BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
1. Terdapat perbedaan gambran histopatologis ginjal tikus wistar antara kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 12% selama 30 hari dengan kelompok kontrol. 2. Terdapat perbedaan gambaran histopatologis ginjal tikus wistar antara kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 8% selama 30 hari dengan kelompok kontrol. 3. Terdapat perbedaan gambaran histopatologis ginjal tikus wistar antara kelompok pembarian tawas dalam pakan dosis 4% selama 30 hari dengan kelompok kontrol. 4. Tidak Terdapat perbedaan gambaran histopatologi ginjal tikus wistar antara kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 12% selama 30 hari antar kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 4% pada degenerasi dan terdapat perbedaan nekrosis antar kelompok tersebut.
5. Tidak terdapat perbedaan gambaran histopatologis ginjal tikus wistar dengan kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 12% selama 30 hari antar kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 8% antar kelompok pemberian tawas dalam pakan dosis 4%.
a) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pemberian tawas dalam pakan yang biasa beredar di masyarakat dengan dosis yang lebih bervariasi dan jangka waktu penelitian yang lebih lama..
b) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan tehnik pengambilan dan pengolahan jaringan yang lebih baik serta sistem skoring yang lebih spesifik. c) Perlu dilakukan studi epidemiologi mengenai keracunan tawas di masyarakat.
1. Winarno, F.G., Kimia Pangan dan Gizi. Gamedia Pustaka Utama, Jakarta. 2004.
2. Nurrahman dan Isworo J. pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi Tawas terhadap Sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik Ikan Tongkol Asap. Dalam Proseding Seminar Teknotogi Pangan PATPI. Malang,2002
3. Haribi R, Kelainan Fungsi dan Histopatologi Hati dan Ginjal Tikus Putih (Rattus nurvegicus) Akibat Suplementasi Tawas Dalam Pakan. Penelitian Hibah Bersaing Dirjen DikTi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta, 2007
4. Antoniraj, how to purify muddy water, 2014 (online) Availabel from : www.instructables.com diakses 11 februari 2015
5. Cheung RCK, Chan MHM, CWK and Lau ELK. Ho CS, Lam Heavy metal poisoning clinical sigrificance and laboratory investigation.Asia pasific Analyte Notes. BD Indispensable to Human Health. Hong Kong.200l 7(t):22-34
6. Sumiwi YA, Sosrosuseno W, Soesatyo M. Uji hipersensitivitas kontak dan spesifrkasi terhadap merkuri (Hg) pada tikus Wistar. Berkala Ilmu Kedokteran. Fak. Kedokteran UGM Yogyakarta. Vol 30, 1998.
7. Gartner, L Hiatt. Color Textbook of histology 3rd Edition. 2007. Available from : www.studentconsult.com, diakses 7 desember 2013.
9. Faradz Sultana MH, Soetedjo, Bambang Witjahjo, Neni Susilaningsih, Ratna Damma P, dkk. Lecture Notes Histologi 2. Semarang: Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2011 : 5-8.
10.Lauralee Sherwood, Buku Ajar Fisiologi Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Indonesia EGC: 2009; 567-79
11.Sarjadi, Indra Wijaya, Bambang Endro Putanto, Udadi Sadhana. Panduan Praktikum Patologi Anatomi 1. Edisi IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. 2014: 1-2
12.Soebowo, Sarjadi, Indra Wijaya, Siti Amarwati, Ika Pawitra Miranti, Awal prasetyo. Patologi Anatomi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2008: 125-47
13.Sumirat J. Toksikologi Lingkungan. Gadjalt Mada University Press, Yogyakart4 2003;107-36.
14.WHO Alih bahasa Suyono J. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta, 1995:;256- 59
15.Lehninger AL. Principles of Biochemistry. Worth Publisher, Inc Sparks, Maryland, I 995.
16.Hoffbrand AV, Pettit JE and Moss PAH. Essensial Haematology. 4.Ed, Blackwell Science, Ltd. Oxford, 2005.
17.Laurance, B., Keith, P., Donald, B., and lain, B. Goodman and Gildman’s
Manual of farmacology and Theraupetics. Boston : McGraw-Hill; 2008 18.Macfarlane, Reid, and Callander. Pathology illustrated 5th Edition.
19.Kumar, Abbas, Fausto, and Mitchell. Basic Pathology 8th Editon. Jakarta: EGC. 2007: 595-97.
