga an ini dibutu

mple cell dip

kanan maksi

urva adsorpt

gravimetrik psi gas pada kk, 2002). eksperimen trik (Humay definisikan s rtentu pada n menyerap erhotelan II-2 mulai dengan emudian refe

selanjutnya membuka k an suhu dan an dibuka da penyerapan n yang ber at pada gamb

cecell dan k an diperoleh uhkan waktu pisahkan lag imal. tionequilibr adalah den a tekanan da

n penyerapa yun dan To

sebagai kem suhu konsta

(adsorption

2011 IS

memompa

ference dan

adalah mem katup V2 , k n tekanan di an gas kemu (sorption e

rvariasi. Ser bar 8. Punca ketika katup h biasanya p u sekitar 15 gi dan langk

rium (Busch

ngan mengu an temperatu

an gas CO2 omasko, 200

mampuan bat an. (Sasaki d

capacity)

SBN 978-602

keluar semu sampel ini masukkan g kemudian ka

referencece

udian masuk

equilibrium)

rangkaian p ak kurva me ke sampel c

pada data po menit. Setel kah yang ta

h, 2005)

ukur peruba ur tertentu.

2 dengan me 00)

tubara untuk

dkk, 2002).

45

2-9042-51-1

ua gas yang dipisahkan gas dengan

atup V2 ini

ell. Setelah k ke sampel dilakukan pengukuran enunjukkan

(11)

46

Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan II-2011 ISBN 978-602-9042-51-1

V =

e a

e a

P K

P K V

. 1+

∞ , (1)

dimana :

V∞ : adsorption capacity CO2 (scc/g) V : equilibrium adsorption CO2 (scc/g) Pe : equilibrium pressure (MPa)

Ka : adsorption equilibrium constant (MPa-1)

Helium adalah gas non adsorbed, sehingga helium digunakan untuk menghitung volume void. Jumlah gas yang diinjeksikan ke dalam sample cell dihitung berdasarkan persamaan gas ideal.

PV = ninjeksiRT (2)

P : tekanan (kPa) V : volume (m3)

injeksi

n : jumlah mol injeksi (kmol)

R : konstanta gas universal (kPa m3/kmol K) T : temperatur (K)

Volume void dihitung berdasarkan tekanan, temperatur dan jumlah gas helium

yang diinjeksikan ke dalam reference cell dan sample cell (Sudibandriyo dkk, 2005).

Vvoid = nHe (ZHeRT/P) (3)

nHe = (PV/ZHeRT) (4) nHe : jumlah mol helium (kmol)

V : volume gas injeksi dari reference cell (m3) ZHe : faktor kompressibilitas helium

R : konstanta gas universal (kPa m3/kmol K) T : temperatur (K)

P : tekanan (kPa)

Untuk menghitung faktor kompresibilitas helium digunakan persamaan berikut : ZHe : 1 + (1,7x10-3 – 4,779x10-6 T + 4,92x10-9 T2)/P (5)

T : temperatur (k) P : tekanan (atm)

Jumlah gas CO2 non absorbed (unabsorbed CO2) dihitung berdasarkan persamaan

nunads = (PVvoid/ZCO2RT) (6)

Jumlah gas CO2 absorbed (adsorbed CO2), nads, dihitung sebagai selisih jumlah gas yang diinjeksikan dan jumlah gas yang tidak terserap (non absorbed), dihitung berdasarkan persamaan :

nads = ninj-nunads (7)

nunads : gas yang tidak terserap (unadsorbed)

nads : jumlah mol CO2 yang terserap (adsorbed)

4. Kesimpulan

1. Adsorpsi CO2 oleh batubara merupakan salah satu media untuk menyimpan gas-gas rumah kaca.

(12)

47

Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan II-2011 ISBN 978-602-9042-51-1 Daftar Pustaka

[1] Busch, A., Gensterblum, Y., Krooss, B.M., 2003b. Methane and CO2 sorption and desorption measurements on dry Argonne Premium Coals: Pure components and mixtures, International Journal of Coal Geology 55, hal:205-224.

[2] Busch, A., Gensterblum, Y., Krooss, B.M., Littke, R., 2004. Methane and Carbon Dioxide Adsorption/Diffusion Experiments on Coal: An Upscaling and Modeling Approach. International Journal of Coal Geology 60, hal: 151-168.

