193
2
BAB VII
3
STABILITAS ALUR
7.1 Tinjauan Umum
Perhitungan stabilitas alur digunakan untuk mengetahui apakah terjadi erosi di dasar maupun di tebing sungai akibat aliran air. Pada perhitungan stabilitas tebing disini perlu dicek apakah tergerus atau tidak, jika tergerus bisa menggunakan checkdam. Pada perhitungan stabilitas alur disini meliputi perhitungan stabilitas dasar sungai dan perhitungan stabilitas tebing sungai yang akan dicek apakah aman dan stabil tidak tererosi atau sebaliknya. Untuk mengetahui lebih jelas akan disajikan pada sub bab dibawah ini.
7.2 Stabilitas Dasar Sungai
Dari data pengujian ukuran butiran (Grain Size) diketahui ukuran butiran pada dasar sungai (D) sebesar 5,43 mm. Dengan menggunakan Grafik Shield (Gambar 3.22) didapatkan τcr= τcr.b = 4,4 N/m2 = 0,44 Kg/m2.
h g I
w b cr b
cr = ×ρ × ×
τ
97 , 0
. ,
0132 , 0 5 , 3 81 , 9 1 97 , 0
44 , 0
,b = × × × =
cr I
2 1 . 3 2
.
1
b b
cr R I
n
V = × ×
dimana:
n = angka kekasaran manning 0,030
A = luas tampang basah, dari hasil perhitungan perencanaan penampang normalisasi sungai dengan manning = 572.69 m2
P = keliling basah = 228.203 m
τcr = τcr.b = tegangan geser kritis pada dasar sungai (kg/m2)
194
ρw = density air /rapat massa air (kg/m3)
g = gaya gravitasi (m/dt2) h = tinggi air (m)
R = jari-jari hidrolik (m)
Vcr.b = kecepatan kritis dasar sungai (m/dt)
P
7.3 Stabilitas Tebing Sungai
Kemiringan tebing sungai 1:2,5 ( ) sebesar 35°, dengan menggunakan Tabel L.T 6.1. didapatkan nilai Ф = 30° (Gambar L.G 3.1.). Nilai Kß = 0,75
(GambarL.G 3.1)
Besarnya τcr,s dapat dihitung dengan rumus berikut:
τcr,s = Kß. τcr
τcr,s = 0,75 x 0,44 Kg/m2 = 0,33 kg/m2
Besarnya kemiringan kritis tebing sungai (Icr,s) dihitung dengan rumus:
h
Besarnya kecepatan kritis tebing sungai (Vcr,s) dihitung dengan rumus: