• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol 1 3 2015 ANALISIS QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX QSPM SEBAGAI Suci Purwandari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Vol 1 3 2015 ANALISIS QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX QSPM SEBAGAI Suci Purwandari"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) SEBAGAI LANDASAN MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA SMK CITRA MEDIKA

SUKOHARJO

Suci Purwandari Politeknik Indonusa Surakarta

ABSTRAK

Perkembangan teknologi yang semakin maju, berdampak pada lembaga pendidikan. Kebijakan pemerintah yang mendukung seluas-luasnya bagi masyarakat untuk membuka lembaga pendidikan atau sekolah dapat menjadi peluang dan ancaman bagi dunia pendidikan. Oleh karena itu sekolah dituntut untuk memiliki keunggulan agar dapat berdaya saing. Untuk itu sekolah harus dapat merencanakan dengan baik strategi yang tepat agar dapat bertahan dan berkembang dengan baik. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah manajemen pemasaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki SMK Citra Medika Sukoharjo dan untuk menganalisis strategi pemasaran yang tepat bagi SMK Citra Medika Sukoharjo.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa, staff pengajar dan staff administrasi sekolah, serta tenaga ahli. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan metode analisis data menggunakan analisis SWOT dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).

Hasil analisis menunjukkan bahwa pada lingkungan internal SMK Citra Medika Sukoharjo memiliki kekuatan pada biaya pendidikan, tenaga pengajar, promosi, pangsa pasar, lokasi dan pelayanan. Sedangkan faktor kelemahan yang dimiliki SMK Citra Medika Sukoharjo adalah status dan akreditasi, fasilitas sekolah, serta riset dan pengembangan. Pada lingkungan eksternal SMK Citra Medika Sukoharjo berada pada struktur persaingan yang baik, lingkungan yang mendukung, pertumbuhan minat konsumen atau siswa ke jurusan pendidikan yang semakin meningkat dan perilaku konsumen yang semakin kritis. Sedangkan ancamannya adalah pada perubahan teknologi yang semakin berkembang pesat.

Hasil analisis QSPM adalah strategi prioritas yang dapat dilakukan oleh SMK Citra Medika Sukoharjo adalah strategi peningkatan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan kualitas tenaga pengajar. Hal ini akan memberikan citra yang semakin baik bagi SMK Citra Medika Sukoharjo, sehingga akan menumbuhkan minat siswa untuk sekolah di SMK Citra Medika Sukoharjo

Kata kunci: strategi pemasaran, SWOT, QSPM

I. PENDAHULUAN

SMK Citra Medika Sukoharjo yang berdiri sejak tahun 2014, merupakan sekolah baru yang memiliki jurusan farmasi dan keperawatan harus mampu bersaing dengan SMK lain yang memiliki jurusan yang sama. Saat ini diwilayah eks karesidenan Surakarta terdapat 16 SMK sejenis yang telah berdiri lebih awal dan memiliki keunggulan masing-masing. Oleh karena itu agar SMK Citra Medika Sukoharjo harus memiliki keunggulan yang berdaya saing untuk menarik minat siswa lulusan SLTP untuk sekolah di SMK Citra Medika Sukoharjo.

Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh SMK Citra Medika Sukoharjo adalah dengan melakukan sosialisasi ke SLTP di wilayah eks Karesidenan Surakarta, memasang

iklan di media massa seperti radio, surat kabar, publikasi melalui spanduk dan baliho. Hal ini terbukti cukup efektif untuk menarik siswa SLTP untuk sekolah di SMK Citra Medika Sukoharjo, ini ditunjukkan dari jumlah siswa yang masuk pada angkatan pertama mencapai 125 siswa. Perolehan tersebut belum sesuai dengan target yang ingin dicapai oleh SMK Citra Medika Sukoharjo yaitu 200 siswa. Oleh karena itu, perlu untuk mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi siswa masuk ke SMK Citra Medika Sukoharjo.

