• Tidak ada hasil yang ditemukan

s pgsd penjas 1304341 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s pgsd penjas 1304341 chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

122 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berikut ini peniliti akan memaparkan simpulan dan saran yang diperoleh dari temuan di lapangan selama pelaksanaan penelitian pembelajaran gerak dasar

forehand drive dalam permainan bulutangkis melalui permainan lempar

shuttlecock pada siswa kelas V SDN Cikoneng 1 Kabupaten Sumedang.

A.Simpulan

Meningkatkan gerak dasar forehand drive bulutangkis melalui permainan lempar shuttlecock dengan menggunakan media tali di kelas V SDN Cikoneng 1 Kab. Sumedang. Pembelajaran gerak dasar forehand drive dalam permainan bulutangkis melalui permainan lempar shuttlecock pada prosesnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, aktivitas siswa, dan hasil tes belajar atau evaluasi sebagai berikut :

1. Perencanaan

Pada perencanaan ini untuk meningkatkan pembelajaran gerak dasar

forehand drive dalam permainan bulutangkis melalui permainan lempar

shuttlecock meliputi: menyusun rencana tindakan untuk memecahkan masalah

peningkatan aktivitas KBM, salah satunya hasil belajar siswa tentang upaya perbaikan gerak dasar forehand drive bulutangkis, perbaikan difokuskan terhadap pembelajaran gerak dasar forehand drive melalui permainan lempar shuttlecock. Perencanaan ini mencakup menyiapkan RPP, dimana RPP terlampir, setelah RPP dibuat selanjutnya menyiapkan instrument pengumpul data dan lain-lainya. Dari perencanaan kinerja guru pada siklus I mencapai 61,54%, pada siklus II mencapai 89,34%, dan pada siklus III telah mencapai target yaitu 97,48%.

2. Pelaksanaan

Pada perencanaan ini untuk meningkatkan pembelajaran gerak dasar

forehand drive dalam permainan bulutangkis melalui permainan lempar

shuttlecock dengan menggunakan media tali mengalami peningkatan. Berdasarkan

(2)

123

3. Aktivitas Siswa

Pada tahap aktivitas siswa di kelas V SDN Cikoneng 1 Kab. Sumedang, setelah pembelajaran gerak dasar forehand drive dalam permainan bulutangkis melalui permainan lempar shuttlecock mengalami peningkatan. Berdasarkan analisis selama pembelajaran dapat dilihat hampir seluruh siswa menunjukan peningkatan dalam aktivitas pembelajaran gerak dasar forehand drive dalam permainan bulutangkis, para siswa sudah menunjukan sikap disiplin, percaya diri, dan keberanian dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang berkategori baik dari siklus I berjumlah 5 siswa atau 23,80%, 12 siswa yang berkategori cukup atau 57,15% dan yang berkategori kurang 4 siswa atau 19,05%. Pada siklus II siswa yang berkategori baik berjumlah 8 siswa atau 38,10%, 10 siswa yang berkategori cukup atau 47,61% dan yang berkategori kurang 3 siswa atau 14,29%. Sedangkan pada siklus III siswa yang berkategori baik berjumlah 18 siswa atau 85,71%, 2 siswa yang berkategori cukup atau 9,52% dan yang berkategori kurang 1 siswa atau 4,77%. Dengan demikian dari jumlah 21 siswa pada tahap aktivitas siswa,telah mengikuti pembelajaran dan sudah mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 80%.

4. Hasil Tes Belajar

Peningkatan hasil belajar pada kelas V mengenai gerak dasar forehand drive

(3)

124

B.Saran

Penerapan permainan lempar shuttlecock untuk meningkatkan gerak dasar

forehand drive dalam permainan bulutangkis merupakan upaya pengembangan

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan pembelajaran gerak dasar forehand drive bulutangkis. Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di kelas V SDN Cikoneng 1 Kab. Sumedang ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Saran Bagi Guru

a. Meningkatkan gerak dasar forehand drive dalam permainan bulutangkis melalui permainan lempar shuttlecock merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dan diterapkan oleh guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran forehand drive bulutangkis. Namun demikian, guru pendidikan jasmani harus mampu memilih dan mengembangkan gerak dasar pembelajaran bulutangkis lainnya agar cocok untuk diterapkan pada pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa, kedalaman materi, dan hal-hal lainnya yang masih perlu dipertimbangkan.

b. Guru sebagai fasilitator harus mau dan mampu mengadakan perubahan pada cara mengajar yang tadinya lebih banyak berpusat pada guru dan mengadopsi model pembelajaran komando, sekarang harus bisa merubahnya menjadi suatu pembelajaran yang lebih menitikberatkan pada keaktifan dan kreativitas peserta didik sehingga pembelajaran itu akan lebih menarik.

2. Saran Bagi Siswa

a. Gerak dasar forehand drive bulutangkis perlu diajarkan kepada para siswa dengan memperhatikan tingkat perkembangan dan peningkatan siswa dalam meraih hasil belajarnya.

b. Para siswa perlu dibina untuk melakukan forehand drive bulutangkis yang bermanfaat bagi dirinya, sehingga dengan pembelajaran gerak dasar forehand

drive bulutangkis nantinya siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

(4)

125

3. Saran Bagi Pihak Sekolah

a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka pihak sekolah diharapkan berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum. Hal tersebut dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun guru.

b. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu diadakan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Saran Bagi Peneliti Lain

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan

penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan pembelajaran. b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan

melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan permainan lempar

shuttlecock ini dalam pembelajaran permainan bulutangkis sebagai tindakan.

Referensi

Dokumen terkait

semakin tinggi tingkat pengatahuan tentang kesehatan reproduksi, remaja semakin mempunyai sikap yang positif dalam menghadapi dismenore pada masa menstruasi.. Kata Kunci :

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan Sumber Dana DAK+APBD Tahun Anggaran 2013 dengan ini menyatakan Pelelangan Gagal. dikarenakan tidak

Universitas Negeri

individu yang berasal dari budaya individualis lebih rendah ketika bekerja. dalam sebuah kelompok dibandingkan ketika ia bekerja

Sedangkan Microsoft Front Page merupakan program yang lebih mudah dan cepat penggunaannya untuk membuat animasi diiringi dengan suara musik yang digabungkan menjadi satu untuk

Salah satu alasan penulis, tertarik untuk membuat Website mengenai DAVID BECKHAM yaitu ingin membuat suatu website yang dinamis dan interaktif sebagai media informasi tentang

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. © EKA MEITIA SAPUTRI 2014

Penerapan Metode Experiental Based Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Menumbuhkan Civic Disposition pada Siswa.. Universitas Pendidikan Indonesia |