20.Richard N,Michel MD,Ramzi S, Cotran. Jejas, Adaptasi dan Kematian Sel. In: Robins Pathologic Basic of Disease. 7th ed.Alih Bahasa: Prasetiyo A, Pendit UB, Priliono T. Vol1.Jakarta:EGC:2003:3-28
21.Alpers, C. E. And Fogo, A. B. 2007. The kidney and is collecting system. Kumar, V., Abbas, K., Fausto, N. And Mitchell, R. N., Robbins. Basic pathology. 8th ed. Philandelphia: Saunders Elsevie.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Cara Perhitungan Dosis22
Perhitungan:
Kebutuhan Makan Tikus = % × gram
= ×
= gram
Maka Kebutuhan Makan Tikus (KMT) per 200 gram adalah 20 gram
Tawas (%) = ��� � ��
�� � �� × %
Kmt = 20 gram
12% = ���
��×
= 2,4 gram = 2400 mg
Lampiran 2. Metode Baku Histologi Pemeriksaan Jaringan
A. Cara Pengambilan Jaringan dan Fiksasi
1) Mengambil jaringan sesegera mungkin setelah tikus wistar diterminasi dengan cara dislokasi leher (kurang dari 2 jam) dengan ukuran 1 cm3. 2) Kemudian memasukan ke dalam larutan fikasasi dengan urutan sebagai
berikut :
a) Fiksasi dalam larutan formalin 10 %
b) Dehidrasi dengan alkohol 30 % selama 20 menit I, 20 menit II, dan 20 menit ke III.
Lalu lanjutkan dengan alkohol 40 % 1 jam
Alkohol 50 % 1 jam
Alkohol 60 % 1 jam
Alkohol 70 % 1 jam
Alkohol 80 % 1 jam
Alkohol 90 % 1 jam (alkohol 70 %-80% dapat ditunda sampai keesokan harinya).
c) Larutan xylol 1 : 1 dengan waktu kurang lebih 24 jam.
d) Clearing dengan larutan xylol 1, 2, 3 dengan waktu masing-masing 20 menit, sehingga jaringan terlihat tembus pandang.
f) Embeding dan bloking: parafin 1, 2, 3 selama 20 menit, lalu jaringan dicetak blok parafin kemudian didinginkan, sehingga cetakan dapat dibuka.
g) Trimming: memotong balok-balok parafin sehingga jaringan mudah dipotong dengan mikrotom.
B. Cara pemotongan blok (sectioning)
1) Menyiapkan kaca objek bersih.
2) Kaca objek diberi albumin ditengahnya dan direkatkan.
3) Blok yang sudah disiapkan dipotong dengan ketebalan 5 mikron, lalu dimasukkan dalam air panas kurang lebih 600C. Setelah jaringan mengembang, jaringan diambil dengan kaca objek yang sudah diberi albumin.
4) Kemudian dikeringkan
5) Parafin yang ada pada kaca objek atau jaringan dihilangkan dengan dipanaskan dalam oven 600C atau dengan tungku.
C. Pewarnaan HE
Slide jaringan dimasukkan kedalam : 1) Xylol 1, 2, 3 masing-masing 10 menit.
2) Rehidrasi dengan alkohol xylol selama 5 menit.
3) Bilas alkohol 30-96% masing-masing kurang lebih 30 menit. 4) Bilas aquades 1x kurang lebih 10 menit.
7) Bilas aquades, lalu acid alcohol (alkohol+NaCl 0,9%). 8) Bilas alkohol 50-96%
9) Eosin kurang lebih 2-5%
10) Bilas alkohol 96% sebanyak 2x 11)Bilas alkohol xylol.
12)Keringkan dengan kertas saring, langsung dibersihkan kotoran-kotoran yang ada disekitar jaringan.
13)Xlol 1 (5 menit), xylol 2 (5 menit) tetesi asam canada, langsung ditutup kaca penutup.
Lampiran 3 : Hasil Gambaran Histopatologi Ginjal
Kelompok Kontrol Kelompok P1
Kelompok P2 Kelompok P3
Keterangan :
Sel normal Sel degenerasi Sel nekrosis
lampiran 4. Hasil Skoring Penelitian
Tabel 13. Hasil skoring Pengamatan Gambaran Histopatologi Sel Tubulus Ginjal Tikus
Wistar
Kelompok Degenerasi (D) Nekrosis (N)
I II III IV V I II III IV V
Kontrol 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
Kontrol 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Kontrol 3 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
Kontrol 4 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
Kontrol 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Perlakuan 1-A 3 3 4 3 3 1 2 1 2 2
Perlakuan 1-B 3 3 3 4 4 1 3 1 3 3
Perlakuan 1-C 4 2 3 2 3 2 3 1 3 2
Perlakuan 1-D 4 3 3 4 4 2 1 1 3 3
Perlakuan 1-E 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3
Perlakuan 2-A 4 4 4 3 3 1 1 1 2 1
Perlakuan 2-B 3 3 3 2 2 3 3 1 1 1
Perlakuan 2-C 1 2 1 2 3 1 2 1 2 3
Perlakuan 2-D 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2
Perlakuan 2-E 4 3 2 2 3 1 1 1 2 1
Perlakuan 3-A 4 4 3 4 4 1 1 2 1 1
Perlakuan 3-B 3 3 4 4 3 2 2 1 1 2
Perlakuan 3-C 3 3 4 3 4 1 1 1 1 1
Perlakuan 3-D 4 4 3 4 4 1 1 1 1 1
Perlakuan 3-E 3 3 3 3 2 3 1 1 2 2
Keterangan :
1 = lesi kurang dari 25% total lapangan pandang 2= lesi 25-˂50% total lapangan pandang
3= lesi 50-70% total lapangan pandang
Lampiran 5. Hasil Analisis SPSS
Degenerasi
Case Summaries Degenerasi
5 .8800 .10954 .8000 .80 1.00
5 3.0800 .48166 3.2000 2.40 3.60 5 2.6400 .65422 2.6000 1.80 3.60 5 3.4400 .40988 3.4000 2.80 3.80 20 2.5100 1.09251 2.8000 .80 3.80 Kelompok
N Mean Std. Dev iat ion Median Minimum Maximum
Tests of Normali ty
.367 5 .026 .684 5 .006
Stat istic df Sig. Stat istic df Sig. Kolmogorov -Smirnova Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true signif icance. *.