Salah satu konsep baru yang dapat mengidentifikasi keunggulan daya saing sekolah adalah analisis SWOT, yaitu suatu analisa keadaan yang melihat dari empat sudut pandang,

(2)

2

keunggulan/kekuatan sumber daya dasar yang

ada, weakness (kelemahan) menganalisis

keterbatasan sumber daya yang ada yang dapat menghambat tercapainya tujuan pendidikan, opportunity (peluang) menganalisis situasi-situasi utama yang menguntungkan bagi organisasi/lembaga pendidikan, dan threat (tantangan) menganalisis situasi-situasi utama

yang tidak menguntungkan bagi situasi

pendidikan.

Dalam analisis SWOT ini ada dua dua

fator yang sangat mempengaruhi maju

mundurnya pendidikan, yaitu faktor dominan dan faktor penghambat. Yang termasuk faktor dominan adalah (kekuatan dan peluang) dan faktor penghambat (kelemahan dan tantangan). Analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam upaya pengembangan mutu lembaga pendidikan. Dengan menggunakan analisis SWOT suatu lembaga pendidikan dapat

mengkaji faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja lembaga pendidikan tersebut.

Meskipun awalnya ditujukan untuk

digunakan dalam aplikasi bisnis, ide

penggunaan perangkat ini dalam bidang

pendidikan bukanlah sama sekali baru.

Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang industri seringkali bisa diolah untuk diterapkan dalam pendidikan karena adanya kemiripan yang fundamental dalam

tugas-tugas administratif kepala sekolah

masing-masing.

Beberapa penelitian diantaranya yang dilakukan oleh Nisak (2014) memberikan kesimpulan bahwa analisis SWOT mampu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan acaman bagi perusahaan, serta menemukan strategi yang tepat bagi perusahaan. Prawitasari (2010) menunjukkan bahwa analisis SWOT dapat menemukan strategi untuk berdaya saing pada perusahaan.

Pada penelitian ini, selain menggunakan analisis SWOT juga menggunakan analisis

Quantitative Strategic Planning Matrix

(QSPM). QSPM adalah sebagai alat untuk mengevaluasi strategi yang akan diterapkan sehingga dapat mengoptimalkan hasil yang diperoleh (Zulkarnaen dan Sutopo, 2013). Penelitian yang menggunakan analisis QSPM diantaranya dilakukan oleh Ningrum, Dania dan Putri (2014), yang meneliti perencanaan strategi

pengembangan perusahaan. Kemudian

penelitian yang dilakukan oleh Pramesti,

Santoso dan Silalahi (2014) yang meneliti perencanaan strategi pemasaran produk So Kreesh.

Penelitian ini dilakukan untuk menemukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada SMK Citra Medika Sukoharjo, sehingga diharapkan dapat merumuskan strategi yang tepat agar sekolah memiliki keunggulan dan daya saing yang tinggi. Dengan memiliki keunggulan dan daya saing yang tinggi SMK Citra Medika Sukoharjo diharapkan mampu menarik minat siswa SLTP untuk melanjutkan pendidikan di SMK Citra Medika Sukoharjo.

Penelitian ini menitikberatkan pada

strategi yang dilakukan SMK Citra Medika Sukoharjo untuk meningkatkan daya saing sekolah, berdasarkan pada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi SMK Citra

Medika Sukoharjo, sehingga perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Faktor lingkungan internal apa yang

menjadi kekuatan dan kelemahan, pada SMK Citra Medika Sukoharjo?

2. Faktor lingkungan eksternal apa yang

menjadi peluang dan ancaman pada SMK Citra Medika Sukoharjo?

3. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat

bagi SMK Citra Medika Sukoharjo?

II. TINJAUAN PUSTAKA

Langkah yang utama dalam

memformulasikan strategi adalah melakukan diagnosa secara keseluruhan dari masalah pemasaran yang berhubungan dengan situasi khusus. Diagnosa pemasaran seperti keputusan

konsumen dalam posisi siklus hidup,

segmentasi, posisi pasar, tanggapan pasar dan tingkah laku persaingan. Dari gejala tersebut dibentuk bersama dengan diagnosa pasar untuk mengerti ukuran dan pertumbuhan pasar. Dengan diketahuinya hal di atas maka dapat digarisbawahi tingkah laku pasarnya. Dengan

diketahuinya hal di atas maka dapat

digarisbawahi tingkah laku pasarnya. Ada tiga masalah pokok dalam komponen diagnosa yang

harus diinterogasikan agar menghasilkan

(3)

