• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI SENGKARANG (NORMALISASI SUNGAI) (Flood Control System of Sengkarang River) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI SENGKARANG (NORMALISASI SUNGAI) (Flood Control System of Sengkarang River) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

227

BAB XI

PENUTUP

11.1 Kesimpulan

Permasalahan banjir yang terjadi di Pekalongan antara lain disebabkan karena meluapnya beberapa sungai, salah satunya adalah Sungai Sengkarang. Sungai Sengkarang memiliki panjang 51,5 km dengan luas Daerah Pengaliran Sungai (DPS) kurang lebih 308.23 km2. Kondisi Sungai Sengkarang mengalami pendangkalan di sebelah hilir dan mengalami penyempitan alur di beberapa tempat, kondisi inilah yang menyebabkan berkurangnya kapasitas penampang sungai untuk mengalirkan debit banjir, sungai tidak dapat menampung debit banjir khususnya yang terjadi pada musim penghujan sehingga menggenangi wilayah di sekitar Sungai Sengkarang..

Akibat pendangkalan di hilir Sungai Sengkarang maka daerah yang tergenang adalah daerah di sekitar hilir Sungai Sengkarang. Pendangkalan di hilir sungai disebabkan karena erosi dan sedimentasi di DPS Sungai Sengkarang. Selain itu, banjir juga disebabkan karena tanggul sungai yang dibuka untuk jalan akses sehingga air dari sungai dapat dengan mudah meluap.

Untuk mengurangi banjir di Pekalongan khususnya akibat Sungai Sengkarang maka dalam Tugas Akhir ini dibuat rencana Normalisasi Sungai Sengkarang yang terdiri dari :

1. Rencana normalisasi sungai dilaksanakan di Kecamatan Tirto sampai ke muara Sungai Sengkarang, bermula pada STA 21 sampai dengan muara STA 00, dengan jarak 7.609 km. Normalisasi dilaksanakan pada STA 21 sampai STA 00 karena penampang sungai diantara kedua sta tersebut tidak mampu menampung debit banjir.

(2)

228 3. Perbaikan penampang sungai dengan melakukan analisis menggunakan

program HEC RAS dan perbaikan kemiringan alur sungai karena kapasitas penampang mengalami penyempitan alur dan pendangkalan alur.

4. Perbaikan dan pembuatan tanggul diperlukan karena ada beberapa tanggul yang dibuka untuk jalan akses dan tidak memenuhi persyaratan tinggi jagaan 1 m.

5. Perbaikan lereng dengan menggunakan analisis terhadap faktor keamanan menggunakan program Geo Studio 2004 dan rencana perkuatan lereng dengan menggunakan pasangan batu kali untuk menanggulangi terjadinya erosi akibat gerusan arus.

11.2 Saran

Berdasarkan pada Laporan Tugas Akhir “Sistem Pengendalian Banjir Sungai Sengkarang”, penyusun ingin memberikan beberapa saran. Adapun saran yang dapat kami berikan antara lain:

1. Lokasi stasiun hujan untuk analisis hidrologi jangan terlalu dekat, harusnya tersebar merata pada Daerah Aliran Sungai (DAS)

2. Perlu adanya operasi yang terkoordinasi dengan baik dan pemeliharaan yang menerus dalam mengatasi banjir Sungai Sengkarang tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Sungai Meduri berasal dari saluran pembuang irigasi pada bagian hulu yang masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Pekalongan.. Tingkat pencemaran pada ruas Sungai Meduri

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis. Dalam Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana ( Strata -

Metode yang akan dipakai dalam perhitungan curah hujan rerata dalam kaitannya dengan rencana pengendalian banjir ini adalah dengan menggunakan metode Polygon Thiessen karena

Adapun data pendukung yang diperlukan dalam pengendalian banjir Sungai Sengkarang ini adalah berupa data primer dan data sekunder, yang akan dianalisis untuk perencanaan

Kemudian analisis curah hujan maksimum harian rata-rata daerah dengan menggunakan metode Thiessen , setelah itu ditinjau distribusi perhitungan curah hujan rencana yang sesuai

Kodoatie, R.J, dan Sugiyanto, Banjir (Beberapa Penyebab dan Metode Pengendalian Banjir dalam Perspektif Lingkungan), Pustaka Pelajar,..

Maksud dari Pengendalian Banjir Sungai Jajar adalah untuk. membebaskan daerah aliran sungai dari banjir dengan

kawasan hilir (Kelurahan Wonosari dan Mangkang Wetan) terdapat banyak endapan/sedimentasi. Akibatnya, terjadi penyempitan alur sungai dan berkurangnya kapasitas penampungan