[3] Busch, A., 2005. Thermodynamic and Kinetic Processes associated with CO2-Sequestration and CO2-Enhanced Coalbed Methane Production from unminable Coal Seams, PhD-thesis, RWTH Aachen University.

[4] Busch, A., Gensterblum, Y., Krooss, B.M., Siemons, N.,2006. Investigation of high-pressure selective adsorption/desorption behaviour of CO2 and CH4 on coals: An experimental study. International Journal of Coal Geology 66, hal: 53-68. [5] Gasem, K.A.M, Fitzgerald, J.E., Pan, Z Robinson, R.L.Jr., 2002, Modeling of Gas

Adsorption on Coalbeds, Proceedings of the Eighteenth Annual International Pittsburgh Coal Conference, Newcastle, Australia.

[6] Herbst, A., Beutekamp, S., Harting, P., Staudt, R., 2002, Reinstoff-und Gemischadsorption an porösen Feststoffen bis 50 MPa, Chemie Ingenieur Technik 74, 1405-1409.

[7] Humayun, R., Tomasko, D.L., 2000. High-Resolution Adsorption Isotherms of Supercritical Carbon Dioxide on Activated Carbon, AICHE Journal 10, 2065-2075. [8] Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), 2005. Special Report on

Carbon Dioxide Capture and Storage, Cambridge University Press, 431.

[9] Mavor, M.J., Owen, L.B., Pratt, T.J., 1990, Measurement and Evaluation of Coal Sorption Isotherm Data, SPE 20728, hal. 157-170.

[10]Saghafi A., Faiz, M., D. Roberts, D., 2007. CO2 storage and gas diffusivity properties of coals from Sydney Basin, Australia, International Journal of Coal Geology 70 , hal : 240-254.

[11]Setzmann, U., Wagner, W., 1991. A new equation of state and tables of thermodynamic properties for methane covering the range from the melting line to 625 K at pressures up to 1000 Mpa, Journal of Physical and Chemical Reference Data 20, hal: 1061-1155.

[12]Siemons, N., Busch, A., 2006, Measurement and interpretation of Supercritical CO2 sorption in various coals, International Journal of Coal Geology 69, 229-242. [13]Siemons, N., Wolf, K.H., Bruining,J., 2007. Interpretation of carbon dioxide

diffusion behavior in coals, International Journal of Coal Geology 72, hal: 315-324 [14]Span, R., Wagner, W., 1996. A new equation of state for carbon dioxide covering

the fluid region from the triple-point temperature to 1100 K at pressures up to 800 MPa, Journal of Physical and Chemical Reference Data 25, hal: 1509-1596.

[15]Sudibandriyo, M., Fitzgerald, J.E., Pan, Z., Robinson, R.L.Jr., Gasem, K.A.M., 2005. Adsorption of Methane, Nitrogen, Carbon Dioxide and their Binary on Wet Tiffany Coal, Fuel 84, hal: 2351-2363.

[16]Suzuki,M, (1990), “Adsorption Engineering”, Elsevier Science Publisher B

[17]Yee, D., Arri, L.E.,and Morgan, W.D, 1991, “ Binary Gas Sorption on Coal and Its Influence on Produced Gas Composition,”Geological Society of America, Annual Meeting, October 21-24.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Pohuwato di Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor

Pada saat yang sama orang Yahudi dari Bani Quraizhah warga kota Madinah menghianati kaum Muslimin dari dalam, mereka membatalkan perjanjian dengan Nabi dan menggabungkan diri

Penyebab dari fibrosarkoma belum pasti, tetapi faktor yang diduga paling sering menimbulkan keganasan ini adalah faktor genetik yang disebabkan karena adanya

Setiap fi’il madhy yang tersusun dari tiga huruf pasti akan masuk ke salah satu dari enam bab ini, dimana antara bab yang satu dengan yang lain memiliki perubahan

Analisa pe sioner yang dapat dilihat ambar 3 Bag ka Pemikir menjamin sen lainnya Penyebaran media cet untuk men am suatu pr asi yang d pertanian o am leaflet asi

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan peneliti pada perawat yang bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan menunjukan bahwa dari 60 responden

Akan tetapi mengingat dalam kontrak baku yaitu Surat Permohonan Berlangganan (SPL) dari PDAM tidak mencantumkan klausula tentang penentuan tarif air bagi konsumen,

Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan antara variabel pelatihan terhadap kinerja bahwa nilai t hitung (4,275) >.. Dengan demikian menandakan variabel pelatihan dan