3

Gambar 1

Masalah Pokok dalam Komponen Diagnosa

Struktur manajeman pemasaran

strategis menggambarkan masukan yang

digunakan perusahaan untuk mengindentifikasi

dan memilih strategi. Masukan tersebut

diperoleh melalui analisis internal dan

lingkungan eksternal. Kekuatan-kekuatan

lingkungan makro yang utama meliputi : demografi, politik, hukum dan sosial budaya yang mempengaruhi bisnis. Disampung itu perlu selalu memonitor pelaku-pelaku lingkungan mikro yang utama yaitu: pelanggan pesaing,

saluran distribusi, pemasok dan produk

pengganti yang akan mempengaruhi

kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dipasar sasaran.

Dari ketiga masalah pokok tersebut dapat dibuat suatu diagnosa strategi pemasaran.

a. Faktor internal

Faktor-faktor internal

diidentifikasikan dan merupakan faktor

kunci keberhasilan strategi pemasaran.

Manajer harus mencurahkan seluruh

perhatiannya untuk mendiagnosa faktor-faktor ini dan untuk membuat formulasi

strategi. Masing-masing faktor kita

kembangkan untuk memunculkan kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness).

Dengan adanya kekuatan yang

dimiliki perusahaan akan dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada sehingga

perusahaan membuat keputusan sesuai

dengan kekuatan yang dimilikinya dengan kata lain perusahaan akan dapat mencapai

tujuannya, apabila kekuatan melebihi

kelemahan dimilikinya.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal tidak dapat

dikendalikan perusahaan karena berada di luar lingkungan perusahaan. Faktor-faktor

tersebut memunculkan peluang

(opportunities) dari ancaman (threats)

terhadap perusahaan.

Di dalam merumuskan suatu strategi pemasaran perusahaan melihat seberapa besar peluangnya dan bagaimana cara memanfaatkan peluang tersebut. Di saat yang sama perusahaan melihat apakah

faktor-faktor seperti kebijaksanaan

pemerintah, teknologi politik, sosial budaya berdampak positif atau negatif bagi

perusahaan. Jika berdampak negatif

bagaimana perusahaan mengantisipasinya.

c. Diagnosa Strategi Pemasaran

Dalam mengambil keputusan

bagaimana perusahaan menghindari ancaman dan memanfaatkan peluang perusahaan perlu mengembangkan program yang dibentuk dengan kekuatan menghadapi persaingan.

Kegagalan dalam menghadapi

pengembangan dapat menimbulkan bencana bagi perusahaan.

Setelah semua variabel dan faktor-faktor penentu keberhasilan perusahaan dinilai dan diteliti maka selanjutnya menentukan strategi pemasaran apa yang akan dipakai. Strategi disesuaikan dengan tujuan perusahaan dan

segala kemampuan yang dimiliki

perusahaan.

Hasil penelitian tentang penentuan

strategi diantaranya dilakukan oleh Artati (2007)

dengan mengevaluasi strategi pemasaran

menggunakan analisis SWOT menemukan bahwa lembaga bimbingan belajar Primagama harus mengembangkan produk, mengevaluasi

harga, meningkatkan promosinya, serta

meningkatkan kualitas tentor dan pegawai administrasinya. Selain itu lembaga bimbingan juga harus melakukan differensiasi produk dan memberikan ilmu psikologi kepada para tentornya.

Penelitian yang dilakukan oleh Nisak (2014) memberikan kesimpulan bahwa analisis SWOT mampu mengidentifikasi kekuatan,

kelemahan, peluang dan acaman bagi

(4)

4

Penelitian yang dilakukan oleh

Prawitasari (2010) menunjukkan bahwa analisis SWOT dapat menemukan strategi untuk berdaya saing pada perusahaan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah Strategi Investasi, dimana posisi perusahaan berada di posisi AMAN dan jenis usahanya adalah usaha IDEAL. Strategi Investasi ini berarti lingkungan

perusahaan mendukung untuk melakukan

investasi dan kemudian menuai hasil

(harvesting). Perusahaan dapat menggunakan

strategi perusahaan sebelumnya dengan

memperbaiki beberapa kelamahan perusahaan dan menghindari atau bertahan melawan

ancaman perusahaan dengan menciptakan

strategi yang lebih berdaya saing.