Lillief ors Signif icance Correct ion a.
Test of Homogeneity of Variance
1.627 3 16 .223
1.326 3 16 .301
1.326 3 10.707 .317
1.605 3 16 .228
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df
Based on trimmed mean Degenerasi
Lev ene
Box Plot
Kruskal-Wallis Test
Mann-Whitney Test
Ranks
N Mean Rank
Test Statisticsa,b
13.286
Kruskal Wallis Test a.
Mann-Whitney Test
Mann-Whitney Test
Test Statisticsb
.000 15.000 -2.652 .008
.008a Mann-Whitney U
Wilcoxon W Z
Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Degenerasi
Not corrected f or ties. a.
Grouping Variable: Kelompok b.
Test Statisticsb
.000 15.000 -2.652 .008
.008a Mann-Whitney U
Wilcoxon W Z
Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Degenerasi
Not corrected f or ties. a.
Mann-Whitney Test
Mann-Whitney Test
Test Statisticsb
.000 15.000 -2.668 .008
.008a Mann-Whitney U
Wilcoxon W Z
Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Degenerasi
Not corrected f or ties. a.
Grouping Variable: Kelompok b.
Test Statisticsb
7.500 22.500 -1.054 .292
.310a Mann-Whitney U
Wilcoxon W Z
Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Degenerasi
Not corrected f or ties. a.
Mann-Whitney Test
Nekrosis
Test Statisticsb
6.500 21.500 -1.277 .202
.222a Mann-Whitney U
Wilcoxon W Z
Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Degenerasi
Not corrected f or ties. a.
Grouping Variable: Kelompok b.
Test Statisticsb
3.500 18.500 -1.897 .058
.056a Mann-Whitney U
Wilcoxon W Z
Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Degenerasi
Not corrected f or ties. a.
Grouping Variable: Kelompok b.
Case Summaries Nekrosis
5 .8800 .10954 .8000 .80 1.00
5 2.0800 .30332 2.2000 1.60 2.40 5 1.7200 .57619 1.8000 1.20 2.60 5 1.3200 .36332 1.2000 1.00 1.80 20 1.5000 .57491 1.4000 .80 2.60 Kelompok
Box Plot
Tests of Normal ity
.367 5 .026 .684 5 .006
Stat istic df Sig. Stat istic df Sig. Kolmogorov -Smirnova Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true signif icance. *.
Lillief ors Signif icance Correction a.
Test of Homogeneity of Vari ance
2.242 3 16 .123
1.374 3 16 .287
1.374 3 10.703 .303
2.314 3 16 .115
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df
Based on trimmed m ean Nekrosis
Lev ene
Kruskal-Wallis Test
Test Statisticsa,b
13.574
Kruskal Wallis Test a.
Grouping Variable: Kelompok b.
Test Statisticsb
.000 15.000 -2.660 .008
.008a Mann-Whitney U
Wilcoxon W Z
Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Nekrosis
Not corrected f or ties. a.
Mann-Whitney Test
Test Statisticsb
.000 15.000 -2.668 .008
.008a Mann-Whitney U
Wilcoxon W Z
Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Nekrosis
Not corrected f or ties. a.
Grouping Variable: Kelompok b.
Test Statisticsb
2.000 17.000 -2.293 .022
.032a Mann-Whitney U
Wilcoxon W Z
Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Nekrosis
Not corrected f or ties. a.
Mann-Whitney Test
Test Statisticsb
7.000 22.000 -1.160 .246
.310a Mann-Whitney U
Wilcoxon W Z
Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Nekrosis
Not corrected f or ties. a.
Grouping Variable: Kelompok b.
Test Statisticsb
1.500 16.500 -2.319 .020
.016a Mann-Whitney U
Wilcoxon W Z
Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Nekrosis
Not corrected f or ties. a.
Mann-Whitney Test
Ranks
5 6.80 34.00
5 4.20 21.00
10 Kelompok
P2 P3 Total Nekrosis
N Mean Rank Sum of Ranks
Test Statisticsb
6.000 21.000 -1.396 .163
.222a Mann-Whitney U
Wilcoxon W Z
Asy mp. Sig. (2-t ailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
Nekrosis
Not corrected f or ties. a.
Lampiran 8 : Dokumentasi penelitian
Pemeliharaan Pemberian Tawas
Tikus Wistar Pembedahan