• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IPS 1006770 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IPS 1006770 Chapter3"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Desain Metode Penelitian

Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.Menurut

John W. Creswell (2012) metode pendekatan kualitatif merupakan

sebuah proses investigasi. Secara bertahap peneliti berusaha memahami

fenomena sosial dengan membedakan, membandingkan, meniru,

mengkatalogkan, dan mengelompokan objek studi. Peneliti memasuki

dunia informan dan melakukan interaksi terus menerus denagn

informan, dan mencari sudut pandang informan.

Moleong (2010, hlm. 9) menjelaskan bahwa dalam penelitian

kualitatif,peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan

alat pengumpul datautama dengan menggunakan metode penelitian

yang meliputi pengamatan,wawancara dan penelaahan dokumen.

Data-data yang akan dikumpulkan berupakata-kata dan gambar. Senada

dengan Moleong, Andi (2010, hlm. 15) mengungkapkanbahwa, metode

kualitatif sangat mengutamakan manusia sebagai instrument penelitian,

sebab mempunyai adaptabilitas tinggi hingga senantiasa

dapatmenyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah selama

penelitian itu.

Dalam pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini,

data dan informasi yang diperoleh selanjutnya diorganisir dan dianalisis

guna mendapat gambaran (deskripsi) tentang objek penelitian. Cara

pengolahan data dan informasi yang demikian itu, kemudian

diistilahkan dengan metode deskriptif analitis. Mengenai metode ini,

Winarno Surachmad (2009, hlm. 139) menjelaskan bahwa metode

(2)

meliputi analisis dan interprestasi tentang arti data itu, membandingkan

persamaan dan perbedaan fenomena tertentu. Metode inilah yang

digunakan peneliti dalam penelitian ini.

2. Partisipan dan tempat penelitian

a. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan peneliti adalah pada tempat

tinggal orang tua dan Siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah6

Bandungyang umumnya bertempat tinggal di kota Bandung.

b. Partisipan penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah para siswa kelas 8 SMP

Muhammadiyah 6 Bandungyang memiliki tingkat perilaku

prokrastinasi akademiknya rendah dan orang tua mereka,

penentuan siswa yang menjadi subjek penelitian ini atas dasar

informasi dari wali kelas, guru pengajar serta teman-teman

subjek penelitian tersebut.

Dalam pemilihan subjek, peneliti menggunakan teknik

Purposive Sampling, yaitu pengumpul data yang telah diberi

penjelasan oleh peneliti tentang siapa saja yang menjadi subjek

penlitian menurut pertimbangannya sesuai dengan maksud dan

tujuan penelitian (Soehartono 2011 hlm. 63). Dalam hal ini

peneliti mengambil sampel sebanyak 5 orang siswa yang telah

direkomendasikan oleh wali kelas serta guru.

Tabel 3.1 subjek penelitian

NO PARTISIPAN

PENELITIAN

KELAS ALAMAT

1 WS VIII-A Jl. Sukagalih

(3)

3 RR VIII-C Jl. Sukabakti

4 SM VIII-D Jl. Sukagalih

5 MSY VIII-E Jl. Cipedes Tengah

3. Pengumpulan data

Terdapat beberapa cara pengumpulan data yang peneliti lakukan :

a. Wawancara (interview)

Sugiyono (2011, hlm. 137) wawancara digunakan sebagai

teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,

dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden

yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan

tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada

pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.

Sedangkan Fathoni (2006, hlm. 65) menyatakan wawancara

adalah teknik pengumpulan data melalui proses Tanya jawab lisan

yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan dating dari pihak

yang mewawancarai dan jawaban yang diberikan oleh yang

diwawancara. Dalam hal ini peneliti mewawancarai orang tua

siswa untuk mengetahui bagaimana peran orang tua untuk

membina siswa agar terhindar dari perilaku prokrastinasi

akademik.

Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan

menggunakan pedoman wawancara. Menurut Patton (dalam

Poerwandari 1998, hlm. 77) dalam proses wawancara dengan

menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview

(4)

mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan

urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan

yang eksplisit.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan

interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga

menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan

tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian

interview harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan

dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus

menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara

berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998, hlm. 90)

Hal-hal atau konteks wawancara yang peneliti lakukan

mengenai perilaku serta kebiasaan siswa pilihan yang menurut data

memiliki tingkat prokrastinasinya rendah selama disekolah maupun

dirumah, selain itu peneliti akan menggali informasi dari

responden mengenai tips atau cara responden terhindar dari

perilaku prokrastinasi. Wawancara ini bukan hanya melihat dari

faktor internal responden saja, tetapi peneliti akan melakukan

wawancara terhadap faktor eksternal responden yaitu keluarga

responden mengenai bagaimana kondisi serta kebiasaan anak

dirumah, fasilitas apa yang diberikan oleh keluarga, bentuk

motivasi apa yang diberikan keluarga serta pola asuh seperti apa

yang diterapkan orang tua terhadap anaknya.

b. Catatan Lapangan (Field Notes)

Catatan lapangan merupakan alat yang sangat penting dalam

penelitian kualitatif. Menurut Meleong (2010) catatan lapangan

adalah tulang punggung riset karena catatan lapangan merupakan

catatan yang dibuat peneliti dalam sebuah penelitian dari lapangan.

Catatan tersebut dapat bersifat deskriptif (sesuai yang teramati)

(5)

Jenis yang digunakan peneliti adalah jenis Jotted Notes, yaitu

catatan yang dibuat di tempat penelitian. Catatan ini ringkas dan

hanya berisi kata-kata yang dapat mengingatkan memori di tempat

kejadian (Sugiyono, 2011)

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita,

biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar,

misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain (Sugiyono, 2011,

hlm. 240). Dokumen yang digunakan oleh peneliti adalah berupa

catatan dari guru tentang ketepatan siswa dalam mengumpulkan

tugas.

4. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan alat atau

instrumen pengumpul data utama, karena peneliti adalah

manusia.Menurut Nasution (2003, hlm. 55) bahwa tidak ada

pilihan lainmenjadikan manusia sebagai instrumen penelitian

utama dalampenelitian kualitatif, karena segala sesuatunya belum

mempunyai kepastian danmasih perlu dikembangkan lebih lanjut.

Sehingga hanya peneliti itu sendirisebagai alat yang dapat

mencapainya. Dalam penelitian ini peneliti dibantu dengan

instrumen pedoman wawancara.

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara

No Aspek Indikator Pertanyaan Responden

1 Hal yang

melandasi

a. Kesulitan dalam

1. Apa yang membuat anda

(6)

kebiasaan Tugas apa yang biasanya anda tunda?

2. Mengapa anda menunda tugas tersebut?

c. Frekuensi Penundaan

(7)

lakukan? rumah, apa yang akan anda lakukan?

2. Mengapa anda melakukan 2. Bagaimana cara

mendidik anak

3. Apakah setiap keinginan anak selalu bapak/ibu penuhi?

4. Apa

(8)

tuntutan/harapan bapak/ibu terhadap anak bapak/ibu?

5. Jika cita-cita anak berbeda

2. Bagimana cara bapak/ibu

(9)

5. Apakah

a. Kontrol Diri (Internal)

2. Bagaimana cara anda untuk

b. Eksternal 1. Bagaimana

perilaku orang tua kepada anda dirumah?

2. Apakah orang tua selalu

menanyakan tugas kepada anda?

(10)

4. Apakah orang tua selalu

memberikan motivasi kepada anda sehingga anda terhindar dari perilaku menunda tugas?