Penelitian yang dilakukan oleh Ningrum,

Dania dan Putri (2014), yang meneliti

perencanaan strategi pengembangan perusahaan pada KUD DAU hasilnya menunjukkan bahwa Analisis SWOT menghasilkan 8 alternatif

strategi pengembangan. Alternatif strategi

tersebut dianalisis dengan menggunakan matriks QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix) untuk mengetahui alternatif strategi yang memiliki skor daya tarik tertinggi. Hasil analisis menggunakan matriks QSPM menunjukkan bahwa strategi tentang peninjauan kembali sistem manajemen KUD DAU merupakan alternatif strategi yang mendapatkan skor ketertarikan tertinggi. Strategi kedua yang dapat diterapkan selanjutnya adalah diversifikasi produk.

Penelitian yang dilakukan oleh Pramesti, Santoso dan Silalahi (2014) yang meneliti perencanaan strategi pemasaran produk So Kreesh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan sepuluh alternatif strategi dengan tiga prioritas strategi yaitu melakukan inovasi pada varian produk yang diolah, menjaga dan

mempertahankan kualitas produk, dan

melakukan kerjasama dengan produsen atau pemasok penghasil buah.

III. METODE PENELITIAN

1. Populasi dan Sampel

Responden yang terdapat pada penelitian

adalah pihak yang berkompeten serta

mengetahui secara keseluruhan kondisi SMK Citra Medika Sukoharjo baik secara internal maupun eksternal. Pihak yang akan mengisi kuesioner dari SMK Citra Medika Sukoharjo

adalah staf pengajar dan staf kantor dan siswa SMK Citra Medika Sukoharjo.

Metode yang digunakan dalam penentuan responden adalah non-random sampling, dimana item yang dipilih sebagai sampel disesuaikan dengan kebutuhan, penilaian ahli, atau jenis penelitian yang dilakukan secara sadar, dan pemilihan sampel tidak dilakukan secara kebetulan (Willemse, 2009). Expert judgement (penilaian dari ahli) juga digunakan untuk mengetahui bagaimana probabilitas dari akibat yang akan muncul sebab adanya suatu kejadian. Metode ini memberikan kepercayaan kepada ahli untuk mengetahui akibat yang akan terjadi (Harinaldi, 2005). Staff ahli ini digunakan untuk mengisi kuesioner penilaian dari ahli dalam penentuan alternative strategi. Staff ahli yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah kepala SMK Citra Medika Sukoharjo, ahli pemasaran, ahli pendidikan, ahli komunikasi. Kuesioner kemudian disusun setelah dilakukan penentuan sampel responden.

2. Metode Pengumpulan Data

Merupakan metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan dua tahap. Pertama, kuesioner untuk analisis SWOT yang diberikan kepada responden siswa dan staff guru dan administrasi sekolah dan kedua, kuesioner untuk analisis QSPM yang diberikan kepada responden ahli.

3. Variabel Penelitian

Untuk melakukan analisis SWOT harus diukur variable-variabel yang mempengaruhi kondisi sekolah. Adapun variable-variabel dalam penelitian ini berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor internal meliputi: Status atau akreditasi, Fasilitas, Biaya Pendidikan, Tenaga pengajar, Promosi, Pangsa

pasar, Lokasi perusahaan, Riset dan

pengembangan, Pelayanan

Untuk variable-variabel eksternal yang

mempengaruhi lembaga pendidikan adalah

Perubahan teknologi, Struktur persaingan,

Lingkungan, Pertumbuhan konsumen, dan Perilaku konsumen.

