• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1104318 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1104318 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

100

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ketersediaan sarana uitilitas umum di Perkotaan Cianjur sudah memenuhi

kebutuhan dengan tingkat ketersediaan tertinggi terdapat di Kelurahan

Pamoyanan, dan ketersediaan terendah terdapat di Desa Babakankaret

(wilayah dengan jumlah penduduk rendah). Ketersediaan sarana utilitas

umum khususnya sarana air bersih yang disediakan oleh PDAM di Perkotaan

Cianjur belum tersebar secara merata dan belum semua wilayah di Perkotaan

Cianjur terlayani oleh sarana air bersih yang berasal dari PDAM.

Ketersediaan sarana pemadam kebakaran di Perkotaan Cianjur sudah

memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan standar pelayanan minimal baik dari

jumlah truk dan pos pemadam kebakaran.

2. Ketersediaan prasarana lingkungan di Perkotaan Cianjur, secara umum sudah

memenuhi kebutuhan untuk sarana jalan dan drainase, dan tidak memenuhi

kebutuhan untuk sarana persampahan. Tingkat ketersediaan prasarana

lingkungan tertinggi terdapat di Desa Limbangansari (wilayah dengan jumlah

penduduk sedang). Ketersediaan sarana persampahan belum memenuhi

kebutuhan karena kurangnya armada truk sampah yang jumlahnya belum

memenuhi standar pelayanan minimal. Armada truk sampah belum mampu

mencapai daerah pinggiran perkotaan dan hanya bisa melayani daerah di

sekitar pusat kota saja.

3. Ketersediaan sarana lingkungan di Perkotaan Cianjur secara umum sudah

memenuhi kebutuhan untuk sarana niaga, saran kesehatan, , sarana pelayanan

umum , dan sarana sosial budaya dan belum memenuhi kebutuhan untuk

ketersediaan ruang terbuka hijau khusunya ketersediaan taman lingkungan

serta sarana pendidikan dengan jumlah TK / PAUD yang belum memenuhi

(2)

101

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertinggi teradapat di Kelurahan Pamoyanan (wilayah dengan jumlah

penduduk tinggi).

4. Pemanfaatan Infrastruktur di Perkotaan Cianjur yang paling tinggi terdapat

pada sarana air bersih, sarana jalan, dan sarana kesehatan. Penduduk di

perkotaan Cianjur sebagian besar telah memanfaatkan air yang difasilitasi

oleh PDAM terutama bagi penduduk yang berada dekat dengan pusat kota.

Sarana jalan kota dan desa banyak dimanfaatkan penduduk dalam melakukan

mobilitas dan sarana kesehatan Puskesmas banyak dimanfaatkan penduduk

dalam mengakses pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan pemerintah.

Pemanfaatan yang rendag terdapat pada sarana ruang terbuka hijau yang

ditandai dengan kurangnya kunjungan penduduk ke taman kota atau taman

kecamatan, kondisi ini berkaitan dengan kurangnya perawatan taman kota

oleh pemerintah, dan perlu dibenahi supaya taman kota menjadi nyaman.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

penulis mengajukan beberapa rekomendasi terkait penelitian ini, sebagai berikut:

1. Untuk Pemerintah kabupaten Cianjur

Perkembangan wilayah yang pesat mengakibatkan tigkat penggunaan yang

tinggi terhadap suatu infrastruktur yang mengakibatkan umur infrastruktur

menjadi lebih pendek dan memerlukan biaya pemeliharaan yang cukup besar bagi

pemerintah. Bertambahnya suatu infrastruktur harus diimbangi dengan upaya –

upaya yang bisa mengurangi beban penggunaan suatu infrastruktur seperti

contohnya membatasi jumlah kendaraan bermotor yang masuk ke jalan tertentu

untuk mengurangi beban jalan.

Perlu adanya penekanan laju penduduk mengingat laju penduduk di

Kawasan Perkotaan Cianjur lebih dari 2 persen per tahun. Hal ini dilakukan untuk

mengurangi beban penggunaan infrastruktur sosial contohnya, Rumah Sakit

(3)

102

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemerintah Kabupaten Cianjur hendaknya memperhatikan persebaran

infrastruktur di Kawasan Perkotaan Cianjur, dikarenakan masih banyak penduduk

yang belum menikmati sarana infrastruktur yang lengkap, terutama untuk wilayah

dengan jumlah penduduk sedikit yaitu Desa Babakankaret, yang masih kurang

dalam beberapa pelayanan infrastruktur seperti jalan, dan persampahan. Akses

jalan di wilayah tersebut terdapat beberapa kerusakan di beberapa ruas. Tidak

terlayaninya penduduk di Desa Babakankaret terhadap truk sampah sehingga

masih banyak penduduk yang membuang samapah dengan cara dibakar yang

dapat mencemari lingkungan.

Infrastuktrur cenderung terpusat di Kelurahan Pamoyanan khususnya

sarana pendidikan dan niaga, yang membuat penduduk berpusat di wilayah

tersebut dengan kepadatan yang tinggi. Selain itu, pemusatan infrastruktur yang

menumpuk menyebabkan kemacetan lalu lintas. Disamping kebutuhan,

perencanaan pembangunan infrastruktur harus memperhatikan lokasi dan

aksesibilitas supaya infastruktur tersebar secara merata dan penduduk dapat

dengan mudah mengaksesnya dan kepadatan penduduk serta kepadatan lalu lintas

bisa terurai.

2. Untuk Penduduk Kawasan Perkotaan Cianjur

Untuk penduduk di Kawasan Perkotaan Cianjur hendaknya memelihara

fasilitas infrastruktur yang sudah disediakan pemerintah, khususnya sarana

drainase, masih banyak penduduk yang membuang limbah padat ke saluran

drainase sehingga saluran menjadi kotor, aliran nya tidak lancar, dan jika debit air

meningkat akan menimbulkan genangan.

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, hendaknya lebih banyak lagi mencari referensi

mengenai ketersediaan infrastruktur dan pemanfaatan mengingat sedikitnya

Referensi

Dokumen terkait

STUDI TENTANG KETERSEDIAAN FASILITAS WORKSHOP TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 8 BANDUNG BERDASARKAN STANDAR SARANA PRASARANA PENDIDIKAN NASIONAL UNTUK MEMENUHI STANDAR UJI

Tingkat pendapatan yang rendah menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dengan pekerjaan tambahan yaitu bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI),

Implementasi Sekolah Berbudaya Lingkungan di SMA Negeri 9 Bandung Sekolah Berbudaya Lingkungan terdiri dari 4 indikator yaitu pengembangan kebijakan

Profil tingkat pengetahuan guru tentang kompetensi profesional guru PAUD di TK/RA.. Kota Bandung untuk guru yang mengajar dikelompok fullday pada umumnya

Pendapatan masyarakat di Kelurahan Karanganyar cukup untuk memenuhi memenuhi kebutuhan setiap kepala keluarga, Gaya hidup di Kelurahan Karanganyar berada pada

rencana tata ruang wilayah Kota Bandung dijelaskan bahwa factory

Faktor kepadatan penduduk, jarak ke pusat kota, lebar jalan, kondisi jalan, ketersediaan sarana transportasi angkutan umum bus/angkot, dan yang terakhir adalah faktor

Tabel berikut ini adalah gambaran ketersediaan dan kebutuhan Dokter Umum di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Palembang Tahun 2012.. Jumlah ini belum memenuhi kebutuhan