5. Jika terlambat mengerjakan tugas, apa yang dilakukan orang tua kepada anda?

5. AnalisisData

Bogdan (dalam Sugiyono 2011, hlm. 188) menyatakan

bahwa analisisdata adalah proses mencari dan menyusun data

secara sistematis data yangdiperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain, sehinggadapat mudah dipahami

dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Nasution (2003, hlm. 254) mengemukakan bahwa analisis

dirumuskan dan menjelaskan masalah sebelum terjun ke lapangan

dan setelah dilapangan. Tujuan analisis data adalah proses untuk

mencari dan menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan lainnya. Sehingga

data tersebut mudah untuk dipahami. Untuk memudahkan peneliti

dalam menganalisis data, kegiatan analisis data dibagi dua yaitu

analisis sebelum lapangan dan analisis selama dilapangan,

A. Analisis sebelum penelitian

Analisis dilakukan terhadap hasil studi pendahuluan atau data

(11)

melakukan analisis terhadap beberapa buku dan hasil-hasil

penelitian lainnya

B. Selama di lapangan

Analisis dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung

dan setelah selesai pengumpulan data. Pada saat wawancara

peneliti melakukan analisis terhadap jawaban yang

diwawancarai. Apabila jawaban dari hasil wawancara tersebut

setelah dianalisis hasilnya belum memuaskan, maka peneliti

akan mengajukan pertanyaan lagi hingga diperoleh data yang

menurut peneliti dianggap kredibel. Dalam kegiatan selama

dilapangan, peneliti tiga tahap analisis yaitu:

a. Reduksi Data

Tahap ini merupakan proses seleksi pemfokusan dari

abstraksi data kasar pada field note atau catatan

lapangan (Andi, 2010, hlm. 288). Reduksi data

berlangsung terus menerus sepanjang pelaksanaan

penelitian baik sebelum ataupun sesudah pengumpulan

data. Data yang diperoleh dari laporan jumlahnya

cukup banyak, untuk

itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi

data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yangpenting.

b. Penyajian Data

Penyajian data ini merupakan rangkaian kalimat yang

disusun secara logis dan sistematis sehingga ketika

dibaca akan mudah dipahami.

(12)

Menurut Miles dan Huberman (dalam Wuri, 2008 hlm.

26) langkah ketiga dalam analisis kualitatif adalah

penarikan kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian

kualitatif diharapkan merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum ada. Temuan dapat berbentuk

deskripsi maupun gambaran suatu objek yang

sebelumnya masih gelap dan remang-remang. Sehingga

setelah diteliti dapat menjadi jelas. Hasil kesimpulan

dapat berupa hubungan kausal, interaktif, hipotesis

Gambar

Tabel 3.1 subjek penelitian
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara

Referensi

Dokumen terkait

(3) Dalam segi Ekonomis, hal-hal yang mempengaruhi realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar adalah dalam segi perencanaan dan

Isolasi dan identifikasi bakteri termofilik penghasil kitinase dari sumber air panas Danau Ranau Suma- tera Selatan, diperoleh 2 isolat yang mampu meng- hasilkan kitinase dengan

Semesta Alam, atas semua karunia yang diberikan kepada kita semua sehingga di hari yang berbahagia ini kita dapat berkumpul dalam forum Seminar Nasional Biodiversitas VI, yang

Peneliti memilih rumah sakit William Booth sebagai penelitian karena untuk memberikan gambaran Balanced Scorecard terhadap penilaian kinerja keuangan pada manajemen

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya beberapa kelemahan-kelemahan dalam sistem informasi akuntansi pendapatan yaitu sering terjadi ketidak cocokan antara kwitansi yang

Penggunaan Media Permainan Kartu Kuartet Dalam Meningkatkan Penguasaan Mufradat Bahasa Arab (Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII di MTs N Wonokromo Pleret Bantul

Wikana : “Menurut berita dari Syahrir, Bung Karno dan Bung Hatta tidak ingin proklamasi kemerdekaan dilakukan secepatnya karena mereka telah terikat dengan kesepakatan yang

Model numeris yang dikembangkan dengan persamaan momentum tersebut dapat mensimulasikan wave set down pada perairan dalam, wave setup pada perairan dangkal, dispersi dan