4. Alat Analisis Data

Dalam penelitian ini akan digunakan

beberapa analisis untuk memecahkan

(5)

5

metode kuantitatif. Analisis data terdiri dari beberapa tahapan diantaranya adalah analisis matriks Internal Faktor Evaluation (IFE) dan External Faktor Evaluation (EFE), analisis matriks Internal-Eksternal (IE), analisis matriks SWOT, dan tahap terakhir adalah analisis menggunakan QSPM. Analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan dilakukan dengan pemberian bobot tingkat kepentingan terhadap faktor internal dan eksternal yang telah disusun, kemudian dilakukan penilaian rating terhadap faktor internal eksternal tersebut. Total dari keseluruhan bobot faktor internal adalah 1, total bobot faktor eksternal adalah 1. Total skor pada matriks IFE dan EFE digunakan untuk menentukan posisi perusahaan saat ini, dan strategi apa yang dapat diterapkan pada perusahaan. Parameter yang digunakan dalam matriks IE meliputi parameter kekuatan internal dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail (Utami dan Imron, 2012). Tahap selanjutnya setelah penentuan posisi perusahaan menggunakan matriks IE adalah penyusunan matriks SWOT.

Matriks SWOT disusun berdasarkan faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang diperoleh dari hasil analisis dan diskusi dengan pakar. Penyusunan matriks SWOT bertujuan untuk menyusun alternatif

strategi yang dapat digunakan untuk

pengembangan perusahaan. Jannah, Rahman dan Yuniarti (2013) mengemukakan bahwa, alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat diselesaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Alternatif strategi yang telah disusun kemudian dianalisis dan dilakukan penilaian menggunakan skor ketertarikan oleh pakar dengan QSPM.

Analisis kedua yang digunakan adalah Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) merupakan teknik yang secara obyektif dapat

menetapkan strategi alternatif yang

diprioritaskan, sebagai suatu teknik QSPM

memerlukan good intuitive judgement.

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) adalah sebagai alat untuk mengevaluasi strategi

yang akan diterapkan sehingga dapat

mengoptimalkan hasil yang diperoleh

(Zulkarnaen dan Sutopo, 2013).

Pakar memberikan penilaian dengan membandingkan setiap faktor internal dan eksternal perusahaan dengan alternatif strategi yang telah disusun. QSPM memungkinkan para penyususn strategi untuk mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara objektif, berdasarkan

faktor internal-eksternal yang telah

diidentifikasi sebelumnya

(Fretes,Soenoko,Astuti, 2013).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi

beberapa faktor secara sistematika untuk

merumuskan strategi pereusahaan.Analisis

didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kegiatan (Strength) dan

peluang (Opportunities), namun secara

bersamaan dapat menimalkan kelemahan

(Weakneses) dan ancaman (Threats).

Analisis ini tidak memberikan bobot yang sama pada setiap indikator. Sebelum penilaian dilakukan masing-masing indikator memiliki bobot total satu atau seratus persen. Bobot total inilah yang dibagikan pada setiap indikator, barulah kemudian penelitian dilakukan pada masing-masing indikator dengan menggunakan nilai bersekala empat yaitu : satu (buruk), dua (cukup), tiga (baik), empat (sangat baik).

Kemudian dilakukan perkalian bobot dan nilai perindikator, sebagai nilai tertimbang. Barulah kemudian dilakukan penjumlahan keseluruhan nilai tertimbang yang diperoleh

sebagai hasil akhir. Dalam analisis ini di

identifikasikan beberapa variabel kekuatan dan kelemahan juga peluang dan ancaman.

Tabel 1

Analisa Data Dengan Metode Nilai Tertimbang Terhadap Variabel Kekuatan dan Kelemahan

(6)

6

Nilai maksimum yang mungkin dapat dicapai adalah empat yang mengidentifikasikan adalah kekuatan yang maksimal tanpa ada

sedikitpun kelemahan bisnis. Nilai terendah

adalah nol yang diartikan bahwa bisnis tersebut sepenuhnya dalam kelemahan dan tanpa sedikitpun memiliki kekuatan bisnis.

Angka lebih besar dari tiga sudah termasuk dalam kategori tinggi, nilai diatas 2 sampai dengan 2,99 kategori medium dan nilai antara 1 sampai dengan 1,99 kategori rendah. Maka nilai tertimbang 2,60 termasuk kategori medium, bila dilihat dari unit usaha strategis nilai tersebut memiliki keunggulan yang cukup dan kekuatan yang khas juga memiliki cukup prasyarat untuk dapat dikembangkan lagi.

Tabel 2

Analisa Data Dengan Metode Nilai Tertimbang Terhadap Variabel-Variabel Peluang dan

Ancaman (EFE)

Angka nilai tertimbang 2,46, dengan

anggapan manajemen kurang berani

menanggung resiko, maka nilai tersebut

termasuk kategori medium yang berarti bahwa unit usaha strategis tersebut jika dilihat dari lingkungan bisnisnya memiliki peluang yang cukup dan pada saat yang sama juga tersedia ancaman walaupun ancaman yang ada lebih rendah dibanding kemungkinan peluang untuk berkembang dan usaha tersebut masih memiliki peluang untuk tumbuh.

Nilai rata-rat IFE adalah sebesar 2.60 dan nilai rata-rata matriks EFE adalah sebesar 2.46. SMK Citra Medika Sukoharjo berada pada posisi kuadran V yaitu menunjukkan strategi yang diperlukan untuk perusahaan saat ini adalah hold and maintain. Hold and maintain strategy menunjukkan bahwa sekolah saat ini membutuhkan strategi untuk dapat menjaga dan juga mempertahankan posisinya. Strategi yang

dapat diterapkan oleh perusahaan saat ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berikut ini adalah gambar matriks IE.

Berdasarkan hasil analisis di atas maka dibuat matriks SWOT yang berisi analisis strategi kekuatan dan peluang (SO), analisis strategi kelemahan dan peluang (WO), analisis strategi kekuatan dan ancaman (ST) dan analisis strategi kelemahan dan ancaman (WT), secara rinci strtegi tersebut dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2 Matriks SWOT

Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor internal dan eksternal SMK Citra Medika Sukoharjo maka dapat disusun alternatif strategi. Alternatif strategi tersebut disusun melalui matriks SWOT. Ikhsan dan Aid (2011)

mengemukakan bahwa, analisis SWOT

merupakan alat formulasi pengambilan

(7)

7

secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan dan ancaman. Hasil dari analisis matriks SWOT adalah adanya sebelas alternatif strategi pengembangan, yaitu:

a. Strategi SO adalah strategi yang disusun

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi SO pada SMK Citra Medika Sukoharjo dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Peningkatan kualitas tenaga pengajar.

2) Menjalin hubungan dengan lingkungan

disekitar sekolah.

3) Menetapkan biaya pendidikan yang

terjangkau

4) Melakukan promosi dan memberikan

pelayanan yang memuaskan

b. Strategi WO adalah strategi yang disusun

dengan meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. Strategi WO pada SMK Citra Medika Sukoharjo adalah sebagai berikut:

1) Peningkatan status dan akreditas

2) Peningkatan fasilitas sarana dan

prasarana pendidikan

3) Pengembangan jurusan pendidikan

c. Strategi ST adalah strategi yang disusun

dengan memanfaatkan kekuatan untuk

mengatasi ancaman. Strategi ST pada SMK Citra Medika Sukoharjo adalah sebagai berikut:

1) Pengembangan teknologi

2) Promosi melalui media promosi

mutakhir

d. Strategi WT adalah strategi yang disusun

dengan meminimalkan kelemahan untuk menghadapi ancaman. Strategi WT pada SMK Citra Medika Sukoharjo adalah sebagai berikut:

1) Penambahan fasilitas pendidikan dengan

teknologi terbaru

2) Penyusunan badan litbang pada sekolah

2. Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

Analisis kedua yang digunakan adalah Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) merupakan teknik yang secara obyektif dapat

menetapkan strategi alternatif yang

diprioritaskan sebagai suatu teknik QSPM memerlukan good intuitive judgement. QSPM menggunakan input dari analisis Matriks EFE SWOT dan hasil pencocokan dari matriks IFE SWOT. Berdasarkan analisis SWOT diperoleh

alternatif strategi untuk meningkatkan daya saing SMK Citra Medika Sukoharjo yaitu sebelas alternatif strategi. Untuk menentukan alternatif strategi yang tepat sebagai prioritas dilakukan analisis QSPM. Perhitungan analisis QSPM dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel. 3

Pemilihan Alternatif Strategi Dengan QSPM

Pemilihan alternatif strategi dengan metode

QSPM menggunakan nilai daya tarik

(Attractiveness Scores atau (AS)) dan total nilai daya tarik (Total Attractiveness Scores atau (TAS)). Berdasarkan hasil kuesioner tentang

pemilihan alternatif strategi menunjukkan

tentang alternatif strategi yang paling diminati oleh responden. Alternatif strategi dengan nilai TAS tertinggi merupakan strategi yang perlu dilaksanakan terlebih dahulu oleh perusahaan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa nilai TAS tertinggi adalah alternatif strategi tentang peningkatan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan.

Pembahasan

Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa

SMK Citra Medika Sukoharjo memiliki

(8)

8

bahwa nilai tertimbang 2,60 termasuk kategori medium, bila dilihat dari unit usaha strategis nilai tersebut memiliki keunggulan yang cukup dan kekuatan yang khas juga memiliki cukup prasyarat untuk dapat dikembangkan lagi. Artinya dibandingkan dengan kelemahan yang

dimiliki, SMK Citra Medika Sukoharjo

memiliki kekuatan yang lebih besar, ini menunjukkan SMK Citra Medika Sukoharjo dapat berkembang lagi dengan kemampuan yang dimilikinya dan disertai strategi yang tepat. Hasil analisis EFE menunjukkan bahwa angka nilai tertimbang 2,46, nilai tersebut termasuk kategori medium yang berarti bahwa unit usaha strategis tersebut jika dilihat dari lingkungan bisnisnya memiliki peluang yang cukup dan pada saat yang sama juga tersedia ancaman walaupun ancaman yang ada lebih rendah dibanding kemungkinan peluang untuk berkembang dan usaha tersebut masih memiliki peluang untuk tumbuh.

Berdasarkan hasil analisis IFE dan EFE SWOT, SMK Citra Medika Sukoharjo berada pada posisi kuadran V yaitu menunjukkan strategi yang diperlukan untuk perusahaan saat ini adalah hold and maintain. Hold and maintain strategy menunjukkan bahwa sekolah saat ini membutuhkan strategi untuk dapat menjaga dan juga mempertahankan posisinya. Berdasarkan hasil analisis QSPM ditemukan alternative strategi yang dapat dilakukan oleh SMK Citra Medika Sukoharjo adalah strategi peningkatan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan kualitas tenaga pengajar. Jika sarana dan prasarana yang dimiliki semakin lengkap dan didukung kualitas pengajar yang baik, maka akan memberikan citra yang semakin baik bagi SMK Citra Medika Sukoharjo, sehingga akan menumbuhkan minat siswa untuk sekolah di SMK Citra Medika Sukoharjo.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan

pembahasan, hasil penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Pada lingkungan internal SMK Citra

Medika Sukoharjo memiliki kekuatan pada biaya pendidikan, tenaga pengajar, promosi,

pangsa pasar, lokasi dan pelayanan.

Sedangkan faktor kelemahan yang dimiliki SMK Citra Medika Sukoharjo adalah status dan akreditasi, fasilitas sekolah, serta riset dan pengembangan.

2. Pada lingkungan eksternal SMK Citra

Medika Sukoharjo berada pada struktur persaingan yang baik, lingkungan yang mendukung, pertumbuhan minat konsumen atau siswa ke jurusan pendidikan yang semakin meningkat dan perilaku konsumen

yang semakin kritis. Sedangkan

ancamannya adalah pada perubahan

teknologi yang semakin berkembang pesat.

3. Hasil analisis QSPM adalah strategi

prioritas yang dapat dilakukan oleh SMK Citra Medika Sukoharjo adalah strategi peningkatan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan kualitas tenaga pengajar. Hal ini akan memberikan citra yang semakin baik bagi SMK Citra Medika Sukoharjo, sehingga akan menumbuhkan minat siswa untuk sekolah di SMK Citra Medika Sukoharjo

DAFTAR PUSTAKA

Artati, Rosmeilia Yeni. 2007. Evaluasi Strategi Pemasaran Pada Lembaga Bimbingan Belajar Primagama Cabang Sutoyo Semarang. Tesis. UNDIP.Semarang Donald, Malcolm. 2002. Strategi Pemasaran:

Strategic Marketing Planning. PT. Elex Media Computindo. Jakarta.

Fretes, R.A.; Santoso, P. B.; Soenoko, R.; dan Astuti, M. 2013. Strategi Perencanaan dan Pengembangan Industri Pariwisata dengan Menggunakan Metode SWOT dan QSPM (Studi Kasus Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon). Jurnal Rekayasa Mesin 4 (2): 109-118.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis

Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Harinaldi. 2005. Prinsip-Prinsip Statistika untuk Teknik dan Sains. Erlangga. Jakarta. Hal: 47, 48.

Jannah, E. M.; Rahman, A. dan Yuniarti, R. 2013. Penentuan Strategi Bersaing Perusahaan Berdasarkan Pengukuran

Kinerja dengan Metode Malcoln

Balridge National Quality Award

(MBNQA). Jurnal Rekayasa dan

Manajemen Sistem Industri 1 (1): 11-21. Ningrum, Lutfi Tri Wahyu; Dania, Wike

Agustin Prima dan Putri, Syntia Atica

2014. Perencanaan Strategi

Pengembangan Perusahaan

(9)

9

Strategy Planning Matrix (QSPM) (Studi Kasus KUD DAU Malang, Jawa Timur). Universitas Brawijaya.

Nisak, Zuhrotun. 2014. Analisis SWOT untuk Menentukan Strategi Kompetitif. Gresik Pramesti, Ninggar; Santoso, Imam dan Silalahi,

Rizky L.R 2014. Perencanaan Strategi

Pemasaran Produk So Kreesh

Menggunakan Metode QSPM

(Quantitative Strategic Planning Matrix) (STUDI KASUS : CV. KAJEYE FOOD). Universitas Brawijaya.

Prawitasari, Sri Yati. 2010. Analisa SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing (Studi Pada

Dealer Honda Tunggul Sakti di

Semarang). Skripsi. UNDIP. Semarang

Suwarsono. 2000. Manajemen Strategik:

Konsep, Alat Analisa dan Konteks. Edisi 6. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Thompson, Arthur A., and Strickland, Jr., A. J., 2010 Strategic Management : concepts and cases, III. Boston : Irwin/McGraw-Hill,

Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Andi, Yogyakarta.

Utami, E. dan Imron, A. 2012. Perumusan

Strategi Perusahaan Berdasarkan

Competitive Advantage. Jurnal Ilmiah Teknik Industri 11 (2): 155-156, 154-164.

Willemse, I. 2009. Statistical Methods and Calculation Skills, Third Edition. Juta &Co Ltd. Cape Town. Hal: 20.

Gambar

Gambar 1 Masalah Pokok dalam Komponen Diagnosa
gambar 2 di bawah ini.
Tabel. 3 Pemilihan Alternatif Strategi Dengan QSPM

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini juga sesuai dengan hasil matriks IE yang menunjukkan bahwa strategi yang paling cocok untuk dijalankan oleh Nimco Indonesia pada posisi kuadran pertama

Berdasarkan analisis SWOT dengan membandingkan faktor Peluang dan Kekuatan (Strategi SO), Peluang dan Kelemahan (Strategi WO), Kekuatan dan Ancaman (Strategi ST), serta

Penelitian ini berupaya menggali informasi untuk menemukan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) dalam pengembangan usaha

Berdasarkan analisis SWOT dengan membandingkan faktor Peluang dan Kekuatan (Strategi SO), Peluang dan Kelemahan (Strategi WO), Kekuatan dan Ancaman (Strategi ST), serta

Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui aspek internal kekuatan dan kelemahan perusahaan serta aspek eksternal peluang dan ancaman perusahaan untuk merumuskan strategi yang

Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman juga digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan agribisnis salak di Kabupaten Tapanuli Selatan.. Responden

Hal ini juga sesuai dengan hasil matriks IE yang menunjukkan bahwa strategi yang paling cocok untuk dijalankan oleh Nimco Indonesia pada posisi kuadran

KESIMPULAN Berdasarkan perumusan strategi yang dilakukan pada tahap pencocokan didapatkan sembilan strategi yang dapat diterapkan Klinik Universitas Mulawarman, yaitu memanfaatkan